SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Komputer
Disusun Oleh:
Bethari Zattira
NIM. 1112091000128
JAKARTA
1440 H/2019 M
i
1. Skripsi ini benar-benar hasil karya Saya sendiri diajukan untuk memenuhi
Jakarta.
2. Sumber yang Saya gunakan dalam penulisan ini telah Saya cantumkan sesuai
Bethari Zattira
NIM. 1112091000128
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat dan Salam selalu
tersampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada
Jakarta.
ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis, baik secara moril maupun materil, sehingga penulisan ini
dan Teknologi.
2. Ibu Arini, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Bapak
iv
M.Kom selaku Dosen Pembimbing II, yang telah memberikan arahan atau
5. Taufik Indra P, selaku suami tampan tiada tara yang telah memberikan
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Armen dan Ibu Marhaerita, atas
7. Odang dan Pak Odang, yang tidak pernah absen bertanya kapan skripsi
penulis selesai.
8. Dan kepada seluruh keluarga penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu
9. Terimakasih juga buat teman spesial saya Eldest Nediasa dan Lidya Novianti
F, Fikha Pratikta, Faizal Bachri, Brenda Marsalia dan seluruh sahabat terdekat
10. Terimakasih juga untuk teman sekelas semasa mengulang 48 sks lebih Hana
Faiqah, Aisyah, Devi, Ani Ramadhani, dan seluruh teman yang terlalu banyak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT
Amin.
vi
ABSTRAK
vii
6.1. Kesimpulan.......................................................................................109
6.2. Saran ..............................................................................................109
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................111
xi
xii
xiii
xiv
PENDAHULUAN
pesat dari waktu ke waktu. Perubahan tatanan regulasi perbankan ini antara
dengan nominal besar dalam waktu yang super singkat. Oleh karena itu,
transaksi dalam penyaluran dana, maka Bank Indonesia sebagai bank sentral
transaksi dalam jumlah besar dan dengan waktu yang singkat. BI-RTGS
selama 1 dekade untuk menunjang transaksi dengan nominal besar ini hanya
mampu membuat prioritas dalam bentuk FIFO (first in first out) dan dinilai
pembaruan yang akan ditetapkan ini. Pembaruan sistem ini diberi nama
november 2016 pada berita pers website resmi Bank Indonesia, serta
mengenai rencana pembaruan ini sudah ada sejak enam tahun sebelum
melakukan integrasi pada sistem core banking bank tersebut dan telah
RTGS sebelumnya. Dan jika terdapat pembaruan pada sistem BI-RTGS ini,
maka sudah pasti sistem pada core banking bank tersebut perlu dilakukan
memerlukan biaya dan waktu yang besar untuk melakukan perubahan pada
pada sistem lama dan baru. Format messaging system merupakan standar
dimana semua messaging memiliki panjang karakter yang tetap dan dipecah
berdasarkan urutan karakter. Hal ini semakin lama menjadi sebuah kesulitan
dengan format baru agar kesulitan ini dapat diatasi. Oleh karena itu, pada
length menjadi format swift code messaging agar pemetaan struktur data
lebih mudah.
Application dan lain-lain. Jika semua channel harus diubah formatnya akan
memakan waktu dan resource yang besar. IT engineer ini menyatakan ada
beberapa perubahan yang besar dari format lama ke format baru yaitu
menggunakan format TRN jelas ini tidak bisa lagi digunakan untuk
bertransaksi RTGS.
penyesuaian :
transaksi yang ada di bank maka dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat
b. Bahwa cara dan format messaging lama sudah berbeda dengan yang
interface harus bisa merubah format lama yang ada di sistem bank
Border Payments.
Dari beberapa studi literatur yang digunakan dan melihat dari latar
belakang pada bab ini, maka penulis akan mengadakan penelitian dengan
1. Saat ini sudah ada pembaruan pada sistem BI-RTGS menjadi Gen II
4. Jika perombakan tetap dilakukan maka akan ada perubahan yang bisa
format Gen I akan tetapi ada aplikasi lain yang mengubah format
Gen II.
banking.
ini, yaitu:
● Studi Pustaka
● Observasi
oleh user.
● Wawancara
integrasi BI-RTGS.
diagram.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian lebih rinci tentang metodologi penelitian yang
sistem.
Bab ini berisi tentang perancangan sistem yang sedang berjalan dan
yang diusulkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yang
LANDASAN TEORI
Aplikasi adalah penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang
komputer.
semua aktifitas yang ada pada proses. Program berikut berisi konstruksi
logika yang dibuat oleh manusia, dan telah diterjemahkan kedalam bahasa
11
Sistem core banking tersebut merupakan sistem yang sangat vital dan
wajib dimiliki oleh suatu bank karena mencakup sistem pelaporan dan
informasi yang terpusat dan terpadu. Umumnya sistem core banking terdiri
dari beberapa fungsi atau modul yang saling terintegrasi antara lain modul
2.4. BI RTGS
adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam dalam mata
lain. Dengan kata lain, peserta BI-RTGS harus meyakinkan bahwa saldo
pembayaran nasional.
real time. Dengan kata lain settlement transaksi antar peserta dilakukan
net hak atau kewajiban yang akan di settle untuk setiap masing-masing
mengurangi risiko gagal bayar peserta yang sebelum adanya sistem RTGS
ini berpotensi pula menjadi risiko sistemik. Risiko sistemik adalah apabila
terdapat transaksi yang nilainya cukup signifikan (high value) seperti valuta
dan terjadi kegagalan bayar maka berdampak pada merugikan peserta lain.
sebagai berikut:
peserta pengirim lebih besar dari atau sama dengan nilai nominal
credit transfer.
sistem BI-RTGS.
RT peserta penerima.
2.5. Swift
pada tahun 1973 oleh banking yang membutuhkan sistem efisien dan aman
dilakukan melalui telepon, kurir, atau surat. Sedangkan dalam satu hari bank
karena itu dibutuhkan sebuah pelayanan yang memiliki akses jaringan yang
Swift telah digunakan oleh lebih dari 8300 bank, sekuritas, dan
perusahaan yang berlokasi pada lebih dari 208 negara. Swift menyediakan
platform dengan basis data yang terpusat untuk bank, perusahaan dan
bekerjasama dengan bank lain di seluruh dunia dengan aman dan handal.
(Ruth, 2018).
transaksi atau pertukaran pesan antar bank dalam bentuk apapun memiliki
kode asal bank, nama dan kode bank penerima, jumlah transfer, dan salah
satu kode dari beberapa preset yang memberikan pesan kepada bank
terbatas pada jumlah karakter tertentu. Hal ini dikarenakan sebuah sistem
bank yang sangat efisien dan pesan ini akan dapat diproses dalam sistem.
memiliki fungsi yang berbeda, dan dibagi antar tugasnya masing masing.
Pada tabel 2.1. akan menjabarkan setiap tugas antar message type. Dimana
dari 999 macam MT dibagi menjadi 9 tugas yang nantinya akan dipecah
setiap nomornya.
MT 300 s/d 399 S.W.I.F.T. TREASURY, FOREX FILE. Message Type (MT.3..)
MT 500 s/d 599 S.W.I.F.T. SECURITIES MARKET FILE. Message Type (MT.5..)
MT 800 s/d 899 S.W.I.F.T. TRAVELLERS CHEQUES FILE. Message Type (MT.8..)
memiliki tag yang berfungsi sebagai penanda informasi yang tersedia dalam
file MT tersebut. Tag memiliki format dan standar pengisian data seperti tag
20 yang biasa nya digunakan untuk diisi dengan nomor referensi yang
panjang data tidak lebih dari 16 karakter, akan tetapi untuk sebagian MT tag
pembangunan prototipe iteratif. Pada tahun 1990, dalam buku RAD, Rapid
tentang metodologi. Baru-baru ini, istilah dan singkatan yang telah datang
metode analisis dan desain dan model waterfall lainnya. Satu masalah
sehingga sistem tidak memadai atau bahkan tidak dapat digunakan. Masalah
lain adalah asumsi bahwa persyaratan metodis tahap analisis saja akan
mengarahkan sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap
visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat
2010).
2. Tahap Implementasi
data merupakan suatu proses pengadaan data primer yang diperlukan dalam
dibagi menjadi 7 antara lain teknik observasi, wawancara dan studi waktu
1. Observasi
alat standar lain untuk keperluan tersebut. dari kedua definisi tersebut,
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
data yang telah ada, peneliti harus mencari teori-teori yang telah
(Nazir, 2005). Selain itu, peneliti juga harus memperoleh orientasi yang
menggunakan UML dapat dibuat model untuk semua jenis aplikasi piranti
lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem
apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam
konsep dasarnya, maka lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam
Use case digunakan untuk membuat model dan menyatakan unit fungsi
atau layanan yang disediakan oleh sistem atau bagian sistem, subsistem
atau class ke pemakai. Use case dapat dilingkupi dengan batasan sistem
yang diberi label nama sistem. Use case merupakan sesuatu yang
● Use Case adalah interaksi atau dialog antara sistem dan aktor,
aktor lain. Use case harus menyediakan nilai minimal pada satu
aktor.
khusus dalam interaksi atau use case lain yang mungkin disisipkan.
● Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario,
2. Activity Diagram
decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana akhir dari alur tersebut.
3. Sequence Diagram
2.9.1. Php
dengan bentuk interpreter yang paling banyak digunakan saat ini. PHP
banyak dipakai dalam pembuatan program situs web dinamis yang dapat
pada tahun 1994. Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB)
lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP
System yang diciptakan oleh Microsoft dengan tujuan untuk ikut serta
2.10. Framework
2.10.1. Codeigniter
aplikasi web berbasis PHP dibanding jika menulis semua code program dari
1. Gratis
3. Berukuran Kecil
7. Extensible
yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak harus untuk digunakan.
10. Komunitas
Proses aliran data aplikasi pada sistem ini dapat diilustrasikan seperti
Keterangan :
dilakukan dengannya.
aktif, maka view akan disimpan sebagai cache dahulu, sehingga pada
berkonsentrasi pada tampilan web. Hal yang menarik adalah script PHP,
query MySQL, Javascript dan CSS dapat saling terpisah dan tidak dibuat
dalam satu script berukuran besar yang membutuhkan resource yang besar
Gambar 2. 8 Model-View-Controller
model jika memang diperlukan operasi database. Hasil dari query oleh
dengan hasil query model. Hasil akhir dari operasi ini akan ditampilkan
pada browser. Pada konteks Codeigniter dan aplikasi berbasis web, maka
1. Model
2. View
browser.
3. Controller
2.10.3. Node Js
Sangat baik digunakan untuk aplikasi real time yang dapat digunakan di
berbagai perangkat.
METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melakukan penelitian ini digunakan dua buah metodologi, yaitu metode
kasus yang diambil, dan metode pengembangan sistem yang dipakai untuk
mencapai tujuan dari penelitian. Berikut adalah metode yang dipakai adalah
sebagai berikut:
dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, selain itu juga untuk
dengan menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang
orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih dan diangkat
34
(Nazir, 2005:12). Dalam hal ini peneliti pembelajaran terhadap tiga jurnal
sejenis yang berkaitan dengan penelitian ini. Sebagai sumber referensi dan
Gross Settlement (RTGS) pada Salsabil Nadila, 2018, Tugas BI-RTGS dan core
PT. Bank Tabungan Negara Akhir Program Studi Perbankan banking bank peserta BI-
(Persero) Kantor Cabang dan Keuangan Fakultas Ekonomi RTGS pada sebuah bank
bagaimana proses
transaksi realtime
settlement
diimplementasikan secara
internasional
1. Wawancara
face to face (Whitten & L, 2004). Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
2. Observasi
transfer RTGS berjalan dari tahap channel hingga tahap core banking
ini diterapkan karena sangat cocok dalam pengembangan aplikasi ini dengan
alur dan runtutan yang jelas dan cepat disertai dengan modul design yang
sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada
● Analisa Sistem
transaksi BI-RTGS.
● Sistem Usulan
1. Identifikasi Masalah
akan dipenuhi.
proses, diantaranya :
selesai.
sistem dan pengujian sistem yang dibuat yaitu aplikasi interface dan
integrasi BI-RTGS Gen II. Hal ini mengacu kepada rumusan masalah
sistem.
4.1.1. Observasi
yang ada di jakarta. saat itu perusahaan ini sedang mengembangkan aplikasi
RTGS yang berjalan di bank peserta tersebut dari awal channel melakukan
4.1.2. Wawancara
Gen II beserta kebutuhan fitur yang ada pada aplikasi interface yang
41
Berdasarkan hasil observasi yang dilihat dari salah satu bank peserta
BI-RTGS, peneliti melihat bahwa hampir semua sistem yang telah berjalan
Selain itu, channel untuk kode transaksi masih menggunakan kode transaksi
TRN dan juga masih menggunakan core banking dengan format yang sama.
Hal ini sudah jelas tidak dapat digunakan lagi karena BI-RTGS telah
transaksi RTGS, maka pada sistem core banking akan di hold atau
jika ada incoming masuk dari BI-RTGS Gen II maka operator harus selalu
manual.
operator untuk melakukan manual input di aplikasi yang disediakan oleh BI-
standar operational karena dalam 1 hari transaksi RTGS bisa mencapai 500
transaksi untuk transaksi yang masuk maupun keluar. Karena proses input
yang masih manual ini beresiko untuk mengalami error karena kesalahan
core banking mereka dengan BI-RTGS Gen II agar transaksi mereka tetap
1. Nasabah akan membuka salah satu channel yang tersedia pada bank
banking.
aplikasi BI-RTGS.
peserta.
5. Operator akan selalu melihat transaksi yang masuk dari BI-RTGS dan
nasabah.
1. Nasabah akan membuka salah satu channel yang tersedia pada bank
banking.
mengirimnya.
peserta.
perlu dilakukan adalah mempelajari data apa saja yang ada di sistem
b. Yaitu dari core banking memiliki format fixed length dengan spesifikasi
tertentu dalam bentuk file text dan akan diletakan di folder tertentu jika
akan mengambil file transaksi dengan format fixed length dalam folder
Outgoing File adalah file yang akan dihasilkan oleh core banking
File Specification
“MUABIDJA”
Code
IFT00000
IFTNA000
IFTRJ000
IFTMM000
IFTMM001
IFTFX000
IFTFX001
IFTPL000
system
(Destination)
of BMI
transaction
/FEAB/R/PTR/LOCAL
Account (beneficiary)
Ultim ate Beneficiary Nam e 140 Wajib diisi , Name of Customer Beneficiary
IFTFX000
RTGS
but
IFTFX000
leading zeroes
but
IFTMM000
IFTMM001
IFTPL000
leading zeroes
but
IFTMM000
OTRTGS _YYYYMMDD_HHMMSS.TXT
Example:
OTRTGS _20110720_110213.TXT
debit ke rekening tujuan. Data incoming ini berasal dari BI-RTGS Gen II.
File Specification
Detail =(24)=
IQRTGS_YYYYMMDD_HHMMSS.TXT
Example:
IQRTGS _20120802_110213.TXT
core banking (CB) akan meletakan file dalam folder (Direktori: outrek)
File Specification
Detail =(24)=
0000Successfull
8044Inactive Account
diisi:
8035Invalid Account
8045Closed Account
RERTGS_YYYYMMDD_HHMMSS.TXT
Example:
RERTGS _20120802_110213.TXT
File Specification
Format : Fixed
di messaging RTGS
didepan.
didepan.
Code
TRN 8 TRN
pengirim
didepan..
/FEAB/R
/PTR/LOCAL
Or
/FEAB/NR
/PTR/LOCAL
tapi
IFTFX000
dalam RTGS
tetapi
IFTFX000
nol di depannya
tetapi
IFTMM000
IFTMM001
IFTPL000
nol didepannya
tetapi
IFTMM000
kredit ke akun)
Suspend Branch)
Return RTGS)
IN_YYYYMMDD_HHMMSS.TXT
Example:
IN_20110804_143358.TXT
File Specification
Detail =(24)=
“1”
“0”
RCRTGS_YYYYMMDD_HHMMSS.TXT
Example:
RCRTGS _20120802_110213.TXT
MT103 adalah salah satu format pesan yang ada pada Swift akan
digunakan untuk komunikasi antar bank yang berfungsi sebagai pesan untuk
jika A ingin mengirim uang kepada teman saya yang berbeda bank dengan
saya. maka bank saya akan mengirim format pesan MT103 untuk dikirim
ke BI-RTGS lalu diteruskan ke bank teman saya agar bank teman saya
untuk MT 103:
bahwa pesan ini berisi sebuah laporan bahwa transaksi tidak dilaksanakan
oleh bank tujuan karena alasan penolakan tertentu misalnya nomor rekening
tujuan tidak ada di bank tujuan dan MT196 dan MT900 adalah format pesan
a) Identifikasi Aktor
use case ini dibagi menjadi beberapa menu dan sub menu,
Dalam setiap menu dan sub menu memiliki beberapa aktor yang
disaproval.
1. Menu Monitoring
validasi sistem.
yang terhold.
2. Approval
3. Menu Dashboard
Admin
4. Menu Setting
nasabah dll
5. Activity Diagram
ditindaklanjuti.
6. Sequence Diagram
hold outgoing.
RTGS yang sesuai dengan standar yang diperlukan dalam aplikasi BI-RTGS
tampilan sistem yang dirancang. Baik dalam sisi Operator admin maupun
halaman selanjutnya
supervisor dalam memeriksa semua transaksi yang masuk dan keluar dari
sistem dan juga melakukan tindakan jika ada transaksi mengalami kendala
secara real-time :
dari supervisor.
core banking.
BI RTGS.
dari supervisor.
sebelumnya.
dashboard yang berisi informasi jumlah transaksi hari ini . dan status
alasan kenapa transaksi ini di hold dan kegiatan operator untuk melakukan
maka transaksi itu akan terhold untuk validasi manual oleh operator.
digunakan lalu lintas file transaksi antara Core Banking , interface dan BI-
RTGS.
transaksi perhari ini yang akan di gunakan oleh operator dan supervisor.
sistem dan pengujian sistem aplikasi interface dan integrasi BI-RTGS Gen
II.
XAMPP
4 PHP php.5.6
Pada tahap ini peneliti akan membangun sistem aplikasi interface dan
integrasi BI-RTGS Gen II. Pada tahap ini programmer akan melakukan
trigger. Penulisan script program dapat dilihat pada bagian lampiran source
browser dan aplikasi yang telah dibuat. Setelah aplikasi dikonfigurasi maka
dalam hal ini penulis menggunakan Google Chrome lalu mengetik alamat
maka aplikasi tersebut sudah bisa dijalankan hanya saja jam operasional
aplikasi ini menjalankan transaksi dimulai dari jam 07.00 sampai jam 16.00
jika di luar jam operasional maka walau aplikasi masih bisa diakses
transaksi tidak akan pernah bisa masuk kedalam flow interface. pada saat
jam operasional akan dimulai maka admin yang bertugas menyalakan flow
transaksi dan pada akhir hari maka admin akan mematikan flow transaksi.
Pada tahap ini merupakan tahap pengujian terhadap sistem yang telah
tersebut. Sistem akan dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada telah
dihalaman monitoring
server BI-RTGS.
hold.
oleh siapapun
interface
persetujuan.
persetujuan.
hapus user
Account Blacklist
dan koneksi.
perhari ini.
maka peneliti akan berfokus pada bagaimana alur integrasi kedua aplikasi
bank) yang akan menggunakan FTP sebagai media kirim mengirim file.
98
oleh bank peserta dalam melakukan integrasi dengan sistem ini. 2 tipe
instalasi untuk di install pada server bank peserta untuk digunakan dalam
File instalasi ini berisi file-file aplikasi BI-RTGS Gen II yang terdiri
dari RTSX dan STPG. RTSX adalah sebuah aplikasi tatap muka yang bisa
STPG ini akan memberikan opsi pilihan untuk bank peserta pilih
cara format messaging mereka. lalu STPG akan membuat 3 folder yaitu
folder error, in dan out. Semua folder itu digunakan untuk keperluan
integrasi, selanjutnya folder error itu akan diisi oleh STPG berupa file swift
folder yang akan diisi oleh STPG berupa file messaging dengan format
swift messaging yang berupa transaksi masuk atau transaksi incoming dari
bank peserta lain dan juga bisa berupa report transaksi yang tercatat di BI-
RTGS, sedangkan folder out adalah folder yang akan diisi oleh interface
bank lain atau pun messaging lain seperti permintaan report transaksi bank
tentukan oleh core banking file messaging ini berisikan transaksi outgoing
untuk melakukan peletakan file lalu interface akan mengambil file tersebut
format messaging swift yang akan dikirim ke folder out yang ada di server
BI-RTGS (STPG) flow transaksi yang terjadi di bagi 2 fase yaitu flow
outgoing dan flow incoming. penulis akan membahas lebih detail bagaimana
berupa data apa saja yang wajib diisi, transaksi duplikat dan juga nominal
ada masalah(OK) maka interface akan langsung mengirim transaksi itu ke BI-
akan ada interaksi dengan user untuk melakukan perbaikan (REPAIR) untuk
meneruskan flow transaksi tersebut atau mengeluarkan transaksi ini dari flow
(DROP).
digunakan adalah swift messaging yaitu format baru yang akan dikonversi
server BI-RTGS mengirim file swift file ke interface lalu interface melakukan
validasi berupa data apa saja yang wajib diisi dan transaksi duplikat jika
semua validasi tersebut menyatakan tidak ada masalah (OK) maka interface
akan langsung mengirim transaksi itu ke Core banking jika dari validasi
tersebut mendapatkan masalah maka disini akan ada interaksi dengan user
tersebut atau mengeluarkan transaksi ini dari flow (DROP). berikut sample
format messaging yang dihasilkan interface untuk core banking dan juga
Hasil output dari aplikasi interface dan integrasi BI RTGS ini dapat
dilihat dari dua transaksi yang berjalan pada aplikasi ini. Kedua transaksi ini
croscek terlebih dahulu apakah data yang ada sudah benar, atau perlu ada
Hasil proses konversi pada sistem aplikasi ini dapat terlihat pada
menu detail transaction ini, pada gambar 5.7 dan gambar 5.8 dapat terlihat
pesan diterima dalam bentuk format messaging swift lalu dapat dibaca
untuk di cek dan disetujui kembali oleh supervisor. Request yang masuk
akan ada dalam menu waiting approval yang akan terlihat oleh supervisor.
tersebut.
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
yang ada di dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
2. Dari hasil uji coba lapangan, yaitu Bank DKI sebagai pemilik project
bahwa sistem ini mampu berjalan dengan baik dan dapat diterapkan.
Sehingga bank DKI tidak perlu lagi untuk melakukan perubahan pada
3. Konversi file antara format baru BI-RTGS yaitu format Swift dengan
format yang ada pada core banking dapat diterjemahkan dengan baik,
cepat.
109
6.2. Saran
saja fitur yang tersedia dalam format Swift yang telah digunakan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Cahyanti, Nila (2018), Prosedur Pelaksanaan Sistem Real Time Gross Settlement
(RTGS) Pada Bank Syariah Mandiri KCP Godean Yogyakarta.
Kendall, K. &. (2010). System Analysis and Design Seventh Edition. Prentice
Hall.
Technology.