Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS DESAIN FORMULIR & MANAJEMEN FORMULIR


REKAM MEDIS
Mata Kuliah: Desain Manajemen Formulir

Dosen Pengampu: dr. Arum Astika Sari, MMR.

Disusun Oleh:

Aqilla Ridha Arinnanti 2011110003

Atun Nilam Cahya 2011110008

Queenanita Riskyana 2011110013

Nurul Afifah 2011110018

Maida Faisa Azarin 2011110023

PROGRAM STUDI
MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Analisis Desain dan Manajemen
Formulir Rekam Medis ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Desain Manajemen Formulir. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Desain Formulir Rekam Medis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dr. Arum Astika Sari, MMR selaku dosen mata
kuliah Desain Manajemen Formulir yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Purwokerto, 16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 4
BAB I ......................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 5
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 6
BAB II........................................................................................................................................ 8
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 8
B. Analisis Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien.............................................................. 10
C. Analisis Desain Laporan Operasi.................................................................................. 13
BAB III .................................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 16
A. Kesimpulan................................................................................................................ 16
B. Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 = Tampak depan formulir Informed Consent

Gambar 2 = Tampak belakang formulir Informed Consent


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien (PERMENKES No 269 Tahun 2008). Karena itu pada perancangannya desain
formulir rekam meidis ini diisi dengan format nomor rekam medis, nama, alamat, jenis
kelamin, tanggal lahir pada setiap lembar formulir. Hal ini agar pengisian data identitas
secara lengkap dapat memudahkan bagi petugas dalam melakukan pelayanan dan mencegah
tertukarnya formulir dengan berkas rekam medis lain. Kemudian, petugas juga mudah dalam
mengembalikan formulir ke dalam berkas rekam medis jika formulir tersebut tercecer dari
berkas rekam medis.

Desain formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan kebutuhan


pencatatan transaksi pelayanan, kegiatan pelayanan dan penyusunan atau pembuatan laporan
organisasi. Desain formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dan
dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dapat diartikan bahwa dengan
dibuatnya desain formulir yang formatnya standar dan ada keterangan tentang isian yang
dimaksud maka isi dari formulir terebut akan mudah dipahami oleh banyak orang dan mudah
dalam penggunaan pengisiannya.

Perlunya validasi pada pihak desain meliputi perancangan desain formulir rekam
medis seperti pengertian dari Huffman(1999) dalam Wijaya(2013) menyatakan terdapat 5
sifat fisik yang perlu dipertimbangkan diantaranya weight, grade, grain, finish dan color.
Sifat-sifat tersebut berhubungan dengan permanency, durability, mutu penulisan kertas,
keterbacaan, dan pembuatan mikrofilm. Sedangkan warna primer merupakan kelompok
warna-warna dasar yang tidak terbentuk dari campuran warna-warna lain. Contoh warna
merah, warna kuning, dan warna biru (Ali Nugraha,2008). Untuk perancangan desain
formulir di bagian heading meliputi logo, judul dan kode formulir. Menurut Huffman (1999)
dalam Wijaya (2013) unsur heading formulir mencakup judul dan informasi formulir,
informasi mengenai identifikasi formulir, tanggal penerbitan dan nomor formulir. Agar
assembling formulir berkas rekam medis lebih mudah.
Perancangan desain formulir pada bagian pendahuluan dan perintah pengisian
terdapat kesesuaian. Pada pendahuluan berisi identitas pasien yang berfungsi sebagai
pengenal dari isi formulir rekam medis untuk memudahkan petugas dalam pelayanan.
Menurut Permenkes 269 tahun 2008 menyatakan bahwa data-data yang harus dimasukkan
kedalam rekam medis rawat jalan antara lain nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, umur,
alamat, pekerjaan orang tua, pendidikan, golongan darah,status perkawinan, nama orang tua,
pekerjaan orang tua,nama suami atau istri. Sedangkan perintah dalam pengisian formulir
berfungsi sebagai pedoman dalam pengisian formulir sehingga petugas tidak kesulitan dalam
pengisian formulir rekam medis.

Kemudian dalam pengisian tinta yang harus dipilih memberikan kontras yang
semestinya pada kertas dan hendaknya memberikan catatan yang jelas, seragam dan rata.
Sedangkan sifat fisik kertas yang perlu dipertimbangkan yaitu wight, grade, grain, finish, dan
color. Sifat-sifat ini berhubungan dengan permanency, mutu penulisan kertas, keterbacaan
dan pembuatan mikrofilm (Huffman dalam Wijaya, 2013).

Adapun 5 tujuan utama mengenai rekam kesehatan menurut Hatta, 2012 yaitu
pelayanan pasien, rekam kesehatan mendokumentasikan pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa peran penting dari setiap formulir yang ada dalam berkas rekam medis?
2. Bagaimana analisis tiap lembar formulir yang ada pada berkas rekam medis?
3. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan desain formulir pada berkas
rekam medis?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Dapat menjelaskan berbagai peran penting pada setiap lembar formulir yang ada pada
rekam medis.
2. Dapat menjelaskan analisis dari setiap lembar formulir yang ada pada berkas rekam
medis.
3. Dapat menjelaskan bagian penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan desain
formulir pada berkas rekam medis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Desain Informed Consent


Informed Peran dari Consent sangat penting bagi pelaksana layanan kesehatan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 290/MENKES/PER/III/2008
yang memiliki kaitan dengan aspek hukum yaitu pada Informed Consent. Informed Consent
sendiri pada pengertiannya ialah lembar persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh
pasien atau keluarga terdekat setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran yang akan dilakukan kepada pasien. Sebab dari itu Informed Consent
sebagai penentu atas perjanjian atau kesepakatan kesehatan. Karena dengan adanya perjanjian
menjadi faktor penentu dan menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi seorang dokter atau
tenaga kesehatan untuk menjalaknkan tugasnya. Adapun tujuan penting dibuatnya Informed
Consent sebagai berikut :
1) Melindungi pasien terhadap segala tindakan medis, baik tindakan yang dilakukan tanpa
sepengetahuan pasien maupun tindakan malpraktek yang bertentangan dengan hak asasi
pasien dan standar profesi medis.
2) Memberikan perlindungan hukum terhadap pelaksana dari tindakan-tindakan medis dari
tuntutan pasien yang tidak wajar.
Bentukan dari Informed Consent sendiri menurut Departemen Kesehatan (2002),
Informed Consent dibagi jadi 2 bentuk :
1) Implied Consent, persetujuan yang dinyatakan secara langsung. Contoh, pada saat dokter
mengukur tekanan darah pasien menggunakan sfigmomanometer dengan mendekati
pasien tanpa mengatakan apapun dan pasien langsung menggulung lengan bajunya. Hal
ini menggambarkan bahwa sikap pasien tidak keberatan atas tindakan yang dokter
lakukan.
2) Express Consent, persetujuan dengan dinyatakan bentuk tulisan atau secara verbal.
Walaupun persetujuan ini dalam bentuk tersirat yang mana dibenarkan, tetap saja
bijaksana dalam meminta persetujuan pasien. Karena dapat menjadi bukti lebih kuat
ketika suatu saat nanti dibutuhkan.
Pada identifikasi isi dari Informed Consent menjadi tujuan untuk membantu mengkaji
lebih lanjut tentang desain formulir yang baik, sesuai dengan standar dan kebutuhan pemakai
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dalam kerja. Tiga hal yang harus diperhatikan dalam
mendesain formulir menurut Huffman (1999).
1. Aspek Fisik
Pada identifikasi aspek bertujuan untuk mengetahui keadaan formulir rekam medis
pemeriksaan pasien baik pasien rawat jalan. Dapat dilihat dari beberapa komponen
meliputi bahan, bentuk, ukuran, warna dan tinta yang digunakan. Misal saja untuk
mengisi formulir rekam medis lama menggunakan tinta berwarna hitam dengan jenis
kertas HVS 70 gram berwarna putih dengan panjang 33 cm dan lebar 21,5 cm dan
dicetak secara tegak (potrait).

Gambar 1. Tampak depan formulir Informed Consent

Gambar 2. Tampak belakang formulir Informed Consent


2. Aspek Anatomi
Pada aspek anatomi meliputi kepala formulit (heading) yang isinya terdiri dari nama
instansi yang diketik menggunakan huruf kapital misal “RSUD AJIBARANG”alamat
instansi misal Jl. Raya Pancasan-Ajibarang, kode pos 53163, telp.(0281)6570004, email
rsudajbarang@banyumaskab.go.id, nomor rekam medis terdiri dari 6 kotak di bagian
kanan pjok atas, setelah itu pada mencantumkan identitas atau judul formulir
“FORMULIR INFORMED CONSENT (Persetujuan Tindakan Medis). Bagian heading
formulir memuat logo rumah sakit, identitas dan alamat instansi serta identitas formulir.
Untuk bagian perintah (instruction) pada formulir meliputi kalimat perintah “diisi oleh
patugas, dan coret yang tidak perlu”. Pada bagian perintah yang ada dibagian bawah atau
atas dalam pengisian formulir harus singkat. Untuk menjelaskan bagaimana cara
pengsisian formulir (Huffman dalam Budi, 2013).
Untuk batas tepi (margins) pada formulir rekam medis terdiri dari batas tepi dengan
ukuran 1 cm, batas tepi bawah 2 cm, batas tepi kanan 1,7 cm dan batas tepi kiri 1,8 cm.
garis yang digunakan sebagai pemisah antar bagian dalam formulir berupa garis vertical
dan horizontal.
Untuk jenis huruf (type style) yang satu jenis tipe huruf “Arial” ukuran 12pt. Setelah
kolom isi lanjut di kolom bawah terdapat paraf, nama terang dan tanda tangan. Menurut
Huffman penutup (close) merupakan ruangan yang disediakan untuk tanda tangan
sebagai bukti autentifikasi atau persetujuan yang terletak di bagian akhir suatu formulir.
3. Aspek Isi
Dalam mendesain suatu formulir meliputi pembagian item data, pengelompok-kan data,
urutan(sequent) dan cara pengisian (Huffman, 1999). Kelengkapan item formulir terdiri
dari SOAP, diagnosa keperawatan, intervensi yang diberikan pada pasien, dan
evaluasi,serta identitas DPJP yang menangani pasien terdiri dari paraf dan nama periksa.
Item-item data tersebut disesuaikan dengan struktur data atau isi data rekam medis yang
telah disepakati (Huffman dalam Budi, 2013). Pengelompokkan data pada formulir
terdirti dari data identitas formulir, data identitas sosial pasien, dan data identitas pemberi
pelayanan kesehatan. Biasanya cara pengisian pada formulir tersebut dilakukan dengan
cara manual tulis tangan dan menggunakan bolpoint berawarna hitam oleh dokter dan
perawat yang menangani pasien.

B. Analisis Ringkasan Masuk dan Keluar Pasien


Formulir rekam medis dirancang dan digunakan untuk pemeliharaan dan
pengawasan agar sesuai dengan tujuan dibuatnya formulir tersebut. Antara formulir yang
diabadikan maupun tidak diabadikan harus dibedakan untuk mempermudah dalam
penyimpanannya. Bahan dari formulir rekam medis sebaiknya dipilih dari bahan yang tidak
mudah rusak/kuat, mudah ditulisi, dan kualitas tinta untuk menulis harus baik. Tetapi, jika
formulir yang dirancang dengan tidak bagus, dapat menyebabkan kesalahan dalam pencatatan
data, duplikasi data, dan kesulitan dalam pengumpulan data. Oleh karena itu, dalam
perancangan dan pembuatan desain formulir harus dilakukan secara teliti dan benar agar tidak
terjadi kesalahan pengisisan data untuk kegiatan selanjutnya.
Formulir ringkasan masuk dan keluar adalah formulir rekam medis yang digunakan
untuk mencatat ringkasan perjalanan penyakit sejak pasien masuk sampai keluar rumah sakit.
Formulir ini berisikan data identitas pasien dan data klinis, termasuk ringkasan penyakit
terdahulu, diagnosa awal, diagnosa utama, diagnosa komplikasi, infeksi nosokomial, tindakan
dan sebab kematian. Formulir ini dapat dibuat oleh perekam medis berdasarkan formulir-
formulir seperti: (formulir anamnesa, formulir pemeriksaan fisik, formulir penunjang, laporan
operasi, dan lain-lain). Formulir ini dapat diberikan kepada pasien bila diminta atau dirujuk.
Bila diperlukan dipengadilan, sebab formulir ini dapat diserahkan tanpa seizin pasien.
Berikut analisis desain formulir ringkasan masuk dan keluar berdasarkan berbagai
aspek.
1. Aspek Anatomi Formulir
a. Heading (Kepala formulir)
Kepala formulir biasanya mencakup judul formulir, sub judul, identitas rumah sakit,
identitas formulir, nomor edisi, nomor halaman, dan informasi lengkap lainnya. Judul
sebuah formulir bisa terdapat pada satu dari beberapa tempat. Posisi standardnya
adalah: kiri atas, tengah, kanan atas, kiri bawah atau kanan bawah. Pada file yang
terlihat, judul harus berada di atas sehingga informasi kntrol yang berhubungan bisa
terlihat di bagian dasar.
b. Introduction (Pengantar)
Bagian pendahuluan ini menjelaskan tujuan formulir. Tujuan di tunjukkan oleh judul.
Penjelasan lebih lanjut diperlukan pernyataan yang jelas biasa dimaksukkan di dalam
formulir untuk menjelaskan tujuannya.
c. Intructions (Instruksi)
Instruksi umum harus singkat dan berada pada bagian atas formullir. Jika diperlukan
instruksi yang lebih detail, sisi balik formulir dapat digunakan namun harus ada
rujukan mengenai hal ini. Instruksi tidak boleh diletakkan diantara ruang-ruang entry
karena hal ini membuat foemulir terkesan berantakan dan mempersulit pengisian.
d. Body (Badan)
Bagian ini merupakan bagian formulir yang disediakan untuk kerja formulir yang
sesungguhnya. Dalam menyusun data yang diminta atau informasi yang tersedia
mencakup pengelompokan, pengurutan, dan penyusunan tepi (aligning), yang harus
dipertimbangkan. Margins, spacing, rules, type, styles, dan cara pencatatan juga harus
dipertimbangkan.
Margins adalah batas pinggir formulir yang tidak hanya menambah tampilan dan
kegunaan formulir, tetapi juga merancang formulir secara fisik. Margin minimum
bagian atas 2/16”, margin bagian bawah 3/6”, dan bagian sisi-sisi 3/10”. Sedangkan
1/8” jika menggunakan stok kartu.
Spacing adalah ukuran area entry data. Spacing dibagi menjadi horizontal spacing dan
vertical spacing. Horizontal spacing disediakan 1/12” untuk huruf “elite”, untuk huruf
“pica” 1/10”. Vertical spacing terdapat 6 garis vertikal setiap inci pada mesin ketik
standar, elite atau pica.
Rules adalah garis vertical atau horizontal yang bisa solid (langsung), dotted
(terputus-putus), atau paralel berdekatan. Type style adalah jenis huruf yang penting
dalam hal penonjolan dan keterbacaan. Untuk suatu formulir yang paling baik
menggunakan sedikit jenis dan ukuran huruf. Biasanya italic dan bold digunakan
untuk penekanan.
2. Aspek Fisik Formulir
a. Dalam aspek fisik berat kertas standar untuk formulir rekam medis berkisar 70-80
gram.
b. Warna dasar formulir putih atau warna muda lainnya untuk menjaga nilai kontras
antara warna dasar formulir dengan warna tintanya.
c. Bentuk standar formulir adalah segi empat.
d. Ukuran standar kertas adalah A4. Jenis guruf biasanya menggunakan Times new
roman
3. Aspek Isi Formulir
a. Tersedia tempat holepunch.
b. Data pasien tidak menjadi satu kesatuan
c. Check boxes.
d. Adanya garis pemisah satu dengan yang lainnya.
e. Tercantumnya nama dan nomor rekam medis pasien.
f. Simbol dan singkatan ada dan mudah dipahami.
g. Layout tersusun dengan konsisten
C. Analisis Desain Laporan Operasi
Peran dari laporan operasi sangat penting bagi pelaksana layanan kesehatan. Laporan
operasi merupakan salah satu formulir rekam medis yang akan dijadikan sebagai alat bukti,
oleh karena itu berdasarkan Permenkes Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis pasal 2
dinyatakan bahwa rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas. Secara hukum,
dokumen rekam medis yang tidak diisi dengan lengkap, tidak memenuhi aspek hukum dan
lemah sebagai alat bukti, dikarenakan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129
Tahun 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan di Rumah Sakit, pengisian dokumen rekam
medis harus 100%.
Hal tersebut berarti bahwa setiap formulir di dalam rekam medis harus diisi secara
lengkap. Bila catatan dan data terisi lengkap, maka rekam medis akan menolong semua yang
terlibat. Sebaliknya, bila catatan yang ada hanya sekedarnya saja, apalagi kosong pasti akan
merugikan dokter dan rumah sakit (Hanafiah dan Amir,1999).
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam mendesain laporan operasi menurut Huffman
(1999).
1. Aspek Fisik
Desain formulir laporan operasi Berdasarkan Aspek Fisik adalah sebagai berikut:
a. Bentuk dari formulir sudah sesuai karena berbentuk portrait dan sudah memiliki
ruangan yang cukup untuk diisi data dari hasil tindakan operasi kepada pasien yang
dilakukan oleh seorang dokter dan perawat.
b. Bahan yang digunakan pada formulir laporan operasi terbuat dari bahan kertas buram.
Hal ini belum sesuai dengan standar pemilihan bahan/ berat kertas apabila dilihat dari
sifat ketahanan kertas dan pemakaian formulir laporan operasi maka mutu kertas
mempunyai ketahanan penyimpanan yang tidak tahan lama. Akan lebih baik lagi bila
menggunakan kertas HVS.
c. Ukuran Formulir laporan operasi dengan ukuran panjang 33,3 cm x lebar 21,5 cm
(kertas F4 ) dapat memuat informasi atau sudah disesuaikan dengan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dari formulir tersebut.
d. Warna yang digunakan pada formulir laporan operasi adalah warna buram dengan
tinta warna hitam.
2. Aspek Anatomi
Desain formulir Laporan Operasi Berdasarkan Aspek Anatomi sebagai berikut :
a. Bagian heading formulir laporan operasi memuat judul, sub judul, identitas
organisasi, masih perlu menambahkan item identitas organisasi yang lengkap seperti
nomor telepon, kode pos, logo rumah sakit serta alamat identitas organisasi. Dengan
adanya alamat organisasi sangat diperlukan, hal ini memudahkan dalam identifikasi
kepemilikan dari suatu formulir apabila formulir tersebut digunakan keluar organisasi
misal untuk keperluan pengadilan.
b. Bagian pendahuluan formulir laporan operasi memiliki informasi pokok yang
berkaitan dengan badan formulir atau telah diwakili dengan adanya judul formulir
yaitu ditunjukan oleh judul “LAPORAN OPERASI” dan “KAMAR BEDAH”.
Bagian pendahuluan formulir laporan operasi sudah mewakili atau menunjukkan
judul dalam pengisian formulir. Hal ini sesuai dengan Whitlock (1994) bahwa
Introduction merupakan bagian yang menjelaskan tujuan dari formulir. Tujuan
formulir adalah menjelaskan secara lengkap dan jelas tentang prosedur operasi dan
formulir tersebut digunakan khusus di kamar bedah.
c. Perintah atau Instruction diperlukan dalam setiap pengisian formulir laporan operasi
yang bertujuan agar informasi yang dihasilkan berkesinambungan dan menghindari
kesalahan dalam pengisian formulir. Untuk Instruction pada formulir laporan operasi
terdapat pada item prosedur laporan operasi . Dimana Instruction tersebut menyatakan
“jika perlu dapat dilanjutkan dihalaman sebaliknya”. Hal ini bertujuan mempermudah
dan semakin memperjelas urutan laporan operasi. Selain itu masih perlu
menambahkan instruction“ beri tanda ( √ )” untuk pengisian item dikirim untuk
pemeriksaan P.A dan klasifikasi. Selain itu semua item data tersebut cara pengisian
formulirnya dengan uraian kalimat atau isian yang mudah dimengerti dan dibaca oleh
dokter/ pengguna.
d. Badan formulir (Body) 1) Margin atas pada formulir adalah 2 cm. Hal ini tidak
membutuhkan penambahan ruang entry data dikarenakan sudah cukup untuk memuat
identitas organisasi yang bertujuan memudahkan identifikasi kepemilikan dari suatu
formulir. Margin bawah adalah 2,54 cm, hal ini
e. Margin atas pada formulir adalah 2 cm. Margin bawah adalah 2,54 cm. Margin kiri
adalah 2,54 cm, ukuran tersebut sudah memenuhi ruang penguat untuk lubang
perforasi sudah sesuai dalam formulir laporan operasi agar tidak terjadi kehilangan
apabila formulir terlepas dari foldernya. Untuk Margin kanan 2 cm seharusnya
disesuaikan dengan Margin batas kiri agar ukuran formulir kelihatan rapi apabila
disimpan dengan formulir lainnya.
f. Garis yang digunakan hanya garis putus-putus (dotted).
g. Jenis huruf yang digunakan pada formulir laporan operasi adalah 1 (satu) jenis huruf
yaitu Times New Roman dengan ukuran huruf yang berbeda-beda antara judul dan isi
dari formulir.
h. Penutup (Close) Bagian penutup formulir laporan operasi telah memuat tanda tangan,
nama terang dokter.
3. Aspek Isi
Laporan operasi Berdasarkan Aspek Isi adalah sebagai berikut:
a. Butir item/ data butir data/ item data yang terdapat pada formulir laporan operasi yaitu
meliputi identitas pasien, identitas dokter yang telah melakukan tindakan operasi
beserta asisten dan perawat, diagnosis pre dan pasca operasi, hasil tindakan operasi,
kronologi tindakan operasi serta item penutup yaitu terdiri dari nama terang dokter,
tanda tangan dokter.
b. Pengelompokkan data pada formulir laporan operasi sudah memuat kelompok
identitas pasien, kelompok penanggungjawab operasi, kelompok kronologi tindakan
operasi, kelompok hasil tindakan operasi, kelompok diagnosis, kelompok kesimpulan
dan kelompok penutup. Item penutup yaitu terdiri dari nama terang dokter, tanda
tangan dokter.
c. Urutan Urutan pada formulir laporan operasi sudah sesuai dengan urutan
pengelompokkan item data. Apabila dalam pengelompokkan item data tidak disusun
secara sistematis / konsisten maka akan menyulitkan pengguna formulir dalam
melakukan pengisian formulir.
d. Cara Pengisian formulir laporan operasi dilakukan secara manual oleh dokter dan
perawat yang melakukan tindakan operasi lalu untuk identitas pasien atau
kelengkapan lainnya diisi oleh perawat bangsal.
e. Penggunaan istilah medis dalam formulir laporan operasi untuk terminologi data
menggunakan istilah medis. Hal ini bertujuan agar mudah dipahami dan dimengerti
oleh pengguna formulir sehingga isi data dari formulir laporan operasi mampu
memberikan informasi yang jelas dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan
isinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (PERMENKES No 269
Tahun 2008).

Desain formulir adalah kegiatan merancang formulir berdasarkan kebutuhan


pencatatan transaksi pelayanan, kegiatan pelayanan dan penyusunan atau pembuatan laporan
organisasi. Desain formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dan
dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dapat diartikan bahwa dengan
dibuatnya desain formulir yang formatnya standar dan ada keterangan tentang isian yang
dimaksud maka isi dari formulir terebut akan mudah dipahami oleh banyak orang dan mudah
dalam penggunaan pengisiannya.

Tiga hal yang harus diperhatikan dalam mendesain formulir menurut Huffman (1999). Antara
lain aspek fisik terdiri atas dengan jenis kertas HVS 70 gram berwarna putih dengan panjang 33
cm dan lebar 21,5 cm dan dicetak secara tegak (potrait). Aspek anatomi terdiri atas heading
(kepala formulir), introduction (pengantar), intructions (Instruksi), body (badan. Aspek isi
formulir antara lain tersedia tempat holepunch, data pasien tidak menjadi satu kesatuan, check
boxes, adanya garis pemisah satu dengan yang lainnya, tercantumnya nama dan nomor rekam
medis pasien, simbol dan singkatan ada dan mudah dipahami, layout tersusun dengan
konsisten.

B. Saran
Rekam medis merupakan dokumen yang sangat penting dan esensial. Oleh sebab itu
sebaiknya dalam setiap pembuatan rekam medis perlu diperhatikan keksesuaian desainnya
dengan ketentuan yang berlaku agar rekam medis dapat digunakan sesuai nilai gunanya
dengan lebih maksimal serta meningkatkan nilai mutu rekam medis.
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, D. (2011). Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arikunto dan Suharsini. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke 4
Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1997). Pengelolaan Rekam Medis.

Ferly, F., & Nurmawati, I. (2020). Design Formulir Informed Consent Unit Layanan
Kesehatan Jiwa Puskesmas Candipuro. Jurnal Kesehatan, 8(3), 151-161.

FKUI.Maharani, Dhilla. (2013). Analisis Desain Formulir Lembar Masuk dan Keluar Rawat
Inap (RM1). Semarang: Jurnal Alumni FKU.

Hatta R, Gemala. (2009). Manajemen Informasi Kesehatan. Jakarta: Balai Penerbit.

Listia Nur Febrianti , Ida Sugiarti(2019). Kelengkapan Pengisian Formulir Laporan operasi
Kasus Bedah obgyn Sebagai Alat Bukti Hukum. Jurnal Manajemen Informasi
Kesehatan Indonesia. Vol. 7, No. 1.

Nisaa, A., Safitri, D.S., dkk. ( 2020 ). Analisis Mutu Formulir Di Unit Rekam Medis. Jurnal
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Vol 3, No 2.

Permenkes RI. (2008). Peraturan menteri kesehatan RI. Nomor 269/MENKES/PER/III/2008


tentang Rekam Medis, Jakarta: Permenkes Republik Indonesia.

Puspitasari, E., Nurjayanti, D., & Trihandoko, N. (2017). Perancangan Desain Formulir
Rekam Medis Pasien Rawatjalan Poliklinikumum Di Puskesmas Kaumankabupaten
Ponorogo. Global Health Science (GHS), 2(2).

Rumah Sakit Di Indonesia Revisi I, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Sofiana Kusniya Hanik , Rano Indradi Sudra , Rohmadi ( 2011). Analisis Desain Formulir
Laporan Operasi (RM 16) Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar,
Jurnal Kesehatan, VOL. V. NO.2,, Hal 59-65

Yustika Ayu Okta, Arifatun Nisaa, Julia Pertiwi. (2020). Analisis Desain Formulir Resume
Medis Ditinjau Dari Aspek Fisik Isi Dan Anatomi Di Unit Rawat Inap UPTD
Puskesmas Kartasura. Sukoharjo: Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi
Kesehatan. Vol. 03 No 02, Hal 34-43

Anda mungkin juga menyukai