Anda di halaman 1dari 19

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENEGAKAN PERDA NOMOR 8 TAHUN


2017 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

OLEH

RENI ALIFONITA MUSTAFA, S.IP.

Ahli Pertama – Polisi Pamong Praja

Penata Muda – III.a

NIP. 199207152022032004

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN LXXX
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
POVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENEGAKAN PERDA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK

Disusun Oleh:

Nama : Reni Alfionita Mustafa, S.IP.


NIP : 199207152022032004
Jabatan : Ahli Pertama – Polisi Pamong Praja
Pangkat/Golongan : Penata Muda / III.a
Intansi : Pemerintah Kabupaten Kutai Timur
Unit Kerja : Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur

SANGATTA, SEPTEMBER 2022

COACH MENTOR

Dr. Ery Arifullah, S.T.,M.T. Devianto Feryadi,S.E.


NIP. 19741127 200604 1 006 NIP. 19690603 200212 1 006

PENGUJI

Drs. H.Moh. Jauhar Efendi, M.Si


NIP. 19611216 198603 1 004
PROFIL DIRI
Tentang Saya

Saya seorang anggota Satpol PP, lahir di Kabupaten Enrekang tanggal 15 Juli 1992 dan
melalui masa kecil disana. Kemudian ikut pindah bersama orang tua ke Kutai Timur dan
menamatkan pendidikan SMP dan SMA di Kecamatan Bengalon. Saya anak ke 2 dari 6
bersaudara, dari ayah yang seorang pensiunan karyawan swasta dan ibu saya seorang ibu
rumah tangga. Saya sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak laki-laki.

Pendidikan

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta 2010 – 2015

SMAN 1 Bengalon 2007 – 2010

SMPN 1 Bengalon 2004 – 2007

SDN 103 Kalosi Kabupaten Enrekang 2001 – 2004

SDN 54 Kalosi 1998 – 2001

Pengalaman Kerja

Staf Umum di Kantor Desa Sepaso Kecamatan Bengalon tahun 2015 – 2016

Staf Umum di Sekretariat DPRD Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016 – 2021

Kontak

IG : reni_alfionita

WA : 085241643466
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ”Optimalisasi Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Kawasan Tanpa Rokok di Kecamatan Sangatta Utara” sebagai salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III Angkatan LXXX yang diselenggarakan oleh Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2022. Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak- pihak yang telah membantu kelancaran
penulisan rancangan aktualisasi ini, terutama kepada :

1. Bapak Devianto feryadi, S.E. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan dan arahan
selama penyusunan rancangan aktualisasi ini;
2. Bapak Dr. Ery Arifullah, S.T.,M.T. selaku coach yang telah memeberikan bimbingan dan arahan
sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan;
3. Bapak Drs. H. Moh. Jauhar Efendi, M.Si. selaku penguji rancangan aktualisasi ini;
4. Suami dan orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis;
5. Rekan- rekan peserta Pendidikan dan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXX Tahun
2022 atas kerja samanya selama masa pendidikan.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak kekurangan, sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan aktualisasi ini.

Sangatta, September 2022

Penulis

Reni Alfionita Mustafa, S.IP.

NIP: 19920715 202203 2 004


DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL
PROFIL INSTANSI
Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota
kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²[2] atau 17% dari
luas Provinsi Kalimantan Timur dan berpenduduk sebanyak 253.847 jiwa (hasil Sensus Penduduk
Indonesia 2020) dengan kepadatan 4,74 jiwa/km² dan pertumbuhan penduduk selama 4 tahun terakhir
rata-rata 4,08% setiap tahunnya. Sementara pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah
424.334 jiwa dengan kepadatan 12 jiwa/km²

Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai
yang dibentuk berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, tentang Pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten.
Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999. Dengan luas wilayah
35.747,50 km², Kabupaten Kutai Timur berbatasan dengan Kabupaten Bera di sebelah utara, berbatasan
dengan seat Makassar disebelah timur, dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang di
sebelah selatan dan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dibagian barat.

Saat ini, Kabupaten Kutai Timur dipinpin oleh Bupati H. Ardiansyah Sulaiman, SE, M.Si dan Wakil
Bupati Dr. H. Kasmidi Bulang, ST, MM berdasarkan hasil pemilu Tahun 2020 yang lalu. Beliau berdua
dilantik oleh gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, pada 26 Februari 2021 untuk menjabat selama
periode 2021-2024

Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 18 kecamatan, 2 kelurahan, dan 139 desa. Pada tahun 2017,
jumlah penduduknya mencapai 416.800 jiwa dengan luas wilayah 35.747,50 km² dan sebaran penduduk
12 jiwa/km². Kutai Timur memiliki keadaan topografi yang bervariasi, mulai dari daerah dataran seluas
536.200 ha, lereng bergelombang (1,42 juta ha), hingga pegunungan (1,6 juta ha), tersimpan potensi
batu bara 5,35 miliar ton
VISI DAN MISI KABUPATEN KUTAI TIMUR

Visi

“Menata Kutai Timur Sejahtera Untuk Semua”

Misi

1. Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Berbudaya Dan Bersatu.


2. Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Masyarakat Berbasis Sektor Pertanian.
3. Mewujudkan Pelayanan Dasar Bagi Masyarakat Secara Proporsional Dan Merata.
4. Mewujudkan Pemerintahan Yang Partisipatif Berbasis Penegakan Hukum Dan Teknologi
Informasi.
5. Mewujudkan Sinergitas Pengembangan Wilayah Dan Intergrasi Pembangunan Yang
Berwawasan Lingkungan.
PROFIL SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Satuan Polisi Pamong Praja merupakan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) atau SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah) yang menjaga wibawa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melalui penegakan
peraturan daerah dan peraturan atau keputusan kepala daerah. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kutai Timur berperan aktif membantu dan mendukung Kepala Daerah Kabupaten Kutai Timur dalam
memberikan pelayanan dasar masyarakat di bidang urusan penyelenggaraan ketertiban umum,
ketentraman dan perlindungan masyarakat sebagaimana yang telah diamanatkan.
Oleh sebab itu, Satpol PP Kabupaten Kutai Timur selalu berkomitmen untuk mewujudkan
amanat undang-undang melalui program dan kegiatan penegakan peraturan daerah baik dalam rangka
mewujudkan ketertiban umum, ketentraman dan perlindungan masyarakat yang memungkinkan
pemerintah daerah dan masyarakat dapat hidup dengan tentram, tertib dan teratur. Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur juga berkomitmen dengan terus mendukung visi dan misi dari Kepala Daerah
(Bupati Kutai Timur) dalam RPJMD Kabupaten Kutai Timur tahun 2021-2026 sesuai dengan fungsi, tugas
dan wewenang Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur yang diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Struktur Organisasi Satan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada,
Menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman serta menyelenggarakan perlindungan
masyarakat. Satpol PP sebagai perangkat daerah, mempunyai peran yang sangat strategis dalam
memperkuat otonomi daerah dan pelayanan publik didaerah, dengan membantu kepala daerah
menciptakan suatu kondisi di daerah yang tertib, tenteram dan teratur sehingga
penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat
melakukan kegiatannya dengan aman dan nyaman. Mengingat peran yang begitu penting, maka
menjadi suatu keharusan bagi Satpol PP kabupaten Kutai Timur untuk senantiasa melakukan
perbaikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk memberikan kontribusi terbaik dalam
pencapaian visi dan misi Kabupaten Kutai Timur.
Salah satu fungsi utama dari Satpol PP adalah Penegakan Perda. Perda adalah produk
hukum yang dibuat oleh pemerintah daerah bersama dengan DPRD agar menjadi pedoman/
legalitas dalam menyelenggarakan segala urusan pemerintahan dan pelayanan publik, termasuk
untuk menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang menjadi fungsi
Satpol PP. Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 16 Tahun 2018 tentang Satpol PP, diatur
kewenangan yang dimiliki Satpol PP diantaranya, melakukan tindakan penertiban nonyustisial
terhadap warga masyarakat, aparatur, badan hukum yang melakukan pelanggaran atas perda
dan/atau perkada; menindak warga masyarakat, aparatur, badan hukum yang mengganggu
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; melakukan tindakan penyelidikan terhadap
warga masyarakat, aparatur atau badan hukum yang diduga melakukan pelanggaran atas perda
dan/atau perkada; dan melakukan tindakan administratif terhadap warga masyarakat, aparatur,
atau badan hukum yang melakukan pelanggaran atas perda dan/atau perkada. Melihat
kewenangan yang begitu besar yang dimiliki oleh Satpol PP, maka sepantasnya Satpol PP
berperan aktif mengawal jalannya perda dan dengan upaya semaksimal mungkin menegakkan
perda yang telah dibuat untuk kepentingan masyarakat umum.
Satpol PP kabupaten Kutai Timur dalam melaksanakan fungsi penegakan perda juga
masih perlu ditingkatkan lagi, mengingat Kabupaten Kutai Timur memiliki sejumlah perda yang
harus ditegakkan. Selama ini, fokus kegiatan penegakan perda pada Satpol PP Kabupaten Kutai
Timur adalah penegakan Perda tentang ketertiban umum, PKL dan reklame, sementara masih
banyak perda lainnya yang juga harus ditegakkan, salah satunya adalah Perda Nomor 8 Tahun
2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini cukup
mendesak untuk perlu dilaksanakan, mengingat ini berkaitan langsung dengan pemenuhan hak
setiap masyarakat atas lingkungan hidup yang lebih sehat, udara yang bersih dari cemaran dan
resiko penyakit yang diakibatkan oleh asap rokok. Diberbagai tempat juga sangat sering
dijumpai pelanggaran perda ini namun upaya penegakannya masih sangat kurang. Inilah yang
menjadi fokus dalam rencana aktualisasi ini untuk melakukan optimalisasi penegakan Perda
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI


1.2.1 TUJUAN
a. Optimalnya penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok yang
dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur
b. Diterapkannya nilai – nilai dasar ASN BerAkhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), manajemen ASN dan Smart ASN yang
telah dipelajari dalam pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
1.2.2 MANFAAT
a. Bagi ASN
Dengan melaksanakan kegiatan dalam aktualisasi ini, dapat menjadi momentum bagi ASN
untuk dapat meningkatkan kompetensi, membangun kerja sama yang baik bersama anggota
Satpol PP dan pihak lainnya, mengembangkan kreativitas dan memberikan kontribusi
menyelesaikan masalah yang dihadapi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kutai Timur.
b. Bagi instansi
 Terlaksananya kewajiban Satpol PP Kabupaten Kutai Timur dalam Penegakan Perda
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kaasan Tanpa Rokok.
 Tersusunnya pemetaan wilayah KTR yang dapat dimanfaatkan sebagai acauan untuk
menentukan target operasi penegakan perda KTR
 Tersusunnya SOP Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa
Rokok sebagai pedoman pelaksanaan penegakan perda.
c. Bagi masyarakat
 Sebagai edukasi tentang adanya Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan
Tanpa Rokok yang memuat larangan dan sanksi bagi pelanggar.
 Terpenuhinya hak masyarakat atas kualitas lingkungan hidup yang lebih sehat yang
bebas dari polusi dan resiko penyakit dari asap rokok.
1.3 Identifikasi Isu
Identifikasi isu merupakan hal yang wajib dilaksanakan untuk mengenali permasalahan yang
sedang dihadapi dan harus ditangani. Ini juga merupakan langkah awal yang perlu dilakukan
menentukan langkah yang tepat dan mampu memecahkan masalah yang sedang dialami.

1.3.1 Metode USG


Setelah melakukan identifikasi Isu, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah
melakukan analisis terhadap isu – isu yang ada, sebagai alat untuk menentukan prioritas
terhadap isu yang memerlukan pemecahan masalah dan harus ditangani terlebih dahulu. Dalam
rancangan aktualisasi ini metode analisis isu yang digunakan adalah metode USG (Urgency,
Seriousness dan Growth).
a. Urgency adalah seberapa mendesak isu itu harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia dan seberapa keras tekanan aktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya aktu, mendesak atau tidak masalah
tersebut diselesaikan.
b. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dengan dkaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan.
c. Growth adalah seberapa memungkinkannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Metode USG dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menentukan skala nilai, dalam rancangan aktualisasi ini akan digunakan skala nilai 1-
5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Adapun ketentuan skala nilai
tersebut adalah sebagai berikut :

Skor Urgency Seriousness Growth


5 Sangat Mendesak Sangat Serius Sangat Berdampak
4 Mendesak Serius Berdampak
3 Cukup Mendesak Cukup Serius Cukup Berdampak
2 Kurang Mendesak Kurang Serius Kurang Berdampak
1 Tidak Mendesak Tidak Serius Tidak Berdampak

Dalam rancangan aktualisasi ini teridentifikasi 3 isu pada Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kutai Timur sebagai berikut

1.3.2 Kurangnya Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur (Smart ASN)
Satpol PP Kabupaten Kutai Timur dalam pelaksanaan tugas penegakan perda dan
perkada serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat belum
memaksimalkan pemanfaatkan teknologi informasi. Contohnya seperti belum adanya layanan
pengaduan masyarakat berbasis digital, pengelolaan dokumen dan pengarsipan surat yang
masih menggunakan cara manual serta pemanfaatan social media yang kurang optimal karena
hanya digunakan untuk sosialisasi kegiatan yang dilakukan Satpol PP Kabupaten Kutai Timur.
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu tersebut diatas agar Satpol PP Kabupaten
Kutai Timur dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi infomasi yang ada untuk
meningkatkan kinerja, eektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas Satpol PP Kabupaten
Kutai Timur.

1.3.3 Kurang Optimalnya kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN)
Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan tanpa
Rokok (KTR) dibuat untuk melindungi hak setiap anggota masyarakat agar dapat beraktivitas
dalam lingkungan yang lebih sehat dan terhindar dari paparan asap rokok yang berbahaya bagi
kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi Satpol PP Kabupaten Kutai Timur agar dapat
mengoptimalkan perannya dalam penegakan perda yakni pengarahan, pembinaan, penindakan
preventif (Non Yustisial) dan penindakan (Yustisial) bagi pelanggaran terhadap perda yang telah
dibuat untuk kepentingan masyarakat, khususnya Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR).
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu ini adalah agar penegakan Perda KTR ini
dapat dioptimalkan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap perda KTR
ini.
1.3.4 Kurangnya program pelatihan dan pengembangan kapasitas SDM di lingkungan Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN)
Program pelatihan dan pengembangan kapasitas cukup penting untuk menunjang
kinerja Satpol PP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya menegakkan Perda dan Perkada
serta menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman masyarakat. Ini berkaitan dengan
peningkatan kemampuan, keterampilan dan attitude pada anggota satpol PP kabupaten Kutai
Timur.
Harapan penulis dengan aktualisasi terkait isu ini adalah agar dapat terlaksana lebih
sering berbagai progam pelatihan dan pengembangan kapasitas di lingkungan Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur agar lebih meningkatkan kompetensi, kemampuan dan keterampilan
pada diri setiap anggota Satpol PP Kabupaten Kutai Timur sehingga dapat memberikan kinerja
terbaik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

1.4 Isu Terpilih dan Gagasan Pemecahan Isu


Berikut analisis dengan teknik USG terhadap 3 isu yang teridentifikasi :

NO ISU U S G SKOR Prioritas

1. Kurangnya Pemanfaatan Teknologi Informasi 3 3 3 9 3


dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Satpol PP
Kabupaten Kutai Timur (Smart ASN)

2. Kurang Optimalnya kegiatan Penegakan Perda 4 4 4 12 1


Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai
Timur (Manajemen ASN)

3. Kurangnya program pelatihan dan 3 4 4 10 2


pengembangan kapasitas SDM di lingkungan
Satpol PP Kabupaten Kutai Timur (Manajemen
ASN)

Berdasarkan analisis isu diatas, maka Isu yang menempati urutan pertama adalah Kurang
Optimalnya kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur (Manajemen ASN). Dengan demikian gagasan pemecahan
masalahnya adalah Optimalisasi kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur.

1.5 Batasan Aktualisasi


Batasan kegiatan aktualisasi dalam rancangan ini adalah :
1) Waktu kegiatan aktualisasi mulai tanggal 10 September 2022 sampai tanggal 29 Oktober
2022
2) Tugas Pokok dan Fungsi Ahli Pertama – Polisi Pamong Praja
3) Sasaran wilayah di Kecamatan Sangatta Utara, sebagai kecamatan paling padat dalam
wilayah Kabupaten Kutai Timur.
BAB 2
RANCANGAN AKTUALISASI

Gagasan pemecahan isu aktual adalah Optimalisasi kegiatan Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017
tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) oleh Satpol PP Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan itu, maka
dapat di uraikan 5 kegiatan sebagai berikut :

2.1 Pemetaan Wilayah Kawasan tanpa Rokok


Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data dan informasi terkait wilayah KTR
di Kecamatan Sangatta Utara dan mengidentifikasi titik – titik lokasi yang berpotensi terjadinya
pelanggaran terhadap Perda KTR serta minim pengawasan. Output dari kegiatan ini adalah
berupa dokumen yang berisi data tentang wilayah yang termasuk dalam KTR dan titik- titik lokasi
rawan pelanggaran dan minim pengawasan, agar dapat dimanfaatkan sebagai acuan dalam
menentukan target lokasi penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang KTR.

2.2 Menyusun 1 buah SOP Penegakan PERDA KTR


Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengumpulkan bahan dan materi yang dibutuhkan,
mendiskusikan dan mendapatkan pengesahan dari pimpinan terhadap SOP Penegakan Perda
KTR yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan Penegakan Perda
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Output dari kegiatan ini adalah tersedianya
SOP Penegakan Perda Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

2.3 Melakukan sosialisasi SOP penegakan PERDA KTR kepada Anggota Satpol PP kabupaten Kutai
Timur
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mencetak SOP dan menggandakannya untuk dapat
dibagikan kepada bidang - bidang terkait, membagikan SOP dalam bentuk soft file kepada
seluruh anggota Satpol PP kabupaten Kutai Timur melalui grup Whatsap, serta membuat bahan
sosialisasi yang menarik dan informatif tentang SOP Penegakan Perda KTR. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengenalkan SOP kepada seluruh anggota Satpol PP untuk dapat dipergunakan
sebagai panduan dalam penegakan Perda KTR.

2.4 Melaksanakan giat penegakan perda KTR


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap Perda
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Giat penegakan perda yang akan dilakukan
adalah operasi perventif Non Yustisi, yakni kegiatan turun langsung ke lapangan melakukan
penertiban sembari memberikan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang Perda
Nomor 8 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok.
2.5 Melaksanakan pengawasan Perda KTR melalui kegiatan patroli
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya pengawasan terhadap pelaksanaan Perda KTR
diwilayah Kecamatan Sangatta Utara. Kegiatan patroli dilaksanakan dengan berkeliling
mengawasi wilayah tertentu tertama lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi pelangaran.
Kegiatan dan Tahapan Aktualisasi

NO Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Visi


Pelatihan & Misi Instansi

1 Pemetaan 1. Konsultasi tentang Tersedianya dokumen 1. Konsultasi dengan


Wilayah konsep pemetaan pemetaan wilayah atasan, meminta arahan
Kawasan wilayah KTR kepada kawasan tanpa rokok dengan sopan santun
tanpa Rokok atasan di Kecamatan Sangatta termasuk menjaga
2. Mengumpulkan data Utara komunikasi dengan baik
yang dibutuhkan terkait dan memelihara hubungan
pemetaan wilayah KTR yang baik sebagai atasan
3. Melakukan pengolahan dan bawahan (Harmonis)
data yang telah 2. mengumpulkan data
dikumpulkan dengan menghimpun
4. Menyusun peta sebaran informasi dari berbagai
wilayah yang berpotensi sumber yang ada,
terjadi pelanggaran memanfaatkan
PERDA KTR dan minim keterbukaan informasi
pengawasan melalui jaringan internet
5. Menyampaikan hasil (Adaptif)
pemetaan kepada atasan 3. melakukan pengolahan
6. Evaluasi kegiatan dengan data dengan baik dan tepat
menerima masukan dari (kompeten)
atasan 4. menyusun peta sebaran
7. Analisis dampak wilayah KTR dengan benar
dan bertanggung jawab
(Akuntabel)
2 Menyusun 1 1. Mengumpulkan materi Tersedianya Standar 1. Mengumpulkan materi
buah SOP dan bahan yang Operasional Prosedur dan bahan sebagai
Penegakan dibutuhkan untuk (SOP) pelaksanaan referensi pembuatan SOP
PERDA KTR penyusunan SOP penegakan Perda dari sumber yang tepat
Penegakan Perda KTR Nomor 8 Tahun 2017 dan cermat (Kompeten)
2. Menyusun rancangan tentang Kawasan 2. Menyusun rancangan
SOP Penegakan Perda Tanpa Rokok SOP dengan baik dan
KTR tepat dengan
3. Mencetak rancangan memperhatikan
SOP ketentuan dari peraturan
4. Evaluasi kegiatan dengan perundang – undangan
persetujuan Kepala yang berlaku (Loyal)
Satuan untuk 3. Mencetak rancangan SOP
pengesahan SOP dengan memanaatkan
5. Analisis dampak fasilitas kantor dengan
tepat dan efisien
(Akuntabel)
4. Meminta pesetujuan dari
pimpinan sebagai bentuk
koordinasi yang baik
(Hamonis)
3 Melakukan 1. Menggandakan Tersosialisasikannya 1. Menggandakan dokumen
sosialisasi SOP dokumen SOP yang telah SOP Penegakan Perda SOP menggunakan
penegakan disetujui Nomor 8 Tahun 2017 fasilitas kantor dengan
PERDA KTR 2. Membagikan SOP tentang Kawasan bijak (Akuntabel)
kepada kepada setiap bidang Tanpa Rokok kepada 2. Menyampaian SOP
Anggota terkait anggota Satpol PP kepada setiap bidang
Satpol PP 3. Membagikan soft file Kabupaten Kutai terkait agar dapat
kabupaten SOP kepada seluruh Timur yang dibuktikan digunakan bersama
Kutai Timur anggota Sapol PP melalui dengan dokumentasi, (harmonis)
media elektronik daftar hadir peserta 3. Memanfaatkan jaringan
4. Mengadakan forum diskusi dan foto komunikasi untuk
diskusi bersama anggota kegiatan. mensosialisasikan SOP
Satpol PP untuk (Adaptif)
menyeragamkan 4. Diskusi bersama anggota
pemahaman tentang Satpol PP untuk
SOP yang dibuat mendapatkan
5. Evaluasi pemahaman yang sama
6. Analisis dampak agar dapat diterapkan
bersama (kolaboratif)
5. Menanggapi dengan baik
pertanyaan dan masukan
dari rekan anggota satpol
PP selama kegiatan
diskusi (Berorientasi
Pelayanan)

4 Melaksanaka 1. Membuat SPT Operasi Terlaksananya Operasi 1. Membuat SPT yang


n giat Preventif Non Yustisi Prreventif Non Yustisi disetujui dan ditanda
penegakan Penegakan Perda KTR Penegakan Perda KTR tangani oleh pimpinan
perda KTR 2. Menyiapkan peralatan di Kecamatan Sangatta (Harmonis)
dan bahan yang Utara yang dibuktikan 2. Menggunakan peralatan
dibutuhkan dalam dengan dokumentasi yang merupakan fasilitas
operasi kegiatan berupa foto kantor dengan baik dan
3. Melaksanakan Operasi dan laporan kegiatan bijak (Akuntabel)
Preventif Non Yustisi 3. Melaksanakan operasi
penegakan Perda KTR Non Yustisi yang humanis
4. Membuat laporan dan ramah kepada
tentang pelaksanaan giat masyarakat (Berorientasi
penegakan Perda KTR pelayanan.
5. Evaluasi Kegiatan 4. Melaksanakan giat
6. Analisis Dampak operasi non Yustisi sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku (Kompeten)
5. Membuat laporan
pelaksanaan kegiatan
dengan baik dan benar
(Akuntabel)
5 Melaksanaka 1. Membuat SPT kegiatan Terlaksananya Patroli 1. Membuat SPT yang
n pengawasan patroli pengawasan Pengawasan Perda disetujui dan ditanda
Perda KTR Perda KTR KTR di Kecamatan tangani oleh pimpinan
melalui 2. Menyiapkan peralatan Sangatta Utara yang (Harmonis)
kegiatan yang dibutuhkan dibuktikan dengan 2. Menggunakan peralatan
patroli 3. Melaksanakan patroli dokumentasi kegiatan yang merupakan fasilitas
4. Membuat laporan berupa foto dan kantor dengan baik dan
tentang pelaksanaan laporan kegiatan bijak (Akuntabel)
patroli pengawasan 3. Melaksanakan patrol
Perda KTR dengan sungguh –
5. Evaluasi Kegiatan sungguh (Loyal)
6. Analisis Dampak 4. Melaksanakan giat
patroli sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
(Kompeten)
5. Bersikap ramah dan
sopan saat menjumpai
masyarakat saat
melaksanakan patrol
kelliing (Berorientasi
Pelayanan)
6. Membuat laporan
pelaksanaan kegiatan
dengan jujur, baik dan
benar (Akuntabel)

2.6 Rencana Jadwal Aktualisasi

NO KEGIATAN September Oktober


2 3 4 1 2 3 4
1 Pemetaan Wilayah Kawasan tanpa Rokok
2 Menyusun 1 buah SOP Penegakan PERDA KTR
3 Melakukan sosialisasi SOP penegakan PERDA
KTR kepada Anggota Satpol PP kabupaten
Kutai Timur
4 Melaksanakan giat penegakan perda KTR
5 Melaksanakan pengawasan Perda KTR
melalui kegiatan patrol

Anda mungkin juga menyukai