PENDAHULUAN
pesat. Banyak bisnis kuliner yang bermunculan dalam waktu berdekatan, baik yang
menjual jenis makanan yang memang sudah ada sebelumnya maupun jenis makanan
yang baru dan juga unik serta belum pernah ada sebelumnya.
Salah satu dampak dari berkembangnya bisnis kuliner di D.I. Yogyakarta ini
makanan dengan jenis yang sama dan mungkin dengan harga yang juga lebih
keputusan konsumen untuk memilih rumah makan mana saja yang akan mereka
kunjungi ketika mereka sedang lapar dan ingin makan. Hal ini tentunya akan
menjadi persoalan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang memiliki usaha
kuliner, apakah bisnis mereka mampu bertahan di tengah persaingan yang cukup
Persaingan yang cukup ketat di sektor bisnis kuliner membuat para pelaku
bisnis bersaing untuk memasarkan produk dengan memasang iklan pada media
cetak, media elektronik, radio, televisi dimana anggaran yang dibutuhkan terlampau
1
2
tinggi. Namun, metode pemasaran tradisional yaitu promosi word of mouth (WOM)
Mouth (WOM) terjadi ketika pelanggan berbicara kepada orang lain mengenai
pendapatnya tentang suatu merek, produk, layanan atau perusahaan tertentu kepada
Selain itu kualitas pelayanan yang di berikan oleh pelaku bisnis kuliner juga
dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih tempat makan apa yang akan di
kunjungi, di karenakan dalam persaingan bisnis sekarang ini, layanan merupakan hal
yang paling penting bagi perusahaan untuk strategi diferensiasi ketika mereka
menjual produk yang sama. Layanan yang baik akan menyelamatkan makanan yang
tak enak. Sebaliknya hidangan utama yang lezat tidak menjamin dan dapat
bahwa kualitas pelayanan merupakan aspek yang sangat penting yang harus
konsumennya, dan untuk memenangkan persaingan tersebut pelaku bisnis harus lah
yang bisa digunakan oleh para pelaku bisnis yiatu strategi penetapan harga. Menurut
keduanya. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh
pengambilan keputusan yang menyangkut penetapan harga. Dengan kata lain, pada
tingkat harga tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat
dari produk yang telah dibelinya, sehingga konsumen terdorong untuk melakukan
pembelian, apabila konsumen tidak selektif maka ini dapat berakibat konsumen
konsumen untuk melakukan suatu aktivitas. Konsumen pada jaman sekarang adalah
konsumen yang kritis dan selektif yang sangat berhati-hati dalam membelanjakan
Menurut Tjiptono (2006) Persepsi yang diperoleh dari interaksi pelanggan dengan
ke arah yang lebih praktis dan efisien, maka prefensi masyarakat juga berubah
termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan yang didukung oleh pola
konsumsi masyarakat yang mulai bergeser ke masakan dan minuman jadi. Hal
makanan yang diminati oleh setiap kalangan. Bakso merupakan makanan yang
mudah didapatkan dimana saja, terutama di Yogyakarta. Saat ini, sudah banyak
4
pengusaha yang menjalankan bisnis bakso, mulai dari pedagang kecil sampai
sebagian lagi berdagang bakso dengan gaya resto. Dengan potensi konsumen yang
sangat besar, tentunya terdapat sebagian pedagang yang hanya memiliki omzet
sekedarnya saja, namun sebagian lainnya mampu meraup keuntungan besar. Untuk
strategi pemasaran berupa presepsi harga, kualitas pelayan, word of mouth, dan
makanan berupa bakso yang terbilang cukup baru berdiri dan ramai di kunjungi oleh
pembeli yaitu warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari, yang berlokasi di jalan
Wahid Hasyim no:296 Catur Tunggal, kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, D.I
Yogyakarta.
berdiri yaitu pada tahun 2015, Bakso Klenger Depot Ratu Sari adalah suatu usaha
yang berbentuk UKM (Usaha Kecil Menengah) yang merupakan usaha keluarga,
Bakso Klenger menyediakan berbagai jenis dan bentuk bakso diantaranya Bakso
klenger biasa, bakso ukuran besar dengan isian telur ayam dan tetelan daging, mie
kuning + mie putih, dan pangsit. Bakso klenger komplit, dengan tambahan bakso
halus, bakso urat, dan tulang iga sapi. Bakso klenger xtra, bakso klenger dengan
ukuran 2X lipat yang dapat dinikmati maksimal 2 orang. Bakso klenger dahsyat/XL
size, bakso klenger dengan ukuran yang super besar dengan berat total 1 Kg yang
5
dapat dinikmati maksimal oleh 4 - 5 orang. lainnya ada Bakso Klenger XXL/2 Kg,
Bakso Klenger 3XL/3 Kg, Bakso Klenger 4XL/4 Kg, Bakso Klenger 5XL/5 Kg.
Karena bentuk dan ukuran bakso unik lah yang membuat Bakso Klenger Ratu Sari
menjadi sebuah bentuk promosi tersendiri bagi Bakso Klenger Depot Ratu Sari.
Harga yang di tawarkan di warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari cukuplah
terjangkau yaitu mulai dari Rp 15.000, selain itu kualitas pelayanan dan fasilitas
yang di berikan oleh Bakso Klenger Depot Ratu Sari di rasa cukup memuaskan
sehingga membuat warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari di kunjungi oleh
masyarakat Yogyakarta.
Oleh karena itu penulis ingin mendapatkan gambaran yang lebih mendalam dan
membahasnya lebih rinci tentang kualitas pelayanan, fasilitas, harga, dan word of
mouth (WOM) yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : “Analisis Pengaruh
Sari di Yogyakarta ).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh dari variabel kualitas pelayanan, fasilitas, harga, dan
2. Apakah ada pengaruh dari variabel kualitas pelayanan, fasilitas, harga, dan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
depan.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel
yang akan diteliti, serta sebagai dasar hipotesis dan penyusunan instrumen
penelitian.
hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup
1. Keputusan Pembelian
keputusan terhadap produk yang akan digunakan atau dibeli oleh konsumen
(Munandar, 2001).
8
9
dengan barang dan jasa serta dalam proses pengambilan keputusan yang
pembelian) dan aktivitas secara mental (yakni saat konsumen menilai produk
kognitif yang dilakukan seseorang untuk sampai pada penentuan pilihan atas
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Berikut ini beberapa
dilakukan konsumen.
1) Pengenalan kebutuhan
2) Pencarian informasi
informasi.
3) Evaluasi alternatif
11
4) Keputusan pembelian
kebutuhan.
keputusan membeli:
mengenai lingkungannya.
2. Kualitas Pelayanan
14
a. Pengertian Kualitas
kualitas, yang dimaksud dengan kualitas adalah, “Suatu standar yang harus
dicapai oleh seseorang atau kelompok atau lembaga atau organisasi mengenai
kualitas sumber daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau
produk yang berupa barang dan jasa.” (Triguno, 2007). Pengertian kualitas
diuntungkan.”(Lukman, 2000).
berikut:
(Tjiptono,2004).
b. Pengertian Pelayanan
Inggris yang menurut Kotler yang dikutip Tjiptono, yaitu berarti “setiap
tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang
lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak
pelayanan.
konsumen.
kepada konsumen.
komunikasi.
3. Fasilitas
Fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada sebelum suatu jasa
atau produk dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono, 2006). Fasilitas dapat
kepuasan. Karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan
tidak bisa diraba maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran dari
17
jasa dari penyedia jasa dapat pula menggunakan berbagai fasilitas fisik seperti
gedung dan ruangan tunggu, dan ketersediaan tempat parkir selama proses
kaitannya dengan hal tersebut maka kelengkapan akan fasilitas yang disediakan
oleh perusahaan akan menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan dan penting
harus dipuaskan, sebab kalau tidak akan meninggalkan perusahaan dan menjadi
pelaksanaan layanan akan lebih merasa nyaman bila fasilitas yang disediakan
a. Indikator Fasilitas
usaha.
c. Tata cahaya dan warna. Tata cahaya yang dimaksud adalah adalah
4. Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
timbulnya biaya (pengeluaran). Oleh sebab itu, penting bagi perusahaan untuk
menentukan harga jual yang tepat dan sesuai agar dapat menguntungkan kedua
mendapatkan suatu barang maupun jasa. Menurut Kotler & Amstrong (2006)
harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa
atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga merupakan salah
terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau jasa yang akan
Pengusaha perlu untuk memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha,
harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang
sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan
harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil
harga. Ada lima tujuan utama dari penetapan harga, yaitu kemampuan bertahan,
20
laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum,
kepunahan.
harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau tingkat
dan biayanya.
maksimum yang mampu diserap pasar, harga awal yang tinggi tidak
yang tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar
jangkauan konsumen.
a. Indikator Harga
22
(2008) :
1) Keterjangkauan harga
kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan
satu saluran komunikasi yang sering digunakan. Komunikasi seperti ini dinilai
Selain itu, saluran komunikasi word of mouth tidak membutuhkan biaya yang
besar karena dengan melalui konsumen yang puas, rujukan atau referensi
terhadap produk atau jasa akan lebih mudah tersebar ke konsumen lainnya dan
karena itu tingkat pergerakan suatu informasi tersebut sangat cepat. Jika word of
bagi perusahaan, namun jika word of mouth yang ditimbulkan adalah negatif
dampak yang baik. Menurut Kurtz dan Clow (1998), Word of mouth berasal dari
daripada narasumber.
24
Sebuah informasi mengenai suatu produk yang dikirimkan atau disebarkan dari
produk.
B. Penelitian Terdahulu
berisikan penelitian yang sejenis dan sudah pernah dilakukan sebelumnya pada
objek yang berbeda untuk pembuatan hipotesis. Beberapa penelitian yang terkait
variabel
dependen
dependen
merupakan penilaian yang positif, maka kualitas layanan ini akan berdampak pada
terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau
pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang bersifat peralatan fisik yang disediakan
oleh pihak penjual jasa untuk mendukung kenyamanan konsumen (Kotler, 2009 ).
Fasilitas merupakan segala sesuatu yang sengaja disediakan oleh penyedia produk dan
jasa untuk dipakai serta dinikmati oleh konsumen yang bertujuan memberikan tingkat
kepada eksternal yang meliputi fasilitas fisik (gedung) perlengkapan dan peralatan.
Yang termasuk fasilitas dapat berupa alat, benda benda, perlengkapan, uang, ruang
tempat kerja.
memposisikan toko dalam benak konsumen. Sebuah toko yang ingin memposisikan
dirinya sebagai toko beskala atas akan menggunakan penampilan yang mewah atau
canggih untuk menarik minat konsumen agar datang ke toko dan melakukan pembelian.
terhadap setiap kondisi yang tercipta pada saat konsumen melakukan pembelian.
28
Penetapan harga itu sebenarnya cukup kompleks dan sulit. Kita akan melihat
bahwa kekomplekan dan pentingnya penetapan harga ini memerlukan suatu pendekatan
yang sistematis, yang melibatkan penetapan tujuan dan mengembangkan suatu struktur
penetapan harga lebih lanjut. Menurut Alma (2014) mengemukakan bahwa : “ Harga
mengenai harga- harga yang akan di ikuti dalam jangka waktu tertentu. Harga yang di
tetapkan lebih tinggi daripada nilai yang diterima, perusahaan tersebut akan kehilangan
kemungkinan untuk memetik laba , jika harganya ternyata terlalu rendah daripada nilai
memperoleh laba.
untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari
keduanya. Harga merupakan faktor kendali kedua yang dapat ditangani oleh manajemen
penjualan atau pemasaran untuk memahami inti pokok tentang pengambilan keputusan
yang menyangkut penetapan harga. Dengan kata lain, pada tingkat harga tertentu yang
telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk yang telah dibelinya,
pembelian konsumen. Rekomendasi dari teman yang sudah dipercaya, asosiasi, dan
konsumen lain berpotensi untuk lebih dipercaya dibandingkan dari sumber komersil,
seperti iklan dan sales people. Sebagian besar, word of mouth terjadi secara alami,
konsumen mulai dengan membicarakan sebuah merek yang mereka gunakan kepada
dengan lingkungan sosialnya, yaitu komunikasi pemasaran yang berasal dari perusahaan
D. Kerangka Pemikiran
kerangka pemikiran pada penelitian ini. Model yang digunakan pada penelitian ini
Fasilitas , Harga, dan Word Of Mouth (WOM). Kemudian terdapat satu variabel
Kualitas Pelayanan
X1
H2
H2
Harga
X3
H2
Word Of Mouth
(WOM)
X4 H1
E. Hipotesis
diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan
disebut percobaan atau eksperimen.
Hipotesis yang diperoleh berdasarkan dari rumusan masalah, landasan teori, dan
penelitian terdahulu yang sebelumnya telah diuraikan, maka dapat di ambil Hipotesis
H1: Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga, dan Word Of Mouth (WOM) secara
H2: Kualitas Pelayanan, Fasilitas, Harga, dan Word Of Mouth (WOM) secara
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi
(2012).
metode statistik. Data berupa angka pada penelitian ini diperoleh dari hasil
B. Populasi
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
31
32
dalam penelitian ini adalah konsumen Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari
Yogyakarta.
1. Sampel
adalah bagian dari populasi yang akan di teliti. Sampel yang diambil dari
responden.
33
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
populasi dan tidak memberi kesempatan yang sama pada setiap elemen
populasi untuk menjadi sampel. Dan jenis non probability sampling yang
responden :
a. Berada di lokasi warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari dan berkunjung
pertanggung jawabkan.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian penelitian ini adalah :
Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh
dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk
tujuan spesifik studi. Menurut Sugiyono (2012) sumber data primer ialah sumber
primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti
baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data
Dalam penelitian ini data primer yang dimakasud adalah data mengenai
Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta . Data dalam peneltian ini
diperoleh secara langsung dari survey yang dilakukan oleh peneliti. Dimana
survey ini dilakukan dengan membagi kuesioner pada responden yang dijadikan
sampel.
35
1. Variabel Independen
depende/terikat (Sugiyono,2011).
a. Kualitas Pelayanan
a) Bangunan gerai
b) Kebersihan
d) Penampilan karyawan
2) Keandalan (Reliability)
ada error.
pelanggan.
transaksi.
4) Jaminan (assurance)
pelayanan.
37
5) Empati (Emphaty)
konsumen.
b. Fasilitas
membutuhkannya. (Lupiyoadi,2012).
38
1) Perencanaan ruang
2) Tata cahaya
3) Unsur pendukung
tingkat keamanannya.
c. Harga
39
jumlah uang yang dibebankan untuk suatu jasa atau produk dan
1) Keterjangkauan harga
d. Word of Mouth
(Ardiyanto, 2010).
promosi.
atau keluarganya).
40
2. Variabel Dependen
1. Keputusan Pembelian
produknya.
yang relevan,akurat dan terpercaya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini
skala likert mempunyai nilai dari sangat positif dan sangat negative, dan analisis
kuantitatif maka jawaban dengan diberi skor seperti table berikut ini :
Table 3.1
dan rebilitas kuisioner yang di gunakan dalam penelitian ini, sehingga dapat
diketahui sampai sejauh mana kuisioner ini dapat menjadi alat ukur yang valid
1. Uji Validitas
konsep sesungguhnya.
tersebut. Uji validitas juga sebagai bukti bahwa instrumen, teknik, atau
masing butir pernyataan dengan total skor. Jika korelasi antara skor
Tabel 3.2
Uji Validitas 30 Responden
Variabel/Item Koefisien Sig.r Keterangan
Korelasi
Kualitas
Pelayanan (X1)
X1.1 0.611 0.000 Valid
X1.2 0.452 0.012 Valid
X1.3 0.779 0.000 Valid
X1.4 0.369 0.045 Valid
X1.5 0.701 0.000 Valid
X1.6 0.528 0.003 Valid
X1.7 0.744 0.000 Valid
X1.8 0.484 0.007 Valid
Variabel Fasilitas
(X2)
X2.1 0.739 0.000 Valid
X2.2 0.702 0.000 Valid
X2.3 0.536 0.000 Valid
X2.4 0.681 0.002 Valid
X2.5 0.774 0.000 Valid
45
setiap indikator < 0,05 maka dinyatakan valid. Uji validitas diukur dengan
2. Uji Reliabilitas
keandalan yang memiliki nilai berkisar dari nol sampai satu. Dan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60 (Hair dkk, 2010). Uji reliabilitas diukur
Tabel 3.3
Uji Reliabilitas 30 Responden
No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1. Kualitas Pelayanan 0.738 Reliabel
2. Fasilitas 0.765 Reliabel
3. Harga 0.902 Reliabel
4. Word of Mouth 0.877 Reliabel
5. Keputusan Pembelian 0.821 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018, Lampiran III
selanjutnya.
Sari).
Y = a+ b1 x1 + b2x2 + b3 x3 + b4 x4 +e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Kualitas Layanan
X2 = Fasilitas
X3 = Harga
X4 = Word of Mouth (WOM)
a = kostanta
b1 – b4 = koefisien regresi
e = standart eror
2. Uji F
3. Uji t
ditolak.
b. Jika t hitung < t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (0,05) maka
Yogyakarta).
diterima.
BAB IV
1. Karakteristik Responden
1) Usia Responden
Tabel 4.1
Usia Responden
17–20 21 21
21-25 75 75
26-30 4 4
50
51
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa 75% responden berusia 21-
25 tahun.
Tabel 4.2
Jenis
Frekuensi Persentase (%)
Kelamin
Laki-laki 36 36
Perempuan 64 64
dan 36% responden adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
yang berkunjung di Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta adalah
perempuan.
3) Pekerjaan Responden
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Karyawan 3 3
Mahasiswa 80 80
Pelajar 5 5
Perawat 2 2
Swasta 7 7
Wiraswasta 3 3
4) Pendapatan Responden
Tabel 4.4
Pendapatan Responden
Freku
Pendapatan Persentase (%)
ensi
<Rp500.000 26 26
Rp500.000 - Rp
54 54
1.000.000
>Rp1.000.000 17 17
>Rp2.000.000 3 3
dilakukan.
a. Kualitas Pelayanan
Tabel 4.5
Penilaian Variabel Kualitas Pelayanan
Interval Jawaban Frekuensi Persentase
1,00 - 1,79 Sangat buruk 0 0%
1,80 - 2,59 Buruk 0 0%
54
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
kategori baik, dan terdapat 39 orang (39%) . Dengan demikian dapat dijelaskan
diterapkan oleh Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta tergolong
baik.
b. Variabel Fasilitas
Tabel 4.6
Penilaian Variabel Fasilitas
Interval Jawaban Frekuensi Persentase
1,00 - 1,79 Sangat buruk 0 0%
55
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
terbanyak yaitu pada interval 3,40 – 4,19 dengan kategori Baik/Tinggi terdapat
c. Variabel Harga
Variabel harga terdiri dari 3 item pertanyaan, hasil analisis deskriptif dapat
Tabel 4.7
Penilaian Variabel Harga
Interval Jawaban Frekuensi Persentase
1,00 - 1,79 Sangat Tidak 0 0%
56
Terjangkau
1,80 - 2,59 Tidak Terjangkau 1 1%
2,60 - 3,39 Cukup Terjangkau 27 27%
3,40 - 4,19 Terjangkau 20 20%
4,20 - 5,00 Sangat Terjangkau 52 52%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah, 2018, Lampiran V
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
terbanyak yaitu pada interval 4,20 – 5,00 dengan kategori Sangat Terjangkau
Tabel 4.8
Penilaian Variabel Words of Mouth
Frekuen
Interval Jawaban si Persentase
1,00 - 1,79 Sangat buruk 0 0%
1,80 - 2,59 Buruk 0 0%
2,60 - 3,39 Cukup baik 24 24%
3,40 - 4,19 Baik/Tinggi 20 20%
Sangat baik/ Sangat
56%
4,20 - 5,00 tinggi 56
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah, 2018, Lampiran V
57
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
Mouth (WOM), terbanyak yaitu pada interval 4,20 – 5,00 dengan kategori
diterapkan oleh Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta tergolong
sangat baik.
Tabel 4.9
Penilaian Variabel Keputusan Pembelian
Interval Jawaban Frekuensi Persentase
1,00 - 1,79 Sangat Tidak Tertarik 0 0%
1,80 - 2,59 Tidak Tertarik 0 0%
2,60 - 3,39 Cukup Tertarik 14 14%
3,40 - 4,19 Tertarik 48 48%
4,20 - 5,00 Sangat Tertarik 38 38%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer diolah, 2018, Lampiran V
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
Pembelian, terbanyak yaitu pada interval 3,40 – 4,19 dengan kategori Tertarik,
Yogyakarta.
B. Analisis Kuantitatif
1) Analisis Regresi Berganda
Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Berganda
pelayanan (X1), fasilitas (X2), harga (X3), dan words of mouth (X4)
Sari Yogyakarta.
Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dirangkum pada tabel 4.11
diketahui nilai signifikansi F = 0.000 < 0.05 (level significant), hal ini
Hasil dari regresi berganda diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0.959 atau
95.9% yang artinya variabel ikualitas pelayanan (X1), fasilitas (X2), harga
3) Uji t
pelayanan (X1), fasilitas (X2), harga (X3), dan words of mouth (X4)
2 diterima.
C. Pembahasan
Yogyakarta
Pelayanan, Fasilitas, Harga, dan Word Of Mouth (WOM) yang baik pada
Yogyakarta
Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hasil hipotesis ini
Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari memiliki Kualitas Pelayanan yang
baik. Konsumen menilai Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta
memiliki kualitas pelayanan yang baik dari karyawan warung, karena para
karyawan selalu berpakaian yang rapih, bersih, dan sopan, selain itu karyawan
waung pun selalu memberikan pelayanan yang tepat waktu baik itu saat
yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka kualitas layanan ini
kualitas pelayanan, seperti yang diyakini menjadi titik awal terjadinya sebuah
Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hasil hipotesis ini didukung penelitian
Pembelian.
Fasilitas yang diberikan oleh Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari baik.
Konsumen menilai Fasilitas yang diberikan oleh Warung Bakso Klenger Depot
Ratu Sari Yogyakarta seperti tempat makan yang bersih, toilet dan musholla
yang bersih, pencahayaan yang baik, serta terdapat lahan parkir yang luas dan
membuat keputusan untuk membeli di Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari
Yogyakarta.
Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hasil hipotesis ini didukung penelitian
65
Harga yang dipatok Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta
masih sangat terjangkau. Harga yang ditawarkan juga sudah sesuai dengan yang
diinginkan oleh konsumen. Selain itu harga yang ditawarkan juga lebih murah
dibanding dengan warung bakso lain yang sejenis. Hal ini tentunya akan
Yogyakarta
konsumen Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hasil hipotesis
Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta biasanya berasal dari teman, keluarga,
orang terdekat, dan media sosial internet. Hal ini tentunya berdampak pada
A. Simpulan
Harga baik, dan Word Of Mouth (WOM) juga baik terhadap Keputusan
Pembelian.
Pembelian.
konsumen Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hal ini
67
68
konsumen Warung Bakso Klenger Depot Ratu Sari Yogyakarta. Hal ini
Keputusan Pembelian.
B. Saran
Pelayanan, Fasilitas, Harga, dan Word Of Mouth (WOM) secara bersama – sama
Yogyakarta dan hasil jawaban responden pun sudah menunjukan hasil yang
baik.
Akan tetapi Warung Bakso Kleger Depot Ratu Sari Yogyakarta harus
Sehingga informasi dapat lebih bervariasi dari angket yang telah tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2014. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :Penerbit
Alfabeta.
Arbaniah, Siti. 2010. Studi Customer Loyalty (WOM) Positif Pada Bisnis Ritel Pasar
Modern.Universitas Diponegoro.
Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relatios Kuantitatif Dan
Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arikunto, Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Basu Swastha, Dharmesta dan Irawan, 2012, Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty, Yogyakarta.
Chinthya, Charisma Ayu P, Ratna Juwita, 2017, Pengaruh Word Of Mouth, Harga dan
Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pempek
Pak Raden Jalan R. Sukamto, Palembang), STIE Multi Data, Palembang ,
Journal Of Management ISSN (Online) 2301-11.
Christina Widhya Utami. 2010. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat.
Gadhang Pangenggar, Wahyu Hidayat, Sendhang Nurseto, 2014 , Pengaruh Kualitas
Pelayanan, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian (Studi kasus
pada Konsumen “Warung Kopi Tunjang Cafe and Restaurant” Semarang),
Universitas Diponegoro, Semarang , Jornal Of Management ISSN (Online)
2337-3792.
Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Cetakan Keenam.
Yogyakarta : BPFE
Ghozali, I., 2011, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hair et al. (2010). Multivariate Data Analysis, Seventh Edition. Pearson Prentice Hall
Jogiyanto, 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi IV, Andi Offset,
Yogyakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing. New Jersey:
Prentice Hall.
Lukman,S. 2000. Visi Misi dan Manajemen Pelayanan Prima, Makalah dalam
Lokakarya Strategi Pengembangan Pelayanan Umum di Lingkungan Pemerintah
Daerah, Cisarua Bogor.
70
71