Anda di halaman 1dari 19

PELUANG USAHA DI DALAM HOMECARE

(GERIATRI/LANSIA)

KELOMPOK 5
1. RISA DESTRIANTI
2. NASYA NUR RAHMA
3. SITI AISYAH INDRA SARI
4. LIRA KIRANA CANDRA
5. ATHAILAH BIL ARZEQ

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas berkat dan rahmat-
Nya Kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan
yang ada pada makalah kami.Karena itu kami juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kami mengharapkan makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri
dan bagi askep pada umumnya.
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perawat di rumah merupakan askep keperawatan komunitas yang


berkembang paling pesat Antara tahun 1988-1992,jumlah perawat yang
melakukan perawatan di rumah meningkat menjadi 50%.Pada awalnya,
keperawatan komunitas dimulai dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-
orang miskin di rumah mereka.

Wiliam Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah


(visiting nurse) pada tahun 1859,setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh
seorang perawat di rumahnya.Selanjutnya di akhir tahun 1800-an,Amerika Serikat
mendirikan perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena tingginya
imigrasi di Amerika yng menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit menular
sampai awal abad ke-19, perawatan bagi orang sakit dan orang cacat di rumah-
rumah mereka menjadi bentuk tradisional dari Pelayanan kesehatan bagi
kebanyakan orang (Spiegel,1987).

Lahirnya Permekes 148 tahun 2010 tentang registrasi dan praktik


keperawatan telah memberikan petunjuk yang jelas tentang kewenangan praktik
perawat di rumah yang bisa dilakukan oleh perawat.Permekes No 28 tahun 2011
secara eksplisit menyembutkan bahwa home care menjadi bagian pelayanan
terintegrasi dari klinik.Dengan demikian, dari dalam sejarah.

Di Indonesia, layanan home care (HC) sebenernya bukan merupakan hal


yang baru,karena merawat pasien dirumah baik yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah
secara perorangan,adalah merupakan hal yang biasa sejak dahulu kala.Sebagai
contoh dapat dikemukakan dalam perawatan marternitas,Dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di
Indonesia,sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program
HOME CARE (HC) yang disebut dengan "Partus Luar".Dalam layanan "Partus
Luar",Bidan dan Siswa Bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan
persalinan normal di rumah pasien, kemudian diikuti dengan Keperawatan nifas
dengan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat Puput
(lepas).Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas "Partus Luar"
dan tindak lanjutnya,harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi
ibu dan bayi serta tindakan yang telah dilakukan.Kondisi ini terhenti seiring
perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan dan
pelayanan.

RUMUSAN MASALAH

a. Menjelaskan Sejarah home care!


b. Menjelaskan Definisi home care!
c. Menjelaskan Tujuan home care!
d. Menjelaskan Manfaat home care!
e. Menjelaskan Priinsip home care!
f. Menjelaskan Jenis home care!
g.Menjelaskan home care lansia!

TUJUAN
a. Untuk Mengetahui Sejarah home care
b. Untuk Mengetahui Definisi home care
c. Untuk Mengetahui Tujuan home care
d. Untuk Mengetahui Manfaat home care
e. Untuk Mengetahui Prinsip home care
f. Untuk Mengetahui Jenis home care
g.Untuk Mengetahui home care lansia
BAB 2

PEMBAHASAN

Sejarah Perkembangan Home Care

Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang


berkembang paling pesat.Antara tahun 1988 - 1992 yang melakukan perawatan
dirumah meningkat menjadi 50%. Pa di awal nya keperawatan komunitas dimulai
dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-orang miskin dirumah mereka.

Wiliam Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah


(visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh
seorang perawat di rumah nya. Selanjutnya diakhir tahun 1800-an , Amerika
serikat mendirikan perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena tingginya
imigrasi di Amerika yang menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit menular
sampai dengan awal abad ke -19, perawatan bagi orang sakit dan orang cacat di
rumah-rumah mereka menjadi bentuk tradisional dari Pelayanan kesehatan bagi
kebanyakan orang (Spiegel,1987)

Di tahun 1940-an, sakit Mulai menunjukkan keberhasilan nya pada


perawatan di rumah karena meningkatnya jumlah orang yang sakit
kronis.Perkumpulan - perkumpulan visiting nurse semakin menjamur di berbagai
kota besar dan kecil,sampai akhirnya di awal tahun 1980-an digunakan sistem
diagnostik - Related Groups (DRGs) untuk menurunkan lama rawat inap dari
seorang pasien. Pelayanan perawatan di rumah selanjutnya di pandang bukan
hanya sebagai cara yang terpilih untuk memberikan perawatan pada klien, tetapi
juga merupakan cara yang paling murah.

Dalam kegiatan kongres ICN 13 Juli 2009 di Afrika Selatan di bahas sharing
experience tentang Home based carre dan Primary Health Care di masing masing
negara. Permasalahan di negara berkembang hampir sama yaitu communicable
disease dan kurang nya sumber daya baik tenaga perawat maupun fasilitas,
termasuk tegnologi serta penting nya kompetensi perawat dalam melaksanakan
Home Based Care dengan aspek legal yang kuat dalam praktek.

Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal


yang baru,karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah
secara perorangan, adalah merupakan hal yang biasa sejak dahulu kala.Sebagai
contoh dapat dikemukakan dalam perawatan marternitas, Dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di
Indonesia,Sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program
HOME CARE (HC) yang disebut dengan "Partus Luar".Dalam layanan "Partus
Luar" ,Bidan dan siswa Bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan
persalinan normal di rumah pasien. Kemudian diikuti dengan perawatan nifas dan
neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas).
Baik bidan maupun siswa bidan yang melaksanakan tugas "Partus Luar" dan tidak
lanjutnya,harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi
serta tindakan yang dilakukan. Kondisi ini terhenti seiiring dengan perubahan
kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan dan pelayanan.

Pengertian Home Care

Home care (HC) menurut habbs dan pema,(1985) adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien ( Lerman D & Erik B.L.1993).
Sehingga home care dalam Keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.

Menurut Depkes RI (2002) mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan


kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif di berikan kepada individu,
keluarga,di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir oleh pemberi layanan
melalui mstaff yang d atur berdasarkan perjanjian bersama
Home care adalah perawatan pasien di rumah yang melibatkan anggota
keluarga dalam proses perawatan dan penyembuhan pasien. Perawatan ini dibantu
oleh tim kesehatan profesional ( dokter, perawat,atau fisiotherapist ) yang bisa
didatangkan ke rumah pasien sewaktu-waktu,jika di perlukan.

Tujuan Home Care


* Meningkatkan 'suport system' yang adekuat dan efektif,serta mendorong
digunakannya pelayanan kesehatan.
* Meningkatkan adekuat dan keefektifan perawat pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecatatan.
* Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan seluruh anggota
keluarga dan keluarga serta mendirikan pendidikan kesehatan pada keluarga
tentang peningkatan kesehatan dan pencegahan.
* Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar anggota keluarga.
* Meningkatkan kesehatan lingkungan.
Tujuan tersebut digunakan untuk membantu keluarga menyelesaikan masalah-
masalahnya yang oleh Simmons (1980) dikategorikan menjadi:
> Sikap hidup dan sumber-sumber pelayanan kesehatan.
> Penyimpanan status kesehatan.
> Pola dan pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan.
> Dinamika dan struktur keluarga.

Manfaat Home Care


Home care atau pelayanan oleh tenaga kesehatan di rumah memiliki manfaat
sebagai berikut :
1.Meningkatkan, mempertahankan dan memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
2.Mencegah atau meminimalkan efek buruk penyakit untuk mencapai kemampuan
pasien secara optimal.
3.Meningkatkan penyembuhan dan penjagaan pasien.
4.Meningkatkan pemahaman keluarga pasien tentang kesehatan karena dilibatkan
dalam langkah pelayanan atau tindakan.
5.Memenuhi kebutuhan atas rasa aman dan nyaman pasien karena berada
ditengah-tengah keluarga dengan tetap memenuhi prinsip persyaratan kesehatan.
6.Pelayanan akan cenderung lebih optimal dan tepat karena melihat kondisi sosio
ekonomi dan budaya pasien yang dilayani.
7.Meningkatkan efisiensi wakri, biaya, tenaga dan pikiran.

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menggunakan layanan jasa Home Care
1.Jaminan Perawatan Pasien
Perawat home care juga memiliki standar keahlian keperawatan, sehingga
proses perawatan pasien home care akan terjamin karena ditangani oleh ahlinya.
Karena itu, tidak perlu khawatir dengan prosedur perawatan bagi keluarga di
rumah.
2.Waktu Lebih Fleksibel
Layanan home care sangat cocok digunakan bagi keluarga yang memiliki
banyak kesibukan. Anda tetap bisa bekerja atau aktivitas lainnya, sementara
perawat home care mengunjungi rumah untuk merawat anggota keluarga yang
sedang sakit secara maksimal..
3.Hemat Biaya Perawatan
Perawatan home care membuat biaya perawatan pasien menjadi lebih murah,
dibanding perawatan di rumah sakit. Hal ini karena layanan home care hanya
fokus pada jasa perawat dan perlengkapan yang dibutuhkan, tidak sampai biaya
menginap di rumah sakit.
4.Perawatan Lebih Terkontrol
Dengan menggunakan layanan home care, Anda dan keluarga akan
mendapatkan informasi dari perawat yang sudah berkompeten di bidangnya sesuai
dengan kebutuhan Anda
5.Perawatan Dilakukan di Rumah
Perawat homecare datang ke rumah pasien sesuai dengan jadwal yang disepakati
bersama, sehingga pasien tidak harus bolak-balik rumah sakit. Hal ini akan
membuat pasien lebih nyaman dalam masa penyembuhan dan perawatan.
kekurangan dalam menggunakan layanan Home Care
1.Penanganan Darurat Kurang Efektif
Layanan home care memang fokus pada perawatan non-kegawatdaruratan,
sehingga memang kurang efektif dalam mengatasi kondisi di saat pasien dalam
masa kritis. Terlebih lagi, jika perawat home care yang biasa merawat tidak
memiliki jaringan yang baik dengan rumah sakit.
2.Tempat yang Jauh
Belum tentu tempat pasien di rawat, selalu dekat dengan penyedia layanan
home care. Sehingga, tidak mudah mendapatkan perawatan di rumah yang
terpercaya dan sigap dalam merawat pasien.
3.Kadang Tidak Cocok dengan Perawat
Tidak jarang terjadi pasien yang merasa tidak cocok dengan perawat home care
yang datang ke rumahnya. Salah satu faktor penyebabnya karena setiap perawat
memiliki karakter dan standar pekerjaan yang berbeda-beda.

Prinsip Home Care


Terdapat berbagai prinsip layanan home care yaitu:
1.Mengelola dan melaksanakan layanan keperawatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan sesuai dengan kondisi pasien di rumah.
2.Melaksanakan setiap tindakan berdasarkan konsep keperawatan.
3.Melakukan dokumentasi keperawatan secara sistematis, akurat, komprehensif,
dan berkelanjutan.
4.Selalu berpatokan kepada data hasil pengkajian untuk melakukan tindakan
diagnosa keperawatan lanjutan.
5.Mengembangkan rencana keperawatan dari diagnosa keperawatan yang telah
dilakukan khususnya yang berkaitan dengan pencegahan, terapi atau pemulihan.
6.Melakukan pelayanan keperawatan untuk memberikan kenyamanan yang
berdampak terhadap peningkatan penyembuhan dan mencegah komplikasi.
7.Melakukan evaluasi secara berkelanjutan mengenai pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
8.Bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan keperawatan yang dilakukan
kepada pasien atau keluarga dengan menggunakan manajemen kasus.
9.Menjaga dan memelihara hubungan baik dengan seluruh anggota tim tenaga
kesehatan.
10.Meningkatkan kompetensi profesional secara individu dan juga tim tenaga
kesehatan lainnya.
11.Berpartisipasi dan berkontribusi dalam aktifitas riset yang berkaitan mengenai
pengembangan pengetahuan layanan keperawatan kesehatan home care.
12.Menjunjung tinggi kode etik keperawatan setiap kali melakukan pelayanan
keperawatan home care.

Jenis Home Care


Ada banyak jenis pelayanan perawatan home care yang bisa digunakan,
beberapa di antaranya yaitu:
1. Perawatan Pasca Operasi
Pelayanan ini bisa dilakukan oleh pengidap stroke pasca operasi. Pengidap stroke
membutuhkan proses perawatan yang cukup lama dan membutuhkan perhatian
khusus. Layanan home care pada pengidap stroke biasanya akan meliputi
fisioterapi. Selain itu, pelayanan ini juga dapat digunakan oleh pengidap kanker,
gangguan mental, infeksi paru, depresi, meningitis, atau pneumonia.
1.Layanan Perawatan Luka
Pelayanan ini dikhususkan bagi pengidap diabetes, karena luka pada penyakit ini
membutuhkan perawatan dengan proses yang benar dan telaten. Selain pengidap
diabetes, pengidap luka bakar juga disarankan untuk mengambil layanan ini,
apalagi jika pengidap mengalami luka bakar serius.
2.Layanan Perawatan untuk Lansia
Pelayanan jenis ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sibuk dan tidak
mempunyai waktu di rumah untuk merawat orangtua yang membutuhkan
pelayanan. Dengan layanan ini, perawat akan standby menemani lansia di rumah.
Perawat diharuskan untuk memiliki sifat yang penyabar tentunya.
3.Layanan Perawatan untuk Pendamping
Home care yang satu ini dikhususkan bagi orang yang memerlukan pendamping
medis yang siap sedia, seperti pada acara travelling atau bakti sosial. Pada event
tersebut akan dibutuhkan tenaga medis yang bisa membantu masalah gawat
darurat medis yang membutuhkan perawatan yang cepat dan tepat.
4.Layanan Perawatan Baby Care
Pelayanan ini dikhususkan untuk merawat bayi dan ibu pasca melahirkan.
Perawatan ini bermanfaat bagi ibu yang belum mengerti cara perawatan pada bayi
yang baru lahir. Kebanyakan layanan jenis ini dilakukan oleh bidan, kemudian
bidan akan melatih dengan mengarahkan ibu cara yang sesuai dalam merawat bayi
yang baru lahir.
Dengan menggunakan jasa layanan home care, perawat dapat membantu
pelanggan dalam memenuhi kebutuhan yang diperlukan terkait dengan masalah
kesehatan yang telah disepakati bersama.
BAB 3

HOME CARE GERIATRI/LANSIA

Pengertian

Home care pada geriatri adalah salah satu jenis pelayanan kesehatan pada
pasien usia lanjut sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
79 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Geriatri di Rumah
Sakit. Dalam Pasal 5 Ayat (4) Permenkes tersebut diatur, jenis pelayanan geriatri
tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, klinik asuhan siang (day care), rawat
inap akut, rawat inap kronik, rawat inap psikogeriatri, penitipan pasien geriatri
(respite care), kunjungan rumah (home care) dan hospice.Pada dasarnya,
perawatan di rumah pada pasien geriatri (home care) tidak hanya melibatkan
keluarga dan tenaga kesehatan, melainkan juga memerlukan keterlibatan
masyarakat, dalam hal ini, panti jompo, puskesmas, atau klinik asuhan siang
masyarakat.Dalam Pasal 32 Permenkes Nomor 9 tahun 2014 dijelaskan, home
care merupakan bagian atau lanjutan dari pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan dampak penyakit.Dari pengertian tersebut dapat
disimpulkan, pengertian home care adalah pelayanan kesehatan komprehensif
pada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka.Home care untuk usia lanjut
dapat merupakan kelanjutan perawatan akut di rumah sakit, upaya pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan penyakit yang sudah diderita, dan modifikasi
perawatan yang seharusnya dilakukan di institusi seperti panti rawat, ruang rawat
kronik, dan ruang rawat akut.Home care untuk usia lanjut harus memperhatikan
segi-segi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pertimbangan untuk
melakukan perawatan di rumah juga harus dipertimbangkan matang-matang.
Pasien geriatri/Lansia pada layanan home care bisa berasal dari:

1. rujukan klinik.

2. unit rawat jalan rumah sakit.

3. unit rawat inap rumah sakit.

4. puskesmas, dan

5. permintaan langsung dari pasien dan atau keluarga pasien.

Manfaat Home Care Layanan Geriatri/Lansia

1. Pelayanan Personal

Beberapa orang, merasa lebih nyaman dengan adanya perawatan yang personal.
Perawatan atau pelayanan yang personal ini tentu membawa dampak psikologis
yang baik untuk lansia. Dengan adanya home care layanan lansia, para lansia pun
akan mendapatkan pelayanan yang lebih personal sehingga mereka lebih leluasa
dalam menguraikan keluhannya.

2. Rasa Nyaman Saat di Rumah

Biar bagaimanapun juga, bagi seorang lansia rumah adalah segalanya. Terlebih
jika rumah tersebut dekat dengan anaknya. Tentunya mereka akan lebih nyaman
bila berada di rumah. Dengan rasa nyaman, pelayanan yang diberikan pun
menjadi lebih maksimal.

3. Layanan Langsung Perawatan Medis Profesional

Dengan adanya layanan home care untuk lansia, memungkinkan lansia


mendapatkan pelayanan langsung oleh perawat medis yang profesional. Dengan
datangnya tenaga medis ke rumah, lansia pun tidak perlu antri-antri lagi yang
memakan waktu cukup lama.
4. Lansia Mampu Mandiri

Dengan adanya layanan home care, lansia pun menjadi lebih mampu untuk
mandiri. Dengan terapi yang diberikan, membuat lansia lebih berdaya. Mereka
pun diusahakan mampu beraktivitas untuk dirinya sendiri sehingga menjadi lebih
mandiri dalam kesehariannya.

5. Interaksi Sosial

Melakukan interaksi sosial menjadi salah satu kebutuhan lansia. Dengan adanya
interaksi sosial, mereka pun akan lebih berkembang dan terhibur tentunya.
Datangnya tenaga medis profesional ke rumah memungkinkan lansia untuk
menjalin suatu interaksi sosial dan menjadi hiburan tersendiri.

6. Meringankan Beban Keluarga

Jika harus membawa lansia ke Panti Jompo atau merawat di rumah untuk
mendapatkan layanan secara rutin, tentu menjadi kerepotan tersendiri bagi
keluarga. Dengan home care layanan lansia ke rumah, tentu semua menjadi lebih
mudah. Beban keluarga pun menjadi lebih ringan. Lansia juga akan dibantu dalam
aktivitas kesehariannya.

Tujuan Home Care Lansia

Lansia rentan mengalami jatuh yang dapat berbahaya bagi kesehatan sehingga
perlu mendapatkan pengawasan setiap harinya.Akan tetapi karena adanya
kesibukan lain, keluarga pasien mungkin tidak dapat mengawasi pasien secara
menyeluruh setiap hari.Oleh karena itu salah satu tujuan home care lansia adalah
untuk membantu keluarga pasien mengawasi dan merawat lansia terutama saat
tidak ada yang bisa mengawasi.

Berikut ini beberapa tujuan home care lansia yang perlu diketahui:
1.Merawat lansia

Tujuan home care lansia yang pertama adalah merawat lansia dalam
kesehariannya.Lansia membutuhkan banyak bantuan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan, minum obat dan lain-lain.Perawat
home care dapat membantu memandikan, berpakaian, memberi makan, minum
obat dan berbagai macam aktivitas lansia lainnya.Ini juga dapat menjadi latihan
bagi lansia untuk melakukan aktivitas sehari-hari sendiri namun masih dalam
pengawasan sehingga tidak perlu khawatir.

2.Menemani lansia

Tujuan home care lansia yang selanjutnya adalah menemani lansia dalam
kesehariannya.Lansia mudah terkena depresi dikarenakan adanya keterbatasan
fisik serta berkurangnya aktivitas saat memasuki usia tua sehingga pasien merasa
sedih.Terutama bagi lansia yang pada masa muda merupakan pribadi yang aktif,
suka melakukan kegiatan dan senang bercerita.Kesibukan anggota keluarga yang
mungkin membuatnya tidak dapat hadir dan menemani pasien secara terus-
menerus juga dapat meningkatkan risiko depresi.Oleh karena itu salah satu tujuan
home care lansia adalah menemani pasien untuk mengobrol dan melakukan
banyak kegiatan bersama lainnya.

3.Menjaga lansia

Tujuan home care lansia selanjutnya adalah menjaga lansia saat di rumah agar
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.Selain rentan jatuh, adanya beberapa
kondisi kesehatan seperti darah tinggi, jantung dan stroke membuat lansia
membutuhkan perhatian dan pengawasan setiap saat.Perawat home care tidak
hanya mampu menjaga lansia tetapi juga dapat membantu mengecek kadar gula
darah dan kesehatan lansia lainnya.Sebaiknya mempercayakan orang terkasih
Anda dengan menggunakan layanan jasa perawat homecare terpercaya.
Mengenal Caregiver

Caregiver ialah seorang individu yang merawat serta mendukung individu lain
(pasien) dalam kehidupannya. Caregiver mempunyai tugas sebagai emotional
support, merawat pasien mulai dari kebersihan hingga rutinitasnya.Caregiver
terdiri dari formal dan tidak formal. Caregiver formal merupakan perawatan yang
disediakan oleh rumah sakit, psikiater, pusat perawat ataupun tenaga professional
lainnya yang diberikan dan melakukan pembayaran.Sedangkan caregiver yang
tidak formal ialah perawatan yang dilakukan di rumah dan tidak professional dan
tanpa melakukan pembayaran seperti oleh salah satu anggota keluarga penderita.

hakikatnya seorang caregiver yaitu :

1.Seseorang yang diberi wewenang untuk melaksanakan perawatan dasar pada


orang sakit sesuai dengan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya.

2.Seseorang yang memberi pelayanan atau perawatan bersifat membantu pasien


untuk memulihkan kesehatannya.

3.Pendamping orang sakit dalam proses pemulihan kesehatan atau penyembuhan,


sehingga pasien merasa ditemani dan diberi semangat untuk sembuh.

Job description Perawat Lansia

1.Memberikan perawatan dan kebutuhan kebersihan orang tua sehari-hari

2.Mengatur asupan gizi dan diet orang tua, serta aktivitas makannya

3.Membantu aktivitas orang tua untuk melakukan mobilitas dengan tongkat atau
kursi roda.

4.Mendampingi orang tua kemanapun perginya seperti untuk berobat, teman


ngobrol, melakukan rekreasi, aktivitas merangsang otak.

5.Mempertahankan tingkat kenyamanan orang tua.


6.Memberikan tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respiratori dll).

7.Mengatur jadwal minum obat dan lain-lain.

Tidak hanya merawat lansia yang tidak mempunyai keluhan sakit, perawat atau
caregiver juga tentunya siap bekerja untuk merawat lansia yang sakit atau orang
yang sakit baik di rumah atau pun di tempat khusus.

Beberapa job description pada lansia yang sakit

1.Merencanakan pola dan menyiapkan makanan.

2.Membantu membersihkan pasien baik secara formal atau menggunakan alat


bantu seperti NGT (sonde dan kateter).

3.Mengatur jadwal serta mendampingi saat cheek up ke dokter atau fisioterapi.

4.Menemani rutinitas lainnya, memberikan motivasi dan semangat untuk


kesembuhan pasien.

5.Memastikan kebersihan pasien, seperti memandikan, mengganti atau memasang


popok, membersihkan ruangan pasien.

6.Memeriksa tanda-tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi,dll)

7.Melakukan tindakan keperawatan nebulizer.

8.Melakukan tindakan mengecek gula darah, kadar kolesterol, asam urat dll.

9.Melakukan perawatan untuk penyakit kronis dan cidera.

10.Melakukan perawatan untuk pasien dengan gangguan ortopedi (tulang).

11.Melakukan perawatan untuk pasien diabetes dengan kebutuhan terapi insulin.

12.Memberikan bantuan dengan ambulation dan mobilisasi.

13.Sebagai komunikator antara dokter dengan pasien dan keluarganya.


14. mengatur jadwal minum obat.

Jika ingin menggunakan jasa perawatan lansia atau orang sakit secara medis
yang dilakukan dirumah sendiri atau tempat khusus, pastikan layanan caregiver
tersebut memenuhi kriteria,Kriteria perawat untuk menangani pasien secara medis
ini minimal DIII Keperawatan pendidikan minimal DIII/S1 Keperawatan dan
telah mendapatkan pembekalan yang rutin serta mempunyai Surat Tanda
Registrasi (STR) dari pemerintah yang masih berlaku..

Anda mungkin juga menyukai