Anda di halaman 1dari 91

Bahasa Indonesia dalam Pelokalan

Yogyakarta, 22 September 2018


Agenda

Pengantar

Wacana

Ejaan

Kata

Kalimat

Paragraf

2
Pemateri
▪ Keahlian
— Tata kelola, risiko, kepatuhan (GRC)
— Manajemen proses bisnis dan mutu
— Teknologi informasi

▪ Pengalaman Konsultasi dan Fasilitasi


— Pemerintah: Kemen BUMN, Kemenkeu,
Kemen ESDM, Kemen PUPR,
Ivan Lanin <ivanlanin@gmail.com> Kemendikbud, Kemenkominfo, BPJS
@ivanlanin Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, OJK,
KPK, LIPI
▪ Pekerjaan — BUMN: PT PP, Wijaya Karya, Waskita
— Direktur Proxsis Banking & GRC Karya, Pelindo (I s.d. III), Kimia Farma,
— Penasihat Kurikulum Tempo Institute Bank Mandiri, BRI, Jasa Raharja, Garuda
Indonesia, Pupuk Indonesia, BKI,
▪ Pendidikan Sarinah, KBI, Pertamina
— S-1 Teknik Kimia ITB — Swasta: Ciputra, Bakrie Brothers, ITM,
— S-2 Magister Teknologi Informasi UI Bayan, Danone, ThinkWeb, Artajasa, BEI

▪ Afiliasi ▪ Sertifikasi
— Komisi Istilah Badan Bahasa — Certified ISO 9001:2015 Lead Auditor
— Tim Penyusun KBBI V — Certified ISO 27001:2013 Lead Auditor
— Pengurus Wikipedia Indonesia — ERM Certified Professional (ERMCP)

3
Pengantar

1. Komunikasi dan Bahasa


2. Keterampilan Berbahasa
3. Ragam Bahasa
4. Tataran Bahasa
5. Rujukan

4
Komunikasi dan Bahasa

Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau


berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami (KBBI V, 2016)

Pengirim Pesan Saluran Penerima

Tanggapan

Komunikasi terutama dilakukan melalui bahasa. Keterampilan


berbahasa merupakan kunci keberhasilan komunikasi.

5
Keterampilan Berbahasa

Pasif Aktif

Menyimak Berbicara

Lisan
Bahasa yang baik dan benar:
• Baik artinya sesuai konteks
• Benar artinya sesuai kaidah

Tujuan:
Tulis • Menunjukkan kecendekiaan
• Memastikan penyampaian pesan
Membaca Menulis

6
Ragam Bahasa

Beku Resmi Percakapan Santai Akrab


(frozen) (formal) (consultative) (casual) (intimate)

7
Tataran Bahasa

1. Perencanaan
2. Pembuatan
3. Penyampaian
1. Unsur Kalimat
2. Jenis Kalimat
3. Kalimat Efektif
Wacana
Paragraf*
1. Huruf Kalimat
2. Penulisan Kata
3. Tanda Baca
Kata 1. Urutan
2. Pernalaran
3. Pengungkapan
4. Pengembangan
Ejaan* 5. Paragraf Padu
1. Bentuk Kata
2. Kelas Kata
3. Makna Kata
*Hanya pada ragam tulis
4. Peristilahan

8
Rujukan
▪ Koleksi Rujukan Bahasa: http://bit.ly/rujukanbahasa
▪ Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia: http://bit.ly/puebi
▪ Pedoman Umum Pembentukan Istilah: http://bit.ly/id-pupi
▪ Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V
— Web: http://kbbi.kemdikbud.go.id
— Android: http://bit.ly/kbbi5android
— iOS: http://bit.ly/kbbi5ios
▪ Tesaurus Bahasa Indonesia: http://tesaurus.kemdikbud.go.id

9
Wacana

1. Jenis Wacana
2. Wacana Efektif
3. Tahap Penyusunan Wacana

10
Jenis Wacana

Wacana (discourse) adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan


dalam bentuk karangan atau dokumen utuh

Lisan
• Pidato
• Khotbah Tulis
• Kuliah • Artikel
• Buku
• Laporan

11
Wacana Efektif

Apa? Bagaimana?

▪ Wacana yang efektif adalah yang


mencapai sasarannya, yaitu Sasaran: apa dan siapa
menyampaikan pesan
▪ Pesan tersampaikan saat wacana Bahan: data dan informasi
jelas dan mudah dipahami

Saluran: lisan atau tulisan

Media: teks, gambar, suara, video

Sistematika: pembuka, isi, penutup

Format: daftar isi, gaya selingkung

12
Tahap Penyusunan Wacana

Perencanaan Pembuatan Penyajian

• Penentuan sasaran • Pembuatan draf • Produksi/latihan


• Pengumpulan bahan • Penyesuaian format • Penyampaian
• Pemilihan media • Penyuntingan • Umpan balik

13
Ejaan

1. Pemakaian Huruf
2. Penulisan Kata
3. Penggunaan Tanda Baca

14
Ejaan
▪ Ejaan adalah kaidah penulisan
bunyi (huruf, kata, dsb.) dan
• Kapital
penggunaan tanda baca Huruf • Miring
▪ Penulisan huruf mencakup • Tebal
kapitalisasi besar dan kecil serta
gaya miring dan tebal
▪ Penulisan kata disesuaikan dengan
lima bentuk kata dan sebelas kelas • Bentuk
kata bahasa Indonesia • Kelas
Kata • Bilangan
▪ Penulisan tanda baca diterapkan
• Singkatan
dengan pemahaman lima kategori
fungsi dari tiga belas pungtuasi
dalam bahasa Indonesia
▪ Ejaan yang tertib meningkatkan • Penutup
keterbacaan tulisan • Penjeda
Tanda Baca • Pembatas
• Pengapit
• Penanda

15
Latihan Ejaan
1. Apakah kata “lurah” diawali huruf kapital?
2. Apakah nama lembaga dalam bahasa asing ditulis dengan huruf miring?
3. Mana yang benar: antarkota atau antar kota?
4. Mana yang benar: dikontrakkan, dikontrakan, atau di kontrakan?
5. Bagaimana menulis singkatan untuk “perseroan terbuka”?
6. Bagaimana cara menulis “dua ribu lima ratus rupiah”?
7. Mana yang benar: per bulan atau perbulan?
8. Apakah sebelum kata dan perlu dibubuhkan tanda koma?
9. Kapan kita memakai tanda titik koma?
10.Bagaimana cara penulisan tanggal? 25/2/2017 atau 25-2-2017?

16
Pemakaian Huruf

1. Kalimat atau petikan langsung


2. Nama diri atau judul*
3. Nama gelar atau jabatan Huruf
4. Singkatan gelar Kapital
5. Penyapaan atau pengacuan

1. Judul atau nama karya


2. Penegasan atau pengkhususan
3. Istilah daerah atau asing
1. Penegasan atau pengkhususan
2. Bagian karangan
Pemakaian
Huruf

Huruf
Huruf Tebal
Miring

* Termasuk tiap unsur kata ulang sempurna


17
Pemakaian Huruf Kapital
No Pemakaian Contoh
1 Huruf pertama awal kalimat dan awal • Dia membaca buku.
kalimat petikan langsung • Adik bertanya, ”Kapan kita pulang?”
2 Huruf pertama unsur nama diri dan • Amir Hamzah
judul • Islam; Alkitab; Tuhan
• Nama orang, keagamaan, peristiwa, • Konferensi Asia Afrika
hari besar, geografi, organisasi, • bangsa Amerika; bahasa Indonesia
dokumen, bangsa, suku, bahasa, • tarikh Masehi
tahun, bulan, dan hari • Pedoman Manajemen Mutu dan Lingkungan
• Kecuali kata tugas • mesin diesel; 5 ampere
• Tidak dipakai pada nama orang yang • Abdul Rahman bin Zaini
merupakan nama jenis/satuan ukur
• Tidak dipakai pada unsur nama orang
yang bermakna anak dari
3 Huruf pertama unsur nama gelar atau • Sultan Hasanuddin
jabatan yang diikuti nama orang atau • Gubernur Papua Barat
yang dipakai sebagai sapaan • Selamat pagi, Dokter.
4 Huruf pertama kata penyapaan atau • Silakan duduk, Pak.
pengacuan, termasuk kata Anda • Apa yang Anda lakukan?
5 Huruf pertama unsur singkatan gelar • Dr. Rudi M., S.T., M.Ti., CISA

18
Pemakaian Huruf Miring
No Pemakaian Contoh
1 Judul buku atau nama terbitan yang • Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan
dikutip dalam tulisan Abdoel Moeis.
• Berita “Gempa Bumi di Nias” dimuat di Kompas.
2 Satuan bahasa (huruf, kata, dll) yang • Huruf terakhir kata abad adalah d.
ditegaskan atau dikhususkan di dalam • Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
kalimat
3 Kata, ungkapan, kalimat, atau teks • Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik
dalam bahasa daerah atau bahasa perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke
asing Aceh.
• Nama diri dalam bahasa asing tidak • MacArthur berkata, Old soldiers never die, they
ditulis dengan huruf miring just fade away.
• Center Intelligence Agency (CIA) didirikan pada
tahun 1947.

19
Pemakaian Huruf Tebal
No Pemakaian Contoh
1 Menegaskan atau mengkhususkan • Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti 'dan'.
bagian tulisan yang sudah ditulis
miring
2 Menegaskan bagian karangan, seperti Bab I. Pendahuluan
judul buku, bab, atau subbab …
1.1 Latar Belakang dan Masalah
...
1.1.1 Latar Belakang

Catatan:

▪ Huruf tebal tidak dipakai untuk mengkhususkan satuan bahasa. Untuk keperluan ini, gunakan huruf
miring.

20
Penggunaan Huruf Miring pada Judul
Judul dapat ditulis dengan huruf miring ATAU tanda petik, tetapi tidak sekaligus huruf
miring DAN tanda petik. Judul bagian dalam suatu karya yang lebih besar ditulis dengan
diapit tanda petik, sedangkan judul karya itu sendiri ditulis dengan huruf miring.

Karya Besar Bagian Contoh


Buku Bab Bab "Pendahuluan" pada buku Perilaku di Media Sosial.
Majalah Artikel Artikel "Tinjauan Ekonomi 2016" pada majalah Tempo.
Koran Berita Berita "Presiden Kunjungi Rakyat" pada koran KOMPAS.
Album Lagu Lagu "Nina Bobo" pada album Lagu Anak Terpopuler.
Film/Lakon* Adegan/Babak Adegan "Pertemuan" pada film Anak Jalanan.
Acara TV* Episode Episode "Wawancara Habibie" pada acara Mata Najwa.

Catatan: PUEBI mencantumkan judul film dan sinetron (acara televisi) diapit tanda petik.

21
Penulisan Kata
Bentuk/Kelas Dipisah Dirangkai
Kata dasar v x
Kata berimbuhan x v
Bentuk terikat x v
Bentuk terikat maha + kata turunan + kata dasar (kecuali “esa”)
Gabungan kata v 57 kasus
+ awalan/akhiran + awalan & akhiran
Kata depan v x
Kata ganti kau + bukan kata kerja pasif ku-, kau-
-ku, -mu, -nya
Kata sandang v x
Partikel -kah, -lah x v
Partikel -pun juga atau saja 12 kata hubung
Partikel -per tiap-tiap bagi

22
Penulisan Kata Berimbuhan dan Gabungan Kata

Kata Berimbuhan Gabungan Kata

▪ Kata berimbuhan ditulis serangkai: berjalan ▪ Gabungan kata ditulis terpisah: wali kota
▪ Bentuk terikat ▪ Dapat diberi tanda hubung sebagai penegas:
— Ditulis serangkai: pascasarjana — ibu-bapak kami
— Ditulis terpisah bila diawali kata — ibu bapak-kami
berhuruf awal kapital: pro-Barat, non- ▪ Saat diberi imbuhan:
ASEAN — Ditulis terpisah saat diberi awalan ATAU
▪ Bentuk terikat maha- akhiran: bergaris bawah
— Ditulis serangkai bila diikuti kata dasar: — Ditulis serangkai saat diberi awalan DAN
Mahakuasa akhiran sekaligus: menggarisbawahi
— Ditulis terpisah bila diikuti kata
turunan: Maha Pengampun
— Kasus khusus: Maha Esa

23
Penulisan Bentuk Ulang dan Singkatan

Bentuk Ulang Singkatan dan Akronim

▪ Ditulis dengan tanda hubung: anak-anak ▪ Akronim adalah singkatan yang dapat
▪ Penjamakan: diucapkan seperti suatu kata
— Kata pertama: surat-surat kabar ▪ Singkatan:
— Kata penjamak: beberapa surat kabar — Nama lembaga/dokumen: SCTV, UUD
▪ Kapitalisasi: — Nama orang/gelar: A.S. Hikam, S.H.
— Bentuk ulang sempurna: Aba-Aba — Bukan nama tiga huruf: dll.
— Bentuk ulang lain: Sayur-mayur — Bukan nama dua huruf: s.d.
▪ Akronim:
— Nama: Bareskrim
— Bukan nama: pemilu

24
Penulisan Bilangan dan Angka
▪ Lambang bilangan: ▪ Pemakaian:
— Angka Arab: 0, 1, 2, … — Satuan ukur: 5 kg
— Angka Romawi: I, II, III, … — Nilai uang: Rp5.000,00
▪ Bilangan dalam teks: — Nomor alamat: Jalan Abu I/3
— ≤ 2 kata atau awal kalimat: satu juta — Karangan atau ayat: Bab X, Pasal 5
— > 2 kata atau perincian: 52 orang — Berakhiran -an: 20-an
— Bilangan besar: 142 juta — Legal dan keuangan: Rp5.000,00 (lima
▪ Jenis: ribu rupiah)
— Utuh: lima puluh dua — Nama geografi: Lima Puluh Koto
— Pecahan: tiga perempat
— Tingkat: X, ke-20, kedua puluh

25
Penulisan Kelas Kata Khusus

Kata Ganti, Depan, dan Sandang Penegas

▪ Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai ▪ -kah dan –lah ditulis serangkai: apakah,
— kumau apalah
— kautahu ▪ pun
▪ Kata ganti -ku, -mu, dan -nya ditulis — Dipisah bila berarti ‘juga’: siapa pun
serangkai — Dirangkai bila merupakan kata hubung
— milikku (12 kasus): adapun, andaipun, ataupun,
— bukumu bagaimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun,
— seleranya
sekalipun, sungguhpun, walaupun
▪ Kata depan (di, ke, dari, dll.) ditulis terpisah
▪ per
— di mana; di antaranya
— Dipisah bila berarti ‘tiap’ atau ‘mulai’:
— dikontrakkan per bulan, per hari ini
▪ Kata sandang (si, sang) ditulis terpisah — Dirangkai bila berarti ‘bagi’: tiga
— si Kancil perempat
— Sang Naga

26
Penulisan “di”
Awalan di- pembentuk verba pasif Kata depan di penunjuk tempat
ditulis serangkai ditulis terpisah

Ciri: Dapat diganti dengan me- karena verba Ciri: Dapat diganti dengan ke atau dari yang
(kata kerja) pasif punya pasangan verba juga menunjukkan tempat.
aktif.
1. di larang → ke larang ☓
1. dilarang → melarang ✓
2. ditulis → menulis ✓ 2. di tulis → ke tulis ☓
3. disana → menyana ☓ 3. di sana → ke sana ✓
4. dimana → memana ☓ 4. di mana → ke mana ✓
5. dibalik → membalik (berputar arah) ✓ 5. di balik → ke balik (sisi belakang) ✓
6. dilanggar → melanggar (menyalahi) ✓ 6. di langgar → ke langgar (surau) ✓

Catatan:
− Bentuk berwarna hijau berarti sahih sedangkan bentuk berwarna merah tidak.
− Contoh nomor lima dan enam menunjukkan kata yang dapat memiliki arti berbeda saat
ditulis serangkai dan terpisah.

27
Penggunaan Tanda Baca

1. Titik
2. Seru
Penutup 3. Tanya

1. Elipsis 1. Koma
2. Apostrof 2. Titik Koma
Penyingkat Penjeda
3. Titik Dua
Penggunaan
Tanda Baca

1. Petik 1. Hubung
2. Petik Tunggal 2. Pisah
3. Kurung Pengapit Pembatas 3. Garis Miring
4. Kurung Siku

28
Penggunaan Spasi pada Tanda Baca
Spasi Spasi
Tanda Baca Simbol Contoh
sebelum sesudah
Tanda titik . 🚫 ✓ Kami pergi. Mereka datang.
Tanda seru ! 🚫 ✓ Jangan masuk! Ia sedang tidur.
Tanda tanya ? 🚫 ✓ Apa katamu? Aku tidak mendengar.
Tanda koma , 🚫 ✓ Satu, dua, dan tiga.
Tanda titik koma ; 🚫 ✓ Hari sudah siang; ia masih tidur.
Tanda titik dua : 🚫 ✓ Dua hal yang utama: akal dan hati.
Tanda hubung - 🚫 🚫 Kemarin ia di-PHK.
Acara itu berlangsung tanggal 5–10 bulan
Tanda pisah – 🚫 🚫
ini.
Tanda garis miring / 🚫 🚫 Harga pensil/pulpen itu Rp200/buah.
Tanda petik/petik tunggal* “…” ✓🚫 🚫✓ Ia dijuluki “si Cantik” karena parasnya.
Tanda kurung/kurung siku* (…) ✓🚫 🚫✓ Lokakarya (workshop) itu resmi dibuka.
Tanda elipsis … ✓ ✓ Jangan-jangan … ia pelakunya.
Tanda apostrof ‘ ✓ 🚫 Mereka sudah datang, 'kan?

🚫 Tanpa spasi ✓ Dengan spasi

Catatan: Untuk tanda petik dan tanda kurung, spasi diberikan sebelum tanda pembuka dan setelah tanda
penutup. Bagian yang berada di dalam tidak diberi spasi dengan tanda baca yang mengapitnya.
29
Tanda Titik
No Pemakaian Contoh
1 Akhir kalimat pernyataan • Mereka duduk di sana.
• Tidak dipakai pada akhir judul • Acara Kunjungan Menteri Pendidikan dan
• Tidak dipakai pada akhir (a) alamat Kebudayaan
penerima dan pengirim surat serta • Jakarta, 15 Mei 2013
(b) tanggal surat
2 Setelah angka atau huruf dalam suatu I. Pendahuluan
bagan, ikhtisar, atau daftar I.1 Latar Belakang
• Tidak dipakai pada akhir nomor yang a) Budaya
lebih dari satu angka atau sudah
bertanda kurung Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
• Tidak dipakai setelah angka pada Gambar 4.1 Sikap Masyarakat Berdasarkan Usia
judul tabel atau gambar
3 Memisahkan angka jam, menit, dan • pukul 01.35.20
detik • 01.35.20 jam
4 Memisahkan bilangan ribuan atau • peserta ke-4511 dari 5.422 peserta
kelipatannya yang menunjukkan • halaman 1287 dari 1.305 halaman
jumlah • tahun 1945
• Tidak dipakai bila angka tidak • rekening nomor 123456789
menunjukkan jumlah

30
Tanda Seru dan Tanda Tanya
No Pemakaian Contoh
1 Tanda seru dipakai pada akhir kalimat • Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!
seruan atau perintah. • Pergi kau!
2 Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat Kapan Hari Pendidikan Nasional diperingati?
tanya.
3 Tanda tanya dipakai di dalam tanda Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan kebenarannya

Catatan:

▪ Kalimat diakhiri oleh salah satu di antara tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya.
▪ Judul tidak dapat diakhiri tanda titik, tetapi dapat diakhiri tanda seru atau tanda tanya.
▪ Gabungan tanda seru dan tanda tanya, seperti !? atau !!! tidak dikenal di dalam ejaan baku.

31
Tanda Koma
No Pemakaian Contoh
1 Memisahkan unsur-unsur perincian Ia membeli pisang, pepaya, dan jeruk.
2 Sebelum kata hubung pertentangan Saya mau, tetapi kamu tidak.
3 Memisahkan anak kalimat yang • Kalau diundang, saya akan datang.
mendahului induk kalimatnya • Saya akan datang kalau diundang.
• Tidak dipakai bila induk kalimat
mendahului anak kalimat
4 Memisahkan penghubung antarkalimat Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar.
5 Memisahkan kata seru dan kata sapaan O, begitu? Dia baik sekali, Bu.
6 Memisahkan petikan langsung • “Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek
• Tidak dipakai bila sudah ada tanda saya, “karena manusia adalah makhluk sosial.”
tanya atau tanda seru • “Di mana Saudara tinggal?” tanya Pak Lurah.
7 Di antara (a) nama dan alamat, (b) • Sdr. Abdullah, Jakarta 13130
bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, • Universitas Ali, Jl. Burung 6, Jakarta, Indonesia
(d) nama orang dan gelar akademis, • Jakarta, 17 Agustus 1945
serta (e) bilangan bulat dan angka • Ny. Siti M.S., S.H., M.H.
desimal • 27,3 kg; Rp500,50
8 Mengapit keterangan tambahan atau • Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang
aposisi pendiri Gerakan Nonblok.
9 Di belakang keterangan yang terdapat • Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
pada awal kalimat (opsional)
32
Tanda Titik Koma
No Pemakaian Contoh
1 Pengganti kata hubung pemisah • Hari sudah malam; anak-anak masih membaca
antarbagian setara dalam kalimat buku.
majemuk • Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis
makalah; Adik membaca cerita pendek.
2 Pada akhir perincian yang berupa Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
klausa (1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1; serta
(3) berbadan sehat.

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah (1)


berkewarganegaraan Indonesia; (2) berijazah sarjana
S-1; serta (3) berbadan sehat;
3 Memisahkan bagian-bagian perincian Empat bidang kementerian koordinasi pada Kabinet
dalam kalimat yang sudah Kerja adalah politik, hukum, dan keamanan;
menggunakan tanda koma perekonomian; kemaritiman dan sumber daya; serta
pembangunan manusia dan kebudayaan.

33
Tanda Titik Dua
No Pemakaian Contoh
1 Pada akhir suatu pernyataan lengkap • Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi,
yang diikuti perincian atau penjelasan meja, dan lemari.
• Tidak dipakai jika perincian atau • Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
penjelasan itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan
2 Sesudah kata atau ungkapan yang Ketua : Ahmad Wijaya
memerlukan pemerian Sekretaris : Siti Aryani
3 Sesudah kata yang menunjukkan Ibu : Bawa koper ini, Nak!
pelaku dalam percakapan dalam Amir : Baik, Bu.
naskah drama
4 Di antara (a) jilid atau nomor dan • Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
halaman, (b) surah dan ayat dalam • Surah Albaqarah: 2—5
kitab suci, dan (c) judul dan anak judul • Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen
suatu karangan Nusantara

34
Tanda Hubung
No Pemakaian Contoh
1 Menandai bagian kata yang terpenggal Di samping cara lama, diterapkan juga ca-
oleh pergantian baris ra baru ….
2 Menyambung unsur kata ulang; tanggal, • anak-anak
bulan, dan tahun; atau huruf dalam kata • 11-11-2013
yang dieja satu-satu • p-a-n-i-t-i-a
3 Memperjelas hubungan bagian kata atau • ber-evolusi
ungkapan • dua-puluh-lima ribuan (25 x 1.000)
4 Merangkai dua unsur yang berbeda • se-Indonesia
• Contoh dua unsur yang berbeda: se- dng • peringkat ke-2
kata berawalan huruf kapital; ke- dng • tahun 1950-an
angka; angka dengan -an; kata atau • hari-H; di-SK-kan
imbuhan dng singkatan; kata dng kata • ciptaan-Nya
ganti Tuhan; huruf dng angka; kata ganti • S-1
-ku, -mu, dan -nya dng singkatan • KTP-mu
• Tidak dipakai di antara huruf dng angka • P3K
jika angka tersebut melambangkan
jumlah huruf
5 Merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa • di-sowan-i
daerah atau asing • me-recall

35
Tanda Pisah
No Pemakaian Contoh
1 Membatasi atau menegaskan • Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
keterangan penjelas atau keterangan diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
aposisi • Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—
diabadikan menjadi nama bandar udara
internasional.
2 Di antara dua bilangan, tanggal, atau • Tanggal 5—10 April 2013
tempat yang berarti 'sampai dengan' • Jakarta—Bandung
atau 'sampai ke'

Catatan:

▪ Tanda pisah dapat dituliskan dengan dua tanda hubung (--).


▪ Ejaan bahasa Indonesia tidak membedakan en-dash (–) dengan em-dash (—). Dalam bahasa Inggris,
en-dash digunakan pada pemakaian #2, sedangkan em-dash pada #1.
▪ Pemakaian pertama dapat pula diterapkan dengan menggunakan tanda koma atau tanda kurung.

36
Tanda Garis Miring
No Pemakaian Contoh
1 Pada nomor surat, nomor pada alamat, • Jalan Kramat III/10
dan penandaan masa satu tahun • Tahun ajaran 2012/2013
2 Pengganti kata dan, atau, serta setiap mahasiswa/mahasiswi = 'mahasiswa dan mahasiswi'

37
Tanda Petik dan Tanda Petik Tunggal
No Pemakaian Contoh
Tanda Petik
1 Mengapit petikan langsung yang "Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam
berasal dari pembicaraan, naskah, pidatonya.
atau bahan tertulis lain.
2 Mengapit judul sajak, lagu, film, • Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125
sinetron, artikel, naskah, atau bab buku itu.
buku yang dipakai dalam kalimat • Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”!
3 Mengapit istilah ilmiah yang kurang • “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.
dikenal atau kata yang mempunyai arti • Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!
khusus
Tanda Petik Tunggal
1 Mengapit petikan yang terdapat dalam • Tanya dia, “Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?”
petikan lain • “Kudengar teriak anakku, 'Ibu, Bapak pulang!', dan
rasa letihku lenyap seketika,” ujar Pak Hamdan.
2 Mengapit makna, terjemahan, atau • tergugat 'yang digugat‘
penjelasan kata atau ungkapan • policy 'kebijakan'

38
Tanda Kurung dan Tanda Kurung Siku
No Pemakaian Contoh
Tanda Kurung
1 Mengapit tambahan keterangan atau Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).
penjelasan.
2 Mengapit keterangan atau penjelasan yang Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama
bukan bagian utama kalimat tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun
1962.
3 Mengapit huruf atau kata yang Dia berangkat ke kantor dengan (bus)
keberadaannya di dalam teks dapat Transjakarta.
dihilangkan
4 Mengapit huruf atau angka yang digunakan • Faktor produksi menyangkut bahan baku, biaya
sebagai penanda perincian produksi, dan tenaga kerja.
• Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b)
biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.
• Faktor produksi menyangkut
(a) bahan baku,
(b) biaya produksi, dan
(c) tenaga kerja.
Tanda Kurung Siku
1 Mengapit keterangan dalam kalimat Persamaan kedua proses itu (perbedaannya
penjelas yang terdapat dalam tanda dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38])
kurung perlu dibentangkan di sini.
39
Tanda Elipsis dan Tanda Penyingkat
No Pemakaian Contoh
Tanda Elipsis
1 Menunjukkan bahwa dalam suatu • Penyebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut.
kalimat atau kutipan ada bagian yang • Pertumbuhan penduduk mendorong perekonomian
dihilangkan ….
• Tanda elipsis pada akhir kalimat
diikuti oleh satu tanda titik
2 Menulis ujaran yang tidak selesai Menurut saya ... seperti ... bagaimana, Bu?
dalam dialog
Tanda Penyingkat (Apostrof)
1 Tanda penyingkat dipakai untuk • Malam 'lah tiba. ('lah = telah)
menunjukkan penghilangan bagian kata • 5-2-'13 ('13 = 2013)
atau bagian angka tahun

40
Penggunaan Tanda Baca dan Tanda Petik

Petikan Langsung Bukan Petikan Langsung

▪ “Saya belum siap,” kata Mira, ▪ Karangannya berjudul “Rapor dan


“tunggu sebentar!” Nilai Prestasi di SMA”.
▪ Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, ▪ Budi mendapat julukan “si Hitam”.
“Bahasa negara ialah Bahasa ▪ Bang Komar sering disebut
Indonesia.” “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu
▪ “Kudengar teriakan anakku, ‘Ibu, sebabnya.
Bapak pulang,’ dan rasa letihku ▪ Formulir itu dapat digunakan
lenyap seketika,” ujarnya. untuk memberikan feed-back
‘umpan balik’.

Catatan: Ejaan bahasa Indonesia mengikuti ejaan bahasa Inggris Britania (British English).
Ejaan bahasa Inggris Amerika (American English) selalu menempatkan tanda baca penutup atau
penjeda di dalam petikan–mereka hanya mengenal aturan pertama.

41
Penggunaan Tanda Baca pada Daftar Vertikal

Pembuka Pembuka
Kalimat Lengkap Bukan Kalimat Lengkap
▪ Saya aktif di media sosial berikut ▪ Ia gemar
ini. — menulis,
— Twitter — berolahraga, dan
— Facebook — berwisata.
— Path
▪ Saya suka membaca
▪ Inilah yang mereka lakukan: — buku fiksi;
— Mario memberi motivasi. — majalah olahraga; dan
— Paman membuat infografik. — blog politik.
— Mereka berkicau di Twitter.

42
Kata

1. Pembentukan Kata
2. Kelas Kata
3. Pembentukan Istilah
4. Pemilihan Kata

43
Kata
▪ Kata adalah unsur bahasa yang • Pengimbuhan
menyampaikan suatu makna • Penggabungan
Bentuk • Perulangan
▪ Empat proses membentuk sebelas
• Pemendekan
kelas kata dari bentuk dasar
▪ Istilah mewujudkan makna khusus
suatu kata pada suatu bidang
• Utama (6)
▪ Makna disampaikan kata melalui Kelas • Tugas (5)
berbagai cara dengan diksi atau
pemilihan kata
▪ Diksi yang tepat, cermat, dan
serasi memastikan penyampaian • Kriteria
makna Istilah • Cara
• Pola

• Konsep
Makna • Relasi
• Diksi

44
Latihan Kata
1. Kapan awalan ber- berubah menjadi be-? Berikan contoh!
2. Apa contoh kata bersisipan -in-?
3. Apa contoh kata ulang dwipurwa?
4. Apa kelas kata tidak dan keberapa?
5. Apa yang dimaksud dengan kaidah KPST? Berikan contoh!
6. Apa padanan electability dan scalability?
7. Mengapa kita memakai istilah rumah sakit, bukan rumah sehat?
8. Apa sebutan untuk hubungan antara sanksi dan sangsi?
9. Apa saja kriteria pemilihan kata (diksi)?
10.Apa yang salah dengan frasa para ibu-ibu?

45
Pembentukan Kata

Pengimbuhan Penggabungan Perulangan Pemendekan

Awalan Bentuk Dwilingga Singkatan

Akhiran Makna Dwipurwa Akronim

Sisipan Hubungan Dwiwasana Penggalan

Gabungan Trilingga Lambang

Kombinasi Salin suara

46
Pengimbuhan (Afiksasi)
▪ Jenis
— Awalan: ber-, per-, meN-, peN-, di-, ter-, ke-, se-
— Akhiran: -i, -kan, -an
— Sisipan: -el-, -em-, -er-, -in-
— Gabungan: meN-kan, meN-i, peN-an, di-kan, di-i, ke-an, se-nya, per-an, ber-an
— Kombinasi: memper-, pemer-
▪ Kelas kata
— Kata kerja: berjuang
— Kata sifat: terindah
— Kata keterangan: sebaiknya
— Kata benda: hafalan
— Kata ganti: mengapa
— Kata bilangan: kedua
— Kata seru (cak): apaan

47
Awalan (Prefiks) #1
Awalan Bentuk Kelas Kata Kaitan Contoh
ber- ber- Kerja per- bertapa
be- bekerja
bel- belajar
per- per- Benda ber- pertapa
pe- Kerja pekerja
pel- pelajar
perindah
meN- me- Kerja (aktif) peN- meminum
mem- di- membawa
men- menjaga
meny- menyapu
meng- mengajak
peN- pe- Benda meN- peminum
pem- pembawa
pen- penjaga
peny- penyapu
peng- pengajak
di- di- Kerja (pasif) meN- diminum

48
Awalan (Prefiks) #2
Awalan Bentuk Kelas Kata Kaitan Contoh
ke- ke- Kerja (cak) ter- kerasa (cak)
Benda ketua
Bilangan ketiga
ter- ter- Kerja ke- terpesona
te- Sifat tercantik
tel- telanjur
se- se- Keterangan seizin
Klitika sesama

49
Akhiran dan Sisipan

Akhiran Sisipan

Akhiran Kelas Kata Contoh Sisipan Kelas Kata Contoh


-i Kerja selimuti -el- Kerja geleser
Sifat alami Nomina telapak
-em- Kerja temali
-an Kerja (cak) jualan (cak) Bilangan gemerlap
Sifat besaran
Benda catatan -er- Kerja geresek
Sifat kerontang
Nomina seruling
-kan Kerja dengarkan
-in- Benda kinerja

50
Perubahan Bentuk Awalan “meng-”
Bentuk Huruf Awal Contoh
me- l, m, n, r, w, y melebur, memasak, meniatkan, merasuk, mewarisi, meyakinkan
men- c, d, j, t*, z mencari, menduga, menjauhi, menuding*, mentransfer**, menzalimi
mem- b, f, p*, v membumi, memformalkan, memupuk*, memproses**, memvalidasi
meng- a, e, g, h, i, mengairi, mengenakkan, menggaris, menghela, mengiklankan,
k*, o, q, u, x mengenalkan*, mengkristal**, mengobati, mengqasar, menguap,
mengxenokrasikan
meny- s* menyalin*, mensyaratkan**
menge- mengelem, mengecek, mengebom, mengegolkan, mengesahkan

Catatan:

1. Entri bertanda (*) menunjukkan penerapan kaidah KPST, yaitu peluluhan huruf pertama
kata dasar yang berawalan huruf k, p, s, atau t dan yang huruf keduanya vokal.
2. Kaidah KPST tidak berlaku saat huruf kedua kata dasar berupa konsonan (**). Kaidah ini pun
tidak berlaku pada dua kasus: mempunyai dan mengkaji. Bentuk mengkaji (mempelajari)
dan mengaji (membaca Alquran) sama-sama berasal dari kata kaji.
3. Bentuk menge- (baris terakhir) diterapkan pada kata dasar ekasuku (bersuku kata satu).

51
Penggabungan (Komposisi)
▪ Bentuk
— Bebas: garis lintang, proses berdaur, kesehatan lingkungan
— Terikat: antarkota, dwiwarna, semifinal
▪ Makna
— Idiom: kambing hitam, darah dingin
— Nonidiom: adu lari, cocok tanam
▪ Hubungan
— Subordinatif: kutu buku, cetak coba
— Koordinatif: darah daging, cantik jelita

52
Perulangan (Reduplikasi)
▪ Jenis
— Dwilingga: rumah-rumah, pagi-pagi
— Dwipurwa: rerata, lelaki
— Dwiwasana: pertama-tama, perlahan-lahan
— Trilingga: dag-dig-dug, cas-cis-cus
— Salin suara: mondar-mandir, pontang-panting
▪ Kelas kata
— Kata kerja: main-main
— Kata sifat: morat-marit
— Kata keterangan: pertama-tama
— Kata benda: tetangga
— Kata ganti: apa-apa
— Kata bilangan: masing-masing
— kata hubung: kalau-kalau

53
Pemendekan (Abreviasi)
▪ Jenis
— Singkatan: PT
— Akronim: Bareskrim
— Penggalan: Pak, Des
— Lambang: Ar, kg, Rp
▪ Proses
— Pengimbuhan: ditilang
— Penggabungan: HUT RI
— Perulangan: ormas-ormas
— Pemendekan: AMD

54
Kaidah Pembentukan Kata

Kaidah KPST Kaidah DM

▪ Kata dasar berawalan k, p, s, atau t ▪ Kata majemuk bahasa Inggris


yang diikuti vokal luluh huruf
pertamanya saat diberi awalan meN- dibalik urutannya saat dipadankan
atau peN- ke dalam bahasa Indonesia
— kunci > mengunci > pengunci — red shirt > baju merah
— pukul > memukul > pemukul
— mass media > media massa
— sayat > menyayat > penyayat
— tiru > meniru > peniru — social media > media sosial
▪ Kata dasar berawalan pr luluh p-nya ▪ Frasa dengan kata hubung tidak
saat diberi awalan peN- perlu dibalik urutannya
— proses > memproses > pemroses
▪ Kata dasar ekasuku diberi swarabakti — business and pleasure
“e” > hiburan dan bisnis
— bom > mengebom > bisnis dan hiburan
— klik > mengeklik
▪ Pengecualian:
— punya > mempunyai
— kaji > mengkaji

55
Kelas Kata
No Kata Alias Contoh Keterangan

1 Kerja Verba pergi menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan

2 Sifat Adjektiva panas menerangkan nomina; dapat ditambah lebih atau sangat

3 Keterangan Adverbia sangat menerangkan verba, adjektiva, atau kalimat

4 Benda Nomina batu berfungsi sebagai subjek atau objek

5 Ganti Pronomina aku mengganti orang atau benda

6 Bilangan Numeralia dua menunjukkan bilangan atau kuantitas

7 Depan Preposisi di terdapat di depan nomina

8 Hubung Konjungsi dan menghubungkan satuan bahasa (kata, frasa, dst.)

9 Seru Interjeksi wah mengungkapkan seruan perasaan

10 Sandang Artikula sang membatasi nomina

11 Partikel - pun menegaskan kata yang diiringinya

Kelas kata utama Kelas kata tugas

Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Ed. III, Cet. IX, 2014)

56
Kata Kerja (Verba)
▪ Ciri ▪ Bentuk
— Berfungsi sebagai predikat atau — Dasar: ada, datang
inti predikat kalimat — Berimbuhan
• Mereka berlari keliling lapangan. • Wajib: mendarat, bertemu
• Kami sedang bermain bola. • Opsional: (mem)baca, (meng)ambil
— Mengandung makna “perbuatan, — Berulang: berjalan-jalan
proses, atau keadaan yang bukan — Gabungan: naik haji
sifat/kualitas”
• Ia memukul anak itu.
• Mereka masih hidup.
— Umumnya tidak dapat bergabung
dengan penunjuk tingkat kualitas
seperti sangat dan agak
• sangat berlari*

57
Kata Sifat (Adjektiva)
▪ Ciri ▪ Bentuk
— Dapat berfungsi sebagai predikat — Dasar: besar, merah
atau keterangan dalam kalimat — Berimbuhan: secantik, hewani
• Ia sakit. — Berulang: kecil-kecil, hiruk-pikuk
• Saya berhasil dengan baik.
— Gabungan: baik budi, nirkertas
— Memberi keterangan khusus
▪ Jenis
terhadap kata benda
• rumah kecil
— Pemeri sifat: nyaman, bersih
• baju merah — Ukuran: berat, pendek
— Dapat menyatakan tingkat kualitas — Warna: merah, cokelat
atau bandingan — Waktu: lama, jarang
• Badannya sangat kuat. — Jarak: jauh, akrab
• Ia lebih senang tinggal di sini. — Sikap batin: bahagia, iba
— Cerapan: gemerlap, tengik
— Takbertaraf: gaib, abadi

58
Kata Keterangan (Adverbia)
▪ Ciri ▪ Bentuk
— Menjelaskan kata kerja, sifat, atau — Dasar: hampir, segera
keterangan lain — Berimbuhan: sebaiknya, agaknya
• Ia sangat menyesali perbuatan itu. — Berulang: diam-diam, mati-matian
• Ia hampir selalu datang terlambat.
— Gabungan: lagi pula, hampir selalu
— Dapat menerangkan seluruh
kalimat
• Agaknya Anda sedang sedih.
▪ Makna
— Kualitatif: paling, lebih
— Kuantitatif: banyak, kira-kira
— Limitatif: hanya, sekadar
— Frekuentatif: selalu, jarang
— Kewaktuan: baru, segera
— Kecaraan: diam-diam, secepatnya
— Kontrastif: bahkan, justru
— Keniscayaan: niscaya, pasti

59
Kata Benda (Nomina)
▪ Ciri ▪ Bentuk
— Cenderung menduduki posisi — Dasar: gambar, adik
subjek, objek, atau pelengkap — Berimbuhan: kekosongan, daratan
dalam kalimat — Berulang: rumah-rumah, dedaunan
— Tidak dapat diingkarkan dengan — Gabungan: daur ulang
kata tidak, tetapi dapat
diingkarkan dengan kata bukan
• Ibu saya bukan dokter.
— Umumnya dapat diikuti kata sifat,
baik langsung maupun dengan yang
• sepeda bagus
• sepeda yang bagus

60
Kata Ganti (Pronomina)
▪ Ciri ▪ Persona
— Menduduki posisi yang sama — Pertama: saya, -ku, kami, kita
dengan kata benda — Kedua: kamu, Anda, -mu, kalian
— Mengacu pada kata benda lain — Ketiga: ia, beliau, -nya, mereka
— Acuan dapat berpindah-pindah — Penyapa/pengacu: Saudara, Bapak
▪ Jenis ▪ Penunjuk
— Persona — Umum: ini, itu, anu
— Penunjuk — Tempat: sini, situ, sana
— Penanya ▪ Penanya
— Orang: siapa
— Barang: apa
— Pilihan: mana
— Sebab: mengapa, kenapa
— Waktu: kapan, bilamana
— Tempat: di mana, ke mana, dari
mana
— Cara: bagaimana
— Jumlah/urutan: berapa

61
Kata Bilangan (Numeralia)
▪ Kata yang menunjukkan bilangan ▪ Bentuk
atau kuantitas — Dasar: dua
▪ Jenis — Berimbuhan: kedua
— Pokok (kardinal) — Berulang: dua-dua
• Tentu: satu — Gabungan: ekasuku
• Kolektif: ketiga pemain
• Distributif: satu-satu
• Taktentu: banyak
— Tingkat (ordinal): pemain ketiga
— Pecahan: seperdua, setengah
— Klitik: eka-, dwi-
▪ Frasa:
— Ukuran: dua lusin
— Penggolong: dua ekor

62
Kata Depan (Preposisi)
▪ Menandai berbagai hubungan ▪ Bentuk
makna dengan kata yang — Dasar: akan, di
mengikutinya — Berimbuhan: bersama, melalui
▪ Makna — Gabungan
— Waktu: pada, sampai • Berdampingan: daripada, oleh
karena
— Tempat: di, ke
• Berkorelasi:
— Cara/alat: dengan, secara – antara … dan …
— Tujuan: bagi, untuk – dari … hingga …
— Sebab: karena, sebab, berkat – sejak … sampai …

— Kesertaan: dengan, sambil • Nomina lokatif: di atas


— Pelaku: oleh
— Ihwal: tentang, mengenai
— Milik: dari

63
Kata Hubung (Konjungsi)
▪ Menghubungkan dua satuan bahasa ▪ Jenis
yang setara — Koordinatif (setara)
▪ Ada yang dapat bertindak sebagai — Subordinatif (bertingkat)
kata depan — Korelatif
— Dia sedih karena kamu. — Antarkalimat
— Dia sedih karena uangnya habis.

64
Kata Hubung (Konjungsi)
1. Koordinatif (kalimat majemuk setara) 3. Korelatif
— Penambahan: dan, serta — baik … maupun
— Pemilihan: atau, dan/atau — tidak … tetapi
— Perlawanan: tetapi, melainkan — bukan … melainkan
— Pertentangan: padahal, sedangkan — demikian … sehingga
— jangankan … pun
2. Subordinatif (kalimat majemuk bertingkat)
— Waktu: sejak 4. Antarkalimat
— Syarat: jika — Tambahan: selain itu, di samping itu
— Tujuan: agar — Pertentangan: namun, walau begitu
— Konsesif: biarpun — Kebalikan: sebaliknya
— Pembandingan: seperti — Kenyataan: sesungguhnya
— Sebab: karena — Waktu: sebelum itu, sesudah itu
— Hasil: sehingga — Penguatan: malahan
— Cara/Alat: dengan, tanpa — Pengecualian: kecuali itu
— Pengandaian: andaikan — Konsekuensi: dengan demikian
— Komplementasi: bahwa — Akibat/Hasil: oleh sebab itu
— Atributif: yang
— Perincian: yaitu, yakni

65
Kata Seru (Interjeksi)
▪ Mengungkapkan rasa hati ▪ Makna
▪ Umumnya untuk ragam percakapan — Mengajak: ayo
▪ Tidak bertalian dengan unsur — Memanggil: eh, hai, halo, he
kalimat yang lain sehingga — Menyimpulkan: nah
dipisahkan dengan koma — Bersyukur: alhamdulillah, syukur
— Berharap: insya Allah
— Kagum: aduhai, amboi, asyik,
masya Allah, wah, wow
— Heran: aduh, ah, ai, aih, duilah,
eh, lo, oh
— Kaget: alamak, astaga,
astagfirullah
— Kesal: brengsek, buset, keparat,
sialan
— Jijik: bah, cih, cis, idih, ih

66
Kata Sandang (Artikula)
▪ Membatasi atau memodifikasi ▪ Partikel si
nomina — Mengakrabkan: si Toni
▪ Jenis — Mengkhususkan: si terdakwa
— Gelar: sang, sri, hang, dang — Memiripkan: si bungsu
— Kelompok: para — Bersifat (verba): bersikeras
— Penominal: si, yang — Menamakan (makhluk): siamang
▪ Partikel yang
— Frasa benda
• yang terhormat
• yang pertama
— Frasa benda takrif
• pakaian mahal
• pakaian yang mahal

67
Kata Penegas
▪ Makna ▪ Penulisan
— Partikel pun — Terpisah: pun
• Mempertegas: Ia pun setuju. — Serangkai: -lah, -kah, -tah
— Partikel -kah ▪ Catatan
• Bertanya: Diakah yang datang? — pun yang serangkai berkelas kata
• Memperhalus: Apakah ia datang?
hubung, misalnya kalaupun dan
— Partikel -lah adapun
• Mempertegas: Jelaslah kau salah. — lah yang terpisah berkelas kata
• Memperhalus: Pergilah sekarang. seru untuk menekankan atau
— Partikel –tah (klasik) menyungguhkan
• Apatah arti hidupku tanpamu?

68
Kriteria Istilah

Tepat

Singkat

Baik (konotasi)

Sedap (eufonis)

Sesuai (bentuk)

69
Cara Pembentukan Istilah

• Langsung
• supermarket > pasar swalayan
• income tax > pajak penghasilan
• Perekaan
• factoring > anjak piutang
• dubbing > sulih suara
Penerjemahan

Gabungan Penyerapan

• closed system > sistem tertutup • Ejaan & lafal: camera > kamera
• paperless > nirkertas • Ejaan: design > desain
• Lafal: bias
• Utuh: internet

70
Pola Pembentukan Istilah
EN ID Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
absorb serap
(to) meng- (to) absorb menyerap
-er peng- absorber penyerap
-tion peng-an absorption penyerapan
-si absorbsi
-ed ter- absorbed terserap
-able ter-kan absorbable terserapkan
dapat diserap
layak serap*
-ability keter-an absorbability keterserapan
-abilitas absorbabilitas

71
Relasi Makna
Relasi Pengertian Contoh
Homonim Kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi hak asasi dan hak sepatu
berbeda maknanya karena berasal dari sumber
yang berlainan
Homofon Kata yang sama lafalnya dengan kata lain, sangsi dan sanksi
tetapi berbeda ejaan dan maknanya
Homograf Kata yang sama ejaannya dengan kata lain, mèntal batin dan
tetapi berbeda lafal dan maknanya mental terpental
Polisem Kata yang bermakna lebih dari satu, tetapi gajah binatang dan
makna-makna tersebut berdekatan gajah buah catur
Sinonim Kata yang bermakna mirip atau sama dengan distribusi dan penyebaran
kata lain
Antonim Kata yang berlawanan makna dengan kata lain panas dan dingin
Hiponim Hubungan makna spesifik (hiponim) dengan kucing hiponim binatang;
Hipernim generik (hipernim) binatang hipernim kucing
Meronim Hubungan makna bagian (meronim) dengan hidung meronim kepala;
Holonim keseluruhan (holonim) kepala holonim hidung

72
Kriteria Pemilihan Kata
Pemakaian kata secara efektif
— Perbedaan makna denotasi dengan konotasi
— Perbedaan makna kata yang memiliki hubungan makna Pemakaian kata secara
— Penggunaan kata atau ungkapan eufemisme efisien
— Penggunaan kata generik dan spesifik
— Penggunaan kata
— Penggunaan kata abstrak dan konkret
Tepat bermakna jamak
secara ganda,
misalnya para ibu-ibu
— Penggunaan kata
Pemakaian kata bersinonim secara
secara kontekstual ganda, misalnya agar
supaya
— Penggunaan — Penggunaan kata
idiom, gaya
bahasa, atau
Diksi bermakna “saling”
secara ganda,
istilah misalnya saling
— Penyesuaian pukul-memukul
dengan ragam, Serasi Cermat — Penggunaan kata
sarana lisan atau tidak dalam konteks
tulis, dan kawan yang tepat, misalnya
bicara daripada

73
Kalimat

1. Ciri Kalimat
2. Unsur Kalimat
3. Pola Kalimat
4. Jenis Kalimat
5. Kalimat Efektif

74
Kalimat
▪ Kalimat adalah rangkaian kata
yang dengan lengkap • Tanda
mengungkapkan gagasan, Ciri • Bentuk
• Makna
pengalaman, perasaan, atau
pikiran
• Subjek (S)
▪ Unsur kalimat dirangkai dengan
• Predikat (P)
pola tertentu untuk membentuk Unsur • Objek (O)
jenis kalimat tunggal atau • Pelengkap (Pel)
majemuk • Keterangan (K)

▪ Kalimat yang efektif memenuhi


kriteria LTJHS: lugas, tepat, jelas, • S-P
hemat, dan sejajar Pola • S-P-O/S-P-Pel/S-P-K
• S-P-O-Pel/S-P-O-K

• Tunggal/Majemuk
• Fungsi
Jenis • Kelengkapan
• Susunan S-P

75
Latihan Kalimat
1. Saat ini di Indonesia sedang meningkatkan ekspor nonmigas.
2. Kalau kamu marah, maka saya sedih.
3. Berdasarkan jadwal ketua akan memberikan sambutan.
4. Kegiatan di penerbit meliputi penyiapan naskah, mencetak buram, dan
contoh cetak diedarkan.
5. Ia dengan segera mengubah rencananya setelah ia bertemu denganku.
6. Ia bukan lupa, tetapi abai.
7. Di sini melayani fotokopi.
8. Surat tugas yang sudah ditandatangani itu.
9. Ditinjau dari jenis usahanya, terdapat berbagai jenis koperasi.
10.Ia membeli banyak barang, antara lain telur, susu, dan lain-lain.

76
Frasa dan Klausa

Frasa Klausa

▪ Gabungan kata yang tidak ▪ Gabungan kata yang mengandung


mengandung predikat dan mengisi predikat dan berpotensi menjadi
salah satu fungsi dalam kalimat kalimat
▪ Kelas: ▪ Kelas:
— Verbal: sudah berdandan — Verbal: Nenek berdandan
— Adjektival: masih cantik — Adjektival: Nenek masih cantik
— Nominal: orang Minang — Nominal: Nenek orang Minang
— Numeral: dua orang — Numeral: Neneknya dua orang
— Preposisional: ke pasar — Preposisional: Nenek ke pasar
▪ Kalimat tunggal mengandung satu
klausa; kalimat majemuk
mengandung lebih dari satu klausa
(umumnya dua).

77
Ciri Kalimat
▪ Tanda
— Tulis: Diawali huruf kapital dan
diakhiri tanda titik, seru, atau
Tanda tanya
— Lisan: titi nada, volume, jeda,
nada selesai
▪ Bentuk (struktur)
— Sekurang-kurangnya mengandung
subjek (S) dan predikat (P)
Makna Bentuk ▪ Makna (informasi)
— Rangkaian kata yang mengandung
informasi yang relatif lengkap

78
Unsur Kalimat
Unsur Ciri Contoh
S Subjek • Apa atau siapa • Saya makan.
• itu, bahwa, yang • Orang itu menarik.
• Tidak didahului kata depan • Bagi para undangan harap ….
P Predikat • Mengapa atau bagaimana • Ia dosen.
• adalah, ialah, merupakan • Ia adalah dosen.
• Pengingkaran: tidak, bukan • Ia bukan dosen.
• Aspek/modalitas: telah, ingin • Ia ingin menjadi dosen.
O Objek • Tepat setelah predikat • Saya makan sayur.
• Predikatnya transitif • Sayur dimakan saya.
• Subjek kalimat pasif • Ia menulis dalam buku.
• Tidak didahului kata depan
Pel Pelengkap • Setelah predikat atau objek • Ia menjadi dosen.
• Bukan subjek kalimat pasif • Dosen dijadikan ia.
• Tidak didahului kata depan
K Keterangan • Tidak wajib • Ia sekarang menjadi dosen.
• Dapat dipindah-pindah • Sekarang ia menjadi dosen.
• Didahului kata depan/hubung • Ia pergi ke Jakarta.

79
Pola Kalimat
Pola S P O Pel K
S-P Ia pergi - - -
S-P-O Ia membeli obat - -
S-P-Pel Ia berstatus - lajang
S-P-K Ia pergi - - kemarin
S-P-O-Pel Ia membelikan ibunya obat -
S-P-O-K Ia membeli obat - kemarin

80
Jenis Kalimat
Berdasarkan Jenis Contoh
Klausa Tunggal Ia pergi.
Majemuk setara Ia pergi dan saya tinggal.
Majemuk bertingkat Ia pergi saat saya tinggal.
Majemuk campuran Karena tak bisa bersatu, ia pergi dan saya tinggal.
Fungsi Berita/deklaratif Ia pergi.
Tanya/interogatif Siapa yang pergi?
Perintah/imperatif • Pergi kau sekarang! (langsung)
• Jangan kau pergi! (larangan)
• Pergilah kau sekarang, Nak! (halus)
Seru/eksklamatif Wah, enaknya kau bisa pergi!
Kelengkapan Lengkap/mayor Ia pergi.
Tidak lengkap/minor Pergi!
Susunan S-P Biasa (S-P) Ia pergi.
Inversi (P-S) Pergilah ia.

81
Kalimat Efektif
▪ Lugas
— Tidak berbelit-belit
Lugas — Tuliskan yang pokok-pokok saja
— Hindari kata “yang” terlalu banyak
— Lesapkan unsur yang berulang
Tepat ▪ Tepat
— Tidak multitafsir
— Periksa makna yang ambigu
— Pilih kata yang tepat
Jelas ▪ Jelas
— Pola kalimat jelas
— Unsur kalimat lengkap
Hemat ▪ Hemat
— Hindari bentuk-bentuk yang serupa
▪ Sejajar
Sejajar — Bentuk sama atau sederajat
— Gunakan imbuhan yang serupa

82
Paragraf

1. Pengantar
2. Paragraf Berdasarkan Posisi
3. Paragraf Berdasarkan Pernalaran
4. Paragraf Berdasarkan Pengungkapan
5. Pengembangan Paragraf
6. Paragraf yang Baik

83
Paragraf
▪ Paragraf (Ing) atau alinea (Bld)
adalah rangkaian kalimat yang
mengandung satu gagasan. • Pembuka
▪ Paragraf terdapat pada ragam Urutan • Isi
• Penutup
tulis; sulit diidentifikasi pada
ragam lisan.
▪ Paragraf ditandai dengan takukan
(indentasi) awal paragraf dan/atau
jarak antarparagraf. • Deduktif
• Induktif
▪ Paragraf dapat dikelompokkan
Pernalaran • Campuran
berdasarkan urutan, pernalaran, • Ineratif
dan pengungkapan. • Menyebar
▪ Pengembangan paragraf dapat
dilakukan dengan kronologi,
definisi, dll.
• Kisahan/narasi
▪ Paragraf yang baik memenuhi • Pemerian/deskripsi
kriteria kesatuan, kepaduan, Pengung- • Paparan/eksposisi
ketuntasan, keruntutan, dan kapan • Bahasan/argumentasi
konsistensi. • Ajakan/persuasi

84
Latihan Paragraf
1. Posisi
— Buat surel singkat yang lengkap (pembuka, isi, dan penutup)!
2. Pernalaran
— Buat satu paragraf bertopik “Manfaat pelatihan bahasa Indonesia” dengan salah
satu pola pernalaran (deduktif, induktif, campuran, atau menyebar)!
3. Pengungkapan
— Buat satu paragraf bertopik “Liburan bersama keluarga” dengan salah satu pola
pengungkapan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, atau persuasi)!
4. Pengembangan
— Kembangkan kalimat “Hari ini hujan” menjadi satu paragraf dengan pola
pengembangan pilihan Anda!

85
Paragraf Berdasarkan Posisi
1. Pembuka 3. Penutup
Mengantarkan pembahasan Mengakhiri pembahasan

Asam urat merupakan terjemahan dari


uric acid. Zat ini berasal dari urine atau Berdasarkan uraian di atas, dapat
air seni. Pada penderita asam urat, zat disimpulkan bahwa penyakit asam
ini akan keluar melalui urine dalam urat adalah disebabkan oleh
bentuk endapan putih dan pekat. Asam kelebihan asam urat dalam darah.
urat adalah zat berupa kristal putih Zat ini menumpuk dan tertimbun
sebagai sisa metabolisme dan
penguraian senyawa purin dalam tubuh. dalam bentuk kristal pada
persendian. Kristal tersebutlah yang
2. Isi kemudian mengakibatkan radang dan
Membahas persoalan nyeri pada sendi.

▪ Pengembang: menerangkan gagasan


pokok
▪ Peralihan: menghubungkan dua
paragraf pengembang

86
Paragraf Berdasarkan Pernalaran
1. Deduktif 3. Campuran
Gagasan utama pada bagian awal Gagasan utama pada bagian awal dan akhir

Pencemaran udara, air, dan tanah saling


Dalam hidup ini kita mengalami berhubungan. Asap kendaraan mencemari
berbagai peristiwa. Ada yang udara. Polusi udara tertiup ke berbagai
menyenangkan dan ada yang tempat. Hujan membawa polusi ke dalam air
menyedihkan. Hiburlah temanmu yang dan tanah. Akibatnya, air juga terkena
sedang bersedih. Sebaliknya, ikutlah polusi. Jadi, semua polusi saling berkaitan.
berbahagia bila temanmu sedang
senang. 4. Menyebar
Gagasan menyebar pada seluruh bagian
2. Induktif
Gagasan utama pada bagian akhir Seminggu sudah berlalu, tetapi Mbak Sumi
belum juga datang. Selama itu, ayah dan ibu
membagi tugas kepada seluruh anggota
Ibu rajin menanam berbagai tumbuhan. keluarga. Rahmi pun tidak terkecuali. Ia
Kata Ibu, warga di sini sepakat yang terbiasa dilayani Mbak Sumi kini harus
melakukan gerakan penghijauan. mengerjakan segalanya sendiri. Saat
Mereka pun menanami pohon di mengerjakan tugas sekolah, tidak jarang ibu
menyuruhnya untuk membeli sesuatu.
sepanjang jalan. Hal tersebut dilakukan Menyebalkan batin Rahmi.
guna mengurangi pencemaran udara.

87
Paragraf Berdasarkan Pengungkapan
1. Kisahan/narasi 3. Paparan/eksposisi
Membuat seolah-olah mengalami Memberi informasi atau pengetahuan
sendiri
Obat ini mengandung bahan-bahan yang secara
klinis telah terbukti mempunyai khasiat tinggi
Gadis itu bernama Ratih. Kulitnya dan efektif untuk mengatasi flu dan sinusitis. Di
kuning langsat. Rambutnya dipotong samping itu, obat yang dimaksud juga tidak
pendek ala Demi Moore. Setiap pagi ia memiliki efek samping.
lewat di depan rumahku. Setiap
kusapa, ia tampak enggan menjawab. 4. Bahasan/argumentasi
Meski begitu, senyum selalu tampak Membuktikan pendapat
merekah di bibirnya yang indah.
Kedisiplinan berlalu lintas cenderung menurun.
Sebagai bukti, jumlah pelanggaran semakin
2. Pemerian/deskripsi banyak. Jumlah korban yang meninggal pun
Menggambarkan objek semakin meningkat. Oleh karena itu, kesadaran
berlalu lintas masyarakat perlu ditingkatkan.

Sebuah mobil bercat biru yang 5. Ajakan/persuasi


ditumpangi oleh sepasang muda-mudi Memengaruhi agar mengikuti
meluncur dengan pelan menyusuri
jalan. Kondisi jalan sudah sepi. Sesekali Pencemaran sungai di Indonesia sudah sangat
ada saja truk yang lewat. Udara masih parah. Rumah tangga merupakan sumber
terasa lembap dan basah akibat hujan terbesar sampah. Jika kondisi ini berlanjut,
sejumlah daerah akan terdampak. Untuk itu,
sore tadi. mari kita hindari membuang sampah rumah
tangga ke sungai.

88
Pengembangan Paragraf
1. Kronologi: menceritakan sesuai urutan waktu
2. Definisi: memberikan deskripsi
3. Ilustrasi: memaparkan dengan gambaran
4. Analogi: membandingkan dengan yang sudah dikenal
5. Pembandingan-pengontrasan: membandingkan dua hal
6. Sebab-akibat: menjelaskan logika hubungan
7. Contoh: menjelaskan maksud dengan permisalan
8. Repetisi: menekankan pokok bahasan secara berulang

89
Paragraf yang Baik
▪ Kesatuan: satu gagasan utama
▪ Kepaduan: keserasian antarkalimat
— Pengacuan (referensi): ia, ini,
Kesatuan tersebut
— Penyulihan (substitusi): Jepang dan
Negeri Sakura
— Pelesapan (elipsis): Saat sudah mulai,
Kepaduan ia sulit berhenti.
— Kesejajaran (paralelisme):
menguraikan, menjabarkan,
menjelaskan
— Penghubung antarkalimat: dengan
Ketuntasan demikian, oleh sebab itu
▪ Ketuntasan: kelengkapan informasi
▪ Keruntutan: penyajian secara urut
— Waktu
Keruntutan —

Tempat
Umum dan khusus
— Pertanyaan dan jawaban
— Sebab dan akibat
▪ Konsistensi
Konsistensi — Sudut pandang penempatan diri

90
91

Anda mungkin juga menyukai