0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
126 tayangan2 halaman
Kasus beberapa koperasi di Cianjur yang menjanjikan tingkat keuntungan di atas suku bunga Bank Indonesia menimbulkan kecurigaan penipuan. Menteri Koperasi dan UKM memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tawaran yang terlalu baik untuk menjadi nyata. Skema investasi yang ditawarkan koperasi tersebut dapat memberikan keuntungan hingga 150% dalam waktu singkat, padahal batas maksimal menurut aturan hanya sesuai
Kasus beberapa koperasi di Cianjur yang menjanjikan tingkat keuntungan di atas suku bunga Bank Indonesia menimbulkan kecurigaan penipuan. Menteri Koperasi dan UKM memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tawaran yang terlalu baik untuk menjadi nyata. Skema investasi yang ditawarkan koperasi tersebut dapat memberikan keuntungan hingga 150% dalam waktu singkat, padahal batas maksimal menurut aturan hanya sesuai
Kasus beberapa koperasi di Cianjur yang menjanjikan tingkat keuntungan di atas suku bunga Bank Indonesia menimbulkan kecurigaan penipuan. Menteri Koperasi dan UKM memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap tawaran yang terlalu baik untuk menjadi nyata. Skema investasi yang ditawarkan koperasi tersebut dapat memberikan keuntungan hingga 150% dalam waktu singkat, padahal batas maksimal menurut aturan hanya sesuai
Koperasi Tawarkan Keuntungan Diatas BI Rate, Pasti Penipuan
Kasus koperasi Langit Biru dan Koperasi Al Amanah di Cianjur beberapa bulan terakhir, membuat menteri koperasi dan UKM Syarifudin Hasan gerah. Dia menghibau masyarakat waspada dan cermat. Terlebih jika lembaga atau koperasi menjanjikan hal yang muluk – muluk. Baginya, indikator bisnis paling ideal tetap bunga bank resmi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang saat ini sebesar 5.75%. Jika ada tawaran bunga atau keuntungan diatas aturan yang ada, ada indikasi pidana. “Tolong disampaikan kepada masyarakat kalau ada lembaga koperasi apapun yang menjanjikan returnnya (pengembalian modal) diatas BI rate, itu pasti penipuan,” Ujarnya usai menghadiri pameran gelar karya pemberdayaan masyarakat (GKPM) di Hall B, Jakarta Convention Centre. Kamis (27/9) Kasus koperasi langit Biru atau koperasi Al Amanah yang kini berurusan dengan polisi lantaran dianggap menipu, skema bisnis yang ditawarkan memang menggiurkan bagi orang awam. Pada paket investasi Al amanah, Kab Cianjur misalnya, investor bisa menyetorkan modal sekitar Rp 1-5 juta dan dalam bulan depannya, tepat ditanggal jatuh tempo mendapat keuntungan 100 persen Bahkan dipaket lainnya, nilai investasi yang ditawarkan berkisar Rp. 5-10 juta dengan nilai keuntungan mencapai 150 persen. Syarifudin menegaskan, tindak penipian yang dilakukan koperasi tersebut pada akhirnya berimbas mencemarkan usaha koperasi lain. “Itu koperasi tidak punya izin dari kita, dari Mentri Keuangan juga tidak dapat jadi begitulah akhirnya,” ujar Syarifudin. Disisi lain, Menkop menyebutkan pertumbuhan usaha berbentuk koperasi semakin meningkat. Kini pertumbuhannya mencapai 7-8 persen per tahun. “Saat ini ada 192.450 koperasi di Indonesia, kebanyakan berbentuk usaha simpan pinjam,” paparnya. Sumber : (Merdeka.com) Cara penyelesainnya : Dari kasus diatas memang sangat merugikan masyarakat khususnya yang masih awam pengetahuannya mengenai koperasi. Oleh karena itu sangat diperlukan pembinaan seperti seminar dan lain sebagainya mengenai koperasi. Karena dengan adanya hal tersebut masyarakat tidak akan mudah tertipu oleh koperasi yang sudah jelas akan menipu nasabahnya. Kemudian pemerintah juga harus lebih tegas mengenai hukum maupun sanksi yang berhubungan dengan kasus tersebut, agar dapat memperkecil dan mencegah terjadinya hal yang serupa. Lalu juga sering melakukan pengecekan izin usaha dan juga pengawasan langsung secara rutin agar dapat meminimalisir koperasi yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah. Sehingga koperasi yang seharusnya dapat membantu masyarakat dan juga menguntungkan masyarakat tidak berubah menjadi dapat merugikan masyarakat bahkan sampai merugikan ke pihak lain