Anda di halaman 1dari 114

ABSTRAKSI

Kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat, salah satu cara untuk dapat mengatasi
permasalahan itu adalah dengan melakukan penghematan energi listrik. Akhirnya, muncul ide
untuk membuat penelitan terkait economic smart classroom yang berbasis smart card atau
RFID (Radio Frequency Identification) yang dibundling mikrokontroler Arduino Uno sebagai
pengendalian energi listrik dalam classroom. Fungsi RFID dalam penelitian ini untuk
membuka dan mengunci pintu classroom dan pengendalian perangkat elektronik yang berada
dalam classroom, seperti: lampu dan AC (Air Conditoining), serta absensi dosen yang
langsung dari dalam classroom secara otomatis. Sebagai bentuk implementasi dari sistem,
RFID digunakan untuk identifikasi berdasarkan identitas dosen untuk dapat mengakses dan
mengenalinya sehingga hanya dosen yang sudah teregistrasi dalam database yang dapat
menggunakan sistem smart classroom ini. Sistem kendali smart classroom yang berbasis
RFID ini, memiliki 3 sistem yaitu smart open and lock, smart electrical switch (ON/OF),
dan smart absent pada dosen disetiap classroom. Dengan demikian melalui pengaplikasian
dari sistem ini, konsumsi energi listrik (economic smart classroom) menjadi lebih efisien dan
malalui penambahan RFID ini fungsi kerja classroom pada Perguruan Tinggi Raharja, dapat
jadi lebih efektif.
Kata Kunci: Classroom, RFID, Arduino Uno, Lampu, AC, Database.
ABSTRACT

Electric energy needs in Indonesia continues to increase, one way to solve that problem is to
do with electrical energy savings. Finally, came the idea to make smart economic research
related to classroom-based smart card or RFID (Radio Frequency Identification) are bundled
Arduino Uno microcontroller as the control of electrical energy in classroom. RFID function
in this study running with the (locking the door) open and close the door in classroom and
control electronic devices that are in the classroom, such as lights and air conditioning (Air
Conditoining), as well as the attendance of lecturers directly from the classroom
automatically. As the implementation of the system, RFID is used for identification based on
the identity of lecturers to be able to access and recognize that only the lecturers who have
been registered in a database that can use the system's smart classroom. System control
RFID-based smart classrooms, has 3 included of this system that is: smart open lock, smart
electrical switch (ON / OF), and smart absent in every classroom lecturer. Then, on the other
hand, through the application of this system, electrical energy consumption (economic smart
classroom) to become more efficient and through addition of RFID system, the function RFID
in classroom at Perguruan Tinggi Raharja could be more effective.
Keywords : Classroom, RFID, Arduino Uno, Lampu, AC, Database.

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan

rahmat-Nya, Penulis masih diberikan umur panjang, kesehatan serta kekuatan dalam
penyusunan Laporan Skripsi ini sehingga dapat berjalan lancar dan dapat terselesaikan

dengan baik. Tak lupanya shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita merubah dari jaman

kegelapan sampai pada jaman yang terang benderang ini.

Hanya dengan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini,

berjudul "SISTEM KENDALI SMART CLASSROOM BERBASIS RFID SECARA

OTOMATIS MENGGUNAKAN ARDUINO UNO PADA PERGURUAN TINGGI

RAHARJA".Tujuan dari pembuatan Skripsi ini adalah sebagai salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) untuk jenjang S1 di Perguruan Tinggi Raharja,

Cikokol Tangerang. Sebagai bahan penulisan, penulis mengambil data berdasarkan hasil

observasi, wawancara, survey serta studi pustaka yang mendukung penulisan ini.

Pada kesempatan ini Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih dan

penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan penulisan Laporan Skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I, selaku Ketua STMIK Raharja.

2. Bapak Sugeng Santoso, M.Kom, selaku pembantu Ketua 1 STMIK Raharja.

3. Bapak Ferry Sudarto S.Kom.,M.Pd, selaku Kepala Jurusan Sistem Komputer yang

telah menyampaikan banyak motivasi, dan juga masukan kepada penulis.

4. Bapak Dr. Ir. Sudaryono, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I dengan telah

memberi bimbingan dan banyak mengarahkan sehingga Skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.


5. Ibu Ageng Setiani Rafika, S.Kom., M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan banyak masukan dan arahan dalam penulisan Laporan Skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Perguruan Tinggi Raharja atas ilmu yang telah diberikan kepada

penulis.

7. Anggota keluarga yang telah mendukung baik material maupun moril.

8. Teman-teman Jurusan Sistem Komputer yang tidak dapat saya sebutkan semua satu

persatu, terima kasih telah memberikan semangat dan sharing ilmunya.

9. Semua pihak instansi terkait yang bekerjasama membantu Laporan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membangun

terhadap Laporan Skripsi ini agar menjadi lebih baik. Semoga pada penulisan Laporan

Skripsi ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat serta dapat

menjadi inspirasi bagi para pembaca khususnya bagi seorang mahasiswa.

Akhir kata, penulis sampaikan dengan harapan semoga penulisan Laporan Skripsi ini

dapat berguna dan bermanfaat kepada seluruh pihak.


Tangerang, Desember 2015

Chandra Jayusman
NIM. 1033464312
Daftar isi
[sembunyikan]

1 BAB I

o 1.1 Latar Belakang

o 1.2 Rumusan Masalah

o 1.3 Ruang Lingkup Penelitian

o 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

1.4.2 Manfaat Penelitian

o 1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

1.5.2 Metode Analisa

1.5.3 Metode Perancangan

1.5.4 Metode Prototype

1.5.5 Metode Pengujian

o 1.6 Sistematika Penulisan

2 BAB II

o 2.1 Teori Umum

2.1.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.2 Konsep Dasar Pengontrolan

o 2.2 Metode Penelitian

o 2.3 Teori Khusus

2.3.1 Mikrokontroler

2.3.2 Mikrokontroler Atmega 328P

2.3.3 Display LCD (Liquid Crystal Display)

2.3.4 Sensor Sidik jari (Finger Print)

2.3.5 Mudul Fingerprint ZFM-20

2.3.6 Konsep Dasar Komponen Elektronika


2.3.7 Konsep Dasar Resistor

2.3.8 Konsep Dasar Kapasistor atau Kondensator

2.3.9 Konsep Dasar Trafo atau Transformattor

2.3.10 Konsep Dasar Dioda

2.3.11 Konsep Dasar Transistor

2.3.12 Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

2.3.13 Motor DC

2.3.14 Konsep Dasar Arduino

o 2.4 Konsep Dasar Elisitasi

o 2.5 Literature Review

3 BAB III

o 3.1 Perancangan Sistem Kontrol

o 3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

3.2.1 Rangkaian Catu Daya

3.2.2 Rangkaian Arduinio

3.2.3 Rangkaian Lampu LED

3.2.4 Rangkaian Display LCD

3.2.5 Rangkaian Motor DC

3.2.6 Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

3.2.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem

o 3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

3.3.1 Penulisan Listing Program Bahasa C

3.3.2 Pengisian Program Mikrokontroler ATMega 328P

3.3.3 Perancangan Database MySQL

3.3.4 Perancangan Program Interface Visual Basic .NET

3.3.4.1 Perancangan Form Kontrol

3.3.4.2 Perancangan Form Login

o 3.4 Diagram Alir (Flowchart) Sistem


o 3.5 User Requirement

3.5.1 Elisitasi Tahap I

3.5.2 Elisitasi Tahap II

3.5.3 Elisitasi Tahap III

3.5.4 Final Elisitasi

4 BAB IV

o 4.1 Konfigurasi Sistem Usulan

4.1.1 Spesifikasi Hardware

4.1.2 Spesifikasi Software

o 4.2 Hak Akses

4.2.1 Schedule

4.2.2 Penerapan

o 4.3 Estimasi Biaya

5 BAB V

o 5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

5.1.2 Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

5.1.3 Kesimpulan terhadap metode penelitian

o 5.2 Saran

6 DAFTAR PUSTAKA

7 DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Open-Loop dan Closed-Loop


Tabel 2.2 Keterangan Flowchart Dokumen
Tabel 2.3 Simbol-Simbol Standar Flowchart
Tabel 2.4 Fungsi Tombol Arduino IDE
Tabel 2.5 Komponen dan Simbol Resistor Tetap
Tabel 2.6 Warna dan Simbol Resistor Axial
Tabel 2.7 Variabel Resistor
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem


Gambar 2.2 Langkah Analisa Sistem
Gambar 2.3 Prototipe Jenis I
Gambar 2.4 Sistem Kontrol Terbuka/Manual
Gambar 2.5 Sistem Kontrol Tertutup/Otomatis
Gambar 2.6 Flowchart Sistem (System Flowchart)
Gambar 2.7 Flowchart Dokumen (Document Flowchart)
Gambar 2.8 Flowchart Program (Program Flowchart)
Gambar 2.9 Simbol Flowchart Proses
Gambar 2.10 Flowchat Proses (Process Flowchart)
Gambar 2.11 Blok Rangkaian Internal Mikrokontroler
Gambar 2.12 Arduino Shield
Gambar 2.13 Mikrokontroler Arduino
Gambar 2.14 Blok Diagram Arduino
Gambar 2.15 Hardware Arduino Uno
Gambar 2.16 Resistor 4 Gelang Warna
Gambar 2.17 Resistor 5 Gelang Warna
Gambar 2.18 Simbol Kapasitor
Gambar 2.19 Kapasitor Elco
Gambar 2.20 Kapasitor Trimer
Gambar 2.21 Deskripsi Varco
Gambar 2.22 Kapasitor Varco
Gambar 2.23 Relay
Gambar 2.24 Motor DC
Gambar 2.25 Siklus Refrigerasi AC
Gambar 2.26 Lampu TL (Fluorescent Lamp)
Gambar 2.27 Dioda Kontak Titik
Gambar 2.28 Dioda Zener
Gambar 2.29 Bentuk dan Simbol LED
Gambar 2.30 Transistor Bipolar
Gambar 2.31 Transistor Unipolar
Gambar 2.32 Integrated Circuit (IC)
Gambar 2.33 Membaca Kaki IC
Gambar 2.34 Operasi Dari Sensor IR
Gambar 2.35 Dasar Operasi RFID
Gambar 2.36 Sistem RFID
Gambar 2.37 Komunikasi RFID Dengan Komputer

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL FLOWCHART

DAFTAR SIMBOL ELEKTRONIKA


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dampak penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi memang sangat luar biasa bagi

peradaban manusia, tetapi ada persoalan besar di panggung ilmu pengetahuan dan teknologi,

yaitu semakin tidak terjembataninya kesenjangan antara negara maju dengan negara

berkembang. Riset di negara maju berada jauh diatas negara-negara berkembang. Masalah

kesenjangan keunggulan sains ini ditentukan oleh beberapa faktor yakni: Sumber Daya

Manusia (SDM), dana dan sarana penelitian, perpustakaan, lingkungan ilmiah yang

menunjang, sosial budaya dan lain-lain.

Sejalan dengan perkembangan teknologi tersebut, peranan peralatan komunikasi dan

peralatan kontrol sebagai penunjang dalam peningkatan produksi dalam suatu industri

semakin besar. Pengontrolan peralatan mesin industri telah menghasilkan beberapa metode

yang juga berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Dengan kemajuan

perkembangan teknologi tersebut maka pada era sekarang ini komunikasi bukan hanya

digunakan untuk komunikasi antar sesama manusia saja, melainkan antara manusia dengan

alat-alat kontrol. Kemudian timbul gagasan untuk mengimplementasikan sebuah alat

keamanan kontrol mesin industri dengan menggunakan sensor sidik jari berbasis

mikrokontroler.

Saat ini, akses kontrol pada suatu mesin sangat perlu digunakan agar tidak sembarang

orang bisa mengoperasikan mesin secara massal, sehingga hanya orang yang bertanggung

jawab terhadap mesin tersebut yang mempunyai hak akses. Dengan menggunakan metode
finger print maka hak akses hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah mempunyai akses

terhadap mesin tersebut.

Adapun keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan teknologi sensor sidik jari

atau finger print adalah akan teratasinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi saat

menggunakan metode konvensional.

Kelebihan dari alat ini yang tidak bisa dilakukan oleh metode konvensional adalah

dapat menentukan hak akses pada suatu mesin yang akan digunakan, fitur yang digunakan

yaitu display yang berfungsi untuk mengetahui status maupun tampilan interaktif sehingga

kita akan merasakan seolah-olah mesin tersebut sedang berbicara pada si pengguna melalui

tampilan display. Dalam hal ini penulis mencoba membuat sebuah penelitian ilmiah yang di

beri judul "Sistem Kelistrikan Motor Industri Menggunakan Akses Finger Print di PT.Utama

Raya Motor Industri".

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana membuat sebuah sistem keamanan yang berbasis mikrokontroler dengan

menggunakan sensor sidik jari ?

2. Bagaimana membuat program pengontrolan sistem keamanan mesin dengan

membatasi hak akses untuk karyawan lain?

3. Bagaimana mengidentifikasi sinyal masukan yang dihasilkan dari sensor sidik jari

pada bagian kontrol panel kelistrikan mesin, serta tampilan interaktif pada LCD ?
4. Bagaimana rancangan sistem tersebut berjalan dengan praktis, aman, dan efisien

dengan hak akses yang digunakan?

Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diarahkan pada perancangan dan

pembuatan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mengamankan sistem kelistrikan pada

mesin industri dengan memanfaatkan Arduino uno dan rangkaian elektronika.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari alat ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Individu

1. Untuk memenuhi syarat kelulusan skripsi

2. Untuk menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan menerapkan yang

menggunakan metode sensor sidik jari.

2. Tujuan Fungsional

1. Sebagai alat yang dapat digunakan sebagai sistem keamanan mesin.

2. Meningkatkan dan membantu karyawan untuk memelihara mesin, karena menjadi

tanggung jawab karyawan tersebut.

3. Tujuan Operasional

1. Untuk menghindari penggunaan mesin diluar waktu kerja.


2. Meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan akses terhadap mesin.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Individual

1. Mengembangkan ilmu yang didapat pada perkuliahan

2. Memberikan inovasi terhadap perkembangan teknologi.

2. Manfaat Fungsional

1. Membantu karyawan dalam melakukan perawatan mesin.

2. Meningkatkan mutu karyawan dalam hal tanggung jawab terhadap mesin.

3. Manfaat Operasional

1. Memberikan kenyamanan terhadap karyawan terhadap perawatan mesin.

2. Meningkatkan mutu dan kedisplinan dalam pengaturan jam kerja.

Metodologi Penelitian

Dalam melakuan penelitian terhadap alat ini maka metode yang penulis gunakan adalah:

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Pengamatan (Observation Research)

Dalam metode ini adalah melakukan wawancara secara langsung terhadap karyawan

dan pihak manajemen dimana tempat melakukan penelitian dengan mengambil data-

data yang berkaitan yang diperlukan dalam melakukan penelitian.


2. Metode Wawancara (Interview Research)

Metode untuk mendapatkan informasi melalui wawancara secara langsung terhadap

pihak instansi tempat melakukan riset tentang alat yang ingin dibuat, sehingga alat

tersebut dapat difungsikan dengan lebih efektif.

3. Metode Studi Pustaka (Library Research)

Metode untuk mendapatkan informasi dengan mencatat dan mempelajari buku-buku

atau penelitian yang dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian

yang sedang dilakukan dari berbagai sumber intormasi baik itu berupa sumber pada

buku, jurnal dan internet.

Metode Analisa

Pada metode ini penulis menggunakan sistem DFD ( Data Flow Diagram ) . Alasan

penulis menggunakan metode analisa ini adalah dalam eksperimen yang penulis lakukan di

PT. Utama Raya Motor Industri sangat memerlukan suatu perencanaan strategis serta struktur

sasaran atau tujuan yang saling mendukung.

Metode Perancangan

Dalam laporan skripsi ini, perancangan yang digunakan adalah metode perancangan

sistem berjalan melalui tahap pembuatan flowchart yang di rancang yang sesuai alat yang

akan dibuat. perancangan alat menggunakan dengan konsep diagram blok, metode ini

dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana melakukan pembuatan dan perancangan alat yang

saling terhubung, penulis menggunakan alat seperti: Arduino, sensor sidik jari, dan motor

penggerak.
Metode Prototype

Metode yang dipakai adalah metode prototyping evolutionary, karena

dengan evolutionary ini sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari

versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir

Metode Pengujian

Pada metode pengujian ini penulis menggunakan metode black box testing, karena metode ini

memungkinkan pengujian secara software dan hardware.

Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan skripsi, laporan ini dikelompokkan

menjadi beberapa sub-sub dengan sistematika penulisan. penulisan ini terdiri dari lima bab

dan beberapa lampiran :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, perumusan masalah, ruang lingkup

penelitian, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab kedua ini berisi tentang landasan teori sebagai konsep dasar dalam penyusunan

alat dan beberapa definisi yang sesuai dengan penelitian serta literature review , sehingga

menghasilkan karya yang bernilai ilmiah dan memiliki daya guna.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang rancangan pembuatan sejarah singkat struktur organisasi,

wewenang dan tanggung jawab pada instansi tempat melakukan observasi, serta tujuan
perancangan, langkah langkah perancangan diagram blok, cara kerja alat, pembuatan alat,

analisa sitem yang berjalan, permasalahan yang di hadapi dan alternatif pemecahan masalah,

user requirtment elisitasi 1,2,3 dan final.

BAB IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

Bab ini berisi tentang implementasi dari sistem yang telah dirancang kemudian

dilakukan pengujian atas kinerja dari sistem yang telah dibuat.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil

pengamatan dan penelitian yang dilakukan pada Skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

Teori Umum

Konsep Dasar Sistem

1. Definisi Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau bagian dari sistem-sistem.

Komponen atau subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling
berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran

sistem tersebut dapat tercapai. Ada banyak definisi mengenai sistem diantaranya adalah:

Menurut Fat, di dalam buku jeperson Hutahaean (2014:2), [1] "Sistem dapat

didefinisikan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang

tertentu.

Menurut Murdick, dalam bukunya yulia dzahir (2014:7), [2]Sistem adalah

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran/tujuan tertentu.

2. Karakteristik Sistem

Di dalam buku Hutahaean (2014:3), [1] agar sistem dikatakan sistem yang ideal. Maka sistem

itu memiliki karakteristik, yakni:

a. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau subsistem-

subsistem.

ASuatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang

artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan. Komponen sistem tersebut

dapat berupa suatu bentuk sub-sistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).


Batasan sistem membatasi antara sistem yang satu dengan yang lainnya atau sistem

dengan lingkungan luarnya.Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup ( scope ) dari

sistem tersebut.

c. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

Lingkungan luar sistem adalah suatu bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau

batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut.

d. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan sub-sistem

yang lain, dengan demikian dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk suatu

kesatuan.

e. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goals) atau sasaran sistem (objective). Sebuah

sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran atau tujuannya, jika suatu sistem tidak

mempunyai tujuan maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Hutahaean (2014:3), [1] bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik

sistem adalah sebagai berikut:

a. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)


Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tempak secara

fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan

antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

b.Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa

campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja

manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas sekumpulan

planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa sistem komponen

yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

c. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan

sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan

sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya dapat

ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh manusia

dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

d. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)

PSistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi oleh

lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena tingkah

laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar sistem.

Konsep Dasar Pengontrolan

1. Definisi Pengontrolan
Menurut Erinofiardi (2012:261)[3], suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu

proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia

(otomatis).

Kontrol otomatis mempunyai peran penting dalam dunia industri modern saat

ini. Sering perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem kontrol otomatis

telah mendorong manusia untuk berusaha mengatasi segala permasalahan yang

timbul di sekitarnya dengan cara yang lebih mudah, efesien dan efektif. Adanya

kontrol otomatis secara tidak langsung bisa menggantikan peran manusia dalam

meringankan segala aktifitasnya.

Berdasarkan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) pengontrolan berasal dari

kata kontrol. Kontrol sama dengan pengawasan, pemeriksaan dan

pengendalian.Sedangkan pengontrolan itu sendiri adalah proses, cara pembuatan

pengontrolan (mengawasi, memeriksa), pengawasan, pemeriksaan.

Industri besar dan modern sangat memerlukan tenaga ahli perencanaan sistem

pengendali dan perancagan desain sistem pengendali, termasuk teknisi professional

sebagai operator. Tidak menutup kemungkinan bahwa pengontrolan berasal dari

berbagai displin ilmu yang saling berhubungan karena teori sistem kendali modern

dikembangkan guna mengatasi kerumitan yang dijumpai pada berbagai sistem

penegndalian yang menuntut kecepatan dan ketelitian yang tinggi dengan hasil output

yang optimal.

Dalam sistem pengendali kita mengenal adanya Sistem Pengendali Loop

Terbuk (Open-loop Control System) dan Sistem Pengendali Loop Tertutup (Closed-

loop Control System).


2. Jenis-Jenis Pengontrolan

1. Sistem Kontrol Loop Terbuka

Menurut Erinofiardi (2012:261)[3], sistem kontrol loop terbuka

adalah suatu sistem kontrol yang keluarnya tidak berpengaruh

terhadap aksi pengontrolan. Dengan demikian pada sistem kontrol

ini, nilai keluaran tidak di umpan-balikan ke parameter pengendali

Sumber: Erinofiardi (2012:261)[3]

Gambar 2.1. Sistem Pengendali Loop Terbuka

Gambar diagram blok diatas mengambarkan bahwa didalam sistem

tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki kedaan alat

terkendali jika terjadi kesalahaan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah

memproses sinyal masukan kemudian mengerimkannya ke alat kendali.

2. Sistem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Erinofiardi (2012:261)[3], sistem kontrol tertutup adalah

suatu sistem kontrol yang sinyal keluarannya memilki pengaruh

langsung terhadap aksi pengendalian yang dilakukan.

Yang menjadi ciri sistem pengendali tertutup adalah adanya sinyal umpan

balik. Sinyal umpan balik merupakan sinyal keluaran atau suatu fungsi keluaran dan
turunannya, yang diumpankan ke elemen kendali untuk memperkecil kesalahan dan

membuat keluaran sistem mendekati hasil yang diinginkan.

Sumber: Erinofiardi (2012:261)[3]

Gambar 2.2. Sistem Kendali Loop Tertutup

Gambar diatas menyatakan hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu

loop sistem tertutup. Sinyal input yang sudah dibandingkan dengan sinyal umpan

balik menghasilkan sinyal selisih atau sinyal kesalahan yang akan dikrimkan kedalam

elemen pengendali sehingga kemudian menghasilkan sebuah sinyal keluaran yang

akan dikirim ke alat terkendali.

Sinyal input berupa masukan referensi yang akan menentukan suatu nilai

yang diharapkan bagi sistem yang dikendalikan tersebut. Dalam berbagai sistem

pengendalian, sinyal input dihasilkan oleh mikrokontroler.

Metode Penelitian

1. Perancangan

a. Flowchart
Menurut Fatim Nugrahanti di dalam Jurnal SENTIKA (2015) [4],

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-

urutan prosedur dari suatu program.

Menurut Eka Iswandy di dalam Jurnal TEKNOIF (2014:30)[4],

Flowchart adalah adalah urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang

digambarkan dengan menggunakan symbol-simbol yang disusun secara sistematis.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya

masalah yang perlu dipelajari dan di evaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisi dan

programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus

diperhatikan,yaitu:

1. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke

kanan.

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3. Kapan aktifitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas

4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja.

5. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar

6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati.

7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standard.


2. Pengujian

1. White Box

Menurut Irawan, Laurin , Suherman, di dalam Jurnal Sistem Komputer Vol.2

No.1 2015 [4], Pengujian White Box adalah suatu metode designtest

case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk

memperoleh test case.

2. Black Box

Menurut Irawan, Laurin , Suherman, di dalam Jurnal Sistem Komputer Vol.2

No.1 2015 [4], Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental

sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.

Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi

dengan benar.

Menurut Budiman (2012:4) [4], Pengujian black box merupakan

metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat

lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian

keluaran dari perangkat lunak diuji apakah telah sesuai dengan yang

diharapkan.

3. Metode Prototype

Menurut Simarmata (2010:64) [4], Prototype adalah perubahan cepat di dalam

perancangan dan pembangunan Prototype.

Menurut Wiyancoko (2010:120) [4], Prototype adalah model produk yang mewakili

hasil produksi yang sebenarnya.


Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa prototype adalah

proses pembuatan model produk dalam perancangan.

1. Prototype Jenis I

Prototype jenis I sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Pendekatan

ini hanya mungkin jika

peralatan prototyping memungkinkan prototypememuat semua elemen

penting dari sistem baru.

Langkah-langkah pengembangan prototype jenis I adalah sebagai

berikut:

1.Mengidentifikasi kebutuhan pemakai.

2.Mengembangkanp prototype

3.3.Menentukan apakah prototype dapat diterima

4.Menggunakan prototype

2. Prototype Jenis II

Prototype jenis II merupakan suatu model yang berfungsi sebagai alat cetak

biru bagi sistem operasional. Pendekatan ini dilakukan jika prototype tersebut

hanya dimaksudkan untuk tampilan seperti sistem operasional dan tidak

dimaksudkan untuk memuat semua elemen penting.

Tiga langkah pertama dalam pengembangan prototype jenis II sama

seperti untuk prototype jenis I. Langkah-langkah selanjutnya adalah sebagai

berikut menurut:
1.Memberikan kode sistem operasional

2.Menguji sistem operasional

3.Menentukan jika sistem operasional dapat diterima

4.Menggunakan sistem operasional

Gambar 2.3. Metode Prototype

Sumber: Sulindawati dan Muhammad Fathoni (2010:8)

Menurut Sasankar dan Vinay Chavan di dalam jurnal International

Journal of Computer Science & Technology Vol 10 No.3 (2012:195) [5],

Terdapat tiga pendekatan utama prototyping, yaitu:

5.THROW-AWAY

Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari

pembuatan prototype digunakan untuk membuat produk

akhir (final), kemudian prototypetersebut dibuang (tak

dipakai).
6.INCREMENTAL

Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang

terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya

ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil

yang terpisah (independent).

7.EVOLUTIONARY

Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi

digunakan untuk iterasi desain berikutnya. Dalam hal ini,

sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai

evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk

final atau produk akhir.

Teori Khusus

Mikrokontroler

1. Definisi Mikrokontroler

Menurut Sumardi (2013:1), [6],Mikrokontroler merupakan suatu alat elektronika

digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa

ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan

menulis data.

Menurut Dipranoto (2010:3) [7], bahwa Mikrokontroller adalah sebagai single chip

computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk tugas-tugas yang

berorientasi control.
Dari beberapa definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Mikrokontroler

sebagai otak/pengatur suatu sistem terkomputerisasi yang didalamnya terdapat beberapa

komponen-kompenen yang memiliki fungsi tertentu seperti RAM, ROM, CPU, I/O, Clock

dan komponen lainnya dalam sebuah keping tunggal, serta mempunyai input dan output serta

kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja

mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.

Menurut Asep Saefullah (2013:282), Mikrokontroler merupakan komponen utama

atau biasa disebut juga sebagai otak yang berfungsi sebagai pengatur pergerakan motor

(Motor Driver) dan pengolah data yang dihasilkan oleh komparator sebagai bentuk keluaran

dari sensor

Mikrokontroler merupakan sebuah processor yang digunakan untuk kepentingan

kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan

computer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen elemen dasar yang sama.

Seperti umumnya komputer, mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi

instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem

terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program

ini menginstruksikan komputer untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan

oleh programmer.

Mikrokontroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara otomatis,

seperti sistem kontrol mesin, remote control, mesin kantor, peralatan rumah tangga, alat berat,

dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan

mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah,

kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih

ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini, maka :


a. sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas

b. rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem

adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi

c. pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri kerena sistemnya kompak

Agar sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, mikrokontroler tersebut memerlukan

komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem

minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa

mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa rangkaian eksternal

pun mikrokontroler sudah beroperasi.

yang dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang

sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi/ sebuah IC mikrokontroler tidak

akan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler

AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu:

1. prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri

2. rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal

3. rangkaian clock yang digunakan untuk memberi detak pada CPU

4. rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumber daya.

4. Jenis-jenis Mikrokontroler

Secara teknis hanya ada dua macam mikrokontroler. Pembagian ini di dasarkan pada

kompleksita inttruksi-intruksi yang dapat diterapkan pada mikrokontroler tersebut.


Pembagian itu, yaitu RISC dan CISC serta masing-masing keturunan atau keluarga sendi-

sendiri.

a. RISC merupakan kependekan dari Reduced Instruction Set Computer. Intruksi yang

dimiki terbatas, tetapi memiliki fasilitas yang lebih banyak.

b. Sebaliknya, CISC kependekan dari Complex Intruction Set Computer. Intruksi bisa

dikatakan lebih lengkap tapi dengan fasilitas secukupnya. dan proses eksekusi data lebih

lambat di bandingkan dengan RISC

Masing-masing mikrokontroler mempunyai keturunan atau keluarga sendiri-sendiri

a. Keluarga MCS51

Mikrokontroler ini termasuk kedalam keluarga mikrokontroler CISC. Sebagian besar

intruksinya dieksekusi dalam 12 siklus clock mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur

harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip tunggal sebuah

mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB diberikan

alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah untuk akses program dan memori data.

Salah satu kemampuan dari mikrokotroler 8051 adalah pemasukan sebuah mesin proses

boolean yang mengizinkan operasi logika boolean tingkatan bit dapat dilakukan sedara

langsung dan secara efisien dalam register internal dan RAM karena itulah MCS51

digunakan dalan rancangan awal PLC (Programmable Logic Control).

b. AVR

Mikrokontroler Alv dan vegard's Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan

mikrokontroler RISC 8bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode intruksinya dikemas

dalam saru siklus clock. AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam
bidang elekronika dan instrumentasi. Secara umu AVR dapat dikelompokan dalam 4 kelas.

Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori. Periferal dan

fungsinya. Keempat kelas tersebut adalah keluarga ATTIny, keluarga AT90Sxx, keluarga

ATMega, dan AT86RFxx.

c. PIC

Pada awalnya PIC merupakan kependekan dari programmabel interface controller, tetapi

pada perkembangannya berubah menjadi Prorammable Intelligent Computer. PIC termasuk

keluarga mikrokontroler berarsitektur harvard yang dibuat leh microchip technology.

Awalnya dikembangkan oleh divisi mikroelektronik general instruments dengan nama

PIC1640, sekarang micochip telah mengumumkan pembuatan PIC-nya yang keenam PIC

cukup populer digunakan oleh para developer dan para penghobi ngoprek karena biayanya

yang rendah, ketersediaan dan penggunan yang luas, data base aplikasi yang besar, serta

pemrograman (dan pemrograman ulang) melalui hubungan serial pada komputer.

3. Karakteristik Mikrokontroler

Menurut Sumardi (2013:2) [8], mikrokontroler memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki program khusus yang disimpan dalam memori untuk aplikasi

tertentu, tidak seperti PC yang multifungsi karena mudahnya

memasukkan program. Program mikrokontroler relative lebih kecil

daripada program-program pada PC.

2. Konsumsi daya kecil.

3. Rangkaiannya sederhana dan kompak.

4. Harganya murah , karena komponennya sedikit.


5. Unit I/O yang sederhana, misalnya LCD, LED, Latch.

6. Lebih tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim, misalnya temperature

tekanan, kelembapan, dan sebagainya.

4. Klasifikasi Mikrokontroler

Menurut Malik (2009:3), Mikrokontroler memiliki beberapa klasifikasi yaitu sebagai

berikut:

1. ROM (Flash Memory) dengan kapasitas 1024 byte (1 KB).

2. RAM berkapasitas 68 byte.

3. EEPROM (memori data) berkapasitas 64 byte.

4. Total 13 jalur I/O (Port B 8 bit).

5. Timer/Counter 8 bit dengan prescaler.

6. Fasilitas pemrograman di dalam sistem (ICSP = In Circuit Serial Programming).

Menurut Malik (2009:3), bahwa beberapa fitur yang pada umumnya ada di dalam

mikrokontroler adalah sebagai berikut :

a. RAM (Random Access Memory)

RAM digunakan oleh mikrokontroler untuk tempat penyimpanan variable.

Memori ini bersifat volatile yang artinya akan kehilangan semua datanya jika tidak

mendapatkan catu daya.

b. ROM (Read Only Memory)


ROM disebut sebagai kode memori karena berfungsi untuk tempat

penyimpanan program yang akan diberikan oleh user.

c. Register.

Register merupakan tempat penyimpanan nilai-nilai yang akan digunakan

dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.

d. Special Function Register.

Merupakan register khusus yang berfungsi untuk mengatur jalannya

mikrokontroler dan register ini terletak di RAM.

e. Input dan Output Pin.

Pin Input adalah bagian yang berfungsi sebagai penerima signal dari luar dan

pin ini dihubungkan ke berbagai media inputan seperti keypad, sensor, keyboard, dan

sebagainya. Pin Output adalah bagian yang berfungsi untuk mengeluarkan signal dari

hasil proses algoritma mikrokontroler.

f. Interrupt.

Interrupt merupakan bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai

bagian yang dapat melakukan interupsi, sehingga ketika program sedang dijalankan,

program tersebut dapat diinterupsikan dan menjalankan program interupsi terlebih

dahulu.

Mikrokontroler Atmega 328P

ATmega328P adalah mikrokontroler keluaran dari Atmel yang mempunyai arsitektur

RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat
daripada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroler ini memiliki

beberapa fitur, antara lain:

1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu

siklus clock.

2. 32 x 8-bit register serba guna.

3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

4. 32 KB flash memory dan pada Arduino memiliki bootloader yang

menggunakan 2 KB dari flash memory sebagai bootloader.

5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

sebesar 1 KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanen, karena

EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2 KB.

7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin, 6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

8. Master/Slave SPI Serial Interface.

Mikrokontroler ATMega328 memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori

untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan

paralelisme.

Instruksi instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal,

dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memori

program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi instruksi dapat dieksekusi dalam
setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi

pada ALU (Arithmatic Logic unit) yang dapat dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register

serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode

pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.

Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ),

register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir

semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari

instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang

terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini

digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register Control Timer/ Counter, Interupsi,

ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register-register ini menempati

memori pada alamat 0x20h - 0x5Fh

Mikrokontroler ATmega328 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memiliki 32

KB Flash Programmable dan 1 KB EEPROM yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali

write atau erase cycle, 2 KB SRAM, 14 jalur I/O, 6 pin analog, dua buah 16 bit timer/counter,

dengan arsitektur lima vector, empat-level interrupt, full duplex serial port, on- chip oscillator

dan onchip timer/counter.

Mikrokontroler ATmega328 beroperasi pada frekuensi clock sampai 16 Mhz.

ATmega328 memiliki dua Power Saving Mode yang dapat dikontrol melalui software, yaitu

Idle Mode dan Power Down Mode. Pada Idle Mode, CPU tidak aktif sedangkan isi RAM

tetap dipertahankan dengan timer/counter, serial port dan interrupt system tetap berfungsi.

Pada Power Down Mode, isi RAM akan disimpan tetapi osilatornya tidak akan berfungsi

sehingga semua fungsi dari chip akan berhenti sampai mendapat reset secara hardware.
1. Konfigurasi Pin ATMega328

Mikrokontroler ATmega328P memiliki 28 pin, diantaranya adalah directional I/O

yang terbagi dalam 3 port. Konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu:

Gambar 2.4. Konfigurasi Pin Atmega328p

Sumber: (Craig Steiner, The 328P Microcontroller: Architecture, Assembly Language,

And Hardware)

Menurut Syahid (2012:34) ATMega328 memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB,

PORTC, dan PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat

difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai periperial lainnya.

1. Port B.

Port B merupakan jalur data 8 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output. Selain itu

PORTB juga dapat memiliki fungsi alternatif seperti di bawah ini:


a. ICP1 (PB0), berfungsi sebagai Timer Counter 1 input capture pin.

b. OC1A (PB1), OC1B (PB2) dan OC2 (PB3) dapat difungsikan sebagai keluaran PWM

(Pulse Width Modulation).

c. MOSI (PB3), MISO (PB4), SCK (PB5), SS (PB2) merupakan jalur komunikasi SPI.

d. Selain itu pin ini juga berfungsi sebagai jalur pemograman serial (ISP).

e. TOSC1 (PB6) dan TOSC2 (PB7) dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk

timer.

f. XTAL1 (PB6) dan XTAL2 (PB7) merupakan sumber clock utama mikrokontroler.

2. Port C.

Port C merupakan jalur data 7 bit yang dapat difungsikan sebagai input/output digital. Fungsi

alternatif PORTC antara lain sebagai berikut:

a. ADC6 channel(PC0,PC1,PC2,PC3,PC4,PC5) dengan resolusi sebesar 10 bit. ADC dapat

kita gunakan untuk mengubah input yang berupa tegangan analog menjadi data digital.

b. I2C (SDA dan SDL) merupakan salah satu fitur yang terdapat pada PORTC. I2C

digunakan untuk komunikasi dengan sensor atau device lain yang memiliki komunikasi data

tipe I2C seperti sensor kompas, accelerometer nunchuck.

3. Port D.

Port D merupakan jalur data 8 bit yang masing-masing pin-nya juga dapat difungsikan

sebagai input/output. Sama seperti Port B dan Port C, Port D juga memiliki fungsi alternatif

dibawah ini.
a. USART (TXD dan RXD) merupakan jalur data komunikasi serial dengan level sinyal TTL.

Pin TXD berfungsi untuk mengirimkan data serial, sedangkan RXD kebalikannya yaitu

sebagai pin yang berfungsi untuk menerima data serial.

b. Interrupt (INT0 dan INT1) merupakan pin dengan fungsi khusus sebagai interupsi

hardware. Interupsi biasanya digunakan sebagai selaan dari program, misalkan pada saat

program berjalan kemudian terjadi interupsi hardware/software maka program utama akan

berhenti dan akan menjalankan program interupsi.

c. XCK dapat difungsikan sebagai sumber clock external untuk USART, namun kita juga

dapat memanfaatkan clock dari CPU, sehingga tidak perlu membutuhkan external clock.

d. T0 dan T1 berfungsi sebagai masukan counter external untuk timer 1 dan timer 0.

e. AIN0 dan AIN1 keduanya merupakan masukan input untuk analog comparator.

Display LCD (Liquid Crystal Display)

Dalam kamus besar bahasa ke wikepedia, arti dari LCD (Liquid Crystal Display) atau

dapat di terjemahkan sebagai tampilan Kristal Cair adalah suatu jenis media tampilan

yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama.

LCD bisa memunculkan gambar atau tulisan dikarenakan terdapat banyak sekali titik

cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau

disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.

Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian

belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk

tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan

beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Dalam menampilkan karakter untuk membantu menginformasikan proses dan kontrol

yang terjadi dalam suatu program robot kita sering menggunakan LCD juga. Yang sering

digunakan dan paling murah adalah LCD dengan banyak karakter 16x2. Maksudnya

semacam fungsi tabel di Ms.office. 16 menyatakan kolom dan 2 menyatakan baris.

Gambar 2.5. Display LCD

Sensor Sidik jari (Finger Print)

Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh

dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai

identitas diri, yang perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat mendukung hal

tersebut disebut sebagai Biometrik.

Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang

berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. Biometrik memang kini mulai jadi trend.

Pilihannya semakin beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris

dari mata. Dan pada makalah ini akan dibahas sistem biometric untuk akses kontrol mesin

industri.
1. Teknik Pembacaan Sidik jari

Pembacaan sidik jari dilakukan dengan alat elektronik. Hasil Pembacaan lalu

disimpan dalam format digital pada saat registrasi atau enrollment atau pendaftaran

sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola

fitur sidik jari yang unik. Pola fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan

dalam memory atau database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah

minutiae. Pada saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan

hasil scan sidik jari.

Sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan lain seperti akses kontrol

mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari. Tehnik pembacaan sidik jari oleh

mesin sensor sidik jari tersebut antara lain:

1. Optis

Optical Finger print Sensor, Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam atau

di scan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint scanner)

yang digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan

ujung jari disebut permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat

lampu atau pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil

pantulan cahaya dari ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang

selanjutnya menyimpan gambar sidik jari tersebut ke dalam memori.

Kelemahan metode ini adalah hasil scanning sangat tergantung dari

kualitas sidik jari. Jika kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka

kualitas hasil pembacaan akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah tehnik ini
bisa diakali dengan jari palsu. Tapi tehnik ini mempunyai keuntungan mudah

dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.

2. Ultra Sonic

Tehnik ini hampir sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia

kedokteran. Dalam tehnik ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi

untuk menembus lapisan epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut

dibuat dengan menggunakan transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan

energi tersebut ditangkap menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini

dipergunakan untuk menyusun citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini,

tangan yang kotor tidak menjadi masalah. Demikian juga dengan permukaan

scanner yang kotor tidak akan menghambat proses pembacaan.

3. Kapasitans

Kapasitant Finger print Sensor, Tehnik ini menggunakan cara pengukuran

kapasitas untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai

lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi sebagai lempeng kapasitor

lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley (lembah) pada sidik jari,

maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang akan berbeda.

Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk menghilangkan

listrik statis ini, tangan harus digrounding.

4. Thermal

Thermal Finger print Sensor, Tehnik ini menggunakan perbedaan suhu

antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk mengetahui
pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan ujung jari

(swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam waktu

singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.

2. Teknik Penyimpanan Pada Mesin Sensor Sidik Jari

Setelah proses registrasi atau pendaftaran sidik jari pada mesin absensi sidik

jari,atau mesin sidik jari yang di fungsikan untuk fungsi lain, maka citra atau pola

sidik jari akan disimpan. Dalam proses penyimpanan citra atau pola sidik jari.

Terdapat beberapa teknik penyimpanan antara lain:

1. Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat sensor sidik jari

Cara ini disebut sabagai pendapat desentralisasi. Biasanya terjadi pada mesin

sidik jari tipe standalone, yakni mesin sidik jari yang dalam

pengoperasiannya bisa berjalan tanpa harus terhubung dengan komputer.

Data akan tersimpan pada memori yang ada pada mesin.

Keuntungan metode ini adalah adanya kecepatan dalam proses

penyamaan serta mesin sidik jari bisa diletakan di tempat yang jauh dari

computer. Kelemahannya dalah kapasitas yang terbatas sesuai dengan besar

memori yang disediakan oleh mesin.

2. Data sidik jari disimpan pada database di komputer.

Cara ini disebut sebagai cara sentrilisasi. Biasanya digunakan pada alat sidik

jari tipe online atau yang harus terhubung dengan komputer. Data sidik jari
yang harus diregistrasi akan langsung disimpan pada database yang ada

pada hard disk computer.

Keuntungan cara ini adalah kapasitas penyimpanan yang sangat besar,

sesuai dengan kapasitas harddisk komputer. Kelemahannya adalah proses

identifikasi yang agak lambat dan wajib adanya komputer dalam

pengoperasiannya.

3. Data sidik jari disimpan pada kartu pemilik.

Cara ini juga disebut sebagai desentralisasi. Data sidik jari akan disimpan

pada kartu sang pemilik. Pertama kali sidik jari harus di registrasi ke mesin,

kemudian data sidik jari tersebut akan ditulis oleh mesin sidik jari ke kartu

tertentu, misalnya mifare card. Proses verifikasi dilakukan menggunakan

kartu yang telah ada data sidik jari tersebut.

Mudul Fingerprint ZFM-20

1. Definisi Modul Fingerprint ZFM-20

Serial Modul Fingerprint ZFM-20 merupakan sensor sidik jari optikal, yang dapat

mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Module sensor ini bekerja

dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian di

kalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.
Gambar 2.6. ZFM-20 Fingerprint Module

Sumber: (www.gerai cerdas.html)

2. Spesifikasi

Fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul Fingerprint SM630 adalah:

1. Daya operational 3,6 - 6V

2. Daya Maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul

secara permanen

3. Konsumsi Arus < 150mA, pada Tegangan Input 5V

4. Protokol Interface serial asynchronous, level TTL

5. Baudrate komunikasi 57600bps

6. Kapasitas data pengguna 512 bytes

7. Template sidik jari 162 template

8. Kecepatan Identifikasi < 1.0s


9. Waktu Power-on < 200ms

10.Suhu kerja -10C s/d +40C

11.Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm

Konsep Dasar Komponen Elektronika

1. Definisi Elektronika

Menurut Chandra (2011:9), Komponen-komponen elektronika dibagi dalam jenis

komponen pasif dan komponen aktif.

Menurut Budiharto (2009:1), bahwa Elektronika adalah merupakan bidang yang

menarik untuk dipelajari oleh pelajar dan hobbyist karena dapat berkreasi apa saja sesuai

keinginan.

Menurut Rusmadi (2009:10), komponen elektronika dibagi menjadi 2 kelompok

yaitu:

a. Komponen Pasif

Menurut Rusmadi (2009:10) bahwa Komponen pasif adalah komponen-komponen

elektronika yang apabila dialiri aliran listrik tidak menghasilkan tenaga seperti: perubahan

tegangan, pembalikan fasa, penguatan dan lain-lain.

Menurut Rusmadi (2009:10), ada beberapa komponen yang termasuk dalam

komponen pasif di antaranya adalah:

1. Resistor dan Tahanan

2. Kapasitor dan KOndensator


3. Trafo dan Transformator

b. Komponen Aktif.

Menurut Rusmadi (2009:33), bahwa Komponen aktif adalah komponen yang apabila

dialiri aliran listrik akan menghasilkan sesuatu tenaga baik berbentuk penguatan maupun

mengatur aliran listrik yang melaluinya.

Menurut Rusmadi (2009:33), ada beberapa yang termasuk komponen aktif antara lain

adalah:

1. Dioda.

2. Transistor.

3. IC ( Integreted Circuit.

4. Thyristor atau SCR (Silicon Controller Recifier).

Konsep Dasar Resistor

1. Definisi Resistor atau Tahanan

Menurut John (2010:21), Tahanan atau dikenal juga tahanan listrik, resistor atau dengan

istilah lain yakni werstan. Besarnya nilai tahanan dinyatakan dalam Ohm ().

Menurut Budiharto (2009:1), Salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk

memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa resistor adalah komponen elektronika yang

berfungsi memberikan tahanan atau hambatan arus listrik.


Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan

merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari

bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan

resistivitas tinggi sepertinikel-kromium).

Gambar 2.7. Resistor

Sumber: Rusmadi (2009:12)

Karakteristik utama dari resisitor adalah resisitansinya dan daya listrik yang dapat

dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, listrik dan induktansi.

Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan

sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya

resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

Tabel 2.1 Skema Warna Resistor


Sumber : Rusmiadi (2009:13)

a. Satuan Resistor

Ohm (simbol: adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg

Ohm). Nilai satuan terbesar yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai resistor adalah:

1 Mega Ohm (M) = 1.000.000 Ohm.

1 kilo Ohm (K) = 1.000 Ohm.

2. Resistor Tetap

Menurut Rusmadi (2009:11), bahwa Resistor tetap adalah resistor yang nilainya

besaranyan sudah ditetepkan oleh pabrik pembuatannya dan tidak dapat di ubah-ubah.

Resistor memiliki nilai resistansi, sebagai nilainya ada yang dicantumkan langsung pada

badannya dan sebagian lagi karena bentuk fisiknya kecil.

Menurut Rusmadi (2009:15), resistor dibagi menjadi 6 yaitu:


1. Resistor Kawat

Resistor kawat ini adalah jenis resistor pertama yang lahir pada generasi pertama

pada waktu rangkaian elektroniaka masih mengguanakan Tabung Hampa (Vacuum

Tube). Bentuknya bervariasi dan fisik agak besar. Resisistor ini biasanya banyak

digunakan dalam rangkaian daya karena memiliki ketahanan yang tinggi yaitu

disipasi terhadap panas yang tinggi.

2. Resistor Batang Karbon (Arang)

Pada awalnya resistor ini dibuat dari bahan karbon kasar yang diberililitan kawat

yang kemudian diberi tanda dengan kode warna berbentuk gelang dan untuk

pembacaanya dapat dilihat pada table kode warna.

3. Resistor Keramik atau Porselin

Dengan adanya perkembangan teknologi elektronika, saat ini telah dikembangkan

jenis resistor yang dibuat dari bahan keramik atau porselin. Jenis resistor ini banyak

dipergunakan dalam rangkaian-rangkaian modern seperti sekarang ini karena bentuk

fisiknya kecil dan memiliki ketahanan yang tinggi. Di pasaran kita akan menjumpai

resisitor jenis ini dengan ukuran bervariasi mulai dari 1/4 Watt, 1/3 Watt, Watt, 1

Watt dan 2 Watt.

4. Resistor Film Karbon

Sejalan dengan perkembangan teknologi para produsen komponen elektronika telah

memunculkan jenis resistor yang dibuat dari bahan karbon dan dilapisi dengan bahan

film yang berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Nilai resistansinya

dicantumkan dalam bentuk kode warna seperti pada Resistor Karbon.


5. Resistor Film Metal

Resistor Film Metal dibuat dengan bentuk hampir menyerupai resistor film karbon

dan memiliki keadalan dan stabilitas yang tinggi dan tahan terhadap perubahan

temperatur.

6. Resistor Tipe Film Tebal

Resistor jenis ini bentuknya merip dengan resistor film metal, namun resistor ini

dirancang khusus agar memiliki kehandalan yang tinggi. Sebagai contoh sebuah

resistor film tebal dengan rating daya 2 Watt saja sudah mampu untuk dipakai

menahan beban tegangan di atas satuan Kilo Volt.

3. Resistor Tidak Tetap

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai

resistansinya (tahananya) dapat dirubah-rubah sesuai dengan keperluan dan perubahannya

dapat dilakukan dengan jalan mengeser atau memutar pengaturnya.

Menurut Rusmadi (2009:16), bahwa resistor tidak tetap dibagi menjadi 5 yaitu:

1. Potensiometer.

1. Potensiometer

Potensiometer adalah komponen pembagi tegangan yang dapat disetel sesuai dengan

keinginan. Bentuk fisik dari Potensiometer pada umumnya besar dan dibuat dari

bahan kawat atau arang (karbon).

2. Potensiometer Preset
Potensiameter Preset bentuknya sangat kecil danpengaturannya sama dengan Trimpot

yaitu dengan menggunakan obeng yang diputar pada bagian lubang coakan.

3. NTC dan PTC

NTC adalah singakatan dari Negative Temperature Coefficient sedangkan PTC adalah

singkatan dari Positive Temperature Coefficient. Sifat dari komponen NTC adalah

resisitor yang nilai tahannya akan menurun apabila temperature sekelilingnya naik

dan sebaliknya komponen PTC adalah resistor yang nilai tahannya akan bertambah

besar apabila temperaturnya turun.

4. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resisitor yaitu resisitor yang tergantung

cahaya, artinya nilai tahannya akan berubah-ubah apabila terkena cahaya dan

perubahannya tergantungdari intensitas cahaya yang diterimanya.

5. VDR (Voltage Dependent Resistor)

VDR adalah singkatan dari Volttage Dependent Resistor yaitu resistoryang nilai

tahannya akan berubah tergantung tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR adalah

semakin besar tegangan yang diterimanya maka tahanannya akan semakin mengecil

sehingga arus yang melalui VDR akan bertambah besar.

Konsep Dasar Kapasistor atau Kondensator

1. Definisi Kapasistor atau Kondensator

Menurut John (2010:61), Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat digunakan

untuk menyimpan muatan listrik.


Menurut Rusmadi (2009:20), bahwa Kapasitor adalah Komponen elektronika yang mampu

menyimpan arus dan tegangan listrik sementara waktu. Seperti juga halnya resistor,

kapasitor adalah termasuk salah satu komponen pasif yang banyak digunakan dalam

membuat rangkaian elektronika.

Kapasitor sendiiri berasal dari kata capacitance atau kapasitas yang artinya adalah

kemampuan untuk menyimpan arus listrik (Dalam istilah elektronika diistilahkan sebagai

Muatan Listrik.) Jadi kapasitor adalah suatu komonen yang dapat diisi dengan muatan

listrik kemudian disimpan untuk sementara waktu dan selanjutnya muatan tersebut di

kosongakan/dibuang melalui suatu sistem atau dihubungkan ke bumi.

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan

negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Gambar 2.8. Lambang Kondensator

(Sumber : Rusmadi (2009:20))

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak

mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih

berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.
Gambar 2.9. Lambang Kapasitor

Sumber : Rusmadi (2009:20))

Namun kebiasaan dan kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada

masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang tersebut hanya

menyebutkan salah satu nama yang paling dominan digunakan atau lebih sering didengar.

Pada masa kini, kondensator sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang

pada ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C).

2. Kapasitansi

Satuan dari kapasitansi kondensator adalah Farad (F). Namun Farad adalah satuan

yang terlalu besar, sehingga digunakan:

a. 1 Farad (F) = 1.000.000 F (mikroFarad)

b. 1 mikroFarad (F) = 1.000 nF (nanoFarad)

c. 1 nanoFarad (nF) = 1.000 pF (pikoFarad)

Tabel 2.3 Nilai Kapasistansi


Sumber : Rusmadi (2009:21)

Ada jenis kapasitor lain seperti kapasitor elektrolit yang selain memiliki nilai

kapasitas juga memiliki parameter-parametera lain seperti batas tegangan kerja. Batas

tegangan kerja (Working Voltage) yaitu batas tegangan maksimum di mana kapasitas tersebut

dapat dioperasikan dalam suatu rangaian. Parameter tersebut biasanya dicantumkan langsung

pada badan kapasitor. Selain daripada itu untuk jenis-jenis kapasitor pada umumnya diberi

tanda (+) dan (-). Tanda tersebut adalah menyatakan polaritas yang harus dihubungkan

dengan catu daya. Dalam pemasanganannya harus diperhatikan baik-baik jangan sampai

kedua tanda tersebut dipasang terbalik sebab apabiala sampai terbalik akan mengakibatkan

kerusakan pada kapasitor tersebut dan bahkan akan merusak rangkaian yang akan dibuat.

Apabila kita mendekatkan 2 macam bahan konduktor dengan tidak saling

bersentuhan, kemudian kepada kedua bahan tadi kita alirkan aliran listrik, secara teoritis kita

telah mendapatkan sebuah Kapasitor sederhana. Namun dalam dunia elektronika tentunya

tidak sederhana itu, masih ada factor lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan

sebuah Kapasitor.

Dalam pembuatan komponen Kapasitor diperlukan suatu bahan yang berfungsi

menyekat di antara 2 bahan konduktor. Bahan yang berfungsi sebagai penyekat itu disebut

bahan dielektrikum seperti pada gambar di bawah .


Gambar 2.10. Dielektrikum

Sumber : Rusmadi (2009:20)

Seperti terlihat pada gambar di atas, apabila kita membuka sebuah Kapasitor

Elektrolit berkas dengan menggunakan sebuah pisau tipis (cutter), di dalamnya akan terlihat 2

buah lapisan tipis. Setiap lapisan dilapisi lagi dengan bahan metal foil tipis. Setiap metal foil

dihubungkan dengan salah satu terminal hubungan listrik. Antara kedua lapisan tadi diberi

bahan penyekat yang disebut Dielektrikum. Bahan Dielektrikum pada umumnya dibuat

dengan bahan kertas, maka, film, minyak bakelit dan lain-lain.

Dalam prakteknya kita mengenal berbagai macam jenis Kapasitor yang namanya

disesuaikan dengan nama bahan Dielektrikum yang digunakan dalam membuat komponen

Kapasitor. Sebagai contoh misalnya: Bila kapasitor bahan Dielektrikumnya dibuat dari kertas,

maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor kertas dan kalau bahan Dielektrikumnya

dibuat dari bahan elektrolit, maka Kapasitor tersebut dinamakan Kapasitor Elektrolit.

Besarnya kapasitas dari sebuah Kapasitornya dapat ditentukan dengan rumus: c =

0,0885 x x D/d F
= konstanta dielektrikum

D = luas bahan metal foil dalam cm2

d = jarak antara kedua metal foil dalam cm

Dari rumus di atas, kita dapat melihat bahwa besar kecilnya kapasitas suatu

komponen Kapasitor tergantung kepada konstanta dielektrikum atau bahan dielektrikum serta

luas bidang bahan dielektrikum yang digunakan. Pengertian dari Dielektrikum adalah angkka

tetap yang dipergunakan untuk membandingkan suatu bahan Dielektrikum dengan nilai

konstanta Dielektrikum udara ( udara = 1).

Tabel 2.3. Tabel Daftar Konstanta Bahan Dielektrikum

Sumber : Rusmiadi (2009:23))

Konsep Dasar Trafo atau Transformattor

1. Definisi Trafo atau Transformattor

Menurut Rusmadi (2009:61), bahwa Trafo adalah alat yang dibuah dari gulungan

kawatyang fungsinya memindahkan tenaga dari bagian input yaitu gulungan primer ke bagian

outputnya yaitu gulungansekundernya.


Bentukm pemidahan ini biasanya dapat berupa perubahan tegangan maupun frekuensi

atauinduktansi, perubahannya bisa berupa kenaikan suatu harga dan bisa juga berupapenurunan

harga.

Gambar 2.16. Trafo

Sumber: Rusmadi (2009:61)

Dalam bidang elektronika tenyata penggunaan alat yang menggunakan prinsip gulungakawat

memegang peranan penting dan banyak ragamnya.

Menurut Rusmadi (2009:61) berdasarkan kegunaanya jenis gulungan kawat dapat dibagimenjadi

3 yaitu:

1. Gulungan Tungagal

Yang dimaksud gulungan tunggal adalah yang di bagian tengahnya dipercabangkan.

Padagulungan tunggal, bagian primer dan sekundernya menjadi satu seperti

padagambar di bawah ini

2. Gulungan Induktif
Trafo yang digunakan sebagai trafo catu daya pada umumnya menggunakan

prinsipgulungan induktif adalah gulungan yang terdiri dari 2 buah gulungan.

Gulunganpertama disebut gulungan primer yang dipakai sebagai inputnya dan

gulungan kedua disebut dulungan sekunder yangdipergunakan sebagain outputnya.

Gulungan sekunder bekerja berdasarkan prinsipkerja induksi dari gulungan

primernya seperti pada gambar dibawah ini.

3. Gulungan Induktif Bertap

Padadasarnya Gulungan Induktif Bertap hamper sama dengan Gulungan Induktif

yaituterdiri dari 2 buah gulungan yaitu Gulungan primer dan gulungan sekunder,

hanyapada beberapa tempat pada bagian gulungan sekunder disadap dan

sipercabangkandengan tujuan untuk mendapatkan tegangan yang dikehendaki.

Konsep Dasar Dioda

1. Definisi Dioda

Menurut John (2010:143), Dioda merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus

DC dalam satu arah, sedang pada arah yang berlawanan ia tidak bisa menghantarkannya.

Kalau ia dialiri arus AC maka akan berhasil didapatkan arus DC dari arus AC ini. Karenanya

pada sifat yang demikian maka dioda bisa digunakan sebagai perata arus yang biasa dipasang

di adaptor.

Komponen elektronika dengan dua terminal, yang terbentuk dari dua jenis

semikonduktor, yaitu type P yang biasa disebut dengan anoda dan type N yang biasa disebut

dengan katoda, dimana kemudian kedua semikonduktor ini digabungkan. Untuk membuat

diode dalam keadaan conduct, diperlukan tegangan biasnya sebesar 0,3 volt untuk dioda

dengan bahan germanium atau 0,7 volt untuk dioda dengan bahan silikon.
Gambar 2.12. Dioda

Sumber : Rusmiadi (2009:33)

Perlu diketahui bahwa komponen dioda ini pada umumnya hampir selalu

dipergunakan dalam rangkaian, terutama pada rangkaian Power Supply.

Menurut Rusmadi (2009:34) Fungsi diode dalam suatu rangkaian adalah:

1. Penyearah tegangan listrik.

2. Pengaman tegangan listrik.

3. memblokir tegangan listrik.

Konsep Dasar Transistor

1. Definisi Transistor

Menurut Budiharto (2009:3), bahwa Transistor adalah memiliki 3 terminal biasanya dibuat

dari bahan silicon atau germanium.

Menurut Rusmadi (2009:42), bahwa Transistor adalah merupakan komponen dasar yang

paling penting dan banyak dipergunakan dalam setiap rangkaian.


Alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan

penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT)

atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari

sirkuit sumber listriknya.

Gambar 2.13 Transistor

Sumber : Rusmiadi (2009:40)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan

Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk

mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran

tegangan dan arus output Kolektor. Transistor disusun menggunakan sambungan dioda.

Berdasarkan jenis sambungan transistor dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut.

a. BJT (Bipolar Juction Transistor)

BJT memiliki 2 dioda yang kutub positif atau kutub negatifnya terhimpit, serta

memiliki terminal, yaitu emitor (E), kolektor (C), dan basis (B). BJT dapat dibagi menjadi

dua jenis berikut ini:

1. NPN (Negative Positive Negative)


Transistor NPN terdiri dari 1 lapisan semikondutor tipe-P di antara 2 lapisan

semikonduktor tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada emitter dikuatkan di keluran

kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi dari pada

tengan emitter.

Gambar 2.14. Simbol Transistor NPN

Sumber : Erinofiardi (2009:41)

2. PNP ( Positive Negative Positive)

Transistor PNP terdiri dari 2 lapisan semikonduktor tipe-n di antara 2 alpisan

semikonduktor tipe-p. arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitter

dikuatkan dikeluran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika tegangan basis

lebih rendah dari pada tegangan emitter.


Gambar 2.15 Simbol Transistor PNP

Sumber : Rusmiadi (2009:41)

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern.

Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog

melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio.

Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.

Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic

gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Konsep Dasar IC (Integrated Circuit)

1. Definisi (Integrated Circuit)

Menurut Rusmadi (2009:46)[9], bahwa IC adalah Sebuah rangakian terpadu.

Komponen Integrated Circuit dirancang dari beberapa komponen elektronika seperti

transistor, dioda, resistor, kapasitor, dan komponen lainya, sehingga menjadi satu kesatuan

yang berbentuk chip.

Gambar 2.16 Integrated Circuit


Menurut Rusmadi (2009:48)[9], ada beberapa keuntungan daripengguna IC diantaranya ialah:

a. Bentuk fisiknya kecil sehinggarangakian jadinya akan kelihatan kecil dan

kompak (compo).

b. Catu daya yang diperlukan kecil.

c. Sistem operasional sangat praktis dan cepat

d. Baik pemasangan maupun pemakaiannya mudah dan praktis.

e. Harganya relatif murah dibanding dengan menggunakantransistor.

Motor DC

1. Definisi Motor DC

Menurut Suwarno, Thomas Sri Widodo dan Suryono (2009:26)) [10] ,Motor DC

merupakan suatu alat yang mengubah energi listrik menjadi energimekanik. Motor bekerja

berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

Menurut Arifin dan Ardi Amir (2009:50) [11] Motor arus searah (DC) adalah mesin

yangmengubah energi listrik dc menjadi energy mekanis (putaran). Bentuk fisikmotor DC

pada dasarnya sama dengan generator DC, dimana komponen utamanya terdiri dari tiga

bagian,Menurut Arifin dan Ardi Amir dalam jurnal (2009:50)[11] yakni:

1. Kumparan (belitan) jangkar yang terletak pada rotor

2. Kumparan (belitan) medan yang terletak pada stator, dan celah udara

antara kumparan jangkar dan kumparan medan.

Bentuk fisik dari motor DC dapat dilihat pada gambar berikut:


Gambar 2.17. Motor DC

Sumber: Arifin dan Ardi Amir (2009:50)

2. Macam-Macam Motor DC

Mesin DC dibedakan berdasarkan sumber penguatannya (exciter), Penggolongan Motor DC

adalah sebagai berikut:

1. Motor DC berpenguatan bebas

Pada motor DC berpenguatan bebas, sumber penguatnya tersendiri, biasanya berupa

sumber DC yang lain. Oleh karena itu, kumparan medannya terpisah (tidak memiliki

hubungan listrik) dengan kumparan jangkarnya.

2. Motor DC berpenguatan sendiri

Motor DC berpenguatan sendiri tidak memiliki sumber penguat tersendiri. Kumparan

medan dihubungkan dengan kumparan jangkar. Bersarkan hubungan itu, motor DC

berpenguatan sendiri dapat dibedakan menjadi 3, menurut Arifin dan Ardi Amir di

dalam jurnal (2009:50):

1. Motor DC seri (kumparan medan seri dengan kumparan jangkar)

2. Motor DC shunt (kumparan medan paralel dengan kumparan

jangkar)
3. Motor DC kompon (memiliki dua kumparan medan, dimana satu

kumparan dihubung seri dengan kumparan jangkar, sedangkan

kumparan lainnya dihubung paralel dengan kumparan jangkar).

3. Prinsip dan Cara Kerja Motor DC

Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor.

Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.

Aturan Genggaman Tangan Kanan bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di

sekitar konduktor. Genggam konduktor dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada

arah aliran arus, maka jari-jari anda akan menunjukkan arah garis fluks.

Jika konduktor berbentuk U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan

selatan yang kuat medan magnet konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub.

Gambar 2.18. Cara Kerja Motor DC

Lingkaran bertanda A dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped

conductor). Arus mengalir masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B.
Medan konduktor A yang searah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan

menimbulkan medan yang kuat di bawah konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke

atas untuk keluar dari medan kuat ini. Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam

akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor.

Konduktor akan berusaha untuk bergerak turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut.

Gaya-gaya tersebut akan membuat angker dinamo berputar searah jarum jam.

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum:

1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran /

loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan

mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar

kumparan.

4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan

tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan

oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan

medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi

listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan

magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk

menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi.


Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka

tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi lawan.

Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka

menimbulkan perputaran pada motor.

Konsep Dasar Arduino

Arduino IDE adalah perangkat lunak IDE (Integrated Development Environment ).

Sebuah perangkat lunak yang memudahkan kita mengembangkan aplikasi mikrokontroler

mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi, dan uji coba secara

terminal serial. Namun sampai saat ini arduino belum mampu men-debug secara simulasi

maupun secara perangkat keras.

Arduino ini bisa dijalankan di komputer dengan berbagai macam platform karena

didukung atau berbasis Java. Source program yang kita buat untuk aplikasi mikrokontroler

adalah bahasa C/C++ dan dapat digabungkan dengan assembly. Penulis menggunakan

arduino berbasis mikrokontroler AVR dilingkungan jenis ATMEGA yaitu ATMEGA 8, 168,

328 dan 328P.


Gambar 2.19. Tampilan Ardunio IDE 1.0.5

Sumber: http://bsiswoyo.lecture.ub.ac.id/2012/06/belajar-arduino-pengantar/

Penggunaan arduino sangat mudah, kemudahan karena kita tidak perlu lagi

mengetahui detail perangkat keras dari mikrokontroler terutama mengenai konfigurasi

register-register yang harus dilakukan dengan mengetahui cara kerja dari mikrokontroler.

Selain itu arduino sangat kaya dengan library baik dari pengembang arduino maupun

sumbangan dari orang lain, karena arduino sifatnya adalah open source.

Pada saat source dikompilasi, maka hasilnya berupa file heksa di upload ke mikrokontroler

secara serial dengan memanfaatkan pin TX/RX.

Konsep Dasar Elisitasi

1. Definisi Elisitasi

Elisitasi terdapat beberapa pandangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Suryo Guritno (2010:302) [12], Elisitasi (elicitation) berisi usulan rancangan

sistem baru yang diinginkan oleh pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk

dieksekusi.

2. Jenis-jenis Elisitasi

MMenurut Suryo Guritno (2010:302) [12], Elisitasi didapat melalui metode

wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

1) Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait

melalui proses wawancara.

2) Elisitasi Tahap II

Merupakan hasil pengklasifikasian dari elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI.

Metode MDI ini bertujuan untuk memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan

harus ada pada sistem baru dengan rancangan yang disanggupi untuk dieksekusi.

1. (M) pada MDI itu artinya Mandatory. Maksudnya requirement tersebut harus ada dan

tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.

2. (D) pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu

penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam

pembentukan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih perfect.

3. (I) pada MDI itu artinya Inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut

bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.

3) Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua

requirement yang option-nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang

tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE.

1. (T) artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara / tehnik pembuatan

requirement tersebut dalam sistem yang diusulkan.

2. (O) artinya Operasional, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement

tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.


3. (E) artinya Ekonomi, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun

requirement tersebut di dalam sistem.

Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi beberapa option, yaitu sebagai berikut:

1. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit

serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

3. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

4) Final Draft Elicitation

Menurut Suryo Guritno (2010:304) [12], Final draft merupakan hasil akhir yang

dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan suatu sistem

yang akan dikembangkan".

Literature Review

Menurut Guritno, Sudaryono dan Untung Rahardja (2010:86)[4], Literature Review

dalam suatu penelitian adalah mengetahui apakah para peneliti lain telah menemukan

jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang kita rumuskan jika dapat menemukan

jawaban pertanyaan penelitian tersebut dalam berbagai pustaka atau laporan hasil penelitian

yang paling aktual, maka kita tidak perlu melakukan penelitian yang sama.

1. Tinjauan studi dari penelitian Dhida Restu Giri Madya,2014, Perguruan

Tinggi Raharja, dalam SAINTIKOM Indonesia Jurnal Vol.8/No.3 Pengendali

pintu dan jendela mobil menggunakan smartphone berbasis atmega 328p

di kelurahan Cibogo. Penelitian ini membahas tentang komunikasi serial


antara arduino dengan smartphone android lewat media

Bluetooth.Kelebihan pada prototipe ini,dapat berkomunikasi baik antara

pengembang dan user,pengembang dapat menentukan kebutuhan

user,user berperan aktif pada pengembangan sistem, lebih menghemat

waktu dalam pengembangan sistem, penerapan juga menjadi lebih

mudah.Adapun Kerugiannya pada prototipe ini , hubungan user dengan

komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik

perancangan yang baik.

2. Penelitian ini dilakukan oleh Fakhri [42], pada tahun 2015 dari Peruguruan

Tinggi Rahardja, yang berjudul "PENGUKURAN TINGGI BADAN

MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER

ATMEGA328 DUAL MODE PADA SDIT ALISTIQOMAH" . Penelitian ini

membahas tentang cara pengukuran tinggi badan menggunakan

mikrokontroler atmega, dimana kelebihan dari alat ini adalah dapat

dijadikan sebagai pengukur tinggi badan objek atau seseorang yang

akurat di SDIT AlIstiqomah. Adapun kelemahan dari alat ini, alat ini masih

menggunakan Bluetooth hendaknya menggunakan Jaringan Wifi agar

jarak yang dibutuhkan lebih jauh.

3. Penelitian ini dilakukan oleh Saputro [44], Universitas Diponegoro

Semarang, pada tahun 2012 yang berjudul "APLIKASI RADIO FREQUENCY

IDENTIFICATION DAN INFRARED SEBAGAI PENGAMAN PINTU KELUAR

MASUK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 PADA MINIATUR

KOMPLEKS PERUMAHAN MODERN ". Penelitian ini membahas tentang

sistem keamanan komplek perumahan modern menggunakan palang

pintu keluar masuk kompleks perumahan modern. Dengan perkembangan

teknologi, sistem tersebut dapat diatur secara otomatis oleh


mikrokontroller AVR Atmega 16 dengan Radio Frequency Identification

(RFID) dan Infra Red (IR).

4. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Harris Masud yang berjudul

AKSES KONTROL RUANGAN MENGGUNAKAN SENSOR SIDIK JARI BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA 328P dengan jurusan sistem komputer pada

perguruan Tinggi STMIK Raharja Tahun 2014. Keuntungan dari prototipe

ini adalah sebagai pengganti kunci konvensional yang masih

memungkinkan hilangnya kunci , serta lamanya waktu yang dibutuhkan

untuk pencariannya. Kekurangan pada alat ini , masih menggunakan

sensor manual seperti sensor infra red.

Dari beberapa sumber literature review diatas, dapat diketahui bahwa penelitian

tentang mikrokontroler, Sistem akses mesin sudah banyak dibahas. Untuk itu saya melakukan

penelitian untuk menutupi beberapa kekurangan dari penelitian yang sudah ada. Saat ini

kemajuan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Sehingga Sistem akses kontrol mesin

industri dengan menggunakan metode sidik jari dapat di kemas menjadi satu sistem yang

lebih efektif dan efisien. Untuk itu dibuatlah penelitian yang berjudul Sistem Kelistrikan

Motor Industri Menggunakan Akses Finger Print di PT.Utama Raya Motor Industri.

BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

Perancangan Sistem Kontrol

Pada perancangan di sini meliputi perancangan perangkat keras (hardware) dan

perangkat lunak (software). Gambaran secara umum berupa diagram blok rancangan alat

adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1.


Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Paragraf satu

1. Laptop / Personal Computer (PC)

2. Modul Fingerprint ZFM-20

3. Software Arduino IDE 1.0.5

4. Rangkaian arduino uno

5. LCD 16x2

6. Catu Daya

7. Motor DC

8. Relay (saklar otomatis)

9. Kabel konektor

10.Lampu Led

Agar mudah dipahami maka penulis membuat diagram blok dan alur kerjanya:
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian Akses kontrol ruangan.

Dari diagram blok di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : LCD akan menampilkan

Verifikasi User lalu Sensor sidik Jari memberikan inputan berupa sinyal verifikasi user.

Inputan tersebut kemudian diproses oleh arduino, jika Verifikasi benar maka LCD akan

menampilkan Verifikasi salah dan Rangkaian Relay akan Menghidupkan motor DC untuk

melalui rangkaian relay sekaligus menyalahkan mesin

Rangkaian Catu Daya

Catu daya merupakan bagian yang sangat penting. Karena tanpa adanya catu daya,

maka semua rangkaian tidak akan bekerja. Sumber catu daya yang digunakan pada umumnya

bertegangan 110 V sampai dengan 220 V dengan frekuensi 50 sampai dengan 60 Hz.

Sumber AC (arus bolak-balik) dimasukkan ke bagian input transformator (trafo),

sehingga menghasilkan tegangan output AC yang besarnya tergantung pada jumlah lilitan

kawat sekunder, jumlah lilitan kawat primer, dan besarnya tegangan primer trafo. Tegangan
output dari trafo sekunder akan menentukan tegangan output DC akhir dari catu daya setelah

penyearah dan filter dipasang.

Gambar 2.31 Membaca Kaki IC

Rangkaian catu daya yang digunakan untuk memberi supply tegangan arduino harus

stabil dan mempunyai arus yang cukup untuk mensuplai arduino sehingga tidak terjadi drop

tegangan saat arduino dioperasikan.

Agar supaya daya yang disuplai rangkaian elektronik tidak berubah-ubah, diperlukan

suatu komponen berupa IC Regulator. Komponen ini biasanya sudah dilengkapi dengan

pembatas arus (current limiter) dan pembatas suhu (thermal shutdown). Pada rangkaian alat

akses kontrol kelistrikan mesin ini daya yang dibutuhkan adalah sebesar +5V dengan jenis

arus DC (bolak-balik). Untuk itu IC regulator yang digunakan adalah IC 7805.

Rangkaian Arduinio

Seperti yang telah di jelaskan pada Bab II. Arduino uno terdapat Mikrokontroler

ATMega328P adalah mikrokontoler jenis AVR keluaran dari ATMEL dengan arsitektur RISC.

ATmega 328P ini mempunyai sistem mikroprosesor 8 bit dengan kecepatan maksimal 16

MHz, kapabilitas memori flash 32 KB, SRAM sebesar 2KB dan EEPROM (Electrically

Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB.

Rangkaian mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian

alat. Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem
rancangan. Mikrokontroler arduino memiliki 3 buah port dan berbagai pin yang digunakan

untuk menampung input dan output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-

rangkaian pendukung lainnya. Port yang digunakan dalam pembuatan sistem pengontrolan

kelistrikan mesin industri ini adalah port D. pembagian fungsi dari tiap-tiap portnya adalah

sebagai berikut:

1. Port D0-D3, Port B0-b2, dan Port C0-C5 digunakan

sebagai output dan input.

2. Pin XTAL1 merupakan saluran masukan ke rangkaian oscillator yang

dihubungkan dengan Kristal yang memiliki frekuensi 11,0592 MHz dan

dua buah kapasitor dengan nilai kapasitansi 22pf. Rangkaian oscillator

pada mikrokontroler berfungsi untuk membentuk clock yang menentukan

kecepatan kerja mikrokontroler.

3. Pin XTAL2 merupakan saluran keluaran penguat oscillator yang

dihubungkan dengan cristal menuju ground melalui sebuah kapasitor. Pin

ini juga sebagai pelengkap rangkaian oscillator pembentuk clock.

4. Pin reset pada mikrokontroler ATMega328 terletak pada pin 1(satu).

Rangkaian Power On Reset ini menggunakan kapasitor 10 F dan resistor

10K. Yang membentuk rrangkaian power on reset di mana rangkaian ini

akan mereset rangkaian mikrokontroler, sehingga mikrokontroler tersebut

kembali menjalankan program yang ada di dalamnya dari awal. Dan

kondisi pada internal RAM tidak terjadi perubahan selama proses reset

berlangsung.
Gambar 3.3. Rangkaian Sistem Minimum ATMega328P

Rangkaian Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator

dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari

perangkat elektronika tersebut.


Gambar 3.4. Rangkaian Lampu LED

Lampu led digunakan sebagai lampu sebagai indikatornya dari sistem. Prinsip kerja

dari rangkaian diatas adalah ketika pada saat mendapatkan input-an dari sensor gas ataupun

sebaliknya maka lampu tersebut akan menyala ataupun mati. Rangkaian diatas tidak

membutuhkan power eksternal karena daya yang dibutuhkan sangat kecil, dan cukup

langsung dihubungkan dengan microkontroller.

Rangkaian Display LCD

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan display yang serbaguna, karena dapat

digunakan untuk menampilkan berbagai tampilan baik berupa huruf, angka dan karakter

lainnya serta dapat menampilkan berbagai macam tulisan maupun pesanpesan pendek

lainnya. Penampil yang dipakai adalah LCD 16X2 bisa dilihat pada Gambar LCD digunakan

untuk menampilkan informasi apa yang sedang dikerjakan oleh sistem arduino.

Gambar 3.5. Rangkaian LCD


Rangkaian Motor DC

Pada rangkaian motor DC ini, hanya akan ditampilkan bagaimana motor DC

dihubungkan dengan IC driver motor. Sehingga motor dapat diubah arah putaran motor

dengan memberikan polaritas yang dibalik, yang akan menyebabkan motor dapat bergerak

dengan arah yang berlawanan maupun searah dengan jarum jam. Dan untuk melakukan hal

tersebut maka motor dc harus dihubungkan dengan ic driver yaitu dengan menggunakan ic

driver dengan tipe l293. Adapun cara konfigurasinya dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 3.6. Rangkaian Motor DC

Rangkaian Modul Fingerprint ZFM-20

Serial Modul Fingerprint ZFM-20 merupakan sensor sidik jari optikal, yang dapat

mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Module sensor ini bekerja

dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image rendering, kemudian

mengkalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada data yang sudah ada.
Gambar 3.7. Rangkaian Modul ZFM-20

Adapun fitur-fitur hardware yang dimiliki Modul Fingerprint ZFM-20 adalah:

1. Daya operational 3,6 - 6V

2. Daya Maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul

secara permanen

3. Konsumsi Arus < 150mA, pada Tegangan Input 5V

4. Protokol Interface serial asynchronous, level TTL

5. Baudrate komunikasi 57600bps

6. Kapasitas data pengguna 512 bytes

7. Template sidik jari 162 template

8. Kecepatan Identifikasi < 1.0s

9. Waktu Power-on < 200ms


10.Suhu kerja -10C s/d +40C

11.Ukuran Dimensi module 21mm x 21mm x 21mm

Rangkaian Keseluruhan Sistem

Tahap selanjutnya setelah membuat diagram blok dan diagram alir sistem, dalam

pembuatan system akses kontrol ruangan adalah pembuatan skema rangkaian. Skema

rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.8. Rangkaian Keseluruhan Sistem

Keterangan dari jalur-jalur Diatas:

1. Jalur merah sebagai arus positif (+)

2. Jalur hitam sebagai arus negatif (+)

3. Jalur biru sebagai jalur data.

Perancangan Perangkat Lunak (Software)


Perancangan perangkat lunak, adalah melakukan penulisan listing program ke dalam

suatu Software Arduino IDE 1.0.5 dengan menggunakan bahasa pemrograman C, dimana

perintah-perintah program tersebut akan di eksekusi oleh hardware atau sistem yang di buat.

Penulisan Listing Program Bahasa C

Pada perancangan perangkat lunak yaitu menggunakan software Arduino IDE 1.0.5

yang digunakan untuk menuliskan listing program dengan menggunakan bahasa

pemrograman C dan mengkompilasi file program menjadi file heksa. File heksa yang

dihasilkan setelah proses kompilasi tersebut akan dimasukkan ke dalam mikrokontroler,

sehingga mikrokontroler akan bekerja sesuai dengan perintah yang ada pada memori flash.

Sehingga dapat mengontrol Sensor sidik jari, kcd display dan motor DC dalam sistem

pengontrolan kelistrikan mesin industri.

Adapun langkah-langkah untuk memulai menjalankan software Arduino 1.0 dapat

dilihat seperti pada gambar 3.8. sebagai berikut :

Gambar 3.9. Membuka Program Arduino IDE 1.0.5 dari Shortcut Desktop
Gambar 3.10. Halaman Utama Arduino IDE 1.0.5

Setelah form utama program Arduino 1.0.5 ditampilkan, maka langkah selanjutnya

adalah mengkonfigurasi pengalamatan port koneksi yang ada pada device manager.

Gambar 3.11. Konfigurasi port koneksi melalui device manager


Pada pemrograman arduino perlu diperhatikan untuk koneksi portnya, karena pada

pengalamatan port inilah arduino dapat berkomunikasi dengan komputer melalui komunikasi

serial, pada gambar 3.12. koneksi port diseting pada port 1 .

Gambar 3.12. Menentukan Koneksi Port 1 Pada Arduino IDE 1.0.5

Seting koneksi port pada Arduino 1.0.5 dilakukan agar pada saat program di upload

tidak terjadi error karena kesalahan pada pengalamatan port yang sebelumnya di seting juga

melalui device manager.


Gambar 3.13. Menyimpan File Program Pada Arduino IDE 1.0.5

Langkah selanjutnya adalah menyimpan listing program yang sudah dibuat dengan

nama ekstensi .pde dalam penelitian ini nama file adalah fingerprint_final.pde, penyimpanan

file dengan ekstensi pde harus dilakukan.


Gambar 3.14. Menyimpan program pada Arduino IDE 1.0.5

Setelah melakukan penyimpanan file program selanjutnya tahap

penulisan listing dimulai dari mengimpor library dan dapat di lihat pada gambar 3.15 sebagai

berikut:
Gambar 3.15. Mengimpor library pada header Arduino IDE 1.0.5

Selanjutnya tahap penulisan program, perlu diketahui pada pemrograman arduino

yang menggunakan Arduino Uno sebagai media untuk menanamkan program dan Arduino

IDE 1.0.5 sebagai media untuk menuliskan listing program. Serta menambahkan library yang

akan digunakan, karena untuk penggunaan fingerprint, perlu ditambahkan library karena

menggunakan fungsi header bahasa C yang terdapat pada Arduino IDE 1.0.5 itu sendiri.

Gambar 3.16. Library-library yang digunakan pada Arduino IDE 1.0.5

Setelah langkah pada gambar di atas dilakukan, agar sistem dapat bekerja sesuai

dengan yang dinginkan, selanjutnya lakukan penulisan listing program secara keseluruhan.
Gambar 3.17. Proses kompilasi listing program

Setelah listing program ditulis semua, langkah selanjutnya proses kompilasi untuk

mengecek apakah listing program yang ditulis terjadi kesalahan atau tidak, proses kompilasi

dapat dilihat pada gambar 3.18 diatas.


Gambar 3.18. Hasil kompilasi listing program

Pada gambar 3.18. menunjukan hasil dari kompilasi listing program dan hasil dari

proses kompilasi tidak terjadi error, artinya proses penulisan listing program sudah benar,

hasil dari kompilasi inilah yang nantinya akan dimasukan ke dalam sistem arduino.

Pengisian Program Mikrokontroler ATMega 328P

Mikrokontroller bisa bekerja jika di dalamnya sudah dimasukkan listing program,

program yang akan dimasukan kedalam arduino yaitu program aplikasi yang dibuat dengan

aplikasi Arduino 1.0.5 Untuk melakukan pengisian program menggunakan perangkat keras

(Hardware) dan perangkat lunak (Software) dapat dilihat pada gambar 3.19 berikut:

Gambar 3.19. Rangkaian board arduino dengan internal clock

Dengan menggunakan module arduino sebagai media untuk memasukan program ke

dalam mikrokontroller ATmega328P, maka program yang ditulis pada Arduino 1.0 dapat

langsung dimasukan kedalam mikrokontroller ATmega328P. Langkah selanjutnya sebelum


listing program dimasukan ke dalam arduino, yang perlu diperhatikan yaitu jenis board yang

akan digunakan pada saat memasukan listing program, proses pemilihan board yang

digunakan untuk memasukan listing program dapat dilihat pada gambar 3.20. sebagai berikut:

Gambar 3.20. Pemilihan Arduino board

Setelah jenis board sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah memasukan program ke

dalam mikrokontroller dengan menggunakan internal clock, arti dari internal clock adalah

dengan memanfaatkan board Arduino sebagai board untuk berkomunikasi dengan komputer.
Gambar 3.21. Mengupload program kedalam arduino

Pada tampilan pemrograman Arduino 1.0 diatas, dilakukan dengan mengklik tombol

upload yang ada pada Arduino 1.0.5, pada saat mengupload listing program secara otomatis

akan menampilkan pesan bahwa proses upload program tidak terjadi error atau sukses, proses

upload listing program yang tidak terjadi error dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.22. Proses Upload Listing Program Sukses

Setelah langkah upload listing program selesai, maka sistem mikrokontroller arduino

yang berjudul JUDUL sudah siap digunakan.

Perancangan Database MySQL

Database MySql tergolong sebagai DBMS (Database Management System),

perangkat lunak yang bermanfaat untuk mengelola data dengan cara yang sangat fleksibel

dan cepat. Adapun penggunaan database Mysql adalah digunakan untuk menampung data

dari inputan data pada visual basic.net, agar dapat diolah sesuai dengan keinginan pengguna.

Adapun langkah-langkah pembuatan database MySql adalah dengan cara jalankan XAMPP

Control Panel terlebih dahulu seperti terlihat pada gambar berikut.


Gambar 3.23. Menjalankan XAMPP Kontrol Panel

Setelah XAMPP Control Panel dijalankan maka langkah selanjutnya akan seperti

terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.24. XAMPP pada localhost

Setelah langkah diatas dilakukan, lalu klik phpMyAdmin dan hasilnya akan terlihat

seperti gambar berikut.


Gambar 3.25. Tampilan MySql untuk membuat database

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah klik kanan pada database seperti

terlihat pada gambar diatas, setelah langkah diatas maka langkah selanjutnya adalah membuat

nama database, seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.26. Membuat Database MySql


Langkah diatas adalah untuk membuat database baru pada MySql, penulis membuat

database dengan nama CHANDRA_SKRPSI. Setelah melakukan langkah diatas maka

database pun selesai dibuat. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel yang nantinya

digunakan sebagai tempat untuk mencocokan data yang masuk pada sebuah tempat

penyimpanan database. Adapun langkah pembuatan tabel dalam database dapat dilihat pada

gambar berikut ini.

Gambar 3.27. Menciptakan tabel dengan nama PENGONTROLAN

Tabel diatas akan digunakan sebagai tempat penyimpanan record-record yang

diproses oleh arduino dari pembacaan oleh fingerprint. Dan tampilan design tabel dapat

dilihat pada gambar berikut.


Gambar 3.28. Tampilan Tabel dalam sebuah database

Perancangan Program Interface Visual Basic .NET

Software Visual Basic .NET merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang

mudah dimengerti oleh manusia dan digunakan sebagai software untuk merancang sebuah

interface dalam sistem ini. Dan untuk memulai membuat aplikasi dengan visual basic .NET

dapat di lihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.29. Membuka Aplikasi Visual Basic.NET


Pada saat membuka aplikasi visual basic .net, pilihlah Microsoft Visual Studi 2008,

untuk membuat aplikasi yang akan digunakan dapat menggunakan Visual Basic .NET, disini

penulis menggunakan visual studio 2008. Tampilan awal visual basic .net dapat dilihat seperti

gambar berikut ini:

Gambar 3.30. Menyimpan program visual basic.net

Gambar diatas adalah bagaimana menciptakan sebuah project baru dalam aplikasi

visual basic.net, adapun nama project diatas dibuat dengan nama AKSES KELISTRIKAN

MESIN INDUSTRI, setelah melakukan penyimpanan project maka akan terlihat seperti

gambar berikut.
Gambar 3.31. Tampilan Windows Form

Perancangan Form Kontrol

Pada perancangan form kontrol dimaksudkan untuk menampung data yang diproses

oleh arduino.

Gambar 3.32. Rancangan Form Kontrol Visual Basic .NET


Penggunaan dari komponent visual basic.net diatas memiliki fungsi masing-masing,

dan fungsi masing-masing toolbox diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Command Button sebagai media untuk melakukan control pada sebuah

aktifitas yang dilakukan oleh mikrokontroller.

2. Datagrid digunakan sebagai toolbox yang dapat menampilkan data yang

tersimpan pada database.

3. Groupbox digunakan sebagai wadah untuk menampung nilai-nilai yang

akan diproses oleh interface.

4. Label sebuah tools yang berfungsi untuk memberikan sebuah inisial yang

terdapat pada form diatas.

5. Menustrip adalah salah satu toolbox yang biasa digunakan sebagai untuk

membuat menu-menu yang diinginkan.

Perancangan Form Login

Form login sangat dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi yang berbasis desktop

ataupun lainnya. Fungsi dari pada form login yaitu untuk membatasi jumlah akses bagi user.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti gambar berikut ini:

Gambar 3.33. Form Login Untuk User dan Admin


Pada form login diatas menggunakan 2 (dua) buah label, 2 (dua) buah textbox, dan 3

(tiga) buah CommandButton. Pada rancangan form login diatas pada textbox terdapat satu

pilihan yaitu USER" dan ADMIN, dimana digunakan sebagai hak

akses user dan admin sedangkan untuk textbox1 digunakan untuk menulis User Name,

sedangkan pada textbox2 digunakan untuk menuliskan Password yang digunakan.

Diagram Alir (Flowchart) Sistem

Pada pembuatan sebuah sistem pengontrolan diperlukan sebuah gambar yang dapat

menjelaskan alur ataupun langkah-langkah dari suatu sistem yang dibuat. Sehingga dapat

memberikan penjelasan dalam bentuk gambar. Penjelasan yang berupa proses merupakan

gambar dari flowchart sistem yang akan dibuat. Tujuan dari pembuatan flowchart ini adalah

untuk mempermudah pembaca dan pembuat sistem itu sendiri untuk dapat memahami

langkah-langkah serta kemungkinan-kemungkinan dari beberapa keputusan. Dalam

pembuatan JUDUL digunakan flowchart program sebagai berikut:

Gambar 3.34. Diagram Alir Sistem


User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap I disusun berdasarkan hasil wawancara dengan stakeholder mengenai

seluruh rancangan sistem akses kontrol kelistrikan mesin industri yang diusulkan. Berikut

tabel Elisitasi Tahap I:

Tabel 3.1. Elisitasi Tahap I

Elisitasi Tahap II

Elisitasi Tahap II dibentuk berdasarkan Elisitasi Tahap I yang kemudian

diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berdasarkan Tabel 3.2. terdapat 2

functional dan 1 non function optionnya Inessential (I) dan harus dieliminasi. Semua

requirement tersebut merupakan bagian dari sistem yang dibahas, namun sifatnya tidak
terlalu penting karena walaupun ke-3 requirement tersebut tidak dipenuhi, sistem

pengontrolan dapat running tanpa error.

Sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

maka semua requirement di atas diberi opsi I (Inessential) dan yang dapat terlihat pada tabel

elisitasi berikut ini:

Tabel 3.2. Elisitasi Tahap II

Keterangan MDI:

1. M = Mandatory

2. D = Desirable
3. I = Inesenssial

Elisitasi Tahap III

Berdasarkan Elisitasi Tahap II di atas, dibentuklah Elisitasi Tahap III yang

diklasifikasikan kembali dengan menggunakan metode TOE dengan opsi HML. Berikut tabel

elisitasi tahap III tersebut:

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III

Keterangan:

1. T = Technical

2. O = Operasional
3. E = Economic

4. L = Low

5. M = Middle

6. H = High

Final Elisitasi

Final elisitasi merupakan bentuk akhir dari tahap-tahap elisitasi yang dapat dijadikan

acuan dan dasar pengembangan sistem pengontrol kelistrikan mesin industi. Berdasarkan

elisitasi tahap III diatas, dihasilkanlah 14 fucntional dan 2 non fucntional final elisitasi yang

diharapkan dapat mempermudah dalam membuat suatu sistem pengontrolannya.

Tabel 3.3. Elisitasi Tahap III


BAB IV
HASIL PENELITIAN

Konfigurasi Sistem Usulan

Pada perancangan sistem usulan ini terdapat beberapa hardware atapun Software yang

digunakan yaitu untuk melakukan perancangan dan membuat program, baik untuk

sisem arduino maupun Interfacenya. Adapun perangkat keras (hardware) dan perangkat

lunak (software) yang digunakan dapat di lihat pada sub bab berikut ini.

Spesifikasi Hardware

Pada spesifikasi perangkat keras (hardware) dibawah ini merupakan perangkat keras

atau modul yang digunakan, dan memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing, dan dapat

digambarkan secara garis besar saja tidak secara detail dalam pembuatan suatu modul

tersebut. Adapun perangkat keras (Hardware) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

1. Arduino Uno

2. Laptop

3. Motor DC+L293D H-Bridge atau

4. Motor Servo

5. Kipas (AC Portable)

6. Lampu LED 12 Volt

7. RFID RDM6300

8. Kartu (Reader RFID)


9. Arduino Uno Sebagai Bootloader upload program

10.Keypad Matrik 4x3

11.LCD (Liquid Crystal Display)

Spesifikasi Software

Pada spesifikasi perangkat lunak (software) dibawah ini merupakan Aplikasi yang

digunakan untuk membuat program, merancang alur diagram, mengedit program,

sebagai interface, media untuk mengupload program dan mengedit suatu gambar. Adapun

perangkat lunak (software) yang digunakan meliputi sebagai berikut:

1. Aplikasi Android

2. IDE Arduino 1.5.8

3. Microsoft Visio 2007

4. Photoshop CC 2015

5. Visual Basic

6. Fritzing

Hak Akses

Dalam membuat sebuah aplikasi perangkat lunak (software) ataupun perangkat keras

(hardware) harus dan perlu adanya sebuah hak akses baik oleh pengguna sebagai pemegang

hak akses sangat diperlukan untuk keamanan dari sistem perangkat lunak (software) ataupun

perangkat keras (hardware) yang dirancang, karena aplikasi perangkat lunak (software)

ataupun perangkat keras (hardware) yang tidak memiliki hak akses akan sangat tidak aman.
Adapun sistem ini memiliki hak akses keamanan sistem berbasis RFID dan Password dan

juga membaca identitas dosen yang valid yang terdeteksi di database sistem pada VB jika

bukan maka tidak absensi.

Schedule

Berdasarkan dari data yang dikumpulkan, sehingga sistem kendali smart

classroom berbasis RFID secara otomatis ini dapat dirancang dan dibuat, sehingga

melakukan pendekatan terhadap pihak yang berkaitan yang merupakan tempat observasi, hal

ini dilakukan demi kepentingan pengguna yang dimana pengguna menginginkan suatu sistem

yang dapat membantu dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu, sangat perlu melakukan

pendekatan tersebut karena ada beberapa hal yang mungkin akan menjadi kendala ketika

dalam proses perancangan dan pembuatan.

1. Mengumpulkan Data

Proses pengumpulan data dilakukan untuk mencari sumber dan mengetahui beberapa

teori yang digunakan di pembuatan sistem.

2. Perancangan Sistem

Dalam perancangan sistem ini terbagi menjadi dua,

perancangan hardware dan software merupakan proses yang dilakukan agar dapat

menghasilkan suatu rancangan yang mudah dipahami oleh user (pengguna). Dan

pengguna disini merupakan dosen raharja.

3. Pengujian Sistem
Pengetesan sistem dilakukan untuk dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang

ditimbulkan, dan untuk memastikan pemasangan hardware & software agar sketch

juga alat berjalan dengan baik.

4. Perbaikan Sistem

Penambahan atau pengurangan pada point-point tertentu yang tidak diperlukan lagi,

dan sehingga program benar-benar dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan pada

permintaan user (pemakai).

5. Training User

Percobaan alat yang sudah di buat apakah benar-benar dapat berjalan atau tidak.

Disinilah fungsi kerja daripada training user.

6. Implementasi Sistem

Setelah diketahui kelayakan program, dilakukan implementasi.

7. Dokumentasi Sistem

Sistem didokumentasikan selama penelitian berlangsung.

Berikut ini adalah tabel 4.8 pengolahan jadwal pembuatan sistem:


Gambar 4.8 Pengolahan jadwal Pembuatan Sistem

Penerapan

Pada bagian ini hal yang dilakukan adalah bagian untuk menerapkan sistem yang

dibuat agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan baik bagi penulis maupun oleh

instansi yang bersangkutan, dari instansi dimana tempat peneliti melakukan riset.

Estimasi Biaya

Berikut ini perincian pembuatan alat berupa kendali smart classroom berbasis RFID

secara otomatis dengan menggunakan arduino uno, adalah:


BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Dari perancangan dan implementasi yang dilakukan ada beberapa kesimpulan

rumusan masalah, tujuan & manfaat, metode penelitian yang diuraikan berikut ini:

Kesimpulan Terhadap Rumusan Masalah

Berikut ini yaitu kesimpulan terhadap rumusan masalah mengenai Sistem Kendali

Smart Classroom Berbasis RFID Secara Otomatis Menggunakan Arduino Uno Pada

Rerguruan Ringgi Raharja, adalah:


1. Sistem akses kontrol dilakukan melalui perantara RFID sebagai kunci dari

sistem yang dapat membuka pintu dan menyalakan lampu dan AC, serta

melakukan absensi dosen dalam kelas secara otomatis.

2. Sistem kendali lampu dan AC dapat bertujuan untuk melakukan

penghematan energi listrik disaat kelas sudah digunakan atau hendak

digunakan. sistem ini berjalan saat pintu dibuka maka lampu dan AC akan

menyala dan saat pintu tertutup maka lampu dan AC akan mati.

3. Sistem absensi dilakukan dengan menggunakan software VB.net 2008,

yang merupakan aplikasi yang dibuat untuk membuat absensi dosen dan

sebagai tempat penyimpanan database, digunakan MySql.

4. Rangkaian hardware dirancangan dengan skematik menggunakan

aplikasi fritzing sebelum rangkaian hardware dipasang,

dan software untuk memprogram di arduinomenggunakan software open

source yang bernama Arduino IDE (Integrated Development

Environment).

Kesimpulan Terhadap Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut kesimpulan perihal tujuan dan manfaat mengenai Sistem Kendali Smart

Classroom Berbasis RFID secara otomatis menggunakan Arduino Uno pada Perguruan

Tinggi Raharja akan diuraikan berikut ini:

1. Mengganti sistem keamanan yang lama dari kunci statis dengan

memberikan sistem yang baru yaitu: RFID dan password pada pintu.

2. Mengoptimalkan fungsi ruang kelas secara efektif dan efisien yang

berupa: kelistrikan lampu dan AC akan berfungsi saat RFID bekerja.


3. Menghemat waktu dosen ketika proses absensi dijalankan karena sistem

absensi tidak dilakukan RCEP lagi namun dilakukan di kelas.

Kesimpulan terhadap metode penelitian

Berikut kesimpulan terhadap metode penelitian mengenai Sistem Kendali Smart

Classroom Berbasis RFID secara otomatis menggunakan Arduino Uno pada Perguruan

Tinggi Raharja akan diuraikan berikut ini:

1. Sistem kendali buka dan tutup pintu menggunakan Motor Servo (DC)

sebagai penggerak putaran pintu yang bisa dibuka dan ditutup.

2. Sistem Kerja Smart Classroom ini didasari oleh RFID sebagai fungsi awal

untuk menjalankan sistem dan juga mengakhiri sistem tersebut.

3. Pengujian terhadap sistem berjalan dengan baik.

Saran

Berdasarkan kesimpuan diatas, maka saran yang bisa diberikan adalah:

1. Sistem keamanan bisa menggunakan sistem biometri seperti sidik jari.

2. Dapat dikontrol secara manual juga melalui smartphone android.

DAFTAR PUSTAKA

1. 1,0 1,1 1,2 Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: CV.Budi Utama.

2. Dzahir, Yulia. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: CV.Budi Utama.

3. 3,0 3,1 3,2 3,3 3,4 Erinofiardi, Nurul Iman Supardi, Redi. 2012.Penggunaan PLC Dalam Pengontrolan
Temperatur, Simulasi Pada Prototype Ruangan.Jurnal Mekanikal, Vol.3No.2 Juli 2012.

4. 4,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 4,7 Melalolin, Ivan.C. 2013. Rancang Bangun Brankas Pengaman Otomatis
Berbasis Mikrokontroler AT89S52. TELEKONTRAN, Vol.1, No.1, Januari 2013.
5. Sasankar, Vinay Chavan.2012. di dalam jurnal International Journal of Computer Science &
Technology. Terdapat tiga pendekatan utama prototyping

6. Sumardi. 2013. Mikrokontroler ATMega328.

7. Dipranoto, Alfan Rachman 2010. PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN PADA AREA


PARKIR DENGAN MIKROKONTROLLER AT89S51

8. Sumardi. 2013.

9. 9,0 9,1 Rusmadi, Dedy.2009. Mengenal Komponen Elektronika.Bandung: Pionir Jaya.

10. Suwarno, Thomas S.W, Suryono. 2009. Simulasi Sistem Pembayaran Retribusi Gerbang Parkir
Menggunakan Mikrokontroller At89s51. Jurnal Teknik Elektro Vol. 1 No.1 Januari - Juni 2009:22-
32

11. 11,0 11,1 Arifin dan Ardi Amir. 2009. Pemodelan DanPengendalian Motor Listrik U.S ElectricMotors
Type Dripproof 1750 Rpm/40 Hp/240 Volt. Universitas Tadulako.Jurnal JIMT, Vol. 6, No. 1, Mei
2009: 50 59.

12. 12,0 12,1 12,2 Guritno, Suryo, Sudaryono, Rahardja Untung. 2010. Teory and Application of IT
Research. Yogyakarta: CV Andi Offset. Jurnal CCIT.

Anda mungkin juga menyukai