Disusun Oleh :
16 S1SI-09/Kelompok 9
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN 1
PENUTUP 44
3.1 Kesimpulan 44
3.2 Saran 44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi 2
Gambar 2.2 Flowchart Sistem 20
Gambar 2.3 Diagram Konteks 21
Gambar 2.4 DFD Level 1 23
Gambar 2.5 ERD 24
Gambar 2.6 Relasi Tabel 25
Gambar 2.7 Use Case Diagram 27
Gambar 2.8 Implementasi Kode Pembuatan Fungsi 28
Gambar 2.9 Implementasi Kode Transaksi 28
Gambar 2.10 Implementasi Tabel Pembelian 29
Gambar 2.11 Implementasi Tambah Data Supplier 29
Gambar 2.12 Implementasi Transaksi Pembelian 30
Gambar 2.13 Implementasi Tabel Pembelian 30
Gambar 2.14 Implementasi Detil Transaksi 31
Gambar 2.15 Sequence Diagram Tambah Produk 34
Gambar 2.16 Sequence Diagram Hapus Produk 34
Gambar 2.17 Sequence Diagram Edit Produk 33
Gambar 2.18 Sequence Diagram Tambah Supplier 35
Gambar 2.19 Sequence Diagram Hapus Supplier 35
Gambar 2.20 Sequence Diagram Edit Supplier 36
Gambar 2.21 Sequence Diagram Tambah Member 36
Gambar 2.22 Sequence Diagram Hapus Member 37
Gambar 2.23 Sequence Diagram Edit Member 37
Gambar 2.24 Antarmuka Menu Utama 38
Gambar 2.25 Antarmuka Form Barang 39
Gambar 2.26 Antarmuka Form Supplier 39
Gambar 2.27 Antarmuka Form Member 40
Gambar 2.28 Antarmuka Form Transaksi Penjualan 40
Gambar 2.29 Antarmuka Form Transaksi Pembelian Barang 41
Gambar 2.30 Antarmuka Form Input Data Barang 41
Gambar 2.31 Antarmuka Form Input Data Pelanggan 42
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis Performance 5
Tabel 2.2 Analisis Informasi 6
Tabel 2.3 Analisis Ekonomi 8
Tabel 2.4 Analisis Kontrol 9
Tabel 2.5 Analisis Efisiensi 10
Tabel 2.6 Analisis Service 11
Tabel 2.7 Analisis Biaya Manfaat 15
Tabel 2.8 Hasil Analisis Ekonomi 18
Tabel 2.9 Struktur Tabel 25
Tabel 2.10 Generate Scenarios 31
Tabel 2.11 Identify Test Case 32
Tabel 2.12 Identify Data Value to Test 32
BAB 1
PENDAHULUAN
Sistem informasi merupakan sebuah kumpulan data yang dimana kemudian akan
dilakukan pengelompokan dan diolah dengan cara sedemikian rupa yang sehingga hal
tersebut akan menjadi sebuah bentuk dari satu kesatuan informasi yang akan membuat
hal tersebut menjadi saling keterkaitan dan juga saling mendukung antara yang satu
dengan yang lainnya. Kini, penggunaan dari sistem informasi tersebut tidaklah jauh
dengan menggunakan komputer.
Komputer merupakan sebuah alat yang dimana digunakan secara umum untuk
melakukan perhitungan dengan cara yang cepat. Kini, penggunaan dari komputer
tersebut tidak hanya untuk menghitung sajam, tetapi juga memiliki manfaat lainnya
seperti melakukan penyimpanan data, pencatatan, dan juga penghapusan data.
Sistem Penjualan yang dilakukan pada Toko BonekaKita saat ini masih
dilakukan dengan cara manual. Dengan menggunakan cara-cara tersebut maka akan
memiliki sebuah keterbatasan jarak dan juga waktu di dalam melakukan pembelian
barang dari barang yang diinginkan para pembeli untuk dilakukan dengan cara yang
masih manual sehingga akan memperlambat proses transaksi.
Berdasarkan uraian diatas, maka akan dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada sebuah toko yang menjual berbagai macam boneka. Dalam per hari toko ini bisa
menjual 1 sampai 80 boneka per hari dengan total pemasukkan mencapai RP 5.000.000 sampai
dengan RP 10.000.000 per harinya. Karyawan yang dimiliki oleh toko ini berjumlah 2 orang.
Permasalahan pada toko ini adalah masih menggunakannya sistem manual dan belum
menggunakan program aplikasi berbasis komputer. Hal ini menyebabkan data-data menjadi
tidak akurat dan tidak cepat dalam melakukan pencatatan sehingga dibutuhkannya waktu yang
lama dalam pengerjaannya. Oleh karena itu dari hasil pengamatan, perusahaan membutuhkan
suatu sistem informasi yang terkomputerisasi. Dengan adanya sistem informasi penjualan yang
terkomputerisasi akan memudahkan pengolahan data dalam pembelian dan penjualan pada toko
ini. Dengan demikian segala jenis masalah administrasi yang ada toko ini dapat ditangani secara
maksimal.
2
Pada gambar 2.1 menjelaskan tentang hierarki / struktur pekerjaan di Toko Aigiva ini, adapun
job description atas masing-masing orang sebagai berikut :
3
c. Pemilik membayar pelunasan barang yang sebelumnya
d. Barang masuk gudang
e. Selesai
3. Merekap laporan
a. Dilakukan setiap akhir bulan
b. Pemilik mengumpulkan semua nota transaksi pada bulan itu
c. Pemilik menghitung total penjualan per bulan melalui nota jual
d. Pemilik menghitung total pembelian per bulan melalui nota beli
e. Pemilik menghitung total keuntungan/kerugian bulan itu
2.2 Analisis
Analisis kelemahan sistem diperuntukan untuk mengetahui apa saja yang kurang optimal
dari sistem yang sedang berjalan saat ini. Untuk mengidentifikasi masalah, harus dilakukan
analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan
pelanggan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis PIECES
(Performance,Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service). Dari analisis ini akan
didapatkan beberapa masalah utama.
Performance atau Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran suatu proses
kerja dalam suatu aspek masalah performance atau kinerja ketika suatu sistem yang dijalankan
tidak mencapai sasaran atau tujuan. Kinerja atau Performance merupakan suatu kemampuan
sistem dalam menyelesaikan suatu tugas dengan jelas sehingga sasaran atau tujuan dapat
dicapai.
Untuk memperbaiki tugas-tugas tersebut seorang pemimpin harus dapat mencari solusi
untuk dapat mempercepat sasaran yang dicapai. Peningkatan kinerja dilakukan supaya kinerja
suatu sistem yang baru menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dengan jumlah produksi
4
(Throughput), dan waktu tanggap (Response Time). Berikut analisis kinerja pada toko boneka
tersebut :
Hasil Analisis
Faktor Departe Tugas
Masalah Solusi
men
PERFORMA Bagian Bertanggung 1. Pelayanan 1. Dibuat sistem
NCE Karyawa jawab menangani transaksi dengan fitur
n transaksi rutin terlalu lama transaksi
harian serta 5-10 menit per penjualan yang
bertanggung jawab pelanggan. mampu melayani
melayani konsumen 1 transaksi maks
yang datang ke toko. 2. Jika ada yang 1 menit (dengan
tanya stok barcode)
pengecekan
stok terlalu 2. Dibuat sistem
lama, karena portable yang
harus ke dapat mengecek
gudang. stok barang
melalui barcode
yang menempel
di barang
5
Bagian Bertanggung jawab 1. Rekapan 1. Dibuat sistem
Owner atas jalannya laporan dengan fitur yang
operasional toko, bulanan mampu men
yaitu memastikan memakan generate laporan
setiap kasir dan waktu yang secara otomatis.
karyawan lama (lebih Laporan yang
menjalankan dari 1 hari dibutuhkan
tugasnya kerja) adalah laporan
dengan baik dan penjualan,
mendapatkan hasil pembelian, dan
yang maksimal. rugi laba.
Hasil Analisis
Faktor Departemen Tugas Masalah Solusi
6
INFORM Bagian Bertanggung 1. Penghitun 1. Dibuat
ATION Karyawan jawab menangani gan total sistem dengan
transaksi rutin penjualan perhitungan total
harian serta dilakukan dengan penjualan
bertanggung kalkulator, sangat otomatis termasuk
jawab melayani rawan terjadi menghitung total
konsumen yang kesalahan. kembalian.
datang ke toko.
Bagian Bertanggung 1. Sering terjadi 1. Dibuat sistem
Owner jawab atas kesalahan dalam dengan fitur
jalannya rekapan laporan yang dapat
operasional toko, bulanan, datanya men-generate
yaitu tidak sinkron antara laporan
memastikan uang yang ada di bulanan secara
setiap kasir dan kasir dengan nota otomatis.
karyawan yang terkumpul.
2. Dibuat sistem
menjalankan
2. Rekapan laporan yang dapat
tugasnya dengan
sering terlambat menyajikan
baik dan
sehingga informasi laporan kapan
mendapatkan
yang dihasilkan saja
hasil yang
kurang berkualitas. diinginkan.
maksimal
7
masih belum efektif dan efisien. Pertimbangan ekonomi akan dilakukan dengan melakukan
perbandingan sejauh mana manfaat dari sistem lama yang diperoleh. Berikut analisis ekonomi
pada toko boneka tersebut :
Hasil Analisis
Faktor Departemen Tugas
Masalah Solusi
8
brosur dimana pembuatannya masih manual dan memerlukan waktu keamanan dari data, dan
informasi menjadi kurang terjaga.
Hasil Analisis
Faktor Departeme Tugas
Masalah Solusi
n
CONTROL Bagian Bertanggung 1. Owner tidak dapat 1. Dibuat sistem
Owner jawab atas melihat trend yang dapat
jalannya penjualan, memperlihatka
operasional sehingga tidak bisa n tren
toko. mengantisipasi kepadatan
terjadinya lonjakan penjualan.
penjualan di jam
jam tertentu.
9
sistem
informasi, serta
aturan-aturan
kerja toko.
Efisiensi yang digunakan dari sistem yang dikembangkan adalah sumber daya yang
tersedia meliputi manusia, informasi, waktu, uang, ruang, dan keterlambatan pengolahan data.
Dengan adanya sistem baru diharapkan terciptanya suatu sistem pengolahan informasi yang
mengurangi biaya operasional dan menambah efektifitas dan efisiensi pada toko ini
Hasil Analisis
Faktor Departemen Tugas
Masalah
Solusi
EFFICIE Bagian Bertanggung jawab 1. Penggunaan 1. Menggunaka
NCY Karyawan menangani transaksi Teknologi yang n alat atau
rutin harian serta belum diperbarui Teknologi
bertanggung jawab membuat atau yang lebih
melayani konsumen menghambat maju saat ini
yang datang ke toko. Pada saat operasi
10
Bagian Owner Bertanggung jawab Kurangnya Melakukan
atas jalannya Pemantauan yang Pengawasan
operasional toko, dilakukan secara
yaitu memastikan sehingga kurang berkala agar
setiap kasir dan mengetahui dapat
karyawan kinerja toko memastikan
menjalankan kinerja toko
tugasnya dengan maksimal
baik
Dalam Pelayanan atau service akan memakan banyak manusia atau karyawan untuk
melayani konsumen apabila terjadi penumpukan konsumen jika masih menggunakan sistem
lama. Hal utama dalam Pelayanan adalah informasi yang diberikan. Pada sistem lama terkadang
banyak informasi yang masih kurang dapat memberikan kenyamanan konsumen karena
banyaknya pemesanan. Berikut adalah analisis pelayanan :
Hasil Analisis
Faktor Departemen Tugas
Masalah Solusi
11
Bagian Owner Bertanggung jawab 1. Kurang pakam 1. Memahami
atas jalannya dengan Hardware & sistem yang
operasional toko, Software yang digunakan
yaitu memastikan digunakan dan agar operasi
setiap kasir dan kurangnya berjalan
karyawan pengecekan lancar
menjalankan
tugasnya dengan
baik dan
mendapatkan hasil
yang maksimal
Kebutuhan fungsional merupakan kemampuan sistem untuk melakukan proses dan dapat
menampilkan informasi apa saja. Berikut adalah kebutuhan fungsionalnya :
12
a. Sistem harus bisa menampilkan laporan penjualan baik secara harian, bulanan,
maupun tahunan
b. Sistem harus bisa menampilkan barang dengan stok yang sudah menipis atau habis
Tujuan dari analisis kebutuhan non fungsional adalah menghasilkan spesifikasi yang
rinci mengenai segala sesuatu yang dapat dikerjakan sistem ketika diimplementasikan.
Kemudian hasil dari analisis ini akan menentukan input yang dibutuhkan sistem, output yang
dihasilkan sistem, lingkup proses digunakan untuk mengolah input sehingga menghasilkan
output yang diinginkan, control terhadap sistem, dan macam-macam kategori pengguna sistem.
1. Kebutuhan minimum
Operating System : Windows XP
Database : MySQL
Processor : Intel Pentium 4
RAM : 1 GB
Mouse dan Keyboard : Standar
Printer : Printer Thermal
Barcode Input : Barcode Reader
Monitor : 1024 x 720
2. Kebutuhan yang direkomendasikan
Operating System : Windows 10
Database : MySQL
Processor : Intel i5
RAM : 4 GB
13
Mouse dan Keyboard : Standar
Printer : Printer Thermal
Barcode Input : Barcode Reader
Analisis kelayakan dari teknis menyoroti sebuah kebutuhan sistem yang telah disusun
dari segi teknologi yang digunakan. Berdasarkan analisis tersebut dari segi hardwarenya sendiri
toko ini sudah memiliki komponen yang sudah dibilang sangat layak untuk dioperasikan. Dari
segi software, aplikasi ini juga sangat masuk akal untuk dikembangkan karena bahasa
pemrograman berbasis desktop sudah sangat berkembangan, sehingga SDM yang menguasai
bidang ini juga sudah cukup banyak. Dilihat dari aspek kelayakan teknologi, aplikasi ini bisa
dibilang layak.
Secara hukum, sistem yang dibuat ini telah memenuhi aturan dari undang-undang yang
berlaku dikarenakan sistem ini menggunakan segala perangkat lunak yang sudah legal. Software
utama yang dipakai untuk menerapkan sistem direncanakan software yang orisinil berlisensi
untuk Sistem Operasi Windows 7, dalam proses pembuatannya juga menggunakan software
original sehingga bisa dikatakan layak secara hukum.
14
manfaat adalah untuk memberikan gambaran kepada pengguna apakah manfaat yang diperoleh
dari sistem yang baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk Sistem
Website Toko Boneka.
Tabel 2.7 Analisis Biaya Manfaat
BIAYA-BIAYA
Biaya proyek
Biaya penyusutan 0 0 0 0
operasional 0 0 0 0
perawatan 0 0 0 0
15
Total Biaya Operasional dan
Perawatan 0 0 0 0
MANFAAT
Bersujud
Tak Berwujud
peningkatan pengambilan
keputusan 0 5,000,000 5,500,000 6,000,000
16
1. Analisis Payback (Payback Period)
Analisis period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka waktu
yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah dikeluarkan. Payback
period untuk sistem informasi ini adalah :
Metode ini mengukur prosentase manfaat dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
proceed I 15,450,000
proceed II 19.900.000
Jadi investasi ini akan kembali selama 2,04 Tahun atau 2 tahun 1/2 Bulan
Total
X 100%
ROI = Manfaat - Total Biaya
Total Biaya
17
Analisis diatas, artinya sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke 2 sebesar
82.31% dari biaya pengadaannya sehingga sistem ini layak digunakan.
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu
dari uang. Metode ini menggunakan suku bunga diskonto yang akan mempengaruhi proceed
atau arus dari uangnya, Net Present Value (NPV) dapat dihitung dari selisih proyek pada awal
tahun dikurangi dengan total proceed tiap-tiap tahun yang dinilai uangkan ke tahun awal dengan
tingkat bunga diskonto.
Berdasarkan pada SBI tertanggal mulai 10 mei sampai 30 mei 2015 besar daripada bunga
diskonto sumber www.bi.go.id sebesar 7,5 %
= 28,977,454
Dari hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntungan yang diterima
adalah Rp 24,384,490 atau NPV lebih dari 0 maka dengan hasil tersebut proyek ini dapat
diterapkan dan layak dikembangkan.
Keputusa
Metode Hasil Syarat n
18
Return On Investment (ROI) 82.31% 0 <= hasil Layak
Setelah melalui beberapa tahapan analisis sistem, maka langkah selanjutnya yang harus
dilakukan ialah proses perancangan sistem. Pada proses ini berisi terjemahan dari usulan
kebutuhan sebelumnya, menjadi sistem informasi berbasis komputer. Berikut ialah proses
perancangan sistem yang digunakan.
19
Gambar 2.2 Flowchart Sistem
Data Flow Diagram (DFD) adalah pemodelan proses yang mengilustrasikan aktivitas
aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah dari aktivitas yang satu ke aktivitas
yang lain. Di diagram ini juga dijelaskan user yang berinteraksi langsung dengan sistem dan
aliran data dari masing-masing user. Berikut adalah DFD dari sistem aplikasi penjualan boneka
di toko Boneka Kita.
20
1. Diagram Konteks
21
2. DFD Level 1
22
Gambar 2.4 DFD Level 1
Basis data merupakan kumpulan data terhubung (Interrelated Data) yang disimpan
secara bersamaan pada suatu media, tanpa menatap satu sama lain atau tidak perlu suatu
23
kerangkapan data, data disimpan dengan ciri-ciri tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau
ditampilkan kembali. Pemodelan basis data yang akan digunakan dalam rancangan ini adalah
Entity Relationship Diagram (ERD), Relasi Tabel, dan Struktur Tabel.
24
2.3.2.2 Relasi Tabel
Relasi tabel menggambarkan tentang hubungan antar tabel lengkap dengan atribut
primary key dan foreign key beserta constraint lainnya. Adapun rancangan relasi tabel dari
sistem informasi penjualan boneka di toko Boneka Kita sebagai berikut :
Struktur tabel menjelaskan tentang atribut dari masing-masing kolom pada tabel, adapun
struktur tabel dari sistem informasi penjualan boneka pada toko Boneka Kita sebagai berikut :
Barang
Name Type Size Extra
kd_barang Varchar 6 PRIMARY KEY,
AUTO_INCREMENT
nm_barang Varchar 20 -
25
harga Varchar 30 -
stok Varchar 30 -
Supplier
Name Type Size Extra
6 PRIMARY KEY,
kd_supplier Varchar
AUTO_INCREMENT
nm_supplier Varchar 30 -
alamat Varchar 30 -
nohp Varchar 13 -
Pembelian
Name Type Size Extra
30 PRIMARY KEY,
no_transaksi Varchar
AUTO_INCREMENT
tgl_transaksi datetime - -
kd_supplier Varchar 30 -
kd_barang Varchar 30 -
harga Varchar 30 -
jumlah Varchar 20 -
totalharga Varchar 20 -
● Struktur Pelanggan
Pelanggan
Name Type Size Extra
6 PRIMARY KEY,
kd_pelanggan Varchar
AUTO_INCREMENT
nm_pelangga 30 -
Varchar
n
alamat Varchar 30 -
nohp Varchar 13 -
26
● Struktur Tabel Penjualan
Penjualan
Name Type Size Extra
30 PRIMARY KEY,
no_transaksi Varchar
AUTO_INCREMENT
tgl_transaksi Datetime
kd_barang Varchar 30
harga Varchar 20
jumlah Varchar 20
totalharga Varchar 20
kd_pelanggan Varchar 20
nm_pelangga 30
Varchar
n
27
2.3.4 Implementasi
28
Gambar 2.10 Implementasi Tabel Pembelian
29
Gambar 2.12 Implementasi Transaksi Pembelian
30
Gambar 2.14 Implementasi Detil Transaksi
31
Scenario III - User tidak Basic Flow A2
memasukkan nominal
32
ditampilkan,
kembali ke
halaman
payment
33
2. Sequence Diagram Hapus Produk
34
4. Sequence Diagram Tambah Supplier
35
6. Sequence Diagram Edit Supplier
36
8. Sequence Diagram Hapus Member
37
2.3.7 Perancangan Antar Muka
Antarmuka form main merupakan antarmuka utama setelah karyawan berhasil login,
pada tampilan ini karyawan dapat memilih menu form dan laporan. Setelah itu karyawan akan
diarahkan ke menu-menu yg lain, seperti pada tampilan dibawah ini.
38
Gambar 2.25 Antarmuka Form Barang
39
Gambar 2.27 Antarmuka Form Member
Antarmuka form transaksi penjualan merupakan antarmuka setelah user login pada form
login dan memilih menu transaksi di form main. User dapat melihat detail mengenai transaksi
penjualan yang terjadi pada hari dan tanggal sesuai dengan yang ada di toko.
40
2.3.8 Aplikasi
41
Gambar 2.31 Antarmuka Form Input Data Pelanggan
42
3. PIECES
4. Interface
43
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aplikasi yang dikembangkan memanglah masih jauh dari kata sempurna. Tetapi dengan
melakukan pengembangan tersebut, proses pengerjaan yang dapat dilakukan oleh Toko Boneka
Kita maka akan semakin kuat mampu meningkatkan penjualan dan pembelian produknya serta
juga dapat mempermudah pembukuannya.
3.2 Saran
Aplikasi masih harus banyak pengembangan seperti dapat digunakan secara online,
selain itu sebaiknya aplikasi juga diberikan fitur login agar memberikan keamanan.
44