&
STRUKTUR ICD-10, WHO
Disusun oleh
dr Mayang Anggraini Naga
Retno Suryaningsih, A.Md. PerKes, SKM
PORMIKI
Revisi 2015
1
KOMPARASI DATA
Komparasi data asuhan kesehatan antar
fasilitas,
daerah dalam satu negara,
atau antar negara-negara
adalah VITAL bagi:
pengembangan,
penyebarluasan
informasi medis ke seluruh bagian dunia
SIRS/RL (Kem.Kes.)
INA-DRGs INA-CBGs
Di Indonesia baru mulai sejak tahun 2006
tahun 2010 Kem-Kes mengharuskan RS
Pemerintah memanfaatkan code ICD-10 untuk
dasar perhitungan biaya rawat pasien pulang
rumah sakit, rawat inap maupun rawat jalan,
bagi rincian penagihan Jamkesmas/ASKES.
Yakni INA-DRGs INA-CBGs
Sedangkan
Code tindakan menggunakan
ICD-9-CM Volume 3
6
ICD-10
Dikembangkan WHO menjadi
Klasifikasi Statistis
Penyakit dan Masalah terkait Kesehatan
yang
memenuhi kebutuhan
analisis statistis: - morbiditas dan
mortalitas.
Setiap penyakit/kondisi morbid, di dalam
daftar kategori, menduduki tempat dengan
rincian yang jelas.
10
Konsekuensi:
Akan ada kategori sisa untuk kondisi yang
miscellaneous (serba aneka, kurang pasti)
yang tidak mungkin dikelompokkan ke
kategori spesifik (khusus),
A00.9
Masalah adalah: apa diagnosis klinis senantiasa dilengkapi dengan rincian hasil lab.?
12
[100]
13
[102]
A06
Amebiasis
Includes: infection due to Entamoeba
histolytica
Excludes: other protozoal intestinal
diseases (A07.-)
Memiliki subkategori lengkap 10 nomor kode:
A06.0, A06.1, A06.2, A06.3, A06.4, A06.5
A06.6 A06.7, A06.8, dan A06.9
Rincian adalah sesuai manifestasi pada jenis
organ tubuh yang terkena diminta dokter
menulis diagnosis dengan rinci.
14
[104]
Diabetes Mellitus
(329) Hyperglycemia, hyperglycemic R73.9
- coma code to E10 E14 with fourth
character
- postpancreatectomy E89.1
[779] R73 Elevated blood glycose level
Excl.: diabetes mellitus (E10-E14)
- in pregnancy, childbirth and the
puerperium (O24.-)
- neonatal
disord.(P70.0P70.2)
- postsurgical hypoinsulinaemia(E89.1) 16
(Lanjutan)
17
20
HYPERTENSION (332-333)
Hypertension, hypertensive (accelerated) (benign)
(esential) (idiopathic) (malignant) (primary)
(systemic) I10.- with
- - heart involvement (conditions in I51.4-I51.9 due to
hypertension) (see also Hypertension, heart) I11.9
- - kidney involvement (see also Hypertension, kidney)
I12.9
- - renal sclerosis (conditions in N26.-) (see also
hypertension kidney) I12.9
- - - with
- - - failure (conditions in N16.- N19.-) I12.0
- - - - heart involvement (conditions in I51.4I51.9) - see Hypertensionn, cardiorenal
21
dst
ARTHRITIS (61-63)
Arthritis, arthritic (acute) (chronic) (subacute) M13.9
allergic M13.8
- ankylosing (crippling) (spine) M45
- site other than spine M13.8
- atrophic M19.9
- spine M45
back (see also Arthritis, spine) M46.9
blenorrhage (GO) A54.4 M01.3*
Charcot.s (tabetic) A52.1 M14.6*
- diabetic (see also E10.-E14.- with fourth
character .6) E14.6 M14.6*
- syringomyelic G95.0 M49.4*
dst.
22
[565]
M13 Other arthritis
[See site code at the beginning of this chapter]
Excludes: arthrosis (M15-M19)
Bila diagnosis: Polyarthritis
M13.0 Polyarthritis, unpsecified
[565-567] pilih 0 Multiple sites Code: M13.0 0
Bila: Monoarthritis:
M13.1 Monoarthritis. NEC Code: M13.1 9
Bila Arthritis sendi bahu Code: M13.1 1
Bila Arthritis bahu akibat alergi Code: M13.8 1
Gonarthrosis tanpa kejelasan Code M17.9 tanpa
digit ke-5 Kode M17 khusus untuk sendi lutut.
23
25
ICD-REVISI 10
Sebelum revisi ke 10, WHO senantiasa merevisi
ICD sepuluh tahunan.
Desain ICD-revisi ke-10 yang terbit sejak
tahun 1992 (volume 1) dan 1994 (volume 3)
diperkirakan bisa berguna untuk waktu lebih
lama dari 10 tahun
Saat ini revisi sudah bisa diikuti sampai
dengan edisi 2004 2010 2015
26
28
DATA = DAGNOSE(S)
Data DIAGNOSE(S) pasien di ICD, WHO:
didefinisikan sebagai:
Nama penyakit
Proses penyakit
Etiologi/Causa penyakit
Masalah terkait kesehatan.
Persyaratan yang harus dipenuhi: tersedianya
A GOOD MEDICAL/HEALTH RECORDS
29
PERATURAN
Juknis No: 78/YanMed/RS Umdik/
YMU/I/91 tgl. 31 Januari 1991,
tentang
Penyelenggaraan
Rekam Medis/Medical Record Rumah Sakit
(SK Dirjen Yan Med Dep Kes RI):
Menyebut:
Dengan sudah diterimanya buku ini, tidak ada
lain, di SETIAP RUMAH SAKIT HARUS
melaksanakan penyelenggaraan rekam medis dengan
BAIK, kelalaian dalam melaksanakan ketentuanketentuan yang tercantum pada Petunjuk Tersebut,
baik DIREKTUR maupun SEMUA PETUGAS YANG
TERKAIT akan mendapat SANKSI
sesuai dengan
PASAL 20 & 22
dalam
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
No: 749a/ MENKES/Per/XII 1989
33
Pasal 47
(1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau
sarana pelayanan ksehatan, sedangkan isi rekam
medis merupakan milik pasien.
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus disimpan dan dijaga kerahasiannya oleh
dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
(3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam
Peraturan Menteri.
35
Paragraf 4
Rahasia Kedokteran
Pasal 48
(7)
(Lanjutan-1)
(Lanjutan-2)
43
PROSES PENGKODEAN:
Coding Diagnosis
bukan
proses yang sederhana
melibatkan: - DOKTER
- perawat
- CODER dan petugas RM
lain-lain
- pengentry data diagnosis dll.
- pengentry data ke program
DRGs-CASEMIX
44
PROSES CODING
Review of the Medical Record
Selection of Diagnoses and Procedures to Code
Assignment of Code Numbers
Sequencing Codes (inpatients)
Entry of Coded Data into Database (abstracting)
Generation
of INDEXES
Entry of Codes
on Patients Bill
45
47
48
DIAGNOSIS
harus ada di
Rekam Medis-Kesehatan
Setiap Pasien
seperti yang diatur dalam Permenkes,
dan diundangkan dalam
UU Praktek Dokter dan Dokter Gigi)
Dokter harus menuliskan diagnoses dan
prosedure yang terlaksana pada pasiennya!
49
MASALAH:
DOKTER = Nara Sumber Utama Data
Diagnosis Pasien.
Namun
harus diingat bahwa:
DOKTER bukan CODER
dan
CODER bukan DOKTER
(di Indonesia)
51
DIAGNOSE(S)
adalah
= titik mula serangkaian kegiatan
pelayanan/asuhan
= kondisi pasien saat admisi dan pulang dari
institusi pelayanan
= penyerap sumber daya pelayanan yang
tersedia/harus disediakan
= Penentu Jumlah Biaya Pelayanan
52
DIAGNOSE(S)
harus
memaparkan
KONSISTENSI RUNTUNAN
diagnostik/terapi
yang
WAJAR / STANDARD!
CLINICAL PATHWAY
53
54
di-coding
di-indeksing
di-rekap
fungsi PERENCANAAN
MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN
menjadi:
> EFISIEN dan > EFEKTIF
56
UNTUK APA?
(seyogyanya) dimanfaatkanlah
oleh para pengambil
keputusan dan kebijakan terkait
program kesehatan
Coder dituntut harus bekerja dengan:
- presisi,
- akurat dan
- tepat waktu
dalam memproses kode penyakit.
57
INDEKS PENYAKIT
Sumber data diagnosis bagi proses input
ke
Sistem Pelaporan
adalah
Indeks Penyakit (individual)
yang merupakan instrument bantu utama
Penyimpan dan Pengambilan kembali (Retrieval)
DATA DIAGNOSIS
yang sesuai sebutan pada judul indeks.
58
CONTOH:
Indeks Berjudul Kode ICD- 3-digit.
Indeks Typhoid A01.-,
DHF (B97.X),
Indeks Hypertension (I10-, I15),
Infark Jantung Akut (I21.-)
Indeks KB (Z30.-).
Metode Persalinan (O80-O84)
Indeks Status Bayi Lahir (Z37.-, Z38.-)
Indeks Luka bakar (T20.- T32.-)
indeks Kecelakaan Motor dst.
(Tanda X di belakang titik, memberi arti kode tersebut
tunggal, tidak ada anggotanya yang berdigit ke 4)
59
INDEKS (Lanjutan-1)
60
INDEKS (Lanjutan-2)
ICD-10
Beda dengan ICD-9 yang terdiri hanya dari
2 Volume, Voume 1 dan 2
ICD-10 terdiri dari 3 volume: Volume 1, 2 dan 3.
ICD-10 Volume 1 adalah:
Daftar tabulasi lengkap penyakit,
Daftar Kode morfologis neoplasma,
dan
daftar tabulasi singkat diagnoses (DTD
(format ini yang diadaptasi RL)
62
ICD-10 (Lanjutan-1)
63
ICD-10 (Lanjutan-2)
64
Halaman
Pengantar 1
Pengakuan 5
Updates .......................................................... 7
Training .......................................................... 7
Pusat Kolaborasi Klasifikasi Penyakit 9
Laporan hasil pertemuan internasional
berkaitan dengan Revisi ke 10 ICD .13
Daftar kategori 3-digits 31
Daftar tabulasi istilah yang termasuk dan
subkategori 4-karakter ... 97
65
Halaman
Morfologi neoplasma
...1025
Daftar tabulasi khusus mortalitas &
morbiditas .1051
Definisi-definisi ..........1075
Regulasi berkaitan dengan nomenklatur
1081
66
Halaman
99-163
165-225
III (D)
Halaman
417
455
485
531
557
603
641
679
705
68
BAB (alfabet)
Judul Bab
Halaman
XVIII (R)
Simtoma, tanda-tanda dan temuan
klinis, laboratori yang abnormal, NEC
(Not elserwhere classified) 755
XIX. (S-T) Cedera, keracunan dan konsekuensikonsekuensi lain akibat sebab luar
789
XX. (V-W-X-Y) Sebab-sebab luar Mortalitas
dan Morbiditas
891
XXI. (Z)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
status kesehatan dan kontak dengan
fasiltas pelayanan kesehatan
979
XXII (U)
Codes for Special purpose
1023-1024
Antibiotics
69
STRUKTUR BAB
BAB
BLOK
GRUP KATEGORI KATEGORI (3-digit)
SUB-KATEGORI (digits ke 4
di belakang titik), dan kadang
untuk nomor kode tertentu ada
tambahan nomor sebagai
digit ke-5 (dicacat pada kolom
tersendiri).
70
(titik-titik, colon),
STRUKTUR ICD-VOLUME 2
Daftar Isi
1.
2.
INSTRUCTION MANUAL
Halaman
Penjelasan
Deskripsi ICD-10
2.1 Tujuan dan pengaplikasiannya
2.2 Konsep keluarga besar ICD
2.2.1 Diagnosis-related classifications
2.2.2 Non-diagnostic classification
2.2.3 Information support to primary
health care
2.2.4 International Nomenclature of Diseases
2.2.5 The role of WHO
2.3 Prinsip umum klasifikasi penyakit
1
3
3
3
6
8
11
12
13
13
74
Daftar Isi
Halaman
14
15
15
16
16
16
17
17
75
Daftar Isi
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Halaman
76
Hal.
10
Seksi II.
661
77
RUNTUNAN TINDAKAN
CARA MENGGUNAKAN ICD-10
UNTUK MENCARI KODE YANG DIPERLUKAN
PENGKODEAN SECARA UMUM
1.
2.
Pilih kata/istilah yang akan digunakan sebagai Leadterm untuk memandu coder mencari istilah yang
sama beserta nomor kode yang mengikuti di
belakangnya, pada Volume 3 ICD-10.
78
3.
4.
5.
80
6.
7.
81
8.
9.
DUAL CLASSIFICATION
(Klasifikasi Ganda)
Ini berlaku bagi beberapa diagnose tertentu.
Ada code diagnose yang berjumlah 2 code yang
pertama dengan code disertai tanda (dagger)
yang kedua dengan tanda * asterisk.
Code ber-dagger adalah penyakit penyebabnya.
Code ber-asterisk * adalah menjelaskan manifestasi
pada organ tubuh dari penyakit penyebabnya.
Code model ini banyak digunakan pada penyakit
infeksi menular dan juga pada penyakit-penyakit
sistem organ tubuh tertentu.
83
I43.8*
P75*
N74.3*
N51.0*
84
87
[783] (R83-R89)
The following fourth-character subdivisions are
for use with categories R83-R89:
.0
.1
dst.
[926] Falls (W00-W19)
[933] (W50-W64)
[939] (X00-X09)
[See at the beginning of .... for the classification
of the place of occurence and activity]
90
91
CHAPTER XVIII
[755-788]
This chapter includes:
symptoms,
signs,
abnormal result of clinical or other investigative
procedures, and
ill-defined conditions regarding which no
diagnosis classifiable elsewhere is recorded.
Excl.:
Abnormal findings on antenatal screening of mother
(O28.-)
certain conditions originating in the perinatal period
(P00-P96)
92
CONTOH: R [761]
R10
R10.0
R10.1
R10.2
R10.3
R10.4
93
Lanjutan
Z10 Routine general health check-up of defined
subpopulation.
Z11.1 Special screening examination for respiratory
tuberculosis.
Z11.4 Special screening examination for [HIV]
Z21 Asymtomatic HIV infection status
Excludes: ...
Z22 Carrier of Infectious disease
Z22.0 Z22.9
Z23 Need for immunization against single bacterial diseases
Z36 Contraceptive management.
Z36 Antenatal screening.
95
CHAPTER XXII
[1023]
ICD-10
Volume 3
Edisi 2010
WHO
97
HALAMAN
Seksi 2
Seksi 3
HALAMAN
Alphabetical index to diseases
and nature of injury
(Indeks alfabetis istilah penyakit
dan bentuk alamiah cedera)
9 660
661 714
715 838
100
Halaman
9 73
74 88
89 171
172 243
244 268
269 293
294 304
305 340
341 383
384 385
386 389
390 407
408 433
434 - 481
Alfabet
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
Halaman
482 494
495 547
548
549 562
563 612
613 639
640 646
647 652
653 658
659
660
660
101
Alfabet Halaman
701
702 703
704 705
706 710
711
U
713 713
102
103
LEAD-TERMS
(KATA PANDUAN UNTUK MENCARI
NOMOR KODE DI VOLUME 3)
Apabila istilah diagnosis terdiri dari satu kata,
gunakanlah kata tersebut untuk mencari nomor ke
indeks alfabetis Volume 3.
Apabila istilah diagnosis tertulis dalam bahasa Indonesia
ubah dulu istilah terkait dalam bahasa Inggeris ICD10 Volume 3 (Ejaan Inggris-Amerika) (Buku Volume 1
menggunakan ejaan bahasa Inggris-Inggris).
Apabila istilah diagnosis lebih dari satu kata, pilih satu
kata untuk dijadikan lead-term.
104
Lead-Term (Lanjutan-1)
2.
3.
4.
6.
8.
9.
109
2.
3.
Gigitan
Bite (672)
Causa kebakaran Burn (672-674)
110
Terjebak
Tercekik
Runtuh
Tabrakan
Terjepit,tergencet
Terpotong
5.
Pelepasan (peluru)
Tenggelam
Bencana alam
6.
7.
8.
Tertimbun
Ledakan
Terpajan
(675) Caught
(675) Choked
(675) Collaps
(675) Collision
(680) Crushed
(680) Cut, cutting
(675- 676) Complication
(682) Discharge
(683) Drowning
cari melalui bentuk bencananya
(earthquake, flood, storm, tidal wave dst.)
Gagal
(687) failure
Benda asing (masuk tubuh) (689) foreign body, object or
material)
Kebakaran hutan
(690) forest fire
Kausa fraktur
(690) fracture
Membeku
(690) freezing, frostbite,
frozen
8.
Luka tembak
9.
10.
Sengatan
11.
Loncat
Terjebak di antara
12.
Tertendang
Terbunuh
Terpukul
(696) Kicked by
(696)
Killed, killing
(696) Knock down (accidentally)
113
Kurang
(697) lack of
Legal
(697) legal
Angkat barang berat
(697) lifting
Petir
(697) lightning
Kehilangan kontrol
(697) loss of control
Berbaring di depan kereta api (697) lying before train
Nyasar di laut
(697) loss at sea.
14.
15.
16.
Tersumbat
Berlebihan
(701) obstruction
(701) over-
114
Keracunan
(702) poisoning
Terdorong
(702) pushed
Tusuk
(702) puncture
Tertusuk (702) piercing. Tindik telinga ear piercing
(244)
Tekanan (702) pressure
18.
Radiasi
Lari
19.
Terkelupas
(706) scald
Mau sendiri
(706) self harm, self inflicted
Sisa
(706) sequelae
Syok
(706) shock
Tembak (706) shooting
Tenggelam
(707) sinking
(704) radiation
(704) run, running away, running off
115
slipping
starvation
sting
strangulation
striking against
struck by
suffocation
suicide
sunstroke
swallowed, swallowing
stab, stabbing
stepped,
stepping on
shut in (accidental)
116
21.
22.
117
118
Paracetamol T39.1
Sedang nama Panadol tidak ditemukan di Vol.3
Aspirine (aluminum( (soluble) T39.0
Namun bodrex/bodrexin tidak ditemukan di Vol. 3
119
Substance
(halaman 635)
Antifungal
- antibiotic (systemic) T36.7
- anti-infective NEC
T37.9
- disinfectant (local)
T49.0
- Nonmedicinal (spray) T60.3
Barbiturat NEC
- With tranguilizer
BCG (vaccine)
T42.3
T42,3
T50.9
X44.X44.X44.-
X64.X64.X64.-
Y14.Y14.Y14.-
X48.X41.X41.X44.-
X68.X61.X61.X64.-
Y18.Y11.Y11.Y14.-
Y40.7
Y41.9
Y56.0
Y47.0
Y47.0
Y58.0
120
Headache
R51
121
2.
3.
(1)
(1)
(2)
Abses peritonsil
(hal.17 20)
(1)
Abscess peritonsillar
(2)
No: J36
6.
7.
Hepatitis B kronik
(hal.317)
125
Gagal ginjal
No:
Infark miocard (MI)
No:
Campak pneumonia
No:
Abses hati amebiasis
No:
TB paru
No:
TB tulang punggung
No;
atau Spondilitis TB
No:
7.
Demam tifoid
No;
8.
Demam tifus
No:
9.
DBD (dengue haemorrhagic fever)
10.
Lumpuh layuh polio
No:
Lumpuh layuh = flaccid paralysis
11.Hepatitis A
No:
13.
Radang paru (Pneumonia)
No:
14.
Radang ginjal (Nefritis)
No:
No:
126
Anaemia
(44 48)
D64.9
(An-aemia) (aem-ia = yang berkaitan dengan darah
Appendicitis
(59)
K37
(Appendic-itis) (-itis = radang)
Asphyxia, asphyxiation
(65-66)
R09.0
(A- sphyxien) (sphyxien = pulsasi/denyut)
Bacteremia
(74)
R78.8
(Bacter-emia) (Bact = bakteri)
Cachexia
(89)
R64
(kakos hexia) (kakos = bad) (hexia = state)
Chills (dingin menggigil)
(104)
R68.8
Coma
(112)
R40.2
(= koma, tidak sadar diri)
127
Cyanosis (cyan-osis)
(163)
(Cyan = biru, -osis = keadaan)
Dementia ( = out of ones mind) (= pikun) (191)
Dehydration (de-hydrat-ion)
(186)
(de = separation hdror = water)
Encephalo-pathy (encephalo-pathy)
(254)
(encephalo = otak, pathos = sakit)
Gambling (judi)
(294)
Gastrinoma
(gaster oma)
(295)
(gaster = lambung, oma = tumor)
Hypoglycemia (spontaneous)
(337)
(hypo glyc emia) (hypo = hipo, glykos = gula)
Mal-aria, malarial (fever)
(409)
(mal aira) (mal = jelek, salah, aria = udara)
R23.0
F03
E86
G93.4
Z72.6
(M8153/1)
E16.2
B54
128
N23
F48.0
H92.1
E66.9
Z04.9
N91.5
M83.9
M81.9
129
Psychosis, psychotic
(541)
F29
(Psyche osis)
25. Overweight (see also Obesity)
(494)
E66.9
26. Overdose, overdosage (drug)
(494)
T50.9
27. Paraplegia (lower) (para-plegos) (503)
G82.2
28. Polyarthrosis (poly arth osis) (522)
M15.9
29. Quadriplegia (quadi = 4) (548)
G82.5
30. Myoendocarditis see also Endocarditis (432)
(Myo-endo-card-itis)
Endocarditis (chronic) (
)(
)(
) (255)
I38
31. Meningo-encephal-itis (see also (422)
G04.9
Encephalitis (chronic) (hemorrhagic) (idiopathic)
(non-epidemic) (spurious) (subacute)
(252)
G04.9
32. Serum ....
(577)
33. Sequelae (of) see also condition)
(574-576)
34. Nonfunctioning ....
(480)
-
130
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
131
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
132
GEA dehidrasi
Gangguan usus akibat gumpalan cacing ascaris
Sinusitis akut infeksi streptokokus B
Anemia post partum
Edema akibat malnutrisi berat
Infeksi viral kaki-mulut
Buta senja akibat kekurangan vitamin A
Beri-beri basah dengan gangguan sirkulasi darah
Minamata, air minum keracunan merkuri
Bronchitis, usia 5 tahun
MCI, serangan sudah sejak 4 jam yang lalu
No:
Septicaemia, meningococcal infection
Coma hepatitis B acute
DM retinopathy, pasien dapat terapi insulin sudah 5 tahun.
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
No:
133
ICD-10:
2.
Meningoensefalitis viral
ICD-10:
3.
ICD-10:
4.
ICD-10:
5.
ICD-10:
6.
GE infeksi
ICD-10:
7.
ICD-10:
8.
ICD-10:
134
Daftar Pustaka
136
Terimah Kasih
atas Perhatian Anda
Selamat Belajar