Anda di halaman 1dari 15

”PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR TRADISIONAL”

(Studi Kasus Pasar Tradisional di lingkungan Pasar Segiri Samarinda)

Pajar Kurnia
Universitas Muhammadiyah Kaltim
Email : 12233464848de@gmail.com

ABSTRAK

Kota-kota di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat terkait dengan pertumbuhan


pasar modern dan semi modern yang menjadi pesaing bagi pasar tradisional. Secara berangsur-
angsur pasar tradisional mengalami penyusutan sehingga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi,
dimana organisasi pasar yang ada masih sangat sederhana dengan tingkat efisiensi dan spesialisasi
yang rendah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif, dimana dilakukan analisis regresi
berganda untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli
pada pasar tradisional Segiri Samarinda. Saran penelitian adalah, pihak pengelola pasar tradisional
Segiri Samarinda harus lebih meningkatkan kualitas layanan dan kebersihan lokasi, agar konsumen
tertarik untuk berbelanja pada pasar tradisional Segiri Samarinda.

Kata kunci: lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan.

ABSTRACT

Cities in Indonesia experience rapid development associated with the growth of modern and
semi modern markets, a competitor for the traditional market. Traditional market gradually
experiences shrinkage resulting effect on the economic activity. The traditional market is a meeting
point of sellers and buyers to make deals, where the existing market organisations is very simple with
a level of low specialization and efficiency. This research is a type of associative research, which
conducted multiple regression analysis to relationship between independent and dependent variable.
This research showed that location, product diversity, price, and service qualityhad
significantimpacton the buying interest at Samarinda traditional market Segiri. It is suggested, the
manager of Segiri Samarinda traditional market should further enhance the service quality and
cleanliness of the location, so that consumers would become more interested in buying daily needs at
Segiri Samarindai tradisional market.

Keywords: location, product diversity, price, and service quality.


A. Latar Belakang
Pemasaran sangat berperan dalam keberhasilan suatu usaha, pemasaran di
gunakan oleh para pengusaha sebagai sarana untuk mempengaruhi pelanggan dalam
melakukan pembelian produk untuk medapatkan keunutungan yang banyak.
Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu
ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara
membuat dan menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pasar begitu akrab dengan lehidupan masyarakat, baik di kota maupun di desa.
Di pasar dapat berbelanja sayuran, daging, sembilan kebutuhan pokok. Pasar
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli guna melakukan transaksi
ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau sumberdaya
ekonomi dan sebagai faktor produksi lainnya. Saat ini hampir setiap kota besar di
Indonesia mengalami perkembangan berkaitan dengan pertumbuhan pasar modern
dan semi modern yang menjadi pesaing di pasar tradisional.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada
proses tawar menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Pasar
tradisional berangsur-angsur mengalami penyusutan sehingga berpengaruh terhadap
kegiatan ekonomi. penyusutan terjadi karena berubahnya preferensi masyarakat
berbelanja dari pasar tradisional ke pasar modern dan semi modern.
Kualitas produk menjadi hal penting untuk meningkatkan pasar tradisional.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan dipasar, utnuk memuasakan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam produk di pasar tradisional harus
memiliki kualitas yang baik sama halnya dalam pasar modern. Kualitas produk
merupakan pencerminan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang
mencangkup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam
pengemasan dan reparasi produk. Konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi
mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
Harga murah saja tidak menjadi jaminan bagi pasar tradisional untuk dapat
kembali merebut pangsa pasarnya yang sudah hilang, karena dibalik itu ada pasar
modern yang mampu menawarkan harga yang sama bahkan lebih murah dari pasar
tradisional. Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk sebuah produk
atau jasa. Lebih jauh lagi harga merupakan sejumlah niolai yang konsumen tukarkan
untuk umlah manfaat dengna memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.
Dalam sebuah persaingan tentu di butuhkan suatu pelayanan yang baik.
Kualitas pelayanan merupakan evaliuasi konsumen tentang kesempurnaan kinerja
layanan. Kuliatas pelayanan bersifat dinamis yaitu berubah menurut konsumen.
Dalam persaingan pasar apabila kualitas pelayanan bagus dan dapat membuat
konsumen merasa nyaman maka akan mengakibatkan minat konsumen dan kepuasan
konsumen akan semkain bertambah.
Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui apakah kulitas
produk, harga dan kuliatas pelayanan berpengaruh terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional, khususnya di kabupaten Segiri Samarinda. Dengan ini, penulis
mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Beli Konsumen di Pasar Tradisional Segiri Samarinda”.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi masalahnya
meliputi Kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat
beli konsumen di pasar tradisional.

Berdasarkan identifikasi masalah yang di peroleh oleh penulis maka adapun


batasan dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengaruh kualitas produk,
harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Segiri
Samarinda.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional Segiri Samarinda ?
2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Segiri Samarinda ?
3. Apakah kulitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen
di pasar tradisional Segiri Samarinda ?
4. Apakah kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpangaruh siginifikan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Segiri Samarinda ?
D. Tujuan
1. Mengkaji pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Segiri Samarinda
2. Mengkaji pengaruh harga terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Segiri
Samarinda
3. Mengkaji pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Segiri Samarinda
4. Mengkaji pengaruh kulaitas peoduk, harga dan kualitas peayanan terhadap minat
beli konsumen di pasar tradisional Segiri Samarinda
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi. Hasil penelitian ini juga
diharapkan untuk menambah wawasan dan bukti empiris mengenai kualitas
produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional.
2. Secara praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna dalam
memberikan saran dan informasi pedagang atau pengusaha di pasar tradisional
Segiri Samarinda dalam mempertahankan dan meningkatkan lualitas produk,
harga dan kuliatas pelayanan dalam persaingan di era modern saat ini.
3. Bagi peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dengan
objek yang sama.
F. Landasan Teori
1. Kerangka Teori
a. Pemasaran
Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh
individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka,
dengan cara membuat dan menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Visi
pemasaran yaitu harus menjadi suatu konsep bisnis strategi yang bisa memberikan
kepuasan berkelanjutan, bukan kepuasan sesaat untuk untuk tiga stake holder
utama di setiap perusahaan yaitu pelanggan, karyawan dan pemilik perushaan.
Misi pemasaran yaitu pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar salah satu
anggota tubuh suatu perusahaan, karena setiap seksi atau orang dalam perusahaan
harus faham dan menjadi unsur pemasaran.
Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingakatan
tertentu yang masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.
a. Pada tingkat pimpinan pemasarnan adalah pebekanan pada analisis struktur
pasar, orientasi dan dukungan pelanggan, serta memposisikan pelanggan
dalam mengawasi rantai nilai (value chain). Dalam sebuah lembaga atau
perusahaan banyak bagian-bagian, atau depatemen yang menghasilkan nilai
bagi pelanggan, mislanya bagian pembeli bahan baku, bagian produksi, bagian
keuangan, bagian urusan langgana, dan sebagainya. Aktivitas mereka ini harus
dibina atau di arahkan agar lebih memuaskan pada pelanggan.
b. Pada tingkat bisnis atau SBU. Disini pemasaran adalah untuk segmentasi pasar
dan targeting pasar. Unit bisnis harus sering menekankan pada karakteristik
produk yang akan dipasarkan dan lebih mengenai needs dan wants dari
konsumen.
c. Pada tingkat operasional, ini berarti marketing in action, para petugas haus
melaksanakan berbagai praktik marketing mix, mecari kombinasi dari bauran
yang paling maksimal, apakah lebih menekankan pada produk, harga,tempat,
atau promosi dan sebagainya.

Menurut Gronroos (1987) pemasaran bertujuan untuk menjalin,


mengembangkan, dan mengomersialisasikan hubungan dengan pelanggan untuk
jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak dapat
terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses pertukaran dan saling memenuhi janji.

Gronroos (1993) mendefinisikan pemasaran adalah mengembangkan,


mempertahankan, dan meningkatkan relasi degnan para pelanggan dan mitra
lainnya, dengan mendapatkan laba, sedemikian rupa sehingga tujuan masing-
masing pihak tercapai. Hal ini bisa di wujudkan melalui pertukaran dan
pemenuhan janji yang saling menguntungkan.

Empat pilar dalam konsep pemasaran terdiri dari pasar saran (target market),
kebutuhan konsumen, pemasaran yang terintegrasi, dan profitabilitas.
Keberhasilan pemasaran sangat di tentukan oleh kemampuan organisasi dalam
membedakan lima jenis kebutuhan, terdiri dari :

a. Kebutuhan yang dijelaskan, contohnya konsumen membutuhkan mobil yang


tidak mahal.
b. Kebutuhan yang sebenarnya, contohnya konsumen membutuhkan mobil yang
biaya operasionlanya rendah.
c. Kebutuhan yang tidak di jelaskan, contohnya konsumen berharap pada pihak
dealer mobil tersebut memberikan pelayanan yang baik.
d. Kebutuhan kesenangan contohnya konsumen mengharapkan agar dealer mobil
tersebut juga menambahkan head unit lengkap dengan sistem navigasi terkini.
e. Kebuthan rahasia, contohnya konsumen ingin dirinya dipandang sebagai
konsumen yang cerdas dalam memilih produk oleh temen-temannya.
b. Kualitas Produk
Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud,
termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko
yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang di terima oleh
pembeli guna memuaskan keinginannya.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan di pasar, untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa,
pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide.
Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti
makanan, pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud
seperti pelayanan jasa. Semua di peruntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan
keinginan dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar
memuaskan kebutuhan, tetapi ua bertujuan memusakan keinginan. Misalnya,
membeli bentuk sepatu gaya, warna, merk, dan harga yang menimbulkan atau
mengangkat pretise.
Kualitas produk merupakan satu dari salah satu alat yang paling sering di
gunakan oleh pemasar untuk melakukan positioning. Kualitas mempunyai imbas
langsung terasa pada produk. Hal ini akan semakin mendekatkan pemasar dengan
nilai-nilai pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yakni level dan konsistensi. Dalam
mengembangkan produk baru,, pemasar pertama-tama harus memilih level dari
kualitas yang akan mendukung posisi produk pada pasar sasaran.
Di luar dari level kualitas, kualitas yang tinggi juga berarti level yang tinggi
dari konsistensi. Seluruh perusahaan harus berusaha untuk memberikan kualitas
yang baik.
Ada beberapa tingkatan produk, pada tiap tingkatan ada nilai tambahannya,
seperti yang di ungkapkan oleh Kotler yaiu:
a. Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu yang di beli
oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa di penuhi secara baik oleh
produsen, seperti orang mau menginap di hotel, agar ia dapat tidur dan
istirahat secara memuaskan, oarang masuk estoran ingin makan enak dan
memuaskan.
b. Basic product, sekarang core benefit di ubah menjadi basic product. Oleh
karena itu, kamar tidur hotel di beri perlengkapan, tempat tidur, kama
mandi, handuk, dsb.
c. Expected product, konsumen memiliki suatu harapan terhadap barang dan
jasa yang dibelinya. Maka dari itu, perlengkapan hotel harus disediakan
yang terbaik, bersih, tempat tidur bersih, dan lain sebagainya.
d. Aughmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di luar apa yang
dibayangkan oleh konsumen, misal ada tambahan TV dengan metode
remote control dan lain sebagainya.
e. Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain untuk masa
depan. Produsen harus mencari nilai tambahan lan, yang dapat memuaskan
pelanggannya, dan dapat disajikan sebagai suprisse bagi pelanggannya.
c. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk produk atau jasa,
lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukarkan untuk
jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan sesuatu barang dan jasa.
(kotler dan Amstrong 2001:14)
Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan utility, merupakan konsep
yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang
melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut, dapat memenuhi
kebutuhan, keinginan, dan memuaskan konsumen.
Value merupakan nilai suatu produk untuk situkarkan dengan produk lain.
Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaiu pertukaran antara barang dengan
barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, sksn tetapi sudah
menggunakan uang sebagai ukuran yang ddisebut harga. Jadi harga adalah nilai
suatu barang yang dinyatakan dengan uang.
Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut. Sedangkan
harga pokok barang di tentukan oleh beberapa besar biaya yang dikorbankan
untuk memperoleh atau untuk membuat barang itu. Biaya ialah setiap
pengorbanan untuk membuat suatu barang atau unutk memperoleh suatu barang,
yang bersifat ekonomis rasional. Jadi dalam pengorbanan ini tidak boleh
mengandung unsur pemborosan termasuk unsur kerugian, tidak di bebankan ke
harga pokok.
Pengorbanan dapat dikatan biaya apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Dapat dihitung
b. Dapat di duga sebelumnya
c. Melekat pada produksi
d. Tidak dapat dihindarkan

Kebijakan harga ialah keputusan mengenai harga-harga yang akan di ikuti


untuk suatu jangka tertentu. jadi disini terkandung maksud mengikuti harga pasar.
Untuk menerapkan kebijakan harga perlu diketahui fakor-faktor yang
mempengaruhi antara lain:

a. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya saingan maka
kebijakan harga ditetapkan berdasarkan harga pokok di tambah laba yang
tipis.
b. Penetrasi maksudnya untuk meneroboskan produk-produk baru.
d. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono, kualitas jasa merupakan sesuatu yang persepsikan oleh
pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan
berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka. Pelanggan akan
beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami kebutuhan spesifik
pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.
Ada 5 jenis kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry di
antaranya adalah: bukti fisik yaitu berfokus pada elemen-elemen yang
mempresentasikan pelayanan secara fisik, lokasi, perlengakapan, dan peralatan
yang di gunakannya serta penampilan pegawainya. Keandalan yaitu kemampuan
untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang telah di janjikan dengan tepat
yang meliputi kesesuaian kinerja dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan
akurasi yang tinggi. Ketanggapan yaitu kemauan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan dengan informasi
yang jelas. Dimensi ini menekankan pada perilaku personel yang memberi
pelayanan untuk memperhatikan permintaan, pertanyaan, dan keeratan dari para
pelanggan. Jaminan yaiu kemampuan untuk melahirkan kepercayaan dan
keyakinan pada diri para pelanggan yang meliputi pengetahuan, kesopan santunan
dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para
pelanggan kepada perusahaan. Empai yaitu menekankan pada perlakuan
konsumen sebagai individu yang meliputi syarat untuk peduli, memiliki
pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.
2. Kajian Penelitian Terdahulu
State of the art dimaksudkan untuk menganalisis penelitian sebelumnya yang
pernah ada, yang sejalan dan mempunyai konsep yang hampir sama dengan
penelitian saat ini. Kemudian melihat sejauh mana perbedaan masing – masing
penelitian, sehingga masing – masing penelitian mempunyai tema yang original.

1. Penelitian :Wisnu Widayat, Heri Purwanto (2020)


Judul :ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA,
KEBERAGAMAN PRODUK, SUASANA TOKO DAN LOKASI TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN
Deskripsi :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan, harga, keberagaman produk, suasana toko dan lokasi berpengareruh
terhadap inat beli konsuemn di pasar tradisional Wonosobo.
Hasil :Hasil data penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli konsumen, harga tidak
berpengaruh dan tidak signifikan terhadap minat beli konsumen, keberagaman produk
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen, suasana toko
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen dan lokasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
2. Penelitian :Penna Dian, Muhammad Nadhar , Norhaedah K (2020)
Judul :Analisis Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Keputusan Minat
Beli pada Pasar Tradisional Cakke Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang.
Deskripsi :Peneilitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana kualiatas
pelayanan terhadap keputusan minat beli pada pasar tradisional Cakke, Kecamatan
Anggeraja, Kabupaten Enrekang.(2) Bagaimana harga terhadap keputusan minat beli
pada pasar tradisional Cakke, Kecamatan Aggeraja, Kabupaten Enrekang.
Hasil :Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan
harga terhadap keputusan minat beli pada pasar tradisional Cakke Kecamatan
Aggeraja Kabupaten Enrekang sangat signifikan hal ini mengakibatkan hubungan
antara penjual dan pembeli harus terjalin dengan baik.
3. Penelitian :Achmad Zainul Arif ( 2017 )
Judul :PENGARUH KERAGAMAN PRODUK, KUALITAS PRODUK,
HARGA, DAN LOKASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR
PABEAN SURABAYA
Deskripsi :Penenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara
simultan dan parsial berdasarkan bukti empiris variabel keragaman produk, kualitas
produk, harga, dan lokasi terhadap variabel minat beli di pasar tradisional Pabean
Surabaya.
Hasil :Hasil penelitian menunjukkan variabel keragaman produk, kualitas
produk, harga, dan lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat beli. Secara
parsial variabel kualitas produk dan lokasi tidak berpengaruh terhadap minat beli.
4. Penelitian : Immanuel Gerin Johansyah, Keni Kaniawati (2020)
Judul :THE IMPACT OF PRICE AND QUALITY PRODUCT ON
CONSUMERS’PURCHASING DECISION IN KAOS ANAK FOR KIDS’ (KAFK)
CLOTHING SHOP
Deskripsi :This research aims to know whether the price and quality of the
product influences in purchasing decision of KAFK’s clothing shop consumers.
Hasil :The results showed that the two independent variables, namely price
and product quality, had an effect on determining the dependent variable, namely
consumer purchasing decision in children's clothing shop KaosAnak for Kids.
5. Penelitian :Dini Hidayah , Idris (2019)
Judul :INFLUENCE OF PRICE, PRODUCT QUALITY, LOCATION,
BRAND IMAGE, AND WORD OF MOUTH ON PURCHASING DECISIONS AT
BACARITO PADANG CAFE WITH BUY INTEREST AS A MODERATION
VARIABLE.
Deskripsi :The purpose of this study was to determine the effect of 1) the
influence of prices on purchasing decisions, 2) the effect of product quality on
purchasing decisions, 3) the influence of location on purchasing decisions, 4) the
influence of brand image on purchasing decisions, 5) the effect of word of mouth on
purchasing decisions , 6) the influence of buying interest on purchasing decisions.
Hasil :This study concludes that product quality influences purchasing
decisions with buying interest as a moderating variable able to strengthen or enhance
customer purchasing decisions, also brand image with a purchase interest variable as
moderation is able to increase the influence of brand image on purchasing decisions
and word of mout influences on purchasing decisions with buying interest as
moderation can strengthen or enhance purchasing decisions.

3. Kerangka Pemikiran

X1

X2 Y

X3

4. Hipotesis
H1: Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konumen di pasar
tradisional Segiri Samarinda
H2: Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradsional
Segiri Samarinda
H3: Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Segiri Samarinda
H4: Kualitas Produk, Harga dan Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen di pasar tradisional Segiri Samarinda
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan eksplanatory research, yaitu penelitian yang
menjelaskan hubungan klausal antara variabel-variabel melalui pengujian
hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
asisiatif/hubungan yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan
simultan antara pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap
minat beli konsumen di pasar tradisional Segiri Samarinda.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas oyek /subjek yang
memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk di
pelajarai dan kemudian di tarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang berkunjung di pasar tradisional.
3. Sampel
Menurut Sugiyono, purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel
dengan mengambil sampel yang didasarkan peda pertimbangan tertentu.
Dikarenakan populasi bersifat infinit atau tak terhingga, maka dalam penelitian ini
teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah azzidential sampling yaitu,
teknik penentuan sampel yang dilakukan terhadap orang atau benda berdasarkan
kebetulan ada atau di jumpai, dimana dalam penelitian ini adalah konsumen atau
pembeli yang di jumpai di pasar tradisional Segiri Samarinda.
4. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling adalah cara penelitian mengambil sampel atau
contoh yang representiatif dari populasi yang tersedia. Teknik pengambilan
sampel pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu teknik
pengambilan sampel dimana tiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan
yang sama untuk dijadikan sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel
ini akan memilih anggota populasi yang dapat memberikan informasi secara
maksimal atau yang paling mudah di temui. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan responden dengan mudah dapat dijumpai dengan kriteria-kriteria
tertentu atau yang sering di sebut sebagai purposive sampling.
5. Sumber Data
Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang diperoleh
dilokasi penelitian. Apapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian
lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada pasar
Tradisional Segiri Samarinda. Adapun sumber data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri
oleh organisasi atau perorangan langsung dari objeknya. Data ini diproleh
langsung dari penyebaran angket yang berisikan kuesioner pada para konsumen
atau pembeli yang berkunjung di pasar tradisional Segiri Samarinda.
6. Teknik Pengumpulan Data
salah satu unsur dalam suatu penelitian adalah dipergunakannya suatu metode
tertentu untuk memecahkan masalah, sehingga hasil yang diperoleh dapat di
pertanggungjawabkan. Metode pengumpulan data merupakan langkah yang dapat
menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini
penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
a. Kuesioner
Merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara tertulis pula oleh
responden. Disini, responden diberikan daftar pertanyaan-pertanyaan dan
kewajiban menjawab sesuai dengan alur yang telah ditemukan peneliti.

b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data-data penelitian dapat diamati oleh peneliti.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung tehadap tempat
atau lokasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan data berupa data-data yang mengandung
keterangan dan penjelas, pada penelitian ini berupa catatan hasil wawancara,
foto pada saat penelitian secara arsip-arsip yang berhubungan dengan
penelitian.
7. Variabel dan Skala Pengukuran
Sugioyono mendefinisikan variabel adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga di peroleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah terdapat dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel
terikat yang memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain, yaitu :
a. Variabel Bebas Independen
variabel bebas (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau yang
mempengaruhi variabel lain. Dan variabel bebas pada penelitian ini adalah
kualitas produk (X1), harga (X2) dan kualitas pelayanan (X3).
b. Variabel Terikat Dependen
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas atau
respon dari variabel bebas. Dan untuk penelitian ini variabel terikatnya adalah minat
beli konsumen (Y).
Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau
pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial,
berdasarkan definisi operasional yang telah di tetapkan.

8. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode
regresi linier berganda seringkali digunakan untuk mengatasi analisis regresi yang
melibatkan hubungan dua atau lebih vvariabel bebas.
H. Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa. Bandung.
Alfabeta CV

Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli Pada Ranch Market, Vol. 3 No. 1,
2012
Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional, Vol. 1 No. 3 September 2013
Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehat Cilaca,Vol.
1 No. 3 September 2013
Huda, Nurul. 2017. Pemasaran Syariah. Depok. PT Kharismaa Putra Utama
Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi Rakyat Keci.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder Minahas. Vol. 2 No.
3 September 2014

Rangkuni, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus. Jakarta.
PT Gramedia Pustaka Utama
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta. Alim’s
Publishing Jakarta
Widayat, Wisnu, and Heri Purwanto. "Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga,
Keberagaman Produk, Suasana Toko dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen
di Pasar Tradisional Wonosobo." Journal of Economic, Business and Engineering
(JEBE) 2.1 (2020): 123-132.

Dian, Penna, Muhammad Nadhar, and K. Norhaedah. "Analisis Kualitas Pelayanan


dan Harga terhadap Keputusan Minat Beli pada Pasar Tradisional Cakke
Kecamatan Anggeraja Kabupaten Enrekang." YUME: Journal of Management
3.3 (2021): 65-83.
Arif, Achmad Zainul. "Pengaruh Keragaman Produk, Kualitas Produk, Harga dan
Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Pasar Pabean Surabaya." Jurnal
Ekonomi-Email: achmad. zarif@ gmail. com (2017).
Johansyah, Immanuel Gerin, and Keni Kaniawati. "THE IMPACT OF
PRICE AND QUALITY PRODUCT ON CONSUMERS’PURCHASING
DECISION IN KAOS ANAK FOR KIDS’(KAFK) CLOTHING SHOP." Journal
Sampurasun: Interdisciplinary Studies for Cultural Heritage 6.1 (2020): 29-39.
Hidayah, Dini. "Influence of Price, Product Quality, Location, Brand Image, and
Word of Mouth on Purchasing Decisions at Bacarito Padang Cafe with Buy
Interest as a Moderation Variable." 4th Padang International Conference on
Education, Economics, Business and Accounting (PICEEBA-2 2019). Atlantis
Press, 2020.

Anda mungkin juga menyukai