Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021
FIKIH THAHAROH
Arti Thaharah
Thaharah artinya bersuci menurut bahasa. Dalam istilah, thaharah artinya suci dari
hadats dan najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu, tayammum, atau mandi wajib.
Hukum Thaharah
Dalil thaharah tertulis dalam Quran surat Al Baqarah ayat 222. Allah SWT berfirman
menyukai orang-orang yang bertaubat dan bersuci.
ه
: َّللا يُ ِحبُّ التَّوَّا ِب ْينَ َويُ ِحبُّ ا ْل ُمتَطَه ِِّر ْين
َ ٰ اِ َّن
Artinya: Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang
menyucikan diri.
“Selain itu, dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW, " Allah tidak menerima
sholat yang tidak disertai dengan bersuci."
Alat-alat Thaharah
Untuk melakukan thaharah, ada beberapa media yang bisa digunakan, yakni air,
debu yang suci, dan batu untuk diinjak. Air sendiri, dari segi hukum dibagi menjadi
lima, yaitu
a. Air suci dan dapat mensucikan, seperti air sumur, air sungai, air hujan, dll
b. Air yang dapat mensucikan tapi makruh hukumnya, seperti air yang dijemur di
tempar logam bukan emas
c. Air yang tidak dapat mensucikan, seperti air yang kurang dari dua kulah, air yang
sifatnya berbah (air teh, air kopi, air berbau), dan air yang diperoleh dari mencuri.
Macam-macam Thaharah
Pembagian thaharah ada dua, yakni :
Nama : Midya
Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021
Pembahasan
a. Wudhu
Dan usaplah kedua khuf atau semisalnya sebagai pengganti membasuh (mencuci)
Nama : Midya
Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021
kedua kaki dalam wudlu (25), untuk tiga hari dalam perjalanan dan satuhari dalam
waktu tidak bepergian, selama tidak membuka keduanya, sedang waktu
memakainya di waktu suci (belum batal wudlu-nya)(26).
Hadats
Setelah kamu berwudlu dengan cara-cara yang tersebut diatas, maka kamu
dalam keadaan suci, selagi belum ada sesuatu yang keluar dari salah satu dua jalan
(27) dan selama kamu tidak menyentuh wanita (setubuh) (28) dan tidak
menyentuh kemaluan (29) dan tidak tidur yang nyeyak dengan miring (30).
b. Mandi /Junub
Apabila kamu berjinabat karena mengeluarkan mani (31) atau bertemunya kedua
persunatan (32) atau kamu hendak menghadiri shalat Jum’ah
(33) atau kamu baru selesai dari Haid (34) atau Nifas (35), maka hendaklah
kamu mandi dan mulailah dengan membasuh (mencuci) kedua tanganmu
(36) dengan ikhlas niatmu karena Allah (37) lalu basuhlah (cucilah)
kemaluanmu dengan tangan kirimu dan gosoklah tanganmu dengan tanah
atau apa yang menjadi gantinya (38) lalu berwudlulah seperti yang diatas;
kemudian ambillah air dan masukkanlah jari-jarimu pada pangkal rambut
dengan sedikit wangi-wangian (39), sesudah dilepaskan rambut-nya (40).
Dan mulalilah dengan yang kanan (41), lalu tuangkan air ke atas kepalamu
tiga kali, lalu ratakanlah atas badanmu semuanya (42), serta di gosok (43),
kemudian basuhlah (cucilah) kedua kakimu dengan mendahulukan yang
kanan dari pada yang kiri (44), dan jangan berlebih-lebihan dalam
menggunakan air (45).
c. Tayammum
Dan jika kamu berhalangan menggunakan air atau sakit atau khawatir mendapat
madlarat (46), atau kamu di dalam bepergian, kemudian tidak mendapatair, maka
tayammumlah dengan debu yang baik, untuk mengganti wudlu dan mandi (47),
Nama : Midya
Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021
MENGHILANGKAN NAJIS
Apabila sebagian dari badanmu, pakaianmu dan tempatmu sholat terkena
najis hendaklah dibasuh (dengan menggosok dan menghilangkannya kalau itu
darah haid) (53), sehingga hilanglah sifat-sifatnya, bau dan rasanya, dengan air
yang suci (54), dan tidak mengapa tertinggal bekas salah satu sifat najis tadi (55).
Dan untuk menghilangkan najis kencing anak laki-laki yang belum makan-
Nama : Midya
Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021
makanan, percikkan dengan air sampai basah (56). Dan apa yang terkena oleh liur
anjing cucilah tujuh kali, salah satunya dengan debu yang bersih (57).
ISTINJA’
Hendakalah beristinja’ dengan air (58) atau dengan tiga batu (59) ataulainnya.,
yang bukan tulang atau kotoran (60).
Nama : Midya
Nim : 21010007
Tugas : Al – Islam ( meringkas fikih Thaharah )
Tanggal : 21 Februari 2021