Anda di halaman 1dari 2

Soal UTBK BAB 1 TumBang Kelas XII

1. Hormon giberelin berperan dalam proses perkecambahan biji.


SEBAB
Giberelin memicu sintesis enzim amilase yang akan memecah pati.
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab
akibat
b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab
akibat
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah
d. Jika pernyataan salah dan alasan benar
e. Jika pernyataan dan alasan keduanya salah

ANALISIS
Hormon Giberelin memiliki peran penting dalam proses perkecambahan biji. Hormon ini aktif
ketika biji mulai menyarap air (imbibisi), lalu menonaktifkan asam abisat (hormon
penghambat pertumbuhan). Setelah itu, Hormon Giberelin mengaktifkan enzim amilase, lalu
amilase mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida) yang menyebabkan
embrio tumbuh, sehingga biji dapat memasuki proses perkecambahan.

PROSES
a. Imbibisi
b. Air mengaktifkan hormon giberelin
c. Hormon giberelin menonaktifkan asam abisat
d. Hormon giberelin mengaktifkan enzim amilase untuk memecaha amilum yang didapat dari
kotiledon (tempat menyimpan cadangan makanan)
e. Amilum (polisakarida) dipecah menjadi maltosa (disakarida)
f. Embrio tumbuh
g. Memasuki tahap perkecambahan

2. Pada tanah berkapur, tanaman yang tumbuh menunjukkan gejala makronutrien, yakni daun
berwarna hijau kekuningan, klorosis pada tulang daun, dan daun berguguran. Tanaman
tersebut mengalami defisiensi makronutrien, yaitu…
a. magnesium
b. kalium
c. fosfor
d. besi
e. sulfur

ANALISIS
Tanah berkapur memiliki pH > 7 (basa), di dalamnya terdapat tingginya kandungan CaCO3
(Kalsium Karbonat) yang akan menyebabkan terjadinya pengendapan fosfat dikarenakan
fosfat yang tersedia akan bereaksi dengan ion Ca maupun dengan garam karbonat, sehingga
membentuk Ca3(PO4)2 (Kalsium Fosfat) yang sukar larut dalam tanah dan menyebabkan
hilangnya kandungan fosfat dalam tanah. Unsur Fosfor (Phospat) merupakan salah satu unsur
hara makro yang dibutuhkan makhluk hidup. Unsur ini dapat mengoksida unsur Fe (besi)
sebagai unsur hara mikro. Sehingga, kekurangan fosfat menyebabkan terjadinya defisiensi
mikronutrien zat besi pada tumbuhan. Zat besi pada tumbuhan berfungsi dalam proses
pernapasan tanaman dan biokatalisator yang mempercepat pembentukan zat hijau daun
(klorofil). Kekurangan zat besi pada tumbuhan dapat menyebab daun berwarna hijau
kekuningan (kekurangan klorofil), klorosis pada tulang daun, dan daun berguguran akibat
tidak dapat mengikat CO2 sebagai makanan tumbuhan.

3. Lingkaran tahun pada batang pohon sering digunakan sebagai ukuran dalam menentukan
umur suatu pohon. Lingkaran tahun sebenarnya merupakan jaringan yang tersusun atas ....
A. xilem primer
B. xilem sekunder
C. floem primer
D. floem sekunder
E. xilem primer dan sekunder

ANALISIS
Lingkaran tahun dibentuk oleh aktivitas xilem sekunder yang mengalami penebalan. Xilem
sekunder mengalami pertumbuhan ke dalam sebagai kayu, sedangkan floem sekunder
mengalami pertumbuhan keluar sebagai kulit. Keduanya merupakan bagian dari kambium
intravaskuler sebagai bagian yang terapit oleh xilem sekunder dan floem sekunder. Lingkaran
ini merupakan lingkaran konsentris pertumbuhan sekunder yang berlapis-lapis akibat
pergantian keadaan lingkungan dalam setahun. Xilem sekunder yang bersifat sebagai kayu
bertumbuh lebih cepat sesuai musim daripada floem yang membentuk kulit. Hal ini
mengakibatkan lingkaran tahun dapat dilihat dari lingkaran-lingkaran pada kayu yang
tersusun oleh xilem sekunder..

Pada musim dingin dan gugur akan terjadi peristiwa dorma. Dorman adalah kondisi istirahat
atau tanpa gerakan dengan cara memperlambat metabolisme. Pada musim panas, pembuluh
xilem ini berukuran kecil. Perbedaan ini yang menghasilkan formasi lingkaran tahun yang
dapat digunakan untuk menentukan usia tanaman.

4. Hormon yang berperan dalam proses pembungaan pada tumbuhan adalah ....
A. etilen
B. auksin
C. giberelin
D. sitokinin
E. asam absisat

Hormon giberelin memiliki peran dalam proses pembungaan dalam tumbuhan, sehingga
bunga dapat tumbuh lebih awal serta memicu perbesaran ukuran bunga. Kandungan giberelin
dalam tumbuhan memengaruhi proses pembungaan. Umumnya pada tumbuhan, kandungan
giberelin tinggi menyebabkan tanaman terhambat berbunga, sebaliknya ketika kandungan
giberelin menurun tanaman dapat terinduksi berbunga. Kandungan giberelin tinggi
menyebabkan pertumbuhan vegetatif tanaman lebih dominan yang mengakibatkan
pembentukan calon bunga terhambat. Setelah bunga tercipta, hormon-hormon lain mulai
bekerja untuk membantu proses perkembangan dan pertumbuhan bunga.

Anda mungkin juga menyukai