Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MATA KULIAH SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

ANALISIS KEUNGGULAN PASAR TRADISIONAL PADA PASAR INDUK TAMIN BANDAR LAMPUNG

Disusun Oleh : Kelompok 3 Ahmad Fauzan Arif Aulia Ardhi Dian Andika Dwi Prasetyaningsih Ramadhisa Perdana Roberto Parsaulian Soni Tare Satria Yulida Sari 0851011008 0811011027 0851011024 0851011028 0811011060 0711011107 0851011063 0811011020

Muhammad Ardiansyah 0711011020

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan 2 (dua) peran yaitu penjual dan pembeli (demand potential) untuk melakukan penukaran terhadap jenis barang, jasa, dan informasi yang dilakukan dengan transaksi jual beli. Berdasarkan klasifikasinya, pasar dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu Pasar Tradisional dan Pasar Modern. Pasar Tradisional merupakan tempat bertemu penjual dan pembeli secara langsung yang ditandai dengan adanya transaksi yang biasanya dilakukan dengan proses tawar-menawar, bangunannya berupa kios atau gerai, los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun pengelola pasar. Sedangkan pengertian Pasar Modern tidak berbeda dari pasar tradisional, namun pada pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung, melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan, dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual baik pada kedua jenis pasar ini relatif tidak jauh berbeda yaitu barang kebutuhan sehari-hari. Seiring perkembangan zaman. sudah banyak pasar modern yang muncul seperti mall, supermarket, departement store, mini market, dan lain sebagainya. Barang yang dijual mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang tidak memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Secara kuantitas, pasar modern umumnya mempunyai persediaan barang di gudang yang terukur, dengan harga yang sudah terlabel di setiap kemasannya, tempatnya yang bersih, tertata rapih, dan menjanjikan pelayanan yang baik. Namun, dengan segala kelebihan yang dimiliki pasar modern, pasar tradisional tetap berdiri tegak dan keberadaannya semakin banyak dan menjadi alternative pilihan masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Kedua pasar ini selalu hadir berdampingan, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Itulah yang kami coba analisis dalam kegiatan pemasaran kami, untuk mengetahui keberadaan dan keunggulan pasar tradisional yang ada di daerah kami, yaitu Pasar Induk Tamin, yang terletak di Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung.

1.2 Tujuan dan Manfaat a. Tujuan Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk :
1. Mengidentifikasi posisi pasar tradisional dari aspek pemasaran 2. Mengetahui strategi pemasaran yang ada pada pasar tradisional Pasar Induk Tamin

b. Penelitian ini bermanfaat untuk :

Manfaat

1. Mengetahui kondisi atau potret pasar tradisional , khususnya Pasar Induk Tamin 2. Mengevaluasi dan mendistribusikan analisis 7P terhadap keadaan Pasar Induk

Tamin
1.3 Metode penelitian

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara langsung dengan para pedagang dan pengunjung pasar . Dengan metode ini, pembahasan hasil analisis dapat dilakukan secara lebih komprehensif. dan penelitian menggunakan responden dari 15 orang konsumen yang berbelanja dan 5 orang pedagang di pasar tersebut. 1.4 Wilayah Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilaksanakan di satu wilayah yaitu Pasar Induk Tamin kecamatan Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pasar Tradisional Pasar tradisonal adalah tempat berjualan yang tradisional (turun temurun), tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang-barang yang diperjualbelikan tergantung pada permintaan pembeli (konsumen), harga yang ditetapkan merupakan harga yang disepakati melalui sutau proses tawar menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit diatas harga standar. Pada umumnya pasar tradisional merupakan tempat penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok (sembako). Biasanya pasar tradisional beraktivitas dalam batas-batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan, dan lain sebagainya. Pasar tradisional juga dikelola oleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal, loods, gudang, took, stand atau kios. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dan komunikasi dengan nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi. 2.2 Bauran Pemasaran Kotler (2000: 15) mengemukakan definisi bauran pemasaran (marketing mix) sebagai berikut : Marketing Mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its marketing objective in the target market. Bauran pemasaran adalah sekumpulan alat pemasaran (marketing mix) yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Zeithaml and Bitner (2001: 18) mengemukakan definisi bauran pemasaran sebagai berikut: Marketing Mix defined as the elements an organizations controls that can be used to satisfy or communicate with customer. These elements appear as core decision variables in any marketing text or marketing plan. Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan unsur-unsur pemasaran yang saling terkait, dibaurkan, diorganisir, dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat mecapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Selanjutnya Zeithaml dan Bitner mengemukakan konsep bauran pemasaran tradisional (traditional marketing mix) terdiri dari 4P, yaitu, Product (produk), Price (harga), Place (tempat/lokasi), dan Promotion (promosi). Sementara itu, untuk pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (expanded marketing mix for service) dengan penambahan unsur non-traditional marketing mix, yaitu People (orang), Physical evidence (fasilitas fisik) dan process (proses), sehingga menjadi tujuh unsur (7P). masing-masing dari tujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan tergantung satu sama lainnya dan mempunyai suatu bauran yang optimal sesuai dengan karakteristik segmennya (Zeithaml, 2000: 18-21).
1. Product (P1)

Produk menurut Kotler (2000: 428) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi produk dapat berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.

2. Price (P2) Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputusan penentuan harga juga sangat signifikan didalam penentuan nilai/manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas produk. Berbagai jenis biaya harus dipertimbangkan dalam menetapkan harga, termaksud didalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung, biaya tetap dan biaya variabel, serta biaya-biaya lainnya.
3. Place (P3)

Pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa factor berikut :

1. Akses, misalnya lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.
3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu (1)

banyaknya orang yang lalulalang dapat memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, (2) kepadatan dan kemacetan lalulintas dapat pula menjadi hambatan. 4. Tempat parkir yang luas dan aman. 5. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha dikemudian hari. 6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. 8. Peraturan pemerintah. IV. Promotion (P4) Promosi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Menurut Buchari Alma (2004:179) : Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yantg bersangkutan. Tujuan utama dari promosi adalah mengimformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. Mengimformasikan (informing), dapat berupa mengimformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru, memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan hargakepada pasar, menjelaskan cara kerja suatu produk, mengimformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli, dan membangun citra perusahaa. Membujuk pelanggan sasaran (Persuading), untuik membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut

produk, mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga. Dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga (salesmen). Mengingatkan (reminding), dapat terdiri atas mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempattempat yang menjual produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan. Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi (promotion mix), yaitu mencakup (1) Personal Selling, (2) Mass Selling, (3) Sales Promotion, (4) Public Relation, dan (5) Direct Marketing). Personal Selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Mass Selling, merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikan rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AMA (American Marketing Assosiation) dalam Buchari Alma (2004:194) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk pembayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa, secara non personal oleh sponsor yang jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan. Publisitas adalah bentuk penyajian danpenyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisaitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandungdalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih

baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Promosi Penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentifyang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segeradan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam. Melaluyi promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk pesaing, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerjasama yang lebih erat dengan pengecer. Hubungan Masyarakat (Public Relations) merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini yang dimaksud dengan kelompokkelompok ituadalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok tersebut dapat berdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, pelanggan, khalayak/orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemasok,perantara, pemerintah, serta media massa. Kegiatan-kegiatan public relations meliputi hal-hal berikut : (1) Press Relations, (2) Product Publicity, (3) Corporate Communication, (4) Lobbying, dan (5) Counselling. Direct Marketing adalah system pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan,baik melalui telepon, pos atau dengan dating langsung ke tempat pemasar. Teknik ini berkembang sebagai respon terhadap demasifikasi (pengecilan) pasar, dimana semakin banyak ceruk pasar (market niche) dengan kebutuhan serta pilihan yang sangat individual. Word of Mouth pentingnya penyerahan (greater importance of referral) dan komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan salah stu cirri khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Pelanggan sering kali memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian menceritakan pengalamannya pada pelanggan potensial lainnya. Mereka

yang senang dapat memberikan masukan pada penyedia jasa dan pada kenyataannya beberapa bisnis khususnya didirikan untuk menawarkan jasa seperti itu. Penelitian atas rekomendasi perseorangan melalui word of mouth menjadi salah satu sumber yang penting, dimana orang yang menyampaikan rekomendasi secara perorangan sering kali lebih disukai sebagai sumber informasi.

V. Orang (People) (P5) Menurut Zeithaml and Bitner (2000:19) People is all human actors who pay in service delivery and thus influence the buyers perceptions ; namely, the firms personnel, the customer and other customers in the service environment. Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen-elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Semua sikap dan tindakan karyawan , bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau keberhasilan penyampaian jasa (service encounter) Semua karyawan yang berhubungan dengan konsumen dapat disebut sebagai tenaga penjual. Dengan kata lain, dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran merupakan pekerjaan semua personel organisasi jasa. Oleh karena itu penting kiranya semua perilaku karyawan jasa harus diorientasikan kepada konsumen. Itu berarti organisasi jasa harus merekrut dan mempertahankan karyawan yang mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam membina hubungan baikdengan konsumen. People dalam jasa ini adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan, dan merupakan factor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Oleh perusahaan jasa unsure people ini bukan hanya memegang peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku ornag-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan yang bersangkutan.

Elemen people ini memiliki 2 aspek, yaitu:

a.

Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti, dan akurat dapat menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik perisahaan. b. Customer

Factor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada diantara pelanggan. Pelanggan dapat memberikan persepsi kepada pelanggan/konsumen lain tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen dari sumber daya manusia. Pentingnya sumber daya manusiadalam pemasaran jasa telah mengarah perhatian yang besar pada pemasaran internal. Pemasaran internal semakin diakui perusahaan jasa dalam menentukan suksesnya pemasaran ke pelanggan eksternal. VI. Sarana Fisik (Physical Evidance) (P6) Sarana fisik menurut Zeithaml and Bitner (2000:20) The environment in which the service is delivered and where firm and customer interact and any tangible component that facilitate performance or communication of the service Sarana fisik ini merupakan suatu hal yang secra nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termaksud disalam sarana fisik antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul dan label, dan lain sebagainya. Lovelock (2002:248) mengemukakan bahwa perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut. An attention Creating Medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk menjaring pelanggan dari target pasarnya.

As a message creating medium. Menggunakan symbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari peoduk jasa. An effect creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang ditawarkan. VII. Proses (Process) (P7) Proses menurut Zeithaml and Bitner (2000:20) adalah The actual procedures, mechanism, and flow of activities by which the service is delivered the service delivery and operating system Proses adalah semua prosedur actual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Jika dilihat dari sudut pandang konsumen maka kualitas jasa diantaranya dilihat dari bagaimana jasa menghasilkan fungsinya. Proses dalam jasa merupakan factor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa.

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Sejarah Pasar Induk Bandar Lampung Pasar Induk Tamin Bandar Lampung pertama kali mulai melakukan kegiatan perdagangan sekitar tahun 1985, pada saat itu sudah banyak pedagang yang membuka lapak-lapak jualan mereka, namun masih dalam keadaan yang seadanya karena saat itu mereka belum berada di atas bangunan yang resmi. Mengetahui bahwa area tersebut merupakan tempat transaksi masyarakat setempat, pemerintah kota setempat mulai mendirikan bangunan yang kemudian diresmikan pertama kali oleh pemerintah kota Bandar Lampung pada tahun 1992 dengan nama Pasar Induk Bandar Lampung, yang biasa dikenal oleh masyarakat setempat dengan nama Pasar Tamin. B. Analisis Bauran Pemasaran

1. Produk Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, ternyata barang yang ditawarkan di pasar ini tidak jauh berbeda dengan barang yang diperjual-belikan di pasar tradisional lain. Baik dari segi kualitas, kebersihan, dan kelengkapannya. Dari 15 responden yang kami temui, 6% menyatakan produk di pasar ini biasa saja, 40% lainnya menyatakan bahwa produk di pasar ini lebih baik. 2. Price Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, ternyata barang yang ditawarkan di pasar ini umumnya lebih murah dari pasar lain, terutama pada bahan kebutuhan berupa sayur-sayuran. Mengapa murah? Jawaban yang kami dapatkan adalah karena pasar tamin merupakan pasar induk, sehingga distribusi sayur-sayuran yang masuk pertama kali melalui pasar tamin terlebih dahulu. Namun untuk harga kebutuhan pokok (sembako) masih sama dengan pasarpasar lain. Bahkan, sebagian responden berpendapat bahwa meskipun harga di pasar

ini sudah murah, tetapi konsumen masih bisa melakukan penawaran harga yang lebih murah lagi. Penelitian ini menunjukkan 60% responden menyatakan setuju bahwa harga yang ditawarkan lebih murah dari pasar lain. 3. Promosi Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, promosi yang dilakukan para penjual di pasar ini untuk adalah yang biasa dilakukan para penjual lain yaitu dengan memanggil atau menegur pembeli yang mengunjungi kios dagangnya, walaupun tidak seantusias pedagang yang mungkin pernah kita lihat di tanah abang atau pasar besar lainnya di Jakarta. Para penjual di pasar ini lebih mengandalkan loyalitas para pelanggan tetapnya. Penelitian ini menunjukkan 70% responden menyatakan tidak setuju kalau promosi yang dilakukan para penjual di pasar ini sangat gencar. 4. Place Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, ternyata mereka memilih pasar ini karena dekat dengan area mobilitas konsumen tersebut. Hasil riset menunjukkan 70% konsumen yang berbelanja di pasar ini memilih pasar ini karena dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka. Dan 30% lainnya memilih pasar ini Karen lebih mudah dijangkau dari sekolah atau tempat kerja mereka. 5. Physical evidence Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, ternyata suasana di pasar ini tidak jauh berbeda dengan suasana pasar lain. Baik dari segi kebersihan, kenyamanan, penataan barang serta area parkir. Untuk masalah kebersihan, mungkin terdapat sedikit kekurangan dimana Pasar Induk Tamin meletakan tempat pembuangan sampah tepat di depan area pinggir jalan, sehingga mungkin baunya agak sedikit menyengat bagi masyarakat yang lewat di sekitar pasar. Namun dari segi penataan barang dan keamanan parkir, Pasar Induk Tamin sudah cukup tertata dan area parkir pun cukup tersedia dengan luas dengan keamanan yang terjamin karena terdapat satuan tugas penjaga keamanan yang sudah bertahun-tahun juga bekerja di pasar ini. Jadi para konsumen merasa aman apabila meninggalkan kendaraannya di lokasi pasar tersebut. Dari hasil penelitian kami 70%

responden menyatakan suasana pasar tidak jauh berbeda dengan pasar lain, sisanya sebanyak 30% setuju bahwa pasar ini lebih nyaman dari pasar lain. 6. People Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, keramahan dan pelayanan para penjual di pasar ini sangat baik. Mereka bersedia melayani para pelanggannya dengan ramah dan baik. Selain itu penampilan para penjualnya cukup baik, sehingga konsumen merasa lebih nyaman. Dari hasil penelitian kami 80% responden menyatakan setuju bahwa pelayanan dan penampilan para penjual sangat baik. 7. Proses Berdasarkan riset yang kami lakukan di pasar tradisional Pasar Induk Tamin, proses pembayaran di pasar ini lebih cepat dan pada saat kita menghadapi masalah akan cepat ditanggapi oleh penjual. Misalnya, apabila kita membeli suatu produk dan ternyata produk tersebut tidak baik kita dapat dengan cepat menukarnya. Dari hasil penelitian kami ternyta 90% konsumen sangat setuju mengenai proses yang dilakukan penjual dalam melayani konsumennya

BAB 1V PENUTUP

1. Kesimpulan
a. Meskipun banyak supermarket yang menawarkan kemudahan dalam

berbelanja, tetapi pada kenyataannya masyarakat masih lebih memilih berbelanja di pasar tradisional. Karena banyak hal yang didapat apabila kita berbelanja di pasar tradisional dan tidak kita dapat di supermarket. Seperti proses tawarmenawar untuk mendapatkan harga yang lebih murah, dan keramahan pelayanan yang diberikan para penjual di pasar tradisional. Disinilah, proses komunikasi antar penjual dan pembeli terjadi lebih dalam.
b. Dari hasil penelitian, para penjual di pasar tradisional Pasar Induk Tamin

mengandalkan loyalitas pelanggan tetapnya daripada melakukan promosi.


c. Pasar tradisional ini ramai dikunjungi karena letaknya dekat dengan

pemukiman penduduk dan sekolah. 2. Saran a. Seharusnya para penjual melakukan promosi yang lebih gencar agar suasana pasar lebih hidup dan lebih ramai.
b. Kebersihan pasar lebih diperhatikan dalam hal penataan tempat sampah

sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung selama berbelanja. Demi menjaga kenyamanan mereka selama berbelanja.

Anda mungkin juga menyukai