OLEH :
WINDA FEBRIYANTI
C1G119087
KENDARI
2022
i
DAFTAR ISI
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian..................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................8
2.1. Konsep Efektivitas...................................................................................................8
2.2 Konsep Pelayanan..................................................................................................12
2.3 E-KTP......................................................................................................................19
2.5. Penelitian Terdahulu............................................................................................23
2.6. Kerangka Pikir........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................34
1
BAB I
PENDAHULUAN
dewasa ini pemerintah banyak mendapat sorotan publik terutama dalam hal pelayanan
semakin kritis dalam menginginkan pelayanan yang maksimal dari pemerintah. Oleh
sebab itu, substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan mengarahkan
Berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan, maka penyediaan pelayanan oleh
pemerintah itu sendiri harus difokuskan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, baik
secara kualitas maupun secara kuantitas. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik itu
yang terbaik kepada masyarakat sebagai wujud dari penciptaan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang efektif dan terbaik oleh pemerintah
karena sistem demokrasi yang ada juga kembali pada rakyatnya, selain itu karena
masyarakat juga telah memberikan dananya dalam bentuk pungutan pajak, retribusi serta
Dari sekian banyak pelayanan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, salah satunya adalah pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik bagi
2
masyarakat. Kartu Tanda Penduduk ini adalah kartu tanda pengenal serta keterangan
domisili yang sah. KTP ini berlaku secara nasional diseluruh wilayah Republik Indonesia.
Setiap penduduk yang telah berusia 17 tahun atau belum 17 tahun tetap sudah kawin atau
pernah kawin berhak mendapatkan KTP. Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang
disingkat E-KTP memiliki spesifikasi dan format KTP nasional dengan sistem
pengamanan khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh Dinas
E-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem
keamanan / pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan
1 (satu) KTP yang tercantum didalamnya Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK
merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup, Peraturan
Undang-undang No. 23 tahun 2006 dan kemudian direvisi dalam Undang-undang No. 24
masyarakat, seperti pendapat yang dikemukakan oleh Tangkilisan (2005) yang dikutip
oleh Kadarisman (2018:31) bahwa organisasi public dikatakan efektif apabila dalam
masyarakat. Namun dalam kenyataannya pelayanan publik yang berkualitas saat ini
3
pelayanan merupakan anggapan masyarakat mengenai pelayanan publik saat ini. Hal ini
dapat dilihat dari profesionalisme, kompetensi dan etika penyelenggara yang kurang
dalam memberikan pelayanan. Selain itu prosedur yang panjang dan berbelit-belit
mengakibatkan pelayanan menjadi tidak efektif dan efisien. Untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, hal yang harus dilakukan tidak hanya meningkatkan profesionalisme pegawai,
dapat dilakukan baik memperbaruhi pelayanan maupun membuat program baru yang
pembuatan e-KTP prosedur pelayanan yang dilakukan sangat panjang, dimana harus
mengurus surat keterangan kelurahan serta dalam pengajuan pelayanan tersebut harus
mengantre seperti pengurusan pelayanan lain atau harus mengantre seperti pengurus lain
Seharusnya ada penyesuaian dengan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ada untuk
mengatur pelaksanaan pelayanan E-KTP ini, sehingga masyarakat yang akan mengurus
E-KTP tidak perlu bolak-balik ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk
kembali merekam data atau mengetahui apakah E-KTPnya tersebut sudah jadi atau
belum.
Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari
pemerintah, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara
empiris pelayanan publik yang terjadi selama ini masih berbelit-belit, lambat, mahal, dan
4
melelahkan. Hal ini menjadi “pekerjaan rumah” sendiri bagi para aparatur pemberi
layanan dengan berbagai cara harus mampu menghasilkan layanan yang cepat, tepat dan
murah sehingga dapat membantu masyarakat sebagaimana susuai dengan tugas pokok
dari aparatur pemerintah adalah memberi pelayanan pada masyarakat secara efektif dan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kec. Wangi - Wangi masih perlu di teliti lebih dalam
apakah sudah lancar atau masih ada kendala-kendala tertentu serta fasilitas-fasilitas
yang diterima, sehingga perlu diteliti mengenai seberapa efektif pelayanan yang sudah
ada sekarang.
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka penulis mengambil judul
Wakatobi?
5
1.3. Tujuan Penelitian
E-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kec. Wangi – Wangi. Kab.
Wakatobi
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian ini dan tujuan yang
ingin dicapai, maka diharapakan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Pemerintahan.
2. Manfaat Praktis
Wangi – Wangi. Kab. Wakatobi dalam peningkatan pelayanan publik. Selain itu
juga kajian ini sebagai upaya memperkaya kajian studi Ilmu Pemerintahan secara
empiris. Dan juga secara khusus penelitian ini sebagai sebuah upaya yang penulis
6
lakukan untuk menempuh masa studi di Universitas Halu Oleo, dalam studi Ilmu
Ilmu Pemerintahan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
efektif, berarti terjadinya suatu akibat atau efek yang dikehendaki dalam perbuatan.
Setiap pekerjaan yang efektif belum tentu efisien, karena mungkin hasil dicapai dengan
penghambatan material, juga berupa pikiran, tenaga, waktu, maupun benda lainnya. Kata
efektivitas sering diikuti dengan kata efisiensi, dimana kedua kata tersebut saangat
berhubungan dengan produktivitas dari suatu tindakan atau hasil yang diingkan. Suatu
yang efektif belum tentu efisien. Dengan demikian istilah efektif adalah melakukan
pekerjaan yang benar dan sesuai serta dengan cara yang tepat untuk mencapai suatu
tujuan yang telah direncanakan. Sedangkan efisien adalahhasil dari usaha yang telah
Menurut Pasolong (2007:4), efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek”
dan istilah ini digunakan sebagai hubungan sebab akibat. Efektivitas dapat dipandang
sebagai suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti bahwa tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau sasaran tercapai karena adanya proses
efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
8
ditentukan sebelumnya. Apabila sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya maka dikatakan efektif, sedangkan kalau tujuan atau sasaran itu
tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan maka pekerjaan itu tidak efektif.
saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar
sasaran dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran
maupun tujuan”.
tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan,baik itu dalam bentuk target, sasaran
jangka panjang maupun misi organisasi. Efektifitas pelayanan dapat tercapai dengan
sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan pengertian efektivitas menurut Subagyo (2000)
yaitu kesesuaian antara ouput dengan tujuan yang ditetapkan. Efektivitas adalah suatu
keadaan yang terjadi karena dikehendaki. Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan
dengan maksud tertentu dan memang dikehendaki, maka pekerjaan orang tersebut dapat
dikatan efektif bila menimbulkan akibat atau mempunyai maksusd sebagaimana yang
dikehendaki sebelumnya.
9
pengertian mengenai terjadinya suatu efek/akibat yang dikehendaki”. Selanjutnya,
tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau
sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya. Dapat
dikatakan efektifitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Efektifitas selalu terkait dengan hubungan
antara hasil yang diharapkan dengan tujuan hasil yang dicapai, sehingga efektifitas
efektitivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat yang menjelaskan
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas, dan waktu) telah tercapai, dimana makin besar persentase target yang dicapai,
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah 8 pengukuran dimana suatu
target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun ukuran
a. Input adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem (Susanto, 2007). Input dapat
diartikan sebagai dasar dari sesuatu yang akan diwujudkan atau dilaksanakan
berdasarkan apa yang direncanakan yang berpengaruh pada hasil. Input yang ada
dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh instansi terkait seperti
10
ruang server, material (bahan buku) berupa data - data yang diperlukan yang akan
b. Proses produksi dapat dilihat dari adanya komunikasi sebagai suatu proses yang
c. Hasil (output) adalah komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran
perbandingan antara masukan (input) dan keluaran (output), hasil dapat dilihat dari
produk yang dihasilkan dan jasa yang dihasilkan berupa pelayanan prima yang
d. Produktivitas adalah suatu ukuran atas penggunaan sumber daya dalam suatu
organisasi yang biasanya dinyatakan sebagai rasio dari keluaran yang dicapai dengan
sumber daya yang digunakan (Sedarmayanti, 2009:58). Produktivitas dapat dilihat dari
daya manusia 9 dalam hal ini diperlukan suatu motivasi sebagai pendorong aktivitas
untuk mencapai kebutuhan masyarakat dan perlu adanya teknologi serta sarana
Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapai tujuan secara efektif atau tidak,
11
4. Penyusunan program yang matang .
kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung. Menurut Kasmir (2005:31),
bahwa “pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan
yang dapat memberikan keputusan kepada pelanggan dengan standar yang ditentukan”.
Dari batasan diatas, ditemukan bahwa pelayanan adalah serangkaian kegiatan atau
proses pemenuhan kebutuhan orang lain secara lebih memuaskan berupa produk jasa
dengan sejumlah ciri seperti tidak berwujud, cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, dan pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkomsumsi jasa
tersebut.
adalah aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) serta cara melayani,
sekelompok orang. Artinya objek yang dilayani adalah masyarakat yang terdiri dari
12
2.2.2 Pengertian Pelayanan Publik
dari pelayanan publik itu sendiri. Istilah publik, yang berasal dari bahasa Inggris (public),
terdapat beberapa pengertian yang memiliki variasi arti dalam bahasa Indonesia, yaitu
umum, masyarakat, dan negara. Dalam hal ini, pelayanan publik merujukkan istilah
publik lebih dekat dari pada pengertian masyarakat atau umum. Namun demikian
pengertian publik yang melekat pada pelayanan publik tidak sepenuhnya sama dan
adalah:
Penduduk (KTP), akta kelahiran, akta nikah, akta kematian, sertifikat tanah, izin
usaha, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), izin gangguan (HO), izin mengambil
air tanah, berlangganan air minum, listrik dan sebagainya. Agus (2006:136)
yaitu, Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan dalam rangka pengaturan,
13
fasilitasfasilitas umum, baik jasa maupun non jasa, yang dilakukan oleh
kepentingan pada organisasi itu sendiri sesuai dengan aturan dan tata cara yang
telah ditetapkan”.
kepentingan pada organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan
baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah
Birokrasi sebagai motor penggerak dari pelayanan publik pada era pemerintahan
reformasi sekarang. Pelayanan umum merupakan salah satu fungsi utama pemerintah
yang paling banyak disoroti pada saat ini. Birokrasi pelayanan publik di Indonesia,
berdasarkan laporan The World Competitiveness Year Book tahun 1999 berada pada
14
100 negara paling kompetitif di dunia (Cullen & Cushman, 2000 : dalam Reformasi
ke 12 dalam hal kualitas birokrasi dari negara lain ini menunjukkan bahwa birokrasinya
jauh dibawah target cita-cita yang diinginkan bahkan semakin jauh tertinggal dari negara
terdekatnya, seperti Malaysia. Perkembangan lingkungan global saat ini sangat besar
memberikan andil kepada birokrasi agar semakin meningkatkan daya saing dalam
Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, diharapkan akan membawa dampak nyata yang luas
dengan jalur birokrasi yang lebih ringkas dan membuka peluang bagi Pemerintah Daerah
pelayanan.
seluruh aparat pegawai negeri makin terasa dengan adanya peningkatan penduduknya
di mata masyarakat, hal ini akan menjadi suatu hak, yaitu hak atas pelayanan.
15
pelayanan sebagaimana yang di sebutkan dalam kepmenpan no,163 tahun 2003
urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung dengan orang-orang atau mesin
secara fisik dan menyediakan kepuasan konsumen atau pelanggan. Dalam pelaksanaanya,
penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang prima
kepada masyarakat, hal ini telah tercantum dalam undang-undang nomor 25 tahun 2009
tentang pelayanan publik. Menurut Mohommad (2003) yang dikutip oleh Mahsyar
kelembagaan yang mengelola. Hal ini mengartikan bahwa penyelenggara sangat berperan
Suatu pelayanan akan dapat terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila
4. Pendapatan pegawai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang minimum
16
5. Kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan tugas/pekerjaan yang dipertanggung
jawabkan
mutu pelayanan publik yang diberikan oleh aparat birokrasi, sekiranya perlu adanya
kriteria dimensi yang menunjukan suatu pelayan publik yang diberikan itu dapat
dikatakan baik atau buruk. Ukuran kualitas pelayanan tidak hanya ditentukan oleh
penyedia layanan saja akan tetapi justru lebih banyak ditentukan oleh para pengguna
pelayanan public adalah suatu ukuran yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan
public yang wajib ditaati oleh para pemberi layanan dan penerima layanan. Menurut
meliputi :
1. Prosedur Pelayanan
2. Waktu Penyelesaian
3. Biaya Pelayanan
4. Produk Pelayanan
17
6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
termasuk pengaduan. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang mengikuti jalannya
layanan mengetahui jangka waktu penyelesian yang diajukkan, dan di sisi lain agar
terhindar adanya biaya yang tidak semestinya dikeluarkan atau pungutan liar sebagai
pelicin dari hasil pelayanan yang akan diberikan kepada penerima layanan.
Diperlukannya waktu penyelesaian dalam pelayanan ini menjadi tolak ukur dan patokan
bagi pemberi layanan diatur sedemikian menjadi efesien dan efektif dan memuaskan para
Biaya pelayanan juga harus terlihat jelas, jika memang ada untuk biaya pelayanan
diberikanlah rincian atas biaya pelayanan tersebut, agar para aparatur tidak menerima
pungutan liar sebagai imbalan dalam pemberi layanan. Selanjutnya produk pelayanan
yang diterima oleh pemberi layanan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang telah
ditetapkan, dan produk layanan harus dipublikasikan pada standar pelayanan public untuk
diketahui oleh para penerima layanan apa saja yang bentuk dari pelayanan ini berperan
sebagai sarana informasi bagi masyarakat tentang kebutuhan yang harus terpenuhi oleh
masyarakat. Sehingga penyediaan sarana dan prasarana pelayanan juga harus didukung
dengan baik dan memadai. Sarana dan prasarana sangat menetukan kinerja dan kualitas
berjalannya pelayanan dengan baik dan lancer, karena sarana dan prasarana hal yang
18
dibutuhkan, dimana pemeberi layanan ini sebagai subjek dan mempunyai peranan yang
sentral, karena yang ada intinya pemberi layanan merupakan suatu proses pemenuhan
pemberi layanan kepada penerima layanan. Oleh karena itu, kompetensi pemberi layanan
yang baik akan mengasilkan yang baik pula dan masyarakat menjadi puas sehingga
2.3 E-KTP
ayat (9) menjelaskan tentang KTP berbasik NIK secara Nasional yang selanjutnya
disingkat E-KTP adalah KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP Nasional dengan
sistem pengamanan khusus yang berlaku sebagai identitas resmi yang diterbitkan oleh
yang memuat sebuah sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun
hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan
(NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup.
Nomor NIK yang ada di EKTP nantinya akan dijadikan dasar penerbitan paspor, Surat
Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, sertifikat
19
kepemilikan satu KTP untuk satu penduduk yang memiliki kode keamanan dan rekaman
d. Dapat dipakai sebagai kartu suara dalam pemilu, pilkada, dan lain-lain.
a. Untuk mencegah dan menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu
khususnya yang berkaitan dengan data penduduk wajib KTP yang identik dengan
20
data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4), sehingga DPT pemilu yang
tertutupnya peluang KTP ganda dan KTP palsu, dimana selama ini para kriminal
ketentuan yang diatur UU No. 26 Tahun 2006 dan Perpres No. 26 Tahun 2009
Adapun syarat dan prosedur dalam pengurusan e-KTP pada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kec. Wangi – Wangi. Kab. Wakatobi adalah sebagai berikut:
a. Syarat
1. Berusia 17 tahun;
3. Mengisi formulir F1.01 (bagi penduduk yang belum pernah mengisi/belum ada
desa/kelurahan;
b. Prosedur
21
2. Pemohon menunggu pemanggilan nomor antrian;
8. Petugas membubuhkan tanda tangan dan setempel pada surat panggilan yang
sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telak melakukan perekaman foto, tanda
10. Masa berlaku e-KTP adalah seumur hidup dan pembuatan e-KTP tidak
dikenakan biaya.
22
1. Faktor Penghambat
terlaksana dengan baik maka di perlukan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI)
yang berfokus pada satu titik. Terkadang petugas yang dipasng tidak professional
2.Faktor Pendukung
dibutuhkan SDM yang berkualitas, kerena SDM yang menjalankan roda pemerintahan
termasuk didalamnya ada pelayanan publik, maka dari itu SDM yang berkualitas akan
pelaksaan perekaman kebijakan program E-KTP berasal dari data dan lokasi
dikumpulkan
dengan teknik
23
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
2. Rahmat Analisis kesiapan Penelitian ini cenderung Penelitian ini Penelitian ini
yang
dikumpulkan
dengan teknik
wawancara,
observasi dan
dokumentasi
3. Iin Tajudin Kinerja Pegawai Penelitian ini cenderung Penelitian ini Terletak pada
Kependudukan dan kinerja dan agenda kerja sumber data yang teknik waktu
Catatan Sipil dalam Pegawai Negeri Sipil Dinas berasal dari data dan lokasi
KTP dikumpulkan
dengan teknik
wawancara,
observasi dan
24
dokumentasi
44.4
Ahmad Al Kualitas pelayanan Penelitian yang difokuskan Penelitian ini Pada lokasi
dan Catatan Sipil dan Catatan Sipil Kabupaten kualitati, pemilihan masalah tentang
teknik pembuatan E-
Kab. Wakatobi
Kurniawan Pelaksanaan Pelayanan pelyanan admnistrasi terpadu pelayanan yang mengkaji dari
kebutuhan camat
bagaimana Amanat
pelayanan Peraturan
25
adminstrasi di Menteri Dalam
Pelimpahan kebutuhan
baik/good 15 Pelayanan
26
Administrasi Pelimpahan
Camat
pembuatan kartu tanda penduduk yang tidak di di palsukan oleh orang lain, pemerintah
membuat peraturan/kebijakan dalam identitas diri dari kartu tanda penduduk menjadi
kartu tanda penduduk elektronik yang membedakan yaitu dari segi pembuatan E-KTP itu
sendiri dan data yang sudah di simpan dalam chip yang berada di dalam kartu tanda
penduduk elektronik itu tidak akan mudah di palsukan atau di gandakan keberadaannya
untuk menghindari dari pemalsuan data oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
kecamatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan one day service,
terutama di kecamatan Wangi – Wangi yang di berikan tidak yang di harapkan yaitu one
day service banyak kendala yang di alami oleh kecamatan sendiri dari pelayanan
pembuatan E-KTP prosedur pelayanan yang dilakukan sangat panjang, dimana harus
mengurus surat keterangan kelurahan serta dalam pengajuan pelayanan tersebut harus
mengantre seperti pengurusan pelayanan lain atau harus mengantre seperti pengurus lain
27
yang belum pasti waktunya mengakibatkan pelayanan kartu tanda penduduk menjadi
Hardiansyah 2011:46) untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata
oleh konsumen, ada ndicator kualitas pelayanan yang terletak pada lima dimensi kualitas
Reliability
1. Kesigapan
2. Pelayanan akurat
Emphaty
1.Sopan/ramah
2. Kesamaan hak
BAB III
METODE PENELITIAN
28
3.1. Tipe Penelitian
untuk mengolah data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, dimana data kuantitatif
menurut Sugiyono (2006:14) merupakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif
permasalahan yang ada dengan mengacu pada pembuktian konsep/teori yang digunakan.
Wangi. Kab. Wakatobi. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada karena fakta bahwa
organisasi ini merupakan penyedia berbagai layanan administrasi yang sangat mendasar
dan urgen, sehingga dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat Kec. Wangi – Wangi.
Kab. Wakatobi. Dimana salah satu jenis layanannya adalah pembuatan E-KTP.
Menurut Sugiyono (2013:32) subjek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang
ditetapkan untuk dipela jaridan ditarik kesimpulan. Adapun subjek dalam penelitian ini
ialah penulis menggunakan tehnik purposive sampling, dimana penulis memilih informan
penelitian yang penulis anggap mengetahui tentang permasalahan yang akan memberikan
keterangan tambahan demi mendapatkan data yang utuh dalam penelitian ini.
29
1.Kepala Seksi Pendataan Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kec. Wangi
purposive ini adalah teknik mengambil informan atau narasumber dengan tujuan tertentu
sesuai dengan tema penelitian karena orang tersebut dianggap memiliki informasi yang
diperlukan bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang dianggap
mengetahui permasalahan yang akan dikaji serta mampu memberikan informasi yang
Jenis data dalam penelitian ini ialah jenis data kualitatif yaitu data yang disajikan
dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka proses penyusunan secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi.
melakukan sitesa, menyusun ke dalam suatu pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat sebuah kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
1. Data primer.
30
Data yang diperoleh langsung dari lapangan atau data yang bersumber dari
2. Data sekunder.
dokumen, responden atau bahan tertulis lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.6.1. Observasi
memperoleh keterangan data yang akurat mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk
3.6.2. Dokumen
yang diperoleh dari dokumen dan sumber-sumber data sekunder lainnya yang dapat
3.6.3. Wawancara
atau direkam. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pedoman wawancara untuk
31
meliputi prosedur pelayanan, sarana dan prasarana, semangat kerjasama dan loyalitas
kelompok kerja, kualitas intelektual serta pendidikan yang ada di Dinas Kependudukan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kec. Wangi – Wangi. Kab. Wakatobi.
2. Pelayanan publik diartikan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan
3. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau
pelanggan.
32
Data yang diperoleh dari lokasi baik data primer maupun data sekunder, akan
disusun dan disajikan serta dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif berupa
Menurut Bogdan & Biklen (dalam Irawan Prasetya:2006) analisis data adalah
proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip interview, catatan di lapangan,
dan bahan-bahan lain yang anda dapatkan, yang kesemuanya itu anda kumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman anda (terhadap suatu fenomena) dan membantu anda untuk
metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati menurut
mereka pendekatan ini diarahkan pada situasi dan individu tersebut secara holistic (utuh),
penelitian ini penelitian dilakukan dengan menggunakan siklus, alami dan wajar yang
Sedangkan dilihat dari tingkat kealamiahan maka penelitian masuk pada metode
penelitian survey artinya penelitian digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (Buku bantuan), Sugiono,2009. Data yang digunakan bersumber
observasi wawancara dan dokumtasi dalam bentuk arsip Kantor Dinas KependudukN Sn
Catatan Sipil Kec. Wangi – Wangi. Kab. Wakatobi. Teknik analisis data disusun dengan
Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusion Drawing and Verification) serta Uji
2009)
33
DAFTAR PUSTAKA
34
AB Susanto, 2007, A Strategic Management Approach, CSR, The Jakarta Consulting
Group, Jakarta
Abdy, Y. A. (2020). Inovasi Pelayanan E-Ktp Dengan Sistem Door To Door (Studi Di
Pembaharuan.
Ainur Rohman, Ahmad dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Malang: Averroes Press.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmu Administrasi
EHSAN, M. (2006). Efektivitas pelayanan KTP pada Dinas Kependudukan dan Catatan
35
Handayaningrat, Soewarno. 1994. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta.
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018 (Doctoral
dissertation, Universitas_Muhammadiyah_Mataram).
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja sektor publik. yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Moenir. 2008. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pada Kantor Desa Bangkirayen Kecamatan Awang Kabupaten Barito Timur. Japb, 4(2),
1800-1814.
36
Primanda, R. (2017). Efektivitas Program SMS Gateway pada Masyarakat oleh
Rosdakarya.
Sedarmayanti, M.Pd,. APU. (2009), Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Silalahi, H. B., Nova, I. S., & Ashwad, H. (2022). Efektivitas Pelayanan Administrasi E-
Ktp Dimasa Pandemi Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten
Sinambela, Lijan Poltak. Dkk. (2011). Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: BumiAksara
Sipil Kabupaten Halmahera Selatan. Kolaborasi: Jurnal Administrasi Publik , 5 (1), 1-13.
37
Peraturan Perundang – Undangan
38