PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NIM 12.10.411.236
FAKULTAS EKONOMI
MARET 2016
Oleh:
NIM 12.10.411.236
Pembimbing :
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan bisnis saat ini di sebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang
dinamis. Dengan dasar tersebut, maka pemahaman kebutuhan konsumen melalui kegiatan
pemasaran sangat di butuhkan oleh organisasi atau perusahaan sebagai dasar pelayanan
konsumen yang ideal. Semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk barang
maupun jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang sangat banyak, dengan demikian
kekuatan tawar menawar semakin besar.
Salah satu usaha produk dan jasa yang menguntungkan saat ini, yaitu usaha cafe dan
restoran. Cafe danrestoran yang mulai bermunculan tersebut, tentunya memberikan
keunggulan tersendiri dalam memberikan penawarannya untuk dapat menarik minat
konsumen. Penawaran yang di berikan oleh usaha cafe dan restoran yang menawarkan
produk dan jasanya terhadap konsumen, biasanya dengan memberikan berbagai variasi menu
hidangan makanan dan minuman, serta fasilitas jasa seperti nonton bareng acara pertandingan
sepak bola. Dalam hal ini, yang juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan usaha
produk dan jasa agar menarik minat konsumen, maka para pengusaha restoran harus
berusahan dengan cara meningkatkan mutu makanan dan minuman, serta meningkatkan
kulitas pelayanan atau services.
Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satubisnis yang
memiliki prospek yang cukup bagus, bahkan mampu bertahan dalamkondisi krisis.
Sustainabilitas bisnis restoran dapat dilihat dalam tabel berikut iniyang menunjukkan
pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2012hingga 2015.
Konsumen saat ini memiliki kekuatan tawar menawar yang besar, terutamakarena di
industri ini telah banyak kompetitor-kompetitor yang memiliki potensidan kreativitas yang
mampu menyajikan menu makanan dan pelayanan yangterdiferensiasi bagi konsumen
sehingga konsumen memiliki beragam pilihankuliner yang memperbesar kemungkinan
terjadinya customer switching.
Pengambilan keputusan pembeli dipengaruhi kemampuan perusahaan menarik
pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor diluar perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, namun proses
pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan
gayahidupnya. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008)secara umum keputusan pembelian
adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan memilih tersebut adalah
tindakan pengambilan keputusan yang meliputi keputusan tentang jenis dan manfaat produk,
keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang jumlah
produk, keputusan tentang penjualnya dan keputusan tentang waktu pembelian serta cara
pembayarannya.
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa yaitu saluran distribusi atau lokasi
tak luput pula memberikanandil dalam kesuksesan suatu perusahaan retail. Karena harus
diakui bahwa konsumen atau calon konsumen akan sangatterbantu sekali apabila ketika
mereka menginginkan suatu produk atau jasa makamereka menginginkan untuk sesegera
mungkin menikmati produk atau jasatersebut.Menurut Ujang Suwarman (2004:280),Lokasi
merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk
datang dan berbelanja.
Widiastanto (2011) dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian, faktor lokasi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Lokasi yang mudah dijangkau
olehkonsumen dan dekat dengan keramaian merupakan lokasi yang paling tepat
untukmembuka usaha, termasuk usaha warung makan.Sebelum seseorang
/sekelompokorangmemutuskan untuk makan di warung makan, mereka
jugamempertimbangkan lokasi tempat makan tersebut. Sebagian orang memilih lokasitempat
makan yang dekat dengan rumah/kantor.
kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan
konsumer yang secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari
pelanggan.Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
Penelitian oleh Nova (2013) menunjukan bahwa bila kualitas produk memuaskan
maka akan berpengaruh positif pada keputusan pembelian dan sebaliknya bila kualitas
produk kurang memuaskanatau tidak sesuai dengan keinginan maka akan berpengaruh
negatif pada keputusan pembelian.
Cak Sis Seafood Resto salah satunya, mampu melihat peluang dagang yang bagus
untuk usaha makanan di Jember.Cak Sis Seafood Resto termasuk restoran baru di Jember tapi
restoran ini mampu bertahan dan berkembang, bahkan sekarang Cak Sis Seafood Resto
menjadi salah satu restoran besar di Jember.
a. Apakah suasana toko, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen pada Cak Sis Seafood Restojember?
b. Apakah lokasi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen pada
Cak Sis Seafood Resto jember?
c. Apakah kualitas produk, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen pada Cak Sis Seafood Resto jember?
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini memberikan gambaran tentang penetapan harga, pelayanan,
lokasi dan promosi yang diharapkan memberikan sumbangan pada khasanah
ilmu pengetahuan.
c. Bagi Cak Sis Seafood Resto Jember
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi keputusan
pembelian untuk suasana toko, lokasi dan kualitas produk.
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Tinjauan Teori
4.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
meraih,mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, mengantarkan
danmengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Tugas Manajemen Pemasaran:
a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran.
Tugas pertama adalah mengidentifikasi potensi peluang jangka panjangnya sesuai
dengan pengalaman pasar dan kompetensi.Apa pun arah yang di pilihnya, harus dapat
mengembangkan pemasaran kongkret yang merinci strategi dan taktik pemasaran yang
maju.
b. Menangkap pemahaman atau gagasan pemasaran.
Memerlukan sebuah sistem informasi pemasaran yang terpecaya untuk memantau
lingkungan pemasarannya dan juga memerlukan riset pemasaran yang dapat di
andalkan.Untuk mengubah strategi pemasaran menjadi progam pemasaran.
c. Berhubungan dengan pelanggan.
Harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran
yang di pilih untuk mengembangkan hubungan jangka panjang yang kuat dan
mengguntungkan dengan pelangan. Hal yang harus di lakukan adalah memahami pasar
konsumen.
d. Membangun merek yang kuat.
Harus memahami kekuatan merek dari sudut pandang pelangan dan memperhatikan
pesaing agar dapat mengantisipasi langkah pesaing dan mengetahui bagaimana bereaksi
secara cepat dan pasti.
4.1.2 Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,
2007 : 177)
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler (2007 : 175) Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa
manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
4.1.5 Pelayanan
Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepihak lain. Pada dasarnya jasa tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkait
dengan produk fisik atau tidak.
Tjiptono (2006) menyatakan pelayanan merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual.Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Sehingga devinisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaian dalam mengimbangi
harapan konsumen.
4.1.8 Harga
Sebelum konsumen membeli barang, konsumen akan memperhatikan harga terlebih
dahulu. Harga yang diberikan harus sesuai dengan kualitas produk yang akan dibelinya.
Menurut Schiffman & Kanuk (2007) persepsi adalah suatu proses seorang individu dalam
menyeleksi, mengorganisasikan dan menterjemahkan stimulusstimulus informasi yang datang
menjadi suatu gambaran yang menyeluruh.Menurut Kotler dan Keller (2009) penetapan harga
mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Kemampuan bertahan
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama jika mereka
mengalami kelebihan kapsitas, persaingan ketat, atau keinginan konsumen yang
berubah.Selama harga menutup biaya variabel dan beberapa biaya tetap perusahaan
tetap berada dalam bisnis.
b. Laba saat ini maksimum
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akanmemaksimalkan laba saat
ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan
harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau
tingkat pengembalian atas investasi maksimum.
Lanjutan
Alat Regresi Linier Berganda Regresi Linier Regresi Linier Regresi Linier Berganda
Analisis Berganda Berganda
Hasil Hasil pelayanan pengaruh Lokasi, Kualitas Berpengaruh positif Store atmosfer
penelitian positif terhadap kepuasan produk, kualitas antara harga, kualitas berpengaruh positif
pelanggan layanan dan harga produk dan kualitas terhadap keputusan
berpengaruh positif pelayanan terhadap pembelian
terhadap keputusan keputusan pembelian
pembelian
Dengan mengacu pada kajian teori maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 1.1
Suasana Toko H1
(X1)
H2 Keputusan Pembelian
Lokasi
(Y)
(X2)
H3
Kualitas Produk
(X3)
Keterangan
= Parsial
= Simultan
Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa karena erat kaitannya dengan pasar potensial.
Salah memilih lokasi perusahan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan (Lupiyoadi,
2008 : 96). Sehingga perusahaan juga perlu melakukan kegiatan promosi. Kotler dan Keller
(2009 : 115) mengemukakan promosi merupakan sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak
langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan pemilihan suatu
produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu produk yang benar-benar
teruji dengan baik mengenai kualitasnya. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah
kualitas dari produk itu sendiri. Konsumen akan lebih menyukai dan memilih produk yang
mempunyai kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
H2 : apakah suasana toko, lokasi dan kualitas produk berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap keputusan pembelian konsumen.
6. METODE PENELITIAN
6.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:
Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu Variabel terikat (dependent variable)
atau vaeiabel yang tergantung pada vaeiabel lainnya, dan variabel Bebas (Independent
variabel) atau variabel yang tidak berpengaruh pada variabel lainnya.Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat
sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang
digunakan dalam sebuah model. Variabilitas atau dari faktor inilah yang berusaha untuk
menjelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen adalah keputusan pembelian.
b. Variabel Bebas (Independent variabel)
Variabel independent yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang memengaruhi
variabel dependent.baik yang pengaruhnya positif maupun negatif (Ferdinand,2006)
variabel Independen dalam penelitian adalah
1) Suasana Toko (X1)
2) Lokasi (X2)
3) Kualitas Produk (X3)
6.2. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan untuk menjawab permasalahan pada penelitian ini ada dua
jenis, yakni variabel independen dan variabel dependen :
1. Variabel Independen
Keputusan pembelian (Y) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana
konsumen benar-benar membeli (Kotler,2008). Pengambilan keputusan merupakan suatu
kegiatan individual secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan. Dalam penelitian ini untuk mencari variabel keputusan pembelian,
menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Keyakinan dalam membeli
b. Sesuai dengan keinginan
c. Merekomendasikan kepada orang lain
2. Variabel Dependen
a. Suasana Toko (X1)
Suasana toko adalahkegiatan mendesain lingkungan toko yang menarik dan
memberikan kesan bagi konsumen di Cak Sis Seafood Resto Jember. Diukur dengan
menggunakan 3 indikator:
1) Exterior
2) Interior
3) Store Layout
b. Lokasi (X2)
Lokasi adalah letakCak Sis Seafood Resto Jemberpada suatu daerah.Adapun
indikator-indikator lokasi dalam penelitian ini adalah:
1). Akses lokasi
2). Tempat parkir yang luas dan aman.
3). Lingkungan yg mendukung
c. Kualitas Produk (X3)
Kualitas produk adalahkemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya di
Cak Sis Seafood Resto Jember. Diukur dengan menggunakan 3 indikator:
1) Rasa
2) Penampilan
3) Keistimewaan Tambahan
6.3. Desain Penelitian
Desain Penelitian ini adalah penelitian Eksplanatori, penelitian yang bertujuan untuk
menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau mungkin menolak teori atau
hipotesis dari hasil penelitian yang sudah ada.Penelitian eksplanatori disebut juga penelitian
kausal.Kotler (2006) mengemukakan penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan
menguji (mengetes) hipotesis tetang hubungan sebab dan akibat.
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009). Sumber data
primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban responden melalui item-item
kuisioner dan wawancara.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2009). Data yang dimaksud
seperti literatur yang mendukung penelitian penulis dari karya ilmiah lain yang topiknya
hampir sama dengan penelitian yang dilakukan.Dalam hal ini peneliti mangambil artikel
dan website dan data yang dimiliki Restoran.
6.5.1 Populasi
Sugiyono (2010:115) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada
penelitian ini, peneliti menjadikan konsumenCak Sis Seafood Resto Jembersebagai populasi
dalam penelitian.
6.5.2 Teknik Pengambilan sampel
Didalam penelitian ini, metode pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan
pemilihan sampel dari populasi secara tidak acak(Non Probability)dengan pertimbangan
bahwa ukuran populasi tidak diketahui secara pasti, maka untuk mempermudah pengambilan
sampel digunakan purposive sampling.
Metode purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2007: 78).Purposive sampling digunakan karena
peneliti memandang bahwa individu-individu tertentu saja yang dapat mewakili dan karena
peneliti memiliki kriteria tertentu yang dipertimbangkan untuk mewakili seluruh
sampel.Dalam penelitian ini kriteria adalah sebagai berikut :
1. Responden adalah konsumenCak Sis Seafood Resto Jemberantara usia 17 - 40 Tahun
2. Konsumen yang beradadi Cak Sis Seafood Resto Jember
3. Tidak membedakan laki-laki dan perempuan
Pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuisioner dengan skala likert
(labeled),dimana isinya adalah serangkaian pernyataan yang dirumuskan sesuai dengan
variabel yang sedang diteliti yaitu karakteristik individu, disiplin kerja, motivasi kerja dan
kinerja. Cara pengisian kuisioner adalah responden diminta untuk memberi pendapat tentang
serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti dalam bentuk nilai
(Sugiyono, 2012).
Angka-angka adalah bobot atau skor pada masing-masing skala yang telah ditentukan
dimana setiap pernyataan mempunyai bobot nilai sebagai berikut(Sugiyono, 2012):
a. Sangat Setuju (Skor 5),
b. Setuju (Skor 4),
c. Kurang Setuju (Skor 3),
d. Tidak Setuju (Skor 2),
e. Sangat Tidak Setuju (Skor 1).
6.5.3 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dijadikan objek atau subjek dalam
penelitian.Sugiyono (2010:116) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Dalam pengambilan sampel penelitian
sampel penelitian harus benar-benar representative, artinya sampel yang diambil harus dapat
mewakili keseluruhan jumlah populasi yang ada.
Sugiyono (2010:131) memberikan saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian,
diantaranya sebagai berikut :
1. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan
penelitian
2. Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya),
ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel
sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4. Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat,
penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai
dengan 20
Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 anggota
variabel yang di teliti. Dalam penelitian in jumlah variabel 5(4 Independen + 1 Dependen),
maka jumlah anggota sampel 5 x 10 = 50 responden. Untuk mengambil sampel tersebut
peneliti menggunakan teknik non random sampling, yakni purposive sampling.Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dimana sampel diambil berdasarkan atas ciri-ciri
tertentu yang relevan dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
2. Uji Realibilitas
Reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2009 :41). Uji reliabilitas ini digunakan tehnik Cronbach Alpha, dimana instrument
dapat dikatakan handal bila Cronbach Alpha di atas 0,6. Dalam hal ini digunakan rumus
alpha dengan menggunakan software SPSS versi 20.
Untuk mengetahui model persamaan regresi linier berganda tersebut apakah telah
memenuhi syarat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE), maka harus diadakan pengujian
untuk memenuhi asumsi klasik, pengujian asumsi klasik adalah ujin normalitas, uji
multikolinearitas, uji hehreroskedasitas, dan uji autokolerasi.Model persamaan regresi linier
berganda datanya berdistribusi normal dan tidak terjadi multikolinearitas, heterokedasitas,
autokolerasi (Ghozali, 2009).
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi (3.1) dan (3.2)
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikolinieritas.Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai dan
Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikatnya.Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala
multikolinier (Sunyoto, 2008:80).Jika tidak terjadi multikolinieritas, maka dilakukan
metode treatment dengan mengeluarkan variabel yang nilai VIF nya > 10 secara
bergantian untuk dilakukan analisis ulang. Selanjutnya nilai adjusted R 2 dari hasil
perbaikan dibandingkan dan dipilih model dengan nilai adjusted R 2yang lebih besar
karena memiliki variabel independen memiliki kemampuan yang lebih besar dalam
menjelaskan variabel dependen.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk apakah model regresi (3.1) dan (3.2) terjadi ketidaksamaan
variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika variance berbeda disebut heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan untuk
uji heteroskedastisitas adalah jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk
pola tertentu teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta
titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu vertikal, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak terjadi heterokedastisitas, maka dilakukan transformasi
dalam bentuk model regresi dengan cara membagi antara model regresi dan salah satu
variabel independen yang digunakan dalam model tersebut. (Ghozali, 2009 :105)
a. H0 ditolak dan Ha diterima, apabila nilai signifikasi < 0,05 yang artinya bahwa variabel
bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
b. H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai signifikasi > 0,05 yang artinya bahwa variabel
bebas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
a. Apabila nilai signifikansi < dari nilai (5%) berarti H0 ditolak dan Ha diterima, jadi
variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. Apabila nilai signifikansi > dari nilai (5%) berarti H0 diterima dan Ha ditolak, jadi
variabel bebas secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.