Anda di halaman 1dari 7

Daftar Isi

A. Latar Belakang 1
B. Metode Analisa 2
C. Analisa3
1. Saluran Distribusi 3
2. Citra dan Reputasi Produk 4
3. Harga Produk 5
D. Kesimpulan 6

A. Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa digantikan.
Makanan menemani secara langsung dan tidak langsung kehidupan manusia.
Semua aktivitas yang manusia lakukan membutuhkan energi yang didapatkan
dari makanan yang manusia makan.

Maka dari itu, muncul dorongan dalam para pelaku usaha untuk menyediakan
makanan melalui usaha makanan. Seiring dengan perkembangan zaman, usaha
makanan pun semakin berkembang. Perkembangan ini diminati masyarakat
yang seleranya juga telah berkembang akibat globalisasi, sebab itu usaha
makanan yang kreatif dan inovatif sering memenangkan pasar konsumen.

Strategi promosi usaha makanan yang ingin penulis laporkan adalah usaha
makanan sate padang, makanan sate ini merupakan makanan sate yang berasal
dari Padang, Sumatra Barat. Sate padang ini biasa dijual di rumah-rumah makan
padang, sehingga jarang ditemui diperjualbelikan sendiri.

Sama dengannya makanan padang lainnya, sate padang dinikmati oleh


masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Hal ini dibuktikan oleh
keberhasilan beberapa waralaba rumah makan padang yang menjual sate padang

1
tersebut, sehingga keberhasilan penjualan sate padang tidak bisa diragukan
kembali.

B. Metode Analisa
Metode analisa adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk meningkatkan
pengetahuan akan suatu peristiwa atau dalam kasus ini berupa strategi promosi
usaha yang dijalankan oleh usaha-usaha makanan yang menyajikan sate padang.
Metode analisa digunakan untuk memberi gambaran dan batasan tegas dan jelas
dalam penulisan analisa, sehingga analisa dapat mencapai hasil yang
diinginkan.

Metode analisa yang digunakan oleh penulis adalah dengan menganalisis aspek-
aspek strategi promosi yang dilakukan oleh usaha-usaha makanan. Penggunaan
aspek-aspek sebagai titik analisa bertujuan untuk memberi batasan yang jelas,
karena dengan menggunakan aspek-aspek tersebut, metrik analisa dapat
dievaluasi dengan mudah. Aspek-aspek berikut yang termasuk dalam metode
analisa:

1. Saluran distribusi
Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh usaha
makanan untuk menyebarluaskan promosi makanan yang mereka
perjualbelikan.

2. Citra dan reputasi produk


Citra dan reputasi produk adalah gambaran konsumen saat melihat hal
ihwal yang terikat dengan produk, seperti tempat penjualan produk,
kualitas dan mutu produk, rasa produk, produsen produk itu sendiri, dan
masih banyak lagi
.
3. Harga produk
Harga produk adalah seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan produk. Dalam strategi promosi usaha
makanan khas daerah, harga produk merupakan faktor keberhasilan
penjualan produk.

2
Dengan menganalisis aspek-aspek tersebut, strategi promosi yang dilakukan
oleh usaha-usaha makanan sate padang akan terkuak, sehingga dapat
memperjelas strategi promosi yang mereka lakukan.

C. Analisa

1. Saluran distribusi
Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh usaha
makanan untuk menyebarluaskan promosi makanan yang mereka
perjualbelikan. Saluran distribusi sangat penting untuk menjamin promosi
usaha makanan mencapai targetnya, yaitu para konsumen, karena apabila
tidak mencapai konsumen maka bisa dikatakan bahwa promosi telah
gagal dan strategi tidak berhasil. Maka dengan itu, saluran distribusi
merupakan aspek yang amat penting diperhatikan demi menganalisis
strategi promosi usaha makanan sate padang.

Saluran distribusi yang baik adalah saluran distribusi yang mencapai


targetnya. Menurut observasi yang dilakukan oleh penulis, saluran
distribusi utama yang sering dilakukan oleh para pelaku usaha makanan
olahan khas daerah berupa sate padang adalah melalui brosur, media
sosial, dan juga promosi langsung di tempat. Saluran distribusi pertama
adalah brosur. Brosur merupakan salah satu alat yang banyak digunakan
untuk melakukan promosi usaha, baik dalam usaha makanan maupun
usaha lainnya. Penggunaan brosur bisa dikatakan sebagai cara yang
tradisional dan juga mudah menjangkau targetnya. Brosur sering kali
dibagikan oleh para pelaku usaha melalui karyawannya di tempat
keramaian atau pun diberikan saat konsumen berada dekat dengan tempat
usaha, pemberian brosur pun harus di tempat yang strategis, yaitu tempat
yang ramai atau tempat yang dipenuhi oleh target konsumen, seperti di
festival budaya dan sebagainya.

Desain brosur yang digunakan oleh para pengusaha makanan olahan sate
padang biasanya sederhana, minimalis, dan singkat. Hal ini agar
mempermudah pemberian informasi target konsumen, jika saja desain
brosur memiliki tambahan yang tidak diperlukan maka akan mengganggu
konsumen dan juga dapat mengakibatkan kegagalan pemberian (transfer)
informasi kepada konsumen. Selain dari itu, dari observasi penulis, target
konsumen sate padang itu seluruh masyarakat, yaitu tidak ditargetkan
kepada satu jenis konsumen melainkan berbagai jenis konsumen,

3
sehingga brosur yang dipergunakan dalam promosi tidak boleh dibuat
dengan pandangan kepada satu jenis konsumen melainkan seluruh
konsumen dalam masyarakat.

Saluran distribusi yang kedua adalah saluran distribusi media sosial.


Dengan perkembangan zaman media sosial menjadi salah satu media
yang amat penting dalam kehidupan manusia dewasa ini. Meningkatnya
aksesibilitas telepon seluler (ponsel) dan alat elektronik lainnya menjadi
faktor meningkatnya pentingnya media sosial. Sebab itu, media sosial
tidak luput dari strategi promosi oleh para pengusaha karena luasnya
jangkauan media sosial.

Luas jangkauan media sosial menjadikan media sosial sebagai media


promosi yang penting. Pentingnya media sosial sebagai media promosi
ditandai oleh munculnya akun-akun baik usaha makanan maupun usaha
lainnya di berbagai media sosial. Karena itu, media sosial adalah
kesempatan yang para pengusaha tidak boleh lewatkan.

Sama halnya dengan brosur, promosi sate padang oleh para pengusaha
makanan juga sederhana, minimalis, dan singkat. Bahkan, sering kali
media sosial hanya dipergunakan demi menyebarluaskan brosur yang
sudah dibuat di bentuk digital. Tujuan dari “digitalisasi” brosur ini adalah
untuk menjangkau lebih banyak konsumen, juga ini merupakan cara dari
para pengusaha makanan untuk menjangkau konsumen dewasa ini yang
sering menemukan promosi jasa atau barang di media sosial.

Saluran distribusi yang terakhir adalah saluran distribusi promosi melalui


promosi di tempat. Promosi di tempat adalah promosi yang dilakukan
oleh pengusaha selagi konsumen berada di tempat usaha mereka. Promosi
usaha dapat berbagai macam, salah satunya adalah pemberian brosur.
Pemberian brosur di tempat biasanya ditujukan agar konsumen membawa
pulang brosur tersebut dan kemudian apabila ia ingin pergi untuk makan
di luar mereka akan teringat akan tempat usaha makanan yang memberi
mereka brosur tersebut.

Promosi di tempat juga berupa sebuah promosi paket harga murah yang
dalam konteks promosi sate padang, paket harga murah biasanya sate
padang dengan minuman atau menu lainnya.

2. Citra dan reputasi produk

4
Citra dan reputasi produk makanan sate padang tergolong unik, karena
sate padang biasanya diperjualbelikan dengan makanan padang lainnya di
rumah makan padang. Karena itu citra dan reputasi produk makanan sate
padang biasanya terikat dengan citra dan reputasi umum rumah makan
padang.

Karena keterikatan antara sate padang dengan makanan padang lainnya


biasanya sangat erat, sering kali sate padang tidak terkonsumsi oleh
konsumen karena konsumen melihat citra dan reputasi umum rumah
makanan padang yang menjualnya buruk. Keterikatan ini sederhananya
dapat dikatakan sangat mempengaruhi penjualan sate padang, selain itu
karena penjualan sate padang biasanya dilakukan oleh rumah makan
padang, sate padang juga bukan tujuan strategi promosi utama oleh
rumah makan padang.

Akibat dari fenomena tersebut, citra dan reputasi produk sate padang
jarang berdiri sendiri, melainkan disokong oleh menu lainnya. Namun,
ada pula usaha makanan yang berfokus kepada sate padang sendiri.
Usaha-usaha makanan ini layaknya dengan usaha makanan lainnya
mencoba dengan saluran distribusi (yang telah dijelaskan) untuk
mempromosikan sate padang yang mereka jual.

3. Harga produk
Karena banyaknya usaha-usaha makanan berupa sate padang, harga
produk sate padang pun bermacam-macam. Hal ini tergantung atas
berbagai faktor, tetapi ada satu faktor kuat, yaitu tempat penjualan sate
padang.

Di tempat seperti rumah makan padang, sate padang biasanya memiliki


harga yang melebihi harga di tempat yang hanya menjual sate padang.
Hal ini disebabkan oleh mutu bahan baku, kualitas, dan rasa sate padang.
Karena keterikatan sate padang dengan menu lainnya, di rumah makan
padang, maka muncul asumsi bahwa konsumen akan hendak membeli
sate padang dengan harga yang lebih mahal, sebab dalam benak produsen
dan konsumen sate padang yang dijual memiliki mutu bahan baku,
kualitas, dan rasa yang melebihi sate padang yang dijual di tempat yang
hanya menjual sate padang (pedagang kaki lima).

Sedangkan, di tempat yang hanya menjual sate padang, harga sate padang
lebih murah. Hal ini dipengaruhi oleh anggapan bahwa harga yang lebih

5
kompetitif (yaitu, harga yang murah) dapat mendorong penjualan
sehingga balik modal per harinya akan terjadi.

Namun, harus dipahami bahwa faktor di atas bukan semua faktor yang
mempengaruhi harga produk. Ada berbagai macam faktor harga produk
lainnya, seperti harga bahan baku.

Dalam strategi promosi usaha, harga produk itu sangat penting.


Pemberian harga produk yang kompetitif merupakan salah satu strategi
dasar untuk mempromosikan suatu produk, hal ini pun juga berlaku
dalam usaha sate padang. Namun, seperti yang dijelaskan sebelumnya,
keterikatan sate padang dengan tempat penjualannya mempengaruhi
harga sate padang.

Dari yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa, harga produk sate
padang itu tergantung berat dengan target konsumen. Meski secara
umum, baik rumah makan padang maupun pedagang kaki lima yang
hanya menjual sate padang memiliki target konsumen yang sama. Yaitu,
orang lapar yang ingin makan, sehingga sate padang (atau pun masakan
padang) secara umum tidak mahal.

D. Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari menganalisis aspek-aspek strategi
promosi usaha makanan olahan khas daerah berupa sate padang adalah
bahwa strategi promosi sangat tergantung kepada pelaku usaha makanan
tersebut. Ketergantungan ini bisa dilihat dengan jelas oleh saluran
distribusi, citra dan reputasi produk, dan harga produk.

Strategi promosi usaha yang dilaksanakan oleh pengusaha makanan


bermacam-macam melalui saluran distribusi yang tersedia. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh skala dan kemampuan pengusaha makanan (merujuk
kepada rumah makan padang dan pedagang kaki lima), perbedaan ini
juga dapat dilihat dengan jelas pada harga produk.

Dapat disimpulkan juga bahwa citra dan reputasi produk sate padang juga
sangat dipengaruhi oleh tempat usaha makanan, hal ini bisa dilihat dari
pemanfaatan citra dan reputasi produk sate padang dengan sendirinya
sangat minim dan sering kali dipromosikan bersama dengan masakan

6
padang lainnya di rumah makan padang, tetapi secara umum sate padang
merupakan makanan dengan citra dan reputasi produk yang baik.

Maka dari semua itu dapat disimpulkan, bahwa strategi promosi yang
baik dalam mempromosikan sate padang tergantung terhadap
kemampuan, jangkauan, citra dan reputasi, dan skala usaha.

Anda mungkin juga menyukai