Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr.Soetomo Vol.5 No.

2 Oktober 2019
Print ISSN 2477-0140 Online ISSN 2581-219X
www.jurnal.stikes-yrsds.ac.id

PENYEDIAAN APLIKASI ASSEMBLING KELENGKAPAN BERKAS


REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TNI AL Dr. OEPOMO SURABAYA
Application Provision Assembling File Completeness
Medical Record In Hospital TNI AL Dr. Oepomo Surabaya

Nabilah Tsany Febriani1, Lilis Masyfufah2, Mochammad Arifin3, Septian


Dwi Anggara4
123
D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya
4
Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya
Email: nabilahtsanyf@gmail.com

ABSTRAK
Kegiatan pada proses assembling berkas rekam medis di ruang filling Rumah Sakit
TNI AL Dr. Oepomo Surabaya masih dilakukan secara manual dan belum terlaksana sesuai
dengan Standar Presedur Operasional (SPO) Assembling yang ada, sehingga petugas rekam
medis kesulitan dalam membuat laporan kelengkapan berkas rekam medis apabila
sewaktu-waktu laporan kelengkapan berkas rekam medis (rekap review) tersebut
dibutuhkan. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Tujuan
penelitian ini adalah Menyediakan aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis
dengan menggunakan visual basic 6.0, SQL server 2000, dan crystal report 8.5 di Rumah
Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan System Development Life
Cycle (SDLC) dengan metode waterfall. Hasil Penelitian berupa program Aplikasi Sensus
Harian Rawat Inap yang terdiri dari 5 tabel dalam database dan 9 form dalam user
interface. Aplikasi ini menghasilkan output berupa laporan rekapitulasi review
kelengkapan berkas rekam medis. Aplikasi Assembling Kelengkapan Berkas Rekam Medis
ini telah diuji coba dengan blackbox testing, dan hasilnya adalah seluruh implementasi
database, form, dan laporan berhasil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan
menggunakan aplikasi yang telah dibuat, menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi lebih
cepat daripada yang dilakukan secara manual memerlukan lebih banyak waktu relatif lebih
lama

Kata Kunci : Assembling, SDLC, waterfall, blackbox, database

ABSTRACT
Activities in the process assembling file of medical records in hospital filling room TNI AL
Dr. Oepomo Surabaya still done manually and have not accordance with the operational
Presedur Standards (SPO) Assembling which are Medical record officers have difficulty
in making completeness reports Medical record file If at any time the record completeness
report Medical (Recap review) is needed. This research uses methods Interviews and
questionnaires. The purpose of this research is to provide applications Assembling
completeness of the medical record file using Visual Basic 6.0, SQL Server 2000, and
Crystal Report 8.5 at the TNI AL Hospital Dr. Oepomo Surabaya. This research uses
research methods of development. This research is done by approach System Development
Life Cycle (SDLC) with waterfall method. Research results in the form of the Census
application program Daily inpatient consisting of 5 tables in the database and 9 forms in
the user Interface. This application generates the output of the report recapitulation review

1
2
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Complete medical record file. Application Assembling File completeness This medical
record has been tested with blackbox testing, and the result is All database
implementations, forms, and reports are successful. Conclusion of This research is to use
the application that has been created, indicating That app usage is faster than it does
manually Need more time relatively longer.

Keywords: Assembling, SDLC, waterfall, blackbox, database

PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Institusi ini juga dituntut dapat menghasilkan data dan informasi
yang akurat, tepat, dan cepat guna menunjang penyelenggaraan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan mengutamakan mutu pelayanan (Permenkes
No.56/MENKES/PER/III/2014).
Salah satu mutu pelayanan di rumah sakit adalah terciptanya rekam medis yang baik.
Setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan rekam medis dengan tujuan untuk tercapainya
tertib administratif, pendokumentasian pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
kepada pasien rekam medis wajib dibuat secara lengkap (Permenkes
No.269/MENKES/PER/III/2008) sehingga data rekam medis menjadi informasi yang
koprehensif untuk pengambilan keputusan.
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Rekam medis yang lengkap harus setiap saat
tersedia dan berisi data/informasi tentang pemberian pelayanan kesehatan yang jelas,
ketersediaan sumber data merupakan syarat utama keberhasilan pengukuran mutu(Hatta,
2013).Salah satu pengelolaan di rekam medis adalah pengecekan kelengkapan berkas
rekam medis (assembling).
Assembling adalah salah satu kegiatan rekam medis yang mempunyai tugas pokok
diantaranya merakit kembali formulir dalam berkas rekam medis rawat jalan, rawat inap,
dan gawat darurat menjadi urut sesuai dengan kronologi pasien yang bersangkutan.
Meneliti kelengkapan data yang tercatat di dalam formulir rekam medis, mengendalikan
berkas rekam medis yang dikembalikan ke unit pencatat data karena isinya yang tidak
lengkap, mengandalikan penggunaan formulir berkas rekam medis (Citrawati, 2014).
Data rekam medis haruslah lengkap dan terperinci sehingga dalam pengisian rekam
medis harus diisi sebaik mungkin dan selengkap mungkin. Kelengkapan berkas rekam
3
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

medis dapat digunakan sebagai sumber informasi yang berguna bagi manajemen rumah
sakit dalam menentukan evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan. Terjaminnya
dalam pengisian berkas rekam medis mempengaruhi mutu pelayanan di rumah sakit dan
apabila didukung dengan teknologi informasi akan lebih meningkatkan mutu pelayanan.
Proses yang terkait dalam assembling di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya
berdasarkan SPO Assembling adalah rekam medis setelah diisi oleh dokter yang merawat
akan dikirim ke bagian rekam medis untuk diteliti kelengkapannya serta jumlah isi berkas
rekam medis. Bila belum lengkap, dikembalikan pada waktu itu juga ke dokter yang
merawat untuk segera dilengkapi. Setelah diisi oleh dokter, diteliti isinya kemudian
dicocokan dengan data yang ada. Rekam medis setelah diseleksi kelengkapannya lalu ditata
dan dikembalikan ke rak penyimpanan berkas rekam medis. Berkas rekam medis yang
belum dilengkapi akan dilaporkan ke Kepala Administrasi Medik (Kaminmed).
Kegiatan pada proses assembling berkas rekam medis di ruang filling Rumah Sakit
TNI AL Dr. Oepomo Surabaya masih dilakukan secara manual dan belum terlaksana sesuai
dengan Standar Presedur Operasional (SPO) Assembling yang ada, sehingga petugas rekam
medis kesulitan dalam membuat laporan kelengkapanberkas rekam medis apabila sewaktu-
waktu laporan kelengkapan berkas rekam medis (rekap review) tersebut dibutuhkan. Sistem
assembling di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya masih sering terjadi
ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis sehingga peneliti memandang pentingnya
sebuah tahapan pemeriksaan kelengkapan berkas rekam medis secara Teknologi Informasi
(TI).
Peneliti bermaksud melakukan pengembangan pemeriksaan terhadap berkas rekam
medis dengan pendekatan TI untuk meningkatkan kinerja petugas dan membantu kegiatan
petugas rekam medis dalam melakukan kegiatan penyajian informasi yang
terkomputerisasi agar efektif dan efisien untuk mengolah data yang dibutuhkan rumah sakit
salah satunya pada kelengkapan berkas rekam medis di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo
Surabaya.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dikenal
dengan istilah Research and Development yang bertujuan membuat aplikasi assembling
kelengkapan berkas rekam medis mulai dari pengecekan kelengkapan berkas rekam medis
hingga pembuatan rekapitulasi laporan kelengkapan berkas rekam medis. Penelitian ini
dilakukan di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya pada bulan April sampai Bulan
4
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Agustus 2019. Subjek pada penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien yang ada di
Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya.
Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar wawancara untuk mengetahui
alur pelaksaan assembling dan review kelengkapan berkan rekam medis serta hambatan
apa saja yang sering terjadi dalam proses tersebut, lembar kuesioner digunakan untuk
wawancara yang akan ditanyakan setelah aplikasi terbentuk untuk mengetahui pendapat
petugas rekam medis tentang aplikasi yang diteliti dengan kebutuhan yang diinginkan, dan
Lembar Check List berisi sebagai bahan untuk daftar pengecekan data pada proses
pembuatan aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis. Metode penyajian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyajian data dalam bentuk SQL Server
2000, Visual Basic 6.0, dan Crystal Report 8.5. Tahapan penelitian yang dilakukan yang
pertama adalah melakukan melakukan analisis sistem dengan metode wawancara guna
menggali secara mendalam informasi tentang variabel-variabel apa saja yang dibutuhkan
user untuk penyediaan aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis dan untuk
mengetahui alur pelaksanaan assembling kelengkapan berkas rekam medis serta hambatan
yang terjadi pada pelaksanaan assembling kelengkapan berkas rekam medis, setelah itu
perancangan (design) untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang
sistem aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis. Tahap ini peneliti melakukan
perancangan desain pembuatan aplikasi, dimana hal awal yang dilakukan ialah menentukan
rancangan sub-sub sistem pada aplikasi, rancangan formulir (form), rancangan database
dan tabel-tabel, serta rancangan format laporan yang digunakan, selanjutnya
mengimplementasikan perancangan yang sudah dibuat. Tahapan terakhir yaitu uji coba
dengan black box untuk mengetahui kesesuaian user interface yang dibuat di Visual Basic
6.0

HASIL
1. Analisis kebutuhan pengguna pada proses pemeriksaan dan pelaporan
kelengkapan berkas rekam medis di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya

Untuk menjawab kebutuhan pengguna khususnya proses pemeriksaan dan pelaporan


kelengkapan berkas rekam medis, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi
langsung. Kebutuhan pengguna aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis
dianalisis menggunakan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara, pengguna
menyarankan aplikasi yang hanya dapat digunakan oleh petugas rekam medis di bagian
filling saja. User tersebut dapat mengakses atau meng-entry pada tabel Data Petugas, Data
5
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Pasien, Data Dokter, dan Data Assembling Kelengkapan Berkas Rekam Medis. Sedangkan
hasil kuesioner adalah untuk menggambarkan apakah desain peneliti telah sesuai dengan
kemauan petugas rekam medis di bagian pelaporan.

2. Perancangan sistem untuk pembuatan aplikasi assembling dan pelaporan


kelengkapan berkas rekam medis di Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya

a. Kebutuhan Sistem
Perangkat keras yang digunakan adalah komputer dengan spesifikasi Windows Server
2012, Windows 8 RTM, Windows Vista SP2, Windows Server 2008 SP2, Windows 7 SP1,
Windows Server 2008 R2 SP1, dan RAM 2GB. Perangkat lunak yang digunakan berupa
minimal Operating System Windows 7, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server
2000, dan Crystal Report 8.5.
b. Flowchart Aplikasi Assembling Kelengkapan Berkas Rekam Medis

Gambar 1. Flowchart Assembling Kelengkapan Berkas Rekam Medis


Gambar 1 di atas merupakan Flowchart Assembling Kelengkapan Rekam Medis, yaitu
petugas rekam medis memulai proses assembling dengan memasukkan nomor rekam medis
dan identitas pasien terlebih dahulu. Kemudian dilakukan review rekam medis dengan cara
memberi check list mulai dari review identifikasi pasien hingga review pencatatan. Setelah
proses tersebut dijalankan maka akan muncul persentase kelengkapan berkas rekam medis.
6
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Gambar 2. Flowchart Pelaporan


Gambar 2 di atas dimulai dari petugas rekam medis memilih toolbar laporan
kelengkapan berkas rekam medis yang ada pada menu utama kemudian pilih jenis laporan
yang diinginkan. Jika petugas ingin mencetak laporan maka pilih tombol cetak untuk
mendapatkan laporan yang sesuai dengan yang diinginkan, jika petugas tidak ingin
mencetak laporannya maka laporan tersebut akan hanya muncul pada layar monitor saja.

3. Pembuatan aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis di Rumah Sakit


TNI AL Dr. Oepomo Surabaya
a. Pembuatan Database
Berdasarkan hasil wawancara, peneliti telah menentukan database untuk aplikasi
assembling kelengkapan berkas rekam medis. Tabel pada database assembling ini meliputi
tabel petugas, tabel pasien, dan tabel transaksi (rawat jalan dan rawat inap) . Tabel tersebut
akan digunakan untuk aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis yang disusun
secara terstruktur dari field-field yang dibentuk.
b. Hasil Pembuatan Program
Aplikasi pengolahan data yang terhubung dengan database lebih memudahkan
petugas rekam medis dalam berinteraksi dengan program ini. Adapun hasil pembuatan
aplikasi tersebut terdiri dari Form Login, Form Petugas, Form Pasien, Form Review
7
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Kelengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Jalan, dan Review Kelengkapan Berkas Rawat
Inap, dan Form Laporan.

Gambar 3. Tampilan Form Menu Utama


Gambar 3 merupakan menu utama program aplikasi assembling kelengkapan berkas
rekam medis. Menu utama terdapat beberapa toolbar yang berisi sub menu yang akan
menghubungkan dengan sebuah form, meliputi data master, dokumen rekam medis, dan
laporan. Menu ini berfungsi untuk memilih menu lain yang ada dalam program ini. Menu
data master terdapat sub menu lainnya yaitu master petugas, master pasien, dan master
dokter. Dimana master petugas adalah menambahkan, mengedit, dan menghapus data
petugas, demikian juga untuk master pasien dan master dokter. Menu dokumen rekam
medis sendiri meliputi dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap.

Gambar 4. Tampilan Form Review Kelengkapan Dokumen Rekam Medis


Gambar 4 diatas merupakan form untuk me-review kelengkapan berkas rekam
medis. Review sesuai dengan kelengkapan yang diisi pada form dokumen rekam
medis tersebut. Dokumen rekam medis yang telah direview kemudian memilih
tombol verifikasi untuk memverifikasi hasil kelengkapan dokumen rekam medis
8
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

rawat jalan. Secara otomatis muncul hasil presentase kelengkapan dokumen rekam
medis tersebut. Setelah itu, petugas memilih tombol simpan untuk menyimpan data
hasil review kelengkapan dokumen rekam medis.

Gambar 5. Tampilan Form Hasil Review Kelengkapan Dokumen Rekam Medis


Gambar 5 diatas merupakan hasil dari review kelengkapan dokumen rekam medis.
Hasil rekapan tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai pelaporan individual, harian,
maupun bulanan yang dibutuhkan Kepala Unit Rekam Medis.

4. Hasil ujicoba aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis di


Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara dan observasi
langsung yang ditujukan kepada pengguna aplikasi rekam medis. Selain itu peneliti
menggunakan dua uji lainnya yaitu uji validitas fungsional dengan uji perilaku dan kinerja
sistem.

PEMBAHASAN
1. Analisis kebutuhan pengguna assembling kelengkapan berkas rekam medis
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan observasi dan dokumentasi, di
Rumkital Oepomo Surabaya belum adanya SPO Assembling yang berbasis elektronik
sehingga dalam pengecekan dan pembuatan laporan kelengkapan berkas rekam medis
masih bersifat manual.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sarana pelayanan kesehatan yaitu dengan
meningkatkan mutu pelayanan rekam medis meliputi kelenngkapan, kecepatan, dan
ketepatan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas
Muhammadiyah Malang, dari 40 dokumen rekam medis yang diteliti didapatan yang tidak
diisi lengkap yaitu 100%. Beberapa faktor yang menyebabkan terhambatnya proses
pelaksanaan review kelengkapan berkas rekam medis yaitu tidak adanya kebijakan,
9
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

panduan dan SPO pengisian rekam medis, kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis
kurang, tidak adanya data kelengkapan rekam medis, sistem monitoring dan evaluasi rekam
medis tidak efektif dan alur berkas rekam medis rawat inap yang tidak sesuai dengan
standar (Nurhaidah, 2016).
Kebutuhan pengguna aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis dianalisis
menggunakan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara, pengguna menyarankan aplikasi
yang hanya dapat digunakan oleh petugas rekam medis di bagian filling saja. User tersebut
dapat mengakses atau meng-entry pada tabel Data Petugas, Data Pasien, Data Dokter, dan
Data Assembling Kelengkapan Berkas Rekam Medis. Sedangkan hasil kuesioner adalah
untuk menggambarkan apakah desain peneliti telah sesuai dengan kemauan petugas rekam
medis di bagian pelaporan.

2. Perancangan sistem aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis


Perancangan sistem aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis di Rumah
Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya peneliti melakukan wawancara kepada petugas filling
untuk memperoleh gambaran alur pelaksaan assembling kelengkapan berkas rekam medis
dan variabel-variabel dalam penyediaan aplikasi tersebut.
Sebagaimana hasil penelitian diatas telah disebutkan kebutuhan sistem, perangkat
lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. Sehingga untuk dapat berjalan optimalnya
aplikasi ini, pihak rumah sakit membutuhkan Windows Server 2012, Windows 8 RTM,
Windows Vista SP2, Windows Server 2008 SP2, Windows 7 SP1, Windows Server 2008 R2
SP1, dan RAM 2GB. Perangkat lunak yang digunakan berupa minimal Operating System
Windows 7, Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000, dan Crystal Report
8.5.
Penggunaan aplikasi ini yang dapat mengakses adalah petugas rekam medis di bagian
filling dan kepala rekam medis. Peran petugas rekam medis dalam aplikasi ini adalah untuk
menginput segala data dalam proses review kelengkapan berkas rekam medis, sedangkan
untuk kepala rekam medis sendiri hanya dapat mengakses aplikasi ini untuk melihat
laporan dari review kelengkapan berkas rekam medis. Ada pembeda pada penggunaan
aplikasi ini khususnya pembagian hak akses antara user dengan menggunakan username
dan password.
Desain penyediaan aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis Rumah Sakit
TNI AL Dr. Oepomo Surabaya. Perancangan database dan alur adalah untuk menghasilkan
suatu sistem yang berjalan sesuai dengan kebutuhan. Perancangan database penting dalam
10
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

penyediaan sistem karena hal ini merupakan salah satu dalam menentukan fields database,
field data, tipe data dan ukuran data yang dibutuhkan. Database merupakan suatu kumpulan
field-field yang berguna dalam hal penyimpanan data-data untuk proses pengambilan
keputusan. Merancang sistem yang berbasis database, rancangan database merupakan
suatu aspek yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Kesulitan pertama dalam
merancang suatu aplikasi adalah bagaimana merancang suatu aplikasi adalah bagaimana
merancang suatu database agar database yang dirancang tersebut terhindar dari duplikasi
data. Oleh karena itu, dalam penyediaan aplikasi ini peneliti menggunakan primary key dan
foreign key untuk merelasikan tabel-tabel pada database.

3. Implementasi aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis


Berdasarkan hasil penelitian ini dihasilkan aplikasi assembling untuk mereview
kelengkapan berkas rekam medis dengan menggunakan SQL Server sebagai database dan
Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemograman. Selain itu juga dihasilkan laporan
kelengkapan berkas rekam medis pasien rawat jalan dan laporan kelengkapan berkas rekam
medis pasien pasien rawat inap dengan menggunakan Crystal Report 8.5.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menggunakan lembar wawancara dan observasi
langsung yang ditujukan kepada pengguna aplikasi rekam medis. Dengan penggunaan
aplikasi ini petugas dapat menghemat waktu maupun tenaga. Hasil ujicoba aplikasi dengan
membandingkan antara sebelum adanya aplikasi dan setelah adanya aplikasi, meliputi:
a. Proses Assembling telah dilakukan dengan pendekatan IT dan telah terecord
b. Proses perhitungan angka kelengkapan telah dilakukan dengan pendekatan IT
sehingga proses lebih cepat
c. Proses pembuatan laporan kelengkapan telah dilakukan dengan pendekatan IT
sehingga proses lebih cepat
d. Tidak ada kesalahan perhitungan angka kelengkapan pada aplikasi
e. Tidak ada kesalahan pembuatan laporan kelengkapan pada aplikasi

4. Hasil ujicoba aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis di Rumah


Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya

Pengujian sebuah aplikasi dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian blackbox


testing. Berdasarkan hasil penelitian diatas, pengujian aplikasi dilakukan dengan
menggunakan lembar wawancara dan observasi langsung yang ditujukan kepada pengguna
aplikasi rekam medis. Hasil ujicoba aplikasi meliputi aplikasi dapat berfungsi dengan
benar, tidak adanya kesalahan antarmuka pada aplikasi, tidak adanya kesalahan dalam
11
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

struktur data atau akses database eksternal, terbentuknya perilaku (behavior) yang
mendukung jalannya aplikasi assembling kelengkaan berkas rekam medis, dan dengan
adanya aplikasi dapat meminimalisir kesalahan dalam proses review kelengkapan serta
hasil presentase kelengkapan berkas rekam medis.
Selain itu peneliti menggunakan dua uji lainnya yaitu uji validitas fungsional dengan
uji perilaku dan kinerja sistem. Perilaku pengguna saat menggunakan aplikasi assembling
ini sangat baik dan mendukung berjalannya sistem aplikasi ini dengan baik. Adapun
berdasarkan kinerja sistem, penggunaan aplikasi ini mendukung kinerja pengguna dalam
mengelola assembling rekam medis.

SIMPULAN
Aplikasi untuk assembling kelengkapan berkas rekam medis hanya dapat
diakses oleh petugas rekam medis di bagian filling dan kepala rekam medis. Peran
petugas rekam medis dalam aplikasi ini adalah untuk menginput segala data dalam
proses review kelengkapan berkas rekam medis, sedangkan untuk kepala rekam
medis sendiri hanya dapat mengakses aplikasi ini untuk melihat laporan dari review
kelengkapan berkas rekam medis. Perancangan database penting dalam penyediaan
sistem karena hal ini merupakan salah satu dalam menentukan fields database, field
data, tipe data dan ukuran data yang dibutuhkan. Terdapat 5 tabel yang meliputi
user petugas yang berisi identitas petugas. Data dokter yang berisi informasi tentang
nama dokter, poli spesialis, dan jadwal praktik. Data pasien yang berisi identitas
sosial pasien. Data dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap yang berisi
data review kelengkapan dokumen rekam medis rawat jalan maupun rawat inap
serta data laporan. Aplikasi assembling kelengkapan berkas rekam medis di Rumah
Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya ini, telah melewati tahap ujicoba dengan
menggunakan blackbox testing yang hasilnya seluruh implementasi database, form,
dan laporan telah berhasil. Dengan penggunaan aplikasi ini petugas dapat
menghemat waktu maupun tenaga. Perilaku pengguna saat menggunakan aplikasi
assembling ini sangat baik dan mendukung berjalannya sistem aplikasi ini dengan
baik. Peneliti memberikan saran berupa aplikasi dapat diterapkan di rumah sakit
agar mempermudah proses assembling review kelengkapan berkas rekam medis,
aplikasi ini dapat dikembangkan untuk evaluasi rekam medis secara keseluruhan
12
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

serta dapat terintegrasi dengan aplikasi yang digunakan dalam SIM-RS, aplikasi ini
dapat dikembangkan menjadi berbasis web, aplikasi ini dapat dikembangkan
dengan menambahkan form grafik untuk mengetahui banyaknya berkas rekam
medis yang tidak lengkap dan tidak tepat waktu, dan aplikasi ini juga dapat
dikembangkan dengan menambahkan laporan yang dapat difilter per dokumen
rekam medis.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Lilis Masyfufah A.S., S.KM.,
M.Kes. sebagai pembimbing akademik, Dr. Mochammad Arifin, S.Pd., M.Si selaku
penguji 2, KLK APM Septian Dwi Anggara, Amd. RMIK selaku pembimbing
lapangan dan Rumah Sakit TNI AL Dr. Oepomo Surabaya atas dukungan kepada peneliti

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2006. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Citrawati, I., 2014. Analisa Kuantitatif dan Kualitatif Dokumen Rekam Medis Rawat Inap
Kasus Gastroenteritis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu Periode Triwulan
I Tahun 2014.
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di
Indonesia Revisi II. In: Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Hadi, H., 2014. Membuat Laporan dengan Crystal Reports 8.5 dan Visual Basic 6.0.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hatta, G. R., 2013. Pedoman Manajemen Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Herlambang, S. & Tanuwijaya, H., 2005. Sistem Informasi: Konsep, Teknologi dan
Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Heryanto, I., 2012. Membuat Database dengan Microsoft Access Edisi Revisi. Bandung:
Informatika.
Huffman, E., 1992. Health Information Management Physician Record Company Illinios.
Indrajani, 2015. Database Design (Case Study All in One. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Kadir, A., 2014. Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. II ed. Yogyakarta: CV. Andi.
13
Nabilah Tsany Febriani : Application Provision Assembling File …

Kementrian Kesehatan RI 2008.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


269/MENKES/PER/III/2008, Jakarta.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit, 2017. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)
Edisi 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Mathar, I., 2018. Pengelolaan Dokumen Rekam Medis. In: Manajemen Informasi
Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish, p. 78.
Safaat , N., 2012. Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis
Android. Bandung: Informatika.
Subari & Yuswanto, 2008. Panduan Lengkap Pemrograman Visual basic 6.0. Jakarta:
Cerdas Pustaka Publisher.
Sugiar, Y., 2014. Komputer Si Mesin Pintar. Bandung: Oasebuku.
Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukamto, R. A. & Shalahuddin, M., 2014. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Wardana, 2010. Membuat Aplikasi Berbasis Pendekatan Sistem dengan Visual Basic.
Jakarta: s.n.
Yuswanto & Subari, 2005. Mengolah Database dengan SQL Server 2000. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher

Anda mungkin juga menyukai