TUGAS AKHIR
TUGAS AKHIR
Diluluskan di
Medan, Juli 2008
Diketahui
Ketua Program Studi Pembimbing
D3 Fisika Instrumentasi
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri,
kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya
Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
Kasih dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini.
Terimakasih juga penulis ucapkan teristimewa kepada Ayahanda S.Marbun dan
Ibunda M.Simanullang, serta Abang, Kakak, Adek-adek (B’Fredy, K’Vivi, Joel and
Piudan’s) penulis yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan dan doa, baik
materi maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku Dekan FMIPA Universitas Sumatera
Utara
2. Bapak Drs. Wilfried Lubis, M.Sc, selaku dosen pembimbing pada
penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini, yang telah memberikan panduan dan
perhatian kepada penulis untuk menyempurnakan laporan tugas akhir ini.
3. Ketua Program Studi Fisika Instrumentasi Bapak Syahrul Humaidi, M.Sc.
4. Dosen-dosen pengajar pada jurusan Fisika Instumentasi.
5. Teman-teman satu kost Q (K’Niar, K’Derma, K’Pasti, K’Ellana, Elfrida,
Agustina, Hendri, Fendy, Boge, Nance) yang telah memberikan semangat
dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan Memberkati.
6. Personil kelompok AGAPE (K’Rika, Liona, Nuri and Netty, Maria) juga buat
sahabat Q Serta, Steffi, Zuiver. Khusus buat Mampe Thank’s for attention dan
teman-teman Stambuk ’05 yang tak bisa di sebutkan satu persatu. Makacih
yach penulis ucapkan atas segala bantuan dan motivasinya.
7. Buat Bang Bryant juga, makacih banyak yach bang atas bantuannya.
8. Semua pihak yang ikut membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Karya Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Telah dibuat suatu pengendali jarak jauh (remote control) yang digunakan untuk
membuka dan menutup pintu dengan jarak yang relatif jauh. Rancangan ini
dikembangkan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S51 sebagai tempat
memproses data, LED infra merah sebagai pemancar gelombang infra merah, serta
perangkat lunak yaitu bahasa assembly MCS-51. Pengembangan ini dimulai dari
tombol input dan mikrokontroler akan membandingkan data yang diterima dari
tombol input, apakah tombol ON atau tombol OFF, jika tombol ON maka data yang
dikirimkan oleh LED infra merah adalah perintah untuk membuka pintu, dan jika
tombol OFF maka data yang dikirimkan oleh LED infra merah adalah perintah untuk
menutup pintu.
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
BAB 1 Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Sistematika Penulisan 3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lembar Ekspedisi Perbaikan Tugas Akhir
Gambar Rangkaian Pemancar
Datasheet Mikrokontroler AT89S51
Datasheet LED Inframerah
Halaman
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Blok Pemancar Gelombang Inframerah 5
Gambar 2.2 IC Mikrokontroler AT89S51 10
Gambar 2.3 Spektrum Elektromagnetik 14
Gambar 2.4 Inti dalam atom 16
Gambar 2.5 Simbol dan rangkaian sebuah LED 17
Gambar 2.6 Photodioda 20
Gambar 2.7 Software 8051 Editor, Assembler, Simulator 24
Gambar 2.8 ISP- Flash Programmer 25
Gambar 3.1 Rangkaian Power Supply (PSA) 26
Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroller AT89S51 27
Gambar 3.3 Rangkaian Pengirim Data Melalui Infra Merah 29
Gambar 3.4 Flowchart 30
Gambar 4.1 Rangkaian Mikrokontroller AT89S51 34
Telah dibuat suatu pengendali jarak jauh (remote control) yang digunakan untuk
membuka dan menutup pintu dengan jarak yang relatif jauh. Rancangan ini
dikembangkan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S51 sebagai tempat
memproses data, LED infra merah sebagai pemancar gelombang infra merah, serta
perangkat lunak yaitu bahasa assembly MCS-51. Pengembangan ini dimulai dari
tombol input dan mikrokontroler akan membandingkan data yang diterima dari
tombol input, apakah tombol ON atau tombol OFF, jika tombol ON maka data yang
dikirimkan oleh LED infra merah adalah perintah untuk membuka pintu, dan jika
tombol OFF maka data yang dikirimkan oleh LED infra merah adalah perintah untuk
menutup pintu.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini banyak memberikan kemudahan kepada kita untuk
melakukan berbagai aktivitas mulai dari hal-hal yang mudah sampai yang rumit
sekalipun. Hal ini terlihat pada kecenderungan pemakaian ‘remote control‘ ataupun
tombol input sebagai salah satu pemancar sinyal yang terdapat pada beberapa alat
elektronik misalnya Tv remote, mobil dengan alarm, radio, AC (Air Conditioner), dan
Hal ini jelas menunjukkan bahwa saat ini terdapat kecenderungan untuk
semakin populer pada berbagai aplikasi alat elektronik yang digunakan oleh
konsumen.
Pada alat ini digunakan pengontrolan jarak jauh dengan remote control
dengan infra merah sebagai pemancar, seperti yang terdapat pada pintu jarak jauh.
Infra merah cukup efektif digunakan jika alat yang dikontrol terdapat pada lokasi yang
sama dan tidak terlalu jauh. Penggunaan infra merah sebagai pemancar tidak dapat
digunakan lagi jika peralatan yang ingin dikendalikan terhalangi oleh benda yang
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang di atas, maka dalam tugas
akhir ini akan dibuat sistem pengontrolan jarak jauh dengan infra merah sebagai
pemancar.
Pada alat ini digunakan mikrokontroler AT89S51, LED Infra merah sebagai
pemancar infra merah. Mikrokontroler AT89S51 sebagai otak dari sistem yang
berfungsi untuk mengirimkan sinyal dari pemancar ke penerima. Alat akan terbuka
apabila tombol buka ditekan dan akan tertutup secara otomatis apabila tombol tutup
ditekan.
remote control
2. Memahami prinsip kerja LED Infra merah sebagai pemancar infra merah.
Prinsip kerja alat dijelaskan secara sederhana, tanpa pembuktian rumus yang
dipakai .
galombang inframerah.
BAB 1. PENDAHULUAN
Landasan teori, dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang
dan software), bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari
Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian pemancar dan
didapat setelah merakit proyek ini dan saran yang diberikan demi
data
Tombol ON
AT8
9
S5
1 Pemancar
inframerah
Pulsa gelo
inframe
Tombol OFF
Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu bagaimana
cara merancang alat yang akan di buat sesuai dasar teori. Sebelum merancang suatu
Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk
menjelaskan cara kerja dari suatu sistem dan memudahkan untuk melokalisir
merancang hardware yang akan dibuat secara umum. Diagram merupakan pernyataan
hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan
dalamnya. Untuk setiap blok di hubungkan dengan suatu garis yang menunjukkan
elektronik khususnya pada pintu jarak jauh. Keluaran yang dipancarkan oleh infra
merah berupa pulsa gelombang inframerah yang akan diterima oleh pemancar
Sama halnya pada tombol OFF, jika pengguna ingin mematikan alat elektronik
microkomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru.
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semi konduktor dengan kandungan transistor
yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang kecil serta dapat diproduksi
secara massal (dalam jumlah banyak) sehingga harga menjadi lebih murah
(dibandingkan microprocessor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk
memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat
bantu dan mainan yang lebih canggih serta dalam bidang pendidikan.
program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka, dan lain sebagainya),
Microcontroller hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja. Perbedaan
lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM-nya. Pada sistem komputer
disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antar muka
perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan Pada
control disimpan dalam ROM yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM
keluaran Atmel. Jenis Microcontroller ini pada prinsipnya dapat digunakan untuk
program itu sendiri terdapat beberapa set instruksi dan tiap instruksi itu dijalankan
berikut :
5. Lima buah jalur interupsi (dua buah interupsi eksternal dan tiga buah
interupsi internal)
6. Empat buah programable port I/O yang masing-masing terdiri dari delapan
frekuensi 12 MHz
kristal serta catu daya 5 volt. Kapasitor 10 micro-fard dan resistor 10 kilo Ohm
dipakai untuk membentuk rangkaian riset. Dengan adanya rangkaian riset ini
AT89C4051 otomatis diriset begitu rangkaian menerima catu daya. Kristal dengan
Microcontroller.
kehilangan catu daya. Sesuai dengan keperluannya, dalam susunan MCS-51 memori
penyimpanan program ini dinamakan sebagai memori program. Ada berbagai jenis
ROM. Untuk Microcontroller dengan program yang sudah baku dan diproduksi secara
massal, program diisikan kedalam ROM pada saat IC Microcontroller dicetak dipabrik
IC. Untuk keperluan tertentu Microcontroller menggunakan ROM yang dapat diisi
Dulu banyak UV-EPROM (Ultra Violet Eraseable Programble ROM) yang kemudian
dinilai mahal dan ditinggalkan setelah ada flash PEROM yang harganya jauh lebih
murah.
Random Access Memory (RAM) isinya akan sirna begitu IC kehilangan catu
daya, dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai
Jenis memori yang dipakai untuk memori program AT89S51 adalah flash
Memori data yang disediakan dalam chip AT89S51 sebesar 128 kilo byte meskipun
hanya kecil saja tapi untuk banyak keperluan memori kapasitas itu sudah cukup.
yang biasa dipakai untuk komunikasi data secara seri. Jalur untuk komunikasi data
seri (RXD dan TXD) diletakkan berhimpitan dengan P1.0 dan P1.1. pada kaki nomor
2 dan 3, sehingga kalau sarana input/output bekerja menurut fungsi waktu. Clock
penggerak untaian pencacah ini bisa berasal dari oscillator kristal atau clock yang
diumpan dari luar lewat T0 dan T1/T0 dan T1 berhimpitan dengan P3.4 dan P3.5,
sehingga P3.4 dan P3.5 tidak bisa dipakai untuk jalur input/output paralel kalau T0
dan T1 dipakai.
adalah sinyal interupsi yang diumpankan ke kaki INT0 dan INT1. Kedua kaki ini
berhimpitan dangan P3.2 dan P3.3 sehingga tidak bisa dipakai sebagai jalur
input/output paralel kalau INT0 dan INT1 dipakai untuk menerima sinyal interupsi.
Port1 dan 2, UART, Timer 0, Timer 1 dan sarana lainnya merupakan yang secara fisik
Suplai tegangan
2. GND (Pin 20 )
Ground
Port 0 dapat berfungsi sebagai I/O biasa, low order multiplex address/data ataupun
penerima kode byte pada saat flash progamming Pada fungsi sebagai I/O biasa
port ini dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat
Pada fungsi sebagai low order multiplex address/data, por ini akan
Pada saat flash progamming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saat
verifikasi program.
Port 2 berfungsi sebagai I/O biasa atau high order address, pada saat
mengaksememori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan
mengeluarkan isi dari P2 special function register. Port ini mempunyai internal
pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. Sebagai output,
port ini dapat memberikan output sink keempat buah input TTL.
Port 3 merupakan 8 bit port I/O dua arah dengan internal pullup. Port 3 juga
6. RST (pin 9)
Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat
selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam
9. EA (pin 31)
Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan
menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika
kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada
memori internal. Pada saat flash progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12
Volt.
10. XTAL1 (pin 19)
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari
cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
"bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari
Inframerah berarti “bawah merah”, berasal dari bahasa latin infra yang berarti bawah.
Memiliki panjang gelombang lebih dari cahaya nampak dan kurang dari
inframerah dan milimeter dapat digunakan dengan meluas sebagai saluran komunikasi
jarak dekat seperti penggunaan alat kawalan jarak jauh (remote control) bagi televisi,
radio dan sebagainya. Infrared merupakan sebuah cahaya pada panjang gelombang
yang titik puncaknya berada di luar respon mata manusia adalah merupakan cahaya
Spektrum sinar matahari terdiri dari sinar tampak dan sinar tidak tampak.
Dimana sinar tampak meliputi: merah, orange, kuning, hijau, biru, dan ungu. Sinar
yang tidak tampak antara lain: sinar ultraviolet, sinar – X, sinar gamma, sinar kosmik,
diantara sinar tampak dan sinar microwave dinamakan sinar inframerah, dengan
karakteristik adalah tidak kasat mata atau tidak terlihat, bersifat linier atau menyebar,
refraktif atau dapat dipantulkan dan dapat diserap oleh beberapa obyek
panjang gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah
pada daerah infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 μm – 50 μm
berada di alas sebuah pita konduksi dari sebuah semikonduktor jatuh kedalam sebuah
lubang yang berada di puncak pita valensi, maka energi Eg dilepaskan, dimana Eg
adalah lebar sela. Apa yang terjadi pada energi ini? Setidak tidaknya ada dua
kemungkinan. Mungkin energi itu ditransformasikan mejad energi termal dari kisi
yang bergetar dan, dengan kemungkinan yang tinggi, dan itulah yang betul – betul
sedemikian rupa sehingga energi yang dipancarkan itu dapat juga muncul sebagai
hc
= E
g
Dimana :
konduksi. Jumlah lubang yang sedikit (pengangkut minoritas) di dalam pita valensi
Pita konduksi
Eg = energi gav
celah energi
Pita valensi
Infra merah yang digunakan sebagai transmisi data dalam artikel ini hanya
memanfaatkan pancaran cahaya infra merah. Jika LED infra merah memancarkan
cahaya berarti datanya dianggap 1, sedangkan jika LED infra merah tidak
Untuk memperoleh jarak yang cukup jauh, Diode Infrared memerlukan sinyal dengan
frekwensi 38 Hingga 40KHz Berbeda dengan Diode LED yang hanya memerlukan
level tegangan DC saja untuk mengaktifkan LED, Diode Infrared memerlukan sinyal
tidak dapat ditangkap oleh mata manusia, sehingga diperlukan phototransistor untuk
mendeteksinya
LED adalah dioda yang menghasilkan cahaya saat diberi energi listrik. Dalam
bias maju sambungan p-n terdapat rekombinasi antara elektron bebas dan lubang
(hole). Energi ini tidak seluruhnya dirubah kedalam bentuk energi cahaya atau photon
terhadap sustu bahan disebut dengan sifat elektroluminesensi. Material lain adalah
misalnya Galium Arsenida Pospat (GaAsP) atau Galium pospat (GaP) : Photon energi
cahaya dipancarkan untuk menghasilkan cahaya tampak. Jenis lain dari LED
digunakan untuk menghasilkan energi tidak tampak seperti yang dipancarkan oleh
VCC
5V
330
Pemancar infra merah adalah dioda solid state yang terbuat dari bahan Galium
Arsenida (GaAs) yang mampu memancarkan fluks cahaya ketika dioda ini dibias
maju. Bila diberi bias maju elektron dari daerah-n akan menutup lubang elektron yang
ada di daerah-p. Selama proses rekombinasi ini, energi dipancar keluar dari
permukaan p dan n dalam bentuk photon. Photon-photon yang dihasilkan ini ada yang
diserap lagi dan ada yang meninggalkan permukaan dalam bentuk radiasi energi.
pancaran yang kelihatan dapat beguna pada display peralatan, mesin hitung, jam
digital, dan lain-lain. LED infra merah dapat digunakan dalam sistem tanda bahaya
pencuri dan ruang ligkup lain yang membutuhkan pancaran yang tak kelihatan.
Keuntungan dari LED dibandingkan dengan lampu pijar yaitu umurnya yang lebih
yang bergetar karena benda dipanaskan. Selain tidak dapat dilihat secara langsung
sinar infra merah juga dapat menembus kabut dan awan tebal.
Dengan ciri-ciri yang spesifiktersebut, pesawat udara yang terbang tinggi atau
pun satelit-satelit dapat membuat photo permukaan bumi yang tidak diperoleh dengan
Radiasi sinar infra merah dapat getaran-getaran atom pada suatu molekul.
Pada frekuensi-frekuensi yang khas dalam infra merah sehingga spektroskopi. Infra
merah merupakan salah satu alat penting untuk mempelajari spektrum molekul.
Energi yang terkandung dalam radiasi sinar ini tampak seperti energi panas
termasuk cahaya yang diterima dari sinar matahari sejumlah besar mengandung
radiasi ini.
2.4.2 Photodioda
Pengertian : piranti semikonduktor dengan struktur p-n atau p-i-n untuk mendeteksi
lapisan intrinsik antara lapisan n dan p. Piranti yang memiliki lapisan intrinsik disebut
p-i-n atai PIN potodioda. Cahaya diserap di daerah pengambungan atau daerah
Mode operasi
tenaga cahaya ini sedikit tidak linier, dan range perubahannya sangat kecil.
revers (tegangan balik) dari sebuah dioda (yaitu tegangan pada arah tersebut
pada dioda tidak akan menhantarkan tanpa terkena cahaya) dan pengukuran
menghasilkan arus poto. ( hal ini juga bagus untuk mengaplikasikan tegangan
mendekati nol). Ketergantungan arus poto pada kekuatan cahaya dapat sangat
linier .
1. Silikon (Si) : arus lemah saat gelap, kecepatan tinggi, sensitivitas yang bagus
antara 400 nm sampai 1000 nm ( terbaik antara 800 sampai 900 nm).
2. Germanium (Ge): arus tinggi saat gelap, kecepatan lambat, sensitivitas baik
tinggi sensitivitas baik pada jarak 800 sampai 1700nm (terbaik antara 1300
sampai 1600nm)
bahasa assembly untuk MCS-51. angka 51 merupakan jumlah instruksi pada bahasa
1. Instruksi MOV
Perintah ini merupakan perintah untuk mengisikan nilai ke alamat atau register
MOV R0,#20h
MOV 20h,#80h
...........
............
MOV R0,20h
alamat.
2. Instruksi DJNZ
MOV R0,#80h
Loop: ...........
............
DJNZ R0,Loop
............
3. Instruksi ACALL
.............
ACALL TUNDA
.............
TUNDA:
.................
4. Instruksi RET
ACALL TUNDA
.............
TUNDA:
.................
RET
Loop:
.................
..............
JMP Loop
Instruksi ini merupakan perintah untuk lompat ke alamat tertentu, jika pin yang
Loop:
JB P1.0,Loop
.................
Loop:
JNB P1.0,Loop
.................
Loop:
................
CJNE R0,#20h,Loop
................
Jika nilai R0 tidak sama dengan 20h, maka program akan lompat ke rutin
instruksi selanjutnya..
................
DEC R0 R0 = R0 – 1
.............
................
INC R0 R0 = R0 + 1
.............
editor, yaitu 8051 Editor, Assembler, Simulator. Tampilannya seperti di bawah ini.
(di-compile). Pada saat di-assemble akan tampil pesan peringatan dan kesalahan. Jika
masih ada kesalahan atau peringatan, itu berarti ada kesalahan dalam penulisan
perintah atau ada nama subrutin yang sama, sehingga harus diperbaiki terlebih dahulu
dalam bilangan heksadesimal, proses perubahan ini terjadi pada saat peng-compile-an.
software ISP- Flash Programmer 3.0a yang dapat didownload dari internet.
file heksadesimal dari hasil kompilasi 8051IDE, kemudian klik Write untuk
Rangkaian PSA yang dibuat dari sebuah regulator tagangan terdiri dari satu keluaran,
yaitu 5 volt, keluaran 5 volt ini digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian.
Sumber tegangan power supplay ini berasal dari baterei kering 9 volt..
LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Dan capasitor 10mf
berfungsi untku meratakan arus yang masuk dari baterai ke rangkaian. Transistor PNP
TIP 32 disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Kompoen
utama dari rangkaian ini adalah IC mikrokontroler AT89S51. Pada IC inilah semua
program diisikan, sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
VCC 5V
AT89S51
1 40
P1.0 Vcc
2
P1.1 39
3 P0.0 (AD0)
P1.2 38
4 P0.1 (AD1)
P1.3 37
VCC 5V 5 P0.2 (AD2)
P1.4 36
6 P0.3 (AD3)
P1.5 35
7 P0.4 (AD4)
P1.6 34
8 P0.5 (AD5)
10uF P1.7 33
P0.6 (AD6)
9 32
RST P0.7 (AD7)
10 31
P3.0 (RXD) EA/VPP
11 30
P3.1 (TXD) ALE/PROG
12 29
P3.2 (INT0) PSEN
13
P3.3 (INT1) 28
14 P2.7 (A15)
P3.4 (T0) 27
15 P2.6 (A14)
P3.5 (T1) 26
16 P2.5 (A13)
P3.6 (WR) 25
17 P2.4 (A12)
P3.7 (RD) 24
P2.3 (A11)
XTAL 12 MHz 18 23
XTAL2 P2.2 (A10)
19 22
P2.1 (A9)
1 2
XTAL1 21
20
GND P2.0 (A8)
30pF
30pF
Mikrokontroler ini memiliki 32 port I/O, yaitu port 0, port 1, port 2 dan port 3. Pin 32
sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit. Pin 1 sampai 8 adalah
port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3 Pin 40
positip dan sebuah resistor 10 Kohm yang dihubungkan ke ground. Kedua komponen
ini berfungsi agar program pada mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah
power aktif.
program adalah sebesar perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Jika dihitung
t R x C 10 K x 10 F 1m det ik
Jadi 1 mili detik setelah power aktip pada IC kemudian program aktip.
bawahi :
VCC
5V
P3.7 ( AT89S51) R2
2SA733
4.7k
LED_ir
330
Pada rangkaian di atas LED infra merah akan menyala jika basis pada
transistor C945 diberi tegangan yang lebih besar dari 0,7 volt, ini akan sama artinya
jika pada P3.7 AT89S51 diberi logika high (1), karena pin yang diberi logika high
Sedangkan untuk mematikan LED infra merah, maka P3.7 AT89S51 harus diberi
logika low (0), karena dengan memberikan logika low pada P3.7, maka P3.7 akan
memiliki tegangan 0 s/d 0,009 volt, tegangan ini akan menyebabkan transistor tidak
aktip.
Untuk pengiriman data agar data dapat dikirimkan dari jarak yang jauh, maka
LED infra merah harus dipancarkan dengan frekuensi 38 KHz karena frekuensi ini
bebas dari gangguan frekuensi infra merah alam. Jika LED infra merah dipancarkan
dengan frekuensi selai 38 KHz, maka pancarannya akan terganggu oleh frekuensi-
frekuensi infra merah dari alam, seperti frekuensi infra merah yang dipancarkan oleh
maka pancaran LED infra merah yang dihasilkan oleh rangkaian tidak terganggu oleh
pancaran infra merah alam, sehingga jarak pengiriman data semakin jauh.
3.4 Flowchat
program diawali dengan start, Jika ada sinyal input dari tombol maka program akan
membandingkan datanya apakah sinyal yang diinputkan oleh tombol adalah sinyal
Jika input yang diterima adalah sinyal ON maka program akan mengirimkan
datanya melalui pemancar ke penerima. Jika input yang diterima adalah sinyal OFF
maka program mengirimkan datanya melalui pemancar ke penerima yaitu data untuk
mematikan alat elektronik. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawa in
start
tidak
ya ya
Gambar 3. 4 Flowchart
3.5 Program
Adapun program yang diisikan ke mikrokontroler AT89S51 pada Dioda LED Infra
merah sebagai pemancar gelombang pulsa infra merah adalah sebagai berikut :
tbl_Satu:
acall kirimdata ; panggil routin kirim data
mov p2,#0ffh ; isikan ke port 2, nilai 0ffh
mov a,p2 ; isikan nilai yang ada pada port
2 ke alamat a
cjne a,#0feh,tbl_Dua ; bandingkan nilai pada alamat a
dengan nilai 0feh
Recek_tbl_Satu:
mov a,p2 ; isikan nilai yang ada pada port
2 ke alamat a
cjne a,#0feh,Recek_tbl_Satu ; bandingkan nilai pada alamat a
dengan nilai 0feh jika benar
recek tombol satu
jmp Tbl_Satu ; kembali ke routin Tombol satu
tbl_Dua:
mov p2,#0ffh ; isikan 0ff ke port 2
mov a,p2 ; isikan nilai yang ada pada port
2 ke alamat a
cjne a,#0fdh,tbl_satu ; Bandigkan nilai pada alamat a
dengan nilai 0fdh, jika tidak
kembali ke tombol satu
Recek_tbl_Dua:
mov a,p2 ; isikan nilai yang ada pada p2 ke
alamat a
cjne a,#0fdh,Recek_tbl_Dua ; bandingkan nilai pada alamat a
dengan 0fdh , jika benar recek
tombol dua
jmp Tbl_Satu ; kembali ke routin tombol
Kirimdata:
acall frek38khz ; panggil routine frekuensi 38KHz
acall frek38khz ; panggil routine frekuensi 38KHz
acall data ; panggil data
acall frek38khz ; panggil routine frekuensi 38KHz
acall frek38khz ; panggil routine frekuensi 38KHz
ret
frek38khz:
mov r0,#10 ; isikan 10 ke register 0
loop:
clr p3.7 ; kosongkan p3.7
nop ; not operation
nop ; not operation
data:
loop1:
acall pulsa ; panggil routin pulsa
djnz r0,loop1 ; kurangkan nilai pada register
0, jika belum 0 kembali ke
loop1
ret ; kembali ke loop1
pulsa:
clr p3.7 ; kosongkan p3.7
mov r7,#2 ; isikan nilai 2 ke register 7
pls:
mov r6,#255h ; isikan nilai 255 ke register 6
djnz r6,$ ; kurangi nilai pada register 6
sampai habis,
djnz r7,pls ; kurangi nilai pada register 7
jika belum 0 kembali ke pls
mov r7,#50h ; isikan nilai 50h ke register 7
djnz r7,$ ; kurangi nilai diregister 7
sampai habis
ret ; kembali ke pls
end
Rangkaian PSA yang dibuat terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 volt, keluaran 5 volt ini
Sumber tegangan power supplay ini berasal dari baterei kering 9 volt..
tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya
sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Dan capasitor 10mf berfungsi untku
LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32
disini berfungsi untuk mensupplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada
rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari
keluaran 2 buah dioda. Tegangan ini digunakan untuk mensupplay tegangan yang
ini : VCC
5V
1 P1.0 40
VCC
23
P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5
4 P0.0/AD0 P0.1/AD1 P0.2/AD2 P0.3/AD3 P0.4/AD4 P0.5/AD5 P0.6/AD6
5
P1.6 39 4.7kohm
P1.7 P0.7/AD7
6
38
7
8 37
36
35
34
33
9
RST 32
10 31
P3.0/RX0 EA/VPP
11
12 P3.1/TX0
30 10kohm
13
ALE/PROG 10uF
14 P3.2/INT0
15 16 29
P3.3/INT1 P3.4/T0 PSEN
P3.5/T1
17 P3.6/WR
P3.7/RD
P2.0/A8 P2.1/A9 28
P2.2/A10 P2.3/A11 27
P2.4/A12 P2.5/A13 P2.6/A14
P2.7/A16
26
25
Xtal 12 MHz18 24
XTAL2
23
1 2 19
XTAL1 22
33pF 20 21
GND
33pF
AT89S51
rangkaian ini dengan sebuah transistor A733 yang dihubungkan dengan sebuah LED
hidup/mati LED. Dengan demikian LED akan menyala jika transistor aktif dan
sebaliknya LED akan mati jika transistor tidak aktif. Tipe transistor yang digunakan
adalah PNP A733, dimana transistor ini akan aktif (saturasi) jika pada basis diberi
tegangan 0 volt (logika low) dan transistor ini tidak akan aktif jika pada basis diberi
tegangan 5 volt (logika high). Basis transistor ini dihubungkan ke pin I/O
Loop:
Cpl P2.7
Acall tunda
sjmp loop
tunda:
mov r7,#255
tnd:
mov r6,#255
djnz r6,$
djnz r7,tnd
ret
Program di atas akan mengubah logika yang ada pada P2.7 selama selang
waktu tunda. Jika logika pada P2.7 high maka akan diubah menjadi low, demikian jiga
sebaliknya jika logika pada P2.7 low maka akan diubah ke high, demikian seterusnya.
Logika low akan mengaktipkan transistor sehingga LED akan menyala dan
logika high akan menonaktifkan transistor, sehingga LED padam. Dengan demikian
program ini akan membuat LED berkedip terus-menerus. Jika LED telah berkedip
Pada rangkaian di atas LED infra merah akan menyala jika basis pada
transistor C945 diberi tegangan yang lebih besar dari 0,7 volt, ini akan sama artinya
jika pada P3.7 AT89S51 diberi logika high (1), karena pin yang diberi logika high
Sedangkan untuk mematikan LED infra merah, maka P3.7 AT89S51 harus diberi
logika low (0), karena dengan memberikan logika low pada P3.7, maka P3.7 akan
memiliki tegangan 0 s/d 0,009 volt, tegangan ini akan menyebabkan transistor tidak
aktif.
Ketika penerima infra merah menerima pancaran infra merah dengan frekuensi
38 KHz dari rangkaian pemancar, maka output dari penerima akan berlogika high (1),
jika pancaran infra merah ini dihentikan, maka penerima akan mendapatkan logika
low (0) sesaat (± 1200 μs ) kemudian berubah menjadi high (1) kembali walaupun
tidak ada pancaran infra merah dengan frekuensi 38 KHz. Ini sudah merupakan
penghalang atau karena kesalahan pengambilan data ketika alat pertama kali
dihidupkan. Seharusnya penerima mengambil sinyal low dari data yang pertama,
kemudian mengambil data pertama, setelah itu mengambil sinyal low dari data kedua,
kemudian mengambil data kedua, dan demikian seterusnya, sehingga data tersebut
sesuai dengan urutannya. Namun jika ada penghalang sesaat atau ketika pertama kali
seterusnya akan salah. Misalnya jika ada penghalang sesaat, sehingga sinyal low yang
diterima adalah sinyal low yang kedua, maka data kedua akan dianggap sebagai data
pertama, dan data ketiga akan dianggap sebagai data kedua, demikian seterusnya,
Untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan data, maka pada alat ini
ditambahkan satu data yang berfungsi sebagai startbit atau data awal. Data awal ini
mempunyai nilai tertentu, jadi ketika penerima mendapatkan sinyal low, penerima
akan mengambil 1 data setelah sinyal low tersebut dan membandingkannya apakah
sesuai dengan data awal atau tidak. Jika tidak sama, maka penerima akan mengambil
data berikutnya , kemudian membandingkan lagi sesuai atau tidak dengan data awal.
Langkah ini dilakukan terus sampai didapat data awal. Ketika penerima mendapatkan
data yang sesuai dengan data awal, maka penerima akan mengambil data pertama
setelah data awal sebagai data pertama, data kedua setelah data awal sebagai data
kedua, dan seterusnya hingga data ketiga. Dengan demikian tidak akan terjadi
Setiap data mempunyai lebar pulsa high (1) tertentu. Untuk nilai data 0, maka
lebar pulsa high yang dikirim adalah ± 1131 μ sekon. Programnya seperti berikut:
Mov 70h,#0
Inc 70h
Kirim:
Mov r0,70h
Acall data
Sjmp kirim
data:
loop1:
acall pulsa
djnz r0,loop1
ret
pulsa:
Clr P0.0 ; 1μs
Mov r7,#2 ; 1μs
pls:
Demikian juga seterusnya jika yang dikirimkan data 1 s/d data 9, maka data ini
akan ditambah dengan nilai 1, dan kemudian hasil penjumlahannya digunakan sebagai
Sebagai contoh jika data yang dikirimkan adalah data 1, maka data ini akan
perulangan pengiriman pulsa. Jadi lebar pulsa untuk data satu ± 2 x 1.131 μs = 2.262
Data yang yang telah diolah mikrokontroler AT89S51, selain ditampilkan pada
display seven segmen, data tersebut juga dikirimkan ke rangkaian penerima dengan
Pada rangkaian di atas LED infra merah akan menyala jika basis pada
transistor C945 diberi tegangan yang lebih besar dari 0,7 volt, ini akan sama artinya
jika pada P3.7 AT89S51 diberi logika high (1), karena pin yang diberi logika high
Sedangkan untuk mematikan LED infra merah, maka P3.7 AT89S51 harus diberi
logika low (0), karena dengan memberikan logika low pada P3.7, maka P3.7 akan
memiliki tegangan 0 s/d 0,009 volt, tegangan ini akan menyebabkan transistor tidak
aktip.
Untuk pengiriman data agar data dapat dikirimkan dari jarak yang jauh, maka
LED infra merah harus dipancarkan dengan frekuensi 38 KHz karena frekuensi ini
bebas dari gangguan frekuensi infra merah alam. Jika LED infra merah dipancarkan
dengan frekuensi selai 38 KHz, maka pancarannya akan terganggu oleh frekuensi-
frekuensi infra merah dari alam, seperti frekuensi infra merah yang dipancarkan oleh
maka pancaran LED infra merah yang dihasilkan oleh rangkaian tidak terganggu oleh
pancaran infra merah alam, sehingga jarak pengiriman data semakin jauh.
Untuk memancarkan frekuensi 38 KHz dari LED infra merah, langkah yang
dengan frekuensi tersebut, yaitu dengan memberikan logika high dan low pada P3.7
Untuk mendapatkan perioda tersebut, maka program yang harus diberikan pada
38KHz:
clr p3.7
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
setb p3.7
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
nop
sjmp 38KHz
Dengan demikian, jika digunakan kristal 12 MHz, maka waktu yang diperlukan untuk
CLR 1 1
NOP 1 1
SETB 1 1
SJMP 2 2
Berdasarkan tabel di atas, maka lamanya logika low (0) pada P3.7 adalah 13 μ
dan lamanya logika high (1) adalah 13 μs, sehingga periodanya menjadi 26 μs.
13 μs 13 μs
Low High
26 μs
1 1 1 1x106
f 38461Hz 38, 461KHz
6
T 26s 26x10 s 26
Jika LED infra merah dipancarkan dengan frekuensi ini, maka pancaran LED
infra merah dari rangkaian tidak akan terganggu oleh frekuensi infra merah alam.
Sebagai catatan frekuensi infra merah yang tidak dipengaruhi oleh frekuensi infra
merah dari alam adalah anatara 38 KHz s/d 40 KHz, frekuensi inilah yang digunakan
sebagai frekuensi remote kontrol dari TV, VCD dan DVD di seluruh dunia.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem maka penulis
infra merah.
2. Pemancar infra merah yang digunakan adalah LED Infra merah yang
3. Pemakaian remote control ataupun tombol input sebagai salah satu pemancar
infra merah dalam tugas akhir ini terdapat pada beberapa alat, misalnya TV
remote, mobil dengan alarm, radio, AC(Air Conditioner) dan juga pada pintu
jarak jauh..
5.2. Saran
Setelah melakukan penulisan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran
ATMega 8535.
Malvino, Albert paul. 2003. Prinsip-prinsip Elektronika. Jilid 1 & 2. Edisi Pertama.
Jakarta: Salemba Teknika.