Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah


SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan modul Statistik Rumah Sakit ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Modul ini disusun untuk
memenuhi kebutuhan belajar mengajar antar peserta didik dengan
pengajar mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan II Prodi DIII
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Malang.
Seperti layaknya sebuah modul, maka pembahasan dimulai
dengan menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dan disertai soal
yang dapat mengukur tingkat pemahaman materi setiap topik.
Dengan demikian pengguna modul secara mandiri dapat mengukur
tingkat pemahaman materi yang dicapainya. Penulis berusaha
untuk membahas materi yang sering kali agak sulit, sejelas dan
serasional mungkin. Penguraian teks disusun secara logis dan
sedemikian rupa agar lebih mudah dipelajari. Di beberapa bahasan
rumit diberikan tabel-tabel dan gambar untuk mempermudah
proses belajar. Mengingat luasnya pengetahuan tentang Statistik
Rumah Sakit , penulis tidak mungkin memberikan lengkap semua
pokok bahasan. Untuk itu beberapa topik pembahasan yang akan
diuraikan dalam modul ini antara lain adalah Materi Pengantar
Statistik Rumah sakit, Materi Sensus Rawat Inap, Materi Indikator
Pelayanan Rumah Sakit, Materi Grafik Barber Jhonson .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa modul ini tentu
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis dengan berlapang
dada menerima masukan dan kritikan konstruktif dari berbagai
pihak demi kesempurnaannya di masa yang akan datang. Semoga
modul pembelajaran Statistik Rumah Sakit ini dapat bermanfaat
kedepannya.

Malang, Oktober 2018

Penulis,
INFORMASI
Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk Bagi Mahasiswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal,
dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah
yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Install aplikasi Modul Pembelajaran Statistik
Rumah Sakit berbasis android pada masing-
masing smartphone mahasiswa, lalu ikuti instruksi
dari dosen atau instruktur yang bersangkutan.
b. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian
materi yang ada pada masing-masing kegiatan
belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
mahasiswa dapat bertanya pada dosen atau
instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
c. Kerjakan setiap kuis (soal latihan) untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah
dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas
dalam setiap kegiatan belajar.
d. Jika belum menguasai level materi yang
diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada dosen atau
instruktur yang mengampu kegiatan pembelajaran
yang bersangkutan.
2. Petunjuk Bagi Dosen
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, dosen atau
instruktur berperan untuk :
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan
proses belajar
b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas
pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep,
praktik baru, dan menjawab pertanyaan mahasiswa
mengenai proses belajar mahasiswa
d. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan
mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan
untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika
diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping
dosendari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Prasyarat
Dalam modul ini mahasiswa akan mempelajari 4
Topik Belajar yang terdiri dari:
1. Topik Belajar 1 : Materi Pengantar Statistik Rumah
sakit
2. Topik Belajar 2 : Materi Sensus Rawat Inap
3. Topik Belajar 3: Materi Indikator Pelayanan Rumah
Sakit
4. Topik Belajar 4 : Materi Grafik Barber Jhonson
B. Penjelasan Bagi Mahasiswa
Melalui modul pembelajaran Statistik Rumah Sakit
ini, diharapkan :
1. Mahasiswa memiliki kesempatan melatih diri
belajar secara mandiri,
2. Belajar menjadi lebih menarik karena dapat
dipelajari diluar kelas dan di luar jam
pembelajaran,
3. Berkesempatan mengekspresikan cara-cara
belajar yang sesuai dengankemampuan dan
minatnya,
4. Berkesempatan menguji kemampuan diri
sendiri dengan mengerjakan latihan yang
disajikan dalam modul,
5. Mampu membelajarkan diri sendiri,
C. Peran Dosen
Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, dosen atau
instruktur berperan untuk:
1. Membantu mahasiswa dalam merencanakan
proses belajar
2. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas
pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
3. Membantu mahasiswa dalam memahami
konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan mahasiswa mengenai proses
belajar mahasiswa
4. Membantu mahasiswa untuk menentukan dan
mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok
jika diperlukan
6. Merencanakan seorang ahli / pendamping dosen
dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi
kegiatan belajar dalam modul ini mahasiswa diharapkan :
1. Mahasiswa memahami Materi Pengantar
Statistik Rumah sakit
2. Mahasiswa memahami Materi Sensus Rawat
Inap
3. Mahasiswa memahami Materi Indikator
Pelayanan Rumah Sakit
4. Mahasiswa memahami Materi Grafik Barber
Jhonson
E. Kompetensi
Dengan menguasai modul pembelajaran Statistik
Rumah Sakit ini, mahasiswa diharapkan dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
khususnya dalam ruang lingkup profesi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
F. Cek Kemampuan
Pada awal pembelajaran modul, mahasiswa diberi
soal Pretest dan kuesioner untuk mengetahui seberapa
paham mahasiswa yang bersangkutan terhadap materi
Statistik Rumah Sakit dengan topik bahasan Materi
Pengantar Statistik Rumah sakit, Materi Sensus Rawat Inap,
Materi Indikator Pelayanan Rumah Sakit, Materi Grafik
Barber Jhonson .
Apabila mahasiswa telah dapat melaksanakan soal
Pretest tersebut dengan benar dan tanpa mengalami
kesulitan yang berarti, maka mahasiswa yang bersangkutan
dianggap memahami materi dan tidak perlu mengkuti
modul pembelajaran ini.
TOPIK BELAJAR 2 : Materi Sensus Rawat Inap
A. Sensus Harian Rawat Inap
Sensus harian rawat inap adalah pencacahan atau
penghitungan pasien rawat inap yang dilakukan setiap hari
pada suatu ruang rawat inap. Sensus berisi tentang
mutasi keluar masuk pasien selama 24 jam mulai dari
pukul 00.00 sd. 24.00.
Kegunaan sensus harian rawat inap adalah :
1. Untuk mengetahui jumlah pasien yang
masuk dan keluar serta meninggal
2. Untuk megetahui penggunaan tempat
tidur
3. Untuk menghitung persediaan sarana
dan fasilitas pelayanan kesehatan
Ada 3 macam formulir yang digunakan untuk
membuat rekapitulasi semua sensus harian yang dikirim
oleh ruang rawat inap :
1. Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap (RP1)
2. Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap
(RP2)
3. Rekapitulasi Triwulan Pasien Rawat Inap
B. Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap
Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat Inap
adalah formulir untuk menghitung dan merekap pasien
rawat inap setiap hari yang diterima dari masing-masing
ruang rawat inap.
Memuat informasi selama satu hari tentang
penggunaan tempat tidur rumah sakit secara global maupun
terinci untuk masing-masing jenis pelayanan atau menurut
ruang rawat inap.
Kegunaan Rekapitulasi Sensus Harian Pasien Rawat
Inap:
1. Untuk mengetahui jumlah pasien dirawat pada
hari yang bersangkutan
2. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat
tidur
3. Merupakan data dasar mengenai pasien dirawat
pada hari ybs yang harus dikirimkan kepada
manajemen yang membutuhkan.
Tanggung Jawab Rekapitulasi Sensus Harian
Pasien Rawat Inap :
1. Kepala Unit Rekam Medis
2. Staf Unit Rekam Medis
Mekanisme Rekapitulasi Sensus Harian Pasien
Rawat Inap :
1. Formulir RP.1 merupakan form. Standar untuk
membuat rekapitulasi pasien rawat inap setiap
bulan yang kemudian dijumlahkan untuk setiap
triwulan.
2. Formulir RP.1 dibuar 1 (satu) lembar untuk
masing-masing jenis Pelayanan Rawat Inap dan
1 (satu) lembar untuk RS secara keseluruhan.
3. Formulir RP.1 diisi sesuai dengan data yang
terdapat pada Rekapitulasi Sensus Harian
menurut jenis pelayanan rawat inap yang ada.
4. Formulir RP.1 harus selesai setiap hari untuk
setiap tanggal laporan.

C. Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap :


Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap Adalah
formulir untuk menghitung dan merekap jumlah pasien
rawat inap selama sebulan yang diterima dari masing-
masing ruang rawat inap
Memuat informasi selama satu bulan dari semua
pasien rawat inap. Rekapitulasi bulanan dibuat untuk setiap
jenis pelayanan rawat inap dan untuk keseluruhan rumah
sakit.
Kegunaan Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat Inap:
1. Untuk mengetahui jumlah pasien dirawat
selama sebulan
2. Untuk mengetahui tingkat penggunaan tempat
tidur selama periode bulanan
3. Merupakan data dasar mengenai pasien rawat
inap, yang dibutuhkan untuk pelaporan ke
DepKes.
Tanggungjawab Rekapitulasi Bulanan Pasien
Rawat Inap :
1. Kepala Unit Rekam Medis
2. Staf Unit Rekam Medis/Unit Perencanaan yang
ditunjuk oleh Kepala Rekam medis.
Mekanisme Rekapitulasi Bulanan Pasien Rawat
Inap :
1. Formulir RP.2 merupakan formulir standar
yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu.
Urutan nama ruang rawat inap disusun sesuai
jenis pelayanan.
2. Formulir RP.2 diisi setelah Rekapitulasi Harian
Pasien Rawat Inap telah diisi selama sebulan.
D. FORMULIR DATA TRIWULAN
1. Formulir perantara untuk menghitung dan merekap
jumlah pasien rawat inap selama tiga bulan.
2. Sebagai data dasar dalam pengisian Formulir Laporan
Kegiatan Rumah Sakit (RL1)

Data yang dibutuhkan dalam menghitung Sensus Harian


Rawat Inap:
a. Jumlah pasien awal di unit tersebut pada periode
sensus
b. Jumlah pasien baru yang masuk
c. Jumlah pasien transfer (jumlah pasien yang pindah
dari unit/bangsal lain ke bangsal tersebut dan
jumlah pasien yang dipindahkan dari bangsal
tersebut ke bangsal lain
d. Jumlah pasien yang keluar/pulang dari bangsal
tersebut (hidup maupun mati)
e. Jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari
yang sama dengan hari pelaksanaan sensus di
bangsal tersebut
f. Jumlah akhir/sisa pasien yang masih dirawat di
unit tersebut
Bayi baru lahir dihitung tersendiri/terpisah
dalam laporan perinatologi
E. Beberapa Istilah dalam Pengumpulan Statistik Rumah
Sakit
1. Admission (Pasien Masuk / Kunjungan Masuk)
Proses resmi yang dialami seseorang pada saat
diterima oleh rumah sakit dengan tujuan mendapatkan
pelayanan pengobatan pada pasien tersebut. Jika pasien
tersebut keluar secara resmi dari RS dan kembali untuk
pengobatan lebih lanjut, maka proses admission
berulang kembali dan admission tercatat pada statistik.
2. Discharge (Pasien Keluar)
a. Proses resmi keluarnya seorang pasien rawat inap
meninggalkan rumah sakit dan menandai akhir dari
episode perawatannya.
b. Jumlah pasien keluar meliputi: pasien keluar dalam
keadaan hidup & pasien meninggal
3. Pasien Rawat Jalan (Outpatient)
Seseorang yang mendapatkan perawatan medis
di RS atau fasilitas perawatan kesehatan lainnya sebagai
pasien rawat jalan (non-inpatient). Non inpatient ini
tidak terdaftar sebagai pasien rawat sehari & tidak
dirawat di bagian kecelakaan dan rawat darurat.
4. Pasien Rawat Inap (Inpatient)
Seseorang yang memakai tempat tidur (TT) RS
untuk tujuan pengobatan, tetapi tidak termasuk:
a. Anggota dari karyawan RS yang menerima
pengobatan yang menjadi tanggungannya.
b. Bayi Baru Lahir dengan ibu yang memakai TT
rumah sakit.
Kecuali:
a. Bayi baru lahir yang menggunakan TT NICU
dianggap sebagai pasien rawat inap.
b. Bayi Lahir Kembar (Multiple) setiap bayi yg
lebih dari satu dianggap menjadi pasien rawat
inap.
5. Rawat Sehari (ODC = ONE DAY CARE)
a. Seorang pasien yang datang ke rumah sakit secara
harian.
b. Seorang pasien yang dirawat di fasilitas perawatan
selama minimum 6 atau 8 jam penuh dan tidak
menempati tempat tidur.
6. Persalinan
a. Tindakan membantu proses kelahiran bayi baik
hidup maupun meninggal.
b. Untuk kepentingan statistik, persalinan kembar
dihitung sebagai satu kali persalinan.
7. Lahir Hidup
Ekstraksi/pengeluaran dari ibu sebagai hasil dari
reproduksi, tidak bergantung dari masa kehamilan,
setelah itu bernafas/menunjukkan tanda-tanda kelahiran
seperti denyut jantung, denyut tali pusat atau gerak otot
baik pada saat tali pusat telah di potong atau belum.
8. Lahir Mati (FETAL DEATH)
Kondisi dimana janin yang dilahirkan dalam
keadaan meninggal, tanpa memperhatikan usia
kandungan
9. Tindakan Operasi ( SURGICAL PROSEDURE )
Suatu tindakan yang dilakukan pada bagian
tubuh yang dapat diperbaiki/disempurnakan baik
memakai alat ataupun tidak, biasanya dilakukan oleh
praktisi dokter/dokter gigi yang telah terdaftar untuk
memperbaiki bagian tubuh yang lepas atau kurang,
membuang jaringan yang rusak, mengeluarkan benda
asing, membantu proses lahir atau mendapatkan
diagnosa penyakit.
10. Short Term Leave ( Meninggalkan RS dalam waktu
singkat)
a. Pasien rawat inap yang tidak memerlukan
pengobatan pada akhir minggu/masa libur pendek
yang meninggalkan RS. (karena ada keperluan
tertentu)
b. Pasien ini tidak boleh dikeluarkan. Masa selama di
luar rumah sakit tidak dihitung sebagai hari rawat
(occuped bed-days), tetapi lama rawat tetap
dihitung.
11. Sensus Harian Rawat Inap (Daily Inpatient Census)
Jumlah pasien rawat inap pada saat dilakukan
perhitungan sensus. Periode perhitungan dilakukan
pada saat tengah malam (setelah pkl.24.00) dan selalu
pada saat yang sama setiap hari.
12. Jumlah Pasien Masuk
Jumlah pasien masuk dari luar rumah sakit,
dihitung dari pukul 00.01 – 24.00 saat sensus dilakukan.
13. Tempat Tidur Tersedia (Bed Count/Available Beds)
a. Jumlah TT yang siap digunakan bagi pasien rawat
inap jika diperlukan. Jumlah ini merupakan total
jumlah TT yang sedang dipakai maupun yang
masih kosong. Pada statistik jumlah tempat tidur
selalu berupa jumlah total.
b. Bassinet (TT untuk bayi baru lahir) dihitung
terpisah dari TT biasa.
c. TT di ruang tidak dihitung sebagai TT tersedia:
1) Pemulihan (recorvery room)
2) Persalinan
3) Tindakan
14. Tempat Tidur Terpakai
a. Sama dengan Jumlah hari perawatan (hari
pemakaian tempat tidur)
b. Jumlah hari perawatan (hari pemakaian tempat
tidur) menunjukkan periode 24 jam pemakaian TT
oleh pasien rawat inap.
c. Satuan pengukuran untuk pelayanan yang
digunakan oleh seorang pasien rawat inap diantara
waktu pengambilan sensus.
15. Lama Rawat (Length Of Stay/Los)
a. Total dari lama pasien dirawat di RS yang dihitung
bagi semua pasien keluar pada hari sebelum
sensus dilakukan.
b. Menunjukkan jumlah hari dimana seorang pasien
mendapatkan layanan rawat inap.
16. Perhitungan Lama Rawat
a. Untuk pasien yang masuk & keluar perawatan
pada periode/bulan yang sama:
1) Tanggal Keluar – tanggal masuk
2) Mulai menghitung pada tanggal masuk pasien
dan seterusnya selama dirawat, tetapi tidak
menghitung tanggal keluar.
Contoh:
Bapak Asril masuk (admisi) di ruang perawatan
interna pada tanggal 8 Februari 2011 dan keluar
(discharge) pada tanggal 25 Februari 2011.
Lama Rawat (LOS) bapak Asril yaitu:
LOS = Tanggal Keluar – Tanggal Masuk
= 25 – 8
= 17 hari
b. Untuk pasien yang masuk & keluar perawatan
pada periode/bulan berbeda :
LOS = JUMLAH HARI PADA BULAN PASIEN
MASUK – TANGGAL MASUK + TANGGAL
KELUAR
Contoh:
Ibu Laura masuk dirawat tanggal 11 Januari dan
keluar tanggal 3 Februari 2011, maka LOSnya
adalah:
LOS = Jumlah hari pada bulan pasien masuk –
tgl masuk + tgl keluar
= 31 (Januari) – 11 + 3
= 23 hari
17. Hari Perawatan (Inpatient Bed Day)
a. Jumlah pasien yang ada saat sensus dilakukan
setiap hari ditambah pasien yang masuk dan keluar
pada hari yang sama, pada hari sebelum sensus
diambil.
b. Jadi sama dengan jumlah pasien yang
menggunakan TT dalam jangka waktu 24 jam
(sama dengan “bed day”, “patient day”, “patient
service day”).
18. Total Hari Perawatan (Total Patient Days/Total
Inpatient Service Days)
a. Total dari hari perawatan pasien dari setiap hari
dalam suatu jangka waktu tertentu yang diambil
dari sensus harian.
b. Setiap pasien mendapat 1 hari rawat setiap hari di
dirawat, yaitu jumlah pasien sisa jam 24.00 +
jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari
tersebut.
19. Perbedaan Hari Perawatan dan Lama Rawat

Hari Perawatan Lama Dirawat


Dihitung dari pasien yang masih Dihitung pada saat pasien
dirawat setiap hari sudah keluar Rumah Sakit
Hari masuk dihitung, hari Hari masuk dihitung, hari
keluar tidak dihitung. keluar tidak dihitung
Merupakan jumlah kumulatif Dihitung dari setiap pasien
dari semua pasien setiap hari secara individu

20. Pasien Dipindahkan


Jumlah pasien yang keluar dari ruang rawat
tertentu dan dipindahkan ke ruang rawat lain, dihitung
dari pukul 00.01 – 24.00 saat sensus dilakukan.
21. Pasien Pindah (Pindahan Dari)
Jumlah pasien yang masuk ruang rawat tertentu
yang berasal dari ruang rawat lain, dihitung dari pukul
00.01 – 24.00 saat sensus dilakukan.
22. Pasien Masuk & Keluar Pada Hari Yang Sama
Jumlah pasien yang masuk setelah pukul 00.01
dan keluar sebelum pukul 24.00 saat sensus dilakukan.
23. Pasien Meninggal < 48 Jam
Pasien yang meninggal kurang dari 48 jam
sesudah masuk ruang perawatan.
24. Pasien Meninggal > 48 Jam
Pasien yang meninggal lebih dari 48 jam
sesudah masuk ruang perawatan.
25. Pasien Awal
Jumlah pasien yang sudah ada pada ruang
perawatan sebelum sensus dilakukan
26. Pasien Sisa (Yang Masih Dirawat)
Jumlah pasien awal + jumlah pasien masuk –
jumlah pasien keluar (hidup dan mati)
27. Pasien Keluar Hidup
Jumlah pasien yang keluar RS dalam keadaan
hidup (sembuh, pulang atas kemauan sendiri, melarikan
diri, dirujuk ke RS/yankes lainnya, dll)
28. Total Pasien Keluar
Jumlah pasien keluar hidup + jumlah pasien
meninggal/mati ( < 48 jam / > 48 jam).
Daftar Pustaka
Dharmawan, Y. 2006. Sistem Informasi Efisiensi Penggunaan
Tempat Tidur Unit Rawat Inap dengan Menggunakan
Indikator Grafik Barber Johnson di Rumah Sakit Panti
Wilasa Citarum Semarang (Doctoral dissertation, program
Pascasarjana Universitas Diponegoro).
Handout mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan Prodi DIII
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Malang 2017.
Sudra, Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit, Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai