Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pembuatan dari sistem kendali
gazebo pintar dengan menggunakan Aduino Uno yang mengontrol beban listrik
dari sel surya di gazebo teknik elektro UNJ. Alat ini menggunakan sumber listrik
dari pembangkit listrik tenaga surya dengan penyimpanan daya berupa baterai
atau aki. Alat ini dapat mengendalikan daya yang keluar dari baterai atau aki
dengan menggunakan tegangan keluar yang keluar dari aki atau baterai sebagai
paramaternya. Beban yang digunakan berupa lampu LED sebagai penerangan
pada malam hari, port USB untuk charging gadget dan mem-backup listrik dari
PLN jika terjadi pemadaman.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang meliputi analisis kebutuhan,
perancangan, pembuatan dan pengujian. Analisis kebutuhan didasarkan oleh
masih bergantungnya gazebo dengan daya listrik dari PLN dan banyak gazebo di
Universitas Negeri Jakarta yang belum memiliki sumber daya listrik. Pembangkit
listrik tenaga surya dapat digunakan sebagai alternatif penyediaan sumber daya
listrik mandiri. Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya memerlukan
penyimpanan daya berupa baterai atau aki. Baterai atau aki dapat mengalami
kerusakan jika digunakan sampai tegangan terrendah secara terus menerus. Untuk
menghindari kerusakan maka dibuat sistem kendali yang mendeteksi tegangan
untuk memutus tegangan keluar, sensor PIR dan RTC untuk mengendalikan
lampu secara otomatis.
Hasil penelitian menunjukkan bagaimana pembuatan alat gazebo pintar dengan
sumber daya sel surya. Tegangan panel surya paling tinggi terjadi pada jam 12:00
dengan tegangan 19,92 V. Dalam kondisi output panel surya 19,92 V dapat men-
charger baterai dengan tegangan 13,8 V. Dari hasil pengujian sistem kendali
kinerja alat sesuai dengan alogaritma alat yang direncanakan. Dimana inverter
akan menyala ketika jam 8:00-23:00 dengan kondisi VDC > 12,3 v dan VAC off.
USB akan menyala ketika jam 8:00-23:00 dengan kondisi VDC > 11,6 v. Lampu
akan menyala ketika jam 18:00-23:00 dengan kondisi VDC > 11,3 v dan PIR on.
Kata kunci: Gazebo Pintar, Panel Surya, Sistem Kendali, Arduino Uno, Sensor
Tegangan DC, Sensor Tegangan AC, Sensor PIR, Modul RTC.
ABSTRACT
Keywords: Gazebo Pintar, Panel Surya, Sistem Kendali, Arduino Uno, Sensor
Tegangan DC, Sensor Tegangan AC, Sensor PIR, Modul RTC.
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR v
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1.5 Baterai 13
2.1.6 Inverter 14
2.1.8 RTC 20
2.1.9 PIR 21
2.1.11 Relay 23
2.1.12 LED 24
2.1.13 USB 26
3.5 Perancangan 49
3.6 Teknik Pengumpulan Data 42
BAB V PENUTUP 83
5.1 Kesimpulan 83
5.2 Saran 84
DAFTAR PUSTAKA 85
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
memiliki suasana yang sejuk dan menyegarkan. Karena memang tujuan dari
pembangunan gazebo adalah sebagi tempat untuk menikmati suasana sekitar maka
setiap sisinya, bahkan biasanya hampir tidak ada penutup dinding pada setiap sisi
gazebo hanya menggunakan tiang penyangga dan atap saja. Dalam pletakkannya
biasanya gazebo diletakkan di area terbuka seperti di tepi kolam, di taman dan
pembuatan gazebo biasanya di bangun di area terbuka maka ada beberapa gazebo
yang tidak memiliki sumber daya listrik, sehingga tidak dapat menghidupkan
perangkat elektronik yang dimana kita tahu bahwa di era modern kini manusia
tidak bisa lepas dari gadget. Oleh karena itu diperlukan sumber tenaga listrik yang
tersebut.
Indonesia merupakan negara tropis memiliki potensi energi surya yang sangat
besar karena wilayahnya yang terbentang melintas garis khatulistiwa dengan besar
radiasi penyinaran 4,80 kWh /M2/ hari. Energi surya di konversikan langsung dan
bentuk aplikasinya dibagi menjadi dua jenis, yaitu solar thermal untuk aplikasi
semua wilayah instalasi, operasi, dan perawatan PLTS sangat mudah sehingga
mudah diadobsi oleh masyarakat (Suprayogi, 2016). Perlu diketahui bahwa sinar
cahaya matahari menyinari permukaan sel surya menghasilkan listrik pada bagian
cahaya matahari menjadi tegangan listrik. Umumnya sekitar 55% energi cahaya
Listrik yang dihasilkan sel surya tersebut berupa listrik DC, dan untuk
penyimpanan seperti baterai. energi listrik yang telah tersimpan dalam baterai
tersebut barulah bisa digunakan dalam kehidupan sehari hari. Baterai sebagai
media penyimpanan daya listrik memiliki keluaran arus DC. Hal tersebut
medukung dengan perkembangan perangkat elektronik yang saat ini lebih banyak
charging dan disscharging. Untuk mengetahui berapa daya yang keluar dan
masuk ke dalam baterai perlu adanya monitoring terhadap daya yang keluar dan
Beberapa penelitian yang sudah dilakukan terkait sistem kendali dan sel surya
antara lain “Perancangan sistem kendali otomatis pada smart home menggunakan
peenulis ingin mengetahui pengaruh sel surya yang digunakan sebagai sumber
Dengan latar belakang tersebut dan keunggulan dari sel surya peneliti tertarik
untuk menerapkan tekologi sel surya di gazebo sebagai sumber daya listrik
dengan beberapa sistem kendali otomatis dengan judul “Gazebo Pintar Dengan
Sumber Daya Sel Surya”. Sumber daya listrik ini digunakan untuk menghidupkan
perangkat elektronik dan penerangan bagi gazebo. Dibalik itu semua sel surya
mikrokontroler Arduino UNO (Atmega 328) dan penggunaan port USB yang
membutuhkan daya yang lebih kecil untuk keluaran sebagai sumber daya gadget.
Selain itu akan diberikan beban-beban lain yang dibutuhkan digazebo sesuai
gazebo pintar.
berikut :
input.
6. Beban yang digunakan berupa lampu LED, Kotak Kontak, dan Port USB
lapangan.
Uno yang mengontrol beban listrik dari sel surya di gazebo teknik elektro UNJ.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem kendali gazebo pintar
dengan menggunakan Aduino Uno yang mengontrol beban listrik dari sel surya di
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi keilmuan maupun
1. Dari segi keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan membantu manusia dalam
TINJAUAN PUSTAKA
Gazebo berasal dari kata goze artinya memandang, dan ebo yang artinya
Istilah gazebo sendiri berasal dan berkembang dari negeri eropa. Namun,
gazebo sendiri, juga dimiliki oleh orang Indonesia. Bersantai di saung atau gubuk,
kerap dilakukan oleh para petani selepas bekerja seharian penuh di sawah atau
dengan dinding dan konstruksi dari bambu tetapi di era modern ini menggunakan
kayu, besi atau alumunium. Sebenarnya gazebo bisa dibentuk dari bermacam-
macam bahan. Untuk konstruksi bangunanya, bisa digunakan bahan kayu, besi,
bambu, dan palastik. Sementara untuk penyusun atapnya bisa dipilih mulai dari
atap sirap, rumbia, genteng yaitu terdiri dari 4 tiang penyangga utama bila
berbentuk segi empat, tetapi tidak jarang pula berbentuk segi lima, segi enam atau
segi delapan. Papan alas dilapisi dengan bilahan kayu yang disusun rapi samping
Fungsi dari gazebo bisa bermacam – macam, dari bentuk gazebo yang
paling sederhana yaitu gazebo tanpa lantai sampai dengan gazebo yang memiliki
lantai dan dinding dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan kita. Luasan
minimal dari sebuah gazebo 2m² dan maksimal sekitar 36m² (rumahtropika.com),
lebih kecil dari sebuah pendopo yang biasa kita temui di daerah Jawa khusunya,
untuk mewadahi kegiatan yang kita butuhkan. Fungsi gazebo yang paling sering
digunakan adalah sebagai tempat duduk – duduk, selain itu gazebo juga dapat
berfungsi sebagai ruang tamu, ruang makan, ruang berdoa, ruang rapat, kamar
mandi, sebagai stand pameran, ruang tidur (biasa digunakan oleh hotel atau resort
spa). Pembuatan lansekap di sekitar gazebo akan membuat suasana menjadi lebih
indah.
Dalam gazebo pintar ini, kata pintar itu sendiri diambil dari konsep
smarthome atau biasa disebut dengan rumah cerdas. Rumah Cerdas (Smart Home)
adalah aplikasi gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada
home) biasanya terdiri dari perangkat monitoring , perangkat kontrol dan otomatis
ada beberapa perangkat yang dapat diakses menggunakan komputer (Tri Fajar
Yurmama, 2009).
data dan teknologi informasi yang dapat merespon kebuthan penghuni rumah
energi, yang berlangsung secacra otomatis dan terprogram melalui komputer pada
Sehingga dapat disimpulkan bahwa gazebo pintar adalah salah satu sistem
yang dilengkapi dengan komputasi data dan teknolgi informasi yang biasanya
terdiri dari monitoring, perangkat kontrol dan otomatis yang memberikan segala
memandang sekeliling.
mengkonfersi energi surya menjadi energi listrik dalam bentuk arus searah. Listrik
tenaga matahari dibangkitkan oleh komponen yang biasa disebut solar cell yang
cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya yang utama adalah silikon. Silikon
adalah elemen kedua yang terbanyak di bumi sesudah oksigen 25,67%. Silikon ini
konduktor. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh satu sel surya sangat kecil maka
beberapa sel surya harus digabungkan sehingga dapat terbentuk satuan komponen
yang disebut module. Sel Surya disusun dengan menggabungkan silikon jenis p
dan jenis n. Silikon jenis p adalah silikon yang bersifat positif akibat dari
kekurangan elektron sedangkan silikon jenis n adalah silikon yang bersifat negatif
Ketika sel surya menerima atau dikenai radiasi matahari yang berupa foton
pada keduanya yaitu silikon jenis p dan n terbentuk positif (hole) dan negatif
silikon p dan n melalui suatu penghantar luar, maka akan terjadi beda potensial
antara keduanya dan mengalirkan arus searah. Sebuah sel silikon dapat
menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 V. Jadi dalam sebuah panel surya 12 V
maksimum).
Sel surya panel modul memiliki kapasitas output: Watt hour. Sel surya
panel modul 50 WP 12 V, dapat memberikan output daya sebesar 50 Watt per
hour dengan tegangan 12 V. Untuk perhitungan daya yang dihasilkan per hari
adalah 50 Watt x 5 jam (maximun peak intensitas matahari). Kapasitas 10 WP
artinya menghasil 10 watt dalam 1 jam apabila terjadi penyinaran matahari dalam
5 jam dan menghasilkan arus dc 0,5 A. Pada gambar 2.1 merupakan sebuah
contoh dari sel surya panel module yang biasa ada di pasaran.
Gambar 2.1 Panel Surya
Sumber: http://tokopedia.com
Untuk membangun PLTS untuk kebutuhan ada beberapa langkah perhitungan
yang harus di lakukan mengggunakan rumus 2.1, 2.2 dan 2.3 (tim
panelsurya.com, http://www.panelsurya.com/index.php/home/nstalasi-
listrik-tenaga-surya, akses 2 Januari 2019) diantaranya:
1. Langkah pertama, hitung berapa watt daya yang dibutuhkan oleh masing-
masing peralatan dan berapa jam dipergunakan per hari. Hasil dari
W x n x h = Wh (2.1)
Ket :
1.W = Daya
2.n = Jumlah
2. Langkah kedua, hitung jumlah aki yang dibutuhkan sesuai dengan hasil
berapa watt panel surya yang diperlukan untuk pengisian sejumlah aki
yang diperoleh dari hasil perhitungan jumlah aki. Dengan menggunakan
rumus 2.3 :
Ket :
energi surya yang dapat diserap oleh panel surya dan dikonversikan
menjadi energi listrik adalah 5 jam perhari. Maka dapat dihitung dengan
Ket :
arus dari solar module ke battery dan battery ke beban (Sihombing, 2013). Solar
mengatur arus searah dari panel surya ke aki . Selain itu Solar Charge Controller
dapat mengatur kelebihan pengisian karena aki sudah penuh dan kelebihan
tegangan dari panel surya. Solar Charge Controller dapat memperpanjang umur
aki karena dengan menggunakan Solar Charge Controller tegangan dan arus yang
tegangan 16-12 volt dapat merusak merusak aki. Aki pada umumnya di-charge
lain Solar Charge Controller untuk mengatur arus yang dibebaskan dari aki agak
aki tidak full dischare. Seperti yang sudah di jelaskan Solar Charge Controller
dapat mengontrol tegangan dan arus masuk pada aki dengan cara memonitor
Solar Charge Controller akan mengsi aki sampai level tegangan tertentu,
kemudian jika tegangan aki berkurang Solar Charge Controller yang menerima
tegangan dari panel surya akan mulai mengisi tegangan ke aki. Solar Charge
Controller terdapat 1 input dengan 2 kutub yang terhubung dengan output panel
surya, 1 output dengan 2 kutub yang terhubunga dengan aki yang berfungsi
memberikan tegangan dan arus ke aki, 1 output dengan 2 kutub yang berfungsi
juga yang menggunakan tegangan 24 v dc. Contoh dari Solar Charge Controller
2.1.5 Baterai
waktu mendung. Ada beberapa baterai yang cocok untuk pemakaian sistem
1. Nickel – cadmium
2. Lead – acid
3. Nickel – iron
Dalam sistem sel surya, energi listrik dalam baterai digunakan pada malam
hari dan hari mendung. Karena intensitas sinar matahari bervariasi sepanjang hari,
baterai memberikan energi yang konstan. Baterai tidak seratus persen efisien,
beberapa energi hilang seperti panas dari reaksi kimia, selama charging dan
hari dapat merupakan contoh satu cycle baterai (sepanjang hari charging, malam
digunakan/ discharging). Baterai tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Ada
digunakan oleh sistem solar cell adalah accu/ baterai leadacid seperti terlihat pada
2.1.6 Inverter
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter
daya sel surya inverter digunakan untuk mengubah arus DC dari aki mnjadi arus
AC 220 V yang digunakan sebagai backup jika terjadi mati listrik dari PLN.
Bentuk-bentuk gelombang yang dapat dihasilkan inverter anatara lain.
sinus yang dimodifikasi (modified wave) dan gelombang modulasi pulsa lebar
(pulse width modulated wave) tergantung pada desain rangkaian inverter yang
inverter adalah gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang
60Hz dengan tegangan output sekitar 120 V atau 240 V. Output daya listrik yang
umum digunakan untuk produk-produk konsumer adalah sekitar 150 watt hingga
3000 watt. Pada dasarnya prinsip kera yang digunakan inverter adalah perpaduan
dari rangkaian osilator, rangkaian saklar dan sebuah tronsformator yang saling
dihubungkan.
masukan dan kelaran serta kendali dengan program yang bsia ditulis dan dihapus
efektifitas biaya. Secara harfiah disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem
mikrokontroler.
TMS 1000 pada tahun 1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama.
dalam sebuah chip lengkap dengan RAM dan ROM. Kemudian pada tahun 1976
keluarga MCS 48. Saat ini, mikrokontroler yang banyak beredar di pasaran adalah
yang berbeda-beda).
gambar 2.5. Arduino adalah kit elektronika atau papan rangkaian elektronik open
sendiri adalah chip atau IC yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan
output sesuai yang diinginkan. Secara umum, Arduino terdiri dari dua bagian,
yaitu:
2. Software Arduino yang juga open source, meliputi software Arduino IDE
2. Pin-Out
3. Sirkit RESET
4. Atmega 16U2
5. Pin-pin daya :
a. Vin
sumber suplai eksternal. Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin Vin
atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin
Vin.
b. 5 V
diatur dari regulator pada board. Tegangan ini dapat digunakan untuk
c. 3.3 V
diatur dari regulator pada board. Tegangan ini dapat digunakan untuk
6. Memori
7. Input dan Output
gangguan pada nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang besar
fungsi analogWrite().
e. LED : 13 sebuah LED yang terpasang dan terhubung ke pin 13. Pada
saat pin bernilai HIGH, LED menyala dan pada saat LOW, LED mati.
8. Port
9. Komunikasi
dipakai adalah bahasa C. Bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh
Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa C adalah bahasa standart, artinya suatu
program yang ditulis dengan versi bahasa C tentu akan dapat dikompilasikan
dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi. Beberapa alasan
menengah.
2.1.8 RTC
Module RTC adalah module yang berfungsi real time clock atau
pewaktuan digital. Selain itu module RTC juga dapat digunakan untuk
untuk backup RTC apabila catudaya utama mati. VCC input module RTC
menggunakan tegangan antara 2,3 volt sampai 5,5 volt dan memiliki cadangan
baterai.
Interface untuk mengakses module RTC menggunakan i2c atau two wire
(SDA dan SCL) sehingga hanya menggunakan 2 pin saja dan 2 pin untuk
sumbernya. Module RTC memiliki pin output 32,768 kHz untuk memastikan
akurasi yang lebih tinggi (Faudin, Tutorial Arduino Mengakses Modul RTC
DS3231, https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-mengakses-module-rtc-
ds3231/ akses 17 Januari 2019). Modul RTC menghitung detik, menit, jam, hari,
Dalam modul RTC terdapat juga EEPROM AT24C32 yang bisa member
32k EEPROM untuk penyimpanan data, inii adalah pilihan terbaik untuk aplikasi
yang memerlukan fitur data logging dengan presisi waktu yang lebih tinggi.
Memiliki akurasi ± 2 ppm dari 0° C sampai + 40° C dan akurasi ± 3,5 ppm dari
-40° C sampai + 80° C. Modul ini memiliki active-low RST output, dua time of
2.1.9 PIR
berbasis infrared namun tidak sama dengan IR LED dan foto transistor. Perbedaan
dengan IR LED adalah sensor PIR tidak memancarkan apapun, namun sensor ini
merespon energi dari pancaran infrared pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang
terdeteksi olehnya. Salah satu benda yang memiliki pancaran infrared pasif adalah
tubuh manusia. Energi panas yang dipancarkan oleh benda dengan suhu diatas nol
Sensor pir memiliki tiga port yaitu port vcc dan gnd yang berfungsi
sebagai sumber tegangan dan grounding. Yang ketiga adalah port output yang
sensor pir mendeteksi keberadaan orang maka sensor mengirim informasi HIGH
dan sebaliknya jika sensor pir tidak mendeteksi akan kehadiran manusia sensor
ruangan menjadi nilai awal yang menjadi acuan dalam sistem pengontrolan.
Dikatakan bahwa PIR (Passive Infrared Receiver) karena sesnor ini hanya
(Ayudilah,2000).
mikrokontroler.
hubungan (regresi) diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang
sering diberi simbol X dan variabel tak bebas dengan simbul Y. Pada regresi harus
ada variable yang ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain
adanya ketergantungan variabel yang satu dengan variable yang lainnya dan
sebaliknya.
bentuk fungsi tertentu antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X atau
2.1.11 Relay
fungsi logika. Selain itu relay juga dapat memberikan fungsi penundaan waktu.
Relay terbagi dari 2 bagian utama yakni coil dan seperangkat kontak saklar.
yang dapat diprogram menggunakan arduino. Relay memiliki dua kondisi antara
lain :
tertutup, tetapi saat teraliri arus atau mendapat perintah maka akan ke
posisi terbuka.
awal dimana relai pada posisi terbuka, tetapi saat teraliri arus atau
tegangan rendah.
2.1.12 LED
2014:117). LED (Light Emitting Diode) dapat menyala jika mendapat arus,
biasanya LED ditambahkan dengan reflektor yang berguna sebagai dari pantulan
dari LED tersebut, warna cahaya yang dipancarkan tergantung pada material
semikondukting yang digunakan, dapat kita lihat didalam dioda terdapat Anode
dan katoda.
Lampu LED (Light Emitting Diode) pada saat ini tidak hanya ditemui
seterang lampu pijar bahkan neon dapat di contohkan lampu Ostar Lighting LED
buatan Osram yang siap dipasarkan dapat memancarkan cahaya 1000 lumen
sehingga cukup untuk menerangi ruangan dari ketinggian sekitar 2 meter. Lumen
LED juga hemat daya sebab efisiensinya tinggi. Ostar Lighting LED saja
menghasilkan 75 lumen per watt dengan arus kerja 350 miliampere. Rasio
perubahan energi listrik menjadi cahaya jauh lebih besar daripada lampu pijar.
Selain itu, untuk membuat LED tidak dibutuhkan logam beracun timbal atau
Daya tahannya juga mencapai 10 kali lipat daripada lampu halogen dan 50
kali lipat dibandingkan lampu pijar sehingga secara keseluruhan lebih murah.
Berbagai jenis LED telah dibuat dan dipakai sebagai lampu latar pada layar
ponsel, lampu indikator berbagai alat elektronik, atau lampu papan reklame. Pada
2.1.13 USB
USB (Universal Serial Bus) adalah bus serial untuk penghubung yang
biasa digunakan pada komputer, gadget dan lain-lain. USB biasa di gunakan
untuk menstransfer data, membuat jaringan atau untuk mengisi daya. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan USB sebagai sumber daya bagi gadget yang
memperbolehkan sebuah alat untuk dihubungkan atau dilepas dari PC kapan saja
kategori perangkat, low-power atau high-power bisa meminta arus hingga 100mA
(daya maksimal 0,5 W di 5 V). Untuk perangkat non super speed, atau 150 mA
(0,75 W di 5V) untuk perangkat super speed. Sedangkan untuk perangkat high-
power perangkat bisa menarik arus hingga 5x lipat low-power 500 mA (2,5 W di
5 V) untuk perangkat non super speed dan untuk perangkat super speed dapat
Menurut KBBI kotak kontak merupakan suatu titik pada instalasi listrik
dalam gedung yang menjadi tempat pengambilan arus. Kotak kontak adalah salah
satu komponen instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara daya listrik dari
penyuplai daya menuju beban peralatan yang membutuhkan suplai daya listrik.
Kotak kontak harus dipasang dengan kuat dan rapat agar tidak menimbulkan
panas ketika diberi beban. Biasanya kotak kontak dipasang di dinding atau lantai.
dengan grounding.
2. Kotak kontak tanpa pembumian yaitu memiliki 2 lubang yang berfungsi
Rancangan dari gazebo pintar yang akan dibuat oleh peneliti di awali
sumber daya listrik dari panel surya. Keluaran daya lsitrik dari panel surya akan di
daya akan digunakan untuk menyalakan lampu, power supply Arduino Uno
(Atmega 328), dan beban. Modul RTC dan PIR di sambungkan di Arduino Uno
(Atmega 328) sebagai saklar penerangan. Arduino Uno (Atmega 328) selanjutnya
untuk mengetahui arus dan tegangan yang masuk dan keluar dari baterai. Sensor
pembatasan terhadap beban. Selain itu dalam beban berupa port USB, Lampu dan
stopkontak akan terjadi pembatasan oleh sensor tegangan sesuai kondisi baterai
stopkontak akan memiliki sumber dari PLN dengan sistem backup dari panel
METODELOGI PENELITIAN
dari sistem kendali gazebo pintar dengan menggunakan Aduino Uno yang
mengontrol beban listrik dari sel surya di gazebo teknik elektro UNJ
Dengan Sumber Daya Sel Surya dapat dilihat pada tabel 3.1, 3.2, dan 3.3. alat dan
Menyambungkan Rangkaian
perancangan
Hambatan
2 Ampermeter Megukur arus 1
3 Meteran Mengukur Luas 1
baterai/aki.
3 Baterai / Aki Sebagai penyimpanan energi 1
surya.
4 Inverter Berfungsi sebagai pengubah arus 1
DC menjadi arus AC
5 Arduino Uno Sebagai media kontroler dan 1
untuk melaksanakan
kendali
6 Sensor Tegangan AC Berfungsi untuk mendeteksi 1
tegangan PLN.
7 Sensor Tegangan DC Berfungsi untuk mendeteksi 1
pada baterai/aki.
keberadaan manusia.
9 Modul RTC Berfungsi untuk pusat waktu dan 1
pemrograman.
10 Lampu LED Berfungsi sebagai beban yang 1
berguna untuk penerangan
11 Port USB Sebagai penghubung pengisian 6
daya.
12 Kotak Kontak Sebagai tempat pengambilan arus 3
listrik AC.
13 Kabel Menghubungkan bahan satu 1
alat
pembuatan gazebo pintar dengan sumber daya sel surya yang dilakukan di
yang akan dibuat. Setelah rangcangan telah selesai dibentuk, peneliti mulai
alat. Selanjutnya peneliti mencoba apakah alat dapat bekerja jika alat tidak
dapat bekerja makan penelitia akan melakukan perbaikan dan kembali untuk
Jika dalam percobaan alat, alat dapat bekerja peneliti akan melanjutkan
pebgujian alat hingga alat sesuai dengan yang diinginkan. Setelah pengujian
sesuai peneliti akan menganalisis hasil dari pengujian yang sudah dilakukan.
hasil dari penelitian gazebo pintar dengan sumber daya sel surya. Flowchart
Mulai
Identifikasi
masalah
Rumusan
Masalah
Menentukan
Tujuan
Penelitan
Perancangan
Alat
Perakitan dan
Pemrograman
Alat
T
Apakah Perbaikan
Alat
Bekerja?
Y
a
Uji Alat
T
Apa
Pengujian
Y
a
Menganalisis
Hasil
Pengujian
Menyimpulkan
Penelitian
Selesai
beban listrik dari sel surya di gazebo teknik elektro UNJ. Dalam melakukan
pembuatan gazebo pintar dengan sumber daya sel surya ini memerlukan
digunakan untuk tempat istirahat dan mengisi daya gadget. Untuk sumber
listrik pada gazebo masih menggunakan energi listrik dari PLN dan banyak
gazebo yang tidak memiliki sumber listrik karena jauh dari sumber. Maka dari
itu peneliti memasang pembangkit lsitrik tenaga surya sehingga dapat
kontak dengan jumlah 4 lubang dan sumber listrik dari PLN. Dengan jumlah
buah untuk pengisian daya handphone. Kotak kontak juga dipasang untuk
menjadi AC.
Ket :
0,7-0,8
N = 404,25 / 210
N = 2 buah
3.5 Perancangan
Penelitian ini akan membuat gazebo pintar dengan sumber energi sel surya
dengan pengaturan pada beban menggunakan sistem kendali berbasis arduino uno.
Untuk sumber enrgi listrik pada gazebo pintar akan mengunakan panel surya dan
dan PLN. Dari panel surya listrik akan disimpan ke dalam baterai/aki yang
sebelumnya tegangan dan arus yang keluar dari panel surya di atur solar charge
controller.
Pada sistem kendali akan ada beberapa input yaitu 2 sensor pir, sensor
tegangan DC dan sensor tegangan AC. Semua sensor akan memberikan inforasi
ke arduino sebagai pusat kendali. Dari pusat kendali perintah akan dimasukkan ke
relay. Relay dihubungkan dengan baterai di port input relay dan beban berupa
Dari gambar 3.2 sensor pir dan sensor AC dihubungkan pada input
analog pada arduino. Pada modul RTC berbeda karena modul RTC
dihubungkan dengan pin SDA dan SCL. Untuk output arduino dihubungkan
dengan relay untuk mengatur NO dan NC relay. Pada relay input relay
Mulai
Panel Surya
Aki
T T
PLN Stk On(PLN)
Y Off
T Y
Jam 8:00-
23:00
Y
T
VDC > 12,3 V Inverter Off
Y
Stk Off
Inverter On Stk
On (Aki)
USB On Y Y
T
Jam18:00-
23:00
Y Lampu Off
PIR On
T
Y
Lampu On
Gambar 3.3 Diagram alir alat
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Dari diagram alir alat pada gambar 3.3 peneliti mempunyai alogaritma alat yang
Selesai
dibentuk dalam tabel seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Alogaritma Alat
sumber daya sel surya. Pada tabel 3.5 memiliki 4 input berupa jam, VDC atau
tegangan baterai dengan tiga kondisi, VDC atau tegangan AC dengan dua
kondisi on dan off dan sensor PIR atau pendeteksi manusia dengan dua
kondisi. Sistem memiliki empat beban yaitu inverter, USB, Lampu dan
stopkontak.
berikut :
diperoleh.
Data hasil pengujian hasil pengukuran dari rancangan dan data kondisi
alat penelitian akan dicatat dalam bentuk tabel sehingga memudahkan proses
tegangan dan arus yang dihasilkan pada jam tertentu yang dihitung dari pukul
8.00-16.00 WIB.
charging yang diuji pada pukul 8.00 – 16.00 dan saat disscharging dengan beban
sistem kendali diamana pengujian ini untuk mengetahui berfungsi atau tidak
sistem software dan hardware yang dibuat meliputi sistem kendali lampu
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sumber daya sel surya. Peneliltian ini secara garis besar terbagi menjai beberapa
unsur yaitu, perakitan sistem instalasi panel surya, perakitan sistem kendali,
Dalam pemasangan atau perakitan ini dilakukan sesuai dengan skema gambar
yang ada pada bab 3 yang selanjutnya dipasang secara langsung di gazebo. Panel
surya diletakkan di area atap gazebo dimana area tersebut merupakan area yang
memiliki intensitas cahaya paling tinggi di antara bagian lain di gazebo. Untuk
2. Pasang panel surya di atap, letakkan di posisi yang sesuai. Pastikan panel
surya di pasang dengan kuat dan masukkan kabel panel surya masuk ke
46
Gambar 4.1 Pemasangan Panel Surya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
untuk aki dan pasang aki pada tempat yang sudah di buat, setelah
terpasang sambungkan aki kutub negatif dengan busbar beban dan kutub
positif dengan sistem kendali menggunakan kabel seperti pada gambar 4.2.
5. Setelah port output sudah terkoneksi, kabel panel surya yang sudah
6. Pasang juga inverter dengan baik, sambungkan input inverter dengan aki
8. Pasang relay untuk menganti sumber tegangan AC dari PLN jika mati
netral dari output MCB ke port input pertama dan output inverter ke port
input kedua pada relay. Untuk output relay sambungkan ke busbar beban
tegangan AC.
4.3.
Gambar 4.3 Finishing Instalasi Panel Surya
Sumber : Dokumentasi Pribadi
project. Didalam electronic box project terdapat board arduino uno dan relay dc
board arduino uno dan relay dengan sensor dan beban penulis menggunakan
memasang baut yang akan digunakan untuk memasang board arduino dan
relay.
3. Lubangi bagian samping box dengan ukuran yang lebih besar untuk
6. Pasang board arduino dan relay ke dalam box dengan mur dan baut,
setelah itu sambungkan kabel ke port yang sudah di tentukan dan dengan
7. Pasang port usb pada instalasi panel surya dengan menghubungkan port
usb dengan aki sebagai sumber tegangan board Arduino seperti pada
gambar 4.5.
Gambar 4.5 Pemasangan Port USB
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Selanjutnya sensor yang dipasang adalah sensor PIR, sensor tegangan DC,
sensor tegangan AC dan indikator baterai. Dalam pemasangan sensor PIR dan
sensor tegangan DC penulis menggunakan electronic box project yang lebih kecil.
Untuk sensor tegangan AC dan baterai indikator menggunakan box dengan
ukuran sedang. Semua sensor di koneksikan dengan kabel yang ujung kabelnya di
pasang banana plug male untuk di hubungkan dengan box yang berisi board
panel surya dan di pasang dengan kutub positif dan negatif aki. Untuk sensor
tegangan AC dipasang berdekatan dengan MCB dan terkoneksi dengan fasa dan
netral tegangan AC sumber dari PLN. Sensor PIR akan diletakkan di bawah
Beban dalam penelitian ini adalah dua lampu LED, 6 port usb dan 3 kotak
kontak. Untuk pemasangan lampu LED dan port usb penulis menghubungkan
kabel negatif ke busbar yang sebelumnya di koneksikan dengan kutub negatif dari
aki. Untuk kabel positif dihubungkan dengan relay yang berada di electronic box
project. Sedangkan untuk kotak kontak dihubungkan dengan output relay yang
sudah diberi tegangan AC. Dalam pemsangan lampu LED diletakkan di bawah
Untuk pemasangan kotak kontak dan port usb di letakkan di atas meja
menggunakan pin analog yaitu pin A0. Pemasangan sensor seperti pada gambar
4.10. Selanjutnya hasil dari program akan ditampilkan pada serial monitor 9600
membaca tegangan DC. Terjadi perbedaan pembacaan antara AVO meter dengan
output ledpin 13. Sensor tegangan AC menggunakan fungsi “if”. Dengan kondisi
jika sensor membaca tegangan AC maka sensor memberi informasi “HIGH” dan
dan grounding. Untuk pin yang digunakan untuk input dihubungkan dengan
board arduino menggunakan pin digital. Untuk pemasangan seperti pada gambar
4.14. Setelah itu data akan ditampilkan pada serial monitor seperti pada gambar
4.15.
dengan cara klik sketch -> Include Library -> Add.Zip Library -> pilih file yang
telah ter-download. Maka library akan muncul pada program. Selanjutnya mulai
menggunakan port sda dan scl. Pemasangan modul RTC dapat dilihat pada
gambar 4.17 dan akan di tampilkan pada serial monitor 115200 seperti pada
gambar 4.18.
”int” untuk menentukan port yang akan digunakan. Pada ”void setup”
dengan port digital input seperti pada gambar 4.20 dan hasil akan ditampilkan
mendeteksi manusia dan dapat bekerja dengan baik sesuai program dan
pembacaan sensor.
dengan menggunakan fungsi “pinMode”. Pada “Void loop” membaca kondisi pin
13 HIGH dan akan menampilkan “Relay : ON” dengan delay 5 detik. Setelah 5
detik pin 13 akan dalam kondisi LOW dan menampulkan “Relay : OFF” pada
serial monitor dengan delay 1 detik seperti pada gambar 4.24. Setelah 1 detik pin
chanel yang diinginkan. Pada rangkaian ini pin 13 digunakan sebagai output dari
dimana relay akan aktif selama 5 detik dan selanjutnya relay mati selama 1 detik.
input dan output yang saling dihubungkan. Program dimulai dengan memasukkan
library dengan memasukkan #include dari modul RTC. Program yang diawai kata
“int” merupakan program inisialisasi pin input dan output seperti pada gambar
4.11. Dalam program sistem kendali gazebo pintar menggunakan pin digital,
analog dan sda scl. Untuk pin digital di inisialisasikan untuk sensor PIR dengan
kondisi awal “LOW” dan sensor tegangan AC dengan kondisi awal “LOW” pada
pin 5, 6 dan 7. Untuk pin 10, 11 dan 12 digunakan untuk output digital seperti
memsukkan program pada void setup. Fungsi void setup digunakan untuk
menginisialisasi variabel yang akan digunakan dan hanya dijalankan satu kali saat
komunikasi serial antara arduino dengan PC dan yang penulis gunakan adalah
untuk menginisilisasi sebuah pin, dan mennetukan pin tersebut digunakan sebagia
input atau output sesuai dengan kebutuhan. Untuk angka pada pin merupakan
nomor pin yang berada pada board arduino. Untuk “rtc.begin” berfungsi untuk
mengatur waktu sesuai format tanggal, jam dan hari. Program tersebut dapat
digunakan untuk menjalankan siklus program yang akan dilakukan secara terus-
menerus hingga arduino mati atau di-reset. Hasil dari program akan ditampilkan
Dari gambar 4.29 dapat diketahui jika sensor bekerja dengan baik sesuai
program. Dimana pada pukul 17:23 dan tegangan 12,27 V Relay dua yang
melayani USB dalam kondisi On. Relay satu yang melayani lampu mati dan relay
tegangan dan arus pada output panel surya, aki pada saat charging dan
discharging. Dalam penelitian perubahan tegangan dan arus diukur per jam dari
jam 8:00 WIB sampai jam 16:00 selama tiga hari. Pengukuran tegangan diukur
menggunakan avo mater dengan menghubungkan kutub positif avo meter dengan
kutub negatif output panel surya dan menghubungkan kutub negatif avo meter
dengan kutub positif output panel surya seperti pada gambar 4.30.
Tegangan(V Arus(A
Tanggal Jam ) ) Ket
18/12/201
8 8:00 13,34 0 Cerah
9:00 13,66 1 Cerah
10:00 15,32 1 Cerah
11:00 17,27 2 Cerah
12:00 19,92 2 Cerah
13:00 19,34 2 Cerah
14:00 19,45 2 Cerah
15:00 18,88 1 Cerah
16:00 15,14 1 Cerah
19/12/201 Berawa
8 8:00 13,02 1 n
Berawa
9:00 13,61 1 n
Berawa
10:00 13,66 1 n
Berawa
11:00 13,8 1 n
Berawa
12:00 13,87 1 n
Berawa
13:00 13,88 1 n
Berawa
14:00 13,79 1 n
Berawa
15:00 13,04 1 n
Berawa
16:00 12,57 1 n
20/12/201
8 8:00 13,4 1 Cerah
9:00 13,82 1 Cerah
10:00 16,03 2 Cerah
Berawa
11:00 15,61 1 n
12:00 16 2 Cerah
Berawa
13:00 15,05 1 n
Berawa
14:00 13,89 1 n
Berawa
15:00 12,98 1 n
Berawa
16:00 12,5 1 n
Setelah mendapat data-data hasil pengukuran, pembuatan gazebo pintar
dengan sumber sel surya mampu membantu kebutuhan listrik pada gazebo.
Tegangan dan arus yang dihasilkan panel surya dalam kondisi cerah dan berawan
berada pada tegangan 12,5 volt sampai 19,92 volt dengan arus maks 2 amper.
berapa tegangan dan arus yang dikeluarkan solar charge controller untuk mengisi
solar charge controller untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh solar
yang sudah menampilkan arus yang mengalir pada display. Pengujian ini
dilakukan dari pukul 8:00 hingga pukul 16:00. Pengujian dilakukan seperti
gambar 4.31.
diketahui bawah baterai dalam kondisi full charging pada pengisian jam ke-8.
Pengisian Baterai
16
14
12
Tegangan (V)
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
t
paling tingga berada pada jam ke-8 dengan tegangan mencapai 13,8.
Pengisian Baterai
2.5
1.5
Arus (A)
0.5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
t
dapat diketahui arus yang keluar mengalami kenaikan dan penurunan. Jika gambar
4.33 dibandingkan dengan grafik tegangan pada gamabar 4.32 dapat diketahui
semakin tinggi arus yang keluar maka tegangan pengisian juga meningkat.
meter dengan beban lampu LED DC 8 watt 2 buah yang menjadikan beban
mnejadi 16 watt sehingga penulis dapat mengetahui berapa tegangan dan arus
pemakaian.html).
Ket:
2. P = Daya (Watt)
3. V = Tegangan (Volt)
Dengan menggunakan rumus 4.1 dan 4.2 peneliti dapat menghitung berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengosongkan daya pada aki/baterai dengan
I = 16 Watt / 12 V
I = 1,3333 A
t = 50 Ah / 1,333 A
dengan tegangan 12,8 volt (Butterworth, 1998). Pada tabel 4.3 tegangan penuh
berada pada tegangan 12,66 volt dan tegangan terendah berada pada tegangan
9,87 volt. Dari penyataan butterworth diketahui bahwa baterai kosong memiliki
tegangan 11 volt sehingga dapat disimpulkan bahwa baterai yang di uji coba
berada pada kondisi kosong pada jam ke-35 dengan tegangan 10,71 volt.
maka lama waktu yang dibutuhkan baterai yaitu selama 38 jam. Perhitungan dan
pengukuran tegangan pada baterai tidak sesuai dan memiliki perbedaan hingga 3
jam.
Pengosongan Baterai
14
12
10
Tegangan (V)
8
6
4
2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
diketahui bahwa tegangan baterai selama penggunaan dari jam ke-1 hingga jam
tegangan yang signifikan terjadi pada jam ke-33 hingga jam ke-36.
Pengosongan Baterai
1.2
0.8
Arus (A)
0.6
0.4
0.2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Pada gambar 4.36 dapat dilihat bahwa pengosongan baterai pada arus dari
jam ke-1 hingga jam ke-35 mengalami penurunan. Namun pada jam-jam tertentu
mengalami sedikit kenaikan kecil yaitu pada jam ke-8. Penurrunan tegangan yang
Pengujian alat sistem kendali pada gazebo pintar dengan sumber daya sel
kendali terhadap beban. Jika sistem kendali berhasil maka, sistem akan
mematikan atau menyalakan beban berupa USB, Lampu,Inverter dan stopkontak
mendeteksi listrik dari PLN, sensor tegangan dc yang mendeteksi tegangan dari
pada keadaan sensor terhadap beban. Pengujian ini dilakukan agar mengetahui
letepatan sistem dalam menerima data. Hasil pengujian kendali untuk gazebo
pintar dengan sumber daya sel surya dapat dilihat pada tabel 4.4.
dengan tabel 3.5 untuk gazebo pintar dengan sumber daya sel surya pada tabel
4.4, dapat disimpulkan bahwa sistem kontrol sesuai dengan kondisi yang
dipengaruhi waktu, sensor tegangan AC, sensor tegangan DC dan sensor PIR.
Dimana beban USB hanya menyala jika tegangan DC aki di atas 11,91 v dan
dengan waktu yang menunjukkan jam 8:00 hingga 23:00. Beban lampu hanya
menyala jika sensor PIR dalam konsisi on, tegangan DC aki diatas 11,97 v dan
dengan rentang waktu jam 18:00 hingga 23:00. Sedangkan inverter akan menyala
dalam kondisi listirk PLN off dan tegangan dc aki diatas 12,32 v. Hasil pengujian
Arus
Jam Tegangan (V) Arus Lampu (A) Arus USB(A) Jmlh USB
Inverter
8:00 12,68 0 0 0 0
9:00 13,07 0 0,34 1 0
10:00 13,12 0 0,33 1 0
11:00 13,62 0 0,94 3 0
12:00 13,8 0 2,08 5 0
13:00 13,77 0 2,05 5 0
14:00 13,61 0 0,56 2 0
15:00 13 0 0,32 1 0
16:00 12,83 0 0,93 3 0
17:00 12,66 0 0,92 3 0
18:00 12,32 0,98 0,91 3 0
19:00 12,01 0,96 0,57 2 0
20:00 11,98 0,92 0,56 2 0
21:00 11,96 0,91 0 0 0
22:00 11,94 0,91 0 0 0
23:00 11,91 0,9 0 0 0
pintar dengan sumber sel surya pada sistem kendali, penulis mendapatkan
beberarapa data. Dalam pengujian kendali lampu, lampu hanya akan menyala
ketika konsisi baterai lebih besar dari 11,3 v dan waktu antara diatas sama dengan
jam 18:00 sampai diatas sama dengan jam 23:00 dan PIR mendeteksi on. Untuk
sistem kendali USB, USB akan bisa digunakan dan aktif dalam kondisi baterai
dengan tegangan lebih besar dari 11,6 v dan dalam rentang waktu diatas sama
Untuk pengujian sistem kendali backup PLN, sistem backup hanya akan
menyala dalam kondisi sumber dari PLN terputus dengan kondisi tegangan lebih
dari 12,3 v dan rentang waktu diatas jam 08:00 hingga jam 23:00. Data-data
sistem kendali gazebo pintar dengan sumber se surya ditampilkan pada Tabel 4.4
Hasil Pengujian Sistem Kendali Lampu Otomatis, Tabel 4.5 Hasil Pengujian
Sistem Kendali Port USB dan Tabel 4.6 Pengujian Sistem Kendali Backup PLN.
4.4 Kelebihan dan Kekurangan
4.4.1 Kelebihan
merangkainya.
pemrograman.
4.4.2 Kekurangan
4. Atap yang tinggi dan mudah bergerak sehingga sulit dalam berpijak untuk
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
menyimpulkan:
1. Hardware alat yang dibuat sesuai dengan desain mekanik alat. Dengan
pada arduino.
2. Gazebo sudah memiliki sumber listrik dari PLN yang didukung oleh
sumber listrik dari panel surya. Sehingga ketika listrik dari PLN mati
port USB yang dapat digunakan untuk charging perangkat elektronik yang
5. Dari hasil pengujian sistem kendali kinerja alat sesuai dengan alogaritma
alat yang direncanakan. Dimana inverter akan menyala ketika jam 8:00-
23:00 dengan kondisi VDC > 12,3 v dan VAC off. USB akan menyala
ketika jam 8:00-23:00 dengan kondisi VDC > 11,6 v. Lampu akan
menyala ketika jam 18:00-23:00 dengan kondisi VDC > 11,3 v dan PIR
on.
83
5.2 Saran
akhir.
DAFTAR PUSTAKA
Ardan, Dani. Panduan Lengkap Penggunaan 1602/2004 IIC i2C LCD untuk
Arduino.http://www.belajarduino.com/2016/06/how-to-connect-1602-
2004-iic-i2c-lcd-to.html.[8 Juli 2018].
Ayudilah Triwahida. 2000 Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor PIR (Pasive
Infrared Receiver) Berbasis ATMEGA 8535. Diakses dari
http://publication.gunadarma.ac.id/bitsream/123456789/4919/1/Sistem
pengamananRumahDenganSensorPir(PasivveInfrared)BerbasisMikrokontr
olrATmega8535.pdf. Tanggal 10 Juli 2018.
Borg, W.R dan Gall, M.D. 1989. “Educational Research: An Introducing, Fifty
Edition”. New York: Longman.
Lubis, Abubakar dan Sudrajat, Adjat. (2006). Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik.:
BBPT PRESS.
Sihombing, Donny TB. (2013). Perancangan Sistem Penerangan Jalan umum dan
Taman di Areal Kampus USU Dengan (Aplikasi di Areal Pendopo dan
Lapangan Parkir). Medan : DTE FT USU.
Lampiran-1 Dokumentasi
87
Pemasangan Relay
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pemasangan Relay
Sumber: Dokumentasi Pribadi