Disusun Oleh:
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Mengetahui, Menyetujui,
2
LEMBAR PENGESAHAN
Menyutujui,
Pembimbing lapangan
3
LEMBAR PERBAIKAN NASKAH
NPM 4618130002
Telah berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji dan diterima sebagai bagia
persyaratan yang di perlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program studi
Elektro Fakultas Teknik Univ. Pancasila
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 2 Agustus 2021
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat- Nya
penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktek di LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCASILA, serta dapat menyelesaikan penulisan laporan ini tepat
pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun spiritual selama
pelaksanaan Kerja Praktek dan penyusan laporan ini. ucapan terima kasih ini penulis
sampai kepada :
1. Allah S.W.T yang atas berkat rahmat-Nya penulis diberikan kesehatan dan
kelancaran sehingga dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini dengan
tepat waktu.
2. LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PANCASILA yang telah
memberikan waktu dan kesempatan yang telah diberikan untuk melaksanakan
Kerja Praktik.
Semoga Allah S.W.T melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya atas kebaikan
Bapak / Ibu dan Saudara/ sekalian. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan kedepannya. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi para pembaca dan bagi dunia pendidikan pada
umumnya.
5
DAFTAR ISI
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTROFAKULTAS TEKNIK..................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 9
1. 2 Tujuan ......................................................................................................................... 9
2. 6 BEBAN STUDI............................................................................................................ 5
6
BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................................... 16
4. 4 Menyalakan ............................................................................................................. 27
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
9
Gambar 4. 23 Masukan keluaran .............................................................................................. 25
Gambar 4. 24 Modul masukan .................................................................................................. 25
Gambar 4. 25 Mengikat kabel ................................................................................................... 26
Gambar 4. 26 Mencabut konektor ............................................................................................. 26
Gambar 4. 27 Memasang konektor ........................................................................................... 27
Gambar 4. 28 Memasang steker ............................................................................................... 28
Gambar 4. 29 CPU mati ............................................................................................................ 28
Gambar 4. 30 Memori CPU ....................................................................................................... 28
Gambar 4. 31 CPU hidup .......................................................................................................... 29
Gambar 4. 32 Membuat proyek ................................................................................................. 30
Gambar 4. 33 Proyek baru ........................................................................................................ 31
Gambar 4. 34 Perangkat dan jaringan ....................................................................................... 32
Gambar 4. 35 Folder SIMATIC S7-1500 .................................................................................... 32
Gambar 4. 36 CPU .................................................................................................................... 33
Gambar 4. 37 Deteksi perangkat keras ..................................................................................... 34
Gambar 4. 38 Perakitan ............................................................................................................ 35
Gambar 4. 39 Pemeriksaan masukan dan keluaran kabel ......................................................... 35
Gambar 4. 40 Label masukan dan keluaran pada kabel ............................................................ 36
10
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang sangat pesat, dimana peralatan-peralatan modern diciptakan untuk
mempermudah dan mempercepat suatu proses kerja. Dengan kemajuan ini energi listrik
merupakan pembantu untuk melakukan proses kerjanya.
Merakit system wiring merupakan rangkaian simulasi beberapa mesin produksi,
merupakan suatu hal yang penting dalam merakit system wiring saat proses pengerjaan
dilakukan perlu adanya suatu panduan. Salah satu bagiannya adalah Merakit system wiring
yaitu bagian penyambungan. Bagian ini terdiri dari beberapa simulasi proses, diantaranya
proses pengukuran kabel, pengukapasn kabel, cramping dan penyambungan kabel fungsi
dan perilaku yang mirip dengan proses yang terdapat disebuah plant produksi yang
sesungguhnya.
Pengandalian PESTO ini dirancang dengan menggunakan PLC Siemens sebagai
pengontrol, program yang digunakan untuk memogram adalah Tia Portal dengan bahasa
pemograman diagram leader.
Maka dari itu, saat penulis kerja praktek di LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS PANCASILA, tertarik membahas Merakit Sytem Wiring berbasis PLC
SIEMENS.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari kerja praktik ini adalah:
a. Bagian dari kurikulum pembelajaran yang menjadi syarat untuk menjadi lulusan
dari ahli madya
b. Menambah wawasan untuk mengenal lebih dalam mengenai Merakit System
Wiring
11
1.3 Batasan masalah
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah , pokok permasalahan,
tujuan penulisan, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.
Pada bab ini menjelaskan tentang dasar teori dari pengertian PLC, Macam-macam
PLC, Input dan Output pada Festo
Pada bab ini menjelaskan cara kerja alat shorting color dan kodingan PLC berbasis
siemens
Bab ini menarik kesimpulan dari yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan
mengemukakan saran yang mungkin akan bermamfaat bagi laporan kerja praktek
12
BAB II
Menjadi pendidikan tinggi keahlian yang unggul dalam menghasilkan ahli madya
teknologi elektronika sesuai kebutuhan industri
2.1.2 MISI
4
2.4 FASILITAS PENDIDIKAN
Kegiatan akademis pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Pancasila didukung oleh sarana prasarana seperti ; Ruang Kuliah , Perpustakaan Fakultas
,Perpustakan Program Studi , Laboratorium-Laboratorium yang terdiri dari :
1. Laboratorium Komputer
2. Laboratorium Fisika Dasar
3. Laboratorium Dasar Elektronika
4. Laboratorium Pengukuran dan Rangkaian Listrik
5. Laboratorium Dasar Sistim Kendali
6. Laboratorium Dasar Telekomunikasi
7. Laboratorium Rangkaian Logika dan Dijital
8. Laboratorium Mikroprosesor
9. Laboratorium Komputasi dan Simulasi
10. Laboratorium Telekomunikasi Analog
11. Laboratorium Telekomunikasi Dijital
12. Laboratorium Telephoni
13. Laboratorium Opto Elektronik
14. Laboratorium Gelombang Mikro
15. Laboratorium Program Logic Control
16. Work Shop Tugas Akhir
5
2.7 SUSUNAN ORGANISASI
6
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Programmable Logic Controller(PLC)
Programmable Logic Controller ( PLC ), adalah sebuah perangkat yang
dirancang untuk menggantikan sistem kontrol elektrik berbasis relai yang mulai
digunakan pada tahun 1970-an. Ide utamanya adalah untuk mensubtitusi relai yang
digunakan untuk mengimplementasikan logika kontrol. Sesuai namanya, PLC dapat
dengan mudah di program ulang. Programmable Logic Controller ( PLC ) menyerupai
komputer elektronik yang mudah digunakan ( user friendly ) yang memiliki fungsi kendali
untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Perangkat PLC ini
memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami, dapat diprogram, dikendalikan
dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian
komputer sekalipun. PLC dapat digambar dengan garis dan diagram ladder. PLC
menyederhanakan pengawatan dari sistem yang sebenarnya lebih rumit. Pada PLC
keadaannya dinyatakan dengan 1 ( ON ) dan 0 ( OFF ). Satu menunjukkan bahwa
keadaan yang diharapkan terpenuhi, sedangkan nol berarti keadaan yang diharapkan
tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki
output banyak.
7
3.2 Komponen dasar PLC
Gambar 2.
3. 1 Komponen
Arsitektur PLC
Dasar PLC
3. 2. 2 Input
Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang
memberikan masukan kepada CPU. Perangkat luar input dapat berupa tombol,
switch, sensor atau peranti ukur lain. Pada modul ini sinyal masukan dalam bentuk
keadaan ON atau OFF dari peralatan luar yang berfungsi sebagai input akan
diteruskan ke CPU (Central Processing Unit). Pemakai dapat menggunakan
tegangan 24 V AC, 100 V AC, 200 V AC, 5 V DC, 12 V DC, 24 V DC sebagai sinyal
masukan. Sinyal masukan tersebut tidak dapat secara langsung diteruskan ke
CPU, oleh karena itu input module mengubah tegangan tersebut ke tegangan 5 V
DC dan mengirimkan sinyal tersebut ke CPU. Input module terdiri dari terminal -
terminal yang akan menghubungkan peralatan luar dengan PLC. Jumlah terminal
tergantung dari jenis input module yang digunakan, ada yang terdiri dari 16 buah
terminal (16 point input module), 32 buah terminal dan 64 buah terminal
8
3. 2. 3 Output
Merupakan bagian dari PLC yang berhubungan dengan perangkat luar
yang memberikan keluaran dari PLC. Perangkat luar output dapat berupa lampu,
solenoid valve, relai, kontaktor dan lain lain. Modul ini meneruskan hasil dari
program PLC yang sudah berupa sinyal ON atau OFF ke peralatan luar yang
berfungsi sebagai output. Seperti pada input module, output module juga terdiri
dari terminal terminal yang akan menghubungkan PLC dengan peralatan luar.
Jumlah terminal tergantung dari tipe output module yang digunakan.
3. 2. 4 Memori
Yaitu tempat untuk menyimpan program dan data yang akan dijalankan dan
diolah oleh CPU. Dalam pembahasan PLC, memori sering disebut sebagai file.
Dalam PLC memori terdiri atas memori program yang digunkan untuk menyimpan
program yang akan dieksekusi, memori data untuk menyimpan nilai-nilai hasil
operasi CPU, nilai timer dan counter, serta memori yang menyimpan nilai kondisi
input dan output. Secara umum memori merupakan bagian dari PLC yang
menyimpan program kontrol yang telah dibuat oleh pemakai. Pada saat PLC
dioperasikan, CPU bekerja berdasarkan perintah program yang telah disimpan di
memori.
3. 2. 5 Fasilitas Komunikasi
Alat yang membantu CPU dalam melakukan pertukaran data dengan perangkat
lain, termasuk juga berkomunikasi dengan komputer untuk melakukan
pemograman atau pemantauan.
3. 2. 6 Fasilitas Ekstensi
Untuk menghubungkan modul PLC dengan modul pengembangan masukan
atau keluaran sehingga jumlah input/output dapat ditingkatkan.
3. 2. 7 Catu Daya
Untuk menyuplai daya kepada semua komponen dalam PLC, biasanya catu
daya PLC adalah 220 VAC atau 24 VDC. CPU, memori, Input/Output module dan
peralatan pendukung dari PLC membutuhkan tegangan 5 V DC untuk beroperasi.
Power supply module memberikan 5 V DC kepada peralatan tersebut. Power
supply module mengubah tegangan sumber 110/220 V AC atau 24 V DC menjadi
5 V DC. Pada dasarnya sinyal yang diterima/dibangkitkan oleh unit input/output
PLC berupa sinyal digital, yang bernilai biner 0 atau 1. Perangkat input/output yang
memiliki sinyal analog memerlukan peranti ADC (Analog to Digital Converter) atau
9
DAC (Digital to Analog Converter) agar dapat dihubungkan ke PLC. Biasanya
peranti ini terdapat dalam modul analog yang diproduksi pabrik pembuat PLC.
Sinyal analog yang biasanya digunakan dalam PLC mengikuti standar industri,
yaitu arus 4-20 mA atau tegangan dalam mV. Tegangan input digital biasanya
adalah 5 VDC, 12VAC, atau 24 VAC, sedangkan terminal output dapat berupa
relai atau transistor.
10
3.3.4 Output Scan
Terakhir PLC mengeluarkan nilai dari memori output ke terminal output dan
selanjutnya ke perangkat luar output. Setiap scan memerlukan waktu yang
berbeda bergantung pada panjangnya program yang diterapkan, namun secara
umum berlangsung sangat cepat.
Output
Output Timer
11
Secara umum untuk membuat suatu program PLC diperlukan langkah – langkah
sebagai berikut :
1. Membuat lay out atau gambaran dari objek yang akan dibuat kontrolnya.
2. Menentukan semua peralatan input dan output serta alamatnya
yang akan digunakan pada pemrograman, termasuk posisi alat
tersebut.
3. Membuat flowchart (diagram alir), timechart (diagram fungsi waktu) dari
sistem kontrol yang akan kita buat.
4. Dari bentuk flowchart dan timechart dapat dibuat Ladder diagram
dengan menggunakan aturan pembuatan Ladder diagram yang
ada.
5. Memasukkan program ke PLC.
Dalam hal ini ada dua cara untuk memasukan program ke PLC baik menggunakan
konsole ataupun komputer, yaitu :
Pada sistem kontrol elektrik konvensional berbasis relai, hubungan pengkabelan antar
relai yang menentukan logika kontrolnya. Saat merancang, hubungan ini digambarkan
dalam bentuk diagram koneksi relai. Pada PLC hubungan pengkabelan relai ini
diwujudkan dalam bentuk program. Untuk mempermudah dalam konversi dari sistem
kontrol relai ke PLC, pemograman PLC dilakukan dengan cara yang mirip dengan
pembuatan diagram pengkabelan relai. Program pada PLC disebut program ladder.
Garis instruksi pada ladder diagram dapat bercabang lagi untuk membentuk
garis instruksi baru. Pembacaan relay–relay dinyatakan dengan istilah–istilah
12
logika, seperti Load (LD), AND dan OR, dan dapat digunakan dalam kondisi
kebalikan seperti Load Not (LD NOT), AND NOT dan OR NOT. Dalam melakukan
pemrograman dengan menggunakan Instruksi Ladder diagram ada beberapa
tahapan yaitu sebagai berikut :
Ladder Diagram pada dasarnya berasal dari rangkaian logika. Sistem kontrol
yang akan dibentuk perlu dibuat per blok fungsinya dengan deskripsi kerja
sedetail mungkin, yaitu saat ON dan OFF-nya.
Ladder Diagram bekerja dengan sinyal–sinyal digital. Seperti misalnya AND,
OR maupun lawannya dari masing-masing logika.
Dengan rangkaian logika yang ada dapat langsung dirubah ke dalam bentuk
Ladder Diagram dan dirubah menjadi data mneumonic yang siap dimasukkan
menjadi sebuah program PLC.
13
2. AND dan AND NOT
Instruksi AND digunakan untuk memasukan input yang diseri dengan input yang
sebelumnya.dalam satu garis instruksi. Sedangkan untuk AND NOT merupakan
lawan dari instruksi AND yang menandakan kontak dalam keadaan close atau
tertutup (NC). Untuk Instruksi AND dan AND NOT dapat dilihat pada Gambar 3.4
dibawah ini.
3. OR dan OR NOT
14
4. Kombinasi AND dan OR
5. Timer (TIM)
Instruksi TIM (Timer) dapat digunakan sebagai pewaktu delay ON juga sebagai
rangkaian relay. TIM adalah pengurangan instruksi pewaktu delay ON yang
membutuhkan angka Timer dan nilai set (SV) yang berkisar dari 0000 sampai 9999
(0 sampai 9999 detik). Untuk Instruksi TIMER dapat dilihat pada Gambar 3.7
dibawah ini.
15
6. Counter (CNT)
CNT (Counter) adalah sebuah counter penurunan yang diset terlebih dahulu.
Penurunan satu hitungan setiap kali saat sebuah sinyal input berubah dari OFF
ke ON. Counter harus diprogram dengan input hitung, input reset angkacounter,
dan nilai set (SV). Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999. Perlu
diperhatikan bahwa pengalamatan TIM dengan CNT tidak boleh sama. Untuk
Instruksi COUNTER dapat dilihat pada Gambar 3.8 dibawah ini.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Wiring Peralatan
Gambar 4. 2 Steker
17
3. Lepaskan steker koneksi 4 kutub dan kencangkan suplai arus beban dengan
kencang.
Gambar 4. 4 CPU
18
6. Masukkan konektor U ke bagian belakang modul inputdigital.
19
4.2 Mengintegrasikan Modull CPU, I) Modul Menggunakan PLC SIEMENS
4.2.1 Memasang kabel steker koneksi listrik
1. Cungkil penutup konektor menggunakan alat yang sesuai.
Gambar 4. 9 Konektor
Gambar 4. 10 Steker
20
3. Tutup penutupnya.
Gambar 4. 12 Steker
21
2) Sambungkan steker konektor 4-pin dengan steker koneksi listrik 4-pin pada CPU.
22
4.2.1 Pengkabelan modul input digital
1. Masukkan konektor depan ke posisi pra-kabel. Tidak ada sambungan
listrik antara konektor depan dan modul pada posisi pra-kabel.
23
3. Hubungkan tegangan suplai 24 V DC ke terminal 20 (M) dan 19 (L+).
24
2. Gunakan terminal 40 (M) dan 39 (L +) dari modul input digital untuk
mengumpankan tegangan suplai DC 24 V dari modul input digital ke terminal
20 (M) dan 19 (L +).
25
4. Hubungkan terminal 30 dan 40, serta 29 dan 39 satu sama lain
26
2. Untuk menghilangkan ketegangan, jalankan pengikat kabel dis ekitar
rangkaian kabel dan tarik kencang.
27
4.Konektor depan pra kabel, misalnya untuk mengganti modul, dapat
dimasukkan secara langsung.
28
4.4 Menyalakan
29
4. Pindahkan saklar untuk suplai arus beban ke posisi RUN. CPU dimulai.
30
2. Kebutuhan
Anda membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak berikut untuk
membuat proyek:
Perangkat keras :
- CPU 1511-1 PN yang diinstal dan disambungkan di bagian perangkat
keras dari Memulai.
- Koneksi Ethernet ke perangkat pemrograman / PCAnda
Perangkat lunak :
- LANGKAH SIMATIK 7 Profesional V13
- SIMATIC WinCC Advanced V13 atau SIMATIC WinCC Professional
V13
Gambar
Gambar4. 4.32
1 Membuat proyek
31
4. Proyek telah dibuat. Semua data, seperti konfigurasi perangkat
keras, pemrograman CPU, dan visualisasi di HMI, disimpan dalam
proyek.
32
Prosedur :
1. Buka portal "Perangkat & Jaringan".
2. Masukkan perangkat baru.
3. Masukkan "Color_Mixing_CPU" sebagai nama untuk CPU.
33
Gambar 4. 36 CPU
Prosedur :
1. Pilih CPU yang tidak ditentukan di pohon proyek.
2. Pilih fungsi "Deteksi perangkat keras" dari menu "Online".
Opsi 2: Klik pada alarm berbingkai kuning di tampilan
perangkat
3. Pilih entri "PN / IE" sebagai jenis antarmuka PG / PC.
4. Pilih antarmuka PG / PC.
5. Klik opsi "Tampilkan semua perangkat yang kompatibel".
6. Pilih CPU dri perangkat yang kompatibel disubnet.
7. Pilih kotak centang "Flash LED" untuk menjalankan tes
berkedip.
8. Klik "Detect" untuk mengganti CPU yang tidakditentukan
dengan jenis CPU yang diperlukan.
34
9. Jenis CPU dibacakan. Nama perangkat yang benar
ditambahkan dalam tanda kurung ke nama CPU Anda di
pohon proyek.
10. CPU dan modul yang digunakan ditampilkan dalam
konfigurasi perangkat keras.
35
4.7 Proses Merakit Sistem Wiring PLC Siemens
Pada langkah ini, anda akan membuat label pada kabel yang suda ditentukan
sesuai dengan masukan dan keluaran pada kabel dan jika kabel masukan atau
keluarannya sudah diberi label maka akan langsung di hubungkan ke setiap
modul.
Gambar 4. 38 Perakitan
Pada langkah ini, anda akan melakukan pemeriksaan masukan dan keluaran
menggunakan alat bantu yaitu menggunakan multimeter. Dengan multimeter ini akan
mempermudah saat melakukan label pada setiap masukan dan keluaran. Adanya
multimeter sangat membantu agar mencegah kesalahan saat memasukan label pada
masukan dan keluaraan pada kabel tersebut.
36
4.9 Label Masukan dan Keluaran Pada Kabel
Pada langkah ini, anda melakukan label pada masukan dan keluaran pada kabel. Tujuan
diberikannya label pada masukan dan keluaran bertujuan untuk mempermudah pada saat
proses membuat proyek.
37
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
38
DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Q., Rachman, F. Z., Yanti, N., Jamal, N., & Suhaedi, S. (2017). Desain Model dan
Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC. Jurnal
TeknologiRekayasa, 2(2), 73-82.
Taufiq. 2017. Modul Teknik Mekatronika Modular Production System (MPS) Stasiun
Distribusi dengan Siemens S7300. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Neti Triyanti. 2010 ” Laporan Akhir Sensor Ultrasonik “ IT Telkom, Jakarta: Kawan Pustaka.
39