DOSEN PEMBIMBING :
Anggota Kelompok :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Proyek Dan Ekonomi Teknik dengan judul “PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PROJECT PANEL LISTRIK PADA PT. INDUSTRI
ELEKTRIK METAL".
Makalah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman
kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada teman kelompok saya yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa danya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis
tidak akan dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
TUJUAN .................................................................................................... 2
Tujuan Makalah ini merupakan rumusan masalah yang menunjukan adanya hasil,
maka tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sistem informasi manajemen proyek
pada PT. Industri Elektrik Metal terlaksana dengan baik. Dalam penulisan makalah ini,
membagi tujuan menjadi tiga kriteria yaitu :
Tujuan Individual
1.Menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah pada dunia kerja.
2.Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis untuk menghadapi dunia kerja
di bidang IT.
3.Mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang di dapat pada saat penelitian.
4.Untuk memberikan masukan ilmu pengetahuan, khusus nya melalui penelitian.
5.Sebagai syarat bagi penulis untuk kelulusan.
Tujuan Operasional
1.Mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen proyek yang sedang berjalan.
2.Mengetahui kendala dan permasalahan yang terjadi pada sistem informasi manajemen
proyek.
3.Mengetahui solusi masalah-masalah dalam sistem informasi manajemen proyek.
4.Mengetahui kebutuhan user terhadap sistem informasi manajemen proyek.
5.Mengetahui pemanfaatan sistem informasi manajemen proyek yang ada saat ini.
Tujuan Fungsional
1.Untuk menganalisa sistem informasi manajemen proyek yang berjalan pada PT.
Industri Elektrik Metal.
2.Untuk menganalisa kendala dan permasalahan yang terjadi pada sistem informasi
manajemen proyek.
3.Untuk menganalisa solusi masalah-masalah dalam sistem informasi manajemen
proyek
4.Untuk menganalisa kebutuhan user terhadap sistem informasi manajemen proyek.
5.Untuk menganalisa pemanfaatan sistem informasi manajemen proyek yang ada saat
ini.
BATASAN MASALAH
Menurut Japerson Hutahaean (2015:2) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
– prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
Menurut Muhamad Muslihudin (2016:2)[2], Sistem adalah sekumpulan komponen atau
jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama
membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.
Menurut Jogianto dalam Japerson Hutahaean (2015:1)[1], Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Karakteristik Sistem
Terdapat karakteristik tertentu pada suatu sistem yang merinci bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebagai tujuan sistem. Menurut Hutahaean (2015:3)[1], sistem dapat
dikatakan baik, maka sistem harus memiliki :
a.Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri
dari komponen yang berupa subsistem atau bagian - bagian dari sistem.
b.Batasan Sistem (Boundary System)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c.Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus
tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d.Penghubung Sistem (Interface System)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
e.Masukan Sistem (Input System)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan
(Maintenance Input), dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah
maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f.Keluaran sistem (Output System)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas
yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
g.Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi
akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
h.Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.
Klasifikasi Sistem
Menurut Jaluanto Sunu (2016:5)[3], klasifikasi sistem dilihat dari beberapa sudut
pandang, diantaranya :
a.Sistem Alamiah (Natural Sistem) dan Sistem Tiruan (Artificial System)
Sistem alamiah muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia
merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia. Sistem
tiruan diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan
adalah efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektivitas
mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan
efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran
tertentu dari sistem yang digunakan.
b.Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik, bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan
sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip
atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini. Sistem
Probabilistik dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas
selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi
dan sistem informasi adalah probabilitas, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan
jika dibandingkan dengan sebuah central processor komputer.
c.Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup, pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya
dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari
lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya
pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. Sistem terbuka
menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan
dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau
ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input
or output). Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem
relatif tertutup (relative closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya
dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan baik.
3.Tinjauan studi dari penelitian Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad Ricky Alfariz
(2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”.
CERITA Journal. Vol.3, No.1.[50] Dari hasil analisa yang berjalan peneliti
menggunakan metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan
menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari analisa ini
dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website,
yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang
keluar pada bagian gudang.
4.Tinjauan studi dari penelitian Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh Fayumi, dan Ani
Purwanita (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang
PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[51] Metode penelitian
ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dan pengambilan data melalui
dokumen tertulis, cetak maupun elektronik dari lembaga/institusi yang berkaitan
dengan penelitian. Hasil analisa akan digunakan sebagai masukan dalam rancang
bangun aplikasi sistem yang diusulkan. Perancangan aplikasi sistem ini menggunakan
Rancangan sistem untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class
Diagram; Rancangan Prototype yang terdiri dari Rancangan Menu, Rancangan
Entry/Input Data dan Rancangan Laporan. Hasil penelitian dengan adanya sistem
yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat mengontrol proses suatu kegiatan pada
perusahaan, sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan
pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
5.Tinjauan studi dari penelitian Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani, dan Yunny
Nur’aeni (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia
Synthetic Textile Mills Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[52] Metode analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil
dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan
diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap
bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified
Modeling Language) dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP,
PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar
sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia
Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan
persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan
bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah
dipahami.
6.Penelitian yang dilakukan oleh Xian Zheng, Yun Le, Yi Hu (2016) yang berjudul
"Review of the Application of Social Network Analysis (SNA) in Constructions
Project Management Research”[53]. Over the past two decades, social network
analysis (SNA) has elicited increasing attention in construction project management
(CPM) research as a response to the emerging perspective of viewing projects as
network-based organizational organizations. However, a thorough review of SNA
application in CPM research is unavailable. This study aims to address this gap by
reviewing 63 SNA papers published in eight peer-reviewed journals from 1997 to
2015 to ascertain the status of this research area and identify future research
directions. The papers are analyzed in terms of institutional and individual
contribution, citations, topic coverage and research design and methodologies. Three
research directions, namely, internal stakeholder networks for outcome-related values,
external stakeholder networks for process-related values, and external stakeholder
networks for outcome-related values, are identified. The findings of this study are
believed to provide useful references for the future application of SNA in CPM
research.(Selama dua dekade terakhir, analisis jaringan sosial (SNA) telah
meningkatkan perhatian dalam penelitian manajemen proyek konstruksi (CPM)
sebagai tanggapan terhadap perspektif yang muncul dari proyek sebagai organisasi
organisasi berbasis jaringan. Namun, tinjauan menyeluruh aplikasi SNA dalam
penelitian CPM tidak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan
ini dengan meninjau 63 makalah SNA yang diterbitkan dalam delapan jurnal peer-
review dari tahun 1997 hingga 2015 untuk memastikan status area penelitian ini dan
mengidentifikasi arah penelitian di masa depan. Makalah dianalisis dalam hal
kontribusi kelembagaan dan individu, kutipan, cakupan topik dan desain penelitian
dan metodologi. Tiga arah penelitian, yaitu, jaringan pemangku kepentingan internal
untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil, jaringan pemangku kepentingan eksternal
untuk nilai-nilai yang terkait dengan proses, dan jaringan pemangku kepentingan
eksternal untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil identifikasi. Temuan penelitian ini
diyakini dapat memberikan referensi yang berguna untuk aplikasi di masa depan
dalam penelitian CPM).
7.Penelitian yang dilakukan oleh Pinyarat Sirisomboonsuk, Vicky Ching Gu, Ray Qing
Cao (2018) yang berjudul "Relationships between Project Governance and
Information Technology Governance and Their Impact on Project Performance”[54].
This research endeavors to address the question of how to enhance project
performance through exploring the relationships among information technology (IT)
governance, project governance and project performance. The research utilizes an
empirical survey methodology. The survey of 533 working professionals in various
industries renders 282 usable responses or a response rate of 53.91%. The results
suggest that both IT governance and project governance have a positive impact on
project performance. Additionally, the alignment between IT governance and project
governance is also found to be positively associated with project performance. These
findings provide evidence to project management professionals in regard to IT
governance and project governance being part of the operational strategy in
facilitating the success of projects. (Penelitian ini berupaya untuk menjawab
pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan kinerja proyek melalui mengeksplorasi
hubungan antara tata kelola teknologi informasi (TI), tata kelola proyek dan kinerja
proyek. Penelitian ini menggunakan metodologi survei empiris. Survei terhadap 533
profesional yang bekerja di berbagai industri menghasilkan 282 respons yang dapat
digunakan atau tingkat respons 53,91%. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola TI
dan tata kelola proyek memiliki dampak positif pada kinerja proyek. Selain itu,
keselarasan antara tata kelola TI dan tata kelola proyek juga ditemukan terkait positif
dengan kinerja proyek. Temuan ini memberikan bukti kepada para profesional
manajemen proyek dalam hal tata kelola TI dan tata kelola proyek sebagai bagian dari
strategi operasional dalam memfasilitasi keberhasilan proyek.)
8.Penelitian yang dilakukan oleh Marco Alexandre Terlizzi, Heverton Roberto de
Oliveira Cesar de Moraes (2017) yang berjudul "Cost and Time Project Management
Success Factors for Information Systems Development Projects”[55]. Successful
development of Information Systems (IS) Projects has been a source of competitive
advantage for many organizations. This paper proposes the Cost and Time Project
Management Success – CTPMS, an essential measure in this context because projects
must dynamically address cost and time success under an agreed scope. The goal of
the paper is to identify the project management practices through which an
organization can optimize the CTPMS of IS development projects. Because multiple
factors can influence project management success, we analyze a real-world sample of
899 IS projects of a leading bank, using hierarchical models to account for the effects
of predictors at four levels of analysis: portfolio network, project, project manager,
and team. In addition to proposing and discussing a new measure of project
management success for information systems development projects, we identified that
project size, duration, postponement, and project manager formal power showed
positive effects, whereas team size and team allocation dispersion presented negative
effects. The results suggest guidance for factors such as team member allocation and
prioritization, among others.(Pengembangan Proyek Sistem Informasi (SI) yang
berhasil telah menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi banyak organisasi.
Makalah ini mengusulkan Kesuksesan Manajemen Proyek Biaya dan Waktu, ukuran
penting dalam konteks ini karena proyek harus secara dinamis mengatasi keberhasilan
biaya dan waktu dalam lingkup yang disepakati. Tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengidentifikasi praktik manajemen proyek di mana organisasi dapat
mengoptimalkan CTPMS proyek pengembangan SI. Karena beberapa faktor dapat
mempengaruhi keberhasilan manajemen proyek, kami menganalisis sampel dunia
nyata dari 899 proyek IS dari bank terkemuka, menggunakan model hirarkis untuk
menjelaskan dampak prediktor pada empat tingkat analisis: jaringan portofolio,
proyek, manajer proyek, dan tim. Selain mengusulkan dan membahas ukuran baru
keberhasilan manajemen proyek untuk proyek pengembangan sistem informasi, kami
mengidentifikasi bahwa ukuran proyek, durasi, penundaan, dan kekuatan formal
manajer proyek menunjukkan efek positif, sedangkan ukuran tim dan dispersi alokasi
tim memberikan efek negatif. Hasil menyarankan bimbingan untuk faktor- faktor
seperti alokasi anggota tim dan prioritas, antara lain).
9.Tinjauan studi dari penelitian Junaidi, Sutrisno, dan Koriatul Janah (2019). “Model
Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring Stok Dalam Mengurangi Tingkat
Kerugian”. SENSI Journal. Vol.5, No.1.[56] Metodologi yang digunakan yaitu
melalui tahapan-tahapan perancangan yang sistematis seperti rancangan sistem dalam
bentuk use case diagram, rancangan basis data dalam bentuk class diagram, dan alur
kerja sistem dalama bentuk sequence diagram dan activity diagram. Sehingga mampu
memberikan suatu bentuk model aplikasi purchasing system untuk monitoring stok
dalam mengurangi tingkat kerugian.
10. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh
Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar. Journal Of
International Academic Research For Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON
MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.[57]
Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan,
identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk
menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup
prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan
keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.
11.Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Belen M.
Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International Journal of Humanities and Social
Sciences (2016). “Equipment Inventory Management System (EIMS)”.[58] Studi ini
menggunakan metode prototyping dalam desain, pengembangan, implementasi dan
penyebaran sistem di Universitas Negeri Catanduanes di mana para pengguna sistem
terlibat dalam proses studi yang dilakukan pada Juli, 2014 hingga Mei, 2015. PHP,
MySQL dan Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan
dalam pengembangan tersebut. Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak terpakai,
waktu penyelesaian proses dan prosedur yang panjang akan diminimalkan,
disederhanakan, kemudian menjadi koheren dan terstandardisasi. Sehingga, EIMS
menghasilkan proses manajemen persediaan peralatan yang lebih sederhana dan
terorganisir.
Maka dari sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul
“Perancangan Sistem Informasi Data Stok Barang Gudang Pada PT. Surya Utama
Teknik” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian
sebelumnya namun berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya,
maka penelitian ini dikembangkan.
BAB III
ANALISA DAN PENJELASAN
Perusahaan ini bernama PT IEM yang merupakan singkatan dari PT Industri Elektrik
Metal yang bergerak dalam bidang industri peralatan listrik dan secara khusus memproduksi
panel listrik serta metal sheet. PT IEM didirikan pada tanggal 10 Juni 1966 dengan luas tanah
500 m2. Pabrik ini terletak di Jalan Warung Buncit, Mampang Prapatan Jakarta Selatan
dengan memproduksi Panel Pembagi (Distribution Board) dan Armatur lampu penerangan
Pada tahun 1974 sampai 1984 PT IEM yang berada di Mampang diperluas hingga
menjadi 1.360 M2. Kemudian PT Amatur Indonesia dan PT Panel Nusantara bergabung
dengan PT IEM dan pabrik pun pindah ke Tangerang dan ditetapkan sebagai agen tunggal
Meidensha - Japan dan Rifa Australia. Teknik Meidensha corp kerja sama dengan perusahaan
perdagangan dan mengembangkan unit usaha baru yaitu Mekanik dan Elektrik (ME)
kontraktor.
dan juga berhasil memperoleh lisensi teknik dari Meidensha corp – Japan untuk pembuatan
metal clad switchgear 6 KV & 24 KV. Kemudian PT IEM mengadakan hubungan kerjasama
teknik dengan Felten and Guilleaume Jerman dalam pembuatan Ring Main Unit (RMU) dan
trafo kios dan juga kerjasama dengan Klockner Moeller Australia untuk produksi Motor
Control Center (MCC 300A) dan seterusnya menyetujui kesepakatan Original Equipment
Control Center (MCC), kemudian memperoleh lisensi teknik dari Mfg.Ltd – Japan dalam
memproduksi LV (Low Voltage) Motor Control Center (MCC) pada panel pembagi
(Distribusi Board).
Sedangkan pada periode 1993 – 2002 pabrik diperluas kembali hingga mencapai
10.000 M2 dan mendirikan agen penjualan PT. Celpek Industira yang kemudian berubah
(KIM), dan PT Industira Bima Idatama (IBI), lalu mengadakan kerjasama dengan Togami
Electric mfg. Ltd - Japan melalui Mitsubishi Heavy Industries dalam memproduksi dan
menyiapkan pusat kontrol motor (Motor Control Center) draw out type, pada tahun 1966
kerjasama dengan Knockner Moeller Jerman melalui marubeni corporation Jepang untuk
PLN muara CCPP Bekasi – Jawa Barat dan pada periode tersebut kembali mendapatkan
lisensi dari Togami Electric Mfg. – Japan untuk memproduksi 3,6 kV-7,2 kV Metal Clad
Switchgear dan pada tahun 1998 mendapat sertifikat akademik Internasional mengenai sistem
Pada tahun 2002 mendirikan unit bisnis penjualan untuk sektor minyak dan gas (SBU
OIL & GAS). Awarded ISO 9001 : 2008 kerjasama teknis dengan Allen Bradley dan PACS
dari USA, membangun dan mengembangkan bagian Metal Sheet atau Metal Box dan
Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan nasional independen No. 1 dalam bidang industri Switchgear
and Controlgear tegangan rendah (TR) & tegangan menengah (TM) di Indonesia dengan
penjualan dan nilai tambah yang paling tinggi untuk di produksi sendiri dan mampu bersaing
di pasar global”.
Misi Perusahaan
kesempatan berharga bagi putra-putri bangsa dalam menyerap dan memanfaatkan teknologi
di bidang kelistrikan dan industri untuk kesejahteraan rakyat dan mengangkat martabat
Mutu Perusahaan
peralatan listrik dalam menunjang pembangunan Indonesia adalah merupakan tugas utama
dari management perusahaan di semua tingkat dan lapisan untuk melaksanakan kebijakan
mutu. “Memberikan Mutu Terbaik Untuk Kepuasan Konsumen” Mutu produk dan pelayanan
1. Mutu produk, produk dapat berfungsi sesuai spesifikasi teknis, regulasi yang berlaku,
2. Mutu Penyerahan, baik dokumen maupun produk dapat diserahkan sesuai dengan
3. Mutu Sumber Daya Manusia, berpengetahuan terampil dan bersikap sesuai dengan
Letak kantor pusat dan pabrik PT IEM berada di Kawasan Industri Tigaraksa Sentosa
Dalam Struktur Organisasi PT IEM terdiri dari satu orang Presiden Direktur, satu
orang Advisor, dua Group Head, beberapa Department Head, dan Team Leader yang dalam
pelaksanaan tugasnya langsung bertanggung jawab secara berjenjang. Berikut ini penjelasan
Board of Director (Dewan Direktur) yang terdiri dari satu orang Direktur Utama
adalah dewan yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan yang tidak
dapat didelegasikan seperti :
modal perusahaan.
1. Marketing Department
Bagian ini bertugas menjaga hubungan baik dengan customer yang sudah ada
sertai mencari pangsa pasar yang mempunyai potensi tinggi.
Bagian ini bertugas mengembangkan bisnis baru di luar panel listrik untuk
memberikan kontribusi omset pada PT IEM.
3. Head Quarter
3. Accounting Team
4. Finance Team
Bagian ini bertugas mencari dan mengelola sumber dana perusahaan untuk
kepentingan biaya operasional pabrik baik untuk kas kecil maupun kas besar.
Bagian ini berperan dalam membangun jaringan atau network secara integrasi
berikut dengan pemeliharaannya dan membuat program aplikasi- aplikasi
beberapa kegiatan di perusahaan.
4. Panel Group
Bagian ini mempunyai tanggung jawab mendesain dalam bentuk gambar panel
baik konstruksi maupun layout pemasangan komponen panel.
4. Assembling Departement
Bagian ini bertugas merakit komponen pada box sehingga menjadi rangkaian
panel listrik yang siap untuk dioperasikan.
5. QC (Quality Control/Testing)
Bagian ini bertugas untuk memeriksa panel waktu proses pembuatan maupun
pengujian panel akhir sebelum panel dinyatakan dapat dikirim kepada
customer.
Bagian ini bertugas menangani komponen dan material yang masuk dan keluar
serta pengiriman barang sampai ke tujuan.
1. PPC Team
Bagian ini bertugas membuat jadwal produksi dan pengadaan barang sampai
dengan barang dikirim kepada customer.
3. IE / Process Development
Bagian ini bertugas untuk membuat bagian penunjang pembuatan panel yang
khusus dibuat internal dan mempunyai nilai tambah bagi pengembang unit
panel di PT IEM.
5. Production Department
Bagian ini bertugas memproduksi panel dari proses pemotongan plat sampai
dengan proses pengecatan box. Dalam proses produksi dari bahan baku
menjadi bahan jadi dalam departemen produksi.
Prosedur untuk sistem informasi manajemen proyek yang berjalan saat ini yaitu:
3. Setelah tender berhasil project manager membuat time schedule untuk perusahaan
yang dituju.
4. Project Manager membuat target kepada tim service & solution untuk project yang
akan dilaksanakan.
6. Project manager melakukan perhitungan biaya pembelian yang akan dibeli, kemudian
8. Project Manager membeli alat dan bahan. Setelah bahan dan alat sudah dibeli, tim
10. Setelah pekerjaan selesai project manager membuat laporan hasil pekerjaan dan berita
11. Project Manager menanda tangani laporan. Setelah di tanda tangani, Project manager
dengan UML yang dibuat dengan program Visual Paradigm: Community Edition 13.2.
Model UML yang akan dibuat diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, dan
Sequence Diagram.
Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan
b. 17 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.
c. 2 Fork node, digunakan untuk memecah sebuah behavior menjadi activity pararel.
d. 5 Vertical Swimeline yaitu Team Service & Solution, Project Manager, PT. X,
Finance, Customer.
b. 5 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Project Manager, PT. X, Team Service
c. 16 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi
tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor
tersebut.
Analisa Sistem Yang Berjalan
Hubungan Antara Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan dengan Perspektif yang dipilih
serta Tujuan Strateginya
Karakteristik BSC
a. Financial (A)
b. Customer (B)
Untuk masing – masing departemen yang ada di PT. Industri Elektrik Metal, yaitu :
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :
1. Microprocessor : Pentium IV
3. Hardisk : 20Gb
4. Monitor : SVGA 15
5. Mouse : Standar
6. Keyboard : Standar
Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :
1. Project Manager
IEM masih memiliki beberapa kekurangan. Dalam penelitian terdapat beberapa kendala pada
1. Pembuatan data manajemen proyek yang masih menggunakan data manual sehingga
2. Pada saat pengecekan sudah berapa tender proyek pada PT. Industri Elektrik Metal
3. Pada saat pengecekan sudah berapa tender proyek pada PT. Industri Elektrik Metal
1. Dibuat sistem informasi manajemen proyek berbasis web yang mencakup pembuatan
2. Dibuat sistem manajemen proyek untuk membantu team service & solution pada saat
3. Pencarian dan pengolahan data – data manajemen proyek dapat dilakukan secara
cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga proses edit dan update data tidak
User Requirement
Elisitasi Tahap I
Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan
stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem
diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa
requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Keterangan :
1. M (Mandatory) : Penting
Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua
requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang
3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa makalah yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
mengenai Perancangan Sistem Informasi Manajemen Project Panel Listrik Pada PT. Industri
Elektrik Metal, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi manajemen project panel listrik yang berjalan saat ini pada PT
Industri Elektrik Metal yaitu project manager membuat struktur project, tender
project. Jika tender project berhasil, project manager membuat time schedule,
mengelola data pekerja dan membuat target project kepada team service & solution
untuk project yang akan dijalankan. Kemudian project manager membuat perhitungan
biaya pembelian yang akan dibeli. Lalu bagian finance memberikan dana kepada team
service & solution untuk membeli alat & bahan, setelah membeli alat & bahan team
service & solution segera melakukan pekerjaan. Selanjutnya project manager melihat
perkembangan project dan setelah project selesai project manager membuat laporan
project dan berita acara untuk ditanda tangani. Kemudian bagian finance membuat
invoice, melampirkan laporan project dan berita acara untuk diberikan ke bagian
keuangan customer.
2. Sistem informasi manajemen project panel listrik yang berjalan saat ini pada PT
Industri Elektrik Metal yaitu project manager membuat struktur project, tender
project. Jika tender project berhasil, project manager membuat time schedule,
mengelola data pekerja dan membuat target project kepada team service & solution
untuk project yang akan dijalankan. Kemudian project manager membuat perhitungan
biaya pembelian yang akan dibeli. Lalu bagian finance memberikan dana kepada team
service & solution untuk membeli alat & bahan, setelah membeli alat & bahan team
service & solution segera melakukan pekerjaan. Selanjutnya project manager melihat
perkembangan project dan setelah project selesai project manager membuat laporan
project dan berita acara untuk ditanda tangani. Kemudian bagian finance membuat
invoice, melampirkan laporan project dan berita acara untuk diberikan ke bagian
keuangan customer.
Language), dan menggunakan metode pengujian black box testing. Memakai Bahasa
pemrograman PHP, Mysql untuk pembuatan database, Sublime Text untuk membuat
desain atau tampilan, serta Xampp sebagai server atau penghubung Bahasa
pemrograman.
dashboard sistem. Ada laporan data proyek, dan laporan data bahan.
5. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu dengan adanya sistem yang diusulkan
keamanan data lebih terjamin karena tersimpan di database. Kemudian pada saat
pencarian dan pengolahan data – data manajemen proyek dapat dilakukan secara
cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga proses edit dan update data tidak
Adapun saran – saran dari pembuat makalah untuk lebih meningkatkan kegiatan
1. Dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik
penggunanya.
2. Dalam menerapkan sistem informasi manajemen proyek ini sebaiknya di dukung oleh
perangkat yang memadai, baik dari sumber daya manusia, dan perangkat hardware
maupun software.
3. Perlu adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak bersangkutan yang
5. Dilakukan pemeliharaan aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus
DAFTAR PUSTAKA
1. ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
2. ↑ Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan
Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
3. ↑ Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
4. ↑ FARKHATIN, N. (2015). Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru.
Faktor Exacta, 5(2), 124-132.
5. ↑ Thoha, M., & Miyanto, M. (2015). Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi
Hotel D’Griya Serang. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi
Sistem Komputer, 2(2).
6. ↑ Setiawan, E. B. (2016). Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek
di Perguruan Tinggi. ULTIMA InfoSys, 7(1), 1-8.
7. ↑ Tulodo, B. A. R., & Solichin, A. (2019). ANALISIS PENGARUH KUALITAS
SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS
TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI CARE DALAM UPAYA
PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN. JRMSI-Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia, 10(1), 25-43.
8. ↑ 8,0 8,1 8,2 Anggraini, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2017. “Pengantar Sistem
Informasi”. Yogyakarta :Penerbit Andi.
9. ↑ Harfizar. Yuliana, K. Afiffudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi
Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI, 3(2).
10. ↑ Sunarya, A., Nuryani, E., & Romdoni, M. Y. (2015). SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA DINAS SOSIAL
KABUPATEN SERANG. CICES, 1(1), 1-9.
11. ↑ Nasihin, A., & Haryanto, D. (2019). SISTEM INFORMASI KEARSIPAN SURAT
MASUK SURAT KELUAR Di STIKes MITRA KENCANA KOTA
TASIKMALAYA. JUTEKIN (JURNAL TEKNIK INFORMATIKA), 6(2)
12. ↑ Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahri. “Perancangan Media Video Desain
Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain
Group”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 Februari 2016
13. ↑ Lasminiasih, L., Akbar, A., Andriansyah, M., & Utomo, R. B. (2016). Perancangan
Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Sriwijaya Journal of
Information Systems, 8(1).
14. ↑ Irwandi, A. (2015). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi
Kasus: Sdn 2 Anjir Serapat Tengah). POSITIF: Jurnal Sistem dan Teknologi
Informasi, 1(1).
15. ↑ Lubis, A. (2016). Basis Data Dasar. Deepublish.
16. ↑ Andini, M., & Hafizd, K. A. (2017). PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
APLIKASI ALUMNI SISWA (STUDI KASUS SMK-SPP NEGERI PELAIHARI).
Jurnal Sains dan Informatika, 1(2).
17. ↑ Permana H., J. Astriyani E. Sari T., M. (2018). Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi.
Jurnal SENSI. 4(2).