Anda di halaman 1dari 84

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

PT BUMI MENARA INTERNUSA SURABAYA

SKRIPSI

OLEH :

PUPUT DWI LESTARI

NIM:18210822

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDHIKA

SURABAYA 2022

i
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA PT BUMI
MENARA INTERNUSA

Oleh :

PUPUT DWI LESTARI

NIM : 1821022

Telah dipertahankan didepan Tim Penguji dan dinyatakan Lulus Pada Ujian
Skripsi Program Studi Manajemen.

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika Surabaya

Pada Tanggal :

Tim Penguji :

Ketua : Evi Thelia Sari, SE.,MA

Sekretaris : Agung Dwi Nugroho,ST.,MM

Anggota :

Mengetahui :

Ketua STIE Mahardhika Ketua Program Studi

Dr.Ir.H.Sundjoto,MM. Anita Kartika Sari, ST., MT.

i
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

(STIE) MAHARDHIKA SURABAYA

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SUMBER


DAYA MANUSIA PT BUMI MENARA INTERNUSA
SURABAYA

Nama : PUPUT DWI LESTARI

NIM : 18210822

Program Studi : MANAJEMEN

Menyetujui Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Evi Thelia Sari, SE.,MA Agung Dwi Nugroho,ST.,MM

Ketua Program Studi

Anita Kartika Sari,ST.,MT.,MM

ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : PUPUT DWI LESTARI

2. NIM : 18210822

3. Tempat/Tgl Lahir : Trenggalek,06 Agustus 1998

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat Rumah : Sambisari utara 1 no 11 Kelurahan Lontar Kecamatan


Sambikerep Kota Surabaya

7. Alamat E-Mail : puputdwilestari15@gmail.com

8. Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri 2 Prambon Trenggalek

SMP : SMP Negeri 2 Tugu Trenggalek

SMA : Paket C Mercu Buana Surabaya

9. Riwayat Pekerjaan : PT Bumi Menara Internusa

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “STRATEGI PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA PT BUMI
MENARA INTERNUSA ”Adapun madsud dari penyususan skripsi ini adalah
sebagai syarat dalam menyelesaikan studi pada program Sarjana Strata Satu
(S1)Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika
Surabaya.Dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapat gelar Sarjana
Pendidikan.Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan
dan kerjasama dengan pihak lain, dengan hal tersebut, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Ir. H. Sundjoto, MM, selaku Ketua STIE Mahardhika Surabaya.


2. Anita Kartika Sari ,ST.,MT.,MM selaku Ketua Program Studi Manajemen STIE
Mahardhika Surabaya.
3. Evi Thelia Sari,SE.,MA,selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
masukan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
4. Agung Dwi Nugroho,ST.,MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan dan masukan hingga skripsi ini
terselesaikan.
5. Bapak dan Ibu Dosen STIE Mahardhika Surabaya yang telah banyak
menyalurkan ilmunya dan pengetahuan kepada peneliti.
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan serta doa nya kepada
penulis.
7. Teman-teman seperjuangan angkatan 2018 khususnya Manajemen D .........yang
selalu
menjadi teman diskusi dan saling berbagi informasi.

iv
Atas bantuan dari semua pihak yang ada diatas sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan sebagaimana mestinya. Dan semoga Tugas Akhir Skripsi ini
menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca maupun pihak lain yang
membutuhkan.

Surabaya, Juni 2020

Penulis

PUPUT DWI LESTARI

v
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang harus diambil
oleh perusahaan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di PT Bumi
Menara Internusa. enelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
dengan anallisis SWOT. Dengan analisis SWOT ini perusahaan akan
mengetahui dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan dalam
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, memanfaatkan Peluang yang bisa
diambil, meminimalkan kelemahan dan juga harus siap menghadapi tantangan
saat ini maupun dimasa yang akan datang. Dengan analisisi matrik SWOT IFAS
dan EFAS dapat diketahu kekuatan internal perusahaan yang kuat yaitu 3,32
sedangkan niali eksternal senilai 3,24. Di era persaingan yang terus meningkat di
dunia bisnis perusahaan harus mampu bersaing dan ber inovasi. Sumber Daya
Manusia menjadi faktor mendasar yang sangat menentukan terhadap hasil
produk yang akan dihasilkan, khususnya dibagian produksi ikan tuna. Kualitas
merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam perusahaan yang bergerak
dibidang pangan,agar menghasilkan produk yang bermutu bagus, dan keamanan
pangan yang terjamin maka perusahaaan harus mampu meningkatkan kualitas
individu setiap karyawan.

KATA KUNCI : Peningkatan kualitas SDM, Manajemen Strategis, Analisis


SWOT di PT Bumi Menara Internusa.

vi
ABSTRACT

This study aims to find out how the strategy that must be taken by the company
in improving Human Resources at PT Bumi Menara Internusa. This research
uses a descriptive qualitative approach with SWOT analysis. With this SWOT
analysis the company will know and maximize the strengths of the company in
improving the quality of Human Resources, taking advantage of opportunities that
can be taken, minimizing weaknesses and must also be ready to face current and
future challenges. By analyzing the IFAS and EFAS SWOT matrices, it can be
seen that the company's internal strength is 3.32, while the external value is 3.24.
In the era of increasing competition in the business world, companies must be
able to compete and innovate. Human Resources are the fundamental factors
that determine the results of the products to be produced, especially in the tuna
fish production section. Quality is a factor that is no less important in companies
engaged in food, in order to produce good quality products, and guaranteed food
safety, the company must be able to improve the individual quality of each
employee.

KEYWORDS: Improving the quality of human resources, strategic


management, SWOT analysis at PT Bumi Menara Internusa.

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………ii

LEMPAR PENGESAHAN………………………………………………………iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………………iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………………v

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..ix

ABSTRAK………………………….……………………….…………………..x

ABSTRACT……………………………………………………………………..xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah………...................................................................1

1.2 Rumusan Masalah…………………………….……………………….……….3

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………….….3

1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………...…3

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………….5

2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia………………………………………….5

2.1.2 Kualitas Sumber Daya Manusia…….……………………………………….6

2.1.3 Tujuan peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia……………………..7

2.1.4 Pengertian Manajemen strategis……………………………………………..8

2.1.5 Tujuan Manajemen strategis ……………………………………………....…8

2.1.6 Evaluasi Kinerja…………………………………………………………….…10

2.1.7 Tujuan Evaluasi Kinerja…………………………………………………….…12

viii
2.1.8 Analisis AWOT……………………………………...................................13

2.1.9 Matriks SWOT………………………………………………………………14

2.2. Peneliti terdahulu……………………………………….………………….17

2.3 Kerangka berpikir………………………………………………………....28

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………30

3.1 Jenis Penelitian………………………………………….………………...…..30

3.2 Populasi dan sampel…………..………………………………………..……30.

3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………………………..…………….30

3.4 Sumber Data…………………………………………….……………………31

3.5 Analisis Data…………………………………………..………………………32

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………41

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………………………41

4.1.1 Sejarah singkat PT Bumi Menara Internusa……………………………….41

4.1.2 Visi Misi PT Bumi Menara Internusa……………………………………..42

4.1.3 Struktur Organisasi…………………………………………………………..43

4.1.4 Produk produk PT Bumi Menara Internusa……………………………..45

4.2 Data Penelitian…………………………………………………………………..51

4.2.1 Responden……………………………………………………………………..53

4.3 Hasil Penelitian………………………………………………………………….53

4.3.1 Perhitungan IFAS dan EFAS………………………………………………55

4.3.2 Matriks SWOT………………………………………………………………….59

4.4 Strategi peningkatan Sumber Daya Manusia…………………………………62

ix
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………..64

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….64

5.2 Saran……………………………………………………………………………….65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks SWOT………………………………………………………….16

Tabel 2.2 Hasil Analisis SWOT Strategi Penguatan Usaha Ikan Lele………...31

Tabel 2.3 Matriks Hasil Analisis SWOT Strategi Penguatan Usaha ikan lele…31

Tabel 2.1.4 Hasil Matriks SWOT………………………………………………….27

Tabel 4.1. Jenis jenis hasil produk……………………………………………….51

Tabel 4.2 Matriks IFAS …………………………………………………………..56

Tabel 4.3 Matriks EFAS …………………………………………………………58

Tabel 4.4 Matriks SWOT………………………………………………………….59

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir …………………………………………………33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi …………………………………………………43

Gambar 4.2 Produk Saku Empire………………………………………………..45

Gambar 4.3 Produk Saku Sea Delight…………………………………………..46

Gambar 4.4 Produk Loin Sea Delight…………………………………………….47

Gambar 4.5 Produk Steak Chicken Of The Sea………………………….........48

Gambar 4.6 Produk Ground Meat Chicken Of The Sea………………………..49

Gambar 4.7 Produk Cube Empire……………………………………………………50

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era yang serba digital saat ini maka perusahaan harus mampu
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar tetap bisa bersaing di dunia
bisnis yang semakin meningkat. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan suatu metode pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah
organisasi agar mampu mencapai tujuan dari organisasi secara maksimal melalui
pengembangan sumber daya manusia itu sendiri menurut winarti (2020:28).
Munculnya perusahaan baru dengan memiliki Sumber daya yang berkualitas
tentunya akan menjadi ancaman bagi perusahaan yang sudah lama
berkembang. Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi sebuah perusahaan
menjadi faktor utama untuk membawa nama perusahaan menjadi lebih unggul.
Suatu perusaahan yang unggul memiliki sumber daya manusia yang
tangguh,inovatif dan mampu bersaing dengan pertumbuhan perusahaan baru
yang semakin pesat yang memiliki sumber daya manusia yang unggul serta
menawarkan produk dengan kualitas yang menarik.
Sumber Daya Manusia dapat dikatakan sebagai aset besar yg tak ternilai
harganya bagi sebuah perusahaan di karenakan Sumber Daya Manusia yang
unggul dan berkualitas akan mampu mendorong kreativitas dan inovasi baru
yang berkelanjutan di dalam perusahaan sehingga perusahaan akan terus
berkembang dan melakukan inovasi dalam mencapai kesuksesan yang
berkelanjutan. Sumber Daya Manusia yang bermutu dalam sebuah perusahaan
juga akan mampu membantu untuk merancang dan menghasilakan produk
dengan baik serta kualitas mutu produk yang akan di hasilkan. Sumber Daya
Manusia yang efektif mampu untuk menemukan cara yang terbaik dalam,
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan evaluasi
kinerja dalam mencapai tujuan perusahaan. Pengelolaan Sumber daya manusia
ini juga menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan individual karyawan agar
potensi Sumber daya manusia di dalam diri karyawan tersebut dapat di gali dan
dimanfaatkan secara penuh, Sehingga karyawan bisa bekerja sesuai dengan
keahliannya.

1
2

Dalam suatu perusahaan persaingan bisnis adalah suatu hal yang pasti
terjadi,sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam menghadapi hal
tersebut.Diantaranya mempersiapkan SDM yang berkualitas,mempertahankan
kualitas,melakukan inovasi produk serta menjamin keamanan pangan.Fenomena
yang terjadi pada PT Bumi Menara Internusa yaitu pentingnya meningkatkan
kualitas Sumber daya manusia guna mempertahankan kualitas pada produk. PT
Bumi Menara Internusa adalah perusahaan yang bergerak dibidang pangan
khususnya seafood, maka kualitas harus selalu dijaga dengan meningkatkan
Sumber daya manusia yang terlibat langsung dengan proses produksi maupun
dari pihak Quality control, checker, dan Kepala ruangan. Dengan Sumber daya
manusia yang semakin meningkat maka pemahaman terhadap produk yang
dikerjakan akan lebih baik. Kualitas merupakan hal inti yang harus dipegang oleh
perusahaan agar tida mengecewakan konsumen dan tetap mempercayakan
daya beli mereka pada suatu perusahaan
Berdasarkan analisis-analisis dan kendala yang sudah diketahui, langkah
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis strategi untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia, untuk menganalisis strategi tersebut maka
digunakanlah analisis SWOT yang bertujuan untuk menganalisis faktor internal
dan faktor eksternal dari beberapa aspek.Analisis internal dimaksudkan untuk
mengidentifikasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), sedangkan
analisis eksternal dimaksudkan untuk mengetahui peluang (opportunity) dan
ancaman (threat).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka rumusan masalah yang


diajukan dalam penelitian ini yaitu : Bagaimana Strategi yang harus dilakukan
PT Bumi Menara dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang akan
berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada pada penelitian, maka tujuan


penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
3

Untuk mengetahui strategi yang dilakukan PT Bumi Menara Internusa dalam


meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia.

1.4 Manfaaat penelitian


Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Aspek akademis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan secara praktek maupun teori mengenai Strategi
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di PT Bumi Menara
Internusa.
b. Manfaat bagi STIE Mahardhika
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi kepada seluruh
Mahasiswa STIE Mahardhika Surabaya dalam melakukan penelitian dibidang
yang sama.
1. Aspek pengembangan ilmu pengetahuan
Dapat digunakan sebagai referensi bagi pembaca dan acuan
perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan Strategi
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dimasa yang akan datang
2. Aspek praktis
a. Bagi PT Bumi Menara Internusa
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai strategi
yang akan diambil oleh perusahaan dalam meningkatkan Sumber daya
manusia.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya manusia merupakan suatu perencanaan,


pengorganisasian pengarahan, serta pengawasan dari kegiatan pengadaan,
pengembangan, pemberian kompensasi dan pemeliharaan sumber daya
manusia dalam membantu pencapaian tujuan perusahaan, individu dan
masyarakat Menurut Farida (2017:10) Manajemen Sumber Daya manusia adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi menurut Mangkunegara (2018:10). Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan serta
peranan tenaga kerja agar berjalan secara efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat menurut Hasibuan
(2018:14). Semakin meningkatnya persaingan bisnis saat ini membuat
perusahaan harus mampu bersaing dan berfikir kreatif.

Hal ini bertujuan agar perusahaan tidak tertinggal dengan perusahaan


lain yang melakukan inovasi baru yang lebih menarik minat konsumen. Maka dari
itu perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang
dimiliki, karena dengan sumber daya manusia yang unggul akan menjamin
kualitas produk yang dihasilkan. Sumber Daya Manusia merupakan asset
perusahaan yang sangat mendasar, karena itu peran dan fungsinya sangat
penting dalam kegiatan kerja sehari hari. Sumber daya manusia dalam
perusahaan harus mampu mencapai visi dan misi perusahaan. Untuk mencapai
visi dan misi tersebut tentu Sumber Daya Manusia pada perusahaan harus
memiliki nilai kompetensi yang unggul. Sumber daya manusia memiliki faktor
yang penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah perusahaan. Pada
hakikatnya, Sumber daya manusia yang dipekerjakan di sebuah perusahaan
merupakan penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut.

4
5

Lako dan Sumaryati mengemukakan bahwa Sumber Daya Manusia yang


berkualitas memiliki empat karakter, yaitu:

1.Memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang memadai

2.Komitmen terhadap organisasi

3.Selalu bertindak secara cost–effectiveness dalam setiap aktivitasnya

4.bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan.

Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan sumber keunggulan


kompetitif untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan. Kompetensi
Sumber Daya Manusia terlihat pada hasil kinerja individu yang diciptakan melalui
kemampuan yang dimiliki meliputi pengetahuan, keterampilan, perilaku, dan
sikap akan dapat membedakan antara karyawan yang berkualitas baik.

2.1.2 Kualitas Sumber Daya Manusia

Melimpahnya sumber daya manusia yang ada saat ini mengharuskan


untuk berpikir secara seksama yaitu bagaimana dapat memanfaatkan sumber
daya manusia secara optimal dan bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilki.
Namun saat ini kemampuan sumber daya manusia khususnya dibagian produksi
ikan tuna masih relative rendah baik dilihat dari kemampuan berfikir maupun
keterampilan teknis yang dimilikinya. Maka dari itu perusahaan harus mampu
melakukan pelatihan terhadap karyawan agar Sumber Daya Manusia yang
dimiliki perusahaan mampu meningkat dan mengikuti perkembangan serta
melakukan inovasi sehingga bisa mengikuti kemajuan yang semakin
berkembang. Kualitas Sumber Daya Manusia tidak hanya ditentukan oleh aspek
keterampilan atau kekuatan tenaga fisiknya akan tetapi ditentukan oleh
pendidikan atau kadar pengetahuan, pengalaman, dan sikapnya. Kualitas
Sumber Daya Manusia dapat dilihat dari tingkat pengetahuan dalam
melaksanakan pekerjaan, sikap dalam pelaksanaan pekerjaan, serta
keterampilan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sumber Daya Manusia yang
berkualitas sesuai dengan kebutuhan pekerjaan akan dapat meningkatkan
efektivitas kerja karyawan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus selalu
melakukan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki,
dimana pekerjaan yang dapat dilakukan dengan efektif akan meningkatkan
kinerja karyawaan. Persaingan antar perusahaan pada saat ini menuntut
perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain.
6

Perusahaan pada saat ini bertumpu pada kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki. Peranan sumber daya manusia penting karena merupakan salah satu
penggerak seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai
tujuannya baik memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan dengan harapan tujuan perusahaan akan
tercapai dengan baik. Tingginya tuntutan konsumen pada saat ini terhadap
produk yang dihasilkan perusahaan menuntut karyawan mampu bekerja secara
professional. Perusahaan membutuhkan karyawan yang dapat diandalkan
melalui kemampuan dan kesiapan pada saat bekerja sehingga tercapai
produktivitas secara optimal.

2.1.3 Tujuan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia menjadi faktor yang mendasar bagi perusahaan.


Perusahaan yang berkembang dan terus melakukan inovasi tentunya harus
didukung dengan Sumber Daya Manusia yang memadai. Terutama pada
Perusahaan yang bergerak dibidang pangan, tentunya keamanan pangan dan
kualitas sangatlah penting, untuk mencapai hal tersebut maka perusahaan harus
mampu memberikan arahan serta bimbingan khususnya dibagian produksi
tentang produk yang akan dihasilkan. Dengan meningkatkan Sumber Daya
Manusia maka akan mempermudah dalam pekerjaan sehari hari.Perkembangan
dunia bisnis yang semakin meningkat dengan kualitas sumber daya manusia
yang semakin bagus maka perusahaan harus mampu bersaing dan juga
memepertahankan kualitas produk. Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam
suatu perusahaan harus memperhatikan kualitas dan kompetensi Sumber Daya
Manusia yang dimiliki dengan cara mengelola yang ada untuk dikembangkan
melalui proses pendidikan dan pelatihan, serta dapat memanfaatkan secara
efektif dan efisien. Jika perusahaan mampu mengendalikan Sumber Daya
Manusia yang dimiliki maka pekerjaan sehari hari dalam perusahaan akan
menjadi lebih ringan,mudah dan cepat terselesaikan dengan tepat waktu

.
7

2.1.4 MANAJEMEN STRATEGIS

Manajemen Strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan,


mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan suatu organisasi mencapai tujuannya Menurut David (2009:9)
Manajemen strategi adalah suatu seni (keterampilan), teknik dan juga ilmu untuk
memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi serta mengawasi
berbagai keputusan fungsional organisasi yang selalu dipengaruhi oleh
lingkungan internal dan eksternal, yang senantiasa berubah sehingga dapat
memberikan kemampuan kepada organisasi untuk mencapai tujuan sesuai
dengan yang diharapkan. Pentingnya perusahaan dalam menentukan
manajemen strategi sangat penting, karena dapat menjadi peluang atau bahkan
ancaman bagi sebuah perusahaan. Pada hakikatnya, manajemen strategi
merupakan proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran atau tujuan tertentu (Taufiqurokhman 2018:134). Manajemen strategi
ialah pengelolaan mengenai formulasi, implementasian serta evaluasi kebijakan
terkait strategi yang mengarahkan organisasi kepada tujuannya tercapai.
Pengertian lain dari Lawrence R. Jauch dan William F. Gluech tentang
manajemen strategi ialah beberapa kepada perumusan sebuah strategi bahkan
hingga beberapa strategi yang efektif untuk mendorong pencapaian target
organisasi.

Secara umum, manajemen strategi memiliki tiga proses manajemen, yaitu:

1. Tahap Formulasi pada tahap ini Membuat misi, mementukan kekuatan dan
kelemahan internal, mengidentifikasi peluang dan tantangan eksternal, serta
mengambil keputusan strategis pilihan, termasuk kegiatan yang dilakukan pada
tahap formulasi.
2. Tahap Implementasi pada tahap harus menentukan sasaran tujuan, mengelola
kebijakan dan semua sumber daya manusia, serta memotivasiseluruh karyawan.
3. Tahap Evaluasi Ada tiga kegiatan utama pada tahap evaluasi yaitu menganalisis
semua faktor internal dan eksternal, mengukur kinerja, serta menentukan
tindakan perbaikan. Tahap evaluasi diperlukan untuk mencermati sukses
tidaknya strategi yang diterapkan. Evaluasi sangat diperlukan agar strategi
8

perusahaan bisa beradaptasi dengan baik pada setiap perubahan internal dan
eksternal.
2.1.5 Tujuan Manajemen strategis

Manajemen Strategi tentu memiliki peran penting bagi sebuah


perusahaan,karena dapat membantu perusahaan dalam merumuskan evaluasi
dan berbagai keputusan yang akan diambil. Manajemen strategi mampu
memberikan keputusan terbaik yang akan diambil oleh perusahaan. Kegiatan
merumuskan strategi akan membantu kemampuan perusahaan dalam
menghadapi berbagai tantangan. Implementasi manajemen strategi akan
membuat sebuah perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman dari luar,
dan juga akan membuat proses operasional sebuah organisasi menjadi lebih
efektif dan efisien. Berikut berbagai tujuan dari manajemen strategi:

1. Menetapkan Visi dan Misi


Tahap awal yang diperlukan dalam membuat manajemen strategi adalah
menjelaskan tujuan perusahaan dan juga menggunakannya sebagai tolak ukur
untuk performa dan perkembangan perusahaan. Visi perusahaan harus dibuat
secara spesifik, bisa ditindaklanjuti dan terukur dengan tepat.Dengan membuat
visi secara detail, maka perusahaan bisa menjabarkan fokus bisnis yang bisa
berbentuk profit perusahaan dan bagaimana cara dalam memimpin pasar
industri. Menentukan tujuan yang efektif dan melibatkan setiap karyawan dalam
tujuan perusahaan yang mampu meningkatkan performa dan motivasi setiap
karyawan.
2. Merumuskan Strategi
Langkah selanjutnya dalam membuat manajemen strategi adalah merumuskan
strategi serta menganalisis SWOT. Analisis strategi harus fokus pada kekuatan
dan juga kelemahan perusahaan, peluang yang mampu memberikan profit, serta
ancaman yang mungkin akan terjadi pada perusahaan. Dengan melakukan
analisa tersebut, maka perusahaan bisa menentukan tindakan yang lebih tepat
untuk bersaing di pasar. Berbagai hal yang harus ditingkatkan dan juga
memantau keunggulan pesaing nantinya akan membantu perusahaan untuk bisa
mengembangkan berbagai ide agar bisa mengalahkan pesaing dan merespon
kondisi pasar yang bergerak dinamis.
9

3. Menerapkan Strategi
Strategi yang sudah dibuat harus bisa diterapkan dengan baik agar bisa
memastikan perkembangan, keberlanjutan dan ekspansi perusahaan. Beberapa
cara yang bisa dilakukan untuk menerapkan strategi adalah mengembangkan
struktur dan sistem, mengalokasi sumber daya, mengawasi perubahan
manajemen, melakukan strategi manajemen risiko, mengembangkan proses
pengambilan keputusan, mengembangkan project manajemen, memperkuat
kemampuan bersaing, mengomunikasikan strategi, dan menge lola Sumber
Daya Manusia dengan baik.
4. Evaluasi Strategi
Tahap yang paling akhir dalam melakukan manajemen strategi adalah
melakukan analisa dan menilai performa strategi perusahaan agar nantinya bisa
memutuskan, apakah harus terus menggunakan strategi yang sudah ada
ataupun membuat strategi yang baru. Tindakan yang tepat akan membantu
pihak perusahaan dalam beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dipasar.

2.1.6 Evaluasi kinerja

Evaluasi kinerja adalah suatu proses yang digunakan pimpinan untuk


menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya. Evaluasi kinerja akan memberikan acuan
terhadap tujuan, sasaran kinerja, perencanaan, dan proses pelaksanaan kinerja.
Evaluasi kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan setiap bulan dan pada
akhir tahun sehingga dapat memperoleh gambaran kinerja karyawan secara
terperinci. Evaluasi kinerja harus dilaksanakan secara objektif sesuai dengan
teori dalam ilmu evaluasi kinerja. Jika tidak objektif dalam melaksanakan evaluasi
kinerja akan menimbulkan masalah hubungan antar karyawan. Evaluasi kinerja
tidak boleh dilakukan berdasarkan suka atau tidak suka penilai terhadap ternilai.
Jika hal ini terjadi, evaluasi kinerja akan menjadi tidak produktif. Oleh karena itu,
pelaksanaan evaluasi kinerja perlu memperhatikan norma dan etika. Menurut
Wirawan (2015: 130) norma-norma evaluasi kinerja adalah keadilan prosedural,
keadilan distributif, keadilan interaksional, persamaan, tidak adanya diskriminasi,
terbuka, rahasia, dan tidak adanya kebohongan. Suatu sistem evaluasi kinerja
yang disusun berdasarkan teori ilmu evaluasi kinerja dan dilaksanakan secara
objektif akan berdampak positif bagi para karyawan. Evaluasi kinerja yang
10

diterima dengan baik oleh para pegawai dapat meningkatkan kepuasan kerja,
motivasi kerja, komitmen organisasi, mengurangi tingkat absen, dan pindah kerja
(turnover). Demikian sebaliknya apabila evalusi kinerja tidak dapat diterima
dengan baik oleh para pegawai dapat menurunkan kepuasan kerja, komitmen
organisasi, dan kondisi kepegawaian lainnya.

Wirawan (2015: 117) menjelaskan persyaratan sistem penilain kinerja yang baik
adalah sebagai berikut :

1. Relevansi artinya Sistem evaluasi kinerja harus relevan, artinya harus ada
hubungannya dengan sejumlah faktor organisasi. Pertama, evalusi kinerja
harus ada hubungannya dengan strategi dan tujuan organisasi. Kedua,
standar kinerja harus ada relevansinya dengan pencapaian strategi
organisasi. Indikator kinerja karyawan yang menjadi indikator standar
kinerja harus relevan dengan apa yang ingin dicapai tujuan organisasi.
2. Reliabilitas artinya konsistensi penilaian dari sistem evaluasi kinerja.
Sistem evaluasi kinerja disebut reliabel atau dapat dipercaya jika seorang
karyawan yang dinilai oleh dua orang penilai independen mempunyai nilai
yang sama atau tidak terlalu berbeda. Jika hasil kedua penilai tersebut
sangat berbeda, maka sistem evaluasi kinerja tidak reliabel. Reliabilitas
sistem evaluasi kinerja sangat penting karena sistem evaluasi kinerja
suatu organisasi akan dipakai dalam waktu yang lama dan berulang-
ulang.
3. Sensitivitas artinya Evalusi kinerja harus sensitif, artinya dapat
membedakan kinerja yang sangat baik, baik, sedang, buruk dan sangat
buruk. Jika tidak, maka evaluasi kinerja tidak sensitif.
4. Akseptabilitas artinya Sistem evaluasi kinerja harus akseptabilitas dan
dapat diterima oleh yang berkaitan denan evaluasi kinerja. Yang
berhubugan dengan evaluasi kinerja pertama adalah perusahaan yang
membuat sistem evaluasi kinerja tersebut. Perusahaan menggunakan
evaluasi kinerja untuk mengukur apakah karyawannya melaksanakan
pekerjaan dan menghasilkan kinerja seperti yang diharapakannya.
5. Praktikal artinya Sistem evaluasi kinerja harus praktis, mudah dipahami
dan dapat dilaksanakan oleh para atasan dengan mudah.
11

Dalam evaluasi kinerja tentunya ada metode metode yang digunakan. Berikut
beberapa metode penilaian evaluasi kinerja diantaranya adalah :

1. Rating Scales (Skala Rating) yaitu mengevaluasi kinerja karyawan dengan dasar
serangkaian dimensi kinerja pada suatu angka.
2. Critical Incidents (Insiden-insiden kritis) yaitu fokus pada penilaian berbagai
perilaku kunci yangmembedakan kinerja antara efektif dan yang tidak efektif.
3. Work Standart (Standar Kerja) yaitu sistem penilaian yang memerlukan standar
kinerja yang mencerminkan seberapa jauh keberhasilan sebuah pekerjaan telah
tercapai.
4. Ranking adalah nilai ditetapkan terlebih dahulu dan didefinisikan dengan ......hati-
hati.
Hasilnya akan diranking dari yang paling baik atau yang paling . . .tinggi hingga ke
yang paling jelek atau paling rendah.
5. Forced Distribution (Distribusi yang dipaksakan) yaitu Inimemberikan kesan
6. tidak ada dua bawahan yang memiliki kinerja yang sama persis.
7. Behaviorally Anchored Scales (Skala Rating Perilaku) yaitu menilai pegawai
berdasarkan beberapa perilaku kerja yang mencerminkan dimensi kinerja.

2.1.7 Tujuan Evaluasi Kinerja

Evalusi Kinerja menjadi salah satu faktor yang penting dalam kemajuan
perusahaan.Dengan adanya evaluasi kinerja terhadap karyawan maka
perusahaan akan mengetahui Sumber Daya Manusia yang berprestasi dan
memiliki tingkat yang berbeda dengan karyawan lainnya. Dengan evaluasi kinerja
ini tentunya juga akan menambah semangat karyawan dalam melakukan
pekerjaan dan akan meningkatkan daya saing untuk menunjukkan yang terbaik
diantara karyawan. Selain berpengaruh terhadap kinerja karyawan tentunya
evaluasi kinerja juga memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan,
yaitu untuk menjamin pencapaian sasarn dan tujuan perusahaan terutama jika
terjadinya keterlambatan dan harus segera mencari penyebab dan juga cara
mengatasinya. Beberapa tujuan dilakukan evaluasi kinerja bagi perusahaan
adalah sebagai berikut :
12

1. Untuk mencapai suatu hasil atau tujuan sesuai dengan yang di harapkan.
2. Untuk menghemat atau mengurangi penggunaan sumber daya dalam
melakukanpekerjaan sehari hari.
3. Untuk memaksimalkan penggunaan segala Sumber Daya Manusia yang dimiliki
sehingga tidak ada tenaga kerja yang berlebihan.
4. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dan menambah daya saing secara sehat.
5. Menentukan jumlah kebutuhan karyawan sebagai dasar untuk menambah dan
menentukan Jumlah Kebutuhan Karyawan.
6. Menentukan Standar Waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2007:264),mengemukakan bahwa tujuan


penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui ketrampilan dan kemampuan karyawan


2. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya peneyempurnaan
kondisi kerja, penigkatan mutu dan hasil kerja.
3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan secara optimal,
sehingga dapat diarahkan ke jenjang/rencana kariernya,kenaikan pangkat dan
kenaikan jabatan.
4. Mendorong terciptanya hubungan timbale balik yang sehat antara atasan dan
bawahan.
5. Mengetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang kepegawaian
khususnya kinerja karyawan dalam bekerja.

Secara pribadi karyawan mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki


sehingga dapat memicu perkembangan terhadap kinerja karyawan.Bagi atasan
yang menilai akan lebih memeperhatikan dan mengenal karyawannya sehingga
dapat lebih memotivasi karyawan. Hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan dapat
bermanfaat bagi penelitian dan pengembangan dibidang kepegawaiannya.

2.1.8 Analisis SWOT

Analisis SWOT sebagai alat penting untuk perencanaan strategis,


membantu organisasi untuk mencapai tujuan dengan cara dengan menganalisis
lingkungan internal dan eksternal. Analisis ini memastikan kapasistas organisasi
didayagunakan dengan optimal dan bernilai bagi konsumen, dengan membagi
faktor menjadi empat ranah (Phadermrod, Crowder, & Wills, 2019:21). Strength
13

sebagai aspek yang kuat yang mendukung program atau organiasi diartikan
dengan kekuatan. Weakness sebagai aspek kelemahan dari sebuah institusi
atau program yang didefinisikan dengan kelamahan. Opportunities adalah aspek
yang menggambarkan kondisi di luar perusahaan atau program berpeluang
untuk berhasil atau terlaksana. Sedangkan threats menunjukkna kondisi di luar
organisasi atau program yang menghambat atau membahayakan organiasi atau
sebuah. Analisis SWOT memegang peranan yang sangat penting dalam
peningkatan mutu Sumber daya manuasia dalam perusahaan karena analisis
dan uraian yang diberikan menjadi acuan dalam pengembangan dimasa yang
akan datang.

Setelah dilakukan analisis, perlu dirumuskan visi, misi, tujuan dan


program kerja yang akan dicapai. Analisis ini didasarkan pada analisis internal
dan eksternal perusahaan yang dapat digambarkan dalam kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities), dan juga meminimalkan adanya kelemahan
(weaknesses) dan ancaman (threats). Analisis SWOT adalah alat analisis yang
paling populer, terutama untuk tujuan perumusan strategi. Asumsi dasar yang
mendasarinya adalah bahwa organisasi harus menyelaraskan kegiatan
internalnya dengan realitas eksternal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Peluang tidak akan ada artinya jika perusahaan tidak mampu
menggunakan Sumber Daya Manusia yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang
tersebut. Kemampuan analisis SWOT untuk bertahan.sebagai alat perencanaan
yang masih digunakan saat ini menunjukkan kekuatan analisis ini SWOT.
Analisis SWOT telah lama menjadi kerangka pilihan bagi perusahaan karena
kesederhanaannya, proses penyajia dan kemampuannya untuk mencerminkan
dari perumusan strategis, yaitu menghubungkan peluang dan ancaman dengan
kekuatan dan kelemahannya. Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisis
yang berkaitan dengan situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi
gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan kontribusinya.

2.1.9 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mengukur faktor-


faktor strategis suatu perusahaan. Matriks SWOT ini dapat dengan jelas
menggambarkan bagaimana memiliki peluang dan ancaman eksternal. Setelah
14

mengumpulkan semua informasi yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan,


langkah selanjutnya adalah menggunakan semua informasi ini dalam model
kualitatif untuk merumuskan sebuah strategi. Alat yang digunakan untuk
mengembangkan Faktor-faktor strategis perusahaan adalah matriks SWOT.
Matriks ini dapat menggambarkan dengan jelas bagaimana menyesuaikan diri
dengan peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dengan
kekuatan dan kelemahan yang melekat. Manfaat analisis SWOT adalah untuk
menambah pengetahuan dan pemahaman organisasi agar mampu menganalisis
apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
organisasi untuk mendapatkan strategi yang tepat dengan menggunakan
kekuatan dan kelemahan yang ada. peluang untuk mengatasi setiap masalah,
ancaman dan mengurangi kelemahan yang ada sehingga organisasi dapat
bertahan dan dapat berkembang.

Tabel 2.1

Matriks SWOT

STRENGSTH (S) WEAKNESSES (W)


IFAS EFAS
Tentukan 5-10 faktor Tentukan 5-10
kelemehan internal kekuatan internal
OPPORTUNIES STRATEGI (WO)
STRATEGI (SO)
(O) Strategi yang dilakukan
Strategi yang dilakukan
Tentukan 5-10 untuk meminimalkan
untuk memanfaatkan
Faktor peluang kelemahan dan
kekuatan dan peluang.
eksternal memanfaatkan peluang.
STRATEGI (ST)
Strategi yang dilakukan STRATEGI (WT)
THREATHS (T)
untuk memanfaatkan Strategi yang dilaukan
Tentukan 5-10
kekuatan dalam megatasi untuk meminimalkan
Faktor ancaman
ancaman yang akan kelemahan dan
eksternal
dihadapi saat ini maupun menghindari ancaman.
yang akan datang.
15

Matriks SWOT mengembangkan 4 jenis strategi, yaitu:

1. Strategi SO
Strategi ini diakukan berdasarkan jalan pikiran suatu perusahaan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mengambil serta memanfaatkan
kesempatan sebesar-besarnya. PT Bumi Menara Internusa optimis dapat
melakukan pengembangan produk sesuai keinginan pasar atau dapat
mengembangkan pasar ke tempat yang belum pernah terjangkau.
2. Strategi ST
Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan dalam
menghadapi ancaman dari luar. Seperti terjadi peniruan label perusahaan
dapat menuntutnya.
3. Strategi WO
Strategi ini digunakan untuk mengatasi suatu kelemahan dengan menfaatkan
peluang yang ada. Misalnya, adanya pesanan dalam jumlah besar sedangkan
Sumber Daya Manusia tidak memadai, maka strategi yang bisa dilakukan
adalah menambah Sumber Daya Manusia untuk membantu kinerja
Perusahaan
4. Strategi WT
Strategi ini merupakan strategi untuk mempertahankan dari ancaman luar
sekaligus mengatasi kelemahan yang dimiliki. PT Bumi Menara Internusa juga
melakukan kerjasama dengan perusahaan lainnya yang memiliki posisi lebih
kuat.

A. STRENGTH (Kekuatan)
1. Merupakan perusahaan seafood yang besar di Indonesia yang memiliki
beberapa cabang di daerah.
2. Melakukan ekspor ke berbagai Negara dalam jumlah yang besar.
3. Memiliki spesifikasi internasional dalam keamanan pangan dan kualitas yang
sudah bersetifikat yaitu :
a) HACCP (Hazard Analysis Critical control point),
b) ISO Standar Internasional untuk system manajemen kualitas,
c) BRC(British Retail Consortium).

B. WEAKNESS(Kelemahan)
16

Sumberdaya manusia dibagian produksi masih relative rendah Dalam bulan


tertentu terjadi kekurangan bahan produksi karena kelangkaan bahan baku,
sehingga proses produksi sedikit terhambat dan jadwal ekspor mengalami
kemunduran sehingga perusahaan mengalami kerugian.

C. OPPORTUNITY (Peluang).

1. Memilki pesaing yang relatif sedikit


2. Memiliki perlengkapan kerja dan sarana prasarana yang sangat memadai
3. Memiliki system manajmen dan perencanaan yang bagus
4. Nama Perusahaan sudah dikenal diberbagai Negara

D. THREAT (Ancaman)
Ada beberapa perusahaan baru yng bergerak dibidang sama akan membuat
perusahaan memiliki pesaing baru Pertumbhan ekonomi yang semakin pesat
maka perusahaan harus mampu bersaing terutama di bidang Sumber Daya
Manusia.

2.2 Penelitian Terdahulu


1. Eri susan Tahun (2019:952-962) melakukan penelitian yang berupa artikel pada
jurnal dengan judul Manajemen Sumber Daya Manusia dengan hasil penelitian
sebagai berikut:
Hal yang paling berperan penting untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal
adalah dengan memulai dari hal yang paling menunjang untuk tercapainya suatu
tujuan tersebut, yaitu Sumber Daya Manusia. Maka perlu dilakukan yang adanya
pengelolaan atau pengembangan yang bertujuan untuk menciptakan Sumber
Daya Manusia yang produktif. Dengan pengembangan atau pengelolaan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas maka dengan mudah seorang karyawan dapat
menghadapi dan menyelesaikan tuntutan tugas baik di masa sekarang atau
masa yang akan datang. Seiring berjalannya waktu, prestasi dan skill akan sulit
didapatkan seorang karyawan jika hanya mengandalkan apa yang di miliki tanpa
pernah melakukan proses pembekalan atau pengembangan. Sehingga
pengembangan Sumber Daya Manusia sangatlah berpengaruh dalam efektif dan
efisiennya suatu organisasi. Sedarmayanti mengemukakan berkaitan tentang
ruang lingkup manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan masa
17

pelaksanaannya dan tugas pengembangan ke dalam beberapa bagian di


antaranya sebagai berikut:
1. Pre Service Training (Pelatihan Pra Tugas) Pelatihan yang diberikan kepada
calon karyawan yang akan memulai untuk bekerja, atau karyawan baru yang
bersifat pembekalan, agar mereka dapat melaksanakan tugas yang nantinya
dibebankan kepada mereka.
2. In Service Training (Pelatihan dalam Tugas) Pelatihan dalam tugas yang
dilakukan untuk karyawan yang sedang bertugas dalam organisasi dengan
tujuan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Post Service Training (Pelatihan Purna/Pasca Tugas) Pelatihan yang
dilaksanakan organisasi untuk membantu dan mempersiapkan karyawan dalam
menghadapi pension.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan
pengadaan, pelatihan, dan pengembangan, pemberian kompensasi dan
beberapa hal yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia yang bertujuan agar
menciptakan manusia yang produktif. Manajemen Sumber Daya Manusia
ditunjang dengan beberapa unsur yaitu : pengusaha, karyawan, pemimpin.
Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki fungsi: Perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian. Sumber Daya Manusia sangat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu organisasi atau lembaga tertentu. Jadi
lembaga harus memperhatikan kinerja Sumber Daya Manusia atau memperbaiki
proses pemilihan dan perekrutan Sumber Daya Manusia.

2. Qalka sandi Tahun (2019: 105 - 111) melakukan penelitian yang berupa artikel
pada jurnal dengan judul Manajemen Sumber Daya Manusia dalam
meningkatkan keunggulan Kompetitif dengan hasil penelitian sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah manusia merupakan unsur terpenting
dalam setiap dan semua organisasi, keberhasilan organisasi mencapai tujuan
dan berbagai sasarannya serta kemampuannya menghadapi berbagai
tantangan, baik yang bersifat eksternal maupun internal. Adapun fungsi-fungsi
manajemen sumber daya manusia meliputi seleksi pegawai, penempatan
pegawai, pelatihan dan pengembangan, penilaian kerja, praktek kerja, struktur
18

pekerjaan, melakasanakan prosedur disiplin, motivasi, menyediakan saluran


komunikasi, menerapkan kebijakan keamanan, berencana untuk efek perubahan
pada pegawai. Adapun yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif yaitu
kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik dan sumber daya suatu untuk
memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan pada industri atau pasar yang
sama. Pengelolaan sumber daya manusia dalam meningkatkan keunggulan
bersaing harus benar-benar memperhatikan kualitas dan kompetensi SDM yang
dimiliki dengan cara mengelola SDM yang ada untuk dikembangkan melalui
proses pendidikan dan pelatihan, serta dapat mengelolanya secara efektif dan
efisien. Ada tiga belas praktik dalam pengelolaan sumber daya manusia sebagai
sumber keunggulan bersaing untuk mencapai keunggulan kompetitif organisasi
yaitu keselamatan pekerja (employment security), perekrutan pegawai secara
selektif (selective in recruiting), upah yang tinggi (high wages), pemberian insentif
(incentive pay), hak kepemilikan karyawan (employee ownership), pembagian
informasi (information sharing), partisipasi dan pemberdayaan (participation and
empowerment), pengelolaan tim secara mandiri (self managed team),
pemanfaatan dan pelatihan (Cross utilization and training), kesamaan derajat
antar sesama tenaga kerja (symbolic egalitarian), tekanan atau kompresi upah
(wage compeaion), mengurangi kompetisi interpersonal dan meningkatkan
efisiensi melalui kerjasama, dan promosi dari dalam organisasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif melalui praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia
memerlukan waktu dan proses. Jadi semuanya tidak semudah membalikkan
telapak tangan. Bila tujuan organisasi/lembaga pendidikan telah dicapai, maka
keunggulan kompetitif yang diperoleh melalui sumber daya manusia secara
subtansial dapat bertahan lebih lama, dan lebih sulit diimitasi oleh pesaing.

3. Ambar Sri Lestari tahun (2019:1-24) melakukan penelitian yang berupa artikel
pada jurnal dengan judul Penerapan Manajemen Strategik dengan analisis
SWOT pada SMPN 4 Kendari dengan hasil penelitian sebagai berikut :

Penelitian untuk mendeskripsikan secara jelas mengenai implementasi


manajemen strategi pada SMPN 4 Kendari yang meliputi analisis perhitungan
lingkungan internal dan eksternal. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di
SMP Negeri 4 Kendari, dapat dilihat bahwa sekolah tersebut mempunyai potensi
yang telah dapat diakui kredibilitasnya dan tumbuh menjadi salah satu sekolah
19

unggulan. Hal ini dapat terlihat dari peran serta kepala sekolah dalam
peningkatan kinerja guru, letak sekolah yang strategis sehingga tercipta
lingkungan belajar yang tertib dan nyaman, pemantauan terhadap peserta didik

oleh guru yang berkelanjutan, peran serta dukungan orang tua murid dan
masyarakat yang optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar hal
tersebut dapat tercapai yaitu apabila sekolah tersebut mempunyai seorang
pemimpin yang mampu membawa perubahan terhadap kinerja sekolah dengan
strategi tertentu. Oleh sebab itu beberapa hal yang ingin diketahui adalah proses
implementasi manajeman strategi di SMPN 4 Kendari. Metode yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan dasar mekanisme kerangka
analisis lingkungan internal dan eksternal SMPN 4 Kendari, proses manajemen
strategi, perhitungan analisis swot yang analisis swot yang dikembangkan
menjadi strategi S-O, strategi S-T, dan strategi W-T yang kemudian
diimplementasikan dalam manajemen sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di
SMPN 4 Kendari selama 4 bulan mulai bulan Agustus hingga bulan Oktober
2018. Penelitian ini difokuskan pada penerapan manajemen strategi di SMPN 4
Kendari dalam meningkatkan prestasi akademis siswa SMPN 4 Kendari. Sumber
data atau informasi yang digunakan dari penelitian ini antaralain kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan bidang kesiswaan. Dengan
mempergunakan tabel factor Internal-Eksternal, dan skala sangat tinggi, tinggi,
sedang dan rendah.

A. Pada analisis AFE (analisis factor eksternal) SMP Negeri 4 Kendari mempunyai
poin peluang sebesar 1,95 angka ini jika dilihat dari skala 1- 4 masih belum bisa
dikatakan baik. Hal ini dapat dijadikan pelajaran bagi sekolah untuk lebih cerdas
dalam memanfaatkan peluang dan mencari peluang lain yang lebih baik dalam
rangka memajukan sekolah.
B. Pada asepek ancaman 1,05 adalah angka yang melebihi standar skala untuk
kategori ancaman yaitu jika poin 1 maka ancaman tersebut besar. Dengan
demikian antara peluang dan ancaman hanya berselisih 0,90. Masih banyak hal
yang harus diusahakan sekolah agar poin peluang bisa lebih besar daripada poin
ancaman.
Keadaan SMP Negeri 4 Kendari ini belum bisa dikatakan baik setelah dilakukan
analisis SWOT masih banyak hal-hal yang harus diperbaiki guna memperoleh
keadaan yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
20

kemajuan sekolah.Dari hasil penggabungan analisis SWOT dapat dikembangkan


menjadi Strategi S-O, strategi W-O, Strategi S-T, dan Strategi W-T, Yakni:
Strategi S-O Strategi S-O merupakan strategi yang digunakan untuk
memanfaatkan peluang dengan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki
a. sekolah, yaitu: Aspek Kesiswaan, Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Pelatihan
serta Sarana dan Prasarana yang memadai harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin.
b. Strategi W-O Strategi W-O adalah strategi yang dapat dipakai untuk mengurangi
kelemahan dengan melihat peluang yang ada. Strategi WO yakni: Kurikulum
2013 yang memiliki berbagai kendala dalam penerapannya harus dikelola secara
maksimal, dapat menjadi peluang untuk meraih prestasi dalam berbagai bidang
baik akademik maupun non akademik.
c. Strategi S-T Strategi S-T adalah strategi yang disusun untuk mengurangi dan
mengantisipasi ancaman dengan mendayagunakan kekuatan yang dimiliki
sekolah. Strategi S-T yakni kekuatan sekolah berupa aspek kesiswaan, sarana
dan prasarana, tenaga pendidik, kependidikan harus dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk mengurangi ancaman perkembangan IPTEK yang
dapat membawa dampak negative bagi siswa.
d. Strategi W-T Strategi W-T adalah strategi yang dibuat untuk mengurangi
kelemahan dan ancaman yang dihadapi oleh sekolah, yakni kelemahan yang
ada pada sekolah adalah belum optimalnya implementasi kurikulum 2013.

Sedangkan untuk mengantisipasi ancaman yang akan terjadi berupa dampak


negatif perkembangan iptek, sekolah, dapat mengadakan pembinaan siswa-siswi
terkait dampak negatif yang diterima dari perkembangan internet.

4. Saharuddin,Ukkas,S Bachri, MJ Alputila, MY Zamhuri (2019:343) melakukan


penelitian yang berupa artikel pada jurnal dengan judul The analysis of human
resource quality in improving employees performance dengan hasil penelitian
sebagai berikut :
Suatu Perusahaan yang ingin menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik
akan berusaha meningkatkan Sumber Daya Manusia pegawainya agar memiliki
kualitas dan kinerja yang baik, sehingga menjadikan pegawainya lebih produktif
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk mendapatkan pegawai
sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu adanya strategi pengembangan
21

pegawai. Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang penting bagi
perusahaan, mengingat pentingnya unsur-unsur Sumber Daya Manusia dalam
pertumbuhan dan perkembangan perusahaan maka perusahaan harus
meningkatkan bakat, kreativitas, keinginan dan aktivitas kerja. Oleh karena itu
Sumber Daya Manusia harus mendapatkan perhatian khusus dari perusahaan
agar tenaga kerja merasa nyaman, dan semangat dalam bekerja. sehingga
kinerja meningkat dan pada akhirnya tujuan perusahaan untuk memperoleh hasil
dan keuntungan akan tercapai. Sumber Daya Manusia berkaitan dengan
kualitas, kemampuan, baik kemampuan fisik maupun non fisik.Sumber Daya
Manusia merupakan elemen penting dalam produksi dan penyampaian layanan.
Sumber Daya Manusia adalah bagian dari organisasi jasa yang menciptakan
nilai tambah dan memperoleh keunggulan kompetitif. Sumber daya alat dan
infrastruktur lain dimungkinkan untuk direplikasi dan juga dimiliki oleh rumah sakit
lain, tetapi tidak dengan Sumber Daya Manusia. Kompetensi secara umum
diartikan sebagai kombinasi dari pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Penilaian kualitas sumber daya manusia harus memiliki indikator yang


jelas, karena ini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kualitas
penduduk merupakan salah satu indikator pemantauan kualitas hidup penduduk
di suatu negara. Dalam analisis tulisan ini, lebih ditekankan indikatornya terletak
pada beberapa faktor yang dominan dalam menilai dan menunjukkan kualitas
sumber daya manusia antara lain tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan
tingkat pendapatan per kapita. Kesehatan adalah suatu keadaan dimana
seseorang ketika diperiksa oleh ahlinya tidak ada keluhan atau terdapat tanda-
tanda suatu penyakit .Selanjutnya pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik
secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kualitas Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan
kinerja pegawai di RSUD Sawerigading Palopo.
Metodologi Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Sawerigading Palopowhis
yang terletak di Desa To’Bulung, Kecamatan Bara, Kota Palopo.Metode analisis
yang digunakan adalah metode regresi linier berganda Gitosudarmo (2001),
dengan rumus sebagai berikut:
22

Y = b0 + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + e.
Explanation:
Y = Employee Performance
X1 = Education
X2 = Health
X3 = Income
e = eror term
b0, b1, b2, = Searched Variabl

Peneliti akan merumuskan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian ini sebagai
berikut::
Terdapat pengaruh yang signifikan antara peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui variabel pendidikan, kesehatan dan pendapatan terhadap
peningkatan kinerja pegawai di RSUD Sawerigading Palopo. Terdapat hubungan
yang kuat antara peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui variabel
pendidikan, kesehatan dan pendapatan terhadap peningkatan kinerja pegawai di
RSUD Sawerigading Palopo dimana nilai correlation value is R= 0,772 atau
77,2% dan determination is r2= 0,596 atau 59,6%.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui variabel pendidikan,
kesehatan dan pendapatan terhadap peningkatan kinerja pegawai di RSUD
Sawerigading Palopo, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
Yaitu upaya peningkatan kinerja pegawai diharapkan kepada pimpinan RS
Sawerigading Palopo agar program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia
melalui variabel pendidikan, kesehatan, dan pendapatan secara dilakukan
secara konsisten dan berkesinambungan. Peneliti berharap kepada pihak
manajemen RSUD Sawerigading Palopo agar peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia memenuhi kriteria kualitas fisik dan kesehatan, kualitas
pendidikan (pengetahuan dan keterampilan), dan kualitas hidup (pendapatan)
sebagai awal peningkatan pegawai.

5. A M Ichwan, S S Adhawati, dan Jusni (2020:492) melakukan penelitian yang


berupa artikel pada jurnal dengan judul The strategy of strengthening business of
salt-boiled fish scad (Decapterus ruselli) in Bulukumba Regency dengan hasil
penelitian sebagai berikut :
23

Kualitas produk sangat penting untuk menciptakan strategi bersaing dengan


perusahaan lain.Kualitas dapat meningkatkan nilai tambah suatu produk dan
memperluas jangkauan pemasaran. Salah satu kegiatan pengolahan perikanan
di Kabupaten Bulukumba adalah ikan asin, namun usaha tersebut masih kurang
memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan,yang mengakibatkan
rendahnya kualitas dan daya tahan produk ikan asin. Penelitian ini
bertujuanuntuk menganalisis strategi penguatan usaha pengolahan ikan asin
dalam meningkatkan kualitas produk. Penelitian ini dilakukan pada usaha
POKLAHSAR (Kelompok Pengolahan dan Pemasaran) ikan asin di Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan
kuantitatif menggunakan analisis SWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor selisih Internal Factors Analysis


Summary (IFAS) adalah -0,35, sedangkan skor External Factors Analysis
Summary (EFAS) adalah 1,60. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penguatan
berada pada kuadran III yang berarti perusahaan menghadapi peluang pasar
yang sangat besar, namun di sisi lain menghadapi beberapa kendala dan
kelemahan internal. Fokus dari strategi ini adalah untuk meminimalisir
permasalahan internal perusahaan sehingga dapat menciptakan pasar yang
lebih baik. Strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kualitas produk
melalui kebijakan pemerintah seperti pelatihan GMP dan SSOP, penerapan
sanitasi dan sistem kebersihan untuk mengolah usaha dan mengelola keuangan
usaha dengan baik sehingga dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang
ada dengan mengikuti perkembangan teknologi.
24

Hasil analisis SWOT Strategi Penguatan Usaha Ikan Lele.


TABEL 2.2

Kekuatan ( Strenght ) Kelemahan ( weakness )

1. Ketrampilan Sumber Daya 1. Tidak ada fasilitas


Manusia yang memadai penyimpanan (Cold
untuk melakukan storage).
prosesproduksi. 2. Sanitasi dan kebersihan
2. Prosesnya mudah dan yang rendah.
efisien. 3. Pengelolaan keuangan
3. Modal usaha yang cukup. yang tidak baik.
4. Kualitas produk rendah

Peluang ( Opportunity ) Ancaman ( Treath )

1. Bahan baku dan bahan 1. Iklim dan cuaca


penolong selalu tersedia. mempengaruh harga bahan
2. Permintaan konsumen yang baku.
tinggi. 2. Produk pesaing.
3. Kebijakanpemerintah yang
mendukung penguatan
usaha.
4. Perkembangan teknologi
dan informasi.

Hasil Matriks SWOT Strategi Penguatan Usaha Ikan Lele


TABEL 2.3

Strategi (S – O) Strategi (W –O)

a. Mengoptimalkan keterampilan a. Perbaikan dan penyediaan


dan ketersediaan bahan baku teknologi tepat guna berupa
untuk meningkatkan kapasitas fasilitas dan infrastruktur yang
produksi dan memenuhi mendukung peningkatan
permintaan pasar. kualitas terutama fasilitas
b. Meningkatkan kualitas produksi penyimpanan.
denga nmemanfaatkan b. Peningkatan kualitas produk
ketersediaan modaldan melalui kebijakan pemerintah
dukungan pemerintah. seperti pelatihan GMP dan
c. Memanfaatkan perkembangan SSOP.
teknologi informasi untuk c. Memanfaatkan peran pemerintah
memperluas jangkauan pasar. untuk memberikan bimbingan
25

dalam hal pengelolaan keuangan


yang baik dalam suatu usaha.
d. Menerapkan sistem sanitasi dan
higiene dalam usaha pengolahan
untuk meningkatkan kualitas
produk ikan asin rebus.

Strategi (S -T ) Strategi ( W - T )

a. meningkatkan strategi a. Mengoptimalkan fasilitas untuk


manajemen pengadaan bahan meningkatkan kualitas produk
baku untuk mengatasi pengaruh sehingga dapat bersaing dengan
musim. produk pesaing.
b. Mengoptimalkan modal usaha b. Meningkatkan kualitas produk,
yang memadai untuk mengatasi misalnya dengan meningkatkan
fluktuasi harga bahan baku kemasan yang higienis dan
sehingga persediaan tetap menarik sehingga mampu
terjaga. bersaing dengan produk
pesaing.

2.3 KERANGKA BERFIKIR


Strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah strategi
yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan perusahaan agar lebih
berkembang dan inovatif, baik dari segi sumber daya manusia maupun produk
yang dihasilkan.karena dari produk yang bagus dan keamanan pangan yang
terjaga juga dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang berkompeten pada
bidangnya. Salah satu keberhasilan perusahaan adalah dengan meningkatnya
sumber daya manusia yang dimiliki,manajemen strategi yang bagus dan
terstruktur sehingga bisa mencapai visi dan misi perusahaan.Berdasarkan
landasan teori di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat di
gambarkan sebagai berikut:
26

KERANGKA BERFPIKIR
GAMBAR 2.1

STRATEGI PENINGKATAN SUMBER DAYA


MANUSIA PT BUMI MENARA INTERNUSA

Studi Lapangan Studi Kepustakaan

1.Wawancara 1.Jurnal penelitian


2.Observasi terdahulu
3.Dokumentasi

Permasalahan
di PT Bumi Menara Internusa
khususnya dibagaian produksi ikan
tuna ingin meningkatkan kualitas

ANALISI SWOT

Faktor INternal Faktor Eksternal


1.Strength (Kekuatan) 1.Opportunity (Peluang)
2.weaknees (Kelemahan) 2.Treath (Ancaman)

Analisis Matriks EFAS


Analisis Matriks IFAS

Matriks SWOT

Strategi yang dilakukan dalam


meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di PT Bumi Menara
Internusa.
27
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian metode kombinasi merupakan pendekatan penelitian yang
mengombinasikan dan mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif.
Penelitian ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, pendekatanpendekatan
kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut
dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekedar
mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; ia juga melibatkan fungsi dari
dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif sehingga kekuatan penelitian
ini secara keseluruhan lebih besar ketimbang penelitian kualitatif dan kuantitatif
(Creswell & Plano Clark 2007). Metode penelitian kombinasi adalah suatu
metode penelitian yang mengkombinasikan kan atau menggabungkan antara
metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama
dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih
komprehensif, valid, realibel, dan objektif (Sugiyono 2011). Jenis Penelitian
Kuantitatif adalah Jenis penelitian kuantitatif merupakan investigasi sistematis
mengenai sebuah fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat diukur
menggunakan teknik statistik, matematika, atau komputasi. Data yang diperoleh
dari Penelitian Kuantitatif adalah data-data yang hadir atau dinyatakan dalam
bentuk angka yang diperoleh dari lapangan, atau dapat disebut juga data-data
kualitatif yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh. Tujuan penelitian
Kuantitatif adalah Menunjukkan hubungan antar variabel, Menguji teori dan
mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.Sedangkan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggali dan atau
memotret situasi sosial yang akan dikaji secara luas dan mendalam Menurut
Sugiyono (2018:209). Penelitian deskriptif kualitatif dapat digunakan untuk
melakukan penelitian yang bertujuan menggambarkan secara utuh dan
mendalam mengenai realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi pada
masyarakat dengan tujuan objek penelitian tersebut dapat disajikan secara rinci
dan dapat diketahui ciri, karakter, sifat, dan modelnya secara
komprehensif.Sedangkan menurut Sugiyono (2018: 9) menyatakan bahwa

27
pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam, yang
mengandung unsur makna, sehingga tidak menekankan generalisasi, tetapi

28
28

lebih menekankan makna. Selanjutnya pendekatan kualitatif dalam melakukan


penelitian berorientasi pada lingkungan alam dari gejala. Objek yang digunakan
juga merupakan objek alamiah, ialah objek yang berkembang apa adanya, tidak
dimanipulasi maupun dibuat-buat oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak
mempengaruhi objek penelitian tersebut.Dalam penelitian ini, semua data
dikumpulkan secara langsung melalui wawancara ,observasi dan dokumentasi.

3.2 Populasi dan Sampel


Tempat penelitian ini berada di PT.BUMI MENARA INTERNUSA jl. Margomulyo
4E Tandes Surabaya. Dengan waktu pengerjaan dimulai sejak penelitian ini
disetujui hingga pengumpulan data dapat terselesaiakan. Populasi dan sampel
dalam penelitian ini berjumah 3 informan yaitu:
1. Syamsul Arifin dengan daftar pertanyaan sebagai berikut:
a. Apakah Sumber Daya Manusia memiliki factor yang penting dalam kemajuan
perusahaan khususnya devisi ikan tuna?
b. Apakah kendala yang dialami pada proses produksi ikan tuna?
c. Ancaman apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang yang harus
diantisipasi oleh perusahaan khususnya untuk divisi ikan tuna?

2. Irwan Setyoko dengan daftar pertanyaan sebagai berikut?


a. Apakah evaluasi kinerja karyawan sudah dilakukan secara objectif?
b. Apakah evaluasi kinerja memberikan dampa yang positif terhadap kinerja
karyawan?
c. Apakah perusahaan terutama devisi ikan tuna bisa memenuhi semua permintaan
yang diinginkan oleh buyer?

3. Sri Wulan selaku dengan daftar pertanyaan sebagai berikut?


a. Apakah kendala yang pernah terjadi di bagian packing produksi ikan tuna?
b. Apakah produksi di ikan tuna telah memenuhi standard produksi yang tinggi?
c. Apakah perlengkapan mesin di bagaian produksi ikan tuna sudah memadahi?

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Data kualitatif terkait dengan strategi peningkatan Sumber Daya Manusia yang
digunakan oleh PT Bumi Menara Internusa sehingga perusahaan bisa
29

berkembang dengan baik hingga saat ini sejak berdiri di tahun 1989. Maka teknik
pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan berhadapan secara langsung dengan narasumber dengan ditambahnya
daftar pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Wawancara merupakan
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh. Dalam
menentukan narasumber untuk melakukan wawancara sebagai sumber data
adalah para karyawan PT Bumi Menara Internusa.

2. Observasi
Teknik ini memerlukan pengamatan dari peneliti, baik secara langsung maupun
tidak langsung, terhadap topik penelitian. Lembar Observasi dan Panduan
Observasi dapat digunakan sebagai alat bantu. Bagian informasi yang diperoleh
dari observasi: tempat, pelaku,aktivitas,objek,hasil produk, peristiwa dan waktu.
Pengamatan penulis untuk menjawab masalah tersebut. Oleh karena itu,
dilakukan observasi di PT Bumi Menara Internusa.

3. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata document yang artinya tertulis dengan baik.
Dengan menggunakan metode dokumentasi, peneliti mempelajari objek tertulis
seperti buku,dokumen,peraturan,catatan harian dan lain lain. Dalam penelitian ini
diperoleh dokumen dari PT Bumi Manara Internusa. Dengan metode ini, penulis
memperoleh data penelitian dan menangkap semua informasi dari bahan
dokumen yang relevan untuk subjek penelitian.

3.4 Sumber dan Pengumpulan data


1. Sumber data primer adalah sumber data yang didapat secara langsung. Maka
sumber data ini di dapatkan dari narasumber secara langsung melalui
wawancara dan perhitungan EFAS dan IFAS.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua atau didapat secara tidak
langsung. Sumber data ini didapat dari perantaraseperti buku, gambar atau
foto ,jurnal, artikel yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.
30

3.5 Analisis Data


Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
secara purposive dan snowball , teknik pengumpulan dengan triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi Menurut Sugiyono
(2011). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teknik Analisis Deskriptif dan
Teknik Analisis SWOT sebagai berikut:

a. Teknik Analisis Deskriptif


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang
diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara data yang diperoleh
dari wawancara dengan narasumber secara lebih terperinci. Data dari
wawancara dalam penelitian ini merupakan sumber data utama yang menjadi
bahan analisis data untuk menjawab permasalahan penelitian. Setelah
melakukan wawancara peneliti menyalin kedalam bentuk catatan menjadi lebih
terperinci, mudah dipahami dan bias di pertanggung jawabkan. Kemudian peneliti
mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian.

b. Teknik Analisis SWOT


Metode analisis SWOT merupakan metode analisis data yang menunjukkan
bahwa kinerja kebijakan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor eksternal dan
internal yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT
adalah identifikasi sistematis berbagai faktor untuk perumusan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika bahwa dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, sedangkan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan pedoman perusahaan. Oleh karena itu,
perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan
(kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi saat ini. Ini disebut
31

dalam analisis situasi. Analisis SWOT adalah analisis yang ditemukan oleh Albert
Humphery, pada tahun 1960-1970. SWOT merupakan akronim dari kata
31

kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),


ancaman (threats). Analisis SWOT merupakan alat yang ampuh dalam
melakukan analisis strategis, efektivitasnya terletak pada kemampuan penentu
strategis perusahaan untuk memaksimalkan peran faktor kekuatan dan
memanfaatkan peluang sehingga dapat juga bertindak sebagai alat untuk
meminimalkan kelemahan yang muncul. Analisis SWOT harus menentukan
tujuan perusahaan yang realistis,dan konsisten dengan memeperhatikan faktor
internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan:
1. Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan) adalah kekuatan yang ada pada suatu perusahaan
agar dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh untuk bertahan dan
dapat bersaing di dunia bisnis.
b. Weakness (Kelemahan) adalah faktor yang merugikan atau tidak
menguntungkan bagi perusahaan.
2. Faktor Eksternal
a. Opportunities (Peluang) ialah peluang untuk pertumbuhan dan
perkembangan bisnis di masa depan.
b. Threaths (Ancaman) adalah hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian
bagi usaha.
Dengan menggunakan metode analisis SWOT yang mencakup analisis
IFAS , EFAS menjadi bagian dari analisis SWOT. Hal ini didasarkan pada
kondisi lingkungan internal dan eksternal .

1. Matriks EFAS dan IFAS


a. Matriks IFAS (Internal Facktor Analysis Summary)
Setelah mengidentifikasi Faktor strategis internal perusahaan, tabel IFAS
(Internal Factor Analysis Summary) disiapkan untuk membangun faktor- faktor
strategis internal dalam kerangka kekuatan dan kelemahan perusahaan.
langkah-langkahnya adalah:
1. Mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari
perusahaan pada kolom 1.
2. Berikan bobot masing-masing faktor pada skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0
(tidak penting), tergantung bagaimana faktor ini mempengaruhi posisi strategis
perusahaan. (Semua bobot tidak bolehmelebihi skor total 1,00).
32

3. Beri rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor guna menunjukkan apakah


faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (Rating = 1),kelamahan yang
kecil (Rating = 2), kekuatan yang kecil (Rating = 3) dan kekuatan yang besar
(Rating = 4).

Jadi Faktanya, peringkat mengacu pada perusahaan dan bobot mengacu pada
industri di mana perusahaan tersebut berada. Kalikan setiap bobot dengan
ratingnya untuk mendapatkan score Jumlahkan total score masing-masing
variabel Berapa pun banyaknya faktor yang dimaksukkan dalam matriks IFAS,
rata-rata total tertimbang berkisar yang rendah antara 1,0 dan tertinggi 4,0
dengan rata-rata 2,5. Jika total rata-rata dibawah 2,5 mengindikasikan posisi
internal yang kuat.

b. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)


Ada 5 tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal ialah:
a. Menentukan Faktor-Faktor yan menjadi peluang dan ancaman
b. Memberikan bobot pada masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting)
samapi dengn 0,0 (tidak penting). Kemungkinan dapat memberikan dampak
pada faktor strategis. Jumlah seluruh bobot hars sama dengan 1,0
c. Menghitung rating untuk setiap faktor dengan memberikan skala mulai 1 samapi
4, dengan 4 (respon yang sangat bagus), 3 (respon di atas rata-rata), 2 (respon
rata-rata) dan 1 (respon dibawah rata-rata). Rating ini didasarkan pada efektivitas
strategi perusahaan, dengan menjadi nilai berdasarkan keadaan perusahaan.
d. Dikalikan masing-masing, bobot dengan ratingnya untuk mendapatkan score
Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score. Nilai total ini akan
menunjukkan bagaimana suatu bisnis tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternal-nya.
e. Dalam Matriks EFAS, memungkinkan nilai tertinggi total score adalah 4,0 dan
terendah 1,0. Score total 4,0 menunjukkan bahwa perusahaan merespons
peluang yang ada dengan cara yang unik dan menghindari ancaman di pasar
industri mereka. Skor total 1,0 menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan tidak
memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.

Validitas data dalam penelitian kualitatif meliputi pengujian, kredibilitas (validitas


internal), transferabilitas (validitas eksternal), reliabilitas (dependability) dan
konfirmabilitas (objektivitas). Pengujian Untuk menguji keabsahan data, peneliti
33

menggunakan teknik triangulasi. Teknik ini merupakan kegiatan keabsahan data


yang menggunakan sesuatu selain data untuk verifikasi sebagai pembanding
terhadap data tersebut. Menurut Lexy J Moleong dalam bukunya berjudul
Metode Penelitian Kualitatif, teknik triangulasi yang paling umum digunakan
adalah review oleh sumber lain. Denzin membedakan empat jenis triangulasi
sebagai teknik penelitian dengan menggunakan sumber, metode, peneliti dan
teori.
Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan memverifikasi
derajat keakuratan informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Dalam triangulasi dengan metode menurut
Patton (1987:329) ada dua strategi, yaitu untuk memeriksa derajat kepercayaan
hasil penelitian dari teknik pengumpulan data yang berbeda dan untuk
mengontrol derajat kepercayaan sumber data yang berbeda dengan metode
yang sama. Jenis teknik triangulasi ketiga ini terdiri dari penggunaan peneliti atau
pengamat lain untuk memeriksa ulang tingkat kepercayaan data. Jadi yang
keempat adalah teori menurut Lincoln dan Guba (1981: 307) bahwa fakta tidak
dapat diverifikasi dengan satu atau lebih teori. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan verifikasi menggunakan triangulasi sumber data dan triangulasi
metode pengumpulan data.

a. Tahap Pengambilan Keputusan


Pada tahap ini, meninjau hasil empat strategi yan dirumuskan dalam tahap
analisis. Selanjutnya diambil keputusan dalam menentukan strategi yang akan
diambil oleh perusahaan secara efektif dan efisien berdasarkan matriks SWOT
dan pada akhirnya disusun sebuah rencana strategis yang akan digunakan
sebagai pedoman untuk dilaksanakan kegiatan lebih lanjut.

.
BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah singkat PT Bumi Menara Internusa

PT Bumi Menara Internusa didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tahun


1989 dengan mempekerjakan 100 karyawan. Produk utamanya adalah Black
frozen,Black Tiger Headles, PND, dan PUD untuk pasar jepang. Produk jadi yang
dihasilkan sekitar 500 ton per tahun. Pada tahun 1992 PT Bumi Menara
Internusa mengalami kenaikan jumlah karyawan yaitu menjadi 500 karyawan
dengan mengembangkan produk seperti: Sushi Ebi untuk pasar Jepang dan
Cooked PDTO untuk pasar Eropa dan Amerika Serikat. Dengan produk jadi yang
dihasilkan menjadi 1200 ton per tahun. Pada tahun 2002, produk jadi yang
dihasilkan oleh kedua pabrik PT Bumi Menara Internusa mencapai 6000
ton/tahun yaitu pabrik yang ada di kota Surabaya dan Kota Malang yang
bertepatan di Dampit. Dengan perkembangan perusahaan yang terus meningkat
saat ini Jumlah karyawan di PT Bumi Menara Internusa Surabaya sebanyak
2250 orang, sedangkan di PT Bumi Menara Internusa Dampit sebanyak 1500
orang ini sudah mencakup semua karyawan termasuk bagian staff dan produksi.
Untuk mengembangkan bisnis yang semain berkembang maka pada bulan
Agustus tahun 2002 PT Bumi Menara Internusa juga telah membuka pabrik di
Medan Sumatera dengan 350 karyawan. Pabrik baru ini dibangun untuk
rnembantu menjaga suplai udang black tiger. Produk utarnanya adalah Black
Tiger Head On, Head Less, dan PND. Produk jadi yang dihasilkan oleh pabrik ini
adalah sebanyak 1200ton/tahun.
Pada tahun 2010 tepatnya tanggal 6 juni dibukalah bagian devisi
ikan,yaitu ikan tuna.Divisi ditempat peneliti melakukan penelitian. Divisi tuna ini
dibuka dengan jumlah karyawan 30 karyawan, hingga saat ini karyawan dibagian
divisi ikan tuna ini mencapai 250 karyawan. Bahan produksi yang dibutuhkan
setiap harinya yaitu sekitar 15 ton. Bahan yang digunakan ada 2 macam yaitu
bahan soft dan son. Bahan soft adalah bahan yang bersih tanpa kulit, sedangkan
bahan son adalah bahan yang masih ada sisa kulit dibagian tengah.

34
35

4.1.2 VISI PT Bumi Menara Internusa


Menjadi perusahaan pangan yang unggul ,terpercaya dan Internasional.
MISI PT Bumi Menara Internusa
1. Menyediakan produk berkualitas dan aman sesuai persyaratan pelanggan
dengan harga yang kompetitif.
2. Mengutamakan kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan
memberikan pelayanan yang terbaik dan prima.
3. Memimpin dalam bidang inovasi, kualitas, dan efisiensi proses.
4. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan, keuntungan dan
pengembangan kualitas.
5. Memiliki tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.

KEBIJAKAN MUTU

Kami bertekat melaksanakan peningkatan secara terus menerus dalam


bidang:
1. Kualitas keamanan pangan,legalitas,keaslian produk dan efisiensi proses.
2. Pelayanan pelanggan.
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
4. Inovasi.
5. Tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan, sehingga dapat
menghasilkan produk berkualitas, aman dan meningkatkan kepuasan
pelanggan.

KODE ETIK
PT.Bumi Menara Internusa dalam menjalankan fungsi dan bisnisnya
berkomitmen untuk memenuhi ketentuan dan undang undang yang berlaku
dalam hal :
1. Taat hokum.
2. Tenaga kerja sukarela.
3. Jam kerja.
4. Perekrutan dan pekerjaan.
5. Kompensasi.
6. Kebebasan berserikat dan perundingan bersama.
7. Kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Pengelolaan lingkungan hidup.
36

9. Anti korupsi.
10. Integritas keuangan.

NILAI –NILAI DASAR


1. Kepemimpinan.
2. Peningkatan sumber daya manuusia.
3. Semangat menjadi unggulan.
4. Inovasi yang dahsyat dan Kerjasama.

4.1.3 Struktur Organisasi


Dibawah ini merupakan struktur organisasi yang ada pada bagaian proses
produksi ikan tuna.
GAMBAR 4.1

ANDI WIJAYA
Sebagai CEO PT Bumi Menara
Internusa

AGUNG PURWOSO
Sebagai Manager Produksi PT Bumi
Menara Internusa

Syamsul Arifin
Sebagai Kepala bagian
produksi ikan tuna

TIM QC : Kepala ruangan :


1. Yudha Perkasa 1. Irwan Setyoko (bagian
2. Agus Wiono proses)
3. Agus Kurniawan 2. Sri Wulandari (bagian
4. Agus Wiono packing)
5. Putri Novianti
6. Firoh

TIM ADMIN PRODUKSI:


1. Okvin Handayani
2. Istiqomah
3. Tya urianty
4. Rahma
37

1. CEO (Chief Executive officer)


Sebagai seorang pemimpin harus bertanggung jawab penuh atas perkembangan
perusahaan. Berani menentukan serta mengambil semua kebijakan dan
keputusan demi kepentingan perusahaan.

2. Manager Produksi
Manager produksi merupakan salah satu dari bagian manajemen perusahaan
yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan koordinasi,
mengendaliakan dan memantau jalannya proses produksi untuk mencapai tujuan
perusahaan. Seorang manager juga harus memastikan bahwa perusahaan
mempunyai Sumber Daya Manusia yang cukup dan mumpuni dalam mencapai
strategi bisnis yang direncanakan.

3. Kepala Bagian Produksi


Kepala bagian produksi tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar
terhadap jalannya proses produksi dan hasil produksi. Selain itu harus mampu
mengendalikan proses agar sesuai target yang akan dicapai tetapi tetap
mengingat kualitas produk agar proses tetap bisa berjalan dengan lancar tanpa
adanya produk yang dikembalikan karena tida sesuai standard sesuai spesifikasi
yang diminta oleh buyer.

4. Tim QC (Quality Control)


Tugas utama bagi Quality Control tentunya berfokus pada kualitas produk pada
proses produksi. Dari beberapa tim yang ada dip roses produksi harus mampu
saling bekerja sama agar kualitas produk tetap aman dan sesuai spesifikasi.
Berikut beberapa tugas dari Quality Control:
1.Memastikan setiap barang yang diproduksi berkualitas dan sesuai standard
yang ditetapkan.
2.Memonitor setiap proses produksi produk.
3.Melakukan inspeksi pada produk.
4.Mengidentifikasi masalah yang muncul terkait kualitas produk.
5.Memeriksa hasil evaluasi atau uji kelayakan hasil produk di laboratorium.
38

5. Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah yang terjun langsung dan memastikan hasil kerja sesuai
dengan yang diharapakan. Kepala ruangan adalah perantara antara instruksi
yang diberikan dari kepala bagian lalu instruksi tersebut disampaikan kepada
karyawan yang melakukan pekerjaan sesuai tugasnya masing masing. Kepala
ruangan memilki tanggung jawab atas jalannya proses produksi dan memastikan
hasil produksi sesuai dengan yang diharapan.

6. Tim Admin Produksi


Tim admin tentunya memiliki tanggung jawab penuh terhadap laporan hasil
produksi proses maupun packing secara terperinci, untuk menghindari adanya
selisih hasil antara bahan, hasil produk dan keluaran pada setiap harinya

4.1.4 Produk – produk PT Bumi menara internusa divisi ikan tuna

GAMBAR 4.2

Gambar diatas adalah contoh dari produk Saku Empire size 8-12.Saku Empire
lebih mengutamakan warna triple atau warna kemerahan dan tidak memiliki
berat yang spesifik, tetapi saku Empire lebih mengutamakan pada tebal, panjang
dan lebar.
39

Dengan spesifikasi sebagai berikut:


a) Panjang :18 – 20 cm
b) Lebar : 8 – 12 cm
c) Tebal : 2, 8 – 3,2 cm
GAMBAR 4.3

Gambar diatas adalah contoh dari produk Saku Sea Delight size 6 oz AAA. Saku
Sea Delight 6 oz AAA lebih mengutamakan warna triple karena dari permintaan
buyer sendiri yaitu Triple AAA. Spesifikasi dari Saku Sea Delight adalah sebagai
berikut:
a) Panjang : 8 - 10 cm
b) Lebar : 4 -6 cm
c) Tebal : 2,3 – 2,8 cm
d) Berat : 143 – 198 gram
40

GAMBAR 4.4

Gambar diatas adalah contoh dari produ Sea Delight Loin 5 – 8.Loin Sea Delight
lebih mengutamakan pada warna triple. Dengan Spesifikasi produk sebagai
berikut :
a) Panjang : 20 – 25 cm
b) Tebal : 13 – 18 cm
c) Lebar : Min 5 cm
d) Berat : 2,4 kg – 3,7 kg
41

GAMBAR 4.5

Gambar diatas adalah contooh dari produk Steak Chicken Of The Sea.Sreak dari
Chicken Of The Sea Tersebut lebih mengutamakan warna double atau warna
merah muda. Karena dari permintaan Buyer nya sendiri adalah warna
double.Dari produk steak tersebut tidak mengutamakan lebar, yang diutamakan
dari produk tersebut lebih ber tumpu pada tebal dan beratnya. Spesifikiasi dari
produk Steak Chicken Of The Sea Tersebut adalah sebagai berikut :
a) Tebal : 2,8 – 3,2
b) Berat : 142 - 199
42

GAMBAR 4.6

Gamabar diatas adalah contoh dari produk Ground Meat Chicken Of The
Sea.Produk Ground Meat dari Chicken Of The Sea ini tidak bertumpu pada
panjang, lebar maupun tebal karena produk Ground Meat ini dihaluskaan.
Produk Ground Meat ini hanya bertumpu pada berat.Berat dari produk tersebut
yaitu 457 – 460 gram.
43

GAMBAR 4.7

Gambar diatas adalah contoh dari produk Cube Empire.Produk cube ini memiliki
dua permintaan warna yaitu dooble ( warna merah muda) dan triple (warna
merah). Meskipun buyer melakukan permintaan double dan triple,tetapi warna
tersebut tidak boleh tercampur dalam satu polibag,warnanya harus dipisah. Pada
tahap akhir dipacking, waktu memasukkan ke dalam master carton harus
menyamakan warna antara yang warna double maupun triple.jadi dalam satu
master carton harus sama satu warna.
44

TABEL 4.1

JENIS JENIS HASIL PRODUK

NAMA
NO BUYER JENIS PRODUK BERAT KETEBALAN JENIS WARNA
CHICKEN 0F 115 GR-
1 THE SEA SAKU DAN STEAK 4 OZ 130GR 2,8CM-3,2CM DOUBLE DAN TRIPLE
SAKU DAN STEAK 6OZ 142GR-198GR 2,8CM-3,2CM DOUBLE DAN TRIPLE
SAKU DAN STEAK 8 OZ 200GR-261GR 2,8CM-3,2CM DOUBLE DAN TRIPLE
SAKU DAN STEAK 10
OZ 263GR-311GR 2,8CM-3,2CM DOUBLE DAN TRIPLE
2,30KG-
LOIN 4.00KG 10CM-20CM DOUBLE DAN TRIPLE
CUBE 457GR-460GR 1,6CM-1,7CM DOUBLE DAN TRIPLE
GROUNDMEAT 457GR-460GR DIHALUSKAN DOUBLE DAN TRIPLE
CUBE MEDIUM 457-460GR 2CM-2,5CM DOUBLE DAN TRIPLE
SEA
2 DELIGHT SAKU DAN STEAK 40Z 100GR-142GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE

SAKU DAN STEAK 6OZ 143GR-198GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE


SAKU DAN STEAK 8OZ 200GR-255GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE
SAKU DAN STEAK 100Z 256GR-311GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE
STEAK 6-12OZ 170GR-340GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE
STEAK 7-18 0Z 34IGR-420GR 2,3CM-2,8CM TRIPLE
2,45KG-
LOIN 5-8 3,70GR 13CM-18CM TRIPLE
CUBE 461GR-463GR 1,5CM-1,8CM TRIPLE
GROUNDMEAT 461GR-463GR DIHALUSKAN TRIPLE

100GR-115
3 LOTUS STEAK 40Z GR 2,5CM-3CM TRIPLE
STEAK 60Z 142GR-198GR 2,5CM-3CM TRIPLE
STEAK 80Z 212GR-255GR 2,5CM-3CM TRIPLE
STEAK 100Z 256GR-300GR 2,5CM-3CM TRIPLE

4 GROBEST STEAK RETAIL 40Z 85GR-130GR 2CM-3CM DOUBLE


45

STEAK 60Z 143GR-198GR 2CM-3CM DOUBLE


STEAK 8OZ 200GR-248GR 2CM-3CM DOUBLE

STEAK 10OZ 270GR-298GR 2CM-3CM DOUBLE


2,30KG-
LOIN 3,80KG 12CM-20CM DOUBLE
5 EMPIRE CUBE 457GR-460GR 1,7CM-1,9CM DOUBLE DAN TRIPLE
GROUNDMEAT 457GR-460GR DIHALUSKAN DOUBLE DAN TRIPLE
SAKU 8 – 12 - 2,8 – 3,2 TRIPLE
6 HANWA CUBE 457GR-460GR 1,5CM-1,8CM DOUBLE
GROUNDMEAT 457GR-460GR DIHALUSKAN DOUBLE

7 SEAFOOD STEAK 40Z 115GR-130GR 2,5CM-3CM TRIPLE


STEAK 60Z 143GR-198GR 2,5CM-3CM TRIPLE
STEAK 8OZ 200GR-255GR 2,5CM-3CM TRIPLE
STEAK 10OZ 256GR-311GR 2,5CM-3CM TRIPLE
CUBE 457GR-460GR 1,5CM-1,8CM TRIPLE
2,30KG-
LOIN 3,90KG 12CM-17CM TRIPLE
GROUNDMEAT 457GR-460GR DIHALUSKAN TRIPLE
46

4.2 Data Penelitian


4.2.1 Responden
1. Syamsul Arifin adalah Kepala Bagian produksi ikan tuna.
2. Irwan Setyoko adalah Kepala Ruangan produksi ikan tuna bagian proses.
3. Sri Wulandari adalah Kepala Ruangan produksi ikan tuna bagian packing.

4.2.2 Jawaban Responden


1. Syamsyul Arifin (Lampiran 1 )
2. Irwan Setyoko ( Lampiran 2 )
3. Sri Wulandari ( Lampiran 3 )

4.3 Hasil Penelitian


Analisis SWOT merupakan penelitian yang digunakan oleh sebuah perusahaan
untuk mengidentifikasi atau menilai faktor internal dan eksternal perusahaan.
Faktor internal perusahaan terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan. Sedangkan faktor eksternal perusahaan terdiri dari peluang dan
ancaman bagi perusahaan. Setiap perusahaan tentunya memiliki kekuaatan dan
peluang tergantung pada perusaahaan tersebut untuk memaanfaatkan kondisi
tersebut dengan sebaik mungkin. Selain kekuatan dan pelung setiap perusahaan
tentunya memiliki kelemahan dan dan ancaman, dari hal tersebut perusahaan
harus mampu mengatasi dan mencari solusi demi kelangsungan
perusahaan.Setiap perusahaan tentunya memiliki kekuatan dan kelemahannya
sendiri, tergantung bagaiaman perusahaan menangani hal tersebut. Dari
kekuatan yang dimilikinya tersebut tentunya harus dimanfaatkan dan
dikembangkan sebaik mungkin. Selain meningkatkan kekuatan yang dimiliki
tentunya perusahaan juga harus memanfaatkan peluang yang harus diambil
untuk kemajuan peerusahaan. Ancaman dan kelemahan juga menjadi hal
penting yang harus diminimalkan dan mencari solusi yang harus diambil agar
perusahaan tida mengalami kendala dalam jangka panjang. Berikut hasil analisis
SWOT di PT Bumi Menara Internusa:
1. Analisis Lingkungan Internal
A. Kekuatan (Strenght)
a. Merupkan salah satu perusahaan seafood yang besar diindonesia.
b. Semua Produk-produk dari PT Bumi Menara Internusa memiliki standard
produksi yang tinggi.Sehingga produk aman dan berkualitas.
47

c. Menerima permintaan sesuai yang diinginkan oleh buyer.Perusahaan akan


mengikuti sesuai spesifikasi yang diinginkan buyer.
d. Memiliki sertifikat internasional dalam kemanan pangan dan kualitas yaitu:
1) HACCP ( Hazard Analysis Critical Control Point )
2) ISO ( Standar Internasional system manajemen kualiats)
3) BRC (British Retail Consortium)

B. Kelemahan (Weakness)
a. Sumber daya manusia yang masih rendah didalam proses produksi terkadang
terjadi beberapa kesalahan yang menghambat kurang produksi, seperti adanya
produk yang tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya dijadikan keluaran, tapi
diloloskan menjadi hasil produksi.
b. Sistem evaluasi kinerja yang masih kurang, sehingga antara karyawan yang
berpotensi dan yang memiliki standard biasa masih disamakan.
c. Tenaga kerja ahli yang masih kurang memadai sehingga ada beberapa
karyawan yang melakukan pekerjaan lebih dari satu sehingga hasil kerja kurang
maksimal dan rasa tanggung jawab terhadap produk yang dikerjakan juga minim.
d. Perlengkapan mesin terkadang masih kurang sehingga terjadi penumpukan
bahan produksi.

2. Analisis Lingkungan Eksternal


A. Peluang (Opportunity)
a. Perusahaan yang bergerak dibidang yang sama tidak banyak,sehingga ada
peluang besar untuk memperluas jangkuan pemasaran.
b. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang mampu untuk memenuhi
permintaan buyer.
c. Menciptakan variasi produk baru dan juga bisa menerima sesuai spesifikasi yang
diinginkan buyer.
d. Nama perusahaan yang sudah dikenal oleh berbagai Negara membuat
perusahaan lebih mudah dalam melakukan pemasaran.

B. Ancaman (Threat)
a. Munculnya beberapa perusahaan baru yang bergerak dibidang yang sama
perusahaan harus antisipasi dengan hal tersebut.
48

b. Adanya kelangkaan bahan baku pada bulan bulan tertentu akan terjadi kendala
pada proses produksi sehingga jadwal ekspor akan mengalami kemunduran.
c. Adanya perusahaan baru dengan Sumber Daya Manusia yang unggul,sehingga
lebih mudah melakukan inovasi dan memiliki kreatifitas yang tinggi .
d. Tingginya harga bahan produksi badan bulan bulan tertentu membuat
perusahaan mengalami kendala dan tidak bisa melakukan pemebelian dalam
jumlah yang besar.

4.3.1 Perhitungan IFAS dan EFAS


A. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Setelah mengidentifikasi faktor strategis internal perusahaan, tabel IFAS
(Internal Factor Analysis Summary) disajikan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
strategis internal dalam kekuatan dan kelemahan perusahaan. dengan langkah-
langkahnya sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan dari
perusahaan pada kolom 1.
2) Berikan bobot masing-masing faktor pada skala 1,0 (berpengaruh penting)
sampai 0,0 (tidak penting), tergantung bagaimana faktor ini mempengaruhi posisi
strategis perusahaan . (Semua bobot tidak boleh melebihi skor total 1,00)
3) Beri rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor guna menunjukkan apakah
faktor tersebut memiliki kelemahan yang besar (Rating = 1), kelemahan yang
kecil (Rating = 2), kekuatan yang kecil (Rating = 3) dan kekuatan yang besar
(Rating = 4). Kalikan setiap bobot dengan ratingnya untuk mendapatkan score.
4) Jumlahkan total core masing-masing variabel
Jumlah faktor yang dimaksukkan dalam matriks IFAS, rata-rata total tersebut
yang rendah antara 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total rata-rata
dibawah 2,5 artinya posisi internal yang kuat.
49

1. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

TABEL 4.2

Strenght ( Kekuatan) Bobot Rating Skor


a) Merupakan perusahaan seafood 0,16 4,00 0,64
yang besar di Indonesia.

b) Semua Produk-produk dari PT 0,12 3,00 0,36


Bumi Menara Internusa
memiliki standard produksi
yang tinggi. Sehingga produk
aman dan berkualitas.
c) Menerima permintaan sesuai 0,16 4,00 0,64
yang diinginkan oleh buyer.
Perusahaan akan mengikuti
sesuai spesifikasi yang
diinginkan buyer.
d) Memiliki sertifikat internasional 0,16 4,00 0,64
dalam kemanan dan kualitas
pangan.

SUB TOTAL 0,60 2,28


Weakness ( Kelemahan)

a) Sumber daya manusia yang 0,12 3,00 0,36


masih rendah didalam proses
produksi.
b) Sistem evaluasi kinerja yang 0,08 2,00 0,16
masih kurang, sehingga antara
karyawan yang berpotensi dan
yang memiliki standard biasa
masih disamakan.
c) Tenaga kerja ahli yang masih 0,08 2,00 0,16
kurang memadai.

d) Perlengkapan mesin 0,12 3,00 0,36


terkadang masih kurang
sehingga terjadi penumpukan
bahan produksi.
SUB TOTAL 0,40 1,04
TOTAL 1.00 3,32
50

Berdasarkan hasil analisis tabel IFAS, dapat diartikan bahwa kekuatan

dan kelemahan memiliki skor total 3,32. Karena skor total rata-rata adalah 2,5,

berarti posisi internal pada PT Bumi Menara Internusa sangat kuat.

B. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)


Ada 5 (lima) tahap penyusunan matriks faktor strategi eksternal yaitu sebagai
berikut:
1) Menentukan Faktor-Faktor yan menjadi peluang dan ancaman pada perusahaan.
2) Memberikan bobot pada masing-masing faktor mulai dari 1,0 (sangat penting)
samapi dengn 0,0 (tidak penting). Kemungkinan dapat memberikan dampak
pada faktor strategis. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0
3) Menghitung rating untuk setiap faktor dengan memberikan skala mulai 1 sampai
4, dengan 4 (respon yang sangat bagus), 3 (respon yang bagus), 2 (respon tidak
bagus) dan 1 (respon sangat tidak bagus). Rating ini didasarkan pada efektivitas
strategi perusahaan,dan menjadi nilai berdasarkan keadaan perusahaan.
4) Dikalikan masing-masing, bobot dengan ratingnya untuk mendapatkan score
5) Jumlahkan semua score untuk mendapatkan total score. Nilai total ini akan
menunjukkan bagaimana suatu perusahaan berinteraksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternal-nya.
Dalam Matriks EFAS, memungkinkan nilai tertinggi total score adalah 4,0 dan
terendah 1,0. Score total 4,0 menunjukkan bahwa perusahaan merespons
peluang yang ada dengan cara yang baik dan menghindari ancaman diluar
perusahaan. Skor total 1,0 menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan tidak
memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal.
51

2. Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary)

TABEL 4.3

Opportunity Bobot Rating Skor


a) Perusahaan yang bergerak dibidang yang 0,12 3,00 0,36
sama tidak banyak, sehingga ada
peluang besar untuk memperluas
jangkuan pemasaran.
b) Perusahaan yang memiliki beberapa 0,16 4,00 0,64
cabang mampu untuk memenuhi
permintaan buyer.
c) Menciptakan variasi produk baru dan 0,12 3,00 0,36
juWga bisa menerima sesuai spesifikasi
yang diinginkan buyer.
d) d) Nama perusahaan yang sudah 0,16 4,00 0,64
e) dikenal diberbagai Negara.

SUB TOTAL 0,56 2,00


Threat (Ancaman)

a. Munculnya beberapa perusahaan baru 0,12 3,00 0,36


yang bergerak dibidang yang sama.
b. Adanya kelangkaan bahan baku pada 0,12 3,00 0,36
bulan bulan.
c. Adanya perusahaan baru dengan 0,08 2,00 0,16
Sumber Daya Manusia yang unggul.
d. Tingginya harga bahan produksi badan 0,12 3,00 0,36
bulan bulan tertentu membuat
perusahaan mengalami kendala dan tidak
bisa melakukan pemebelian dalam
jumlah yang besar.
SUB TOTAL 0,44 1,24
TOTAL 1,00 3,24

Berdasarkan hasil analisis pada tabel EFAS diatas, Faktor Peluang dan

Ancaman memiliki skor total 3,24. Dengan skor keseluruhan mendekati 4.0, ini

menunjukka n bahwa PT Bumi Menara Internusa merespons peluang yang ada


52

dengan sangat baik dan menghindari ancaman yang ada pada dunia bisnis

dengan baik.

4.3.2 Matriks SWOT


Matrik SWOT merupakan alat yang digunakan dalam melakuan penelitian
untuk mengetahui faktor ancaman dan peluang yang akan dihadapi,serta
kekuatan dan kelemahan yang dimilki perusahaan. Setelah mengetahui faktor
faktor tersebut maka perusahaan melakukan perubahan dan mencari solusi dari
permasalahan yang dihadapi. Berikut SWOT Matriks pada PT Bumi Menara
Internusa :
Matriks SWOT
TABEL 4.4

ST RENGTH WEAKNESS

a) Merupakan perusahaan a) Sumber daya manusia


seafood yang besar di yang masih rendah
Indonesia. didalam proses produksi.
b) Semua Produk-produk dari b) Sistem evaluasi kinerja
PT Bumi Menara Internusa yang kurang,sehingga
memiliki standard produksi antara karyawan yang
tinggi.Sehingga aman dan berpotensi dan yang
berkualitas. memiliki standard biasa
c) Menerima permintaan sesuai masih disamakan.
yang diinginkan oleh c) Tenaga kerja ahli pada
EFAS IFAS buyer.Perusahaan akan suatu mesin yang harus
mengikuti sesuai spesifikasi dikendalkan yang masih
yang diinginkan buyer. kurang memadai
d) Memiliki sertifikat d) Perlengkapan mesin
internasional dalam terkadang masih kurang
kemanan dan kualitas sehingga penumpukan
pangan. bahan produksi.

OPPORTUNITY STARTEGI (SO) STRATEGI (WO)

a) Perusahaan yang a) Perusahaan memiliki a) Meningkatkan Jumlah


bergerak dibidang peluang yang lebih besar tenaga ahli dalam
yang sama tidak untuk memperluas mengendalikan mesin
banyak,sehingga ada pasar,karena perusahaan agar pekerjaan cepat
peluang besar untuk yang bergerak dibidang yang selesai dengan tepat
memperluas sama tidak banyak. waktu dan tida terjadi
jangkuan penumpukan.
pemasaran. b) Buyer bisa melakukan
pemesanan sesuai produk b) Koordinasi yang baik
53

yang diinginkan,sehingga dengan perusahaan


akan lebih menarik minat cabang agar bisa saling
b) Perusahaan yang konsumen. membantu agar
memiliki beberapa permintaan buyer
cabang mampu c) Dengan sertifikat pangan terpenuhi dengan tepat
untuk memenuhi yang dimiliki akan waktu.
permintaan buyer. mempermudah dalam
pemasaran produk. c) Mempertahankan kualitas
c) Menciptakan variasi agar konsumen tetap
produk baru dan juga d) Memiliki standarisasi yang meng konsumsi produk
bisa menerima tinggi sehingga kualitas dan perusahaan.
sesuai spesifikasi keamanan pangan terjaga.
yang diinginkan
buyer.

d) Nama perusahaan
yang sudah dikenal
oleh berbagai
Negara membuat
perusahaan lebih
mudah dalam
melakukan
pemasaran.

THREAT STRATEGI ST STRATEGI WT

a) Munculnya beberapa a) Perusahaan harus mampu a) Melakukan pelatihan


perusahaan baru meningkatkan kualitas terhadap Sumber Daya
yang bergerak Sumber Daya Manusia yang Manusia yang masih
dibidang yang sama. dimilki agar bisa bersaing rendah agar dapat
dengan perusahaan baru bersaing dengan
b) Adanya kelangkaan dengan kualitas Sumber perusahaan lain.
bahan baku pada Daya Manusia yang b) Meningkatkan proses
bulan bulan tertentu mumpuni. Evaluasi kinerja agar
dapat Melihat Sumber
c) Adanya perusahaan b) Peningkatan pada Daya Manusia yang
baru dengan Sumber manajemen pembelian untuk berkembang.
Daya Manusia yang menghindari kelangkaan
unggul bahan baku pda bulan bulan c) Melakukan planning
tertentu. kerja secara lebih
d) Tingginya harga terperinci agar tidak
bahan produksi c) senantiasa melakukan terjadi penumpukan
badan bulan bulan inovasi produk agar tetap pada mesin produksi.
tertentu membuat bisa bersaing dengan
perusahaan perusahaan lain.
mengalami kendala d) Meningkatkan stok
dan tidak bisa bahan baku untuk
melakukan menghindari
pembelian dalam kelangkaan pada bulan
jumlah yang besar. bulan tertentu.
54

Berdasarkan analisis di atas terlihat bahwa kinerja suatu perusahaan .........dapat


ditentukan
oleh beberapa faktor internal dan eksternal. Dua faktor ditunjukkan pada tabel
hasil
analisis SWOT sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strength - Opportunity)

Strategi ini merupakan kombinasi dari faktor internal (kekuatan) dan faktor

eksternal (peluang). Strategi ini didasarkan pada pola pikir perusahaan, yaitu

menggunakan setiap aset untuk mengambil dan memanfaatkan setiap peluang.

Strateg SO yang ditempuh oleh PT Bumi Menara Internusa yaitu:

a) Perusahaan memiliki peluang yang lebih besar untuk memperluas pasar,karena


perusahaan yang bergerak dibidang yang sama tidak banyak.
b) Buyer bisa melakukan pemesanan sesuai produk yang diinginkan,sehingga akan
lebih menarik minat konsumen.
c) Dengan sertifikat pangan yang dimiliki akan mempermudah dalam pemasaran
produk.
d) Memiliki standarisasi yang tinggi sehingga kualitas dan keamanan pangan

terjaga.

2. Strategi ST (Strength – Threat)

Strategi ini merupakan kombinasi dari faktor internal (Strength) dan faktor

eksternal (Threat). Strategi ini dirancang untuk memanfaatkan kekuatan

perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST yang dilakukan oleh PT Bumi

Menara Internusa yaitu:

a) Perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang


dimilki agar bisa bersaing dengan perusahaan baru dengan kualitas Sumber
Daya Manusia yang mumpuni.
b) Peningkatan pada manajemen pembelian untuk menghindari kelangkaan bahan
baku pda bulan bulan tertentu.
55

c) senantiasa melakukan inovasi produk agar tetap bisa bersaing dengan

perusahaan lain.

3. Strategi WO (Weakness – Opportunity)

Strategi ini merupakan kombinasi dari faktor internal (weakness) dan faktor

eksternal (opportunity). Strategi ini digunakan untuk memanfaatkan peluang yang

ada dengan meminimalkan kelemahan perusahaan. Strategi WO yang dilakukan

oleh PT Bumi Menara Internusa yaitu:

a) Meningkatkan Jumlah tenaga ahli dalam mengendalikan mesin agar pekerjaan


cepat selesai dengan tepat waktu dan tida terjadi penumpukan.
b) Koordinasi yang baik dengan perusahaan cabang agar bisa saling membantu
agar permintaan buyer terpenuhi dengan tepat waktu.
c) Mempertahankan kualitas agar konsumen tetap meng konsumsi produk

perusahaan

4. Strategi WT (Weakness – Threat)

Strategi ini merupakan kombinasi dari faktor internal (weakness) dan faktor

eksternal (threat). Strategi ini didasarkan pada suatu kegiatan untuk mengurangi

kelemahan yang ada dan menghindari ancaman yang akan terjadi.Strategi WT

yang dilakukan oleh PT Bumi Menara Internusa yaitu:

a) Melakukan pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia yang masih rendah agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain.
b) Meningkatkan proses Evaluasi kinerja agar dapat Melihat Sumber Daya Manusia
yang berkembang.
c) Melakukan planning kerja secara lebih terperinci agar tidak terjadi penumpukan
pada mesin produksi.
d) Meningkatkan stok bahan baku untuk menghindari kelangkaan pada bulan bulan

tertentu.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia


56

Setelah mengetahui strategi bisnis yang tepat, langkah selanjutnya adalah

menerapkan strategi yang tepat untuk mencapai peningkatan Sumber Daya

Manusia sebagai berikut:

1) Melakukan pelatihan terhadap Sumber Daya Manusia yang masih minim

terhadap kualitas produk.Karena PT Bumi Menara Internusa yang bergerak

dibidang pangan kualitas dan keamanan pangan sangatlah penting Bagi

perusahaan. Dalam mempertahankan kualitas pangan tersebut tentunya Sumber

Daya Manusia harus mengerti tentang kualitas. Dengan meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia tentunya akan mempermudah serta mempercepat

terhadap jalannya proses produksi.

2) Evaluasi kinerja juga menjadi faktor yang penting. Secara tidak langsung tentu

karyawan akan terdorong dengan sendirinya serta memilki daya saing agar

mempunyai nilai yang bagus juga. Dalam melakukan evaluasi kinerja tentunya

harus objektif dan tida memihak pihak manapun. Evaluasi kinerja tetunya harus

sesuai terhadap kinerja pada proses produksi agar tidak adanya salah paham

antara karyawan satu dengan yang lain.

3) Mengenali potensi semua karyawan,dengan mengetahui potensi dari masing

masing karyawan tentu pimpinan akan tau potensi dan keahlian sesuai skill yang

dimiliki karyawan. Jika suatu karyawan bekerja sesuai sengan skill yang dimiliki

maka pekerjaan yang dikerjakan juga akan lebih cepat selesai dan mengurangi

terjadinya kesalahan dalam pekerjaan sehari hari. Serta posisi dalam bekerja

yang tidak di rubah rubah maka Sumber Daya Manusia akan lebih kompeten

dakam bidangnya .Jika suatu karyawan dalam posisi kerjanya sering dirubah

tentunya harus melakukan penyesuian dan memilki kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam bekerja. Jadi pimpinan harus bisa menempatkan posisi

karyawan secara menetap dan tidak diubah ubah. Dengan posisi yang menetap

maka keahlian terhadap pekerjaab yang dikerjakan juga akan meningkat.


57
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting dalam perkembangan

perusahaan. Dengan Sumber Daya Manusia yang berkualitas maka akan

membantu dan mempermudah dalam kegiatan pekerjaan sehari hari. Dalam

perusahaan terlebih perusahaan yang bergerak dibidang pangan, kualitas produk

menjadi faktor yang penting demi kelangsungan perusahaan dan menjaga

kepercayaan konsumen. Karena kualitas produk yang berkualitas akan

berdampak pada konsumen terutama dengan kesehatan. Dan untuk menjaga hal

tersebut tentunya perusahaan harus menyiapkan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas dalam menjamin keamanan dan kualitas pangan. Evaluasi kinerja

akan membantu dalam memilih dan meningkatkan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas, karena dengan adanya evaluasi kinerja maka akan meningkatkan

kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam dunis bisnis tentunya

akan menghadapi adanya ancaman, maka dari itu perusahaan harus antisipasi

dengan hal tersebut dengan meningkatkan kekuatan yang dimiliki, meminimalkan

kelemahan dan memanfaatkan adanya peluang. Dengan analisis SWOT

perusahaan akan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

yang terjadi saat ini maupun antisipasi dimasa yang akan datang. Dari analisis

SWOT yang telah dijelaskan maka perusahaan mengetahui kekuatan yang harus

ditingkatkan untuk menghadapi ancaman yang dihadapi. Dari hasil matriks IFAS

dan EFAS diatas menunjukkan bahwa kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness) memiliki nilai 3,32 yang artinya posisi internal PT Bumi Menara

Internusa sangat kuat karena skor rata rata adalah 2,5. Sedangkan hasil dari

peluang (opportunity) dan kelemahan ( weakness) adalah senilai 3,24 dengan

57
skor mendekati 4,00 ini berarti menunjukkan bahwa PT Bumi Menara Internusa

memanfaatkan peluang yang ada dengan cara yang berbeda dan meminimalkan

adanya ancaman yang harus dihadapi.

5.2 Saran

1) Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentunya membutuhkan dukungan dan

pelatihan dari perusahaan. Perusahaan harus mengembangkan Sumber Daya

Manusia yang dimiliki melalui pelatihan karyawan.

2) Evaluasi kinerja harus dilakukan secara objectif dan tidak memihak manapun,

harus sesuai dengan hasil kinerja. Agar tidak terjadi kecemburuan antar

karyawan dan tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan.

3) Persaingan dunia bisnis yang terus meningkat, maka perusahaan harus siap

dengan adanya ancaman yang harus dihadapi. Untuk meningkatkan kemampuan

perusahaan tentunya harus meningkatkan kekuatan yang dimilki dan

memanfaatkan peluang yang ada. Setiap perusahaan tentunya memiliki

kelemahan, darai kelemahan tersebut perusahaan harus melakukan analisis

untuk meminimalisir dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

4) Mempertahankan kualitas dan keamanan pangan menjadi hal yang penting bagi

perusahaan. Dengan menjaga kualitas tentunya konsumen tidak akan beralih ke

produk lain.

5) Untuk menghindari kelangkaan bahan baku pada bulan tertentu, perusahaan

harus membuat planning yang lebih matang untuk menambah jumlah stok bahan

agar proses produksi tetap berjalan dengan baik.

6) Terus ber inovasi dengan produk produk yang menarik dalam menghadapi

persaingan yang terus meningkat, perusahaan harus mampu bersaing serta

meningkatkan kekuatan yang dimiliki agar semakin berkembang.

58
DAFTAR PUSTAKA

Handayani Asih, Aris Eddy Sarwono, (2021) Buku Ajar Manajemen Strategis,
Unisri, Jalan Sumpah Pemuda no. 18 Joglo, Banjarsari Kota Surakarta.
Juarisman Raja,Harapan Tua, Ali yusri, (2020) Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik
Vol 16, no 1 Hal ( 163 – 173 ).
Kurniawan Prasetyo (2020) Pengaruh, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan
Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero)Cabang Tangerang Merdeka Vol 3,no 3 Hal (163 – 173 )
Langgeng Sri , Berta Saulina, Rona Tanjung (2021), Pengaruh Peranan Sumber
Daya Manusia dan Disiplin kerja Terhadap Kinerja Karyawan Vol 3 no 3
Hal ( 258 – 263 )
Nurjaya, Azzar Afandi, Dodi ilham, Jasmani (2021), Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia dan Kemampuan Pemanfaatan Teknologi
Terhadap Kinerja Aparatur Desa di Kantor Kepala Desa Kabupaten
Gunung Kidul Yogyakarta. Hal ( 153 – 163 )
Nurochim (2021),Analisis SWOT Pusat Informasi dan Konseling Remaja
(PIK.Remaja) Vol 9 no 1 Hal ( 11 – 15 )
Rezki Fajar (2019) Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap
Efektifitas Kerja Dan Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan
Pelaksanaan Di PT Perkebunan Nusantara Persero Vol 12 no 2 Hal ( 103
109 )
Sandi Qalka (2019) Manjemen Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan
Keunggulan Kompetitif Vol 2, no 2 Hal ( 105 – 111 )
Sri Ambar (2019) Penerapan Manajemen Strategis Dengan Analisis SWOT pada
SMP N 4 Kendari Vol 4 no 1 Hal ( 1 – 24 )
Syam Sofiana (2020) Pengaruh Efektifitas dan Efisiensi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Kantor Kecamatan Bangge Timur Vol 4,no 2 Hal ( 128 –
152 )

59
LAMPIRAN

60
61

LAMPIRAN 1 : WAWANCARA 1

Daftar pertanyaan wawancara informan (Kepala Bagian Produksi Ikan Tuna )

PT Bumi Menara Internusa.

Nama : Syamsul Arifin

Jabatan : Kepala Bagian Produksi Ikan Tuna

Tanggal Pelaksanaan : 23 Mei 2022

Tempat Wawancara : PT Bumi Menara Internusa

NAMA ( Peneliti dan Wawancara

Informan )

Peneliti a.
b. Apakah Sumber Daya Manusia memiliki factor yang
Puput Dwi Lestari
penting dalam kemajuan perusahaan khususnya
devisi ikan tuna?

Informan
Menurut saya Sumber Daya Manusia menjadi faktor
Syamsul Arifin
yang penting.Dalam kegiatan sehari hari dalam
proses produksi tentunya pemahaman Sumber
Daya Manusia terhadap produk yang dikerjakan
sangat diperlukan. Menurut saya kualitas produk
sangatlah penting terutama bagi perusahaan yang
bergerak dibidang pangan, maka dari itu
perusahaan memerlukan Sumber Daya Manusia
yang mumpuni dalam mengolah produk di divisi ikan
tuna. Jika Sumber Daya Manusia tidak memiliki
keahlian serta pemahaman terhadap produk yang
dikerjakan maka akan memicu timbulnya kesalahan
dan pengulangan kerja yang akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan. Intinya Sumber Daya
62

Manusia yang berkualitas akan membantu


perusahaan dan mempercepat proses kerja.

Peneliti c.
d. Apa Kendala yang dialami pada proses produksi
Puput Dwi Lestari
ikan tuna?

Informan
Melihat dari yang sudah terjadi sebelumnnya
Syamsul Arifin
terkadang perusahaan mengalami kelangkaan
bahan baku pada bulan tertentu.Kelangkaan
tersebut terjadi sekitar 1 sampai 3 bulan, sehingga
proses produksi mengalami kendala dan jadwal
ekspor yang dijadwalkan mengalami kemunduran.
Dari hal tersebut tentunya perusahaan akan
mengalami kerugian. Kendala lain yaitu tentang
planning kerja yang kadang berubah dari yang telah
disepakati, sehingga proses mengalami kendala di
bagian material, yaitu pada polibag dan master
carton. Karena keterlamabatan pada material
biasanya terjadi penumpukan dan harus ditimbun
dulu kedalam cold storage untuk menunggu
kesiapan material.

Peneliti e.
f. Ancaman apa yang mungkin akan terjadi di masa
Puput Dwi lestari
yang akan datang yang harus diantisipasi
perusahaan khusunya untuk devisi ikan tuna?

Informan
Menurut saya ancaman yang mungkin harus
Syamsul Arifin
diantisipasi perusahaan adalah bagian pembelian
bahan produksi dan kualitas Sumber Daya Manusia.
Semakin ketatnya persaingan bisnis saat ini
63

perusahaan harus berhati hati dengan pemebelian


bahan produksi.karena bahan produksi merupakan
sumber inti dari produk yang akan dihasilkan
nantinya. Untuk bagian pembelian harus ada
pengawasan khusus dari perusahaan untuk
menghindari adanya sabotase sehingga akan
menimbulkan masalah pada kualitas produk.
Persaingan bisnis yang semakin meningkat maka
perusahaan harus antisipasi baik faktor internal
maupun eksternal yang akan menimbulkan masalah
pada masa yang akan datang. Selain pembelian,
Sumber Daya Manusia juga memiliki faktor yang
penting bagi perusahaan.Karena Sumber Daya
Manusia yang melakuan terjun langsung dalam
kegiatan produksi sehingga Sumber Daya Manusia
yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan lebih mudah dan selesai tepat
waktu. Perusahaan harus bisa mengelola Sumber
Daya Manusia dengan efektif dan efisien. Dengan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas tentunya
akan meningkatkan kreatifitas dan akan membantu
perusahaan menjadi lebih maju dan mampu
bersaing dengan perusahaan lain.
64

LAMPIRAN 2 : WAWANCARA 2

Daftar pertanyaan wawancara informan ( Kepala Ruangan Produksi Ikan tuna )


PT Bumi Menara Internusa.
Nama : Irwan Setyoko
Jabatan : Kepala Ruangan Produksi Ikan Tuna ( Bagian
Proses )
Tanggal Pelaksanaan : 26 Mei 2022
Tempat Wawancara : PT Bumi Menara Internusa

NAMA ( Peneliti dan Wawancara


Informan )
Peneliti
Puput Dwi Lestari Apakah evaluasi kinerja karyawan sudah dilakukan
secara objektif?

Informan
Irwan Setyoko Menurut saya evaluasi kinerja memberikan dampak
yang positif terhadap kinerja karyawan. Dengan
adanya evaluasi kinerja, karyawan lebih termotivasi
dan ingin menunjukkan hasil kinerja yang terbaik.
Dengan evaluasi kinerja ini juga bisa membantu
perusahaan dalam mengetahui karyawan yang
berprestasi dan kinerja yang bagus dengan
karyawan yang memiliki potensi biasa saja. Dari
proses evaluasi ini perusahaan akan menentukan
mana yang akan diperpanjang dan mana yang
harus diberhentikan.Agar tidak menjadi beban bagi
perusahaan.

Peneliti Apakah evaluasi kinerja memberikan dampak yang


Puput Dwi Lestari positif terhadap kinerja karyawan?
.
65

Informan Menurut saya evaluasi kinerja memberikan dampak


Irwan Setyoko
yang positif terhadap kinerja karyawan. Dengan
adanya evaluasi kinerja,karyawan lebih termotivasi
dan ingin menunjukkan hasil kinerja yang terbaik.
Dengan evaluasi kinerja ini juga bisa membantu
perusahaan dalam mengetahui karyawan yang
berprestasi dan kinerja yang bagus dengan
karyawan yang memiliki potensi biasa saja. Dari
proses evaluasi ini perusahaan akan menentukan
mana yang akan diperpanjang dan mana yang
harus diberhentikan. Agar tidak menjadi beban bagi
perusahaan
Peneliti a.
Puput Dwi Lestari b. Apakah perusahaan terutama devisi ikan tuna bisa
memenuhi semua permintaan yang diinginkan oleh
buyer?

Informan
Irwan Setyoko Menurut saya selama ini perusahaan selalu
berusaha yang terbaik dalam memenuhi
permintaaan yang diinginkan oleh buyer.
Perusahaan selalu menerima permintaan buyer
sesuai spesifikasi yang diinginkan. dan untuk
memenuhi jumlah permintaan yang besar
perusahan memiliki beberapa cabang untuk saling
bekerja sama agar jadwal ekspor tidak mengalami
kemunduran. Jika ada buyer baru yang ingin
membeli produk maka buyer tersebut akan datang
untuk melihat proses kerja dan hasil produksi yang
dihasikan sudah memenuhi standard yang
diinginkan atau belum. Setelah itu buyer akan
menentukan spesifikasi pemesanan sesuai yang
diinginkan.
66

LAMPIRAN 3: WAWANCARA 3

Daftar Pertanyaan wawancara informan ( Kepala Ruangan Produksi Ikan Tuna


bagian packing.
Nama : Sri Wulandari
Jabatan : Kepala Ruangan Produksi Ikan Tuna ( Bagian
Packing)
Tanggal Pelaksanaan : 30 Mei 2022
Tempat Wawancara : PT Bumi Menara Internusa

NAMA ( Peneliti dan Wawancara


Informan
Peneliti a. Apa kendala yang pernah dialami di bagian packing
Puput Dwi Lestari produksi ikan tuna?

Informan Dari yang pernah terjadi sebelumnya kendala dipacking


Sri Wulandari adalah:
1) 1. Terkadang beberapa tanggalan dimaster carton yang
terlewat tidak ada tanggalannya dari material. Jadi
Checker timbang final harus lebih teliti dan berhati hati.
2) 2. Waktu produk loin dijalankan terkadang ada yang
terlalu besar, meskipun dari segi dimensi,berat dan
panjang nya masuk tetapi waktu proses packing sedikit
kesulitan, sehingga memakan waktu agar bisa
menempatkan dengan posisi yang sesuai agar master
carton tetap bisa tertutup dengan rapi.
3) 3. Planing kerja yang terkadang dirubah sewaktu waktu
menimbulakn bagian material harus menyiapkan spek
untuk master carton sehingga produk dari depan tidak
bisa langsung di packing, sehingga harus ditimbun dan
67

akan menimbulkan proses kerja menjadi lambat.

Peneliti b. Apakah produksi ikan tuna telah memenuhi standar


Puput Dwi Lestari produksi yang tinggi?

Informan Menurut saya proses produksi di ikan tuna ini sudah


Sri Wulandari memenuhi prosedur dan standard produksi yang tinggi.
Dari beberapa sertifikasi internasional yang dimiliki maka
perusahaan berusaha memepertahankan kualitas produk
dan keamanan pangan. Selain dari perusahaan ada audit
dari luar untuk pengecekan standard, kualitas, Keamanan
pangan, dan kebersihan dari tempat produksi. Jadi untuk
standar produksi saya yakin telah memenuhi dan
menerapkan sesuai peraturan dan standarisasi.

Peneliti c. Apakah perlengkapan mesin bagian produksi ikan tuna


Puput Dwi Lestari sudah memadahi ?

Informan Menurut saya semua perlengkapan yang ada diproses


Sri Wulandari produksi ikan tuna sudah sangat memadahi. Hanya
terkadang saat ada produk loin dijalankan sedikit terjadi
penumpukan dikarenakan produk yang besar besar jadi
dalam satu kali vacuum hanya bisa terisi 4 samapi 5
produk. Selain itu jika proses yang dijalankan produk cube
semua maka juga akan terjadi penumpukan karena
proses vacuum yang sedikit lama untuk produk cube.
Selain 2 produk itu semuanya berjalan dengan lancAr
dan tidak ada penumpukan.
68
69

Anda mungkin juga menyukai