Oleh:
AULIA PEBRIANA ( 191110013509129 )
M. DENIS DWI PRADHANA ( 181110013509209 )
ADHITYA DWI ( 191110013509097 )
SAMARINDA
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan oleh tiap-tiap organisasi atau
instansi.
2
pelayanan prima kepada masyarakat setempat untuk mencapai kemakmuran dan
kesejahteraan .
dan pencatatan sipil yaitu pembuatan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda
Penduduk Elektronik (e-KTP), surat pindah, dan Kartu Identitas Anak (KIA),
pembuatan kutipan akta kelahiran, kutipan akta kematian, kutipan akta perceraian,
Samarinda.
1. Pembetulan Akta
2. Akta Perceraian
4. Pembetulan KK
3
5. Akta perkawinan
berkualitas.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengaduan yang diajukan kepada
keluhan yang sering terdengar dari masyarakat adalah selain berbelit-belit akibat
birokrasi yang kaku, juga prilaku oknum aparatur yang kurang bersahabat.
Samarinda.
4
Kurang lengkapnya persyaratan tersebut dikarenakan kurangnya
mereka untuk menggunakan jasa pelayanan publik.Terlepas dari hal tersebut saat
Argumen dasar dari penelitian ini adalah bahwa untuk bisa menilai
mencakup output yang bagus dan sesuai dengan kualitas pelayanan. Untuk
mengetahui apakah output tersebut sudah sesuai atau tidak dengan kualitas
Kualifikasi Pelaksana :
5
4. Minimal SLTA
KTP ini berlaku bagi semua warga yang terdata sebagai penduduk wilayah Kota
lapangan masih banyak warga Samarinda yang masih belum mendapatkan bentuk
asli dari e-KTP tersebut, permasalahan tersebut disebabkan oleh kendala dari
pemerintah pusat.
sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat.Oleh karena itu, peneliti tertarik
fokus pada permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang yang
adalah:
6
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap aktivitas yang kita lakukan pasti selalu mempunyai tujuan yang ingin
Menurut Emzir (2010) penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis
mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas, karenanya perhatian dapat
Berdasarkan pendapat yang ada di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
7
2. Bagi Akademik, hasil laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat
3. Bagi penulis, untuk memenuhi syarat Tugas Akhir Strata Satu (S-1)
8
BAB II
Landasan teori atau konsep merupakan hal yang penting dalam berkaitan
dengan penelitian karena landasan teori ini akan menjadi dasar yang kuat dalam
sebuah penelitian yang akan dilakukan, pembuatan landasan teori yang baik dan
benar dalam sebuah penelitian menjadi hal yang perlu diperhatikan karena
landasan teori ini menjadi sebuah pondasi serta landasan dalam penelitian
tersebut.
fakta dalam hukum-hukum yang berkait dengan aspek tertentu dari kehidupan
lanjut seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berfikir
untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih.
Jadi teori inilah yang akan menjadi panduan untuk memahami sesuatu.
Dimana nantinya dalam penelitian ini akan menemukan banyak teori yang akan
menerangkan masalah dasar yang akan diteliti. Begitu juga dengan konsep,
dimana dalam pelaksanaan pemerintah yang ada pada lokasi penelitian di Kantor
9
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Samarinda
tentunya akan banyak konsep-konsep yang ada tentang tata cara pelaksanaan
mekanisme kerja yang ada pada kantor tersebut, serta konsep-konsep baru yang
akan ditemukan.
Berikut ini ada beberapa teori yang dapat membantu penulis guna
Tanpa teori yang baik, maka penulisan karya ilmiah akan menjadi lemah dan
kabur.
2.1.1 Analisis
Pengertian Analisis dapat juga diartikan sebagai usaha dalam mengamati sesuatu
terkecil(Harahap, 2004:189).
2.1.2 Kualitas
Kualitas adalah totalitas fasilitas dan karakteristik dari produk atau jasa
merupakan suatu proses didalam penilaian suatu produk atau jasa yang akan
dirasakan langsung dari si penerima pelayanan itu sendiri. Kualitas juga dapat
diartikan sebagai standar yang harus dicapai oleh seseorang, kelompok, atau
10
lembaga organisasi mengenai kualitas SDM, kualitas cara kerja, serta barang dan
jasa yang dihasilkan. Kualitas pula mempunyai arti yaitu memuaskan kepada yang
dilayani baik secara internal maupun eksternal yaitu dengan memenuhi kebutuhan
pelanggan dan sudah merupakan keharusan yang wajib dioptimalkan baik oleh
pelayanan.
diberikan untuk membantu, menyiapkan, dan mengurus baik itu berupa barang
atau jasa dari satu pihak ke pihak lain. Sementara, Kotler dalam Sinambela
terikat pada suatu produk secara fisik. Dari pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa kepuasan pelayanan tidak hanya dilihat melalui hasil atau produk layanan,
11
Pendapat lain mengenai pelayanan disampaikan oleh Gronross dalam
Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2006: 2): “Pelayanan adalah suatu aktivitas
atau serangkain aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang
terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau
diberikan oleh aparatur pemerintah, perlu ada kriteria yang menunjukan apakah
suatu pelayanan publik yang diberikan dapat dikatakan baik atau buruk.
12
lanjut mengenai pelayanan publik, maka peneliti akan menguraikan terlebih
publik, seperti pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), akta kelahiran, akta
nikah, akta kematian, sertifikat tanah, izin usaha, Izin Mendirikan Bangunan
(IMB), izin gangguan (HO), izin mengambil air tanah, berlangganan air minum,
kependudukan: e-KTP, akta kelahiran, KK) dan dapat juga terkait dengan
usaha yang dilakukan kelompok atau seseorang atau birokrasi untuk memberikan
13
mempunyai kepentingan pada organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan
memberikan pelayanan publik yang lebih baik perlu ada upaya untuk memahami
publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa
pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupunjasa publik yang pada
Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Usaha Milik
bidang jasa, baik itu orang yang bersifat komersial ataupun yang bersifat non
kepada masyarakat (layanan publik atau umum) yang sifatnya tidak mencari
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan
14
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hukum
pelayanan.
3. Kesamaan hak
5. Keprofesionalan
bidang tugas.
6. Partisipatif
masyarakat.
15
Yaitu setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
8. Keterbukaan
9. Akuntabilitas
undangan.
terjangkau.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk jasa
pelayanan baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada
pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
undangan.
16
Kualitas pelayanan publik merupakan komponen penting yang harus
tidak dapat dipisahkan dari persepsi tentang kualitas. Beberapa contoh pengertian
2) Kecocokan pemakaian;
3) Perbaikan berkelanjutan;
yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan dimana
tersebut.
dapat menyediakan produk dan jasa (pelayanan) sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pelanggan. Dalam hal ini, kualitas pada dasarnya terkait dengan
17
pelayanan yang baik, yaitu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan
Menyatakan bahwa melayani setiap saat, secara tepat dan memuaskan, berlaku
sopan ramah dan menolong serta professional, bahwa kualitas ialah standar yang
manusia, kualitas cara kerja atau produk yang berupa barang dan jasa. Berkualitas
mempunyai arti memuaskan pada yang dilayani, baik internal maupun eksternal
masyarakat.
pelayanan.
memenuhi atau bahkan melebihi dari apa yang menjadi harapan konsumen dengan
18
kualitas pelayanan publik.Elemen kedua dalam analisis adalah kemudahan
suatupelayanan untuk dikenali baik sebelum, dalam proses, atau setelah pelayanan
itu diberikan.
lingkungan kerja terdapat beberapa bentuk pelayanan, baik itu pelayanan yang
Pada dasarnya pelayanan melalui tulisan sangat efisiensi terutama dari segi
jumlah maupun dari segi peranannya dan juga sangat baik bagi layanan
jarak jauh karena faktor biaya dan faktor kecepatan baik dalam
19
pengelolaan masalah maupun dalam proses penyelesaiannya. Layanan
mulia.
Layanan melalui
Layanan
Layanan dengan perbuatan
dengan lisan
tulisan
20
Dalam ketiga bentuk pelayanan publik seperti itulah yang menjadi
dambaan dan harapan oleh setiap orang yang sedang ingin berurusan dengan
dapat dipenuhi dan dapat diterapkan oleh para petugas yang bekerja maupun yang
menjabat pada sebuah posisi, maka masyarakat akan merasa puas dan dampak
kepuasan itu terlihat pada masyarakat sangat menghargai kepada pegawai yang
bertugas.
difungsikan secara berhasil guna dan berdaya guna. Pada proses pelayanan
terdapat faktor penting dan setiap faktor mempunyai peranan yang berbeda-beda
a. Faktor Kesadaran
b. Faktor Aturan
21
Aturan sebagai perangkat penting dalam segala tindakan pekerjaan
seseorang. Oleh karena itu, setiap aturan secara langsung atau tidak
hal penting :
1) Kewenangan
3) Kemampuan bahasa
4) Pemahaman pelaksanaan
c. Faktor organisasi
Faktor organisasi tidak hanya terdiri dari susunan organisasi tetapi
perlu adanya sarana pendukung yaitu sistem, prosedur, dan metode untuk
d. Faktor pendapatan
imbalan atas tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan orang lain.
Pendapatan dalam bentuk uang, iuran atau fasilitas dalam jaka waktu
tertentu
e. Faktor kemampuan
22
Faktor kemampuan merupakan titik ukur untuk mengetahui sejauh
menghemat waktu
pelayanan secara optimal, baik berupa pelayanan verbal, pelayanan tulisan atau
23
faktor tersebut meliputi: “kepemimpinan, pendidikan, perencanaan, review,
baik. Faktor yang harus diperhatikan meliputi : faktor kesadaran baik dari petugas
pelayanan maupun dari masyarakat; faktor aturan yang telah di tentukan oleh
instansi pemberi layanan; faktor organisasi yang baik; faktor imabalan atau gaji;
faktor kemampuan dalam bekerja; faktor sarana dan prasarana; komunikasi dan
pendidikan.
pemerintah lainnya, baik pusat maupun daerah termasuk Badan Usaha Milik
Salah satu yang dianggap sebagai biang keladinya adalah bentuk orang birokrasi,
sehingga birokrasi adalah tipe dari orang yang dimaksudkan untuk mencapai
24
tugas-tugas administratif yang besar dengan cara mengkoordinir secara sistematis
mempunyai pembagian kerja dan struktur jabatan yang jelas sehingga komponen
Adapun yang menjadi ciri ideal birokrasi menurut Max Weber antara lain
adalah:
f) Prinsip rasionalitas
25
membuka peluang bagi pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dalam
tugasnya;
b. Melakukan kerjasama;
publik;
peraturan perundang-undangan.
pelayanan;
26
2.1.9 Jenis-jenis Pelayanan Publik
baik itu sebagai nidividu maupun sebagai makluk sosial. Keanekaragaman dan
jenis pelayanan pula, dalam upaya untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia
Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2006:20) kegiatan pelayanan umum atau
a) Pelayanan administratif
sebagainya
27
b) Pelayanan barang
c) Pelayanan jasa
sebagai berikut:
ekonomi.
28
Selain itu, bentuk pelayanan publik yang diberikan kepada
29
penjara, rumah yatim piatu dan lainnya. Secara umum fungsi
cukup;
emosional penyelenggara.
umum mencakup lingkup kegiatan dan jenis-jenis yang sangat luas. Dengan kata
kalangan, baik dari pemerintah sebagai pihak pemberi layanan maupun dari
social dengan subyektivitas, lebih tergantung pada nilai, parasaan dan perilaku.
30
pelayanan yang berkualitas itu tidak hanya ditentukan oleh pihak yang
melayani, tetapi juga pihak yang ingin dipuaskan. Dan yang menjadi prinsip-
lain:
b. Proses dan prosedur itu harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat.
lainnya.
31
1. Tangible, atau bukti fisik yaitu kemampuan dalam
dan terpercaya.
jelas.
tidaknya sebuah organisasi dapat dinilai dari kualitas layanan yang diberikan oleh
32
organisasi tersebut karena pelayanan yang berkualitas akan meningkatkan
sebelumnya :
ANALISIS KUALITAS PELAYANANPUBLIK
33
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran tentang Analisis Kualitas Pelayanan
34
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian kualitatif yang wujud datanya berupa deskripsi objek penelitian yaitu
mendapat data yang tepat maka perlu ditentukan informan yang memiliki
Samarinda. Oleh karena itu, diperlukan subyek yang memenuhi parameter yang
35
dianggap paling mengetahui dan memahami penyelenggaraan kegiatan pelayanan
delapan orang masyarakat yaitu Rekkha, Dika, Josua, Rini, Albin, Rosmini,
Mustafa, dan Ade sebagai penggunan layanan yang dianggap mampu memberikan
1. Observasi
mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.
Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk
penelitian ini dilakukan dengan cara melihat secara langsung pelayanan yang
36
2. Wawancara
oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiah, di
mana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode
terstruktur, dimana peneliti memiliki kebebasan dalam bertanya dan mengatur alur
serta setting wawancara. Tidak ada pertanyaan yang sudah disusun sebelumnya,
3. Dokumentasi
memperkuat hasil penelitian, sehingga diperoleh data yang asli, lengkap, dan
bukan berdasarkan perkiraan, atau dengan mengambil data yang sudah tersedia
dalam catatan dokumen yang sudah ada. Dokumentasi ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data-data seperti struktur organisasi, visi dan misi instansi, serta
bukti berupa foto pelayanan yang dilakukan oleh pegawai instansi terkait.
37
3.4 Fokus Penelitian
• Kehandalan (Reliability)
• Jaminan (assurance)
• Empati (Emphaty).
Teknik analisis data dalam penelitian adalah tahap yang paling penting dan
yang diteliti.
38
sampai datanya mengakibatkan variasi data yang tinggi.Data yang diperoleh
kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat
Pengumpulan Penyajian
Data data
Kondensasi Kesimpulan/Verifikasi
data
1. Pengumpulan data
Data pertama atau mentah dikumpulkan dalam suatu penelitian
2. Kondensasi data
yang dikumpulkan dari penelitian ke dalam catatan yang telah disortir atau
39
diperiksa. Tahap ini merupakan tahap analisa data yang dipertajam atau
3. Penyajian Data
4. Penarikan Kesimpulan
Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi
Jadwal penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2019 hingga beberapa
40
Agustus 1945 Samarinda, sekaligus memohon kesediaan dosen
pembimbing.
3. Bulan Oktober-November 2019, tahap penulisan Bab I, Bab II, Bab III
Disudukcapil terkait.
pembimbing.
9. Bulan Mei 2020, minggu ke dua seminar hasil penelitian dan ujian skripsi.
41
BAB IV
MenurutInstansi ini berdiri pada tahun 1984 beralamatkan di Jl. Milono No.1.
hak sipil, maka pembangunan dan penduduk adalah dua hal yang memiliki
Kota Samarinda adalah Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur yang wilayah
daratannya terdiri dari dua wilayah yaitu wilayah kota dan wilayah sebrang.
dan dibelah oleh Sungai Mahakam. Secara astronomis dan geografis Kota
42
d. Sebelah Selatan : dengan Kutai Kartanegara
Luas wilayah kota samarinda adalah 718,00 km2 dan terletak antara
117003’00” bujur timur dan 1170018”14” bujur timur serta diantara 00019’02”
lintang selatan dan 00042’34” lintang selatan 1 sejak akhir tahun 2010 kota
samarinda kota, sambutan, samarinda seberang, loa janan ilir, sungai kunjang,
samarinda ulu, samarinda utara, dan sungai pinang. Sedangkan jumlah desa di
Table 4.1
43
Penduduk kota samarinda dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang
cukup berarti. Pada tahun 2019, jumlah penduduk kota samarinda sebanyak
125,553 jiwa atau 16,1% dari total penduduk kota samarinda. Tingkat kepadatan
penduduk di kota samarinda pada tahun 2019 adalah 1.088 jiwa/km2. Kepadatan
Berdasarkan data pelayanan SIAK pada bulan Desember tahun 2018 pada
data pelayanan Dinas Kependuduk dan Pencatatan Sipil kota samarinda penduduk
samarinda berjumlah 950.994 jiwa terdiri dari 492.867 jiwa Laki-laki dan 458.127
terpadat yaitu dengan luas wilayah 22.12 km2 mempunyai jumlah penduduk
cukup besar mencapai 157.949 jiwa dengan kepadatan penduduk 7.247 jiwa/km2.
dengan luas wilayah 11.12 km2 mempunyai jumlah penduduk cukup besar
44
4.1.3. Visi
mandatnya, telah menetapkan Visi dan Misi dalam Renstra SKPD sebagai tindak
Efektif Efisien”. dalam mencapai visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai
e. Maksimalisasi sosialisasi
4.1.4. Misi
dan melaksanakan untuk mewujudkan visi maka perlu melaksanakan Misi sebagai
berikut:
teknologi informasi
45
b. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan administrasi kependudukan
pembangunan budaya kerja dengan penguatan semangat nilai budaya kerja dan
untuk mendukung sistem kerja agar dapat berjalan dengan baik melalui
peneteapan motto yang disingkat dan ditetapkan adalah (5S + 1I)Salam, Sapa,
Table 4.2
No Nama Jenis Kelamin Jabatan
1 H. Abdullah,SH,M,Psi L Kepala Dinas
2 H.M.Subhan, S.Sos L Sekretaris
3 Drs. Hairil Anwar , M.Si L Kabid pend. Penduduk
46
4 Drs. Juwito, M.Si L Kabid PDIP
5 H. Aaricf Rachman, SH L Kabid pencatatan sipil
6 Sri Hardani, SE P Kasi Identitas
7 Nurdin Yusuf, S,Sos, MSi L Kasi Monitoring
8 Didik Purwanto. SSTP, MSi L Kabid PIAK
9 Sunoto.S.Kom.MM L Kasi pemanfaatan data
10 Dra. Hj. Asniar P Kasi perkawinan & cerai
11 Dra. Hj. Norhayati P Kasi verifikai
12 Dra. Rusmi Eryani P Kasubag Umum
13 Kartiningsih, SH P Kasi Informasi
14 Hj. Rita Hartati, A,Ma.Pd P Kasi penyerasian
15 Saipul Bahri, SE L Kasi Pindah Datang pend
16 Daisylita, S.Sos P Kasubag Perencanaan
17 Leliana, SE P Kasubag Keuangan
18 Muhammad Faried, SE L Kasi Pengolahan Data
19 Muhammad Rofiq, S.Kom L Kasi Pengembangan
20 Hj. Juma’ah, SE P Staff
21 Christiana, SE P Staff
22 H. Lalilul Rachman, SE L Kasi Kelahiran
23 Supriyanto, Amd, SKM,MSi L Kasi Pengolah Data
2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat Daerah Kota Samarinda, maka
perlu menetapkan susunan organisasi, tata kerja, tugas, fungsi, dan rincian tugas
47
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris Membawahi ;
a. Seksi Kelahiran
a. Seksi Kerjasama
48
4.4.8. Pelayanan Umum di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
13.00 – 15.00
2. Jenis Pelayanan
Table 4.3
No Jenis Layanan Layanan
1 Pendaftaran Penduduk dan Pembuatan KK
E-KTP
Pencatatan Sipil Sipil
Kutipan Akta Kelahiran
Kutipan Akta Kematian
Kutipan Akta Perkawinan
Kutipan Akta Perceraian
Pencatatan Perubahan Identitas
Pencatatan Pengesahan Anak
Surat Keterangan Belum Pernah
Menikah Non Muslim
Surat Mutasi Pencatatan
Perkawainan
Pembetulan Akta
aktivitas dan atau metode langkah demi langkah secara pasti dalam
1. Akta Kelahiran
49
a. Pemohon mengambil nomor antrian , mengisi blanko/formulir
2. Akte Kematian
a. Mengisi blanko/Formulir
f. Surat kuasa bermaterai 6000 dan fotocopy KTP yang diberi kuasa
3. Akta perkawinan
a. Mengisi blanko/formulir
50
h. Fotocopy KTP saksi 2 orang
4. Akta perceraian
a. Mengisi blanko/formulir
hukum (legalisir)
a. Mengisi blanko/formulir
a. Mengisi blanko/formulir
51
c. Kutioan akta perkawinan/buku nikah asli dan copy
c. Pengantar darikelurahan
a. Mengisi blanko
Pada bagian ini peneliti akan menyajikan hasil wawancara yang diperoleh
52
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda mempunyai
jawaban hasil wawancara yang tidak sesuai dengan jumlah pertanyaan, seperti
53
diperbolehkan masuk ke ruangan karena adanya covid 19, hanya
prasana di Disdukcapil.
1. Pembetulan Akta
3. Pembetulan KK
penilaian kualitas layanan, yang termasuk dalam aspek ini ialah sarana prasarana
54
Selain itu, faktor kenyamanan dan kebersihan ruangan pelayanan dan
layanan ialah faktor kebersihan dan kenyamanan ruang pelayanan serta kerapian
penampilan pegawai.
terkait bukti fisik (tangible) berdasarkan sarana dan prasarana serta kerapian
“Untuk peralatan penunjang pegawai kalau itu cukup baik saja, namun
dari segi kendala kita yaitu ruangan, ruangannya kurang memadai, misalnya
kepala bidang dan kasi dari berbagai bidang bergabung menjadi satu ruangan,
dan itu akan menghambat proses kerja ataupun pencetakan. Seharusnya ada
ruangan tersendiri khusus untuk berbagai bidang, tidak boleh bercampur. Tapi
55
fisik (tangible) berdasarkan sarana dan prasarana serta kerapian penampilan
ruangan untuk menunggu juga nyaman sudah ada Ac, dan juga bersih, cuma agak
sempit aja sih. Disdukcapil juga menyediakan kamar mandi dan juga
seragam dan sudah ada jadwalnya masing-masing sesuai SK yang sudah disusun,
untuk kotak saran dulu sempat ada, tapi sudah 6 bulan terkahir sudah tidak ada.”
selasa itu pakai seragam putih biru, terus kalau rabu kotak kotak cokelat, hari
kamisnya pakai baju hitam degradasi ada sarung Samarindanya, dan kalau jumat
bebas mau baju olahraga atau batik. Kalau sarana dan prasarananya menurut
renovasi”
56
“Menurut saya untuk seragam pegawainya sudah rapi, dan untuk
ruangannya sudah bersih dan rapi, cuma terlalu sempit ruangannya, dan kondisi
fasilitas dalam hal menunggu pelayanan menurut saya kurang, karena panas
“Petugas Disdukcapil rapi memakai baju yang sama, kursi yang ada
diruangan cukup banyak sehingga tidak ada masyarakat yang tidak kebagian
tempat duduk, tapi ruangan terlalu sempit, sedangkan yang berurusan banyak.”
“Untuk pakaian saya kira sudah rapi mba, semua petugas menggunakan
seragam yang sama semua. Ruangan cukup bersih, untuk sarana dan prasarana
sudah cukup baik, tapi menurut saya ruangan nya kurang luas dan masih banyak
masyarakat yang menulis di lantai atau dinding karena tidak adanya meja khusus
untuk kami”
57
4.2.2. Kehandalan (Reliability)
Suatu pelayanan yang baik dan berkualitas perlu memiliki kehandalan dan
memuaskan. Hal ini sangat diperlukan agar tercipta kepuasan dalam diri
teman-teman sudah tau tugas dab SOP dibidangnyaa masing-masing dan petugas
memiliki kemampuan untuk menggunakan alat bantu, dan sekarang itu sistem nya
tanda tangan barkot atau online yaitu seperti Kadis itu dikasih akun dari pusat
dan tinggal ceklis menyetujui menggunakan barkot atau online, tidak perlu harus
menemui Kadis nya untuk mendapatkan tangan pengesahan seperti dulu yang
58
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Ni Made Suryawardani Irna
Operasional Prosedur yang berlaku mba, karena kita ngeliat prosedur itu dari
berkas yang dibawa dan kelengkapan yang dibawa oleh orang tersebut, dan untuk
Hal yang sama juga dirasakan oleh Bapak Mustafa selaku masyarakat
59
(Hasil wawancara 23 April)
Begitu juga hasil wawancara peneliti dengan Ibu Ade selaku masyarakat
mengatakan bahwa :
“Menurut saya sih sebagai masyarakat biasa, yang kadang tidak tau
prosedurnya seperti apa, jadi waktu itu saya tanya dan dijelasin, sepertinya sih
sudah sesuai prosedur, dan juga pegawai disana sepertinya sudah mempunyai
“Sepertinya sudah mba, karena informasi yang diberikan juga sudah jelas
kepada saya, untuk kemampuan dibidang IT saya tidak tau, karena saya juga
60
kesigapan pegawai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Daya tanggap
pelayanan.
bahwa:
dari masyarakat bahwa ada petugas yang kurang dalam pelayanan ataupun
kurang disiplin, biasanya para staff itu akan ditegur langsung oleh kasi di bagian
bidang mana yang melakukan kesalahan dan akan di evaluasi untuk lebih baik
Berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Novita Sari selaku petugas
61
(responsivenes)berdasarkankemampuan memberikan informasi, merespon,
menyikapinya dengan harus sadar diri, itu kemarin siapa yang melakukan
13 orang yang bertugas, dan akan dievaluasi untuk kedepannya dan segera
“untuk papan informasi sudah saya liat ada didepan, dan sikap petugas
Selain itu berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Ade selaku
“Di depan pintu masuk sudah disediakan papan informasi, dan papan nya
besar banget. Petugasnya ramah dan kasih tau apa saja yang kurang”
62
Adapun hasil wawancara peneliti dengan Bapak Josua selaku masyarakat
mengatakan bahwa:
“Sebelum adanya himbauan covid ini pelayanan nya cepet, tapi semenjak
covid ini kami merasa kesulitan, karena kita tidak bisa berinteraksi langsung kan,
yang menyulitkan itu kita harus kirim data melalui WhatsApp, sementara yang
mengirim data banyak, kata pegawainya bisa ratusan bahkan ribuan, dan
menunggu respon dari Disdukcapil itu lama sekali, padahal sebelum online
prosesnya cepet, apalagi urusan kita banyak, bukan cuma ini aja yang diurus,
jadi saya berharap prosesnya bisa lebih cepat, papan informasi sudah jelas ada
didepan saya”
mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas. Jaminan yang dimaksud dapat
63
terwujud apabila pegawai di kantor dinas pemerintahan dapat menumbuhkan
masyarakat.
cukup satu hari saja prosesnya selesai, dari MENPAN pun Disdukcapil
Samarinda mendapatkan kategori baik yaitu A-, cuma kita disini ingin
meningkatkan lagi kalau bisa jadi A+, kalau dulu proses pelayanan bisa sampai 2
atau 3 hari, sekarang sudah ada peningkatan menjadi 1 hari, malahan Bapak
Kepala Dinas ingin pelayanan hitungan menit, tapi untuk saat ini sepertinya
belum sanggup untuk hitungan menit, kecuali surat keterangan belum menikah
atau mutasi nikah keluar kota itu bisa hitungan menit atau disebut SIPAHIT
sistem cepat hitunga menit, dan untuk kemudahan pelayanan Disdukcapil baru
64
menghindari kontak langsung dari kerumunan massa agar tidak memperluas
sesuai, dan juga diberikan jaminan kapan prosesnya selesai. Jadi kalau hari ini
kadang berkasnya masuk di loket, setelah itu masuk ke dalam dan di cek lagi dan
di verifikasi lagi. Misalkan di loket lolos, tapi belum tentu saat verifikasi lolos.
Karena kadang khilaf misalkan kurang satu huruf atau selisih satu spasi, berarti
ada kesalahan dan berkas ini belum bisa diambil besok, jadi pada saat besoknya
orang itu pengambilan berkas, kami jelaskan lagi ternyata berkasnya ada yang
salah, otomatis harus dirubah lagi, kecuali E-Ktp karena blanko sering habis, dan
harus dijemput ke pusat blankonya, jadi sulit untuk memberikan jaminan kapan
prosesnya selesai memang rumit untuk masalah KTP, untuk keamanan sih di area
parkiran kurang, karena sering kehilangan helm, dan karena kita pun tidak tau
siapa siapa saja yang datang dan orang darimana karena banyak yang mengurus,
65
Adapun hasil wawancara peneliti dengan Ibu Ade selaku masyarakat di
mengatakan bahwa :
“Tingkat ketepatan waktu proses pelayanan nya sangat cepat dan ringkas
sih, untuk pembuatan kartu keluarga cukup 2 hari, menurut saya sangat cepat
karena tinggal antar berkasnya dan diberitahu bahwa selesainya besok. Untuk
keamanan pada saat pintu masuk ada satpam yang membantu dan mengarahkan”
mengatakan bahwa :
“Menurut saya sangat cepat sih, petugasnya suruh ambil besok jam
sekian, dan besoknya saya ambil berkas nya sudah selesai, untuk tingkat
Dan hasil wawancara peneliti dengan ibu Rini Astuti selaku masyarakat di
mengatakan bahwa :
“Kalau berkaitan dengan waktu sih saya pikir mungkin agak terlambat,
karena banyaknya orang yang berurusan di capil ya jadi maklum aja, waktu itu
saya mengurus KTP adik saya, dan disuruh bolak balik kelurahan, waktu saya
66
tanya ke petugas, petugasnya suruh tanya ke orang kelurahan soalnya bukan
wewenang mereka, mereka hanya bisa perpanjang KTP sementara, dan ujung-
ujungnya saya bikin KTP pas ada pembutan KTP massal di kantor gubernur,
untuk keamanan ya cukup aman ada satpamnya yang berjaga didepan pintu”
mengatakan bahwa :
“Cepat sekali mba cuma 2 hari selesai akte saya selesai, untuk keamanan
di area parkir kurang, apalagi saya harus parkir diluar daripada kantor untuk
Empati ialah perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
keinginan mereka. Dimensi empati ini memegang peranan yang penting dalam
mengukur kualitas pelayanan, sebab sikap yang baik dari pegawai pelayanan akan
67
Untuk mengetahui sikap pegawai dalam memberikan layanan kepada
penerimana layanan.
“Selama ini kami sudah berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik
serta kepedulian yang baik pula kepada masyarakat, kami juga sudah melakukan
pelayanan sesuai SOP, Jika melihat ada masyarakat yang kesulitan atau bingung
pastinya kita menanyakan kesulitan apa itu, dan kita akan memberikan informasi
mengatakan bahwa :
informasi itu kita punya loket informasi, jadi untuk masyarakat yang kebingungan
atau merasa kesulitan bisa langsung tanyakan ke loket informasi, disitu akan
68
(Hasil wawancara 22 April 2020)
mengatakan bahwa :
baik, petugas juga menjelaskan secara rinci apa saja yang saya tanya, dan waktu
itu saya tidak membawa pulpen, dan disdukcapil juga sudah menyediakan pulpen
untuk masyarakat”
Selain itu berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rini selaku
mengatakan bahwa :
69
Selain itu berikut hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rosmini selaku
prosesnya sangat cepat, ini hanya karena covid aja lamban, padahal biasanya
Disdukcapil ini rame sekali yang datang, bahkan pernah sampai keluar ruangan
saking banyaknya, dan saya liat Kepala Dinas ikut turun tangan untuk
70
4.3.1. Bukti fisik (tangible)
perubahan dan perbaikan yang mengarah pada kepuasan masyarakat. Salah satu
masalah fasilitas layanan. Peranan sarana pelayanan sangat penting dan salah satu
dengan adanya sarana pelayanan yang memadai dapat membuat pelayanan pada
ruangan pelayanan.
publik yang sudah berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dalam dimensi ini
berjalan sesuai dengan harapan masyarakat yaitu fasilitas fisik. Fasilitas yang
belum memadai seperti hanya memiliki satu layar TV monitor untuk melihat
nomor antrian, tidak ada nya meja khusus untuk masyarakat menulis sehingga
71
banyak masyarakat yang menulis di lantai dan dinding kantor, Selain itu juga
ruangan terlalu sempit atau tidak luas, sedangkan yang berurusan banyak, ruangan
staff pun tergabung bercampuran dari berbagai bidang, dan itu mempengaruhi
karena Ac di ruang tunggu tidak terasa sehingga pada siang hari masyarakat
layanan karena jika pengguna pelayanan sudah merasa nyaman dengan apa yang
disediakan maka akan berpengaruh baik untuk penyedia layanan. Sebaliknya jika
pengguna layanan belum merasa nyaman maka akan berpengaruh buruk bagi
penyedia pelayanan.
narasumber, diketahui bahwa masih perlu adanya peningkatan fasilitas fisik serta
tersebut sesuai dengan salah satu prinsip pelayanan yang tercantum dalam
yaitu tersedianya sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang
72
4.3.2. Kehandalan (Reliability)
pelayanan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, Aparatur Sipil Negara (ASN)
memuaskan. Hal-hal yang terlibat dalam aspek ini yaitu, seperti ketepatan waktu,
Kualitas pelayanan publik tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila
melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat waktu. Hal ini dapat terlaksana
ketentuan aturan yang berlaku atau biasa disebut Standar Operasional Pelayanan
(SOP). Namun untuk pemrosesan layanan KTP masih banyak masyarakat yang
ketepatan dan kepastian biaya yang dibebankan pada masyarakat juga sudah jelas
tidak dipungut biaya atau gratis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya syarat, alur
73
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Samarinda sebagai
paling utama dan perlu diperhatikan, karena dengan kehandalan yang dimiliki
masyarakat, handal dalam segi waktu dan ketepatan proses pelayanan sesuai SOP,
baik selama proses pelayanan berlangsung. Apabila ada keluhan dari masyarakat
maka Disdukcapil akan segera menindak lanjuti. Hal tersebut sesuai dalam
74
4.3.3. Daya Tanggap (responsivenes)
menjadi bukti serta tindakan nyata yang dilakukan organisasi dalam menjawab
serta mengenali kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat. Dimensi ini merupakan
kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
dengan keperluan pelayanan yang jelas. Pelayanan yang responsif atau tanggap
juga sangat dipengaruhi oleh sikap pegawai. Salah satunya adalah kesigapan dan
pengguna layanan.
75
mendetail, dan mengarahkan. Apabila hal tersebut dapat terus dipertahankan oleh
Samarinda dengan baik, maka akan tercipta pelayanan prima serta kinerja pegawai
yang berkualitas.
Samarinda tanggap dan sigap melayani masyarakat dengan baik, apabila ada yang
maupun web Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kota Samarinda yang
ditelusuri penulis masih kurang cepat di respon atau dijawab oleh petugas, untuk
(WhatsApp) untuk menghindari penyebaran Covid 19, tetapi masih banyak warga
yang diberikan tidak dapat dihubungi. Selain itu, pegawai di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan sipil Kota Samarinda juga menanggapi dan menindaklanjuti kritik
dan saran yang diberikan oleh masyarakat dan selalu ada evaluasi setiap 6 bulan
sekali.
76
Hal diatas sudah sesuai dengan kriteria dasar penilaian terhadap pelayanan
menurut Pararasuraman dkk yang dikutip oleh fandy tjiptono yaitu responsiviness
atau tanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan meberikan pelayanan
yang cepat dan tepat kepada masyarakat dengan menyampaikan informasi yang
jelas.
pelayanan yang baik dan berkualitas. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
mendapatkan pelayanan yang baik dan berkualitas. Jaminan yang dimaksud dalam
penelitian ini ialah jaminan berupa kemudahan layanan dan jaminan keamanan
77
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada beberapa narasumber
karna semua persyaratan yang harus di penuhi telah dijelaskan oleh petugas. Di
bertatap muka dikarenakan adanya penyebaran covid 19, maka dari itu
corona yang semakin luas. Tetapi di lain hal,Dinas Kependudukan dan Pencatatan
terlebih dibagian area parkir, karena tidak adanya petugas yang mengatur dan
kepada pengguna layanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para pegawai.
Jika pengguna layanan sudah diberikan jaminan terkait dengan pelayanan, maka
terhadap jasa yang diberikan. Seperti yang sudah tertera di pasal 4 Undang-
78
kepastian hukum yaitu jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam
Samarinda, Sikap empati ini dapat diwujudkan misalnya dengan cara memberikan
pelayanan dengan ramah. Pengguna layanan akan merasa puas jika pegawai
layanan.
kepada pengguna layanan, salah satu contohnya yaitu dengan tersenyum dan
maka akan timbul rasa nyaman pada pengguna layanan. Keramahan memang
bukan aset, tetapi keramahan adalah kunci sukses bagi penyedia layanan untuk
Pencatatan Sipil Kota Samarinda baik dan ramah dalam melayani. Keramahan
79
telah menerapkan prinsip pelayanan dengan baik, khususnya dalam menerapkan
aspek empati.Hal ini telah dimiliki oleh pegawai di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Samarinda, terbukti dengan adanya motto pelayanan yaitu
salam, sapa, senyum, sopan, santun, dan ikhlas yang diterapkan oleh pegawai
sikap empati.
pelayanan menurut Pararasuraman dkk yang dikutip oleh fandy tjiptono yaitu
individual atau pribadi yang diberikan kepada penerima layanan dengan berupaya
80
Daftar Pustaka
BUKU
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Rineka citta, Jakarta.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2006. Manajemen Pelayanan, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
81
Sinambela, Litjan Poltak. 2011. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan,
Implementasi, Bumi Aksara, Jakarta .
SUMBER INTERNET
Pukul 19.00
82