Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

BASIS DATA

Disusun Oleh :

Rudi Susanto (21010013)


Erwan (22010010)

Mata Kuliah :
Basis Data

Dosen Pengampu :
Rezi Elsya Putra, S.Kom,
M.Kom

Program Studi S1 Teknik Informatika


Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Muhammadiyah Batam
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah tentang “Basis Data”. Sholawat dan salam tak lupa juga
penyusun ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita semua menjadi umatnya
yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan sunnah-sunnahnya dalam kehidupan sehari-
hari, Aamiin.

Dalam penulisan makalah ini, berbagai sumber/referensi sangat membantu


penyusun dalam menyusun makalah ini dan tidak lupa juga penyusun mengucapkan
terimakasih kepada berbagai sumber/referensi yang telah berbagi ilmu sehingga makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari pengalaman dan


pengetahuan masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak agar makalah ini
lebih baik dan bisa lebih bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Batam, 3 Oktober 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2

1.3 Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3

2.1 Pendekatan Sistem File Tradisional ...................................................... 3

2.2 Pendekatan Sistem Berbasis File .......................................................... 4

2.2.1 Sistem Basis Data ....................................................................... 8

2.2.2 Keuntungan Pendekatan Basis Data ........................................... 11

2.3 Keterbatasan Sistem Berbasis File ........................................................ 13

2.4 Arsitektur Database ............................................................................... 14

2.4.1 Arsitektur Sistem Database ......................................................... 16

2.5 Arsitektur Database/Basis Data dan Web ............................................. 22

2.5.1 Pengertian web ............................................................................ 22

2.5.2 Jenis atau macam-macam web .................................................... 24

2.5.3 Manfaat web ................................................................................ 25

2.5.4 Macam-macam domain web ....................................................... 25

2.5.5 Web Server .................................................................................. 26

2.5.6 Web Database .............................................................................. 26

3
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 28

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 28

3.2 Saran ..................................................................................................... 29


DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 30

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS).

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis
data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum
revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan
dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek
yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara
untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai
model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-
tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi
yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.

1
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(database management system/DBMS).

2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :


1. Apa itu pendekatan sistem file tradisional ?

2. Apa itu pendekatan sistem berbasis file ?

3. Apa keterbatasan pendekatan sistem berbasis file ?

4. Apa itu arsitektur database/basis data ?

5. Apa itu arsitektur database/basis data dan Web ?

3. TUJUAN

Tujuan dari makalah ini yaitu supaya kita mengetahui apa itu pendekatan sistem file
tradisional, pendekatan sistem berbasis file, keterbatasan pendekatan sistem berbasis file,
arsitektur database/basis data dan arsitektur database/basis data dan Web.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pendekatan Sistem File Tradisional

Menurut Thomas M. Connoly & Carolyn Begg (2002, p7) sistem file tradisional
adalah kumpulan program aplikasi yang memberikan layanan kepada user contohnya
seperti laporan produksi. Setiap program nya mendefinisikan dan mengolah data program
tersebut secara sendiri - sendiri. Pendekatan ini, biasanya dibuat karena untuk memenuhi
kebutuhan operasional pada saat itu (bisa dikatakan jangka pendek).

Sistem File Tradisional adalah sistem yang digunakan untuk mengatasi semua
permasalahan bisnis menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara
menyimpan record-record pada file-file yang terpisah yang disebut juga sistem
pemrosesan file.

Pemrosesan data diperlukan untuk mengolah data menjadi informasi. Integrasi


informasi dapat menjadikan informasi menjadi lengkap dan relevan, sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal. Secara tradisional atau konvensional, kegiatan
pemrosesan data suatu aplikasi dilaksanakan oleh bagian yang terkait dengan aplikasi
tersebut.

Suatu aplikasi terdiri atas sekumpulan program aplikasi, file data, dan prosedur
yang mengerjakan suatu proses atau fungsi. Setiap program aplikasi di dalam suatu
lingkungan pemrosesan file tradisional, khusus beroperasi pada file data yang dibuat
spesifik untuk aplikasi itu (lihat Gambar 2.1). Antar file data (di dalam satu aplikasi atau
antar aplikasi) tidak ada hubungan, dan pada umumnya data didefinisikan dan disusun
dengan cara yang berbeda untuk setiap aplikasi. Kenyataan ini membuat sulit
dilakukannya integrasi data.

Aplikasi Aplikasi Aplikasi


Akademik Keuangan
Alumni

File Data File Data File Data


Keuangan Alumni
Akademik

Gambar 2.1 Pemrosesan File Tradisional


3
Dengan karakteristik sebagaimana telah disebutkan, terdapat sejumlah keterbatasan
yang menyebabkan biaya pemrosesan menjadi mahal dan meningkatkan kemungkinan
ter- jadinya kesalahan.

Keterbatasan tersebut adalah:

1. Data menjadi terpisah dan terisolasi, karena antar file data tidak terhubung.

2. Munculnya redundansi data, yang tidak dapat dihindarkan karena setiap aplikasi
mempunyai file data sendiri-sendiri.

3. Berpotensi terjadinya inkonsistensi data, yaitu jika dilakukan modifikasi data di


suatu file akan tetapi di file yang lain (yang berisi data yang sama dengan data yang
dimodifikasi) tidak dilakukan hal yang sama.

4. Munculnya data yang membingungkan (data confusion), yaitu apabila data yang
sama disajikan dengan terminologi yang berbeda.

5. Program aplikasi tergantung pada format file (program-data-dependence), yaitu


kapan saja format data berubah maka seluruh program yang menggunakan data
tersebut harus dimodifikasi.

6. Sulit untuk menyajikan objek data yang komplek.

Dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut, pemrosesan file tradisional kurang


mempunyai keluwesan dan tidak mendukung pemakaian data bersama (data sharing).
Hal ini menyebabkan tidak dapat dilakukannya pertukaran data antar aplikasi, dan sering
terjadi terpaksa harus dilakukan pengetikan ulang data dari satu aplikasi ke aplikasi yang
lain. Sehingga untuk mengatasinya, dikenalkan konsep baru yang disebut basis data.

2.2 Pendekatan Sistem Berbasis File

Pendekatan sistem berbasis file merupakan sistem yang menggunakan Database


Management System (DBMS) dimana merupakan aplikasi software yang memberikan
layanan kepada pengguna untuk secara efisien mengakses, membuat, menjaga,
memberikan akses kontrol (Security, Integrity, Concurrency, Recovery, User-
Accessible), dan mendefinisikan database. Database itu sendiri merupakan suatu
kumpulan file – file yang mempunyai keterkaitan antara satu file dengan file lainnya

4
sehingga hal ini dapat diakses secara bersamaan jika dibutuhkan oleh pengguna.

Menurut Abdulloh Rohi (2018:103), DBMS yaitu sistem perangkat lunak yang
menyediakan layanan bagi user untuk membuat, mengontrol dan mengakses database.
Sedangkan menurut A.S, Rosa, dan M. Shalahuddin (2016:44), DBMS (Database
Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai sistem
manajemen basis data adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan,
mengelola dan menampilkan data.

Berdasarkan penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa DBMS (Database


Management System) adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola
sebuah data.

Basis data didefinisikan sebagai sekumpulan data yang saling berhubungan,


disimpan dengan minimum redundansi untuk melayani banyak aplikasi secara optimal.
Redundansi (kelebihan) ialah: (a) penyimpanan data yang sama secara berulang,
atau (b) jika data yang dapat diperoleh dari data lain disimpan tersendiri. Redundansi
menyebabkan masalah pada waktu memperbarui (update) data, ruang penyimpanan yang
boros, dan dapat menimbulkan tidak konsistennya data.

Untuk membuat suatu basis data yang memberikan manfaat optimal, suatu
inventory data harus dibuat, data dan informasi yang diperlukan harus dianalisa, file
basis data yang diperlukan harus dirancang, dan prosedur untuk memelihara basis data
harus diadakan. Tabel 2.1 berikut memberikan redundansi macam yang pertama.

NIM KODE_MK SKS NILAI

A10 MK_01 3 A
A10 MK_02 2 B

A11 MK_01 3 A
A12 MK_01 3 A

A12 MK_02 2 B
A12 MK_03 3 B

Tabel 2.1 Penyimpanan data yang sama secara berulang


5
Dari Tabel 2.1 di atas, terjadi pengulangan penulisan pasangan KODE_MK dan
SKS yang sama. Misalnya untuk MK_01 (ditulis 3 kali), dan MK_02 (ditulis 2 kali). Jika
data pada Tabel 2.1 di atas disusun kembali dengan menghilangkan redundansi, maka
akan diperoleh Tabel 2.2 berikut:

NIM KODE_MK NILAI


A10 MK_01 A

A10 MK_02 B
A11 MK_01 A

A12 MK_01 A
A12 MK_02 B

A12 MK_03 B

Tabel 2.2 Duplikasi data

Pada Tabel 2.3 duplikasi terjadi karena penulisan KODE_MK untuk MK_01 dan
MK_02, yang berturut-turut diulang sebanyak 3 dan 2 kali. Duplikasi penulisan
seringkali tidak dapat dihindarkan dalam penyimpanan data Dari Tabel 2.1 dan Tabel 2.2
dapat dibedakan antara redundansi dan duplikasi.

Selanjutnya Tabel 2.3 memberikan contoh macam redundansi kedua. Untuk


memperjelas gambaran redundansi, dalam tabel tersebut diberikan data mengenai
mahasiswa, dosen wali, nomor telpon dosen wali, dan nomor telpon mahasiswa.

NIM NIP_WALI NIP_WALI NAMA_WALI


A10 N101 N101 YUSI
A11 N102 N102 IBAM
a) b)

NAMA_WALI TELP_WALI NIM TELP_WALI


YUSI (024)001 A10 (024)001
IBAM (024)002 A11 (024)002
b) d)

Tabel 2.3 Penyimpanan data yang dapat diperoleh dari data lain
6
Dengan mengamati keempat tabel di atas, ternyata Tabel 2.3 d) berisi data yang
dapat diperoleh dari tabel lain, yaitu dengan meng-hubungkan Tabel 2.3 a), 2.3 b), dan
2.3 c). Dengan demikian untuk menghilangkan redundansi, Tabel 2.3 d) perlu
dihilangkan.

Suatu basis data, terlebih pada sistem yang besar, mempunyai karakteristik
terintegrasi (integrated) dan pemakaian bersama (shared). Terintegrasi mengandung arti
bahwa basis data terdiri atas penggabungan beberapa file data yang berbeda dengan
eliminasi redundansi diantara file-file tersebut, atau dengan kata lain redundansi
terkontrol. Sedangkan dengan pemakaian bersama berarti setiap bagian data di dalam
basis data dapat dipakai bersama-sama diantara beberapa pengguna dan atau aplikasi
yang berbeda. Beberapa pengguna dapat mengakses file data yang sama, pada
sebagian/seluruh data yang ada. Bahkan pengguna yang berbeda dapat menggunakan
seluruh/sebagian file data yang sama untuk keperluan yang berbeda (lihat Gambar 2.2).

Sebagai akibatnya, seringkali seorang pengguna hanya berkepentingan dengan


sebagian kecil data yang tersedia pada suatu basis data, karena basis data memang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan banyak pengguna. Selain itu jika akses data
dilakukan pada waktu yang bersamaan, akan terjadi akses tumbukan (concurrency
access).

Biasanya data di dalam suatu basis data dianggap sebagai data yang menetap
(persistent data), meskipun dalam waktu yang relatif terbatas. Data yang menetap
dibedakan di dalam penggunaannya, apakah sebagai data masukan (input) atau data
keluaran (output). Data masukan merupakan data yang diberikan ke dalam sistem untuk
diproses lebih lanjut. Data keluaran berupa data/informasi yang berasal dari sistem, yang
ditampilkan, dicetak atau ditulis pada media keluaran yang diinginkan, misalnya layar
monitor, printer, atau harddisk/disket. Data masukan digunakan untuk menghasilkan
informasi, sedangkan informasi itu sendiri tidak selalu seluruhnya berupa data yang
menetap.

7
2.2.1 Sistem Basis Data

Suatu basis data dapat dibuat dan dipelihara dengan cara manual atau dengan
menggunakan komputer. Suatu basis data yang berbasis komputer dibuat dan dipelihara
oleh sekumpulan program aplikasi yang ditulis secara khusus untuk menyelesaikan
masalah tertentu, atau dengan menggunakan suatu Sistem Manajemen Basis Data
(Database Management System).

Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) merupakan suatu perangkat lunak yang
terdiri atas sekumpulan program untuk mengelola dan memelihara data di dalam suatu
struktur yang digunakan oleh banyak aplikasi, bebas (independence) terhadap media
penyimpanan dan metoda akses. Sistem tersebut menyusun elemen data di dalam struktur
yang telah didefinisikan sebelumnya dan menyimpan relasi diantara elemen data yang
berbeda di dalam basis data.

Sebagai suatu perangkat lunak, SMBD merupakan sistem perangkat lunak dengan
penggunaan yang bersifat umum (general-purposed) yang memfasilitasi proses
pendefinisian, konstruksi, dan manipulasi basis data untuk berbagai aplikasi.

Pendefinisian suatu basis data meliputi specifikasi tipe data, struktur, dan batasan-
batasan untuk data yang akan disimpan di dalam basis data. Mengkonstruksi suatu basis
data ialah proses penyimpanan data pada media penyimpanan yang dikontrol oleh
SMBD.

Memanipulasi suatu basis data ialah mendapatkan kembali data specifik,


memperbarui basis data, dan menghasilkan informasi dari data.

Penggunaan suatu SMBD yang bersifat umum tidaklah cukup untuk


mengimplementasikan suatu basis data yang berbasis komputer. Umumnya masih
diperlukan sekumpulan program yang dibuat sendiri, untuk penggunaan yang bersifat
khusus (special-purposed).

8
Basis data dan perangkat lunak merupakan bagian dari sistem basis data, yang
secara ringkas dapat dikatakan merupakan sistem penyimpanan record yang terkom-
puterisasi. Penyederhanaan sistem basis data digambarkan sebagai berikut:

Si s t e m M a n a j e m e n
B asis D ata

Pr o g r a m A p Pengg
likasi una

Gambar 2.2 Penyederhanaan Sistem Basis Data

Sistem basis data terdiri atas empat komponen, yaitu:

a. Data:

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, data untuk suatu basis data mempunyai
karakteristik terintegrasi dan pemakaian bersama. Pada aplikasi yang relatif besar data
cenderung digunakan oleh sistem multi-user, sedangkan pada aplikasi relatif kecil data
cenderung digunakan oleh sistem single-user.

Sistem multi-user ialah suatu sistem yang memungkinkan banyak pengguna (user)
dapat mengakses basis data secara berbarengan (concurrent). Sistem single-user ialah
suatu sistem dengan paling banyak satu pengguna dapat mengakses basis data pada
sembarang waktu yang diberikan.

b. Perangkat keras:

Terdiri atas peralatan utama berupa penyimpanan bantu dan peralatan Input/Output
(I/O), processor dan memory utama, serta peralatan pendukung (misalnya untuk
peralatan jaringan atau peralatan komunikasi yang lain).
9
c. Perangkat Lunak:

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, perangkat lunak untuk sistem basis data
disebut SMBD, yang merupakan lapisan diantara basis data secara phisik dengan
pemakai. Fungsi utama dari SMBD ialah untuk menjadi perisai bagi pengguna dari
rincian perangkat keras, sehingga pengguna dengan pengetahuan minimum mengenai
perangkat keras dapat menggunakan sistem basis data dengan mudah.

d. Pengguna:

Terdapat 3 macam pengguna sistem basis data, ialah:

• Pemrogram aplikasi, yaitu yang bertanggung jawab menulis program aplikasi yang
menggunakan basis data.

• Pengguna akhir, yaitu pengguna yang berinteraksi dengan sistem basis data secara
on-line melalui workstation atau terminal. Antarmuka banyak digunakan untuk
mempermudah interaksi. Sedang untuk pengguna tertentu menggunakan fasilitas
update data secara interaktif dengan bahasa query, karena lebih luwes dalam
memberikan fungsi yang tidak disediakan oleh antarmuka. Bahasa query ialah
bahasa standar yang digunakan untuk mendefinisikan dan memanipulasi data di
dalam basis data.

• Administrator Basis Data (Database Administrator), yaitu seseorang yang


menyusun strategi dan putusan kebijakan mengenai data dan menyediakan
kebutuhan dukungan teknik untuk mengimplementasikan putusan yang dipilih.
Administrator basis data bertanggung jawab terhadap penggunaan kewenangan
akses ke basis data, mengkoordinasikan dan memantau penggunaan basis data, dan
untuk menyediakan sumber-sumber perangkat lunak dan perangkat keras sesuai
kebutuhan. Dengan demikian administrator basis data bertanggung jawab untuk
semua kontrol sistem pada tingkat teknik.

10
2.2.2 Keuntungan Pendekatan Basis Data

Di dalam pendekatan basis data, terdapat suatu tempat penyimpanan data


tunggal yang dikelola. Data tersebut didefinisikan sekali dan kemudian diakses
oleh bermacam pengguna dan aplikasi.

Pendekatan basis data memberikan sejumlah keunggulan potensial


dibandingkan dengan pemrosesan file tradisional. Keunggulan tersebut antara lain
ialah:

a. Redundansi data minimum:

Redundansi yang merupakan cara penyimpanan data yang memunculkan


beberapa masalah sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Tidak
disarankan semua redundansi untuk dieliminasi sama sekali. Beberapa alasan
dapat diterima untuk menyimpan salinan dari data yang sama, misalnya untuk
mempercepat akses. Akan tetapi di dalam suatu sistem basis data, redundansi
adalah terkontrol.

b. Konsistensi data:

Dengan menghilangkan atau mengontrol redundansi, dapat dipangkas terjadinya


inkonsistensi data. Jika diberlakukan redundansi yang terkontrol, sistem basis
data menjalankan konsistensi dengan mengupdate setiap data yang dimiliki jika
terjadi perubahan.

c. Integrasi data:

Di dalam suatu basis data, data disusun ke dalam suatu struktur logika tunggal,
dengan relasi logika yang didefinisikan diantara objek data yang berhubungan.

11
d. Pemakaian data bersama:

Suatu basis data dimaksud untuk dipakai bersama oleh semua pengguna yang
diberi kewenangan. Banyak sistem basis data sekarang memperbolehkan banyak
pengguna berbagi basis data secara berbarengan, meskipun batasan tertentu
perlu diberlakukan.

e. Menjalankan pembakuan:

Dengan pendekatan basis data, terdapat otoritas untuk mendefinisikan dan men-
jalankan pembakuan data. Semua perubahan terhadap data, misalnya nama data
dan format, menjadi terkontrol.

f. Mempermudah pengembangan aplikasi:

Pendekatan basis data akan memangkas biaya dan waktu untuk pengembangan
aplikasi baru. Pemisahan deskripsi data dari program aplikasi menyebabkan
susunan data dapat diubah dan dikembangkan (dalam batas tertentu) tanpa perlu
mengubah program aplikasi yang memproses data tersebut.

g. Menyediakan antarmuka banyak pengguna:

Karena bervariasinya pengguna, dengan tingkat pengetahuan teknis yang


berbeda, basis data menyediakan antarmuka pengguna yang bervariasi pula.

h. Menggambarkan relasi komplek diantara data:

Suatu basis data mungkin mengandung sejumlah keanekaragaman data yang


saling berhubungan di dalam banyak cara. Pendekatan basis data memberikan
kemampuan menggambarkan suatu keanekaragaman relasi yang komplek
diantara data dengan tetap memberikan kemudahan dan efisiensi di dalam
pencarian kembali dan update data yang berhubungan.

12
i. Menjalankan batasan keutuhan (integrity):

Banyak aplikasi basis data mempunyai batasan keutuhan tertentu yang


diberlakukan pada data. Suatu SMBD menyediakan kemampuan untuk
mendefinisikan dan menjalankan batasan tersebut.

j. Menyediakan backup dan pemulihan (recovery):

Suatu SMBD menyediakan fasilitas untuk backup dan pemulihan data dari
kerusakan perangkat keras, perangkat lunak, maupun kesalahan proses.

3. Keterbatasan Pendekatan Sistem Berbasis File


Adapun keterbatasan pendekatan sistem berbasis file yaitu:

1. Proses di dalamnya lebih rumit sehingga memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa
melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan
relasi data yang optimal.

2. Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi.

3. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun internal (memory)


agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.Mempunyai kapasitas yang lebih besar
jika dibandingkan oleh masing-masing file pada sistem file tradisional.

4. Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal.

5. Membutuhkan biaya tambahan untuk perangkat keras jika DBMS yang digunakan
menuntut penggunaan jenis perangkat keras tertentu.

6. Membutuhkan proses-proses tambahan jika ingin mengubah format-format data dari


suatu jenis DBMS ke DBMS jenis lain.

7. Kehandalan (kecepatan proses), jika suatu DBMS didesain untuk penggunaan yang
sangat umum maka kecepatan prosesnya menjadi lambat.

8. Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih
13
tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada sistem ini sehingga terjadi
dampak yang lebih berat jika terjadi kesalahan.

Meskipun demikian, secara keseluruhan basis data memberikan pemecahan dalam


mengatasi makin meningkatnya kebutuhan akan informasi, makin meluasnya aplikasi,
keterkaitan antar aplikasi, dan tuntutan pemakai akan layanan yang semakin cepat dan
mudah.

Perkembangan teknologi komputer dan komunikasi yang sangat cepat menawarkan


kemampuan yang dapat dimanfaatkan basis data untuk meningkatkan layanan pengolahan
data.

4. Arsitektur Database/Basis Data

Arsitektur basis data menggambarkan diagram interaksi antara komponen-


komponen penyusun sistem manajemen basis data. Komponen-komponen tersebut
meliputi perangkat hardware, software, jaringan komputer, dan pengguna.

Menurut Connolly dan Begg dalam basis data (2010), terdapat tiga tingkatan
arsitektur basis data (Three Level ANSI-SPARC Architecture), yaitu :

1) Tingkat Eksternal

Tingkat eksternal menggambarkan pandangan pengguna pada basis data.Tingkatan


ini mendeskripsikan bagian dari basis data yang terhubungdengan setiap pengguna.
Setiap pengguna memiliki pandangan masing-masing yang direpresentasikan kedalam
form yang familiar dengan pengguna tersebut. Pandangan pada tingkat eksternal
hanya meliputi entitas, atribut atau hubungan yang dikehendaki oleh pengguna.

2) Tingkat Konseptual

Tingkat konseptual menggambarkan himpunan pandangan dari basis data.


Tingkatan ini mendeskripsikan tentang data yang disimpan di dalam basis data dan
hubungan yang terdapat di antara data tersebut. Tingkat konseptual mengandung

14
struktur logikal dari keseluruhan basis data yang dapat dilihat oleh Database
Administrator (DBA).

3) Tingkat Internal

Tingkatan internal merupakan representasi fisik dari basis data yang terdapat di
dalam komputer. Tingkatan ini mendeskripsikan bagaimana data disimpan dalam
suatu basis data. Tingkatan internal menangani implementasi fisik dari sebuah basis
data untuk mencapai performas runtime dan pengguna kapasitas penyimpanan yang
optimal.

Gambar 2.3 Level Arsitektur Basis Data

Tujuan utama dari tiga tingkatan arsitektur basis data adalah untuk memisahkan tiap
pandangan pengguna terhadap basis data dimana basis data dapat direpresentasikan
secara fisikal. Pemisahan ketiga tingkat ini diperlukan, karena :

1) Setiap pengguna harus mengakses data yang sama, tetapi dapat dilihat dari sudut yang
berbeda.
2) Pengguna tidak diizinkan untuk berhubungan langsung dengan penyimpanan fisikal
basis data.
3) Database Administrator (DBA) harus dapat mengubah struktur penyimpanan basis
data tanpa mempengaruh pandangan pengguna.
15
4) Struktur internal dari basis data harus tidak terpengaruh oleh perubahanaspek fisikal
penyimpanan basis data.
5) Data Administrator (DBA) harus dapat mengubah struktur konseptul basis data tanpa
mempengaruhi seluruh pengguna.

2.4.1 Arsitektur Sistem Database

1. Sistem terpusat

Sistem basis data tersentralisasi adalah system basis data yang di control secara
terpusat atau biasa juga di katakan hanya satu pengontrol. Semua pemrosesan data
dilakukan oleh computer yang di tempatkan di dalam suatu lokasi yang ditujukan
untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Banyak digunakan oleh perusahaan
yang tidak memilliki cabang. Sistem ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah
terminal (yang menjadi tempat user berinteraksi dengan system) yang tersentralisasi
dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS dan aplikasi basis data atau
basis data saja. System terdiri dari satu buah mesin server dan beberapa terminal yang
menjadi tempat user berinteraksi dengan system. Untuk lingkup yang disentralisasi
maka jenis servernya sering disebut DBMS server, dan terminalnya disebut dumb
terminal.

Gambar 2.4 Struktur umum sistem terpusat

16
Adapun kelebihan dari system basis data tersentralisasi/terpusat adalah :
a. Data dapat distandarkan dengan data dictionary : dengan keadaan ini dapat di
mungkinkan pertukaran data antar sistem.
b. Kontrol security dapat dilakukan : DBA dapat mengatur kewenangan penggunaan
database (update, retrieve, delete dan sebagainya)
c. Integritas dapat dipertahankan. Hal ini adalah sebagai akibat dari penghindaran non
konsistensi dan pengontrolan sekuriti.
d. Pertentangan kebutuhan antar user dapat diatasi : Database dibangun dengan
prioritas kepentingan seluruh enterprise.
e. Redundasi dapat dikurangi: redundasi yaitu aplikasi field yang sama pada beberapa
file. Redudansi dapat direduksi tetapi tidak dapat dihilangkan sama sekali( missal
untuk kepentingan field kunci).

Adapun kekurangan dari system basis data tersentralisasi/terpusat adalah:


f. Data terpusat berarti data adalah milik umum, hal ini menyebabkan rasa memiliki
dan tanggung jawab pada data dari masing-masing user menjadi berkurang.
g. Kemampuan pembagian data menyebabkan terjadinya pelanggaran wewenang dan
sekuriti data.
c. Kedua hal diatas dapat dengan tambahan suatu system sekuriti dan hal ini berarti
penambahan biaya pada system.

2. Sistem Client-Server

Sistem server melayani permintaan system client, yang mempunyai struktur umum
seperti berikut :

Gambar 2.5 Struktur umum sistem client-server

17
Sistem basis data client-server adalah system basis data yang pengontrolan nya di
lakukan berdasarkan client dan server. Sistem ini terdiri atas dua komponen (mesin)
utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS
dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu
ditangani oleh client. Client selanjutnya mengupayakan agar semua proses ‘sebisa
mungkin’ ditangani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang
tersimpan pada basis data, barulah client melakukan ‘kontak’ dengan server.

Adapun keuntungan dari sistem client server yaitu :

a. Efesiensi jumlah pekerjaan


b. Client mengakses pada remote data ( via standars)
c. Menyediakan fungsi DBMS secara penuh pada mesin client.
d. Pengukuran resource secara horizontal dan vertical
e. Harga dan performa yang lebih baik pada mesin client
f. Kemampuan untuk menggunakan tool yang lebih familiar dengan usere di client
g. Secara keseluruhan menyediakan performa dan harga yang lebih baik.

Adapun kekurangan dari arsitektur system server, yaitu :

h. Server membentuk bottleneck


i. Server membentuk titik kegagalan tunggal
j. Kesulitan dalam pengukuran database
a. Concurency, Recovery dan Integrity control lebih komplek pada multiple DBMS
mengakses file yang dapat di aksesf bersama
d. Adanya lalu lintas network

3. Sistem Paralel

Sistem manajemen basis data ini menggunakan beberapa prosesor dan disk yang
dirancang untuk dijalankan secara paralel dan simultan. Sistem ini digunakan untuk
memperbaiki kinerja dari DBMS.

18
Ada 3 arsitektur yang digunakan pada sistem paralel:
 Shared memory – prosesor membagi memory kepada umum
 Shared disk – prosesor membagi sebagian kapasitas disk
 Shared nothing – prosesor membagi bukan memori dan bukan disk

Gambar 2.6 Struktur umum parallel (penggunaan memory bersama)

Gambar 2.7 Struktur umum parallel (penggunaan disk bersama)

19
Gambar 2.8 Struktur umum parallel (penggunaan secara mandiri)

4. Sistem terdistribusi (tersebar)

Abdul Kadir (2003:6) mengemukakan sistem basis data terdistribusi adalah suatu
basis data yang memungkinkan seorang pengguna mengakses data yang ada pada
server mana saja tanpa perlu mengetahui server tempat data tersebut berada. Ciri
sistem basis data terdistribusi adalah adanya basis data yang tersebar pada berbagai
lokasi.

Basis data tersebar adalah kumpulan sejumlah database yang saling berhubungan
secara logis (logically interrelated) diatas suatu jaringan komputer (distributed over a
computer network). Distribusi DBMS adalah system software yang memberikan
fasilitas untuk manajemen DDBS. DDBS bukan koleksi filay ang secara individual di
simpan disetiap node pada suatu jaringan komputer. File tidak hanya saling
berhubungan secara logis, tapi file-file tersebut harus terstruktur dan pengaksesannya
harus melalui interface yang sama. Distribusi data yang terpisah secara fisik akan
menimbulkan masalah yang tidak dijumpai ketika database ada di komputer yang
sama. Inilah yang membedakan antara DDBS dengan Multiprocessor. DDBS bukan
merupakan system dimana meskipun ada jaringan komputer, tapi databasenya hanya
terletak disatu mode dari jaringan tersebut.

20
Sekumpulan data yang secara logis milik satu sistem, tetapi secara fisik tersebar.

a. Basis Data disimpan di beberapa komputer.


b. Komputer pada sistem distribusi berkomunikasi satu sama lain.
c. Komputer pada sistem terdistribusi disebut site atau node.

Gambar 2.9 Struktur umum sistem terdistibusi (tersebar)

Adapun alasan membuat sistem terdistribusi, yaitu :


a) Data bersama, pengguna pada site bisa menggunakan data pada site yang lain misal
seperti sistem perbankan, masing-masing cabang menyimpan data yang
berhubungan dengan cabang tersebut.
b) Ketersediaan, jika satu site gagal pada suatu sistem terdistribusi, site lain bisa
melanjutkan operasi.
c) Otonomi, masing-masing administrator bisa mengontrol data yang disimpan sesuai
dengan wewenangnya.

Contoh basis data terdistribusi :


a. Misalnya sebuah bank yang memiliki banyak cabang, bahkan disebuah kota bisa
terdiri dari beberapa cabang atau kantor.
b. Masing-masing lokasi memiliki jaringan lokal sendiri, dan semua jaringan lokal itu
dihubungkan satu sama lain membentuk sebuah jaringan nasional.

21
Struktur basis data terdistribusi, sebuah sistem basis data terdistribusi hanya mungkin
dibangun dalam sebuah sistem jaringan komputer.

5. Tipe Network Jaringan

Janner Sinarmata & Iman Paryudi (2006:56-58) mengemukakan dalam bukunya


yang berjudul basis data dimana, basis data terdistribusi dan sistem client-server
dibangun menggunakan jaringan. Ada dua tipe jaringan, yaitu Local Area Network
dan Wide Area Network. Perbedaan utama keduanya adalah masalah pendistribusian.
Pada Local Area Network, prosesor didistribusikan pada suatu area yang kecil,
misalnya pada sebuah bangunan atau beberapa bangunan yang berdekatan. Pada Wide
Area Network, procesor didistribusikan pada area lebih besar seperti pada suatu
negara atau seluruh dunia.

Gambar 2.10 Struktur umum sistem network jaringan

5. Arsitektur Database/Basis Data dan Web

1. Pengertian Web

Web atau lengkapnya WWW (Word Wide Web) adalah sebuah koleksi
terhubungan dokumen-dokumen multimedia yang disimpan di internet dan diakses
menggunakan protokol. (Abdul Kadir, 2003).

22
Web menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data
multimedia lainnya, yang antar datanya berhubungan satu sama lain. Informasi
yang terkandung di komputer-komputer biasanya disebut server yang terhubung ke
internet pada umumnya dipresentasikan dalam format 12 Hypertext Markup
Language (HTML) atau format lain seperti PHP. (Mubarok, 2011).

Dari definisi diatas terlihat bahwa web merupakan jenis layanan yang paling
popular dikalangan pengguna internet. Tidak hanya berfungsi sebagai media untuk
mencari informasi, tetapi web sudah banyak digunakan secara komersial oleh
hampir semua perusahaan di seluruh dunia untuk mengiklankan usaha mereka.

Arsitektur Web adalah suatu metode perencanaan dan dalam merancang


situs web yang melibatkan teknis, estetika, dan fungsionalitas. Misalnya dalam
arsitektur, pengguna dan kebutuhannya serta persyaratan merupakan prioritas
utama untuk menciptakan sebuah situs web. Web Arsitektur mempunyai kriteria
yang kompleks oleh karena itu memerlukan pertimbangan khusus dalam content
web, koordinasi, dan rencana bisnis, web desain, kegunaan fungsionalitas,
struktur informasi serta interaktivitas estetika.

Di dalam arsitektur web terdapat istilah Strukturalisme. Strukturalisme


merupakan bagian penting dalam arsitektur web yaitu pendekatan metodologis
yang mempengaruhi disiplin teoritis seperti estetika, teori kritis dan
postmodernisme

Ada 2 komponen dasar didalam arsitektur web yaitu browser web dan server
web. Browser web menawarkan antar muka grafis untuk pengguna dan
bertanggung jawab untuk komunikasi dengan server web mengikuti protokol HTTP
yang distandarisasi.

Browsing diinternet atau biasa disebut surfing memiliki skenario sebagai


berikut:

23
 Pengguna meminta suatu layanan dengan mengklik tautan(link) atau dengan
mengetikan secara manual di browser.
 browser kemudian meneruskan permintaan yang tadi dibuatkepada server
web dari penyedia konten. ketika sever menerima permintaan , permintaan
tersebut akan diproses.
 ketika pemrosesan dilakukan, server web kemudian mengirimkan
kembalirespon tersebut kepada browser
 ketika browser menerimarespon tersebut, browser menerjemahkannyaagar
dapat ditangkap oleh user

2. Jenis atau macam-macam web

Jenis-jenis web ada 3 (tiga) macam diantaranya:

 Web Statis adalah suatu web yang mempunyai halaman yang tidak berubah yang
artinya adalah untuk melakukan sebuah perubahan pada suatu halaman hanya
bisa dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengedit kode-kode yang
menjadi struktur dari web itu sendiri.

 Web Dinamis adalah merupakan suatu web yang secara strukturnya


diperuntukan untuk update sesering mungkin. Biasanya selain dimana utamanya
yang bisa diakses oleh para pengguna (user) pada umumnya, juga telah
disediakan halaman backend yaitu untuk mengedit kontent dari web tersebut.
Contoh dari web dinamis seperti web berita yang didalamnya terdapat fasilitas
berita, dsb.

 Web Interaktif adalah suatu web yang memang pada saat ini memang terkenal.
Contohnya web interaktif seperti forum dan blog. Di web ini para pengguna bisa
berinteraksi dan juga beradu argument mengenai apa yang menjadi pemikiran
mereka.

24
3. Manfaat web

Manfaat dari web biasanya sebagian orang memiliki suatu alasan untuk
membuat web itu sendiri, diantaranya:

 Memperluas jangkauan promosi sesuatu, dengan memiliki web maka produk


kita lebih bisa dikenal oleh masyarakat khususnya pengguna internet.

 Bisa menjadi media tanpa batas, sebab internet adalah media informasi yang
tanpa batas. Dengan memiliki web kita berarti sama saja memiliki banyak
karyawan yang mempromosikan produk kita selama 24 jam. Yang artinya
dimana web kita akan memberikan suatu informasi kepada calon konsumen
selama 24 jam.

 Promosi yang luas, internet adalah suatu media promosi terluas di dunia jika
dilihat dari jangkauan area.

 Media pengenalan perusahaan, Jika kita memeliki suatu perusahaan akan lebih
mudah kita mengenalkan perusahaan lewat web, karena jangkauan internet yang
luas dan pemakainya yang banyak, sehingga perusahaan kita akan dikenal oleh
masyarakat banyak sehingga dapat mendatangkan calon konsumen dengan cara
promosi produk lewat web.

 Dan lain-lain.

4. Macam-macam domain web

Domain web, contohnya di bawah ini:

.co.id : Biasanya digunakan untuk badan usaha yang memiliki badan hukum sah.
.go.id : Khusus digunakan untuk Lembaga Pemerintahan RI.

25
.ac.id : Dipakai untuk Lembaga Pendidikan.
.or.id: Dipakai untuk segala macam organisasi yang tidak termasuk kedalam
kategori ”co.id”,”go.id”,”mil.id”, “ac.id” dan sebagainya.
.war.net.id : Dipakai untuk industri warung internet (warnet) yang ada di Indonesia
.sch.id: Dipakai khusus untuk Lembaga Pendidikan SD, SMP dan SMU atau SMK
.web.id: Biasanya digunakan untuk organisasi, badan usaha, ataupun perseorangan
yang melakukan kegiatannya di WWW.

5. Web Server

Server web adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML. Server web yang terkenal diantaranya
adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache
merupakan server web antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di
sistem operasi Windows. Salah satu contoh web server adalah XAMPP.

6. Web Database

Web database merupakan suatu sistem untuk menyimpan informasi yang


kemudian dapat diakses melalui web. Sebagai contoh, sebuah komunitas online
(online community) mungkin memiliki database yang menyimpan informasi
username, password, dan detail informasi lain yang dimiliki semua anggotanya.
Sistem database yang paling umum digunakan di Internet adalah MySQL
dikarenakan integrasinya dengan PHP (PHP merupakan server side programming
language yang paling banyak digunakan).

Pada tingkat yang paling sederhana, web database merupakan satu atau
beberapa kumpulan tabel yang berisi data. Masing-masing tabel memiliki field-
field berbeda untuk menyimpan berbagai jenis informasi. Tabel-tabel ini kemudian
dapat saling dihubungkan untuk memanipulasi data menggunakan cara-cara
tertentu.
26
Web database dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Sebagai contoh,
content management system (CMS) pada umumnya menggunakan web database
untuk menyimpan informasi seperti post, username, dan juga komentar.

Menggunakan database memungkinkan web dapat diupdate dengan mudah


dan tanpa perlu mengedit kode HTML untuk setiap halaman yang ingin diubah. Hal
ini tidak hanya merupakan suatu cara yang efisien dalam membuat dan mengupdate
sebuah web, namun juga membuat prosesnya lebih mudah diakses oleh orang-
orang yang tidak terlalu memahami bahasa pemrograman Internet.

Contoh lain di mana web database dapat digunakan adalah untuk suatu
forum online. Web forum seringkali membuat sebuah database dengan sejumlah
tabel, termasuk satu untuk pengguna, post dan untuk pengaturan. Merupakan hal
yang penting untuk mengatur hubungan alias relationship diantara tabel, sehingga
(misalnya) post dan pengguna dapat dihubungkan secara lebih mudah.

Gambar 2.11 Ilustrasi koneksi web dengan database

27
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam era digitalisasi sekarang ini penggunaan komputer sebagai salah satu alat
teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya hampir disetiap aspek kehidupan.

Dari penjelasan makalah ini kami menyimpulkan bahwa tujuan utama dari sistem
database adalah menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data,
dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Oleh
karena itu, titik awal untuk perancangan sebuah database haruslah abstrak dan deskripsi
umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam
database, sedangkan arsitektur basis data menggambarkan diagram interaksi antara
komponen-komponen penyusun sistem manajemen basis data. Komponen-komponen
tersebut meliputi perangkat hardware, software, jaringan komputer dan pengguna.

Perbedaan Arsitektur basis data lebih fokus ke bagaimana data itu disimpan dalam
media penyimpanan (misal hardisk), masalah indexing, kecepatan akses, sequential atau
tersebar. Pokoknya yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan dalam media
fisik, sedangkan sistem basis data lebih cenderung bagaimana menggabungkan hal-hal
yang berhubungan dengan manajemen data tersebut.

Arsitektur basis data, diantaranya sebagai berikut :

1. Sistem terpusat

2. Sistem Client-Server

3. Sistem Paralel

4. Sistem Terdistribusi (Tersebar)

5. Tipe Network (Jaringan)

28
Database untuk pembuatan sebuah web bisa dibilang sangat penting karena web-
web modern yang menampilkan sebuah informasi tidak bisa dijalankan tanpa database.
Selain mempermudah si pengguna nantinya, database juga mempermudah si programmer
dalam penulisan program. Programmer hanya perlu menulis beberapa baris fungsi
(walaupun fungsinya kadang panjang sekali), dan membuat array untuk memanggil dan
menampung data yang kemudian siap untuk ditampilkan pada halaman web, waktu untuk
pembuatan pun menjadi lebih efisien.

Dengan database pun, informasi yang akan kita tampilkan akan menjadi semakin
lengkap. Ini akan membuat pengunjung tertarik dan akan kembali lagi ke web kita karena
dirasa informasinya lengkap.

3.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini


tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki, hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar makalah
ini menjadi lebih baik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Widodo, Aris Puji. "konsep dasar basis data." (2009).

Connolly, Thomas & Begg, Carolyn. (2002). Database Systems: A Practical Approach to
Design, implementation and management. Third Edition.
Addision Wesley, England.

Abdulloh, Rohi. 2018. 7 in 1 Pemrograman Web untuk Pemula. Jakarta: Elex


Media Komputindo.

A.S, Rosa, dan M. Shalahuddin. 2016. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.

Kadir,Abdul. 2003. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. ANDI Yogyakarta. Yogyakarta.
Et Labora,Ora .2010.Arsitektur Basis Data

https://alfarisy89.wordpress.com/2010/07/24/arsitektur-basis-data/. (diakses pada tanggal 2


Oktober 2022)

Septian,Andre.2017. 4 Basis Data (Arsitektur Aplikasi Sistem Basis


Data)
http://edukasiteki.blogspot.com/2017/09/4-basis-data-arsitektur-aplikasi-sistem.html?m=1.
(diakses pada tanggal 2 Oktober 2022)

Ir Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika Bandung: Bandung.

Permana,Aris. 2011. Paralel Database


https://arispermana.wordpress.com/2011/01/04/parallel-database/ (diakses pada tanggal 2
Oktober 2022).

Br Gultom, Renta. 2015. Arsitektur Web 3-Tier, N- Tier, Konsep MVC


http://rentagultom.blogspot.com/2015/05/pertemuan-6-arsitektur-web-3-tier-n.html. (diakses
pada tanggal 2 Oktober 2022).

Budiono, Kevin.2013. Arsitektur DBMS serta kelebihan dan kekurangannya.


https://kevinbudiono.wordpress.com/2013/03/17/arsitektur-dbms-serta-kelebihan-dan
kekurangannya/ (diakses pada tanggal 2 Oktober 2022).

Simarmata , Janner. 2010. Rekayasa Web. CV Andi OFFSET: Yogyakarta.


30
https://oliviaagnez.wordpress.com/2016/02/18/pengertian-website-dan-contohnya/ (diakses
pada tanggal 2 Oktober 2022).

http://indasrimenganti.blogspot.co.id/2013/07/pengertian-web-database.html (diakses
pada tanggal 2 Oktober2022).

31
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai