Oleh :
PUTRA HARYADI
308 2018 139
Oleh :
PUTRA HARYADI
308 2018 139
Dinyatakan Bahwa Proyek Akhir Ini Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Dosen
Pembimbing dan Siap Untuk Disidangkan Dihadapkan Tim Penguji Program
Studi Teknik Elektro
ii
PERANCANGAN SISTEM MONITORING
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA BERBASIS
INTERNET OF THINGS
Oleh :
PUTRA HARYADI
308 2018 139
Tim Penguji :
1. Ketua / Pembimbing Utama
Ivan Suwanda, S.T., MT
NIK. 16118 0306 201 .................................
2. Anggota / Pembimbing Pendamping
M. Jimi Rizaldi, S.ST., MT
NIP. 19861031 202121 1 001 .................................
3. Anggota / Penguji Utama
Erick Radwitya, S.ST., MT
NIP. 19851008 202121 1 005 .................................
4. Anggota / Penguji Pendamping
Akhdiyatul, S.ST., MT
NIP. 19840504 201903 1 007 .................................
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Direktur Politeknik Negeri Ketapang
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
ABSTRAK
Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah untuk merancang bangun perangkat
keras, perangkat lunak, dan unjuk kerja dari sistem monitoring pembangkit listrik
tenaga surya berbasis internet of things. Sistem ini diharapkan dapat memudahkan
proses monitoring pada pembangkit listrik tenaga surya secara rutin dan otomatis.
Metode pembuatan sistem monitoring pembangkit listrik tenaga surya
berbasis internet of thingsi secara keseluruhan melalui 4 tahapan : (1) analisis dan
kebutuhan komponen yang dibutuhkan dalam proses pembuatan; (2) perancangan
sistem monitoring; (3) implementasi sistem yang sudah dirancang; (4) hasil
pengujian serta evaluasi.
Hasil pengujian menunjukan sistem monitoring pembangkit listrik tenaga
surya ini dapat mendeteksi tegangan beban, arus beban, dan pengisian baterai.
Pembacaan sensor dikirim ke aplikasi Blynk menggunakan jaringan internet
dengan bantuan Node MCU (ESP32). Dengan adanya teknologi internet of things
ini monitoring pembangkit listrik tenaga surya dapat dilihat hanya dengan
membuka aplikasi pada smartphone dimana dan kapan saja.
v
ABSTRAC
The purpose of this final project is to design the hardware, software, and
performance of solar electric power monitoring system based on internet of
things. This system is expected to facilitate the process of monitoring the solar
electric power routinely and automatically.
The method of making a solar electric power monitoring system based on
internet of things as a whole through 4 stages: (1) analysis and components
needed in the manufacturing process; (2) monitoring system design; (3)
implementation of the designed system; (4) test results and evaluation.
The test results showed that this solar electric power monitoring system can
detect load voltage, load current, and battery charging. Sensor readings are sent
to the Blynk application using the internet network with the help of Node MCU
(ESP32). With the internet of things technology, monitoring of solar electric
power can be seen just by opening the application on the smartphone anywhere
and anytime.
vi
KATA PENGANTAR
vii
9. Seluruh teman-teman Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Ketapang yang telah membantu dan memberi masukan dalam pengerjaan
Proyek Akhir ini;
Penulis menyadari adanya kemungkinan terjadi kekeliruan serta kekurangan
dalam penyusunan Proyek Akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan laporan Proyek Akhir
ini. Semoga Proyek Akhir ini dapat membawa manfaat yang sebesar-besarnya
bagi pembaca.
Putra Haryadi
308 2018 139
viii
DAFTAR ISI
ix
2.4.1 Arduino IDE ............................................................................ 15
2.4.2 Blynk ....................................................................................... 16
BAB III METODE DAN PROSES PENYELESAIAN
3.1 Lokasi Monitoring ............................................................................. 19
3.2 Alir Perancangan ............................................................................... 20
3.3 Tahap Analisis dan Identifikasi Kebutuhan ....................................... 21
3.3.1 Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya ............................... 21
3.3.2 Sistem Monitoring ................................................................... 21
3.3.3 Aplikasi.................................................................................... 21
3.3.4 Sistem Charging ...................................................................... 21
3.3.5 Mikrokontroler ........................................................................ 21
3.4 Blok Sistem........................................................................................ 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Alat dan Bahan .................................................................................. 23
4.2 Perancangan Mekanik ........................................................................ 24
4.3 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) ....................................... 25
4.3.1 Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ...................... 25
4.3.2 Perancangan Sistem Monitoring.............................................. 26
4.4 Perancangan Perangkat Lunak (Software) ......................................... 28
4.4.1 Pembuatan User Interface pada Blynk .................................... 28
4.4.2 Perencanaan Program Arduino ................................................ 30
4.5 Spesifikasi Komponen ....................................................................... 32
4.5.1 Spesifikasi Panel Surya Monocrystalline ................................ 32
4.5.2 Spesifikasi Solar Charger Controller ..................................... 32
4.5.3 Spesifikasi Akumulator ........................................................... 32
4.5.4 Spesifikasi Mikrokontroler ...................................................... 33
4.5.5 Pin Out Node MCU (ESP32) .................................................. 33
4.6 Rincian Anggaran Biaya .................................................................... 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 35
5.2 Saran .................................................................................................. 35
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SINGKATAN
AC Alternating Current
AH Ampere Hour
DC Direct Current
DG Distributed Generation
GPIO General Purpose Input Output
IoT Internet of Things
PA Proyek Akhir
PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya
pwm Pulse Width Modulation
SCC Solar Charger Control
UART Universal Asynchronous Receiver Transmitter
USB Universal Serial Bus
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Teknik Elektro 2021
BAB I
PENDAUHULUAN
1
Teknik Elektro 2021 2
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penilitian ini adalah :
A. Mengetahui hasil dari unjuk kerja sistem monitoring pembangkit listrik
tenaga surya berbasis internet of things (IoT).
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Teknik Elektro 2021 5
2.2 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah
chip. Di dalamnya terdapat inti sebuah prosesor, memori, dan perlengkapan
masukan (input) dan keluaran (output). Dengan kata lain mikrokontroler adalah
sebuah alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara bantuan
aplikasi Arduino IDE. Arduino memiliki beberapa jenis seperti MEGA, UNO,
NANO, FIO, LILYPAD, BT dan lainnya.
Mikrokontroler dapat langsung bekerja apabila diberikan tegangan, namun
untuk dapat bekerja secara optimal mikrokontroler membutuhkan beberapa
rangkaian minimal. Mikrokontroler yang baru masih kosong memorinya, oleh
karena itu perlu diisi program agar dapat digunakan. Pada Arduino terdapat
program khusus untuk komunikasi data sekaligus untuk menerjemah bahasa
pemograman Arduino, program ini disebut bootloader. Bootloader berfungsi
untuk menjembatani program Arduino yang dibuat dengan hardware ATMEGA
seperti operating system pada computer yang menjembatani hardware dan
software. Karena itu mikrokontroler dapat berfungsi sebagai Arduino harus
dimasukkan bootloader yang sesuai. Bootloader dapat dimasukkan ke
mikrokontroler dengan menggunakan aplikasi Arduino IDE.
Akan tetapi, didalam status tereksitasi (excited state), elektron itu menjadi
bebas untuk menjalankan arus listrik dengan bergerak didalam bahan. Oleh
karena itu, pada permukaan bawah ada muatan listrik statik positif, sedangkan
pada permukaan atas yang menghadap ke matahati, bermuatan listrik statik
negatif, apabila panel surya tersebut terkena cahaya matahari. Dengan satu
sisi menjadi negatif (n), dan sisi yang lain menjadi positif (p), dan bila tiap
sisi dihubungkan melalu sambungan diluar terbentuklah suatu rangkaian
listrik (electrical circuit) dan sel tersebut menghasilkan (membangkitkan)
listrik. Panel surya terdiri dari bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-
masing hingga dapat menghasilkan energi listrik, berikut penjelasannya :
A. Substrat (Metal Backing)
Substrat merupakan bagian yang memiliki fungsi sebagai penopang
seluruh bagian komponen yang ada pada sel surya. Substrat memiliki
tingkat konduktifitas yang baik karena juga berfungsi sebagai terminal
positif sel surya, bahan yang biasa digunakan material metal atau loga
seperti aluminium atau molydenum.
B. Material Semikonduktor
Material atau bagian inti pada sel surya adalah semikonduktor,
biasanya memiliki tebal beberapa ratus mikrometer untuk sel surya
silikon atau generasi pertama dan 1-3 mikrometer untuk sel surya
dengan lapisan tipis. Semikonduktor berfungsi menyerap cahaya dari
sinar matahari.
C. Kontak Metal (Contac Grid)
Kontak metal merupakan lapisan material semikonduktor yang
berfungsi sebagai kontak negatif pada sel surya.
D. Lapisan Anti Reflektif
Dalam sistem panel surya refleksi cahaya harus diminimalisir untuk
mengoptimalkan cahaya matahari terserap oleh semikonduktor, maka
sel surya dilapisi oleh lapisan anti reflektif. Lapisan ini merupakan
lapisan tipis dengan besar indeks refraktif optik antara semikonduktor
dan udara yang dapat membelokkan cahaya kearah semikonduktor
sehingga sehingga meminimalkan cahaya yang dipantulkan kembali.
Sumber : teknologisurya.wordpress.com
Gambar 2.1 Sistem Kerja Panel Surya
Secara umum saat ini terdapat empat jenis panel surya yaitu :
polycrystalline, monocrystalline, semikristal, dan amorf. Dalam sistem
monitoring pembangkit listrik tenaga surya berbasis internet of things
ini menggunakan panel jenis monocrystalline.
Ringkasan cara kerja SCC adalah ssat jumlah listrik di baterai dalam
kondisi penyimpanan sedang atau lebih lampu indicator pada SCC menyala
orange beban dapat digunakan, saat beban bekerja dimulai baterai
penyimpanan bekerja sampai listrik mencapai rendah dahulu lampu merah
menyala. Ketika listrik berkurang sampai akhir tegangan discharge lampu
merah akan berkedip memutus output dengan segera secara paksa berguna
untuk melindungi baterai.
2.3.3 Akumulator
Akumulator atau aki biasa disebut juga baterai merupakan komponen
yang memiliki fungsi untuk menyimpan energy listrik. Akumulator diberikan
tenaga listrik berasal dari dinamo arus searah. Di dalam akumulator tenaga
(energi listrik) ini mengerjakan proses-proses kimia, sehingga dapat dikatakan
bahwa tenaga listrik dari luar diubah menjadi tenaga kimia di dalam
akumulator dan kemudian tersimpan di dalamnya.
Baterai pada sistem photovoltaic mempunyai peranan sangat penting
dan tidak dapat digantikan oleh sistem yang lain. Baterai tempat menyimpan
energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya agar dapat disalurkan lagi ke
beban listrik pemakaian. Secara relatif baterai adalah piranti yang mahal
Dalam sistem photovoltaic. Umur baterai tergantung pada cara diperlakukan,
dan temperature baterai. Selanjutnya battery sangat peka terhadap pengisian
berlebih (overcharging) dan pengosongan berlebih (too deep discharging).
Sumber : kitapunya.net/akumulator
Gambar 2.5 Bagian-bagian dari Akumulator
Sumber : dx.com/allegroo-current-sensor/
Gambar 2.8 Sensor Arus ACS712
Sumber : dx.com/dc-voltage-sensor/
Gambar 2.9 Sensor Tegangan DC
Sumber : elektronika.co.id/kabel-nyaf/
Gambar 2.10 Kabel NYAF
2.4.2 Blynk
Blynk adalah aplikasi smartphone yang tersedia di iOS dan OS Android
untuk mengontrol Arduino, Node MCU, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui
internet. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat
hardware menampilkan data sensor, menyimpan data, visualisasi, dan lain-
lain.
Aplikasi Blynk memiliki tiga komponen utama yaitu aplikasi, server,
dan libraries. Blynk server berfungsi untuk menangani semua komunikasi
dantara smartphone dan hardware. Widget yang tersedia pada Blynk
diantaranya Button, Value Display¸History Graph, Twitter, dan Email. Blynk
tidak terikat dengan beberapa jenis mikrokontroler namun harus didukung
hardware yang dipilih. Node MCU dikontrol internet melalu Wifi atau GSM,
Chip ESP32, Blynk akan dibuat online dan siap untuk internet of things.
BAB III
METODE DAN PROSES PENYELESAIAN
Sumber : maps.google.co.id/
Gambar 3.1 Lokasi Monitoring
17
Teknik Elektro 2021 18
3.3.3 Aplikasi
Sistem yang digunakan dalam pengambilan data monitoring
pembangkit listrik tenaga surya yaitu dengan memanfaatkan teknologi
internet of things menggunakan jaringan internet untuk mengirim data ke
aplikasi data akan tersimpan secara otomatis.
3.3.5 Mikrokontroler
Dalam proyek akhir ini menggunakan dua mikrokontroler yaitu
Arduino ATMEGA 25600 dan Node MCU (ESP32).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
Teknik Elektro 2021 22
A. Sensor Arus
Sensor Arus yang digunakan adalah menggunakan IC ACS712,
sensor ini dapat mengukur arus AC maupun arus DC
memanfaatkanefek Hall. ACS712 ini memiliki kemampuan mendeteksi
arus sampai 30A di mana tegangan pada pin keluaran akan berubah
secara llinier mulai dari 2,5V (1/2 x XCC, tegangan catu daya VCC =
5V) untuk kondisi tidak ada arus hingga 4,5V pada arus sebesar +20A
B. Sensor Tegangan DC
Sensor tegangan DC menggunakan prinsip rangkaian pembagi
tegangan. Rangkaian pembagi tegangan berfungsi menurukan tegangan
pada PV sampai batas kemampuan Arduino. Rangkaian pembagi
tegangan ini termasuk rangkaian yang sederhana yaitu dengan
menserikan 2 buah resistor. Sesuai dengan hukum Ohm, maka
pada rangkaian seri, besar arus yang mengalir adalah sama,
tegangan tergantung dari nilai hambatan yang dilaluinya. Untuk
persamaan yangdigunakan dengan rangkaian seperti Gambar 3.6 adalah
sebagai berikut, Vout = (R1/(R1+R2)) x Vin (2)
Dimana :
Vout = Tegangan Keluaran
R1 = Resistor Pertama
R2 = Resistor Kedua
Vin = Tegangan Masukan
Sumber : ardutech.com/esp32-development-kit/
Gambar 4.12 Pin Out Node MCU (ESP32)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penjelasan perancangan sistem monitoring pembangkit listrik tenaga
surya berbasis internet of things diatas dapat disimpulkan bahwa :
A. Sistem monitoring pada rancangan menggunakan aplikasi Blynk berbasis
Node MCU (ESP32) dapat dikendalikan saat terdapat sinyal WiFi saja,
jika tidak terdapat sinyal WiFi maka komunikasi dengan Blynk terputus
karena pada rancangan ini hanya bisa menggunakan jaringan internet atau
WiFi saja.
B. Software yang digunakan pada perancangan sistem monitoring pembangkit
listrik tenaga surya berbasis internet of things menggunakan aplikasi
Blynk dan aplikasi Arduino IDE.
C. Pada perancangan mekanik, penempatan alat sistem monitoring berada
pada bawah panel surya bertujuan menghemat ruang dan menghemat
kabel.
D. Panel surya monocrystalline digunakan karena memiliki tingkat efisiensi
yang tinggi dan kemurnian silikon yang tinggi, sehingga panel surya
monocrystalline performanya lebih baik bahkan saat sinar matahari sedikit.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan untuk melengkapi perancangan
sistem monitoring pembangkit listrik tenaga surya berbasis internet of things
diantaranya :
A. Perlu dilakukan pemograman pada Arduino ATMEGA 2560 dan Node
MCU (ESP32) untuk memberikan komunikasi pada aplikasi Blynk.
33
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat Rahmad. (2013). Pengertian dan Fungsi Baterai Aki. Diakses pada
tanggal 10 Juli 2021, http:/www.kitapunya.net/2012/12/pengertian-
dan-fungsi-baterai-aki-html.