Oleh:
Pembimbing, Penguji,
Dr. J. Johny Natu Prihanto., M. M. Nurina Putri H., S.E., M.M., CHRM
Mengetahui,
ii
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KERJA MAGANG
Cherlent Margarettha
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan hikmat yang telah
diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja
magang ini dengan baik dan tepat waktu. Penulisan laporan kerja magang ini dibuat
untuk memenuhi syarat kelulusan Pendidikan strata 1 Fakultas Bisnis Program
Studi Manajemen di Universitas Multimedia Nusantara. Selama melakukan
magang di PT. Dhanistha Surya Nusantara, penulis mendapatkan banyak sekali
pelajaran salah satunya adalah mengetahui proses administrative human resource
di perusahaan.
Penyusunan laporan magang ini dapat terselesaikan tentunya karena adanya
bantuan dari orang-orang hebat di sekitar penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan banyak sekali terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan laporan kerja magang ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua penulis serta kakak laki-laki kandung yang selalu
memberikan semangat kepada penulis setiap kali penulis mengeluh dan
merasa Lelah dalam Menyusun laporan kerja magang ini.
2. Bapak Pramudya IL Tobing selaku Senior Manager Internal Audit, Ibu
Veronica Lestari selaku Recruitment Coordinator yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan laporan kerja magang ini.
3. Bapak J Johny Natu Prihanto, selaku dosen pembimbing magang yang telah
membimbing, memberikan saran, serta perbaikan yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan laporang kerja magang ini kepada penulis.
4. Bapak Mohammad Annas selaku Kepala Program Studi Manajemen
Fakultas Bisnis Universitas Multimedia Nusantara yang telah memberikan
arahan dan dukungan kepada penulis dalam melakukan proses kerja
magang.
5. Hendry Sartika sebagai orang spesial bagi penulis yang selalu menemani
penulis, memberikan dukungan, serta menjadi pendengar yang baik bagi
penulis disaat penulis merasakan lelah dalam menyusun laporan kerja
magang ini.
vi
6. Priska Apryandy sebagai partner dalam menyusun laporan kerja magang
yang telah memberikan banyak dukungan dan informasi kepada penulis.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah
terlibat dalam membantu menyelesaikan laporan kerja magang ini. Penulis berharap
laporan kerja magang yang telah dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi
siapapun yang membacanya. Penulis ingin meminta maaf jika dalam penulisan
laporan magang ini masih terdapat kekurangan.
Cherlent Margarettha
vii
DAFTAR ISI
viii
2.4.5 Performance Management .................................................................... 17
BAB III.................................................................................................................. 19
3.1 Kedudukan dan Koordinasi ................................................................... 19
3.2 Tugas yang Dilakukan........................................................................... 19
3.2.1 Pekerjaan Utama ................................................................................... 20
3.2.2 Pekerjaan Tambahan ............................................................................. 20
3.3 Uraian Pelaksanaan Kerja Magang ....................................................... 20
3.3.1 Uraian Pekerjaan Utama ................................................................. 20
3.3.2 Uraian Pekerjaan Tambahan ........................................................... 38
3.3.3 Kendala Yang Ditemukan ............................................................... 40
2.3.4 Solusi Atas Kendala Yang Ditemukan ............................................ 41
BAB IV ................................................................................................................. 43
4.1 Kesimpulan ........................................................................................... 43
4.2 Saran ..................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... xv
LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perubahan Pangsa Indonesia dalam Produksi Minyak Sawit
Dunia ........................................................................................................... 2
Gambar 2.1 Logo Perusahaan ..................................................................... 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Dhanistha Surya Nusantara .............. 8
Gambar 2.3 Struktur Department Internal Audit ...................................... 10
Gambar 2.4 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia ........................... 14
Gambar 3.1 Struktur Department Internal Audit ...................................... 19
Gambar 3.2 Form Permohonan Cuti ......................................................... 21
Gambar 3.3 File Jadwal Cuti dan Day Off Karyawan Internal Audit ....... 22
Gambar 3.4 Buku Serah Terima Surat Pengajuan Cuti............................. 23
Gambar 3.5 File Jadwal Perjalanan Dinas Karyawan Internal Audit ....... 24
Gambar 3.6 Form Laporan Perjalanan Dinas ............................................ 25
Gambar 3.7 File Monitoring Laporan Perjalanan Dinas ........................... 26
Gambar 3.8 Buku Serah Terima Laporan Perjalanan Dinas ..................... 26
Gambar 3.9 Laporan Hasil Audit .............................................................. 27
Gambar 3.10 Lembar Penyerahan Dokumen Laporan Hasil Audit .......... 28
Gambar 3.11 Outlook Pengiriman File Memo Internal ............................ 28
Gambar 3.12 File List Memo Internal dan Sistem Internal ...................... 29
Gambar 3.13 Form Klaim Pengobatan...................................................... 30
Gambar 3.14 File Monitoring Pengajuan Pengobatan .............................. 30
Gambar 3.15 Buku Serah Terima Laporan Klaim Pengobatan................. 31
Gambar 3.16 Form Permintaan Alat Tulis Kantor .................................... 32
Gambar 3.17 File Monitoring Permintaan Alat Tulis Kantor ................... 33
Gambar 3.18 Buku Serah Terima Form Alat Tulis Kantor ....................... 33
Gambar 3.19 Form Pembelian Tiket Pesawat ........................................... 34
Gambar 3.20 Buku Serah Terima Form Tiket .......................................... 34
Gambar 3.21 Form Ijin Meninggalkan Pekerjaan ..................................... 35
Gambar 3.22 Buku Serah Terima Form Ijin ............................................. 36
Gambar 3.23 Kamera DSLR, Asset Internal Audit................................... 37
Gambar 3.24 Recorder, Asset Internal Audit ............................................ 37
x
Gambar 3.25 Hand Counter, Asset Internal Audit .................................... 38
Gambar 3.26 Form Evaluasi Kinerja Karyawan Masa Percobaan ............ 39
Gambar 3.27 File Monitoring Form Evaluasi ........................................... 40
Gambar 3.28 Buku Serah Terima Form Evaluasi ..................................... 40
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pekerjaan Utama .................................................................. 20
Tabel 3.2 Pekerjaan Tambahan ............................................................ 20
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri minyak kelapa sawit nasional merupakan industri strategis dalam
perekonomian makro, pembangunan ekonomi daerah, pengurangan kemiskinan.
Industri kelapa sawit memiliki peran strategis dengan penghasil devisa terbesar,
lokomotif perekonomian nasional, membangun kedaulatan energi, ekonomi
kerakyatan dan dalam penyerapan tenaga kerja dalam perekonomian makro (Gapki,
Industri Minyak Sawit Merupakan Industri Strategis Nasional, 2017).
Meningkatnya kebutuhan minyak sawit dalam negeri serta besarnya potensi ekspor
minyak kelapa sawit (crude palm oil/cpo) telah memicu pesatnya pertumbuhan luas
kebun kelapa sawit di tanah air. Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan
Kementerian Pertanian, pada tahun 2019 luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia
diperkirakan telah menjadi 14,68 juta hectare atau bertambah hampir 50 kali lipat
(Katadata, 2019).
Bungaran Saragih, mantan Menteri Pertanian menilai masa depan industri
kelapa sawit Indonesia berada di tangan generasi milenial. Ia yakin generasi
milenial mampu membawa Indonesia tidak hanya menjadi pemimpin sawit dunia,
namun juga menjadi pemimpin industri oleokimia dunia (produk olahan sawit)
(Larasati, 2019). Sejak berkembangnya sektor perkebunan di Indonesia, kelapa
sawit adalah komoditas yang digadang-gadang sebagai pemimpin sektor pertanian
terutama perkebunan. Selain itu, komoditas ini termasuk prospek yang paling cerah
dibandingkan komoditas perkebunan lainnya, seperti kakao, karet, kopi, dan lain-
lain (Marpaung, 2019).
1
Sumber: (Gapki, 2018)
Gambar 1.1 Perubahan Pangsa Indonesia dalam Produksi Minyak Sawit
Dunia
Berdasarkan Gambar 1.1 pertumbuhan produksi CPO Indonesia yang begitu
cepat merubah posisi Indonesia pada pasar minyak sawit dunia. Pada tahun 2016,
Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia menjadi produsen CPO terbesar di dunia.
Di tahun 2019 industri sawit Indonesia diprediksi memiliki prospek yang
baik. Kondisi ini didukung dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin
membaik (Administrator, 2019). Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (Gapki), sampai Desember 2019, konsumsi minyak sawit untuk
kategori makanan dalam negeri mencapai 9,86 juta ton atau naik hingga 49% year
on year (yoy). Sedangkan, konsumsi oleokimia dalam negeri mencapai 1,05 juta
ton atau tumbuh 9% yoy, dan konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 5,75 juta
ton. Ketua umu Gapki Joko Supriyono mengatakan bahwa “ini adalah performance
baik, karena secara keseluruhan, pasar domestik kita menguat cukup signifikan”
(Laoli, 2020).
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan
alam yang dapat diproduksi salah satunya adalah sektor pertanian. Dengan
meningkatnya sektor pertanian di Indonesia, hal ini memberikan dampak positif
baik dalam urusan dalam negeri maupun luar negeri (investindonesia, 2017).
Banyak prestasi yang ditunjukkan Indonesia dalam sektor pertanian dalam beberapa
2
tahun terakhir. Hal itu terlihat dari meningkatnya nilai ekspor dan Pendapatan
Domestik Bruto (PDB) (Ralie, 2019).
Sektor pertanian mampu bertahan dalam kondisi perlambatan ekonomi
Indonesia maupun dunia. Sektor pertanian mampu menciptakan pertumbuhan
positif dalam pembangunan nasional, dengan menciptakan kesempatan kerja
(Febrinastri, 2020). Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto
menyebutkan “Pertanian secara keseluruhan mengalami pertumbuhan secara
positif. Pertanian menyumbang 0,7 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebesar 5,05 persen di triwulan kedua 2019. Pertanian juga mengalami kenaikan
sebesar 0,23 persen dibandingkan triwulan pertama 2019” (Kurniawan, 2019).
Tetapi perlu diketahui juga tantangan didalam sektor pertanian di Indonesia
pada sekarang ini semakin banyak, salah satunya adalah teknologi (Primasiwi,
2019). Indonesia harus bergerak untuk membangun sektor pertanian yang
berkelanjutan. Sektor pertanian yang dibangun harus mengarah pada sektor
pertanian 4.0 (Syukra, 2019).
Chairman Institute for Food and Agriculture Development Studies
(IFADS), Iskandar Andi Nuhung menyampaikan “untuk mewujudkan berbagai
komitmen di Indonesia, maka perlu didukung Sumber Daya Manusia (SDM)
khususnya petani dan penyuluh pertanian. Tantangannya adalah sebagian besar
petani Indonesia berumur 45 tahun ke atas. Tanpa adanya regenerasi, Indonesia
terancam akan kekurangan SDM yang bekerja di sektor pertanian. Untuk itu
pemerintah dan industri perlu mendorong generasi milenial untuk terjun di sektor
pertanian,” (Herman, 2019).
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Magang
1.2.1 Maksud Kerja Magang
Maksud dari praktek kerja magang ini adalah penulis ingin memahami
secara teori yang telah dipelajari di perkuliahan dengan praktek kerja yang ada di
lapangan, terutama mengenai human resource management diterapkan di PT.
Dhanistha Surya Nusantara. Selain itu, penulis ingin mendapatkan ilmu dan
pengalaman tentang dunia kerja khususnya dibidang human resource management
dengan melihat proses nyata dari perusahaan.
3
1.2.2 Tujuan Kerja Magang
Adapun tujuan dari laporan magang ini adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan teori yang telah diperoleh dari kampus mengenai human
resource ke dalam praktek nyata kerja magang.
2. Mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja.
3. Untuk meningkatkan skill yang sesuai dengan bidang human resource.
4. Menyelesaikan mata kuliah internship sebagai syarat kelulusan yang
diberikan oleh Fakultas Bisnis major Human Resource Management
Program Studi Manajemen di Universitas Multimedia Nusantara.
1.3 Waktu dan Prosedur Pelaksanaan Kerja Magang
1.3.1 Waktu Pelaksanaan Kerja Magang
Proses pelaksanaan kerja magang:
1. Periode Kerja Magang : 31 Januari 2020 – 31 Maret 2020
2. Waktu Kerja : 08.00 – 17.00
3. Hari Kerja : Senin – Jumat
4. Tempat : PT Dhanistha Surya Nusantara
5. Posisi : Admin Internal Audit
1.3.2 Prosedur Pelaksanaan Kerja Magang
Dalam proses kerja magang, penulis harus melakukan beberapa tahapan
yaitu:
1. Mencari perusahaan yang dapat dijadikan tempat magang dan bekerja
sekurang-kurangnya 60 hari.
2. Mengajukan surat permohonan kerja magang dan mengisi formulir serta
pengajuan kerja magang sebagai dasar pembuatan Surat Pengantar
Kerja Magang yang ditujukan kepada perusahaan dan ditandatangani
oleh Ketua Program Studi Manajemen.
3. Surat Pengantar Kerja Magang, dibawa oleh mahasiswa ke perusahaan
pada saat wawancara untuk bagian Human Resource.
4. Mahasiswa memberikan surat ke BAAK untuk bisa mendapatkan
dokumen-dokumen yang harus diisi untuk melengkapi laporan kerja
magang, seperti formulir kartu kerja magang, formulir kehadiran kerja
4
magang, formulir realisasi kerja magang, dan formulir penilaian kerja
magang.
5. Pelaksanaan praktek kerja magang.
6. Penyusunan praktek kerja magang.
7. Bimbingan laporan kerja magang.
8. Siding kerja magang.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai latar belakang pelaksanaan
kerja magang, maksud dan tujuan kerja magang, waktu dan prosedur
pelaksanaan kerja magang, dan sistematika penulisan laporan kerja magang.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan.
Gambaran umum perusahaan meliputi, sejarah singkat perusahaan, profil
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan
penggunaan landasan teori yang berhubungan dengan praktek kerja magang.
BAB III PELAKSANAAN KERJA MAGANG
Dalam bab ini, penulis menjelaskan pelaksanaan kerja magang yang
berisikan peran serta kedudukan penulis dalam struktur organisasi perusahaan,
pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh penulis, proses praktek kerja magang,
kendala yang dihadapi selama praktek kerja magang, serta memberikan solusi
terhadap kendala yang dihadapi selama pelaksanaan praktek kerja magang.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini, penulis menjelaskan mengenai kesimpulan yang dapat
diambil terkait dengan teori yang sudah didapatkan di perkuliahan dengan dunia
kerja. Kemudian, saran dan kritik yang membangun diberikan untuk perusahaan
guna membantu perbaikan perusahaan kedepannya.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
6
d. PT. Palmindo Lestari di Kec. Ketungau Hulu
3. Provinsi Kalimantan Tengah
a. PT. Antang Ganda Utama di Kab. Barito Utara
b. PT. Intiga Prabhakara Kahuripan di Kab. Kotawaringin Timur
4. Provinsi Kalimantan Timur
a. PT. Sabhantara Rawi Sentosa di Kab. Kutai Timur
5. Provinsi Kalimantan Utara
a. PT. Sanggam Kahuripan Indonesia di Kab. Bulungan
7
2.1.1 Struktur Organisasi PT. Dhanistha Surya Nusantara
8
2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) tentu memiliki
tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut dicapai dengan dukungan tindakan-
tindakan positif yang didasarkan dengan visi & misi yang dimiliki perusahaan.
Salah satunya, PT. Dhanistha Surya Nusantara memiliki visi dan misi yang menjadi
suatu dasar dan pedoman dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Berikut
merupakan visi dan misi PT. Dhanistha Surya Nusantara:
1. Visi Adapun visi dari PT. Dhanistha Surya Nusantara adalah “Grow
Sustainably and Bloom Eternally”.
2. Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, PT. Dhanistha Surya Nusantara
melaksanakan misi yaitu “To Be The World’s most Respected Plantation Company
that creates Value for our Environment, Community & All Stakeholders”.
2.2 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Dhanistha Surya Nusantara
Alamat Kantor : Puri Matahari Tower Lt. 20 & 21, Jl. Lingkar Luar Barat No. 9,
Kembangan Utara, Jakarta Barat – 11610
Tahun Bediri : 2016
Telepon : (021) 80661917
Status Perusahaan : Non-Tbk
Jenis Usaha Perusahaan : Perkebunan/Industri Kelapa Sawit
9
2.3 Struktur Departemen Internal Audit
10
manajemen secara sistematis membuat keputusan tentang tujuan dan kegiatan yang
akan dilakukan oleh individu, kelompok, unit kerja, atau keseluruhan organisasi.
Menurut Kinicki & Williams (2016), dalam bukunya yang berjudul
Management mengungkapkan bahwa manajemen merupakan mengejar tujuan
organisasi secara efisien dan efektif dengan mengintegrasikan pekerjaan seseorang
melalui planning, organizing, leading, dan controlling sumber daya organisasi.
Maksud dari efektif dan efisien dalam teori ini yaitu melakukan hal yang benar.
Efektif dijabarkan sebagai akhir dari sebuah organisasi, yaitu tujuannya. Efektif
dimaksudkan untuk mencapai hasil, untuk membuat keputusan yang tepat, dan
dengan sukses membawa organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Sedangakn
efisien dimaksudkan sebagai menggunakan sumber daya baik dari segi manusia,
uang, dan bahan baku secara bijak dan hemat biaya.
Berdasarkan Robbins & Coulter (2017), membagi fungsi manajemen
menjadi 4, yaitu: Planning adalah strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengembangkan rencana komprehensif untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kegiatan. Organizing adalah fungsi dimana manajer
bertanggung jawab untuk mendesain struktur organisasi, termasuk menentukan
tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukannya, bagaimana tugas
harus dikelompokkan, siapa yang melapor kepada siapa, dan dimana keputusan
harus dibuat. Leading adalah pengarahan dan pengorganisasian orang – orang yang
dilakukan manajer kepada bawahannya dalam sebuah organisasi. Controlling
adalah fungsi untuk memastikan bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya
karena manajemen harus memantau kinerja organisasi.
Berdasarkan Kinicki & Williams (2016), dalam bukunya yang berjudul
Management dalam menjalankan fungsi dan peran manajemen dan mencapai
keunggulan kompetitif, seorang manajer membutuhkan berbagai keterampilan
untuk melakukan hal ini dengan baik. Ada berbagai keterampilan penting yang
perlu dimiliki oleh seorang manajer yaitu:
1. Technical skill, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas khusus yang
melibatkan metode atau proses tertentu.
11
2. Conceptual and decision skill, yaitu keterampilan yang berkaitan
dengan kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
untuk kepentingan organisasi dan anggotanya.
3. Interpersonal and communication skill, yaitu kemampuan untuk
memotivasi dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
2.4.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Dessler (2013), dalam bukunya yang berjudul Human Resource
Management, mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan
proses mendapatkan karyawan, memberikan pelatihan, penilaian, dan kompensasi
kepada karyawan, juga menciptakan hubungan antar rekan kerja, kesehatan,
keselamatan, dan masalah keadilan.
Menurut Robbins & Judge (2013), dalam bukunya yang berjudul
Organizational Behavior, mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
sebagai aktivitas memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, mengatur
karyawan, dan pelatihan.
Sementara menurut Schermerhorn (2010), human resource management
adalah proses menarik, mengembangkan, dan mempertahankan tenaga kerja
berkualitas tinggi. Proses-proses tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Menarik tenaga kerja berkualitas - perencanaan sumber daya manusia,
rekrutmen karyawan, dan seleksi karyawan.
2. Mengembangkan tenaga kerja berkualitas – orientasi, pelatihan dan
pengembangan karyawan, serta manajemen kinerja.
3. Mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas – pengembangan karir,
work-life balance, kompensasi dan tunjangan, retensi dan turnover, serta
mengelola hubungan ketenagakerjaan.
Berdasarkan pengertian human resource management yang telah
disebutkan diatas, maka penulis menggunakan definisi human resource
management dari Robbins & Judge (2013), dalam bukunya yang berjudul
Organizational Behavior, mendefinisikan manajemen sumber daya manusia
sebagai aktivitas memotivasi, mendisiplinkan, menangani konflik, mengatur
karyawan, dan pelatihan.
12
Menurut Dessler (2013), seorang human resource manager memiliki tugas
dalam tiga fungsi yang berbeda yaitu:
1. A Line Function
Dalam fungsi ini, seorang human resource manager mengarahkan
kegiatan karyawan di departemennya sesuai dengan bidang yang terkait.
2. A Coordinative Function
Dalam fungsi ini, seorang human resource manager mengkoordinasikan
kegiatan pada anak buahnya. Tugas ini biasa disebut dengan
kewenangan fungsional. Di sini para manajer memastikan para manajer
lini menerapkan kebijakan praktik sumber daya manusia perusahaan,
misalnya untuk mematuhi kebijakan pelecehan seksual.
3. Staff (assist and advise) Function
Dalam fungsi ini, seorang human resource manager membantu dan
memberikan saran kepada manajer lini. Misalnya, menyarankan CEO
agar dapat lebih memahami aspek personalia dari opsi strategis di
perusahaan. Selain itu dapat membantu dalam hal perekrutan, training,
evaluasi, penghargaan, konseling, promosi, dan pemecatan pegawai.
Hal ini dapat membantu manajer lini mematuhi hokum ketenagakerjaan
dan keselamatan kerja yang setara, serta memainkan peran penting
dalam menangani keluhan dan hubungan kerja.
Menurut Robbins & Coulter, (2017) membagi proses manajemen sumber
daya manusia kedalam beberapa tahapan, yaitu:
13
Sumber: Robbins & Coulter, 2017
Gambar 2.4 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Gambar 2.1 proses manajemen sumber daya manusia ada
delapan aktivitas. Tiga aktivitas pertama memastikan bahwa karyawan yang
kompeten diidentifikasi dan dipilih, dua aktivitas berikutnya melibatkan
penyediaan karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru, dan tiga
aktivitas terakhir adalah memastikan bahwa organisasi mempertahankan karyawan
yang kompeten dan yang memiliki kinerja tinggi.
2.4.3 Tugas Human Resource Management
Menurut Dessler (2015), tugas human resource management adalah sebagai
berikut:
1. melakukan analisis pekerjaan (menentukan jenis pekerjaan masing-
masing karyawan).
2. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan.
3. Memilih calon karyawan.
4. Mengorientasikan dan melatih karyawan baru.
5. Mengelola upah dan gaji (memberikan kompensasi kepada karyawan).
6. Memberikan insentif dan benefit.
7. Penilaian kinerja.
8. Berkomunikasi (wawancara, penyuluhan, pendisiplinan).
14
9. Melatih dan mengembangkan manajer.
10. Membangun komitmen karyawan.
2.4.4 Mengapa Human Resource Management Penting
Menurut Dessler (2015), human resource management penting untuk
menghindari kesalahan sebagai berikut:
1. Memperkerjakan orang yang salah.
2. Mengalami turnover yang tinggi.
3. Membuat karyawan tidak melakukan yang terbaik terhadap pekerjaannya.
4. Membuang waktu dengan wawancara yang tidak berguna.
5. Membuat perusahaan dibawa ke pengadilan karena tindakan diskriminatif
yang dilakukan perusahaan.
6. Masalah keselamatan kerja yang dibawa ke pengadilan.
7. Memiliki beberapa karyawan yang menganggap gaji karyawan tidak adil
dibandingkan dengan perusahaan lain.
8. Memungkinkan kurangnya pelatihan yang membuat efektifitas menurun.
9. Tidak adil pada buruh.
2.4.5 The New Human Resource Management
Menurut Dessler (2015), human resource management memiliki tantangan
baru untuk saat ini. Maka HR manajer harus bertindak sebagai berikut:
1. Fokus dengan strategi yang lebih banyak, gambar besar permasalahan.
2. Fokus dengan meningkatkan kinerja.
3. Mengukur kinerja HR dan hasilnya.
4. Menggunakan bukti dalam manajemen sumber daya.
5. Menambah nilai.
6. Menggunakan strategi baru untuk meningkatkan pelayanan HR.
7. Menggunakan pendekatan talent management untuk mengelola sumber
daya manusia.
8. Mengelola employee engagement.
9. Mengelola etika karyawan.
15
2.4.6 Compensation
1. Pembayaran langsung
bonus karyawan.
berikut:
16
untuk pekerjaan yang sama dalam perusahaan, berdasarkan kinerja
setiap individu.
17
produk, penghentian, perbaikan, pemanfaatan peralatan, dan keluhan
pelanggan).
3. Observasi oleh supervisor atau spesialis lainnya.
4. Wawancara dengan karyawan atau atasannya.
5. Melakukan ujian mengenai pengetahuan terkait pekerjaan,
keterampilan, dan kehadiran.
6. Survei mengenai sikap.
7. Buku harian karyawan.
8. Hasil penilaian karyawan.
9. Perangkat lunak khusus untuk menganalisa kesenjangan kinerja, seperti
dari Saba Software, Inc.
18
BAB III
PELAKSANAAN KERJA MAGANG
3.1 Kedudukan dan Koordinasi
Posisi penulis dalam kerja magang ini adalah sebagai Admin Internal Audit
pada PT. Dhanistha Surya Nusantara. Penulis membantu Bapak Pramudya IL
Tobing yang menjabat sebagai Senior Manager Internal Audit dalam memonitoring
cuti dan day off karyawan internal audit, memonitoring perjalanan dinas dan
laporan perjalanan dinas, memeriksa format/wording laporan hasil audit serta
melakukan percetakan dan medistribusikan, filling dan organizing data, seperti IM,
SI, SOP, dan Time Report, klaim pengobatan, request ATK, tiket pesawat.
Posisi kedudukan dan koordinasi penulis dalam Internal Audit:
penulis
19
3.2.1 Pekerjaan Utama
Tabel 3.1 Pekerjaan Utama
No Jenis Pekerjaan Utama Koordinasi
1. Monitoring cuti dan day off karyawan internal SM Internal Audit
audit
2. Monitoring perjalanan dinas SM Internal Audit
3. Monitoring laporan perjalanan dinas SM Internal Audit
4. Memeriksa format/wording Laporan Hasil SM Internal Audit
Audit
5. Pendistribusian Laporan Hasil Audit SM Internal Audit
6. Filling data seperti MI, SI, SOP, dan Time SM Internal Audit
Report
7. Monitoring klaim pengobatan SM Internal Audit
8. Monitoring request alat tulis kantor SM Internal Audit
9. Monitoring pemesanan tiket pesawat SM Internal Audit
10. Monitoring ijin meninggalkan pekerjaan SM Internal Audit
11. Monitoring asset internal audit SM Internal Audit
20
tangan penulis memberikan tanda di kalender yang ada di sharing folder dan
mencatat di buku untuk tanda serah terima dengan HRD.
21
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.3 File Jadwal Cuti dan Day Off Karyawan Internal Audit
22
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.4 Buku Serah Terima Surat Pengajuan Cuti
2. Monitoring perjalanan dinas
Department lain yang ingin mengetahui karyawan internal audit sedang
bertugas dimana bisa dilihat melalui jadwal perjalanan dinas. Tugas penulis
disini adalah jika ada department yang ingin mengetahui karyawan internal
audit sedang bertugas dimana penulis menunjukkan file yang berisikan
jadwal perjalanan dinas karyawan internal audit yang tertera dalam sharing
folder.
23
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.5 File Jadwal Perjalanan Dinas Karyawan Internal Audit
3. Monitoring laporan perjalanan dinas
Karyawan internal audit yang ingin mengklaim laporan perjalanan dinas
harus mengisi form laporan perjalanan dinas dan melampirkan bukti-bukti
yang sesuai dengan angka yang dilaporkan. Tugas penulis disini adalah
mengecek antara angka yang ditulis di form laporan perjalanan dinas dan
bukti-bukti yang terlampir, contoh nya seperti uang makan, uang transport,
dan uang saku. Lalu jika sudah sesuai penulis meminta tanda tangan atasan
langsung karyawan yang bersangkutan dan atasan tidak langsung. Lalu jika
sudah mendapatkan tanda tangan penulis mencatat di file monitoring
laporan perjalanan dinas sesuai dengan total yang di klaim oleh karyawan
tersebut di form pengobatan serta mencatat tanggal dokumen dan tanggal
diserahkan nya dokumen, selain itu penulis juga mencatat di buku untuk
serah terima dengan pihak HRD.
24
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.6 Form Laporan Perjalanan Dinas
25
Gambar 3.7 File Monitoring Laporan Perjalanan Dinas
26
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.9 Laporan Hasil Audit
5. Pendistribusian Laporan Hasil Audit
Laporan Hasil Audit yang telah selesai di cetak dan di jilid di serah
terimakan kepada 5 pihak yang terkait. Tugas penulis disini adalah
memberikan Laporan Hasil Audit yang telah selesai di cetak dan di jilid
kepada senior manager internal audit untuk diperiksa dan setelah selesai
diperiksa penulis meminta tanda tangan kepada financial controlling
disetiap lembar Laporan Hasil Audit yang memerlukan tanda tangan
financial controlling lalu jika telah selesai penulis baru melakukan
pendistribusian Laporan Hasil Audit kepada Managing Director, operating
& budgeting, finance & accounting, dan funding.
27
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.10 Lembar Penyerahan Dokumen Laporan Hasil Audit
6. Filling data seperti MI, SI, SOP, dan Time Report
Karyawan internal audit mengirim file melalui outlook kepada penulis yang
berisikan MI, SI, SOP, atau Time Report. Tugas penulis disini adalah mem-
filling data ke file yang ada di sharing folder.
28
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.12 File List Memo Internal dan Sistem Internal
7. Monitoring klaim pengobatan
Karyawan internal audit yang ingin mengklaim pengobatan harus mengisi
form pengobatan dan melampirkan bukti-bukti yang sesuai dengan angka
yang dilaporkan. Tugas penulis disini adalah mengecek antara angka yang
ditulis di form pengobatan dan bukti-bukti yang terlampir, contoh nya
seperti biaya konsultasi dengan dokter, biaya obat. Lalu jika sudah sesuai
penulis meminta tanda tangan atasan langsung karyawan yang bersangkutan
dan atasan tidak langsung. Lalu jika sudah mendapatkan tanda tangan
penulis mencatat di file monitoring pengobatan sesuai dengan total yang di
klaim oleh karyawan tersebut di form pengobatan serta mencatat tanggal
dokumen dan tanggal diserahkan nya dokumen, selain itu penulis juga
mencatat di buku untuk serah terima dengan pihak HRD.
29
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.13 Form Klaim Pengobatan
30
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.15 Buku Serah Terima Laporan Klaim Pengobatan
8. Monitoring request alat tulis kantor
Karyawan internal audit yang ingin meminta alat tulis kantor menginfokan
melalui selembar kertas lalu diberikan kepada penulis. Tugas penulis disini
adalah mengisikan permintaan alat tulis kantor yang telah di tuliskan di
selembar kertas ke dalam form permintaan alat tulis kantor dan setelah
selesai penulis meminta tanda tangan senior manager internal audit setelah
mendapat tanda tangan penulis menyerahkan form tersebut kepada
sekretaris managing director.
31
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.16 Form Permintaan Alat Tulis Kantor
32
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.17 File Monitoring Permintaan Alat Tulis Kantor
33
bersangkutan lalu setelah itu menulis di buku untuk serah terima dengan
HRD.
34
10. Monitoring ijin meninggalkan pekerjaan
Karyawan yang ingin pulang cepat atau datang telat harus megisi form ijin
meninggalkan pekerjaan lalu diserahkan kepada penulis untuk di proses.
Tugas penulis disini adalah meminta tanda tangan persetujuan dari senior
manager lalu jika sudah di setujui penulis mencatat di buku untuk serah
terima dengan HRD.
35
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.22 Buku Serah Terima Form Ijin
11. Monitoring asset internal audit
Karyawan yang ingin meminjam atau mengembalikan asset internal audit
harus melalui penulis. Tugas penulis disini adalah menjaga asset yang
diletakkan di suatu tempat dan jika ada yang ingin meminjam dan
mengembalikan penulis melakukan update di file yang sudah di buat.
36
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.23 Kamera DSLR, Asset Internal Audit
37
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.25 Hand Counter, Asset Internal Audit
3.3.2 Uraian Pekerjaan Tambahan
1. HRD yang ingin meminta evaluasi kerja karyawan yang berhubungan
dengan internal audit baik di head office maupun di anak perusahaan baik
di kantor atau pabrik memberikan berkas kepada penulis. Tugas penulis
disini adalah serah terima dokumen dari HRD ke penulis lalu penulis
meneruskan kepada senior manager internal audit dan jika telah selesai di
evaluasi senior manager internal audit memberikan berkas tersebut kepada
penulis lalu penulis mencatat di file evaluasi yang ada di sharing folder dan
mencatat juga di buku untuk serah terima kembali dengan HRD.
38
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.26 Form Evaluasi Kinerja Karyawan Masa Percobaan
39
Sumber: Data Perusahaan, 2020
Gambar 3.27 File Monitoring Form Evaluasi
40
2. Tempat print terlalu jauh jaraknya dari tempat bekerja
Penulis merasa kesulitan jika harus print yang memakai kop surat
karena tempat print terlalu jauh dari tempat bekerja jadi terkadang harus
bolak balik untuk mengecek dan menaruh kertasnya, jadi hal tersebut
lumayan memakan waktu untuk prosesnya.
3. Meminta tanda tangan petinggi perusahaan
Meminta tanda tangan petinggi perusahaan seperti finance
controller, managing director sulit bagi penulis karena pengenalan
lingkungan hanya dilakukan pada satu hari dan tidak semua department di
perkenalkan sehingga pada saat pertama kali penulis meminta tanda tangan
kepada petinggi perusahaan, penulis seringkali tertukar arah tempat para
petinggi perusahaan bekerja.
4. Tidak adanya SOP tertulis terkait job desc
Pada saat awal penulis masuk kerja magang tidak ada SOP tertulis
terkait job desc penulis, pada awal masuk hanya dijelaskan oleh rekan
magang penulis yang posisi nya akan penulis gantikan. Sehingga penulis
terkadang kebingungan untuk melakukan pekerjaan karena masa
pengenalan yang hanya sehari dan tidak ada SOP tertulis, dan juga pada
awal penulis masuk kerja magang tidak ada atasan penulis dan karyawan
lainnya yang berada di divisi penulis berkerja dikarenakan sedang
melakukan perjalanan dinas.
2.3.4 Solusi Atas Kendala Yang Ditemukan
1. Tidak ada kartu akses untuk ke lantai lain
Seharusnya pihak manajemen perusahaan memberikan akses untuk
anak magang yang memiliki mobilitas beda lantai yang cukup sering guna
mempercepat proses pekerjaan.
2. Tempat print terlalu jauh jaraknya dari tempat bekerja
Sebaiknya perusahaan menyediakan pc/komputer di dekat tempat
print agar penulis dapat mempersingkat waktu proses print, sehingga
penulis maupun karyawan tidak bolak balik untuk mengecek ketersediaan
kertas ataupun menaruh kertas yang menggunakan kop surat.
41
3. Meminta tanda tangan petinggi perusahaan
Penulis ditemani oleh team internal audit beberapa kali untuk
menghafal ruangan para petinggi agar jika pada saat team internal audit
sedang pergi dinas semua penulis dapat menjalankan tugas nya dengan baik.
4. Tidak adanya SOP tertulis terkait job desc
Penulis diajarkan melalui chatting oleh pembimbing penulis
maupun karyawan internal audit lainnya, ataupun jika job desc nya sama
dengan admin divisi lain penulis meminta bantuan kepada rekan kerja di
divisi berbeda.
42
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Pengisian form
Penyerahan form
kepada admin
HR divisi
Penyerahan form
kepada staff HR oleh
admin HR divisi
Pengembalian
dana pengobatan
43
1. Proses administratif human resource adalah salah satu kegiatan yang
paling penting dalam kegiatan sumber daya manusia guna
memperlancar jalan nya kegiatan operasional perusahaan terutama
dalam sumber daya manusia nya. Di PT.Dhanistha Surya Nusantara ini
dalam hal administratif sumber daya manusianya sudah terstruktur.
Proses administratif diterapkan sesuai SOP agar karyawan dapat terlatih
untuk selalu bersikap disiplin dalam hal pekerjaan, sehingga perusahaan
mendapatkan citra nya yang baik dari luar.
2. Proses administratif di PT. Dhanistha Surya Nusantara dimulai dari
tanda tangan karyawan yang berkaitan, ke admin human resource per
divisi lalu ke atasan langsung dan tidak langsung, lalu diberikan kepada
HR dan setelahnya di berikan kepada HR manager untuk persetujuan
dan baru di proses untuk hal administratif nya.
3. Selama penulis melakukan kegiatan kerja magang di PT. Dhanistha
Surya Nusantara dapat diberi kesempatan untuk mengetahui proses
administartif yang diterapkan perusahaan. Sehingga penulis juga dapat
menilai fungsi dan tugas HR dalam hal administratif yang sudah
dipelajari di perkuliahan dengan kegiatan dunia kerja nyata apakah
relevan. Selain itu penulis juga dapat menerapkan teori-teori yang sudah
didapatkan saat kuliah di Universitas Multimedia Nusantara ke dalam
kegiatan dunia kerja nyata.
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk PT.Dhanistha Surya Nusantara
setelah melewati kerja magang selama 43 hari, yaitu:
1. Dalam hal administratif, sebaiknya PT. Dhanistha Surya Nusantara
menggunakan teknologi agar lebih efisien dalam bekerja, seperti halnya
jika karyawan sedang dinas keluar kota dan juga jika menggunakan
teknologi dapat menghemat penggunaan kertas seperti yang digunakan
untuk form ijin meninggalkan pekerjaan, form klaim pengobatan, form
laporan perjalanan dinas.
44
2. Dalam hal administratif, PT. Dhanistha Surya Nusantara sebaiknya
tidak membuat data di sharing folder agar tidak terjadi kesalahpahaman
atau penyalahgunaan pekerjaan, seperti halnya dalam pengajuan cuti
dan day off, jika pengajuan ini di taruh dalam sharing folder maka
siapapun dapat membuka dan mengeditnya. Jika ingin di taruh dalam
sharing folder maka sebaiknya PT. Dhanistha Surya Nusantara
mengnonaktifkan pengeditan.
3. Dalam hal pengadaan printer berwarna, sebaiknya PT. Dhanistha Surya
Nusantara menyediakan printer berwarna setidaknya setiap lantai
memiliki printer berwarna atau setiap divisi disediakan printer berwarna
agar jika setiap karyawan yang ingin mencetak dokumen berwarna tidak
menunggu waktu yang cukup lama. Seperti halnya jika team internal
audit mencetak laporan hasil audit, 1 team bisa mencetak sekiranya 200
halaman dan di cetak dalam rangkap 5, lalu team internal audit ada 4
team di dalamnya.
4. Dalam hal SOP terkait job desc, sebaiknya PT. Dhanistha Surya
Nusantara membuat flowchart terkait SOP, agar tidak terjadi kesalahan
dalam melakukan pekerjaan.
45
DAFTAR PUSTAKA
Adharsyah. (2019, agustus 5). Industri Manufaktur Kok Makin Kacau? Retrieved
from https://www.cnbcindonesia.com:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190805135336-4-89895/industri-
manufaktur-kok-makin-kacau
Administrator. (2019, juni 2). 5 Rencana GAPKI Terkait Sawit di 2019. Retrieved
from https://www.infosawit.com/:
https://www.infosawit.com/news/9052/5-rencana-gapki-terkait-sawit-di-
2019
Aguinis, H. (2013). Peformance Management. Person Education.
Bateman, T. S., & Snell, S. A. (2015). Management. McGraw-Hill/Irwin.
Dessler, G. (2013). Human Resource Management. Pearson.
Dessler, G. (2015). Human Resource Management. London: Pearson Education.
Febrinastri. (2020, januari 26). Sektor Pertanian Mampu Bertahan dalam
Perlambatan Ekonomi Indonesia. Retrieved from https://www.suara.com/:
https://www.suara.com/bisnis/2020/01/26/143614/sektor-pertanian-
mampu-bertahan-dalam-pelambatan-ekonomi-indonesia
Gapki. (2017). Industri Minyak Sawit Merupakan Industri Strategis Nasional.
Retrieved from https://gapki.id/: https://gapki.id/news/1860/industri-
minyak-sawit-merupakan-industri-strategis-nasional
Gapki. (2018). Perkembangan Mutakhir Industri Minyak Sawit Indonesia.
Retrieved from https://gapki.id/:
https://gapki.id/news/3971/perkembangan-mutakhir-industri-minyak-
sawit-indonesia
Herman. (2019, desember 12). Indonesia Terancam Kekurangan SDM di Sektor
Pertanian. Retrieved from https://www.beritasatu.com/:
https://www.beritasatu.com/nasional/590379-indonesia-terancam-
kekurangan-sdm-di-sektor-pertanian
xv
investindonesia. (2017). sektor pertanian indonesia di mata dunia. Retrieved from
https://www.investindonesia.go.id/:
https://www.investindonesia.go.id/id/artikel-investasi/detail/sektor-
pertanian-indonesia-di-mata-dunia
Jannah. (2020, februari 5). Manufaktur Melempem, Pertumbuhan Ekonomi RI 2019
Mentok 5,02%. Retrieved from https://tirto.id/: https://tirto.id/manufaktur-
melempem-pertumbuhan-ekonomi-ri-2019-mentok-502-ew5h
Katadata. (2019, oktober 7). Kelapa Sawit Sebagai Penopang Perekonomian
Nasional. Retrieved from https://katadata.co.id/:
https://katadata.co.id/berita/2019/10/07/kelapa-sawit-sebagai-penopang-
perekonomian-nasional
Kinicki, A., & Williams, B. K. (2016). Management. McGraw-Hill/Education.
Knic. (2019, 7 12). Perkembangan Industri Manufaktur Indonesia. Retrieved from
https://www.knic.co.id/: https://www.knic.co.id/id/perkembangan-industri-
manufaktur-indonesia
Kontan. (2020, februari 7). Sepanjang 2019, Sektor Industri Unggulan Tumbuh
Melesat. Retrieved from https://pressrelease.kontan.co.id/:
https://pressrelease.kontan.co.id/release/sepanjang-2019-sektor-industri-
unggulan-tumbuh-melesat
Kurniawan. (2019, oktober 1). Ini Peran Vital Pertanian dalam Pembangunan
Indonesia…. Retrieved from https://money.kompas.com:
https://money.kompas.com/read/2019/10/01/170000126/ini-peran-vital-
pertanian-dalam-pembangunan-indonesia-
Laoli. (2020, februari 3). Gapki catat konsumsi minyak sawit dalam negeri tumbuh
23,57% selama 2019. Retrieved from https://industri.kontan.co.id/:
https://industri.kontan.co.id/news/gapki-catat-konsumsi-minyak-sawit-
dalam-negeri-tumbuh-2357-selama-2019?page=all
Larasati. (2019, november 28). Masa Depan Industri Kelapa Sawit RI Ada di
Tangan Milenial. Retrieved from https://money.kompas.com/:
https://money.kompas.com/read/2019/11/28/164046026/masa-depan-
industri-kelapa-sawit-ri-ada-di-tangan-milenial
xvi
Marpaung. (2019, september 14). Meneropong Prospek Komoditas Kelapa Sawit
Indonesia. Retrieved from https://www.wartaekonomi.co.id/:
https://www.wartaekonomi.co.id/read246605/meneropong-prospek-
komoditas-kelapa-sawit-indonesia
Maulana. (2019, januari 3). Industri Manufaktur Indonesia Menyongsong 2019.
Retrieved from https://swa.co.id/: https://swa.co.id/swa/trends/industri-
manufaktur-indonesia-menyongsong-2019
Primasiwi. (2019, desember 20). Potensi Sektor Pertanian di Indonesia Masih
Sangat Besar. Retrieved from https://www.suaramerdeka.com/:
https://www.suaramerdeka.com/news/baca/210999/potensi-sektor-
pertanian-di-indonesia-masih-sangat-besar
Ralie. (2019, april 14). sektor pertanian indonesia kian melesat. Retrieved from
https://beritagar.id/: https://beritagar.id/artikel/berita/sektor-pertanian-
indonesia-kian-melesat
Robbins, S. P., & Coulter, M. (2017). Management. Pearson.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2013). Organizational Behavior. Pearson.
Schermerhorn, J. R. (2010). Management. Wiley.
Snell, B. &. (2015). Management.
Syukra. (2019, desember 12). Indonesia Harus Mulai Bangun Sektor Pertanian 4.0.
Retrieved from https://investor.id/: https://investor.id/business/indonesia-
harus-mulai-bangun-sektor-pertanian-40
Wildan. (2019, september 25). Memasuki Kuartal III/2019, Industri Manufaktur
Mulai Tertekan. Retrieved from https://ekonomi.bisnis.com/:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190925/9/1152364/memasuki-kuartal-
iii2019-industri-manufaktur-mulai-tertekan
Yunianto. (2020, januari 6). Jadi Tumpuan Ekonomi RI, Sektor Manufaktur 2019
Tumbuh Melambat. Retrieved from https://katadata.co.id/:
https://katadata.co.id/berita/2020/01/06/jadi-tumpuan-ekonomi-ri-sektor-
manufaktur-2019-tumbuh-melambat
xvii
LAMPIRAN
xviii
xix
xx
xxi
xxii
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
xxvii