NIM : 180033023
RESUME
Narasumber 1 : Prof.Dr.Ir.Eni harmayani,M.Sc (Dekan FTP UGM)
Pangan lokal memiliki potensi ekonomi yang cukup besar bagi masyarakat setempat sebagai
promosi wisata kuliner, karna kebanyakan wisatawan yang berasal dari luar daerah tersebut ingin
mencoba makanan khas di daerah yang dikunjunginya. Pada dasarnya makanan tradisional
berbahan dasar alami dan sehat. Oleh karena itu makanan tradisional lebih diminati di masa
pandemi seperti saat ini karena dapat membantu meningkatkan system imun tubuh. Makanan
khas daerah memiliki aspek ekonomi untuk memenuhi gaya hidup maupun perilaku konsumen,
yaitu melayani : kelompok masyarakat cinta kenikmatan (gourmet), kelompok yang eksis tanpa
makan hewani (vegetarian), kelompok diet (eating by reason), kelompok yang menyukai fast
food, kelompok yang menyukai synthethic food (ada pantangan tertentu), dan kelompok
mengekspresikan diri (ethnic food).
Strategi pengembangan produk lokal : mempromosikan teknik proses produksi dan penyimpanan
dalam skala kecil, pengembangan penanganan pasca panen untuk mempertahankan kandungan
nutrisi maupun kuantitas pertanian pangan lokal, pengembangan agroindustry skala kecil dan
membantu pemasaran bagi petani kecil dalam meningkatkan pendapatan, dan memperkuat
pengetahuan mengenai pangan lokal dan menegaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat
dengan mengkonsumsi pangan lokal.
1. Bagaimana menggali kebutuhan dan keinginan konsumen untuk produk pangan
baru ?
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, cara yang paling mudah adalah
dngan memposisikan diri kita produsen sebagai konsumen, sehingga kita dapat
mengetahui kebutuhan kita, misalnya konsumen menginginkan produk yang memiliki
daya tahan lama, harga ekonomis, dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Sebagai
produsen kita harus jeli dalam melihat peluang yang ada dan mempelajari karakter
konsumen agar memudahkan kita untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. Bagaimana mengenalkan produk baru ke pasar? Apa kendala, tantangan dan
strateginya?
Untuk mengenalkan produk baru ke pasar, kita perlu memahami target pasar seperti apa,
lalu mengetahui produk apa yang banyak diminati. Sehingga dapat memudahkan kita
untuk mengembangkan produk seperti produk ready to cook, Lalu mencari kelebihan dan
ciri khas dari produk yang kita jual. Produk didistribusikan baik secara langsung ataupun
dengan menggunakan sosial media sebagai digital marketing. Untuk mengenalkan produk
baru kita perlu melakukan brading dan harus ada berbagai pertimbangan terhadap
kondisi, manfaat, kualitas serta keamanan pangan harus terus terjaga.
RESUME
Narasumber 2 : Riza Azyumarridha Azra, ST (CEO Rumah Mocaf Indonesia).
PT. RUMAH MOCAF INDONESIA, berdiri sejak 2014 hingga saat ini dengan data petani yang
dimiliki rumah mocaf sekitar 552 petani, 5 kecamatan, 95 hektar lahan, dimasa pandemi seperti
ini ternyata pemasukan rumah mocaf meningkat dari tahun sebelum pandemi, karena pada masa
pandemi ini konsumen banyak mencari produk yang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh dan
olahan produk inovasi dari tepung mocaf yang belum pernah dicoba menjadi daya tarik
konsumen.
Dalam mengembangkan produk, kita harus memperhatikaan value preposition product agar
terciptanya keunggulan produk yang akan kita jual. Keunggulan mocafine : 100% bebas
gluten,rendah kalori indeks glikemik, kaya serat, kalsium dan fosfor, 100% halal, 100% organic,
mengandung fitosteron dan ketahanan pangan lokal. Selain itu kita harus menentukan target
pasar serta membuat bussines model. Identifikasi para petani singkong menggunakan konsep
sociopreneur : kualitas terbaik, harga stabil, literasi finance, keadilan kemakmuran spiritual,
terbebas rentenir, kontinyuitas, pembelian dan penjualan.