Anda di halaman 1dari 8

MINI PAPER

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN BELANJA KEBUTUHAN


HARIAN PADA PASAR TRADISIONAL “PASAR SAWO” KEBON
NANAS.

Dibuat oleh :

Nama : Miranda Aurel

NIM : 43120110059

MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA


JAKARTA
2023

ABSTRAK

Perkembangan pasar di Indonesia semakin luas seiring dengan perkembangan ekonominya, baik
memenuhi kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya. Perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian di pasar dipengaruhi oleh faktor sikap dan norma subyektif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menjelaskan pola perilaku konsumen di pasar tradisional dan modern. Kriteria
pengambilan sampel adalah: masyarakat sekitar dan pernah berbelanja di pasar tradisional Pasar
Sawo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
membeli di pasar tradisional adalah harga yang murah dan lokasi yang strategis sedangkan faktor
yang mempengaruhi keengganan konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional adalah tidak
nyaman, kualitas produk tidak terjamin, infrastruktur buruk dan di pasar modern adalah harga
tinggi dan tidak ada tawar menawar.

Kata kunci: pasar tradisional, perilaku konsumen


BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Perkembangan pasar di Indonesia semakin luas seiring dengan perkembangan


ekonominya. Secara umum masyarakat mengenal 2 jenis pasar, yaitu pasar tradisional dan
pasar modern. Pasar tradisional juga disebut pasar yang kegiatan para penjual dan
pembelinya dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau
tetap dengan tingkat pelayanan terbatas. Pasar tradisional juga merupakan pasar yang
dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan wadaya masyarakat. Menurut
Firdausa & Arianti (2013) pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung, bangunan
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar.

Perubahan gaya hidup dan juga pertumbuhan ekonomi mengakibatkan terjadinya


perubahan selera masyarakat dalam berbelanja, termasuk juga dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk
berbelanja di pasar tradisional. Keputusan pembelian merupakan tindakan yang dilakukan
oleh seorang konsumen dengan membeli atau menggunakan suatu produk yang diyakini
sesuai harapan dan mampu memberikan kepuasan, serta siap menanggung segala
konsekuensi dari pilihan tersebut (Kodu, 2013) dan merupakan kegiatan di mana individu
terlibat langsung dalam mengambil keputusan untuk memilih dari berbagai pilihan yang
tersedia (Bahri & Herlina, 2017). Keputusan pembelian diambil setelah konsumen konsumen
mengevaluasi informasi untuk mengetahui realitas dan kelayakan produk (Alana et al., 2012).
Memahami keputusan pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan sangat penting bagi setiap perusahaan, tidak terkecuali bagi pengeloa pasar
tradisional karena ketika konsumen telah mengambil keputusan maka saat itu akan terjadi
pembelian dan akan mendatangkan keuntungan.

Keputusan pembelian dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sikap
konsumen. Kotler & Armstrong (2012) menyatakan bahwa sikap menempatkan orang- orang
ke dalam kerangka pikiran dari menyukai atau tidak menyukai sesuatu, bergerak menuju atau
jauh dari mereka. Konsumen memutuskan apa yang ingin dilihat, toko mana yang ingin
dikunjungi, produk apa yang mereka sukai dan ingin untuk dibeli, semuanya berdasarkan
pada sikap mereka (Noel, 2009).

Salah satu pasar tradisional yang kini sedang menghadapi ketatnya persaingan dengan
pasar modern adalah Pasar Sawo yang terletak di. Jl. Kebon Nanas Selatan II, RT.11/RW.5,
Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Pasar ini dibangun sebagai
salah satu upaya Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan
dengan melakukan revitalisasi pasar tradisional demi meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan ekonomi.

PERUMUSAN MASALAH

1. Faktor-faktor apa yang dipertimbangkan konsumen berbelanja di pasar tradisonal ?


2. Apakah terdapat perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen berbelanja di
pasar tradisonal berdasarkan tingkat pendapatan ?
3. Bagaimana preferensi konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern
berdasarkan komoditas yang dibeli ?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen berbelanja di


pasartradisonal.
2. Untuk mengetahui perbedaan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen berbelanja
di pasar tradisonal berdasarkan tingkat pendapatan.
3. Untuk mengetahui preferensi konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional danpasar
modern berdasarkan komoditas yang dibeli.

TEORI DAN JURNAL PENDUKUNG

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif dengan pendekatan
deskriptif.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang
diperoleh dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan tahapan mereduksi data, menyajikan
data, dan penarikan kesimpulan.

BAB II

ISI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian diketahui faktor-faktor yang mendorong konsumen berbelanja di


pasar tradisional adalah: harga produk lebih murah, adanya sistem tawar-menawar, lokasi
yang strategis (dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau kendaraan pribadi). Sedangkan
faktor-faktor yang mendorong konsumen berbelanja di pasar modern adalah: suasana pasar
yang aman, nyaman dan bersih, penempatan produk yang tertata rapi dan bersih dan adanya
potongan harga (diskon) yang menarik perhatian konsumen.

Selain faktor-faktor yang mendorong berbelanja di pasar tradisional/modern, diketahui


juga faktor- faktor yang membuat konsumen enggan berbelanja di pasar tradisional/modern.
Faktor-faktor yang membuat konsumen enggan berbelanja di pasar tradisional adalah:
kondisi pasar yang tidak nyaman (becek, kotor, panas, dan berdesak-desakan), kualitas
produk yang belum terjamin (misal: bahan makanan mengandung boraks dan formalin) dan
infrastruktur yang kurang rapi. Faktor-faktor yang membuat konsumen enggan berbelanja di
pasar modern adalah: harga produk yang lebih mahal dibanding pasar tradisional, tidak ada
sistem tawar menawar antara penjual dengan pembeli serta pembeli pasar modern identik
dengan kalangan “menengah ke atas”.

produk yang sering dibeli di pasar tradisional adalah: sayuran, kebutuhan pokok (beras,
minyak goreng, gula, kopi, teh, dll) dan lauk pauk (ikan, daging, tahu, tempe, dll). Sedangkan
produk yang sering dibeli di pasar modern adalah: toiletis (sabun mandi, deterjen, pasta gigi,
pelembut, sabun cuci, pembersih kamar mandi dll.), kosmetik (bedak, parfum, tisu, kapas,
pembalut, dll.) dan kebutuhan pokok.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian perilaku konsumen di pasar tradisional, solusi yang dapat
dilakukan oleh pengelola pasar tradisional supaya konsumen tidak enggan berbelanja di pasar
tradisional adalah memperbaiki sarana dan prasaraana pasar tradisional misalnya:
memperbaiki saluran air agar tidak banjir, memperbaiki jalan yang tadinya masih beralaskan
tanah menjadi berpaving/beraspal, pembinaan bagi para pedagang untuk memperhatikan
kualitas produk dan menghindari boraks, formalin, zat pewarna berbahaya, dll., perlu
perluasan pasar dan penataan stand-stand yang rapi dan tidak berdesak-desakan agar
konsumen merasa nyaman saat berbelanja. Selain itu pasar tradisional perlu menambah jam
kerja operasionalnya yang umumnya hanya setengah hari bisa menjadi sampai sore hari agar
konsumen tidak kesulitan dalam menyesuaikan waktu saat belanja, karena di kota besar
banyak ibu-ibu yang bekerja, jadi setelah pulang bekerja bisa langsung belanja.

Faktor-faktor yang mendorong konsumen berbelanja di pasar tradisional perlu


dipertahankan yaitu: harga produk yang murah, adanya sistem tawar-menawar yang
menciptakan komunikasi dan keakraban antara penjual dan pembeli dan lokasi yang strategis
(dapat dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi).

Berdasarkan frekuensi produk yang sering dibeli konsumen di pasar tradisional,


pengelola pasar tradisional perlu memperluas atau menambah stand para penjual sayuran,
bahan-bahan pokok, dan lauk pauk. Selain itu, pemerintah/pengelola pasar tradisional perlu
meningkatkan promosi kepada masyarakat bahwa dengan berbelanja di pasar tradisional
dapat ikut serta membangun perekonomian negara apalagi dari sektor pertanian, industri
kecil dan menengah.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perkembangan pasar di Indonesia semakin luas seiring dengan perkembangan


ekonominya. Secara umum masyarakat mengenal 2 jenis pasar, yaitu pasar tradisional dan
pasar modern. Pasar tradisional juga disebut pasar yang kegiatan para penjual dan
pembelinya dilakukan secara langsung dalam bentuk eceran dalam waktu sementara atau
tetap dengan tingkat pelayanan terbatas.

Dari hasil analisis faktor perilaku konsumen yang berupa kepuasan konsumen berbelanja
di pasar tradisional diketahui ada 2 faktor penting yaitu faktor 1: pelayanan, kualitas produk,
infrastruktur, fasilitas, kemudahan parkir dan kebersihan, sedangkan faktor 2: harga,
keakraban dengan pedagang, kedekatan lokasi, jam buka tutup, kendaraan umum menuju
pasar dan isu kesehatan. Sedangkan Item-item pertanyaan lanjutan tentang pasar tradisional
yang masuk di faktor 1 adalah: belanja ke pasar tradisional karena menyukainya, dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari, suasana menyenangkan, menghemat pengeluaran dan dapat
menggunakan kendaraan pribadi.

Beberapa solusi sebaiknya dipertimbangkan oleh pengelola pasar tradisional, sehingga


konsumen tidak merasa enggan berbelanja di pasar tradisional. Solusi tersebut antara lain
perbaikan sarana prasarana dan pemberian potongan harga (diskon). Sedangkan faktor-faktor
yang perlu dipertahankan di pasar tradisional antara lain harga yang murah, sedangkan
tempat belanja yang nyaman, aman dan bersih.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P. dan Lane, K. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. New Jersey: Upper Saddle River.

Rohim, M Abdul. 2009. Pembangunan Pasar Tradisional Pati.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi Dan Penelitian
Pemasaran. Jakarta: Kencana.

Sinaga, Pariaman. 2008. Menuju Pasar yang Berorientasi Pada Perilaku Konsumen.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Customer Behaviour. Jakarta: Erlangga.

Sarwoko, E., & Churiyah, M. (2017). “Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Minuman Merek Aqua Berkaitan dengan Penerapan Program CSR (Corporate Social
Responsibility).” Jurnal Ekonomi Modernisasi, 3(2), 147–164.

Keren, K., & Sulistiono, S. (2019). “Pengaruh Motivasi, Budaya, dan Sikap Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Indomie.” Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 7(3), 319–324.

Anda mungkin juga menyukai