Anda di halaman 1dari 17

Media Promosi Produk Hasil Budidaya Tanaman Sayuran

DISUSUN OLEH :
 ANNISA PUTRI KURNIA MILANI
 ILIS
 DEWI SANTIKA ULANDARI
 RASEL AMELIONI
 NOPRIL DWI RAMADAN
 FAUZAN AZIM

KELAS: XII IPS 4


SMAN 1 RENGAT BARAT

TAHUN PELAJARAN 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT,kelompok kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Media Promosi
Produk Hasil Budidaya Tanaman Sayuran” dengan lancar. Makalah ini disusun untuk menambah
wawasan dan informasi mengenai media promosi produk hasil budidaya tanaman sayuran.
Kelompok kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,untuk itu kami
mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
kami penulis maupun pembaca.
Daftar isi

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI MEDIA PROMOSI PRODUK
B. JENIS MEDIA PROMOSI
C. STRATEGI PEMASARAN MELALUI MEDIA PROMOSI

BAB III KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan ialah alasan utama bagi makhluk hidup untuk bergerak, bekerja serta
berusaha untuk bisa memenuhinya. Kebutuhan manusia yang semakin bertambah
mempengaruhi gaya hidup mereka dan juga harapan kemudahan, kenyamanan dalam
berbelanja, menjadikan para penyedia kebutuhan khususnya dalam bidang kebutuhan sehari-
hari seperti pasar harus berlomba-lomba memikat hati masyarakat untuk bisa melakukan
pembelian di tempatnya. Makin maraknya makanan cepat saji atau instan sekarang ini
menjadikan masyarakat kurang sehat dalam pola makannya, sehingga kebutuhan akan makanan
sehat seperti sayuran sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat. Sayuran yang merupakan
tanaman hortikultura, memiiki nilai komersial yang cukup tinggi. Sebab tanaman sayuran
merupakan produk pertanian yang senantiasa dikonsumsi setiap hari. Komoditas hortikultura ini
juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat
dan petani baik berskala kecil, menengah maupun besar, karena memiliki keunggulan berupa
nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumberdaya lahan dan teknologi, serta
potensi serapan pasar di dalam negeri dan internasional yang terus meningkat. Bahkan sayuran
saat ini telah mampu memasok kebutuhan konsumen dalam negeri melalui pasar tradisional
dan pasar modern.
Pengertian pasar adalah sebagai tempat bertemunya para penyedia barang dan
konsumen yang memerlukan barang untuk melakukan transaksi. Pengertian tersebut memiliki
makna bahwa pasar terdapat tempat atau lokasi untuk bertemunya konsumen dan melakukan
kegiatan jual-beli. Pasar memiliki definisi lain yaitu sekelompok pembeli potensial yang
membuat permintaan terhadap suatu barang maupun jasa.
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor : 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang
pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.
Dalam peraturan tersebut pengertian Pasar adalah tempat di mana dua pihak atau lebih dapat
bertemu untuk memfasilitasi pertukaran barang dan jasa dengan banyak penjual, baik yang
disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya. Peraturan tersebut mengatur tentang pendirian pasar
tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern, produk apa saja yang dapat dijual dengan
mempertimbangkan lingkungan sosial sekitar.
Seiring perkembangannya pasar dibagi menjadi 2 macam yaitu pasar tradisional dan
pasar modern. Pasar tradisional ialah tempat bertemunya penjual dan pembeli yang disertai
transaksi antara keduanya, harga biasanya ditentukan dengan aktivitas tawar-menawar. Harga
yang ditawarkan di Pasar tradisional biasanya lebih terjangkau dibanding pasar modern,
bangunannya didominasi oleh kios-kios, dan dasaran terbuka. Biasanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari, lauk pauk, sembako, pakaian, dan lain-lain. Sedangkan Pasar modern merupakan
tempat belanja yang telah memanfaatkan teknologi yang modern, pengelolaannya dengan cara
modern, mengutamakan pelayanan kenyamanan berbelanja dengan penataan lokasi bersih,
tidak ada proses tawar menawar serta produk yang beragam, dengan bungkus yang bagus,
higienis dan tertata rapi, biasanya konsumen serta pedagangnya dari golongan menengah ke
atas.
Menurut data survei AC Nielsen tahun 2013, menyatakan bahwa terjadinya penurunan
jumlah pasar tradisional atau pasar rakyat di Indonesia. Dibandingkan pasar modern yang
mengalami pertumbuhan cukup drastis. Pasar rakyat pada ahun 2007 berjumlah 13.550, turun
menjadi 13.450 pasar pada tahun 2009, kemudian turun lagi dengan jumlah 9.950 pada 2011.
Kondisi fisik pasar tradisional yang seperti berantakan, becek, bau, pengap, dan jorok salah satu
penyebab tidak berkembangnya pasar tradisional saat ini. Hal tersebut dinilai menjadi alasan
para konsumen pasar tradisional beralih memilih pasar modern yang menyediakan kenyamanan
dan kelengkapan produk yang dijual. Tawar-menawar harga dinilai sudah tidak menarik lagi
yang merupakan identik pasar tradisional. Dikarenakan, pasar modern menyediakan produk
dengan harga murah bahkan juga memberi potongan harga.
Maraknya pusat perbelanjaan atau pasar modern seperti, munculnya mini market
swasta, indomart, alfamart, serta pusat perbelanjaan swalayan (hypermart) menjadikan pasar
tradisional semakin terpinggirkan serta masyarakat lebih memilih berbelanja di tempat nyaman
karena ada rasa puas tersendiri bagi pelanggan. Hal tersebut jika tidak diantisipasi akan dapat
menggeser bahkan mendesak keberadaan pasar tradisional.
Pada pasar tradisional harga yang ada tidak menjadikan pembeli langsung menjatuhkan
keputusan pembelian di tempatnya, karena harga yang murah saja tidak menjadi daya tarik
konsumen untuk membeli, hal tersebut akibat dari perubahan gaya hidup konsumen.
Masyarakat sekarang ini semakin lama semakin konsumtif dengan meningkatkan standar dalam
menjatuhkan keputusan pembelian. mengharuskan pasar tradisional berbenah diri. Sebagai
pusat perekonomian masyarakat pasar tradisional memiliki peranan penting bagi perekonomian
daerah, yaitu sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk mampu
memberikan kontribusi retribusi kepada daerah secara maksimal pasar perlu dikelola dengan
baik.
Pasar tradisional mempunyai banyak kekurangan dan kelemahan, seperti kumuh, kotor,
becek dan kondisi yang berantakan. Dilihat dari segi bungkus produk yang ditawarkan juga
belum terlalu memikat konsumen, serta ukuran penyajian barang yang kurang. Pembungkus
produk harusnya juga diperhatikan dari segi ekonomis, higienis dan juga kepraktisannya.
Di Zaman sekarang, proses jual – beli tidak hanya bisa dilakukan secara di pasar / toko
( Offline ) tetapi dapat juga dilakukan melalui media sosial ( Online ). Salah satu perbedaan
berbelanja secara offline dan online adalah pembeli dan penjual tidak perlu melakukan tatap
muka cukup melalui handphone saja, sehingga dapat mempersingkat transaksi jual beli. Melalui
media online yang cukup banyak tersedia sekarang ini dapat mempermudah para petani /
pelaku agri bisnis untuk mempromosikan hasil produk yang mereka hasilkan atau perjual
belikan. Gencarnya Pelaku Agri Bisnis melakukan promosi diberbagai media online yang
tersedia, strategi promosi, media promosi, dapat merubah kebiasaan prilaku pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli secara offline.
Dari berbagai uraian tersebut menjadikan kami tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Media Promosi Produk Hasil Budidaya Tanaman Sayuran”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas penulis membuat rumusan masalah untuk
memperjelas masalah yang akan diteliti berkaitan dengan pengaruh lokasi, harga dan
keberagaman produk terhadap keputusan pembelian di pasar tradisional Kaliwuloh
Raguklampitan Jepara, yaitu:
1. Bagaimana menggunakan media online dan offline untuk mempromosikan Hasil Budidaya
Tanaman sayuran?
2. Media promosi apa saja yang tepat atau jenis – jenis promosi yang tepat digunakan ?
1.3. Tujuan
Hasil makalah ini mempunyai tujuan yang akan dicapai sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh media promosi tanaman sayuran secara online
2. Untuk mengetahui media promosi yang tepat atau jenis - jenis promosi yang tepat untuk
mempromosikan produk tanaman sayuran
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Pengelola Usaha dan Petani
Dapat membantu pengelola usaha atau pihak petani dapat mengetahui transaksi jual beli
dapat dilakukan secara offline maupun secara online, dan dapat mengetahui jenis – jenis
media promosi yang digunakan untuk mengenalkan produksi yang dihasilkan atau dijual
kepada pembeli .
2. Bagi Masyarakat
Dapat mempermudah mengetahui promosi produk tanaman sayuran.
3. Bagi Peneliti6
Sebagai sarana pengenalan mendalam mengenai dunia bisnis serta menambah
pengetahuan dalam bidang pemasaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Fungsi Media Promosi Produk
Dalam mempromosikan sebuah produk atau jasa, ada satu hal yang perlu diingat.
Agar promosi berjalan efektif dan menjangkau  audience, Anda harus menentukan media
promosi yang tepat. Banyaknya jenis media promosi yang ada terkadang justru bisa
membuat banyak hal jadi lebih rumit.
Promosi dapat diartikan sebagai upaya untuk memberitahukan atau menawarkan
produk kepada audience. Berangkat dari pengertian ini, dapat diartikan kalau media
promosi adalah sarana atau media yang digunakan untuk menawarkan produk
kepada audience.
Saat ini ada berbagai macam media promosi yang dapat dipilih. Namun perlu
diingat, efektivitas promosi juga sangat ditentukan pada jenis media promosi yang
digunakan. Secara garis besar, ada dua jenis media promosi. Kedua media promosi
tersebut adalah media promosi online dan offline.
Baik online ataupun offline, fungsi media promosi pada dasarnya sama, yakni
untuk memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa kepada calon pembeli
potensial. Namun untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan fungsi media promosi.
1. Untuk memperkenalkan produk atau jasa
Inilah fungsi media promosi yang paling utama. Dengan media promosi, Anda bisa
memperkenalkan produk atau jasa yang dimiliki.
2. Sebagai media penawaran
Selain memperkenalkan, media promosi juga digunakan untuk menawarkan produk
atau jasa. Fungsi media promosi inilah yang nantinya membuat  audience tertarik
untuk membeli.
3. Untuk menjaga pelanggan
Media promosi tidak hanya bisa digunakan untuk tujuan promosi. Anda juga bisa
menggunakannya untuk menjaga pelanggan lama agar tetap setia dengan merek Anda.
4. Sebagai sarana perbaikan
Perusahaan bisa saja melakukan kesalahan. Melalui media promosi inilah, perusahaan
dapat memperbaiki kesalahan tersebut.

B. Jenis Media Promosi


Media Promosi yang dapat dimanfaatkan dalam dunia bisnis atau perdagangan yang
dapat dengan mudah ditemukan dan dipergunakan oleh berbagai kalangan masyarakat adalah
Media Promosi secara Online dan Media Promosi secara Offline. Media yang tersedia ini juga
dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan produk hasil budidaya tanaman sayuran agar
masyarakat / pembeli dapat membeli atau menjual produknya. Untuk lebih jelasnya media
promosi dapat dijabarkan seperti berikut :

- Media Promosi Online


1. Media Sosial
Bisa dibilang media sosial adalah salah satu jenis media promosi yang banyak
digemari oleh para pelaku usaha. Ada beberapa macam media promosi yang dapat
dimanfaatkan di platform media sosial. Selain cara gratisan, ada juga layanan iklan
berbayar, seperti Facebook Ads dan Instagram Ads untuk menjangkau  audience yang
lebih luas dan lebih tertarget. Jumlah pengguna media sosial yang sangat besar
menawarkan eksposur yang sangat besar bagi para pelaku usaha. Jadi bisa
dibayangkan berapa banyak calon pembeli potensial yang dapat dijangkau dengan
memanfaatkan promosi melalui media sosial.

2. Marketplace
Selain sebagai tempat berjualan, marketplace juga bisa dijadikan sebagai media
untuk melakukan promosi. Anda dapat menggunakan layanan tambahan seperti iklan
berbayar untuk memasarkan produk yang Anda miliki. Dengan menggunakan layanan
iklan berbayar, produk Anda akan lebih sering ditampilkan. Kesempatan untuk
menarik pembeli juga jadi lebih besar.

3. Google Ads
Setiap orang pasti pernah menggunakan mesin pencari Google. Saat ingin mencari
informasi tertentu, mesin pencari inilah yang digunakan. Namun selain untuk
mencari informasi, Google juga sering digunakan untuk memasarkan bisnis. Google
Ads adalah jenis iklan berbayar yang bertumpu pada mesin pencari Google. Iklan
Google Ads bekerja berdasarkan kata kunci. Jika ingin menggunakan jenis media
promosi yang satu ini, Anda harus menentukan kata kunci yang relevan dengan
produk atau layanan Anda terlebih dahulu. Saat ada pengguna mesin pencari Google
yang mencari dengan kata kunci tersebut, iklan Anda akan ditampilkan di halaman
hasil pencarian.

4. Forum Online
Dari berbagai macam media promosi, forum online juga dikenal sebagai salah satu
media yang banyak digunakan oleh para pelaku usaha. Di sini Anda bisa membuat
konten yang dapat menarik traffic ke halaman website Anda. Selain itu, ada juga
layanan iklan berbayar yang dapat dipilih untuk menjangkau lebih banyak pengguna.

5. Email Marketing
Fungsi media promosi pada dasarnya adalah untuk memperkenalkan dan
menawarkan produk atau layanan kepada calon pembeli potensial. Mengacu pada
hal tersebut, email juga bisa digunakan untuk tujuan pemasaran. Pemasaran dengan
email marketing ini bisa lebih tertarget. Namun berbeda dengan keempat macam
media promosi yang telah disebutkan sebelumnya, Anda perlu mengumpulkan
alamat email terlebih dahulu. Setelah mendapatkan alamat email yang potensial
untuk di-follow up, Anda baru bisa mempromosikan produk atau jasa dengan lebih
efektif.

- Media Promosi Offline


1. Brosur
Saat ini, brosur mungkin semakin jarang digunakan. Namun jika desainnya dibuat
dengan baik dan dibagikan kepada audience yang tepat, media promosi yang satu ini
bisa cukup efektif menjangkau dan memikat calon pembeli potensial. Selain sebagai
media promosi, brosur juga bisa digunakan untuk menyebarkan informasi. Itulah
kenapa brosur sering digunakan sebagai media edukasi. Dari berbagai macam media
promosi, brosur juga dikenal sebagai salah satu yang paling murah.
2. Baliho
Di Indonesia, iklan baliho masih sangat populer. Baliho juga masih efektif untuk
menjangkau banyak orang, terlebih jika dipasang di jalan yang ramai. Banyak
jugayang memadukan iklan baliho dengan jenis media promosi online. Dengan
demikian, pemasaran jadi lebih efektif.

3. Spanduk
Media promosi yang satu ini biasanya dibuat dari bahan kain dan dipasang di luar
ruangan. Isinya juga dibuat ringkas agar mudah dipahami secara sekilas. Jika dibuat
dengan baik dan dipasang di tempat yang tepat, spanduk dapat memenuhi fungsi
media promosi dengan efektif.

4. Banner
Media promosi yang satu ini biasanya dibuat dari bahan MMT dan dapat
ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan. Biasanya, banner dipasang dengan
penyangga berbentuk Y atau X. Jenis media promosi yang satu ini juga lebih sering
dipasang di depan toko atau tempat yang mudah terlihat.

5. Poster
Poster biasanya dibuat dari kertas dan ditempelkan di tembok atau di tempat-
tempat yang mudah terlihat. Ukurannya juga tidak terlalu besar, yakni hanya sebesar
kertas ukuran A3. Fungsi media promosi yang satu ini juga sama dengan media
promosi yang lain. Hanya saja, poster umumnya lebih sering digunakan untuk
mempromosikan event atau jasa.

C. Strategi Pemasaran Melalui Media Promosi


Pemasaran Sayuran perlu ditangani dengan baik, apalagi sayuran termasuk produk yang
mudah busuk. Perlu strategi yang tepat untuk keberlangsungan usahatani sayuran dan
pemasarannya. Strategi pemasaran sayuran bisa dirancang dengan membuat komposisi terbaik
dari komponen pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran marketing mix.
Bauran pemasaran mencakup 4 komponen yaitu product (strategi produk) , price
(harga), place (tempat/saluran distribusi) dan promotion (promosi). Strategi pemasaran ini
dikenal dengan singkatan 4P.
1. Strategi Produk Sayuran
Hal ini berkaitan dengan produk sayuran seperti apa yang akan kita produksi dan akan kita
jual. Penentuannya dapat diputuskan dari hasil survey dan analisa pasar sayuran yang ada;
karena dari kegiatan survey dan analisa pasar kita mengetahui perkembangan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta peluang yang bisa kita ambil dan manfaatkan. Setelah didapat
hasil analisa secara garis besar selanjutnya baru diputuskan jenis dan spesifikasi produk
sayuran yang akan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Segmen pasar
sayuran itu terdiri dari pasar tradisional dan ada pasar modern (swalayan). Ciri khas
konsumen pada kedua pasar tersebut sangat berbeda nyata. Konsumen pasar modern yang
menjadi patokan utama adalah kualitas, sebaliknya konsumen pasar tradisional yang menjadi
patokan adalah kuantitas dimana kualitas nomor dua. Akhirnya bila memilih segmen pasar
modern maka perlu ada perlakuan khusus terhadap sayuran agar memiliki nilai tambah dan
berkualitas. Perlakuan seperti sortasi, grading, packaging perlu dilakukan untuk sayuran pada
pasar modern, sedangkan pasar tradisional hal tersebut tidak mengharuskan dilakukan.
2. Strategi Harga Sayuran
Harga jual produk sayuran menjadi salah satu bagian dari strategi, penetapan harga tidak
boleh sembarang. Penetapan harga yang salah dapat menyebabkan antara lain: keuntungan
tidak sesuai atau bahkan merugi misalnya bila salah menghitung biaya usaha, juga beralihnya
konsumen pada kompetitor sehingga permintaan produk kepada kita menurun bila harga
terlampau mahal, atau kualitas tidak sesuai. Dalam hal ini sangat diperlukan untuk
mengetahui target market yang menjadi sasaran. Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam
penentuan harga jual antara lain adalah gambaran harga produk serupa dari kompetitor
pada target segmen pasar yang sama, biaya produksi dan operasi hingga barang sampai ke
pasar, serta besar keuntungan yang kita harapkan. Dengan penetapan harga yang tepat
semoga produk kita bisa eksis di pasaran yang dituju.

3. Strategi Tempat atau saluran Distribusi


Berikutnya adalah strategi menempatkan produk pada tempat dan waktu yang tepat agar
bermanfaat dan memiliki nilai maksimal bagi pasar. Spesifikasi produk sayuran dipasarkan
melalui saluran distribusi yang sesuai tujuannya. Misalkan untuk sayuran spesifik/grade
premium atas maka pasarnya harus spesifik agar memiliki nilai harga yang lebih yakni ke
pasar modern sedangkan sayuran grade biasa dipasarkan ke pasar tradisional. Saluran
distribusi sebagai tempat memasarkan produk sayuran ditetapkan lokasinya agar konsumen
mudah membelinya, misalnya menjadi mitra dari toko atau swalayan dengan menjadi
supplier untuk produk grade premium, menjadi supplier dari hotel – hotel ataupun restoran-
restoran, membangun jaringan reseller yang menjelajah ke konsumen langsung di
perumahan-perumahan, mensuplai warung-warung sayuran untuk grade biasa, mengikuti
pameran-pameran pertanian, maupun penjualan langsung di lokasi produksi.
4. Strategi Promosi
Terakhir berkaitan dengan bagaimana cara untuk memperkenalkan dan merebut hati para
calon konsumen di pasar agar mau membeli produk sayuran yang akan dipasarkan. Hal
tersebut membutuhkan kegiatan yang namanya promosi. Cara-cara promosi yang bisa
dilakukan antara lain adalah : melalui pemasangan iklan di media yang kita anggap
menjangkau segmen pasar yang dituju, mengikuti pameran-pameran produk, pembuatan
media seperti brosur maupun spanduk berisikan produk-produk sayuran yang dipasarkan,
pembuatan website, kerjasama promosi dengan memberikan diskon bersama toko mitra,
dan promosi dari mulut ke mulut dan lainnya yang memberikan informasi tentang sayuran
tersebut baik secara online (website, Facebook, Twitter, dll) maupun offline (brosur, majalah,
koran, tabloid, dll).
Sedangkan cara maupun media promosi yang akan dipilih disesuaikan dengan produk, target
pasar yang dituju dan anggaran yang tersedia. Perlu pula diciptakan merek yang tepat untuk
lebih mudah dalam menjual apalagi sayur tersebut mempunyai nilai kesehatan.

BAB III
KESIMPULAN
1. Untuk memperkenalkan dan memasarkan produk dari tanaman sayuran dapat menggunakan
media promosi.
2. Media promosi terbagi dua yaitu media promosi secara online dan media promosi secara offline.
3. Kemajuan Teknologi yang begitu pesat dapat menunjang promosi produk hasil budidaya
tanaman.
4. Diperlukan strategi yang tepat untuk memasarkan produk melalui media promosi.

DAFTAR PUSTAKA
Suprayitna, I. 1996. Sayur dan Buah Berkualitas. CV. Aneka. Solo. 84 hal
Wijayanto, Ari. 2015. Budidaya 10 Sayuran Paling Favorit. Yogyakarta: Araska Publisher
Nazaruddin. 2000. Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Koler P dan Keller KL. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Molan B, penerjemah; Jakarta:
PT Indeks. Terjemahan dari: Marketing Management.. 2009
Koler P dan Keller KL. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi 11. Molan B, penerjemah; Jakarta:
PT Indeks. Terjemahan dari: Marketing Management.. 2009

Koler P dan Keller KL. 2003.


Manajemen Pemasaran. Edisi 11.
Molan B, penerjemah; Jakarta:
PT Indeks. Terjemahan dari:
Marketing Management.. 2009.
Koller P dan Keller KL .2003. Manajemen Pemasaran. Edisi 11, Molan B, penerjemah ; Jakarta:
PT INDEKS. Terjemahan dari : Marketing Management.2009.

Anda mungkin juga menyukai