OLEH
NIP. 199207152022032004
Disusun Oleh:
COACH MENTOR
PENGUJI
Saya seorang anggota Satpol PP, lahir di Kabupaten Enrekang tanggal 15 Juli 1992 dan
melalui masa kecil disana. Kemudian ikut pindah bersama orang tua ke Kutai Timur dan
menamatkan pendidikan SMP dan SMA di Kecamatan Bengalon. Saya anak ke 2 dari 6
bersaudara, dari ayah yang seorang pensiunan karyawan swasta dan ibu saya seorang ibu
rumah tangga. Saya sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak laki-laki.
Pendidikan
Pengalaman Kerja
Staf Umum di Kantor Desa Sepaso Kecamatan Bengalon tahun 2015 – 2016
Staf Umum di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021
Kontak
IG : reni_alfionita
WA : 085241643466
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ”Optimalisasi Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Kecamatan Sangatta Utara” sebagai salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXXX yang diselenggarakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022. Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak- pihak yang telah membantu kelancaran
penulisan rancangan aktualisasi ini, terutama kepada :
1. Bapak Devianto feryadi, S.E. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama penyusunan rancangan aktualisasi ini;
2. Bapak Dr. Ery Arifullah, S.T.,M.T. selaku coach yang telah memeberikan bimbingan dan arahan
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
3. Bapak Drs. H. Moh. Jauhar Efendi, M.Si. selaku penguji rancangan aktualisasi ini;
4. Suami dan orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis;
5. Rekan- rekan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXX Tahun
2022 atas kerja samanya selama masa pendidikan.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.
Penulis
DAFTAR TABEL
PROFIL INSTANSI
Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²[2] atau 17% dari
luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 253.847 jiwa (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2020) dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir
rata-rata 4,08% setiap tahunnya. Sementara pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah
424.334 jiwa dengan kepadatan 12 jiwa/km²
Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai
yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, tentang Pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten.
Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999. Dengan luas wilayah
35.747,50 km², Kabupaten Kutai Timur berbatasan dengan Kabupaten Bera di sebelah utara, berbatasan
dengan seat Makassar disebelah timur, dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang di
sebelah selatan dan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dibagian barat.
Saat ini, Kabupaten Kutai Timur dipinpin oleh Bupati H. Ardiansyah Sulaiman, SE, M.Si dan Wakil
Bupati Dr. H. Kasmidi Bulang, ST, MM berdasarkan hasil pemilu Tahun 2020 yang lalu. Beliau berdua
dilantik oleh gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, pada 26 Februari 2021 untuk menjabat selama
periode 2021-2024
Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 18 kecamatan, 2 kelurahan, dan 139 desa. Pada tahun 2017,
jumlah penduduknya mencapai 416.800 jiwa dengan luas wilayah 35.747,50 km² dan sebaran penduduk
12 jiwa/km². Kutai Timur memiliki keadaan topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas
536.200 ha, lereng bergelombang (1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi
batu bara 5,35 miliar ton
VISI DAN MISI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Visi
Misi
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah) yang menjaga wibawa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui penegakan
peraturan daerah dan peraturan atau keputusan kepala daerah. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kutai Timur berperan aktif membantu dan mendukung Kepala Daerah Kabupaten Kutai Timur dalam
memberikan pelayanan dasar masyarakat di bidang urusan penyelenggaraan ketertiban umum,
ketentraman dan perlindungan masyarakat sebagaimana yang telah diamanatkan.
Oleh sebab itu, Satpol PP Kabupaten Kutai Timur selalu berkomitmen untuk mewujudkan
amanat undang-undang melalui program dan kegiatan penegakan peraturan daerah baik dalam rangka
mewujudkan ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat yang memungkinkan
pemerintah daerah dan masyarakat dapat hidup dengan tentram, tertib dan teratur. Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur juga berkomitmen dengan terus mendukung visi dan misi dari Kepala Daerah
(Bupati Kutai Timur) dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur tahun 2021-2026 sesuai dengan fungsi, tugas
dan wewenang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.
PENDAHULUAN
Metode USG dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menentukan skala nilai, dalam rancangan aktualisasi ini akan digunakan skala nilai 1-
5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Adapun ketentuan skala nilai
tersebut adalah sebagai berikut :
Dalam rancangan aktualisasi ini teridentifikasi 3 isu pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kutai Timur sebagai berikut
1.3.2 Kurangnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur (Smart ASN)
Satpol PP Kabupaten Kutai Timur dalam pelaksanaan tugas penegakan perda dan
perkada serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat belum
memaksimalkan pemanfaatkan teknologi informasi. Contohnya seperti belum adanya layanan
pengaduan masyarakat berbasis digital, pengelolaan dokumen dan pengarsipan surat yang
masih menggunakan cara manual serta pemanfaatan social media yang kurang optimal karena
hanya digunakan untuk sosialisasi kegiatan yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Kutai Timur.
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu tersebut diatas agar Satpol PP Kabupaten
Kutai Timur dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi infomasi yang ada untuk
meningkatkan kinerja, eektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas Satpol PP Kabupaten
Kutai Timur.
1.3.3 Kurang Optimalnya kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN)
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan tanpa
Rokok (KTR) dibuat untuk melindungi hak setiap anggota masyarakat agar dapat beraktivitas
dalam lingkungan yang lebih sehat dan terhindar dari paparan asap rokok yang berbahaya bagi
kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Satpol PP Kabupaten Kutai Timur agar dapat
mengoptimalkan perannya dalam penegakan perda yakni pengarahan, pembinaan, penindakan
preventif (Non Yustisial) dan penindakan (Yustisial) bagi pelanggaran terhadap perda yang telah
dibuat untuk kepentingan masyarakat, khususnya Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR).
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu ini adalah agar penegakan Perda KTR ini
dapat dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap perda KTR
ini.
1.3.4 Kurangnya program pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM di lingkungan Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN)
Program pelatihan dan pengembangan kapasitas cukup penting untuk menunjang
kinerja Satpol PP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menegakkan Perda dan Perkada
serta menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat. Ini berkaitan dengan
peningkatan kemampuan, keterampilan dan attitude pada anggota satpol PP kabupaten Kutai
Timur.
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu ini adalah agar dapat terlaksana lebih
sering berbagai progam pelatihan dan pengembangan kapasitas di lingkungan Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur agar lebih meningkatkan kompetensi, kemampuan dan keterampilan
pada diri setiap anggota Satpol PP Kabupaten Kutai Timur sehingga dapat memberikan kinerja
terbaik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Berdasarkan analisis isu diatas, maka Isu yang menempati urutan pertama adalah Kurang
Optimalnya kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN). Dengan demikian gagasan pemecahan
masalahnya adalah Optimalisasi kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur.
Gagasan pemecahan isu aktual adalah Optimalisasi kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017
tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan itu, maka
dapat di uraikan 5 kegiatan sebagai berikut :
2.3 Melakukan sosialisasi SOP penegakan PERDA KTR kepada Anggota Satpol PP kabupaten Kutai
Timur
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mencetak SOP dan menggandakannya untuk dapat
dibagikan kepada bidang - bidang terkait, membagikan SOP dalam bentuk soft file kepada
seluruh anggota Satpol PP kabupaten Kutai Timur melalui grup Whatsap, serta membuat bahan
sosialisasi yang menarik dan informatif tentang SOP Penegakan Perda KTR. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengenalkan SOP kepada seluruh anggota Satpol PP untuk dapat dipergunakan
sebagai panduan dalam penegakan Perda KTR.