Anda di halaman 1dari 56

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK DAN EKONOMI TEKNIK


PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROJECT PANEL LISTRIK PADA PT.
INDUSTRI ELEKTRIK METAL

DOSEN PEMBIMBING :

Yusnaini Ariffin, ST.,MT.

Maryantho Masarrang, ST,.MT.

Anggota Kelompok :

Agung Krisdiyanto Ndabuke F441 18 077

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ELEKTRO

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah
Manajemen Proyek Dan Ekonomi Teknik dengan judul “PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PROJECT PANEL LISTRIK PADA PT. INDUSTRI
ELEKTRIK METAL".

Makalah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman
kelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada teman kelompok saya yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tanpa danya bimbingan dan dorongan dari banyak pihak penulis
tidak akan dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Palu, 04 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……………………………….......................................... ii

DAFTAR ISI ………………………………………............................................. iii

BAB I LATAR BELAKANG ………………………......................................... 1

TUJUAN .................................................................................................... 2

BATASAN MASALAH ........................................................................... 3

BAB II ISI ...........................................……….......................................................4

o 2.1 Teori Umum


2.1.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1.1 Definisi Sistem
2.1.1.2 Karakteristik Sistem
2.1.1.3 Klasifikasi Sistem
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
2.1.2.1 Definisi Informasi
2.1.2.2 Kualitas Informasi
2.1.2.3 Nilai Informasi
2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.1.3.1 Definisi Sistem Informasi
2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi
2.1.3.3 Fungsi Sistem Informasi
2.1.4 Konsep Dasar Analisis Sistem
2.1.4.1 Definisi Analisis Sistem
2.1.4.2 Prinsip - Prinsip Analisis Sistem
2.1.5 Konsep Dasar Perancangan Sistem
2.1.5.1 Definisi Perancangan Sistem
2.1.5.2 Tujuan Perancangan Sistem
2.1.6 Konsep Dasar Data
2.1.6.1 Definisi Data
2.1.6.2 Teknik Pengumpulan Data
o 2.2 Teori Khusus
2.2.1 Konsep Dasar Manajemen
2.2.1.1 Definisi Manajemen
2.2.2 Konsep Dasar Proyek
2.2.2.1 Definisi Proyek
2.2.2.2 Karakteristik Proyek
2.2.3 Konsep Dasar Manajemen Proyek
2.2.3.1 Definisi Manajemen Proyek
2.2.4 Konsep Dasar Database
2.2.4.1 Definisi Database
2.2.4.2 Komponen Database
2.2.5 Konsep Dasar Website
2.2.5.1 Definisi Website
2.2.5.2 Fungsi Website
2.2.6 Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
2.2.6.1 Definisi Unified Modeling Language (UML)
2.2.6.2 Jenis - Jenis Unified Modeling Language (UML)
2.2.7 Konsep Dasar MySQL
2.2.7.1 Definisi MySQL
2.2.8 Konsep Dasar XAMPP
2.2.8.1 Definisi XAMPP
2.2.9 Konsep Dasar PHP
2.2.9.1 Definisi PHP
2.2.10 Konsep Dasar HTML
2.2.10.1 Definisi HTML
2.2.11 Konsep Dasar Framework CI
2.2.11.1 Definisi Framework CI
2.2.12 Konsep Dasar Blackbox Testing
2.2.12.1 Definisi Blackbox Testing
2.2.13 Konsep Dasar Balanced ScoreCard (BSC)
2.2.13.1 Definisi Balanced ScoreCard (BSC)
2.2.14 Konsep Dasar Elisitasi
2.2.14.1 Definisi Elisitasi
2.2.14.2 Tahap-Tahap Elisitasi
2.2.15 Literature Review
2.2.15.1 Definisi Literature Review
2.2.15.2 Manfaat Literature Review
2.2.15.3 Daftar Literature Review

BAB III ANALISA DAN PENJELASAN ............................................................... 28


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...............………....................................... 53
BAB V DAFTAR PUSTAKA ...............………........................................................ 56
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi khususnya di bidang informasi dan komunikasi dari tahun ke
tahun berperan penting bagi kehidupan manusia. Teknologi informasi sudah menjadi topik
utama dalam kegiatan bisnis dunia. Pemanfaatan menggunakan teknologi dalam dunia
bisnis dapat meningkatkan nilai bisnis perusahaan. Semakin besar minat pelaku bisnis dalam
mengembangkan usaha mereka dengan teknologi, semakin besar pula minat pekerjaan
dalam bidang teknologi informasi. Saat ini banyak proyek secara khusus menangani
pekerjaan di bidang teknologi informasi. Maka dari itu, perlu adanya manajemen proyek
teknologi informasi untuk mengelola pekerjaan – pekerjaan tersebut menjadi efektif dan
efisien.
Seperti pada PT. Industri Elektrik Metal yang merupakan perusahaan di bidang
kelistrikan. PT. Industri Elektrik Metal berpengalaman panjang di bidang teknik dan
manufaktur switchgear listrik kelas dan kendali, seperti Low dan Medium – Voltage
Switchgear (hingga 24 kV), control Relay Panel, dan Low Voltage Distribusi, serta
pencahayaan panel. Selain itu juga memproduksi Motor Control Center, Generator Control
Panel, dan panel kontrol untuk motor & pompa. PT. Industri Elektrik Metal ini pun tentu
memiliki manajemen proyek yang terencana. Manajemen yang baik terkait dengan
manajemen aktivitas seperti penjadwalan, pengelolaan human resource yang mana akan
berujung pada estimasi biaya proyek yang perlu dianggarkan perusahaan (Arianie dan
Puspitasari 2017). Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk
dapat mencapai tujuan-tujuan proyek. Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat
sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya
selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan), untuk
mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk menghasilkan
sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.
Manajemen proyek merupakan strategi yang perlu dilakukan dalam mencapai efisiensi
dan efektifitas suatu perusahaan. Saat ini PT. Industri Elektrik Metal memiliki manajemen
proyek yang sudah terkomputerisasi akan tetapi pengolahannya masih menggunakan
Microsoft Word dan Microsoft Excel. Proses pendataan nya pun memerlukan waktu yang
tidak sedikit sehingga pegawai yang hendak membuat laporan mengenai manajemen
proyek membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Karena setiap pelaksanaan
menggunakan sistem terkomputerisasi dibutuhkan untuk melihat setiap kegiatan yang
dilaksanan lebih efektif dan efisien dan menghasilkan laporan yang tepat dan akurat.
Dengan adanya sistem informasi manajemen proyek pencatatan dan laporan hasil
manajemen proyek dapat mempermudah dalam kegiatan PT. Industri Elektrik Metal yang
sedang berjalan.
Penerapan sistem informasi pada manajemen proyek sangat penting. Sebagai contoh
penelitian menurut Puji Rahayu, Andi Tri Haryono, Leonardo Budi (2017:2) yang menyatakan
bahwa berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel sistem informasi ,
optimalisasi waktu dan biaya kualitas fungsional terhadap kualitas proyek yang berdampak
pada peningkatan kinerja perusahaan adalah signifikan. Selain penerapan, adapun contoh
lain kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri dari bermacam proses dan prosedur yang harus
diselenggarakan bersama antara pihak kontraktor, konsultan dan stakeholder selaku
pemegang modal Pemanfaatan sistem informasi pada manajemen proyek perlu dilakukan
untuk memberikan berbagai kemudahan pada pelaksanaan proyek yang dijalankan. Heru
Setiawan, M.Qadafi Khairuzzaman (2017:110).
TUJUAN MAKALAH

Tujuan Makalah ini merupakan rumusan masalah yang menunjukan adanya hasil,
maka tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sistem informasi manajemen proyek
pada PT. Industri Elektrik Metal terlaksana dengan baik. Dalam penulisan makalah ini,
membagi tujuan menjadi tiga kriteria yaitu :
Tujuan Individual
1.Menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah pada dunia kerja.
2.Menambah pengalaman secara langsung bagi penulis untuk menghadapi dunia kerja
di bidang IT.
3.Mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang di dapat pada saat penelitian.
4.Untuk memberikan masukan ilmu pengetahuan, khusus nya melalui penelitian.
5.Sebagai syarat bagi penulis untuk kelulusan.

Tujuan Operasional
1.Mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen proyek yang sedang berjalan.
2.Mengetahui kendala dan permasalahan yang terjadi pada sistem informasi manajemen
proyek.
3.Mengetahui solusi masalah-masalah dalam sistem informasi manajemen proyek.
4.Mengetahui kebutuhan user terhadap sistem informasi manajemen proyek.
5.Mengetahui pemanfaatan sistem informasi manajemen proyek yang ada saat ini.

Tujuan Fungsional
1.Untuk menganalisa sistem informasi manajemen proyek yang berjalan pada PT.
Industri Elektrik Metal.
2.Untuk menganalisa kendala dan permasalahan yang terjadi pada sistem informasi
manajemen proyek.
3.Untuk menganalisa solusi masalah-masalah dalam sistem informasi manajemen
proyek
4.Untuk menganalisa kebutuhan user terhadap sistem informasi manajemen proyek.
5.Untuk menganalisa pemanfaatan sistem informasi manajemen proyek yang ada saat
ini.
BATASAN MASALAH

Berdasarkan batasan masalah, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai


berikut :
1.Bagaimana sistem informasi manajemen proyek yang berjalan pada PT. Industri
Elektrik Metal?
2.Apa saja kendala dan permasalahan yang terjadi pada sistem informasi manajemen
proyek pada PT. Industri Elektrik Metal?
3.Bagaimana merancang sistem yang diusulkan?
4.Bagaimana laporan user terhadap sistem informasi manajemen proyek?
5.Bagaimana kelebihan sistem yang diusulkan?
BAB II
ISI

Menurut Japerson Hutahaean (2015:2) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur
– prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu.
Menurut Muhamad Muslihudin (2016:2)[2], Sistem adalah sekumpulan komponen atau
jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berkaitan dan saling bekerja sama
membentuk suatu jaringan kerja untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu.
Menurut Jogianto dalam Japerson Hutahaean (2015:1)[1], Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Karakteristik Sistem
Terdapat karakteristik tertentu pada suatu sistem yang merinci bahwa hal tersebut bisa
dikatakan sebagai tujuan sistem. Menurut Hutahaean (2015:3)[1], sistem dapat
dikatakan baik, maka sistem harus memiliki :
a.Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen – komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri
dari komponen yang berupa subsistem atau bagian - bagian dari sistem.
b.Batasan Sistem (Boundary System)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c.Lingkungan Luar Sistem (Environment System)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus
tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d.Penghubung Sistem (Interface System)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber – sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
e.Masukan Sistem (Input System)
Masukan adalah energi yang dimasukan kedalam sistem, yang dapat berupa perawatan
(Maintenance Input), dan masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah
energi yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah
maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f.Keluaran sistem (Output System)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas
yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
g.Pengolahan Sistem (Processing System)
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem akuntansi
akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
h.Sasaran Sistem (Objective) dan Tujuan (Goals)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem.
Klasifikasi Sistem
Menurut Jaluanto Sunu (2016:5)[3], klasifikasi sistem dilihat dari beberapa sudut
pandang, diantaranya :
a.Sistem Alamiah (Natural Sistem) dan Sistem Tiruan (Artificial System)
Sistem alamiah muncul secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Setiap manusia
merupakan sebuah sistem, sistem pencernaan adalah subsistem tubuh manusia. Sistem
tiruan diciptakan untuk mendukung tujuan tertentu. Ukuran keberhasilan sistem tiruan
adalah efektivitas dan efisiensi (berhasil guna dan berdaya guna). Efektivitas
mengukur seberapa tinggi suatu sistem mampu mencapai tujuannya, sedangkan
efisiensi mengukur pemakaian masukan (sumber daya) dalam memproduksi keluaran
tertentu dari sistem yang digunakan.
b.Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem deterministik, bekerjanya sistem ini dapat diramalkan sebelumnya. Masukan
sistem ini secara pasti menentukan jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip
atau paket perangkat lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini. Sistem
Probabilistik dapat dilacak hanya dengan menggunakan nilai distribusi probabilitas
selalu ada ketidakpastian nilai yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi
dan sistem informasi adalah probabilitas, tingkah laku mereka lebih susah ditentukan
jika dibandingkan dengan sebuah central processor komputer.
c.Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup, pada sistem ini tidak terjadi pertukaran atau penggunaan sumber daya
dengan atau dari lingkungannya, mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari
lingkungannya, maka output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya
pula. Batu baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. Sistem terbuka
menggunakan sumber daya dari lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan
dengan lingkungannya juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau
ditentukan dan ada yang tidak diketahui sama sekali (predefined and unknown input
or output). Diantara kedua sistem tersebut (terbuka dan tertutup) terdapat suatu sistem
relatif tertutup (relative closed system). Sistem ini melakukan pertukaran sumber daya
dengan lingkungannya hanya melalui input dan output yang telah ditentukan terlebih
dahulu dengan baik.

Gambar 2.2Sistem Tertutup, Relatif Tertutup dan Terbuka


Konsep Dasar Informasi
Definisi Informasi
Menurut Japerson Hutahaean (2015:9)[1], informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Menurut Naely Farkhatin (2015)[4], informasi adalah sekumpulan data-data yang telah
diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.
Menurut M.Thoha dan Miyanto dalam Jurnal Prosisko (2015:58)[5], Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Bahan bakunya adalah data yaitu suatu kumpulan fakta-fakta dari suatu
peristiwa atau kejadian yang belum mempunyai arti.
Kualitas Informasi
Menurut Delone Mc. Lean dalam Jurnal Eko Budi Setiawan (2016:2)[6], kualitas
informasi harus didukung dengan indikator – indikator berikut :
a.Completeness
Suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika
informasi yang dihasilkannya lengkap. Informasi yang lengkap ini sangat dibutuhkan
oleh pengguna dalam pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap ini mencakup
seluruh informasi yang dibutuhkan pengguna.
b.Relevance
Kualitas informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat
bagi penggunanya.
c.Accurate
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat karena sangat berguna
bagi pengguna dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang akurat harus
terbebas dari kesalahan – kesalahan. Akurat juga informasi tersebut harus jelas dengan
kata lain harus mencerminkan maksud dari informasi yang disediakan oleh sistem
informasi.
d.Timeliness
Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Dengan kata lain untuk
informasi yang sudah usang maka informasi tersebut sudah tidak memiliki nilai lagi,
karena informasi landasan di dalam pengambilan keputusan.
e.Format
Maksudnya agar memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang disediakan
oleh sistem informasi yang baik. Jika informasi yang disajikan dalam bentuk yang
tepat maka informasi yang dihasilkan dianggap berkualitas, tujuannya untuk
memudahkan pengguna.
Nilai Informasi
Menurut Japerson Hutahaean (2015:11)[1], Nilai informasi ditentukan oleh dua hal
yaitu manfaat dan biaya mendapatkanya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya. Biaya informasi
terdiri dari :
1.Biaya Perangkat Keras
Merupakan biaya tetap atau biaya tertanam dan akan meningkat untuk tingkat-tingkat
mekanisasi yang lebih tinggi.
2.Biaya Untuk Analisis
Merupakan biaya tertanam, dan biasanya akan meningkat sesuai dengan tingkat
mekanisasi yang lebih tinggi.
3.Biaya Untuk Tempat dan Faktor Kontrol Lingkungan
Biaya ini setengah berubah/semivariabel. Biasanya biaya ini meningkat sesuai dengan
tingkat mekanisasi yang tinggi.
4.Biaya Perubahan
Biaya ini merupakan biaya tertanam dan meliputi setiap jenis perubahan dari satu
metode ke metode yang lain.
5.Biaya Operasi
Biaya ini pada dasarnya merupakan biaya variabel dan meliputi biaya macam-macam
pegawai, pemeliharaan fasilitas dan sistem.
Konsep Dasar Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Menurut Bernadeta Asri dan Achmad Solihin (2019:27)[7], sistem informasi adalah
suatu proses yang dilakukan dalam mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan
oleh individu maupun organisasi dalam mengambil sebuah keputusan.
Menurut Anggraeni dan Rita (2017:2)[8], sistem informasi merupakan suatu kombinasi
teratur dari orang – orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya
data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi.
Menurut Harfizar, Yuliana dan Afiffudin dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2
(2017:195)[9], “Sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk
sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi
atau laporan.”
Komponen Sistem Informasi
Menurut Anggraeni dan Rita (2017:2)[8], komponen – komponen dari sistem informasi
adalah sebagai berikut :
1.Komponen input, adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi.
2.Komponen model, adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang
memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3.Komponen output, adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.Komponen teknologi, adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan dalam
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
5.Komponen basis data, adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang
tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
6.Komponen kontrol, adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap sistem
informasi.
Fungsi Sistem Informasi
Menurut Anggraeni dan Rita (2017:2)[8], fungsi dari sistem informasi sebagai berikut:
1.Untuk meningkatkan aksebelitas data yang ada secara efektif dan efisien kepada
pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.
2.Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
3.Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan pendukung sistem informasi secara
kritis.
4.Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem informasi.
5.Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6.Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
7.Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Konsep Dasar Analisis Sistem
Definisi Analisis Sistem
Menurut Sunarya, Nuryani, dan Romdoni (2015:4)[10], analisis sistem adalah
penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merencanakan sistem yang
baru atau diperbaharui.
Menurut Haryanto dan Nasihin (2018:5)[11], analisis sistem adalah penguraian dari
suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan.
Prinsip - Prinsip Analisis Sistem
Adapun prinsip – prinsip analisis sistem adalah :
1.Mendefinisikan masalah. Masalah yang akan dipecahkan dengan sistem diatur
berkenaan dengan lingkungan tempat sistem berinteraksi.
2.Menyatakan sasaran sistem. Tujuan umum dan khusus yang ingin dicapai yang
berkaitan dengan keefektifan ditetapkan dan diumumkan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan.
3.Menetapkan batas sistem (system boundaries). Pembatas antara sistem yang baru
dengan lingkungannya harus di perinci. Hubungan sistem (interface) yang berkaitan
dengan masukan dan keluaran harus ditegakkan.
4.Menetapkan kendala sistem. Kendala pada sistem dan proses pengambangannya,
seperti biaya dan jangka waktu untuk pengembangan sistem, harus dipastikan.
5.Dekomposisi sistem. Sistem dipecah ke dalam sub–sub sistem yang saling terkait dan
berhubungan dengan lingkungannya. Hubungan antar subsistem ditentukan sehingga
seorang analis sistem mampu melihat sistem dengan terinci. Subsistem yang berada
pada tingkat bawah lah yang nantinya dirancang dan menjadi bagian sistem yang
ditetapkan.
Konsep Dasar Perancangan Sistem
Definisi Perancangan Sistem
Menurut Wahyu Hidayat, Fauzi Maaruf, dan Saeful Bahri (2016) dalam jurnalnya[12],
mengemukakan Perancangan adalah proses merencanakan segala sesuatu terlebih
dahulu. Perancangan merupakan wujud visual yang dihasilkan dari bentuk-bentuk
kreatif yang telah di rencanakan.
Menurut Lasminiasih, Sandhi, Ali Akbar, dkk (2016:884)[13], Perancangan adalah
desain yang menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti
diselesaikan, dalam tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah di tetapkan pada akhir analisis
sistem.
Tujuan Perancangan Sistem
Menurut Agus, Winda, dan Ulya (2015:2)[14], mengutip pernyataan Sutabri
menyampaikan beberapa tujuan dari perancangan sistem yaitu sebagai berikut :
1.Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci dan
menyeluruh dari masing-masing bentuk informasi yang akan dihasilkan.
2.Mempelajari dan mengumpulkan data untuk disusun menjadi sebuah struktur data
yang diatur sesuai dengan sistem yang akan dibuat yang dapat memberikan
kemudahan dalam pemrograman dalam pemrograman sistem serta
keluwesan/flesibilitas keluaran informasi yang dihasilkan.
3.Penulisan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai saran pengolah data
sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan.
4.Menyusun kriteria tampilan informasi yang akan dihasilkan sehingga dapat
memudahkan dalam mengidentifikasi, analisis dan evaluasi terhadap aspek-aspek
yang ada dalam permasalahan sistem yang lama.
5.Penyusunan buku pedoman (manual) tentang pengoprasian perangkat lunak sistem
yang akan dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan training/pelatihan serta penerapan
sistem sehingga sistem tersebut dapat dioperasikan oleh organisasi atau instansi atau
perusahaan yang bersangkutan.
Konsep Dasar Data
Definisi Data
Menurut Adyanata Lubis (2016:1)[15], “Data adalah fakta – fakta yang
menggambarkan suatu kejadian yang sebenarnya pada waktu tertentu”.
Menurut Mia Andini dan Khairul Anwar Hafizd dalam Jurnal Sains dan Informatika
(2015:48)[16], mendefinisikan bahwa “Data merupakan materi atau kumpulan fakta
yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah atau tes
statistik”.
Januar Permana, Astriyani, dan Mayang Sari dalam jurnal SENSI Vol. 4 No. 2 (2018)
menuturkan bahwa[17], “Data adalah fakta dari hasil pengukuran atau pengamatan.
Data dapat berupa, huruf-huruf, angka, simbol-simbol khusus, atau gabungan
darinya.”
Teknik Pengumpulan Data
Indrajani (2018) menjelaskan[18], teknik pengumpulan data atau fact finding
techniques adalah proses formal menggunakan teknik seperti wawancara dan daftar
pertanyaan unutk mengumpulkan fakta tentang sistem, kebutuhan, dan pilihan.
Terdapat 5 (lima) teknik pencarian fakta yang digunakan:
1.Uji dokumentasi. Ini bermanfaat jika kita sedang berusaha mendalami kebutuhan
basis data/sistem yang akan datang.
2.Wawancara. Teknik yang paling sering digunakan dan sangat berguna dibandingkan
teknik yang lainnya, terdapat dua jenis wawancara: wawancara tidak terstruktur, dan
wawancara terstruktur.
3.Observasi. Adalah salah satu teknik pencarian data yang paling efektif unutk
pemahaman suatu sistem.
4.Riset. Riset aplikasi dan masalah, jurnal komputer, buku petunjuk, dan internet
seperti buletin merupakan sumber- sumber informasi 28 yang baik dan dapat
menyediakan informasi mengenai bagaimana ornag lain memecahkan masalah.
5.Kuesioner. Merupakan teknik pencarian data dengan melakukan survei melalui daftar
pertanyaan. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam kuesioner: free format yang
memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan, dan fix format yang
memerlukan tanggapan spesifik dari individu. Responden harus memilih jawaban
yang tersedia.
Teori Khusus
Konsep Dasar Manajemen
Definisi Manajemen
Menurut M Hanafi (2015:7)[19], “Manajemen adalah proses merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan sumber daya organisasi”.
Menurut John Suprihanto (2018:4)[20], “Manajemen merupakan proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang
sudah ditetapkan”.
Konsep Dasar Proyek
Definisi Proyek
Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:211)[21], “Proyek adalah suatu rangkaian
kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek”.
Menurut Nur Aini (2019)[22], “Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan
untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam
suatu periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang
terbatas dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang
berbeda dari yang biasanya digunakan”.
Menurut Francisko, Robert, dan Pingkan (2015:142)[23], “Proyek adalah proses dari
gabungan rangkaian aktivitas-aktivitas sementara yang mempunyai titik awal dan titik
akhir, yang melibatkan berbagai sumber daya yang bersifat terbatas atau tertentu
untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan”.
Karakteristik Proyek
Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:212)[21], proyek memiliki 3 karakteristik
sebagai berikut :
a.Proyek bersifat unik
Keunikan dari proyek konstruksi adalah tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang
sama persis (tidak ada proyek identik, yang ada adalah proyek sejenis), proyek
bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda-beda.
b.Membutuhkan sumber daya (resources)
Setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya dalam penyelesaiannya, yaitu
pekerja dan “sesuatu” (uang mesin metode, material). Pengorganisasian semua
sumber daya tersebut dilakukan oleh manajer proyek.
c.Membutuhkan organisasi
Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah
individu dengan ragam keahlian, ketertarikkan, kepribadian dan juga ketidakpastian.
Konsep Dasar Manajemen Proyek
Definisi Manajemen Proyek
Menurut Wiratmani dan Prawitasari (2015:212)[21], “Manajemen proyek merupakan
semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari awal
(gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara
tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu”.
Menurut Nur Aini (2019)[22], “Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola,
mengarahkan, dan mengkoordinasikan sumber daya (manusia/material)disaat
mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh
biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan”.
Konsep Dasar Database
Definisi Database
Menurut Sri Rahayu, M. Yusup, dan Sinta dalam Jurnal CCIT Vol.9 No.1
(2015:54)[24], “Database adalah kumpulan data yang terintegrasi dan diatur
sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat manipulasi , diambil, dan dicari secara
cepat”.
Menurut Aripianti, Peni, dan Retno dalam Jurnal CERITA Vol.2 No.2 (2016:192)[25],
“Database adalah sebuah struktur yang umumnya dikategorikan dalam 2 hal : sebuah
database flat dan sebuah database relasional”.
Komponen Database
Indrajani (2018:10) menjelaskan[18], dalam bukunya menyatakan, terdapat 5
komponen dalam database management system:
a.Hardware. Hardware ini diperlukan oleh DBMS dan aplikasi.
Contoh perangkat keras, antara lain personal computer, notebook, mainframe, sampai
sebuah jaringan komputer.
b.Software. Beberapa penggunaan software:
1.Software untuk sistem operasi komputer, baik untuk PC biasa ataupun server.
Contohnya Windows, Unix, dan Linux.
2.Software untuk basis data. Contohnya Microsoft SQL, Oracle, dan MySQL.
3.Software untuk pemrograman. Seperti program Java, .Net, Visual Basic, C, dan C++.
4.Software untuk mengatur jaringan, seperti CISCO.
c.Data. Merupakan komponen terpenting DBMS karena data adalah penghubung antara
komputer dengan manusia.
d.Prosedur. Merupakan instruksi dan aturan yang menentukan perancangan dan
pengunaan basis data, di mana pengguna sistem dan pengelola basis data memertukan
dokumentasi ini untuk menjalankan dan menggunakan sistem.
e.Manusia, di mana peranannya dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi sebagai
berikut:
1.Data and Database Administrator, orang atau sekelompok orang yang bertanggung
jawab pada manajemen dan pengendalian basis data.
2.Database Desainer, Perancang basis data secara logika berhubungan dengan
identifikasi data, antara lain entitas dan atribut.
3.Application Developers atau Programmer, merupakan tenaga ahli komputer yang
berfungsi untuk mengembangkan program-program aplikasi yang diperlukan dalam
manajemen basis data.
4.End user, termasuk dalam kategori pengguna akhir adalah pemilik sistem (enterprise),
para manajer, supervisor, operator, pelanggan, dan sebagainya yang terlibat langsung
dalam penggunaan basis data.
Konsep Dasar Website
Definisi Website
Menurut Al Husain, dan Felita Ariyanti dalam Jurnal CERITA Vol. 2 No. 2
(2016:134)[26], “Web atau sering disebut dengan situs bisa diartikan sebagai
kumpulan dari halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan berbagai
informasi diantaranya yaitu: informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi,
suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis
yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing
dihubungkan dengan jarigan-jaringan halaman.”
Menurut Desi Hernandhi, Endang, dan Swasta Priambada (2018)[27], “Website adalah
infromasi yang dapat diakses melalui internet dimana dokumen-dokumen hypermedia
(file-file komputer) disimpan dan kemudian diambil dengan cara-cara yang
menggunakan metode penentuan alamat unik”.
Fungsi Website
Menurut Desi Hernandhi, Endang, dan Swasta Priambada (2018:4)[27], mengutip
beberapa fungsi menurut Aziz yaitu sebagai berikut:
1.Media promosi. Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi promosi utama,
misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau online atau sebagai
penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap
daripada media promosi offline seperti koran atau majalah.
2.Media Pemasaran. Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media
pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia
nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yang relatif kecil, dan dapat
beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tidak ditempat, serta diakses darimana
saja.
3.Media Informasi. Website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi
yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama terhubung ke internet,
sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi yang konvensional.
4.Media Pendidikan. Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi
atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah, misalnya Wikipedia.
5.Media Komunikasi. Banyak terdapat website yang dibangun khusus untuk
berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya
untuk saling berbagi informasi atau membantu pemecahan masalah tertentu.
Konsep Dasar Unified Modeling Language (UML)
Definisi Unified Modeling Language (UML)
Menurut Wibawa (2015:5)[28], UML adalah bahasa pemodelan yang konsisten, dengan
sistem arsitektur yang bekerja dalam OOAD untuk menentukan visualisasi, konstruksi
dan mendokumentasikan air fact dari sistem software.
Menurut Asri Wahyuni (2017:7)[29], Unified Modeling Language (UML) merupakan
bahasa visualisasi untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan
menggunakan diagram dan teks – teks pendukung. Unified Modeling Language
(UML) hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi pengguna Unified
Modeling Language (UML) tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada
kenyataannya Unified Modeling Language (UML) paling banyak digunakan pada
metodologi berorientasi objek.
Menurut Hengki Tamando Sihotang (2018:19)[30], UML (Unified Modeling
Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma berorientasi objek. UML merupakan salah satu tool model untuk
merancang pemodelan software yang berbasis object oriented.
Jenis - Jenis Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosmila, Muh.Yamin, LM. Tajudin (2017:229)[31], Terdapat 3 (Tiga) jenis
UML dalam perancangan diagram model data, antara lain :
1.Class Diagram
Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi maka akan
menghasilkan objek yang merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. Kelas menggambarkan atribut atau properti dari sebuah sistem sekaligus
menawarkan layanan apa saja yang bisa dilakukan dengan objek tersebut (method dan
fungsi). Jadi, kelas memiliki 3 pokok penting yaitu: nama, atribut dan method.
2.Use Case Diagram
Use Case Diagram adalah deskripsi fungsi dari sebuah sudut pandang pengguna. Use
case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antar user (pengguna)
sebuah sistem dengan sistem itu sendiri dan menjelaskan bagaimana sistem itu
bekerja. Sebuah Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan
sistem.
3.Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam system yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan
bagaimana mereka berakhir. Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case
atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.
Konsep Dasar MySQL
Definisi MySQL
Menurut Hendra Nusa Putra (2019:95)[32], MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS
yang sudah cukup banyak digunakan oleh pemrograman aplikasi web. Contoh DBMS
lainnya adalah PostgreSQL (freeware), SQL server, Ms. Acces dari Microsoft, DB2
dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, Foxpro, dsb.
Sahara (2019:5) mengutip menurut Nugroho[33], MySQL adalah sebuah program
pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (Database
Management System). Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu program yang mengolah
database dengan cepat dan menampung jumlah yang besar dan dapat diakses oleh
banyak user.
Konsep Dasar XAMPP
Definisi XAMPP
Menurut Dadang Haryanto dan Toto (2019:35)[34], Xampp adalah perangkat lunak
bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa
program.
Menurut Nurul Huda (2019:2)[35], XAMPP adalah fasilitas untuk banyak sistem
operasi seperti Windows, Linux, Mac, dan Solaris yang memungkinkan sebuah web
dinamis bisa diakses secara local menggunakan web server local. Kata XAMPP
sendiri terdiri dari:
1.X yang berarti Cross Platform karena XAMPP bisa dijalankan di Windows, Linux,
Mac, dan Solaris.
2.A yang berarti Apache sebagai web server nya.
3.M yang berarti MySQL sebagai Database Management System (DBMS).
4.PP yang berarti PHP dan Perl sebagai bahasa yang didukungnya.
Konsep Dasar PHP
Definisi PHP
Menurut Nurul Huda (2019:2)[35], PHP adalah sebuah bahasa pemrograman web
berbasis server (server-side) yang mampu memparsing kode PHP dari kode web
dengan ekstensi.php, sehingga menghasilkan tampilan website yang dinamis di sisi
client (browser). PHP adalah bahasa script yang sangat cocok untuk pengembangan
web dan dapat dimasukkan ke dalam HTML.
Menurut Hendra Nusa Putra (2019:94)[32], PHP adalah bahasa pemrograman untuk
script web server-side. Bahasa pemrograman PHP pertama kali diciptakan Rasmus
Lerdorf, seorang pemrogram C yang sangat handal. Semula PHP hanya digunakan
untuk mencatat seberapa jumlah pengunjung pada home-page nya. Rasmus adalah
salah seorang open source. Karena itulah ia mengeluarkan Personal Home Page Tools
versi 1.0 secara gratis atau freeware pada tahun 1995.
Nur Rubiati dan Sahara (2019:5) mengutip menurut Herny dan Zuliarso[33], PHP
(Hypertext Preprpcessor), merupakan bahasa pemrograman pada sisi server (Apache,
iss, atau apapun) akan dieksekusi sebelum perintah itu dikirim oleh halaman ke
browser yang me-request-nya, contohnya adalah bagaimana memingkinkannya
memasukkan tanggal sekarang pada sebuah halam web setiap kali tampilan tanggal
dibutuhkan. Sesuai dengan fungsinya yang berjalan di sisi server maka PHP adalah
bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun teknologi web application.
Konsep Dasar HTML
Definisi HTML
Menurut Andika Saputra dan Yuli Astuti (2018:35)[36], HyperText Markup Language
(HTML) adalah Bahasa yang digunakan untuk menggambarkan struktur halaman
Web. HTML dapat digunakan untuk :
1.Publikasi dokumen online dengan judul, teks, tabel, daftar, foto, dll.
2.Mengambil informasi online melalui tautan hypertext, dengan sekali klik sebuah
tombol.
3.Merancang formulir untuk melakukan transaksi dengan layanan jarak jauh, untuk
digunakan dalam mencari informasi, melakukan pemesanan, pembelian produk, dll.
4.Menyertakan spread sheet, klip video, klip suara, dan aplikasi lainnya secara langsung
di dalam dokumen.
Menurut Edward Kurniawan dan Bernard (2019:49)[37], HTML adalah bahasa markup
standar untuk membuat halaman web. HTML menggambarkan struktur halaman web
menggunakan markup. Elemen HTML adalah blok bangunan dari halaman HTML,
elemen HTML diwakili oleh tag. Tag HTML memberikan label konten seperti
“judul”, “paragraf”, “tabel”, dan seterusnya. Browser tidak menampilkan tag HTML,
tapi menggunakannya untuk menampilkan konten halaman.
Konsep Dasar Framework CI
Definisi Framework CI
Menurut Phooja, Titi, dan Adri (2019:157)[38], CodeIgniter (CI) adalah sebuah desain
(framework) pembangunan aplikasi atau mudahnya disebut toolkit, untuk developer
yang akan membuat aplikasi web dengan PHP. Tujuan CI adalah pembangunan
aplikasi supaya lebih cepat dibandingkan dengan menulis source code dari awal,
karena CI telah menyediakan banyak library untuk proses-proses yang sering
digunakan pada suatu aplikasi, dan juga kemudahan dalam menggunakan library
tersebut serta kesederhaan penggunaannya. CodeIgniter ditulis (di buat) oleh Rick
Ellis, seorang musisi rock yang menjadi programmer.
Ayu, Hashfi, Ilham, dan Imam (2019:3)[39], mengutip menurut Basuki Codeigniter
(CI) adalah sebuah framework PHP yang membantu developer dalam mempercepat
pengembangan aplikasi berbasis website dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP. Codeigniter memiliki struktur dan susunan yang logis sehingga dapat membuat
aplikasi yang akan dibuat menjadi rapi dan teratur.
Konsep Dasar Blackbox Testing
Definisi Blackbox Testing
Menurut Nabila, Ely, dan Heru (2018:1515)[40], Black Box Testing adalah tipe testing
yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya. Jenis
testing ini hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang
telah didefinisikan pada saat awal perancangan. Sehingga para tester memandang
perangkat lunak seperti lanyaknya sebuha “kotak hitam” yang tidak penting dilihat
isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar.
Konsep Dasar Balanced ScoreCard (BSC)
Definisi Balanced ScoreCard (BSC)
Menurut Bain, Firli, Zein, dan Dwi (2015)[41], Balanced Scorecard merupakan suatu
metode pengukuran kinerja yang tidak hanya mengacu pada aspek keuangan saja,
melainkan pada aspek non keuangan lainnya. Balanced Scorecard memberikan sebuah
kerangka kerja yang digunakan untuk menerjemahkan misi dan strategi kedalam
tujuan dan ukuran yang dapat dilihat dari empat perspektif. Empat perspektif tersebut
yaitu Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal,
dan Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Konsep Dasar Elisitasi
Definisi Elisitasi
Menurut Bachtiar dan Atikah dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 5 No. 1 (2015:74)[42],
) menuturkan, “Elisitasi berisi usulan rancangan sistem baru yang diinginkan oleh
pihak manajemen terkait dan disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi.”
Menurut Iqbal dan Dzulhaq dalam Jurnal Sisfotek Global Vol. 1 (2017:1)[43], “Elisitasi
adalah pengumpulan kebutuhan aktivitas awal dalam rekayasa kebutuhan
(Requirements Engineering).”
Tahap-Tahap Elisitasi
Menurut Amrullah dkk dalam Jurnal Teknologi Informasi (2016:27),[44] Elisitasi
didapat melalui metode wawancara dan dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1.Elisitasi Tahap I
Berisi seluruh rancangan sistem baru yang diusulkan oleh pihak manajemen terkait
melalui proses wawancara.
2.Elisitasi Tahap II
Merupakan hasil pengklasifikasian elisitasi tahap I berdasarkan metode MDI. Metode
MDI bertujuan memisahkan antara rancangan sistem yang penting dan harus ada pada
sistem baru dengan rancangan yang disanggupi oleh penulis untuk dieksekusi. Berikut
penjelasan mengenai MDI :
a.“M” pada MDI itu artinya Mandatory (penting). Maksudnya requirement tersebut
harus ada dan tidak boleh dihilangkan pada saat membuat sistem baru.
b.“D” pada MDI itu artinya Desirable. Maksudnya requirement tersebut tidak terlalu
penting dan boleh dihilangkan. Tetapi jika requirement tersebut digunakan dalam
pembuatan sistem, akan membuat sistem tersebut lebih sempurna.
c.“I” pada MDI itu artinya inessential. Maksudnya bahwa requirement tersebut
bukanlah bagian dari sistem yang dibahas dan merupakan bagian dari luar sistem.
3.Elisitasi Tahap III
Merupakan hasil penyusunan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua
requirement yang optimal I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang
tersisa diklasifikasikan kembali melalui TOE, yaitu :
a.T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirrment
tersebut dalam sistem yang diusulkan.
b.O artinya Operational, maksdunya bagaimana tata cara penggunaan requirement
tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.
c.E artinya Economy, maksudunya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun
requirement tersebut dalam sistem. Metode TOE tersebut dibagi kembali menjadi
beberapa option, yaitu:
a.High H : Sulit untuk dikerjakan, karena tehnik pembuatan dan pemakaiannya sulit
serta biayanya mahal, sehingga requirement tersebut harus diimplementasi.
b.Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.
c.Low (L) : Mudah untuk dikerjakan
4.Final Draft Elisitasi
Merupakan hasil akhir yang dicapai dari suatu proses elisitasi yang dapat digunakan
sebagai dasar pembuatan suatu sistem yang akan dikembangkan.
Literature Review
Definisi Literature Review
Menurut Untung Rahardja, Qurotul Aini, dan Made (2017:176)[45], Literature review
adalah sebuah rangkuman atau intisari dari hasil temuan peneliti terdahulu yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam menulis suatu artikel ilmiah atau penelitian baru
mengenai suatu project.
Menurut Azizah, Rahayu dan Nova dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2 (2017:185)[46],
“literature adalah kesusastraan atau kepustakaan, sedangkan review adalah suatu
tindakan meninjau, memeriksa kembali suatu hal yang telah dikerjakan sebelumnya
sehingga dalam literature review dapat disimpulkan sebagai suatu tindakan memeriksa
dan meninjau kembali suatu kepustakaan.”
Manfaat Literature Review
Menurut Rahardja, Aini dan Allamiah dalam Jurnal SENSI Vol. 3 No. 2
(2017:212)[47], Manfaat dari studi pustaka (Literature Review) ini antara lain:
1.Mengidentifikasikan kesenjangan (identify gaps) dari penelitian ini.
2.Menghindari membuat ulang (reinventing the wheel) sehingga banyak menghemat
waktu dan juga menghindari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang
lain.
3.Mengidentifikasikan metode yang pernah dilakukan dan yang relevan terhadap
penelitian ini.
4.Meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan adanya
studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas landasan
(platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
Daftar Literature Review
Berikut ini ada 10 (sepuluh) referensi studi pustaka (literature review), diantaranya
yaitu :
1.Penelitian yang dilakukan oleh Puji, Andi, dan Leonardo (2017) yang berjudul
"Analisis Sistem Informasi, Optimalisasi Waktu dan Biaya, Kualitas Fungsional
Terhadap Kualitas Proyek dan Kinerja Perusahaan CV Putra Tiga Sekawan”[48].
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis sistem informasi, optimalisasi
waktu dan biaya kualitas fungsional terhadap kualitas proyek dan kinerja perusahaan
di CV Putra Tiga Sekawan Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode sensus, dimana dalam analisis tersebut menggunakan program SPSS
versi 16.0. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa variabel sistem
informasi, optimalisasi waktu dan biaya, kualitas fungsional terhadap kualitas proyek
yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan adalah signifikan.
2.Penelitian yang dilakukan oleh Prawido, Setiawan, dan Franky (2015) yang berjudul
"Perancangan Dashboard Sistem Informasi untuk Agile Manajemen Proyek dengan
Menggunakan JIRA – Studi Kasus di PT FLASHiZ Indonesia”[49]. Penelitian ini
bertujuan untuk membantu manajer proyek yang dalam hal mewakili pemilik proyek
(owner) agar bisa melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap proyek – proyek
yang berada dibawah naungannya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini
memaksimalkan salah satu aplikasi yang sudah dimiliki oleh perusahaan tersebut,
yaitu Atlassian JIRA. Aplikasi ini bisa digunakan lebih dari sekedar manajemen
proyek, tergantung kebutuhan dari perusahaan itu sendiri.

3.Tinjauan studi dari penelitian Erna Astriyani, Rahmadi, dan Ahmad Ricky Alfariz
(2017). “Rancangan Sistem Pengadaan Stok Barang Pada PT. Laju Karunia Jaya”.
CERITA Journal. Vol.3, No.1.[50] Dari hasil analisa yang berjalan peneliti
menggunakan metode pengumpulan data dan penggambaran dituangkan
menggunakan Unified Modeling Language (UML). Hasil dari analisa ini
dimaksudkan untuk mengembangkan sistem pengadaan stok barang berbasis website,
yang mana pemanfaatannya sebagai pengontrolan data barang masuk dan barang
keluar pada bagian gudang.
4.Tinjauan studi dari penelitian Nurlaila Suci Rahayu Rais, Moh Fayumi, dan Ani
Purwanita (2016). “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Inventory (Ban) Pada Gudang
PT. Gajah Tunggal Tbk. Plant I”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[51] Metode penelitian
ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, dan pengambilan data melalui
dokumen tertulis, cetak maupun elektronik dari lembaga/institusi yang berkaitan
dengan penelitian. Hasil analisa akan digunakan sebagai masukan dalam rancang
bangun aplikasi sistem yang diusulkan. Perancangan aplikasi sistem ini menggunakan
Rancangan sistem untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, Class
Diagram; Rancangan Prototype yang terdiri dari Rancangan Menu, Rancangan
Entry/Input Data dan Rancangan Laporan. Hasil penelitian dengan adanya sistem
yang tersusun dengan rapi diharapkan dapat mengontrol proses suatu kegiatan pada
perusahaan, sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan
pekerjaan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
5.Tinjauan studi dari penelitian Sunar Abdul Wahid, Tri Diananjani, dan Yunny
Nur’aeni (2016). “Rancang Bangun Inventory Raw Material Pada PT. Indonesia
Synthetic Textile Mills Tangerang”. SENSI Journal. Vol.2, No.2.[52] Metode analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Analisis tersebut dilakukan dengan cara berbagai data yang berhasil
dikumpulkan periset dilapangan dimana data yang dikumpulkan, disusun dan
diinterpresentasikan, serta dianalisa, sehingga memberikan keterangan yang lengkap
bagi pemecahan masalah. Prosedur sistem yang berjalan menggunakan UML (Unified
Modeling Language) dan metode perancangan menggunakan Notepad++, XAMPP,
PHP, MySql. Dari penelitian ini akan diketahui bagaimana metode yang cocok agar
sistem persediaan bahan baku yang sekarang sedang berjalan di PT. Indonesia
Synthetic Textile Mills dapat dikembangkan lagi untuk mempermudah laporan
persediaan bahan baku. Selain itu dihasilkan pula perancangan sistem persediaan
bahan baku yang diharapkan dapat menampilkan laporan yang aktual dan mudah
dipahami.
6.Penelitian yang dilakukan oleh Xian Zheng, Yun Le, Yi Hu (2016) yang berjudul
"Review of the Application of Social Network Analysis (SNA) in Constructions
Project Management Research”[53]. Over the past two decades, social network
analysis (SNA) has elicited increasing attention in construction project management
(CPM) research as a response to the emerging perspective of viewing projects as
network-based organizational organizations. However, a thorough review of SNA
application in CPM research is unavailable. This study aims to address this gap by
reviewing 63 SNA papers published in eight peer-reviewed journals from 1997 to
2015 to ascertain the status of this research area and identify future research
directions. The papers are analyzed in terms of institutional and individual
contribution, citations, topic coverage and research design and methodologies. Three
research directions, namely, internal stakeholder networks for outcome-related values,
external stakeholder networks for process-related values, and external stakeholder
networks for outcome-related values, are identified. The findings of this study are
believed to provide useful references for the future application of SNA in CPM
research.(Selama dua dekade terakhir, analisis jaringan sosial (SNA) telah
meningkatkan perhatian dalam penelitian manajemen proyek konstruksi (CPM)
sebagai tanggapan terhadap perspektif yang muncul dari proyek sebagai organisasi
organisasi berbasis jaringan. Namun, tinjauan menyeluruh aplikasi SNA dalam
penelitian CPM tidak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan
ini dengan meninjau 63 makalah SNA yang diterbitkan dalam delapan jurnal peer-
review dari tahun 1997 hingga 2015 untuk memastikan status area penelitian ini dan
mengidentifikasi arah penelitian di masa depan. Makalah dianalisis dalam hal
kontribusi kelembagaan dan individu, kutipan, cakupan topik dan desain penelitian
dan metodologi. Tiga arah penelitian, yaitu, jaringan pemangku kepentingan internal
untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil, jaringan pemangku kepentingan eksternal
untuk nilai-nilai yang terkait dengan proses, dan jaringan pemangku kepentingan
eksternal untuk nilai-nilai yang terkait dengan hasil identifikasi. Temuan penelitian ini
diyakini dapat memberikan referensi yang berguna untuk aplikasi di masa depan
dalam penelitian CPM).

7.Penelitian yang dilakukan oleh Pinyarat Sirisomboonsuk, Vicky Ching Gu, Ray Qing
Cao (2018) yang berjudul "Relationships between Project Governance and
Information Technology Governance and Their Impact on Project Performance”[54].
This research endeavors to address the question of how to enhance project
performance through exploring the relationships among information technology (IT)
governance, project governance and project performance. The research utilizes an
empirical survey methodology. The survey of 533 working professionals in various
industries renders 282 usable responses or a response rate of 53.91%. The results
suggest that both IT governance and project governance have a positive impact on
project performance. Additionally, the alignment between IT governance and project
governance is also found to be positively associated with project performance. These
findings provide evidence to project management professionals in regard to IT
governance and project governance being part of the operational strategy in
facilitating the success of projects. (Penelitian ini berupaya untuk menjawab
pertanyaan tentang bagaimana meningkatkan kinerja proyek melalui mengeksplorasi
hubungan antara tata kelola teknologi informasi (TI), tata kelola proyek dan kinerja
proyek. Penelitian ini menggunakan metodologi survei empiris. Survei terhadap 533
profesional yang bekerja di berbagai industri menghasilkan 282 respons yang dapat
digunakan atau tingkat respons 53,91%. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola TI
dan tata kelola proyek memiliki dampak positif pada kinerja proyek. Selain itu,
keselarasan antara tata kelola TI dan tata kelola proyek juga ditemukan terkait positif
dengan kinerja proyek. Temuan ini memberikan bukti kepada para profesional
manajemen proyek dalam hal tata kelola TI dan tata kelola proyek sebagai bagian dari
strategi operasional dalam memfasilitasi keberhasilan proyek.)
8.Penelitian yang dilakukan oleh Marco Alexandre Terlizzi, Heverton Roberto de
Oliveira Cesar de Moraes (2017) yang berjudul "Cost and Time Project Management
Success Factors for Information Systems Development Projects”[55]. Successful
development of Information Systems (IS) Projects has been a source of competitive
advantage for many organizations. This paper proposes the Cost and Time Project
Management Success – CTPMS, an essential measure in this context because projects
must dynamically address cost and time success under an agreed scope. The goal of
the paper is to identify the project management practices through which an
organization can optimize the CTPMS of IS development projects. Because multiple
factors can influence project management success, we analyze a real-world sample of
899 IS projects of a leading bank, using hierarchical models to account for the effects
of predictors at four levels of analysis: portfolio network, project, project manager,
and team. In addition to proposing and discussing a new measure of project
management success for information systems development projects, we identified that
project size, duration, postponement, and project manager formal power showed
positive effects, whereas team size and team allocation dispersion presented negative
effects. The results suggest guidance for factors such as team member allocation and
prioritization, among others.(Pengembangan Proyek Sistem Informasi (SI) yang
berhasil telah menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi banyak organisasi.
Makalah ini mengusulkan Kesuksesan Manajemen Proyek Biaya dan Waktu, ukuran
penting dalam konteks ini karena proyek harus secara dinamis mengatasi keberhasilan
biaya dan waktu dalam lingkup yang disepakati. Tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengidentifikasi praktik manajemen proyek di mana organisasi dapat
mengoptimalkan CTPMS proyek pengembangan SI. Karena beberapa faktor dapat
mempengaruhi keberhasilan manajemen proyek, kami menganalisis sampel dunia
nyata dari 899 proyek IS dari bank terkemuka, menggunakan model hirarkis untuk
menjelaskan dampak prediktor pada empat tingkat analisis: jaringan portofolio,
proyek, manajer proyek, dan tim. Selain mengusulkan dan membahas ukuran baru
keberhasilan manajemen proyek untuk proyek pengembangan sistem informasi, kami
mengidentifikasi bahwa ukuran proyek, durasi, penundaan, dan kekuatan formal
manajer proyek menunjukkan efek positif, sedangkan ukuran tim dan dispersi alokasi
tim memberikan efek negatif. Hasil menyarankan bimbingan untuk faktor- faktor
seperti alokasi anggota tim dan prioritas, antara lain).
9.Tinjauan studi dari penelitian Junaidi, Sutrisno, dan Koriatul Janah (2019). “Model
Aplikasi Purchasing System Untuk Monitoring Stok Dalam Mengurangi Tingkat
Kerugian”. SENSI Journal. Vol.5, No.1.[56] Metodologi yang digunakan yaitu
melalui tahapan-tahapan perancangan yang sistematis seperti rancangan sistem dalam
bentuk use case diagram, rancangan basis data dalam bentuk class diagram, dan alur
kerja sistem dalama bentuk sequence diagram dan activity diagram. Sehingga mampu
memberikan suatu bentuk model aplikasi purchasing system untuk monitoring stok
dalam mengurangi tingkat kerugian.
10. Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh
Hemishkumar Patel, Jayeshkumar Pitroda Dan Prof. J. J. Bhavsar. Journal Of
International Academic Research For Multidisciplinary (2015). “A REVIEW ON
MATERIAL MANAGEMENT THROUGH INVENTORY MANAGEMENT”.[57]
Sistem manajemen persediaan melibatkan metode pengadaan, penyimpanan,
identifikasi, pengambilan, transportasi dan konstruksi. Studi ini mengusulkan untuk
menerapkan teknik Manajemen Material dan Inventory Management yang mencakup
prosedur terdokumentasi dengan baik untuk mengurangi biaya dan kenaikan
keuntungan selama siklus hidup proyek konstruksi.
11.Tinjauan studi dari penelitian International Journal yang dilakukan oleh Belen M.
Tapado dan Ma. Emmie T. Delluza. International Journal of Humanities and Social
Sciences (2016). “Equipment Inventory Management System (EIMS)”.[58] Studi ini
menggunakan metode prototyping dalam desain, pengembangan, implementasi dan
penyebaran sistem di Universitas Negeri Catanduanes di mana para pengguna sistem
terlibat dalam proses studi yang dilakukan pada Juli, 2014 hingga Mei, 2015. PHP,
MySQL dan Macromedia Dreamweaver adalah perangkat lunak yang digunakan
dalam pengembangan tersebut. Dengan EIMS, kertas-kertas yang banyak terpakai,
waktu penyelesaian proses dan prosedur yang panjang akan diminimalkan,
disederhanakan, kemudian menjadi koheren dan terstandardisasi. Sehingga, EIMS
menghasilkan proses manajemen persediaan peralatan yang lebih sederhana dan
terorganisir.
Maka dari sepuluh penelitian diatas disimpulkan bahwa penelitian ini dengan judul
“Perancangan Sistem Informasi Data Stok Barang Gudang Pada PT. Surya Utama
Teknik” berhubungan erat dengan referensi penelitian yang diambil dari penelitian
sebelumnya namun berbeda dalam hal objek penelitian dan penggunaan metodenya,
maka penelitian ini dikembangkan.
BAB III
ANALISA DAN PENJELASAN

Perusahaan ini bernama PT IEM yang merupakan singkatan dari PT Industri Elektrik

Metal yang bergerak dalam bidang industri peralatan listrik dan secara khusus memproduksi

panel listrik serta metal sheet. PT IEM didirikan pada tanggal 10 Juni 1966 dengan luas tanah

500 m2. Pabrik ini terletak di Jalan Warung Buncit, Mampang Prapatan Jakarta Selatan

dengan memproduksi Panel Pembagi (Distribution Board) dan Armatur lampu penerangan

TL.Luas Workshop 7 x 4 meter. PT IEM Mendirikan beberapa anak cabang yaitu:

1. PT Panel Nusantara (Switchboard )

2. PT Amatur Indonesia (Lighting)

3. PT Industira Engineering (Contractor)

4. PT International Industries (Trading)

5. PT Jasa Definite (Consultant )

Pada tahun 1974 sampai 1984 PT IEM yang berada di Mampang diperluas hingga

menjadi 1.360 M2. Kemudian PT Amatur Indonesia dan PT Panel Nusantara bergabung

dengan PT IEM dan pabrik pun pindah ke Tangerang dan ditetapkan sebagai agen tunggal

Meidensha - Japan dan Rifa Australia. Teknik Meidensha corp kerja sama dengan perusahaan

perdagangan dan mengembangkan unit usaha baru yaitu Mekanik dan Elektrik (ME)

kontraktor.

Dalam periode 1984-1993 terjadi perluasan pabrik di Tangerang menjadi 3.350 M2

dan juga berhasil memperoleh lisensi teknik dari Meidensha corp – Japan untuk pembuatan

metal clad switchgear 6 KV & 24 KV. Kemudian PT IEM mengadakan hubungan kerjasama

teknik dengan Felten and Guilleaume Jerman dalam pembuatan Ring Main Unit (RMU) dan
trafo kios dan juga kerjasama dengan Klockner Moeller Australia untuk produksi Motor

Control Center (MCC 300A) dan seterusnya menyetujui kesepakatan Original Equipment

Manufactur (OEM) dengan WestingHouse Electric Corporation – USA untuk MV Motor

Control Center (MCC), kemudian memperoleh lisensi teknik dari Mfg.Ltd – Japan dalam

memproduksi LV (Low Voltage) Motor Control Center (MCC) pada panel pembagi

(Distribusi Board).

Sedangkan pada periode 1993 – 2002 pabrik diperluas kembali hingga mencapai

10.000 M2 dan mendirikan agen penjualan PT. Celpek Industira yang kemudian berubah

nama menjadi PT Cejete Indonesia, PT Perniagaan Perfect, PT Karsa Industama Mandiri

(KIM), dan PT Industira Bima Idatama (IBI), lalu mengadakan kerjasama dengan Togami

Electric mfg. Ltd - Japan melalui Mitsubishi Heavy Industries dalam memproduksi dan

menyiapkan pusat kontrol motor (Motor Control Center) draw out type, pada tahun 1966

kerjasama dengan Knockner Moeller Jerman melalui marubeni corporation Jepang untuk

PLN muara CCPP Bekasi – Jawa Barat dan pada periode tersebut kembali mendapatkan

lisensi dari Togami Electric Mfg. – Japan untuk memproduksi 3,6 kV-7,2 kV Metal Clad

Switchgear dan pada tahun 1998 mendapat sertifikat akademik Internasional mengenai sistem

Manajemen mutu ISO - 9001 (International Accreditation Of Quality Management System

ISO-9001), Oleh KEMA Registered Quality dari Belanda.

Pada tahun 2002 mendirikan unit bisnis penjualan untuk sektor minyak dan gas (SBU

OIL & GAS). Awarded ISO 9001 : 2008 kerjasama teknis dengan Allen Bradley dan PACS

dari USA, membangun dan mengembangkan bagian Metal Sheet atau Metal Box dan

memperluas lini produksi.

VISI MISI dan Mutu Perusahaan

Visi Perusahaan
“Menjadi perusahaan nasional independen No. 1 dalam bidang industri Switchgear

and Controlgear tegangan rendah (TR) & tegangan menengah (TM) di Indonesia dengan

penjualan dan nilai tambah yang paling tinggi untuk di produksi sendiri dan mampu bersaing

di pasar global”.

Misi Perusahaan

“Berperan serta dalam pengembangan industri peralatan listrik nasional, memberikan

kesempatan berharga bagi putra-putri bangsa dalam menyerap dan memanfaatkan teknologi

di bidang kelistrikan dan industri untuk kesejahteraan rakyat dan mengangkat martabat

bangsa di dunia Internasional”.

Mutu Perusahaan

Menghasilkan dan mengembangkan produk dan pelayanan bermutu di bidang industri

peralatan listrik dalam menunjang pembangunan Indonesia adalah merupakan tugas utama

dari management perusahaan di semua tingkat dan lapisan untuk melaksanakan kebijakan

mutu. “Memberikan Mutu Terbaik Untuk Kepuasan Konsumen” Mutu produk dan pelayanan

adalah perwujudan dari bermacam-macam meliputi:

1. Mutu produk, produk dapat berfungsi sesuai spesifikasi teknis, regulasi yang berlaku,

persyaratan konsumen lainya dan biaya yang disepakati.

2. Mutu Penyerahan, baik dokumen maupun produk dapat diserahkan sesuai dengan

waktu yang telah dijanjikan.

3. Mutu Sumber Daya Manusia, berpengetahuan terampil dan bersikap sesuai dengan

fungsinya dalam perusahaan.


Lokasi Perusahaan

Letak kantor pusat dan pabrik PT IEM berada di Kawasan Industri Tigaraksa Sentosa

Jl. Raya Kutruk, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang 15720.

Struktur Perusahaan PT IEM

Gambar 3.1. Struktur Perusahaan PT IEM

Tugas dan Tanggung Jawab

Dalam Struktur Organisasi PT IEM terdiri dari satu orang Presiden Direktur, satu

orang Advisor, dua Group Head, beberapa Department Head, dan Team Leader yang dalam

pelaksanaan tugasnya langsung bertanggung jawab secara berjenjang. Berikut ini penjelasan

mengenai kepegawaian PT IEM sebagai berikut :


1. Board of Director (Dewan Direktur)

Board of Director (Dewan Direktur) yang terdiri dari satu orang Direktur Utama
adalah dewan yang mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan yang tidak
dapat didelegasikan seperti :

1. Memilih eksekutif tinggi

2. Menentukan tujuan eksekutif tujuan yang tinggi

3. Menentukan tujuan fundamental dari perusahaan yang mengubah susunan

modal perusahaan.

Direksi bertanggung jawab penuh kepada pemegang saham, sedangkan pimpinan


tertinggi pada PT IEM sebagai berikut:

4. Menetapkan kebijakan perusahaan

5. Memonitor perkembangan perusahaan

6. Memimpin perusahaan secara umum

2. Marketing dan Business Development Group

1. Marketing Department

Bagian ini bertugas menjaga hubungan baik dengan customer yang sudah ada
sertai mencari pangsa pasar yang mempunyai potensi tinggi.

2. System Engineering Department

Bagian ini bertugas mengembangkan bisnis baru di luar panel listrik untuk
memberikan kontribusi omset pada PT IEM.

3. Head Quarter

1. Human Resources Department (HRD)

Ruang lingkup dan tanggung jawab bagian ini adalah:

1. Melakukan kegiatan personalia (pembayaran gaji, lembur, cuti, dll).

2. Melakukan rekrut karyawan.


3. Melakukan pengembangan karyawan.

2. Quality Management and Building Maintenance

Ruang lingkup dan tanggung jawab bagian ini adalah:

1. Menjaga konsistensi sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008

2. Melaksanakan sistem manajemen K3L

3. Melaksanakan program training

4. Melakukan program sistem saran

3. Accounting Team

Bagian ini bertugas membuat laporan keuangan serta menganalisa biaya


produksi dalam penentuan laba rugi untuk kepentingan manajemen
perusahaan.

4. Finance Team

Bagian ini bertugas mencari dan mengelola sumber dana perusahaan untuk
kepentingan biaya operasional pabrik baik untuk kas kecil maupun kas besar.

5. Information Technology (IT)

Bagian ini berperan dalam membangun jaringan atau network secara integrasi
berikut dengan pemeliharaannya dan membuat program aplikasi- aplikasi
beberapa kegiatan di perusahaan.

6. Alliance and Product Development

Bagian ini mempunyai tugas untuk mendesain dan menstandarkan produk


baru dengan desain yang lebih baik dari produk sebelumnya.

4. Panel Group

1. Sales Panel Departement

Bagian ini mempunyai tanggung jawab mencari pesanan-pesanan baru pada


pasar PLN atau minyak gas industri dan perkantoran.

2. System Engineering Department


Bagian ini bertugas melakukan estimasi awal dari pesanan yang diterima
untuk diterbitkan penawaran serta desainnya kepada customer.

3. Production Engineering Department

Bagian ini mempunyai tanggung jawab mendesain dalam bentuk gambar panel
baik konstruksi maupun layout pemasangan komponen panel.

4. Assembling Departement

Bagian ini bertugas merakit komponen pada box sehingga menjadi rangkaian
panel listrik yang siap untuk dioperasikan.

5. QC (Quality Control/Testing)

Bagian ini bertugas untuk memeriksa panel waktu proses pembuatan maupun
pengujian panel akhir sebelum panel dinyatakan dapat dikirim kepada
customer.

6. Warehouse & Shipment

Bagian ini bertugas menangani komponen dan material yang masuk dan keluar
serta pengiriman barang sampai ke tujuan.

5. Metal Box Group

1. PPC Team

Bagian ini bertugas membuat jadwal produksi dan pengadaan barang sampai
dengan barang dikirim kepada customer.

2. Sales Manufacturing Department

Bagian ini merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap


penjualan produk Metal Sheets.

3. IE / Process Development

Bagian ini bertugas untuk membuat bagian penunjang pembuatan panel yang
khusus dibuat internal dan mempunyai nilai tambah bagi pengembang unit
panel di PT IEM.

4. Engineering and Product Development


Bagian ini mempunyai tugas untuk menghitung dan membuat gambar pesanan
dari sales metal manufacturing dan pengembangan produk baru.

5. Production Department

Bagian ini bertugas memproduksi panel dari proses pemotongan plat sampai
dengan proses pengecatan box. Dalam proses produksi dari bahan baku
menjadi bahan jadi dalam departemen produksi.

Tata Laksana Sistem Yang Berjalan

Prosedur Sistem Yang Berjalan

Prosedur untuk sistem informasi manajemen proyek yang berjalan saat ini yaitu:

1. Project Manager membuat struktur project yang akan dijalankan.

2. Project Manager melakukan tender project ke perusahaan yang dituju.

3. Setelah tender berhasil project manager membuat time schedule untuk perusahaan

yang dituju.

4. Project Manager membuat target kepada tim service & solution untuk project yang

akan dilaksanakan.

5. Selanjutnya project manager mengelola data pekerja yang akan di pekerjakan.

6. Project manager melakukan perhitungan biaya pembelian yang akan dibeli, kemudian

diberikan ke bagian finance.

7. Bagian finance memberikan dana yang sudah dianggarkan ke project manager.

8. Project Manager membeli alat dan bahan. Setelah bahan dan alat sudah dibeli, tim

service & solution melakukan pekerjaan project ke perusahaan yang dituju.

9. Project Manager melihat perkembangan project yang sedang dikerjakan.

10. Setelah pekerjaan selesai project manager membuat laporan hasil pekerjaan dan berita

acara serah terima pekerjaan untuk di tanda tangani.

11. Project Manager menanda tangani laporan. Setelah di tanda tangani, Project manager

memberikan laporan hasil pekerjaan dan berita acara ke bagian finance.


12. Kemudian bagian finance membuat invoice, melampirkan laporan pekerjaan dan

berita acara untuk diberikan ke customer.

Rancangan Prosedur Sistem Yang Berjalan

Dalam merancang prosedur sistem yang berjalan, penulis menggunakan permodelan

dengan UML yang dibuat dengan program Visual Paradigm: Community Edition 13.2.

Model UML yang akan dibuat diantaranya Use Case Diagram, Activity Diagram, dan

Sequence Diagram.
Use Case Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.2Usecase Diagram Sistem Yang Berjalan


Berdasarkan gambar use case diagram diatas, dapat diketahui :

a. Sistem boundary yang menggambarkan keseluruhan kegiatan dalam sistem informasi

biaya yang berjalan saat ini.

b. Use case yang tergambar berjumlah 20 use case.

c. Aktor yang melakukan kegiatan berjumlah 5 aktor, diantaranya:Project Manager,

Team Service & Solution, Finance, Customer.


Activity Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.3 Activity Diagram Sistem Yang Berjalan


Berdasarkan gambar activity diagram diatas, dapat diketahui :

a. 1 initial node, merupakan node yang mengawali kegiatan.

b. 17 action state dari sistem yang mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

c. 2 Fork node, digunakan untuk memecah sebuah behavior menjadi activity pararel.

d. 5 Vertical Swimeline yaitu Team Service & Solution, Project Manager, PT. X,

Finance, Customer.

e. 1 final node, merupakan node yang mengakhiri kegiatan.

Sequence Diagram Untuk Sistem Yang Berjalan

Gambar 3.4 Sequence Diagram Sistem Yang Berjalan


Berdasarkan gambar sequence diagram diatas, dapat diketahui :

a. 6 lifeline untuk objek-objek yang saling berinteraksi diantaranya: Project, Dana,

Barang & Alat, Laporan, Tanda Tangan, Invoice.

b. 5 aktor yang melakukan kegiatan diantaranya: Project Manager, PT. X, Team Service

& Solution, Finance, dan Customer.

c. 16 message spesifikasi dari komunikasi antar objek yang berisi informasi – informasi

tentang aktivitas yang terjadi dan kegiatan yang biasa dilakukan oleh aktor – aktor

tersebut.
Analisa Sistem Yang Berjalan

Metode Analisa BSC

Hubungan Antara Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan dengan Perspektif yang dipilih
serta Tujuan Strateginya

Gambar 3.5BSC PT. Industrik Elektrik Metal


Empat Perspektif Balanced ScoreCard

Gambar 3.5Empat Perspektif BSC

Karakteristik BSC

a. Financial (A)

b. Customer (B)

c. Business Process (C)

d. Learn & Growth (D)

Untuk masing – masing departemen yang ada di PT. Industri Elektrik Metal, yaitu :

a. Finance department (Financial point A)

b. Sales department (Customer point B)

c. Project Manager (Business Process point C)

d. HRD ( Learn & Growth point D)


Tabel 3.1 Analisa BSC

Konfigurasi Sistem yang Berjalan

Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

1. Microprocessor : Pentium IV

2. Memory (RAM) : 2Gb

3. Hardisk : 20Gb

4. Monitor : SVGA 15

5. Mouse : Standar

6. Keyboard : Standar

7. Printer : Lasset Jett


Spesifikasi Perangkat Lunak (Software)

Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam sistem adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Windows 7

2. Microsoft Office 2007

Hak Akses (Brainware)

1. Project Manager

2. Team Service & Solution

Permasalahan Yang Dihadapai Dan Alternatif Pemecahan Masalah

Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, sistem informasi manajemen project pada PT

IEM masih memiliki beberapa kekurangan. Dalam penelitian terdapat beberapa kendala pada

sistem manajemen project yang sedang berjalan, yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan data manajemen proyek yang masih menggunakan data manual sehingga

membutuhkan waktu yang lama dan bisa terjadi kehilangan data.

2. Pada saat pengecekan sudah berapa tender proyek pada PT. Industri Elektrik Metal

yang berhasil atau tidak masih menggunakan data manual.

3. Pada saat pengecekan sudah berapa tender proyek pada PT. Industri Elektrik Metal

yang berhasil atau tidak masih menggunakan data manual.


Alternatif Pemecahan Masalah

Dari poin-poin permasalahan di atas, penulis memberikan alternatif pemecahan

masalah yang mungkin dapat dilakukan, yaitu :

1. Dibuat sistem informasi manajemen proyek berbasis web yang mencakup pembuatan

struktur proyek, tender proyek sampai ke laporan proyek.

2. Dibuat sistem manajemen proyek untuk membantu team service & solution pada saat

pengecekan berapa tender proyek yang berhasil atau tidak.

3. Pencarian dan pengolahan data – data manajemen proyek dapat dilakukan secara

cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga proses edit dan update data tidak

lagi membutuhkan waktu lama.

User Requirement

Elisitasi Tahap I

Elisitasi tahap 1 merupakan daftar yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan

stakeholder mengenai kekurangan dari sistem yang berjalan, dan kebutuhan pengguna sistem

yang belum terpenuhi. Berikut adalah elisitasi tahap 1 :

Tabel 3.2 Elisitasi Tahap I


Elisitasi Tahap II

Elisitasi tahap II dibentuk berdasarkan elisitasi tahap I yang kemudian

diklasifikasikan lagi dengan menggunakan metode MDI. Berikut penjelasan dari beberapa

requirement yang diberikan opsi Inessential (I) dan harus dieliminasi. Keterangan :

1. M (Mandatory) : Penting

2. D (Desirable) : Tidak Terlalu Penting

3. I (Inessential) : Tidak Mutlak Ada


Tabel 3.3 Elisitasi Tahap II
Elisitasi Tahap III

Merupakan hasil penyusutan dari elisitasi tahap II dengan cara mengeliminasi semua

requirement yang option nya I pada metode MDI. Selanjutnya semua requirement yang

tersisa diklasifikasikan kembali melalui metode TOE, yaitu sebagai berikut :

1. T artinya Technical, maksudnya bagaimana tata cara/teknik pembuatan requirement

tersebut dalam sistem yang di usulkan.

2. O artinya Operational, maksudnya bagaimana tata cara penggunaan requirement

tersebut dalam sistem yang akan dikembangkan.

3. E artinya Economy, maksudnya berapakah biaya yang diperlukan guna membangun

requirement tersebut di dalam sistem.


Tabel 3.4 Elisitasi Tahap III
Metode TOE di atas dibagi kembali menjadi beberapa pilihan yaitu option LMH

(Low, Middle, High) dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Low (L) : Mudah untuk dikerjakan.

2. Middle (M) : Mampu untuk dikerjakan.

3. High (H) : Sulit untuk dikerjakan, karena teknik pembuatan dan pemakaiannya sulit

serta biayanya mahal. Sehingga requirement tersebut harus dieliminasi.


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa makalah yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya

mengenai Perancangan Sistem Informasi Manajemen Project Panel Listrik Pada PT. Industri

Elektrik Metal, maka dapat diambil kesimpulan dari rumusan masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi manajemen project panel listrik yang berjalan saat ini pada PT

Industri Elektrik Metal yaitu project manager membuat struktur project, tender

project. Jika tender project berhasil, project manager membuat time schedule,

mengelola data pekerja dan membuat target project kepada team service & solution

untuk project yang akan dijalankan. Kemudian project manager membuat perhitungan

biaya pembelian yang akan dibeli. Lalu bagian finance memberikan dana kepada team

service & solution untuk membeli alat & bahan, setelah membeli alat & bahan team

service & solution segera melakukan pekerjaan. Selanjutnya project manager melihat

perkembangan project dan setelah project selesai project manager membuat laporan

project dan berita acara untuk ditanda tangani. Kemudian bagian finance membuat

invoice, melampirkan laporan project dan berita acara untuk diberikan ke bagian

keuangan customer.

2. Sistem informasi manajemen project panel listrik yang berjalan saat ini pada PT

Industri Elektrik Metal yaitu project manager membuat struktur project, tender

project. Jika tender project berhasil, project manager membuat time schedule,

mengelola data pekerja dan membuat target project kepada team service & solution

untuk project yang akan dijalankan. Kemudian project manager membuat perhitungan

biaya pembelian yang akan dibeli. Lalu bagian finance memberikan dana kepada team

service & solution untuk membeli alat & bahan, setelah membeli alat & bahan team
service & solution segera melakukan pekerjaan. Selanjutnya project manager melihat

perkembangan project dan setelah project selesai project manager membuat laporan

project dan berita acara untuk ditanda tangani. Kemudian bagian finance membuat

invoice, melampirkan laporan project dan berita acara untuk diberikan ke bagian

keuangan customer.

3. Rancangan sistem informasi manajemen project yang diusulkan menggunakan metode

analisa BSC (Balanced Scorecard), metode perancangan UML (Unified Modelling

Language), dan menggunakan metode pengujian black box testing. Memakai Bahasa

pemrograman PHP, Mysql untuk pembuatan database, Sublime Text untuk membuat

desain atau tampilan, serta Xampp sebagai server atau penghubung Bahasa

pemrograman.

4. Laporan yang dibutuhkan di sistem memiliki dua laporan yang ditampilkan di

dashboard sistem. Ada laporan data proyek, dan laporan data bahan.

5. Kelebihan dari sistem yang diusulkan yaitu dengan adanya sistem yang diusulkan

keamanan data lebih terjamin karena tersimpan di database. Kemudian pada saat

pencarian dan pengolahan data – data manajemen proyek dapat dilakukan secara

cepat dan mudah dengan adanya database. Sehingga proses edit dan update data tidak

lagi membutuhkan waktu lama.


Saran

Adapun saran – saran dari pembuat makalah untuk lebih meningkatkan kegiatan

manajemen proyek yaitu sebagai berikut :

1. Dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakan sistem yang lebih baik

lagi dan mengurangi kemungkinan terjadinya error yang dapat merugikan

penggunanya.

2. Dalam menerapkan sistem informasi manajemen proyek ini sebaiknya di dukung oleh

perangkat yang memadai, baik dari sumber daya manusia, dan perangkat hardware

maupun software.

3. Perlu adanya pelatihan yang harus diberikan kepada pihak bersangkutan yang

memakai sistem tersebut agar digunakan dengan maksimal.

4. Diharapkan dengan adanya sistem informasi manajemen proyek dapat memudahkan

user dalam pengolahan data proyek.

5. Dilakukan pemeliharaan aplikasi secara berkala. Sehingga, aplikasi ini dapat terus

digunakan dan berjalan dengan baik.


BAB V

DAFTAR PUSTAKA

1. ↑ 1,0 1,1 1,2 1,3 1,4 Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
2. ↑ Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan
Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
3. ↑ Tyoso, J. S. P. (2016). Sistem Informasi Manajemen. Deepublish.
4. ↑ FARKHATIN, N. (2015). Perancangan Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru.
Faktor Exacta, 5(2), 124-132.
5. ↑ Thoha, M., & Miyanto, M. (2015). Analisis dan Perancangan Sistem Reservasi
Hotel D’Griya Serang. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi
Sistem Komputer, 2(2).
6. ↑ Setiawan, E. B. (2016). Pembangunan Sistem Informasi Pengelolaan Kerja Praktek
di Perguruan Tinggi. ULTIMA InfoSys, 7(1), 1-8.
7. ↑ Tulodo, B. A. R., & Solichin, A. (2019). ANALISIS PENGARUH KUALITAS
SISTEM, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS
TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA APLIKASI CARE DALAM UPAYA
PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN. JRMSI-Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia, 10(1), 25-43.
8. ↑ 8,0 8,1 8,2 Anggraini, Elisabet Yunaeti dan Rita Irviani. 2017. “Pengantar Sistem
Informasi”. Yogyakarta :Penerbit Andi.
9. ↑ Harfizar. Yuliana, K. Afiffudin, M. (2017). Perancangan Sistem Informasi
Pendataan Karyawan Pada Perusahaan Jasa Berbasis Web. Jurnal SENSI, 3(2).
10. ↑ Sunarya, A., Nuryani, E., & Romdoni, M. Y. (2015). SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PROGRAM KELUARGA HARAPAN PADA DINAS SOSIAL
KABUPATEN SERANG. CICES, 1(1), 1-9.
11. ↑ Nasihin, A., & Haryanto, D. (2019). SISTEM INFORMASI KEARSIPAN SURAT
MASUK SURAT KELUAR Di STIKes MITRA KENCANA KOTA
TASIKMALAYA. JUTEKIN (JURNAL TEKNIK INFORMATIKA), 6(2)
12. ↑ Hidayat, Wahyu, Fauzi Maaruf, Saeful Bahri. “Perancangan Media Video Desain
Interior Sebagai Salah Satu Penunjang Promosi Dan Informasi Di PT. Wans Desain
Group”. Jurnal CERITA Vol. 2 No. 1 Februari 2016
13. ↑ Lasminiasih, L., Akbar, A., Andriansyah, M., & Utomo, R. B. (2016). Perancangan
Sistem Informasi Kredit Mikro Mahasiswa Berbasis Web. Sriwijaya Journal of
Information Systems, 8(1).
14. ↑ Irwandi, A. (2015). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Nilai Siswa (Studi
Kasus: Sdn 2 Anjir Serapat Tengah). POSITIF: Jurnal Sistem dan Teknologi
Informasi, 1(1).
15. ↑ Lubis, A. (2016). Basis Data Dasar. Deepublish.
16. ↑ Andini, M., & Hafizd, K. A. (2017). PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
APLIKASI ALUMNI SISWA (STUDI KASUS SMK-SPP NEGERI PELAIHARI).
Jurnal Sains dan Informatika, 1(2).
17. ↑ Permana H., J. Astriyani E. Sari T., M. (2018). Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Layout Bahan Baku Berbasis Web Pada PT Sanichem Tunggal Pertiwi.
Jurnal SENSI. 4(2).

Anda mungkin juga menyukai