Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ARITMATIKA KOMPUTER

KELOMPOK 5

FARHAN HIDAYAT 21650125


FEBRIANTI 21650117
ADI SOFIYAN 21650124
MUH. IKHSAN 21650112
ROSTINA 21650107
MUH. RIDWAN 21650091

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya dan hidayah nya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan nya tepat pada
waktu nya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Diskusi yang


diberikan oleh Bapak Dosen yaitu Makalah Aritmatika Komputer yang
akan kami presentasikan di kelompok kami.

Saya menyadari bahwa laporan saya ini masih jauh dari kata
sempurna. Dan bila ada kesalahan dan kekurangan mohon untuk
menyisipkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
penyusunan Makalah berikutnya.

Baubau, 17 Desember 2022


Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………...


Daftar Isi …………………………………………………………………….

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..….
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………………….

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian ALU ………………………………………………………….
2.2 Struktur dan Fungsi ALU ………………………………….……………
2.3 Representasi Integer …………………………………………………….
2.4 Floating Point Representation ……………………………………...…….
2.5 Floating Point Arithmatic …………………………………………..…….
2.6 Jenis Bilangan pada Komputer ………………………………………...…

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
3.2 Saran …………………………………..………………………………….

Daftar Pustaka ………………………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti
kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan
informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer
modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai
dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah
lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti komputer adalah yang memproses informasi
atau sistem pengolah informasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan


sebagai berikut :
1) Apakah yang dimaksud dengan ALU?
2) Apa itu Representasi Integer?
3) Apa itu Integer Aritmatika?
4) Apa itu Floating Point Representation?
5) Apa itu Floating Point Arithmatic?
6) Apa saja jenis system bilangan pada computer?
1.3 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan diatas, secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan
makalah ini adalah :
1) Memahami apa yang dimaksud dengan ALU.
2) Memahami apa yang dimaksud dengan Representasi Integer
3) Mengetahui apa yang dimaksud dengan Integer Aritmatika
4) Mengetahui apa yang dimaksud dengan Floating Point Representation
5) Mengetahui apa yang dimaksud dengan Floating Point Arithmatic
6) Mengetahui apa saja system bilangan pada computer dan pengerjaanya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ALU

ALU, singkatan dari Arithmetic And Logic Unit (bahasa Indonesia: unit aritmatika dan
logika), adalah salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi untuk
melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika berdasar instruksi yang ditentukan. ALU
inilah yang berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada prosesor tersebut.
Instruksi yang dapat dilaksanakan oleh ALU disebut dengan instruksi set. Perintah yang ada
pada masing-masing CPU belum tentu sama, terutama CPU yang dibuat oleh pembuat yang
berbeda, katakanlah misalnya perintah yang dilaksanakan oleh CPU buatan Intel belum tentu
sama dengan CPU yang dibuat oleh Sun atau perusahaan pembuat mikroprosesor lainnya.
Jika perintah yang dijalankan oleh suatu CPU dengan CPU lainnya adalah sama, maka pada
level inilah suatu sistem dikatakan compatible. Sehingga sebuah program atau perangkat
lunak atau software yang dibuat berdasarkan perintah yang ada pada Intel tidak akan bisa
dijalankan untuk semua jenis prosesor kecuali untuk prosesor yang compatible dengannya.
Seperti halnya dalam bahasa yang digunakan oleh manusia, instruksi set ini juga memiliki
aturan bahasa yang bisa saja berbeda satu dengan lainnya. Bandingkanlah beda struktur
bahasa Inggris dengan Indonesia, atau dengan bahasa lainnya, begitu juga dengan instruksi
set yang ada pada mesin, tergantung dimana lingkungan instruksi set itu digunakan.
Perhitungan dalam ALU menggunakan kode biner, yang merepresentasikan instruksi yang
akan dieksekusi (opcode) dan data yang diolah (operand). ALU biasanya menggunakan
sistem bilangan biner two’s complement. ALU mendapat data dari register. Kemudian data
tersebut diproses dan hasilnya akan disimpan dalam register tersendiri yaitu ALU output
register, sebelum disimpan dalam memori.
2.2 Struktur dan Fungsi ALU

Struktur dari ALU, terbagi atas tiga, yaitu:

a. Register
tempat penyimpan data sementara dalam CPU selama proses eksekusi. Apabila terjadi
proses eksekusi data dalam register dikirim ke ALU untuk diproses, hasil eksekusi nantinya
diletakkan ke register kembali.
b. Flag
Sunyal yang berfungsi sebagai untuk memberi tahu kepada kita tentang kondisi suatu
prosessor mengalami overflow atau tidak
c. Control Unit
Unit kontrol berfungsi memberi perintah mengontrol operasi ALU dan pemindahan data ke
dan dari ALU sesuai dengan komando yang dikirim dari Register.
Berikut gambar struktur dari ALU:

ALU memiliki berbagai komponen elektronika didalamnya, yaitu berupa sekumpulan


transistor yang dikenal dengan nama logic gate. Logic gate inilah yang berfungsi untuk
melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate
dapat melakukan perintah perhitungan matematika yang lebih komplit seperti perintah add
untuk menambahkan bilangan atau devide atau pembagian dari suatu bilangan.

Selain perintah matematika yang lebih komplit, kumpulan dari logic gate ini juga mampu
untuk melaksanakan perintah yang berhubungan dengan logika, seperti hasil perbandingan
dua buah bilangan. ALU sering di sebut mesin bahasa karena bagian ini ALU terdiri dari
dua bagian, yaitu unit arithmatika dan unit logika boolean yang masing-masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri.

ALU melakukan operasi arithmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi


arithmatika yang lainnya, seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan
dasar penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk melaksanakan
operasi arithmatika ini disebut adder. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari
operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika (logical operation) meliputi
perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu:
a. Sama dengan (=)
b. Tidak sama dengan (<>)
c. Kurang dari (<)
d. Kurang atau sama dengan (<=)
e. Lebih besar dari (>)
f. Lebih besar atau sama dengan (>=)

Tugas utama dari ALU (Arithmetic And Logic Unit) adalah melakukan semua
perhitungan aritmatika atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU
melakukan operasi aritmatika yang lainnya. Seperti pengurangan, pengurangan, dan
pembagian dilakukan dengan dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang
digunakan untuk melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder.
2.3 Representasi Integer

Semua bilangan dapat direprensentasikan dengan hanya menggunakan bilangan 0 dan 1


Untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan komputer, kita tidak perlu menggunakan
tanda minus dan titik, hanya bilangan biner yang dapat merepresentasikan bilangan.

Representasi Nilai Tanda

Penggunaan unsigned integer tidak cukup untuk merepresentasikan bilangan integer negatif
dan juga bilangan positif integer, karena itu terdapat beberapa konvensi lainnya meliputi
perlakuan terhadap bit yang paling berarti (paling kiri) di dalam word sebagai bit tanda.
Apabila bit paling kiri sama dengan nol maka suatu bilangan adalah positif. Sedangkan bit
paling kiri sama dengan 1, maka bilangan bernilai negatif
Misalnya :
+18 = 00010010
-18 = 10010010 (sign magnitude/nilai-tanda)

Kekurangan Representasi Nilai- Tanda

Penambahan dan pengurangan memerlukan pertimbangan baik tanda bilangan maupun nilai
relatifnya agar dapat berjalan pada operasi yang diperlukan
Terdapat dua representasi bilangan 0 :
+010 = 00000000
-010 = 10000000 (sign-magnitude)
Hal ini tidak sesuai untuk digunakan, karena akan menyulitkan pemeriksaan bilangan 0.
2.4 Integer Aritmatika

Bagian ini akan membahas fungsi-fungsi aritmatik bilangan dalam representasi komplemen
dua

Negasi
Pada notasi komplemen dua, pengurangan sebuah bilangan integer dapat dibentuk dengan
menggunakan aturan berikut :
Anggaplah komplemen Boolean seluruh bit bilangan integer (termasuk bit tanda)
Perlakukan hasilnya sebagai sebuah unsigned binary integer, tambahkan 1.
Misal : 18 = 00010010 (komplemen dua)

Representasi Integer Positif, Negatif Dan Bilangan 0


Bila sebuah bilangan integer positif dan negatif yang sama direpresentasikan (sign-
magnitude), maka harus ada representasi bilangan positif dan negatif yang tidak sama.
Bila hanya terdapat sebuah representasi bilangan 0 (komplemen dua), maka harus ada
representasi bilangan positifdan negatif yang tidak sama.
Pada kasus komplemen dua, terdapat representasi bilangan n-bit untuk -2n, tapi tidak
terdapat untuk 2n.

Aturan Untuk Mendeteksi Overflow


a. Aturan Overflow :
Bila dua buah bilangan ditambahkan, dan keduanya positif atau keduanya negatif, maka
akan terjadi overflow bila dan hanya bila hasilnya memiliki tanda yang berlawanan, seperti
pada contoh halaman 18 ((e),(f))

b. Aturan Pengurangan :
Untuk mengurangkan sebuah bilangan (subtrahend) dari bilangan lainnya (minuend),
anggaplah komplemen dua subtrahend dan tambahkan hasilnya ke minuend.
c. Pembulatan
Teknik pembulatan yang sesuai dengan standard IEEE adalah sebagai berikut :
Pembulatan ke Bilangan Terdekat : Hasil dibulatkan ke bilangan terdekat yang dapat
direpresentasi.
Pembulatan Ke Arah : Hasil dibulatkan ke atas ke arah tak terhingga positif.
Pembulatan Ke Arah : Hasil dibulatkan ke atas ke arah tak terhingga negatif.
Pembulatan Ke Arah 0 : Hasil dibulatkan ke arah 0

2.5 Floating-Point Representation

Menyatakan suatu bilangan yang sangat besar atau sangat kecil dengan menggeser titik
decimal secara dinamis ke tempat yang sesuai dan menggunakan eksponen 10 untuk
menjaga titik desimal itu.
Sehingga range bilangan yang sangat besar dan sangat kecil untuk direpresentasikan hanya
dengan beberapa digit saja.
Dinyatakan dengan notasi a = (m,e) , dimana :
a= m x re
r = radiks
m = mantissa
e = eksponen

2.6 Floating Point Arithmatic

Bentuk Bilangan Floating Point

Bilangan Floating Point memiliki bentuk umum : ± m*be , dimana m (di sebut juga dengan
mantissa), mewakili bilangan pecahan dan umumnya dikonversi ke bilangan binernya, e
mewakili bilangan exponentnya, sedangkan b mewakili radix (basis) dari exponent.
Macam-macam bentuk bilangan floating point

Untuk mempermudah operasi bilangan floating point dan menambah tingkat presisinya,
maka bilangan tersebut dibuat dalam bentuk ternormalisasi (normalized forms). Suatu
bilangan floating point telah ternormalisasi jika most significant bit (MSB) dari mantissanya
adalah 1.
untuk bilangan floating point bukan no l yang ternormalisasi memiliki bentuk
(1) S * (1.m) * 2 e128

Aritmatika Floating Point Penjumlahan / Pengurangan

Hal yang sulit dari penjumlahan dua bilangan exponent adalah jika bilanganbilangan
tersebut memiliki bentuk exponensial yang berbeda. Untuk memecahkannya, maka sebelum
di tambahkan bilangan exponensialnya harus disetarakan terlebih dahulu, atau bilangan
dengan nilai exponent lebih kecil disamakan dulu ke bilangan exponent yang sama dengan
bilangan lain.
Langkah langkah yang dilakukan untuk menambah/mengurangkan dua bilangan floating
point :
1.Bandingkan kedua bilangan, dan ubah ke bentuk yang sesuai pada bilangan dengan nilai
exponensial lebih kecil
2.Lakukan operasi penjumlahan / pengurangan
3.Lakukan normalisasi dengan ’menggeser’ nilai mantissa dan mengatur nilai
exponensialnya

a. Perkalian
Perkalian dari dua bilangan floating point dengan bentuk X = mx* 2a dan Y = mx*2b setara
dengan X * Y = (mx * my) * 2a+b
Algoritma umum untuk perkalian dari bilangan floating point terdiri dari tiga langkah:
1. Hitung hasil exponensial dengan menjumlahkan nilai exponent dari kedua bilangan
2. Kalikan kedua bilangan mantissa
3. Normalisasi hasil akhir
b. Pembagian
Pembagian dari dua bilangan floating point dengan bentuk X = mx * 2 a dan
Y = mx* 2b setara dengan X / Y = (mx / my) * 2a b
Algoritma umum untuk pembagian dari bilangan floating point terdiri dari tiga langkah :
1. Hitung hasil exponensial dengan mengurangkan nilai exponent dari kedua bilangan
2. Bagi kedua bilangan mantissa
3. Normalisasi hasil akhir

Floating Point standard IEEE

IEEE membuat dua bentuk bilangan floating point standard. Bentuk basic dan bentuk
extended. Pada tiap bentuk tersebut, IEEE menentukan dua format, yaitu singleprecision dan
double precision format. Single precision format adalah model 32 bit sedangkan double
precision format adalah 64 bit . Pada single extended format setidaknya menggunakan 44
bit , sedangkan pada double extended format setidaknya menggunakan 80 bit .

2.7 Jenis Sistem Bilangan Komputer

Sistem bilangan computer adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu.
Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu
: Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :

1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa
integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan
contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam
sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah
Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai
Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya
yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan
tabel dibawah ini.

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya :
183,75 yang dapat diartikan :
2. Biner (Basis 2)

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan
Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di
artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis),
seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :


3. Oktal (Basis 8)

Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis),
seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut :

4. Hexadesimal (Basis 16)

Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10adalah Sistem Bilangan yang
terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14),
F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili
angka 15.
Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16
(basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Arithmetic Logical Unit (ALU) merupakan unit penalaran secara logic. ALU ini adalah
merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang bertugas menghitung dan membandingkan.
Angka-angka dikirim dari memori ke ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke
memori. Jika CPU diasumsikan sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam
CPU tersebut yang kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang berfikir
untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut. ALU sendiri merupakan suatu
kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen perangkat elektronika termasuk di dalamnya
sekelompok transistor, yang dikenal dengan nama logic gate, dimana logic gate ini berfungsi
untuk melaksanakan perintah dasar matematika dan operasi logika.
Selain itu, pada sistem bilangan computer, terbagi atas empat jenis, yaitu: Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16).

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Masih banyak
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik yang kami sengaja maupun yang
tidak kami sengaja. Maka dari itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. -. Buku Pengenalan Komputer Hal 154-155. - : -.

Rioronaldo. (2009). latar-belakang-komputer. [online]. Tersedia :


http://www.rioronaldo.com/2009/12/latar-belakang-komputer-adalah
alat.html#ixzz1pwfTYDmN

Firman. (2012). perangkat-pemroses-processing-unit. [online]. Tersedia :


http://firmanharjuanjaya.com/seo/2121/perangkat-pemroses-processing-unit.xhtml

Luxman Hakim. (2011). pengertian-dan-cara-kerja-arithmatic. [online]. Tersedia :


http://lookupmens.blogspot.com/2011/03/pengertian-dan-cara-kerja-arithmatic.html

Ryan Prasetya. 2011. arithmetic-logic-unit-alu . [online]. Tersedia :


http://kopongkopong.blogspot.com/2011/09/arithmetic-logic-unit-alu.html

http://13205125.blogspot.co.id/2014/12/aritmatika-komputer.html

Anda mungkin juga menyukai