Anda di halaman 1dari 21

◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

MODUL MATA KULIAH


MANAJEMEN DATA DAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS

TOPIK
PEMETAAN DENGAN EPI INFO

DISUSUN OLEH:
MUSTARA

PROGRAM STUDI D3 RMIK CIREBON


POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
2019
1
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................ 1


SUB TOPIK PENDAHULUAN ................................................................. 2
SUB TOPIK PEMETAAN DENGAN FITUR CASE CLUSTER ................. 5
SUB TOPIK 2 PEMETAAN DENGAN FITUR SPOT MAP..................... 11
SUB TOPIK 3 PEMETAAN DENGAN FITUR CHOROPLETH .............. 13
SUB TOPIK 4 PEMETAAN DENGAN FITUR DOT DENSITY ............... 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 20

1
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

SUB TOPIK 1 PENDAHULUAN

Epi Info adalah program komputer domain publik untuk analisis statistika yang
dikembangkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta,
Georgia, Amerika Serikat. Perangkat lunak ini dirancang untuk keperluan bidang epidemiologi.
Epi Info dikembangkan mengingat dokter, perawat, epidemiologist dan tenaga kesehatan
masyarakat lainnya rata – rata kurang memiliki kemampuan dalam teknologi informasi (TI)
sehingga membutuhkan sebuah tools (aplikasi) sederhana yang memungkinkan untuk
mengembangkan secara cepat instrumen untuk pengumpulan dan analisa data, visualisasi
dan pelaporan menggunakan metode – metode epidemiologi.
Epi Info yang akan dibahas pada panduan ini adalah Epi Info versi 7.2.4.0 yang terakhir
kali diupdate pada tanggal 27 April 2020. Untuk mendownload aplikasi Epi Info 7 dapat
diperoleh secara gratis di tautan https://www.cdc.gov/epiinfo/support/downloads.html
Untuk langkah instalasi pengguna hanya perlu menjalankan dengan klik 2x pada file
EI7_Setup.exe dan ikuti langkah – langkah yang diberikan pada proses instalasi. Agar dapat
menginstal dan menjalankan Epi info versi 7 ini pastikan bahwa Microsoft .NET 4.6.1 sudah
terinstall pada laptop/PC anda. Bagi pengguna windows 7 kebawah (Xp / Vista) anda perlu
memastikan bahwa .net framework 3.5 SP1 telah terinstal pada system operasi anda, dan
apabila belum maka akan muncul pesan keselahan yang menyatakan bahwa aplikasi tidak
dapat dijalankan. Untuk mengatasi hal tersebut silahkan anda menginstallnya pada url yang
benar.
Seperti yang telah disampaikan diatas Epi Info merupakan paket aplikasi (suite) yang
mencakup pengembangan kuesioner (Create Form), perekaman data (Enter Data), analisa
data (Analyze Data) dan visualisasi (Create Maps), berikut adalah interface awal dari aplikasi
Epi Info versi 7.2.4.0:

2
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

Pada modul versi ini create form, enter data, dan analyze data tidak akan dibahas dan
akan fokus membahas pada menu Create Maps. Sebelum mulai dengan pembuatan
beberapa jenis peta ada baiknya anda mengenal cara menavigasikan sub-aplikasi peta dari
Epi Info 7. Untuk mengakses pemetaan anda dapat melakukan klik pada jendela utama dari
aplikasi Epi Info 7 pada tombol Create Maps.

3
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

2 3

Keterangan:
1. Main Menu : Menu utama dalam fitur create form. Menu utama yang dimiliki
berurutan dari atas: Open, Save, Save as Image, Add Data Layer, Add Layer.
2. Zoom slider : drag (klik kiri-tahan-geser) pada slider untuk zoom in
(memperbesar) dan zoom out (memperkecil). Zoom in/out juga dapat
dilakukan dengan menggunakan scroll yang ada pada mouse anda. Khusus
untuk zoom in dapat dilakukan dengan double click menggunakan mouse.
3. Rotation & Pan : tombol ini digunakan untuk menggeser kekanan – kiri – atas –
bawah atau memutar peta. Gunakan 4 buah tombol segitiga/panah untuk
menggeser. Drag pada peta langsung juga memiliki efek yang sama. Drag pada
garis melingkar untuk melakukan rotation/putaran

Ada beberapa jenis pemetaan yang dapat dibuat menggunakan Epi Info 7 yang diatur
pada menu Add Data Layer yaitu, pemetaaan Choropleth, Dot Density, Case Cluster dan
Spot Map. Selain memetakan data yang dimiliki epi info memiliki beberapa fitur tambahan
seperti marker, zone (buffering) dan Label.
Base Layer merupakan pengaplikasian peta (biasanya batas adminstrasi) yang
digunakan sebagai referensi. Ada 2 jenis file yang dapat digunakan sebagai Reference Layer
yaitu Map Server dan Shape file (file standar dari aplikasi keluaran ESRI spt ArcGIS). Pada
modul kali ini yang digunakan adalah file Shape file (.shp).

4
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

SUB TOPIK 2 PEMETAAN DENGAN FITUR CASE CLUSTER

Salah satu fitur yang dapat dimanfaatkan dari aplikasi Epi Info adalah pemetaan/maping.
Pemetaan dalam beberapa akhir ini sangat menarik dengan salah satu alasannya adalah
informasi melalui pemetaan akan mudah menarik perhatian dan pesan mudah ditangkap
oleh sasaran secara cepat karena menekankan aspek visual. Salah satu menu yang bisa
dimanfaatkan adalah Case Cluster. Fitur case cluster ini menyajikan data kasus berdasarkan
lokasi sesuai titik koordinat kasus tersebut. Titik koordinat dinyatakan dalam satuan latitude
dan longitude.

Berikut adalah langkah – langkah untuk melakukan pemetaan kasus dengan Case Cluster
pada Epi Info.

BAHAN DAN ALAT:


1. Aplikasi Epi Info yang sudah terinstal di computer/notebook
2. File data kasus dalam format excel
3. File peta wilayah dalam format shp (.shp)

PROSEDUR:
1. Buka aplikasi Epi Info, lalu Klik Create Maps

5
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

2. Pilih Fitur Create Maps, hingga muncul layar seperti dibawah ini (ada yang keluar dengan
gambar peta ada juga yang blank → kedua – duanya tidak jadi masalah), lalu Klik menu Add
Base Layer:

3. Klik menu Add Base Layer → Pada pilihan Shapefile pilih/cari file peta jawa-barat.shp (file
yang akan dijadikan sebagai dasar peta dalam format shp)

4. Setelah itu klik OK hingga muncul peta jawa barat. Selanjutnya Klik Add Data Layer (kasus
yang akan ditampilkan beririsan dengan peta jabar yang sudah ditampilkan sebelumnya).
Selanjutnya Klik Case Cluster, tentukan data source dengan cara Klik Browse

6
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

5. Tentukan Database Type (pilih format excel yang MS Excel 2007 → apabila pada computer
Saudara MS Excel masih menggunakan MS Excel 97 – 2003 lakukan perubahan terlebih
dahulu kedalam format excel tersebut dan database type juga menggunakan format excel
yang serupa). Setelah itu pilih/cari data kasus koordinat yang sudah dikumpulkan dalam
format file excel (file Latihan Pemetaan), lalu pada Data Source Explorer pilih Data_Kasus$
Klik

6. Selanjutnya pilih Variables yang diminta aplikasi dengan cara mengisi Latitude Field dengan
Latitude dan mengisi Longitude Field dengan Longitude

7
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

7. Selanjutnya isikan pada legend Description dengan Kasus (member keterangan titik
koordinat apa) dan pilih warna untuk titik kasus yang akan disajikan, lalu Klik OK

8. Kasus berdasarkan titik koordinatnya akan disajikan dalam peta. Kasus – kasus yang
berdekatan akan mengelompok dan memunculkan jumlah dalam klaster tertentu apabila
peta dizoom in (perkecil). Dan kasus akan terlihat secara detail menyebar berdasarkan titik
koorinatnya apabila peta dizoom out (perbesar).

8
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

9
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

9. Selanjutnya peta tersebut dapat diinterpretasikan berdasarkan kewilayahan (misalnya


menyajikan informasi jumlah kasus dalam satu wilayah tertentu)

Demikian langkah – langkah singkat melakukan pemetaan kasus klaster dengna aplikasi
Epi Info.

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Ringkasan

Fitur case cluster berfungsi untuk memetakan sebaran atau distribusi kasus tertentu
berdasarkan titik koordinat. Data yang disajikan berupa data individual.

10
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

SUB TOPIK 3 PEMETAAN DENGAN FITUR SPOT MAP

Spot Map merupakan peta yang dalam proses pembuatannya sangat mirip dengan case
cluster, perbedaan mendasar dari peta case cluster dan spot map adalah peta spot map
tidak akan membetuk cluster (mengelompok) apabila di zoom out, dan peta spot map dapat
memiliki bentuk yang berbeda yang merepresentasikan lokasi data. Peta spot map biasanya
digunakan untuk memetakan gedung/bangunan tidak lokasi kejadian sebuah fenomena
seperti case cluster.

Cara:
1. Menu Add Data Layer → Spot Map
2. Pilih file data seperti pada saat menentukan data source
3. Gunakan file latihan Latihan Pemetaan.xls atau Latihan Pemetaan.xlsx dan selanjutnya Sheet
Data Kasus dengan menekan tombol browse
4. Tentukan database type dengan memilih file Microsoft Excel (.xls) atau (.xlsx)
5. Pilih file dengan menekan tombol browse, lalu tentukan sheet yang mengandung data pada
file microsoft excel → klik OK
6. Pada jendela baru yang muncul pilih variable Latitude pada Latittude field dan pilih variable
Longitude pada Longitude field
7. Tentukan deskripsi legenda pada legend description dan warna untuk titik yang akan
mewakili kasus
8. Pada peta spot map pada saat menentukan legend description dan color, juga ditentukan
style shape dari titik yang akan kita buat. Pilihan yang tersedia adalah Circle, Square, Cross,
Diamond dan Triangle
9. Klik OK

11
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

12
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

SUB TOPIK 4 PEMETAAN DENGAN FITUR CHOROPLETH

Choropleth digunakan untuk menyajikan data agregat berdasarkan wilayah geografis


tertentu. Choropleth merupakan peta yang digambarkan dengan polygon yang mewakili
suatu wilayah tertentu dan digambarkan dengan warna untuk membedakan
fenomena/keadaan pada setiap wilayah.
Hal yang perlu diperhatikan ketika menyajikan data dengan fitur Chroropleth adalah:
• Feature Key diisi dengan wilayah sebagai batasan dari data yang akan disajikan, misalnya
kabupaten
• Data Key diisi dengan variable yang akan ditampilkan berdasarkan batas wilayah yang dipilih
pada Feature Key
• Value Field diisi dengan informasi yang akan disajikan

Berikut adalah langkah – langkah untuk melakukan pemetaan kasus dengan Choropleth pada
Epi Info.

BAHAN DAN ALAT:


1. Aplikasi Epi Info yang sudah terinstal di computer/notebook
2. File data kasus dalam format excel
3. File peta wilayah dalam format shp (.shp)

PROSEDUR:
1. Buka aplikasi Epi Info, lalu Klik Create Maps

13
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

2. Pilih Fitur Create Maps, hingga muncul layar seperti dibawah ini (ada yang keluar dengan
gambar peta ada juga yang blank → kedua – duanya tidak jadi masalah), lalu Klik menu Add
Data Layer dan klik Choropleth:

3. Tentukan Database Type (pilih format excel yang MS Excel 2007 → apabila pada computer
Saudara MS Excel masih menggunakan MS Excel 97 – 2003 lakukan perubahan terlebih
dahulu kedalam format excel tersebut atau database type menggunakan yang serupa dengan
format excel data yang akan digunakan). Setelah itu pilih/cari data yang akan ditampilkan,
lalu pada Data Source Explorer pilih sheet data yang akan ditampilkan JML_PKM_OLAH$ Klik.
Selanjutnya pada Boundaries tentukan data shp sebagai batas wilayah yang akan disajikan.
Dalam praktikum kali ini gunakan data peta Jawa Barat, setelah memilih peta Jawa Barat
dalam format shp selanjutnya klik OK

14
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

4. Setelah Data Source ditentukan. Selanjutnya isikan variabel yang akan disajikan. Pada data
key isikan kabupaten, value field isikan jumlah, dan feature key isikan kabupaten. Selanjutnya
pada tahap display tuliskan legend untuk menjelaskan informasi pada peta. Selanjutnya klik
OK

15
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

5. Distribusi puskesmas di Jawa Barat tersajikan secara agregat berdasarkan batas wilayah
kabupaten. Warna pada wilayah kabupaten menunjukan jumlah puskesmas yang
dikategorikan berdasarkan kelompok/klasifikasi jumlah tertentu (range dapat dibuat sesuai
dengan kebutuhan)

16
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi praktikum di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

Ringkasan

Choropleth digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk agregat yang


diklasifikasikan menurut kategori tententu dan berdasarkan wilayah tertentu.

17
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

SUB TOPIK 5 PEMETAAN DENGAN FITUR DOT DENSITY

Peta Dot Density merupakan bentuk lain dari peta choropleth, jika peta choropleth
menggunakan warna maka peta dot density menggunakan titik yang mewakili jumlah kasus,
titik dapat mewakili 1 kasus maupun lebih. Titik-titik pada peta dot density tidak mewakili
lokasi yang sesungguhnya akan tetapi titik akan berada pada batas wilayah yang sesuai
dengan data yang diberikan. Untuk cara pembuatannya peta dot density serupa dengan
peta choropleth.
Berikut adalah langkah – langkah untuk melakukan pemetaan kasus dengan Dot
Density pada Epi Info.

BAHAN DAN ALAT:


1. Aplikasi Epi Info yang sudah terinstal di computer/notebook
2. File data kasus dalam format excel
3. File peta wilayah dalam format shp (.shp)

PROSEDUR:
1. Menu Add Data Layer → Dot Density
2. Pilih file data seperti pada saat menentukan data source. Gunakan file latihan Data
Dummies PKM Jabar.xls atau Data Dummies PKM Jabar.xlsx lalu pilih sheet
POSISI_PKM_OLAH dengan menekan tombol browse (sesuaikan dengan type
database yang akan digunakan) → langkah ke - 3
3. Tentukan database type dengan memilih file Microsoft Excel (.xls) atau (.xlsx)
4. Pilih file dengan menekan tombol browse, lalu tentukan sheet yang mengandung
data pada file microsoft excel → klik OK
5. Tentukan Boundaries atau batas, pada praktikum ini digunakan batas dalam format
Shapefiles. Pilih file jawa_barat.shp
6. Tentukan data yang akan digunakan untuk menghubungkan file data (.xls) pada epi
info disebut Data Source dengan file batas (.shp) pada epi info disebut Boundaries.
pada contoh ini data source → data key = KAB dan value field = record count.
Sedangkan Boundaries → feature key = kabupaten
7. Tentukan tampilan (Display) peta dengan mengatur Color dan Dot Value untuk
menentukan berapa kasus yang direpresentasikan oleh sebuah titik. Misalkan 2,
maka 1 titik akan mewakili 2 kasus
8. Klik Ok

18
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

Peta hasil pengolahan dapat disimpan dalam bentuk file atau format png sebagaimana
dibawah ini:

19
◼ Manajemen Data dan Sistem Informasi Geografis ◼

DAFTAR PUSTAKA

CDC. 2016. Epi Info 7 User Guide Versi 3


Mulyawan. 2017. Modul Pemetaan Dengan Epi Info v 7. Universitas Udayana
www.cdc.gov/epiinfo

20

Anda mungkin juga menyukai