Anda di halaman 1dari 11

Makalah PKWU

Analisis Perilaku Konsumen pada Pembeli Ikan Mas di Pasar Tradisional dan Pasar
Modern

Disusun Oleh :

Hans Kurniawan / 13 / 11 IPS 2

Henry Christian / 14/ 11 IPS 2

Janice Adelaide / 15/ 11 IPS 2

Jeanette Olivia / 16 / 11 IPS 2

Jessica Natasya / 17 / 11 IPS 2

Jesyca Augusta / 18 / 11 IPS 2

SMA KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

KOMP. MEKAR WANGI PUSPITA NO 53 – 55

2022 – 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kewirausahaan yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen pada
Pembelian Ikan Mas di Pasar Tradisional dan Pasar Modern” ini tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kewirausahaan. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kita semua mengenai analisis perilaku
konsumen.

Dalam penyususnan makalah ini, penulis banyak pendapatkan tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan adanya kerja sama kelompok, tantangan tersebut dapat teratasi. Maka dari itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis pun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu Mina selaku guru Mata
Pelajaran Kewirausahaan yang telah membimbing penulis menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah – makalah
selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan baru kepada
kita sekalian.

Bandung, 4 Febuari 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN

• Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………..1

• Rumusan Masalah………………………………………………………………………....5

• Tujuan……………………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN

• Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian…………………..6

• Perilaku Konsumen terhadap Pembelian Ikan Konsumsi di Pasar Tradisional………...…7


• Perilaku Konsumen terhadap Pembelian Ikan Konsumsi di Pasar Modern………………7

• Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen di pasar……………………..…8

• Tipe – tipe Perilaku Konsumen……….……………………………………………….….8

PENUTUP

BAB 1

PENDAHULUAN

• Latar Belakang

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang


berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen meliputi keputusan
konsumen mengenai apa yang dibeli, jadi membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli
dan bagaimana cara membeli, cara mendapatkan barang dan cara membayarnya ( cash atau
kredit ). Pemasar berharap bahwa dengan memahami apa yang menyebabkan konsumen membeli
barang dan jasa tertentu, mereka akan dapat menentukan produk mana yang dibutuhkan di pasar,
mana yang sudah usang, dan cara terbaik untuk menyajikan barang tersebut kepada konsumen
Perilaku konsumen ini pun merupakan hal – hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Dalam hal ini pun tinggi rendahnya harga jual sangat mempengaruhi
keputusan konsumen.

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam


pemasaran. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu (1) proses
pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis. Dalam melakukan penelitian
perilaku konsumen, terdapat tiga pendekatan utama. Pendekatan yang pertama adalah
pendekatan interpretif. Pendekatan yang menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal
yang mendasarinya. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori
dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan
pembuatan keputusan konsumen. Dan pendekatan ke tiga disebut sebagai sains pemasaran yang
didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan
dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow (Teori hierarki kebutuhan Maslow) untuk memprediksi
pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan
moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan
pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan
analisis yang berbeda.

Konsumen disini dibagi menjadi dua yaitu konsumen individu dan


konsumen organisasi. Konsumen individu ialah mereka yang membeli produk barang atau jasa
untuk digunakan sendiri, digunakan anggota keluarga lain/ seluruh anggota. Sedangkan
konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan
dan lembaga lainnya di mana mereka harus membeli produk barang atau jasa untuk menjalankan
seluruh kegiatan organisasinya.

Perilaku konsumen pun dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya ialah


faktor pribadi, dimana merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai seorang konsumen.
Dan secara khusus faktor ini dipengaruhi oleh demografi seperti usia, jenis kelamin, budaya,
profesi, latar belakang, dll. Lalu berikutnya faktor psikologis yang merupakan respons dan sikap
indvidu terhadap kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen. Yang ketiga adalah faktor sosial,
dalam faktor sosial ini meliputi beberapa hal diantaranya ialah pengaruh lingkungan, pengaruh
media sosial, kelas sosial, pendapatan, tingkat pendidikan, dan lain – lain. Faktor perilaku
konsumen yang terakhir ialah faktor budaya, faktor yang menunjukkan bahwa minat pelanggan
dibentuk oleh beberapa hal diantaranya ialah nilai – nilai dan ideologi komunitas mereka,
kepercayaan komunitas, kebutuhan keluarga dan komunitas, dan kelas sosial.
Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional secara umum memiliki
pengertian tempat terjadinya proses jual dan beli, secara lebih luas pasar memiliki artian sebagai
sebuah sistem, prosedur, dan tempat jual beli baik barang, jasa, dan sumber daya atau tempat
pertukaran sumber daya (alam atau manusia) dengan uang atau alat pembayaran lainnya yang
sah dan diakui. Pasar merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perekonomian. Dalam
pasar, ada persaingan baik itu persaingan antara pedagang maupun antara merek dagang. Dalam
pelaksanaannya pasar setidaknya harus memiliki tiga fungsi diantaranya, fungsi distribusi, fungsi
pembentukan harga, fungsi promosi.

Pasar tradisional adalah tempat jual beli dimana penjual dan pembeli
bertemu secara langsung dan melakukan tawar menawar hingga tercapai kesepakatan harga.
Pasar tradisional umumnya terdiri dari kios-kios semi permanen dan menyediakan barang-barang
segar, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Contoh pasar tradisional antara lain adalah:
Pasar Senen, Pasar Tanah Abang, Pasar Bogor dan pasar sayur mayur di pagi hari. Sedangkan
pasar modern adalah tempat jual beli dimana tidak ada aktifitas tawar menawar di dalamnya,
pembeli sudah menyetujui harga yang diajukan karena harga tersebut bersifat tetap (fixed price).
Umumnya pasar ini berada di satu tempat yang luas dan permanen.

Namun, dalam pasar tradisional dan modern terdapat beberapa perbedaan


yang harus diketahui, diantaranya ialah (1) Perbedaan Jenis Barang yang Dijual. Pasar tradisional
umumnya menjual bahan makanan segar, namun beberapa pasar juga menjual kebutuhan
sandang (pakaian). Intinya adalah pasar tradisional selalu menjual bahan kebutuhan sehari – hari.
Hal ini dilakukan karena keluar-masuk barang lebih cepat dan selalu dibutuhkan masyarakat
sehingga kelangsungan proses jual beli tetap terjaga. Sedangkan dalam pasar modern juga
menjual barang kebutuhan sehari – hari, namun banyak juga yang menjual kebutuhan sekunder
dan kebutuhan tersier seperti gadget hingga furniture. (2) Proses Pembentukan Harga. Pada pasar
tradisional, harga terbentuk melalui kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Penjual
bisa memasang harga sesuai yang diinginkan berdasarkan keuntungan yang ingin diterimanya
dan pembeli boleh mengajukan keberatan akan harga yang diajukan penjual. Mereka akan
melakukan tawar menawar hingga sepakat. Inilah yang menjadi pembentuk harga. Namun dalam
beberapa proses tawar menawar, kesepakatan mungkin tidak terjadi sehingga harga tidak
terbentuk. Meskipun begitu umumnya harga yang ditetapkan penjual pasar tradisional lebih
murah dibandingkan pasar modern. Berbeda halnya dengan pasar tradisional, di pasar modern
pembeli sudah harus menyetujui harga yang ditetapkan oleh penjual. Harga tersebut sudah
tercetak di tag dan pembeli langsung membayar sesuai harga yang tertera. Karena harga barang
di pasar modern terbentuk hanya dari perhitungan pemilik pasar. Harga didasarkan dari
perhitungan penjual akan modal, komisi, dan biaya lain – lain. Hal ini yang menyebabkan
beberapa barang di pasar modern lebih mahal dibandingkan pasar tradisional. (3) Subjek yang
Melakukan Proses Jual Beli. Pada pasar tradisional penjual langsung menjajakan barang
dagangannya kepada pembeli. Namun, ada banyak penjual yang menjual barang sejenis pada
satu pasar. Sedangkan di pasar modern, yang menjual barang adalah satu pemilik pasar atau
penjual. Pemilik pasar menjual beberapa merek dagang kepada pembeli. Biasanya pada pasar
modern, pembeli memilih merek dagang yang disediakan penjual (pemilik pasar) bukan memilih
barang sejenis yang dijual oleh penjual berbeda. Pembeli juga tidak melakukan proses tatap
muka langsung dengan penjual (pemilik pasar). (4) Modal dan Pengalaman Penjual. Pada pasar
tradisional penjual umumnya memiliki modal yang terbatas atau modalnya tidak terlalu banyak.
Oleh karena itu, barang yang dijual biasanya adalah barang kebutuhan sehari – hari yang cepat
laku dan banyak dicari sehingga perputaran modal berjalan lancar dan penjual pada pasar
tradisional juga hanya memperhitungkan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Berbeda
dengan pasar tradisional, pada pasar modern penjual umumnya sudah lebih berpengalaman
dalam berbisnis. Modal yang digunakan jauh lebih besar dibandingkan dengan modal penjual di
pasar tradisional. Perhitungan penjual di pasar modern lebih berorientasi pada keuntungan jangka
panjang biasanya perhitungan bersifat kuartal tahun atau per semester. (5) Harga, Diskon dan
Promo. Pasar tradisional umumnya menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan pasar
modern. Namun, tidak ada potongan harga lainnya saat harga sudah terbentuk. Harga hanya
ditentukan dari proses tawar menawar antara penjual dan pembeli. Harga yang ditawarkan dari
hari ke hari bisa berbeda – beda tergantung modal yang dikeluarkan penjual setiap hari.
Sedangkan pada pasar modern umumnya memberikan harga yang lebih mahal dibandingkan
pasar tradisional. Namun, untuk menarik pembeli mereka memberikan potongan harga ke
beberapa barang tertentu atau memberikan hadiah kepada pembeli. Harga yang ditawarkan oleh
penjual di pasar modern pun cenderung tetap karena harga sudah dibentuk per periode waktu
tertentu dan ditetapkan sebelum barang diberikan price tag. (6) Keragaman Pembeli. Pembeli
yang melakukan proses jual beli di pasar tradisional adalah pembeli yang berlokasi di sekitar
pasar. Hal ini disebabkan pasar tradisional hanya buka dalam waktu yang singkat dalam sehari
(misalnya pasar pagi atau pasar malam) dan tidak buka sepanjang hari. Selain itu, pasar
tradisional juga dimiliki oleh setiap kecamatan jadi mudah dijangkau oleh pembeli setempat.
Dalam pasar modern, pembelinya pada umumnya adalah warga setempat dan warga lainnya yang
mungkin tidak berasal di daerah tersebut. Hal ini dikarenakan pasar modern terkadang hanya
tersedia di beberapa tempat tertentu. Dan karena pasar modern memiliki jam operasional yang
lebih panjang dibandingkan minimarket yang tersebar di setiap kelurahan. ( 7 ) Kenyamanan dan
Pelayanan. Perbedaan pasar modern dan pasar tradisional memiliki sistem penjual melayani
pembeli sepenuhnya mulai dari ambil barang, timbang (untuk produk tertentu), hingga proses
pembayaran. Keuntungannya adalah adanya interaksi dan komunikasi yang sangat baik yang bisa
dilakukan oleh sehari – hari. Namun, kondisi di pasar tradisional umumnya tidak terlalu tertib
dan nyaman bagi sebagian orang. Pasar tradisional umumnya terletak di ruangan semi terbuka
dan pengelolaan limbah belum terlalu berjalan dengan baik. Hal ini mengakibatkan pasar
tradisional terlihat agak lembab dan agak kotor. Pasar modern memiliki sistem self service
dimana pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkan. Pembayaran akan dibantu oleh
petugas yang dipekerjakan oleh pemilik pasar (penjual). Untuk masalah kenyamanan, pasar
modern sudah berdiri di atas bangunan tetap dan dilengkapi pendingin udara sehingga lebih
nyaman. Keuntungan lainnya adalah pasar modern sudah memiliki sistem pengelolaan limbah
terpadu sehingga meminimalkan tampilan yang terkesan kotor dan kumuh.

• Rumusan Masalah :

• Apa yang dimaksud dengan “Perilaku Konsumen’ ?

• Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen ?

• Bagaimana perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern ?

• Bagaimana perilaku konsumen terhadap pembelian ikan konsumsi di pasar tradisional


dan modern ?

• Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah analisis perilaku konsumen pada pembeli ikan
mas di pasar tradisional dan pasar modern adalah untuk mengetahui dan dapat
menganalisis proses pengembalian keputusan konsumen dalam membeli ikan mas di pasar
baik modern ataupun tradisional. Dan mengetahui apa yang menjadi masalah yang
dihadapi oleh tiap konsumen sehingga muncul banyak ketidakpuasan saat melakukan
pembelian ikan mas. Dan dapat mengubah hal tidak baik tersebut agar konsumen lebih
puas dalam melakukan pembelian.
BAB 2

PEMBAHASAN

• Perilaku Konsumen dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk


pada umumnya berbeda-beda. Keputusan konsumen membeli ikan mas dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian
ikan mas dan faktor -faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian ikan mas.motivasi awal yang mendorong pembelian konsumen adalah rasa dari ikan
mas.Fokus utama dalam pembelian ikan mas adalah rasanya.Pemilihan jenis ini dikarenakan
rasanya yang khas.Sikap konsumen apabila jenis ikan mas yang dicari tidak tersedia di tempat
biasa membeli maka konsumen akan mencari ketempat lain dan apabila terjadi kenaikan harga
terhadap jenis ikan mas yang biasa dibeli maka konsumen akan tetap membeli ikan asin
walaupun ikan mas yang dipilih jenis yang lain, secara keseluruhan konsumen merasa puas
terhadap hasil pembelian ikan mas tersebut.

Pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen merupakan bagian ahir


dari perilaku konsumen. Pembelian meliputi keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan
membeli, apakah membeli atau tidak dan bagaimana cara membayarnya, dengan demikian
perilaku beli merupakan faktor yang penting dalam menentukan pilihan dan selera konsumen.

• Banyak Pembelian Ikan Laut dalam Satu Bulan ( kali )

Jumlah konsumen membeli ikan laut dalam sebulan mempengaruhi perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan mengenai sering atau tidaknya konsumen mengkonsumsi ikan laut.
Pembelian ikan laut oleh konsumen pasar arengka disesuaikan dengan jumlah setiap kali
konsumen berbelanja di pasar karena responden mayoritas dalam satu bulan membeli ikan laut
lebih dari 4 kali artinya 1 kali dalam seminggu konsumen berbelanja dipasar.

• Jumlah Ikan Laut dalam Sekali Pembelian

Jumlah ikan laut dalam satu kali pembelian di pasar arengka menerangkan bahwa tingkat
konsumsi

ikan laut oleh konsumen apakah tergolong banyak atau sedikit, artinya apabila konsumen
membeli ikan laut dalam sekali beli dengan jumlah lebih 2 kilogram maka tingkat konsumsi ikan
laut tergolong banyak sedangkan tingkat pembelian dalam sekali beli hanya ½ sampai 1 kilogram
maka

tingkat konsumsi ikan laut tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan bahwa tingkat pembelian
disesuaikan dengan banyaknya anggota keluarga serta kebutuhan.

• Jenis Ikan Laut yang dipilih Konsumen

Permintaan ikan laut di Pasar Arengka oleh konsumen bervariasi baik menurut jenis maupun
harga. Ikan laut yang ditawarkan di Pasar berasal dari daerah Sibolga, Jakarta dan Sumatera
Barat. Permintaan ikan laut di Pasar Arengka dipengaruhi oleh tingkat harga dan kualitas ikan.
Hasil penelitian menunjukan konsumen lebih menyukai jenis ikan Serai karena tingkat harga
yang relative murah sehingga mudah dijangkau oleh semua kalangan.

• Perilaku Konsumen terhadap Pembelian Ikan Konsumsi di Pasar Modern

Perilaku konsumen pasar modern secara umum :

• kebanyakan orang orang membeli ikan di saat awal/ akhir bulan

• Orang orang yang berbelanja di pasar modern cenderung bayar menggunakan


çashless/menggunkana kartu

• Dapat membeli di supermarket

• Cara mendapatkannya dengan cara memilih mana jenis ikan yang lebih segar melalu
warna mata dan sisik ikan

• Perlaku Konsumen terhadap Pembelian Ikan Konsumsi di Pasar Tradisional

Perilaku konsumen dalam penelitian ini dapat dilihat dari penilaian


responden/konsumen terhadap beberapa atribut ikan segar.Atribut ikan segar yang dinilai dalam
penelitian ini antara lain atribut harga,atribut pasar tradisional, kesegaran ikan, aroma ikan,
kebersihan Ikan, dan tekstur ikan sedangkan atribut pasar yang dinilai responden meliputi atribut
kebersihan tempat, kenyamanan tempat, sarana parkir, keramahan pedagang, kedekatan lokasi,
tata letak pasar, dan keragaman produk. Setelah semua atribut tersebut terpenuhi, maka perilaku
konsumen akan diambil dan dinilai dari sini. Mereka akan menilai dari kelengkapan pasar
tradisional dan jika mereka merasa puas maka kepercayaan mereka dalam pembelian akan
bertambah.
• Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen di Pasar

Umumnya, perilaku konsumen dipengaruhi tiga faktor berikut :

• Faktor pribadi

Faktor pribadi merupakan minat dan pendapat seseorang sebagai konsumen. Secara khusus,
faktor ini juga dipengaruhi oleh demografi seperti usia, jenis kelamin, budaya, profesi, latar
belakang, dll.

• Faktor psikologis

Faktor psikologis merupakan respons dan sikap individu terhadap campaign pemasaranmu atau
kebutuhan pribadi sebagai seorang konsumen

• Faktor sosial

Faktor ini meliputi pengaruh lingkungan, pengaruh media sosial, kelas sosial, pendapatan,
tingkat pendidikan, dll.

• Faktor budaya

Faktor ini menunjukkan bahwa minat pelanggan dibentuk oleh beberapa hal, seperti nilai-nilai
dan ideologi komunitas mereka, kepercayaan komunitas, kebutuhan keluarga dan komunitas,
dan juga kelas sosial.

• Tipe – Tipe Perilaku Konsumen

Selanjutnya ialah bagaimana tipe – tipe perilaku konsumen. Yang pertama ialah perilaku
membeli yang kompleks ( complex buying behavior ) dimana konsumen ini cenderung berpikir
panjang sebelum ia membeli suatu produk. Selanjutnya ialah perilaku membeli yang mengurangi
perbedaan ( dissonance – reducing buying behavior ) dimana pembeli tidak dapat melihat
perbedaan antara satu produk dengan produk lainnya. Sehingga kesulitan untuk menentukan
perbedaan antar jenis atau merek. Yang ketiga terdapat perilaku membeli yang telah terbiasa
( habitual buying behavior ). Dimana seorang pembeli cenderung membeli barang atau produk
didasarkan kebiasaan. Konsumen ini tidak terlibat dalam mencari produk. Ia akan cenderung
memilih produk yang sudah menjadi kebiasaannya. Dan yang terakhir ialah perilaku mencari
keragaman produk ( variety seeking behavior ), pada tipe ini konsumen membeli produk yang
berbeda, tetapi bukan dilakukan karena mereka tidak puas dengan produk sebelumnya.
Konsumen hanya didasari oleh keinginan untuk mencari produk yang berbeda dari yang ia
miliki.

• Kesimpulan

Konsumen memiliki keputusan yang berbeda-beda dalam membeli produk ikan motivasi
awal konsumen membeli suatu ikan adalah rasa dari ikan yang akan dibeli, lalu keputusan yang
berbeda beda tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor tersebut adalah jumlah
banyaknya konsumen membeli ikan laut dalam sebulan, Jumlah ikan yang dibeli dalam sekali
pembelian, dan jenis ikan laut yang dipilih oleh konsumen.

Di pasar modern dan pasar tradisional perilaku konsumen ikan berbeda. Konsumen di
pasar modern kebanyakan membeli ikan pada awal atau akhir bulan, konsumen juga dapat
beberbelanja tanpa membawa uang tunai dan menggunakan kartu kredit, jika ingin membeli ikan
konsumen dapat mencari ke supermarket, dan konsumen memilih jenis ikan yang lebih segar
melalui warna mata dan sisik ikan.

Sedangkan konsumen yang membeli ikan di pasar tradisional menilai pasar yang akan
dikunjungi, seperti kebersihan tempat, kenyamanan tempat, sarana parkir, keramahan pedagang,
kedekatan lokasi, tata letak pasar, dan keragaman produk. Selain menilai pasarnya, konsumen
juga menilai ikan yang akan dibeli mulai dari harga ikannya, kesegaran ikan, aroma ikan,
kebersihan ikan, dan tekstur ikan. Jika semua penilaian tadi terpenuhi konsumen akan merasa
puas dan kepercayaan dalam membeli ikan akan bertambah.

Ada juga faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen di pasar, faktor faktor
tersebut adalah faktor pribadi, psikologis, sosial, dan buyada. Konsumen juga memiliki tipe-tipe
perilaku yang berbeda yaitu complex buying behavior, dissonance – reducing buying behavior,
habitual buying behavior, dan variety seeking behavior .

• Penutup

Sekian, pengumpulan makalah yang telah kami buat, kami berharap agar makalah yang kami
buat ini bisa bermanfaat dan memberikan banyak informasi yang berguna bagi pembaca.
Terimakasih atas kesempatannya untuk kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tanpa masalah, semuanya karena kebaikan Tuhan Yang Maha Esa. Sekian dan Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai