Disusun Oleh :
Senyta Marzelina Sindya (41152020220031)
Salsa Fauzia (41152020220042)
Sultan Hidayattulloh (41152020220051)
Dosen Pengajar :
Nita Kanya, S.E., M.M.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual beli barang maupun jasa. Selain itu
di dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual dan pembeli
dapat bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang disepakati meliputi
barang, penjual, pembeli, dan harga barang. Selain itu, di pasar juga bisa melakukan
tawar-menawar yang tujuannya agar harga dari barang yang diinginkan bisa sepakat baik
pihak penjual maupun pihak pembeli.
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi pasar mengalami banyak sekali
perubahan, dari segi tempat, cara pengolahan yang awalnya bersifat tradisional menjadi
modern. Dampak dari pekembangan teknologi sekarang ini salah satunya yaitu pasar
tradisional mengalami modernisasi menjadi supermarket, toserba, department store dan
lain sebagainya yang menawarkan berbagai macam kenyamanan, kemudahan, dan
keamanan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhanya.
Seiring dengan meningkatnya kesejahteraaan msyarakat, modernisasi pasar
mengakibatkan perubahan pola belanja dan pola perilaku masyarakat yang awalnya
berbelanja di pasar tradisional mulai beralih ke pasar modern (supermarket/hypermarket).
Dan semakin berkurang minat berbelanja masyarakat di pasar tradisional tekecuali
barang/produk yang masyarakat cari tidak tersedia di pasar modern
(supermarket/hypermarket). Semakin banyaknya supermarket diberbagai tempat di kota-
kota, mengakibatkan timbulnya pendapat dari berbagai pihak bahwa diera globalisasi,
pasar tradisional merupakan korban dari persaingan antara pasar tradisional dan pasar
modern.
Perlu pembatasan keberadaan pasar modern (supermarket) terutama disekitar tempat-
tempat yang berdekatan dengan lokasi pasar tradisional agar tidak merebut konsumen
pasar tradisional. Menjamurnya pasar modern juga dikarenakan pemerintah dengan
mudah mengeluarkan perizinan bangunan dan izin usaha dagang. Dengan perizinan yang
mudah untuk mendirikan bangunan usaha mengakibatkan semakin pesatnya
pembangunan seperti mall, supermarket, dan mini market.
Sudut pandang dari segi konsumen, mereka mulai mempertimbangkan nilai tambah
dari fasilitas yang dihadirkan oleh pasar modern. Dari segi kenyamanan, bagi konsumen
belanja sudah merupakan aktivitas sekaligus rekreasi, serta konsumen berfikir belanja di
pasar modern akan mudah mendapatkan barang dalam satu tempat saja. Akan tetapi
merosotnya eksistensi pasar tradisional bukan sepenuhnya akibat adanya pasar modern.
Karena pada kenyataanya omset pasar tradisional juga dipengaruhi oleh perubahan selera
konsumen (masyarakat).
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini lebih mengarah pada inti permasalahan yang
diteliti, oleh karena itu peneliti memberikan batasan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat (konsumen) berpindah berbelanja dari pasar tradisional ke
pasar modern, yaitu : variasi produk, harga barang, kualitas pelayanan, kenyamanan
tempat dan jarak lokasi.
C. Rumusan Masalah
Guna mempemudah dan fokus dalam permasalahan data yang akan dibahas dan untuk
menghindari permasalahan yang terlalu luas maka penelitian ini memfokuskan pada :
1. Apakah kualitas pelayanan mempengaruhi pola belanja masyarakat dari pasar
tradisional ke pasar modern?
2. Apakah harga barang mempengaruhi pola belanja masyarakat dari pasar
tradisional ke pasar modern?
3. Apakah kenyamanan tempat mempengaruhi pola belanja masyarakat dari pasar
tradisional ke pasar modern?
4. Apakah variasi produk mempengaruhi pola belanja masyarakat dari pasar
tradisional ke pasar modern?
5. Apakah jarak lokasi mempengaruhi pola belanja masyarakat dari pasar tradisional
ke pasar modern?
D. Tujuan Penelitian
Bermula dari kesenjangan antara pembangunan pasar modern yang semakin banyak
dikarenakan mudahnya perizinan pembangunan dan usaha, yang berdampak pada
keberadaan pasar-pasar tradisional. Dari permasalahan ini peneliti melakukan penelitian
dengan tujuan:
1. Untuk menganalisis kualitas pelayanan retail/pasar terhadap perubahan preferensi
belanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern.
2. Untuk menganalisis harga barang terhadap perubahan preverensi belanja
masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern.
3. Untuk menganalisis kenyamanan tempat retail/pasar terhadap perubahan
preferensi belanja masyarakat dari pasartradisional ke pasar modern.
4. Untuk menganalisis variasi produk terhadap perubahan preferensi belanja
masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern.
5. Untuk menganalisis jarak lokasi retail/pasar terhadap perubahan preferensi
belanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah analisis deskriptif serta
observasi dan pengambilan data-data dari berbagai sumber di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual atau lembaga niaga dengan pembeli
atau konsumen, yang diusahakan secara berkelompok dan terbuka untuk umum, baik
yang bersifat sementara atau permanen. Biasanya pasar mengutamakan penyediaaan
kebutuhan barang sehari-hari terutama bahan pangan kecuali pasar khusus. Jenis pasar
yang ada saat ini terbagi kedalam pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional
yang telah ada sejak lama, saat ini mengalami persaingan yang sangat pesat dari
keberadaan pasar modern.
Pesatnya pertumbuhan pasar modern ini tidak diimbangi dengan jumlah peningkatan
pasar tradisional sehingga keberadaan pasar tradisional akan dapat menghilang, maka
pembahasan terhadap pasar tradisional yang semakin mendapat desakan dari pasar
modern ini menjadi penting karena pasar tradisional merupakan bagian dari sejarah
kebudayaan Bangsa Indonesia. Adapun perbedaan antara pasar tradisional dengan pasar
modern yaitu :
Pasar Tradisional
Adalah pasar yang kegiatan para penjual dan pembelinya dilakukan secara
langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau tetap dengan
tingkat pelayanan terbatas dan adanya kegiatan tawar-menawar sebagai
bentuk proses transaksinya.
Pasar Modern
Adalah pasar yang kegiatan penjual dan pembelinya dilakukan secara
langsung dalam bentuk eceran dan atau grosir dalam waktu tetap dengan
tingkat pelayanan yang lebih luas dan proses transaksinya tidak melakukan
kegiatan tawar-menawar, namun pembayaran langsung sesuai dengan harga
yang telah ditentukan penjual.
Dari penjabaran di atas terlihat perbedaan utama dari pasar tradisional dengan pasar
modern yaitu pada tingkat pelayanan yang terbatas dan proses transaksi yang didahului
dengan proses tawar-menawar pada pasar tradisional. Kualitas pelayanan merupakan
penilaian/persepsi dari konsumen yang di hasilkan dari perbandingan antara ekspetasi
(harapan) dan kinerja (hasil) dari pelayanan yang diberikan pedagang secara keseluruhan
baik kelemahan dan keunggulan yang dirasakan konsumen. Hal ini dibuktikan dengan
adanya penelitian dari Umboh dan Tommy (2016) bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
Adapun proses tawar-menawar pada pasar tradisional akan menumbuhkan interaksi
sosial diantara pelaku pasar sehingga cerminan budaya lokal dapat terlihat di tempat ini
dan dapat menjadi potensi utama bagi pasar tradisional. Maka, usaha untuk menandingi
pasar modern dengan mengedepankan budaya lokal, menjadi sebuah tantangan tersendiri
agar perkembangan pasar tradisional mendapat dorongan dari masyarakat lokal yang telah
mendapat nilai positif dari keberadaan pasar tradisional ini.
Hampir seluruh pasar tradisional yang ada masih bergelut dengan permasalahan
klasik seputar pengelolaan dan manajemen pasar yang buruk, sarana dan prasarana yang
sangat minim, ketidaknyamanan berbelanja (kumuh, becek, kotor) serta pedagang yang
semakin menjamur sehingga menambah sesak pergerakan dalam pasar. Ditambah lagi
pergeseran budaya dari sebagian masyarakat terutama yang memiliki perekonomian lebih
maju, lebih memilih berbelanja di pasar modern yang lebih bersih dan nyaman
dibandingkan dengan pasar tradisional. Tidak hanya itu, kelemahan desain arsitektural
dari pasar tradisional juga sangat berdampak pada keberadaan pasar tradisional. Keadaan
ini secara tidak langsung menguntungkan pasar modern. Pasar tradisional di anggap tidak
mampu bersaing atau berdiri setara dengan pasar modern.
Perkembangan pasar modern yang begitu pesat memberikan dampak yang secara
langsung maupun tidak langsung terhadap pasar tradisional. Kondisi pasar tradisional
lebih identik dengan kumuh/becek, bau dan sebagainya menambah keterpurukan pasar
tersebut. Harga yang murah saja tidak menjadi jaminan bagi pasar tradisional untuk dapat
kembali merebut pangsa pasarnya yang sudah hilang, karena dibalik itu ada pasar
modern yang mampu menawarkan harga yang sama bahkan lebih murah dari pasar
tradisional. Pelanggan dalam berbelanja akan cenderung beralih dari pasar tradisional ke
pasar modern, apa bila pasar tradisional tidak segera memperkuat posisinya untuk
meningkatkan daya saingnya.
Produk merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang memuasakan atau
memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Diharapkan melalui pembelian
produk tersebut konsumen dapat terpenuhi kepuasannya. Produk adalah sesuatu yang
bisa ditawarkan ke konsumen dan bisa mendapatkan perhatian konsumen untuk dibeli
dan digunakan sehingga menciptakan sebuah kepuasan bagi konsumen.
Pasar memang merupakan penyedia barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat,
itu sebabnya pasar tidak bisa lepas dari masyarakat, baik pasar tradisional maupun pasar
modern yang semakin lama semakin berkembang. Dari pasar, masyarakat (konsumen)
dapat memperoleh kebutuhan sehari-hari dengan mudah, mulai dari barang sembilan
bahan pokok, sayur-sayuran, daging, dan produk-produk yang bertahan lama dapat
diperoleh di pasar tradisional mau pun pasar modern.
Pasar modern memiliki produk yang terjamin kualitasnya karena sudah memiliki
standarisasi dan telah dibubuhi barcode. Pasar modern sudah menetapkan harga sesuai
dengan kualitas produk sehingga tidak ada proses tawar-menawar. Berbeda dengan pasar
tradisional yang memiliki variasi produk, namun belum memiliki standarisasi. Tetapi
harga yang ditawarkan cenderung lebih murah dan terdapat sistem tawar-menawar. Oleh
karena itu, hal tersebut memengaruhi pola belanja masyarakat (konsumen) dari pasar
tradisional ke pasar modern, banyak masyarakat yang lebih memilih belanja di pasar
modern dikarenakan produk yang dijual sudah terjamin kualitasnya. Namun, masih
terdapat pula masyarakat yang tetap memilih berbelanja produk kebutuhannya di pasar
tradisional.
E. Pengaruh Jarak Lokasi Terhadap Pola Belanja Masyarakat
Dalam memilih tempat belanja, masyarakat memiliki persepsi dan juga pandangan
tersendiri diantara tempat yang akan menjadi tujuan belanjanya. Ada berbagai alasan
konsumen lebih memilih untuk berbelanja di pasar tradisional ataupun pasar modern,
diantaranya yaitu :
1) Frekuensi perjalanan berbelanja, jika frekuensi tidak terlalu sering maka
konsumen akan melakukan perjalanan pada tempat perbelanjaan yang lebih jauh.
2) Tingkat kepentingan terhadap barang, jika produk yang dibutuhkan merupakan
kebutuhan yang harus segera terpenuhi, maka konsumen akan melakukan
perjalanan dengan jarak dekat untuk mendapatkan barang pada tempat
perbelanjaan yang menyediakan kebutuhan tersebut.
3) Barang dan jasa yang bersifat khusus, produk yang ditawarkan bersifat khusus
sehingga tidak tersedia pada beberapa tempat perbelanjaan, oleh karena itu
konsumen memerlukan perjalanan khusus untuk mendapatkan produk tersebut.
F. Laporan Observasi
Di bawah ini merupakan hasil laporan observasi mengenai riset pasar yang telah
dilakukan terhadap konsumen.
1. Damayanti Pasar tradisional dan pasar Apabila tidak ada barang yang
modern dicari di pasar tradisional, maka
mencarinya di pasar modern.
Begitu pun sebaliknya.
6. Neng Rizkanisa Pasar tradisional dan pasar Karna pasar tradisional harganya
modern lebih murah dan bisa ditawar,
pedagangnya banyak jadi bisa
memilih, kalo di pasar modern
lebih nyaman, rapi, dan bersih.
10. Amara Pasar tradisional dan pasar Harga di pasar tradisional lebih
modern murah dan punya pedagang
langganan, barangnya lebih
bervariasi. Kalo di pasar modern
tempatnya lebih tertata dan
nyaman dan produk yang dijual
sudah terjamin kualitasnya
Di bawah ini merupakan hasil laporan observasi mengenai riset pasar yang telah
dilakukan terhadap penjual pasar tradisional dan penjual pasar modern.
Jawaban
No Pertanyaan
Pasar Tradisional Pasar Modern
3. Apabila ada barang yang Sayur dan buah yg sudah Barang yang sudah
sudah kadaluwarsa/busuk busuk akan dibuang tetapi kadaluarsa dibuang dan
barang itu di kemanakan? yang sudah tidak barang yang mendekati
fresh/segar akan dijual tanggal kadaluarsa
dengan harga murah. dijual dengan harga
diskon atau
didonasikan.
4. Bagaimana menentukan Kita hanya mencari Menentukan harga
harga? keuntungan sedikit dari pasar melibatkan
apa yang kita jual. Harga beberapa faktor yaitu,
tergantung pemasok, permintaan dan
ketika harga naik otomatis penawaran, biaya
kita juga ikut naik, produksi, dan
maupun sebaliknya. persaingan, tergantung
Walaupun mendapatkan pada industri, produk,
sedikit keuntungaan, dan kondisi pasar.
setidaknya tidak rugi.
5. Waktu untuk berjualan Tidak ada batas waktu Untuk pasar modern ini
ada batasnya tidak? (bebas). Tapi biasanya kita buka 24 jam.
Misalnya dari pagi hingga pasar mulai buka dari
jam berapa? pukul 08.00 – 17.00,
namun setelah adanya
pasar modern waktu tutup
pasar menjadi pukul 13.00
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Secara umum, tempat yang nyaman, aman dan memadai akan menjadi pilihan utama
bagi kebanyakan pembeli. Kondisi ini harus bisa menjadi perhatian serius dari para
pedagang di pasar tradisional. Walaupun pasar tradisional tetap memiliki daya tarik
untuk dikunjungi oleh para calon pembeli. Pedagang harus mengetahui bahwa persaingan
tidak hanya terbatas pada kualitas dan harga produk, tetapi juga sudah pada tataran lain
yaitu bagaimana memuaskan pelanggan dari faktor yang lainnya, seperti adanya
kenyamanan berbelanja dan adanya nuansa khusus menarik lainya yang tidak dimiliki
oleh pasar tradisional.
Bagi pedagang pasar tradisional sebaiknya melakukan upaya-upaya atau strategi
untuk mempertahankan eksistensi usahanya, misalnya dengan memperbaiki manajemen
usaha seperti, melakukan pencatatan dan meningkatkan kualitas pelayanan usahanya agar
mampu bersaing dengan pasar modern. Agar penerimaan penjulan mereka pun tetap
stabil dan bisa memutar modalnya kembali untuk berdagang.
DAFTAR PUSTAKA
Nadyah Mustafa. (2017). Studi Komparasi Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Diakses pada
05 Juni 2023 dari https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/688-Full_Text.pdf
Norhandayani, Inda Ilma Ifada dan Yarna Hasiani. (2018). Dampak Pasar Modern Terhadap
Pasar Tradisional. Diakses pada 05 Juni 2023 dari http://repository.uniska-
bjm.ac.id/340/1/14420048.pdf
Ika Devy Pramudiana. (2017). Perubahan Perilaku Konsumtif Masyarakat. Diakses pada 08
Juni 2023 dari perubahan perilaku konsumtif masyarakat.pdf (unitomo.ac.id)
Nur Indah Purwanti, Resi Khoerunnisa, Ana Eka Prasetyanto, dan Fina Rizki Annisa. (2013).
Mengkaji Perbandingan Pola Perilaku Konsumen. Diakses Pada 08 Juni 2023 dari
https://media.neliti.com/media/publications/170590-ID-mengkaji-perbandingan-pola-
perilaku-kons.pdf
Ria Agustina. (2018). Analisis Penyebab Konsumen Lebih Memilih Berbelanja. Diakses pada
10 Juni 2023 dari
https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1869/1/RIA%20AGUSTIN.pdf
Sadino, Joesron Alie Syahbana. (2014). Pasar Tradisional Versus Pasar Modern. Diakses
pada 10 Juni 2023 dari
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/pwk/article/viewFile/7651/6303
Maria Widyarini, Nina Septina. (2009). Perubahan Pola Belanja Masyarakat. Diakses pada 11
Juni 2023 dari https://media.neliti.com/media/publications/71841-ID-perubahan-pola-
belanja-masyarakat-sebuah.pdf