Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Home Care

OLEH :

Marlin Hemri Ranglalin

Nim : 119311730

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)

FAMIKA MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan berkat serta
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Defenisi Home Care Sejarah
perkembangan Home Care dan Jenis Institusi serta Populasi pemberi layanan Home Care” tepat
waktu. Saya berharap semoga dengan diterbitkannya makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Saya juga menyadari bahwa makalah yang saya
buat ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kesalahan-kesalahan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini.

Makassar, 8 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………….……………………………………..iii

A. Latar Belakang ………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah ………………………….……………………….………2

C. Tujuan …………………...……………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………………….iv

A. Defenisi Home Care …………………………………………………………5

B. Sejarah Perkembangan Home Care di Luar Negeri dan dalam Nege….6

C. Jenis Institusi Pemberi Layanan Home Care ……………………………..7

D. Populasi, Jenis dan Pemberi Layanan Home Care …………..…………..8

BAB III PENUTUP …………..………………………………………………………………v

A. Kesimpulan ...…………………………………………………………………11

B. Saran....……………………………………….…………………………….....12

DAFTAR PUSTAKA ………..…………………….…………………………………………vi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa pelayanan yang diberikan
kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah baik (bersifat etis) dan benar
(berdasarkan ilmu dan hukum yang berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah
tersedia dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat keputusan
Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi
perawat di Indonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi
Indonesia sehat tahun 2010.

Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga informasi dengan
cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat diketahui oleh
masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus
menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang, sosial
ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat menuntut pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi masyarakat ekonomi lemah mereka ingin
pelayanan kesehatan yang murah dan terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di
rumah sakit.

Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era peningkatan biaya
keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managed care, perkembangan teknologi
yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena penyebab langsung, atau efek langsung
dari variabel ini, industri perawatan di rumah menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama
perawatan. Akibatnya, industri perawatan di rumah berkembang menjadi masalah yang
kompleks dan harus diatasi dengan perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah
memberi hasil yang terbaik bagi setiap individu.

Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang diorganisir untuk
memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian kerja atau
kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan Di Rumah
Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).

Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat sebenarnya tidak harus
dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan
dimasyarakat maupun dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien
disebut Home Care.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana defenisi Home Care


2. Bagaimana sejarah perkembangan home care di Luar negeri dan juga dalam negeri ?
3. Bagaimana jenis institusi pemberi pelayanan home care ?
4. Bagaimana populasi, jenis dan pemberi layanan home care ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan apa itu Home Care

2. Menjelaskan sejarah perkembangan home care di Luar negeri dan juga dalam negeri

3. Menjelaskan jenis institusi pemberi pelayanan home care

4. Menjelaskan populasi, jenis dan pemberi layanan home care


BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Home Care


Home Care Merupakan suatu komponen dari perawatan kesehatan yang
komprehensif, dmana pelayanan kesehatan diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka dengan maksud untuk meningkatkan, memelihara,
memulihkan dan memaksimalkan tingkat kemandirian dibidang kesehatan sambil
mengurangi dampak dari cacat dan sakit termasuk pada penyakit-penyakit terminal
(Swanson, 1997).
Home care merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien,
sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah
pasien (Suharyati, 2003). Perawatan di rumah merupakan bagian dari proses
keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan
(Discharge planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit.
Perawatan di rumah ini bisa dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula,
perawat komunitas dmana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang
menangani perawatan di rumah (Suardana, 2001).
Perawatan di rumah merupakan bagian
dari proses keperawatan keluarga, bagi klien yang tidak memerlukan rawat inap, yaitu
sebagai tindak lanjut dari tindakan keperawatan unit rawat jalan atau Puskesmas
(Stanhope and Jeanette, 1992).
Perawatan di rumah merupakan kunjungan rumah yang dilakukan oleh perawat,
dilaksanakan untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat, mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Lamanya

kunjungan
rumah disesuaikan dengan kebutuhan klien (Sherwen and Carol, 1991).

B. Sejara Perkembangan Home Care di Dalam Negeri dan Luar Negeri


Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang berkembang
paling pesat. Antara tahun 1988-1992, jumlah perawat yang melakukan perawatan di
rumah meningkat menjadi 50%. Pada awalnya, keperawatan komunitas dimulai
dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-orang miskin di rumah mereka.
William Rathbone memulai program perawat yang berkunjung ke rumah (visiting
nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya meninggal dan dirawat oleh seorang perawat
di rumahnya. Selanjutnya di akhir tahun 1800-an, Amerika Serikat mendirikan
perkumpulan perawat yang datang ke rumah karena tingginya imigrasi di Amerika
yang menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit menular sampai dengan awal abad
ke-19, perawatan bagi orang sakit dan orang cacat di rumah-rumah mereka menjadi
bentuk tradisional dari pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang (Spiegel, 1987).
Di tahun 1940-an, rumah sakit mulai menunjukkan keberhasilannya pada perawatan
di rumah karena meningkatnya jumlah orang yang sakit kronis. Perkumpulan-
perkumpulan visiting nurse semakin menjamur di berbagai kota besar dan kecil,
sampai akhirnya di awal tahun 1980-an digunakan sistem Diagnostic – Related
Groups (DRGs) untuk menurunkan lama rawat inap dari seorang pasien. Pelayanan
perawatan di rumah selanjutnya dipandang bukan hanya sebagai cara yang terpilih
untuk memberikan perawatan pada klien, tetapi juga merupakan cara yang paling
murah.
Dalam kegiatan kongres ICN 13 July 2009 di Afrika Selatan dibahasSharing
experience tentang Home Based Carre dan Primary Health care dimasing masing
negara. Permasalahan dinegara berkembang hampir sama yaitu communicable
disease dan kurangnya sumber daya baik tenaga perawat maupun fasilitas, termasuk
teknologi serta pentingnya kompetensi perawat dalam melaksanakan Home Based
care dengan aspek legal yang kuat dalam praktek.

1. Di Luar Negeri
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai sejak sekitar
tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan
angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah
sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan
masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara
professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh
USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan dirumah pada
keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk
melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan
asuhan keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L,
1993).
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care terus meningkat
sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan oleh organisasi perawat
pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association) dan pemerintah, kemudian
berkembang layanan yang berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang
berbasis RS (Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan perubahan
system pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga /
asuransi) dan perkembangan spesialisasi di berbagai layanan kesehatan termasuk
berkembangnya Home Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community
Health Nursing (Allender & Spradley, 2001)
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama pertengahan abad 19,
dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya dimulai oleh para
Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian merek mulai
melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang
sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton,
Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992
ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah :
a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan
damai
c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga, agar
dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.
Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul perawat Health Visitor (HV) yang
berperan sebagai District Nurse (DN) ditambah dengan peran lain ialah :
a. melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga maupun
masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
b. memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.

2. Di Dalam Negeri
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan merupakan hal yang
baru, karena merawat pasien di rumah baik yang dilakukan oleh anggota keluarga
yang dilatih dan atau oleh tenaga keperawatan melalui kunjungan rumah secara
perorangan, adalah merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat
dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS Budi Kemulyaan di Jakarta
yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua di Indonesia, sejak berdirinya sampai
sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care (HC) yang disebut dengan
“Partus Luar”. Dalam layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi
Kemulyaan melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian
diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat)
sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang
melaksanakan tugas “Partus Luar” dan tindak lanjutnya, harus membuat laporan
tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta tindakan yang telah dilakukan.
Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan
organisasi pendidikan dengan pelayanan.
C. Jenis Institusi Pemberi Layanan Home Care
Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan home care antara lain:
1. Institusi pemerintah
Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung dilakukan
adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi,
balita maupun lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan Puskesmas.
Klien yang dilayani Puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke
bawah. Di Amerika dilakukan oleh visiting nurse.
2. Institusi sosial
Melaksanakan pelayanan home care dengan suka reladan tidak memungut
biaya. Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang
melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang membutuhkan sebagai
wujud pengabdian pada Tuhan.
3. Institusi swasta
Dalam bentuk praktek mandiri baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan home caredengan menerima imbalan jasa baik
secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ketiga
(asuransi).
4. Home Care berbasis rumah sakit (Hospital
Home care). Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah di rawat di
rumah sakit, karena masih memerlukan bantuan laynan keperawatan, maka
dilanjutkan di rumah.

Alasannya munculnya Home care jenis program ini adalah :

1. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan


untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (Misalnya pada post
partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan
bagaimana caranya menyusui, cara merawat tali pusat, merawat luka
perineum yang benar dan senam post partum) belum dilaksanakan dengan
optimum, sehingga kemandirian ibu masih kurang.
2. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang di
rawat di rumah sakit.
3. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di rumah sakit tentu
memerlukan biaya yang besar.
4. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah, sehingga
akan meningkatkan kepuasan klien maupun perawat (Suardana, 2001)

D. Populasi Jenis Dan Pemberi Layanan Home Care


1. Populasi
Di AS layanan home care didominasi oleh wanita (66,8%). Meskipun program
home care diperuntukkan semua umur, tetapi mayoritas klien berusia 65 tahun
atau lebih.
2. Jenis layanan
Mengingat home care dalam keperawatan merupakan spesialisasi dari
keperawatan komunitas (Harris, 1998), maka jenis layanan yang diberikan
meliputi layanan keperawatan (diagnosa dan perlakuan terhadap respon
manusia yang menghadapi masalah kesehatan baik potensial maupun aktual
dalam memenuhi kebutuhan dasarnya) dan layanan kesehatan masyarakat
(Prevensi primer, sekunder dan tertier).
3. Pemberi layanan home care
Pemberi layanan keperawatan di rumah ada 2 jenis tenaga yaitu tenaga
informal dan tenaga formal. Tenaga informal adalah anggota keluarga atau
teman yang memberikan layanan kepada klien tanpa dibayar. Diperkirakan 75
% lanjut usia di AS dirawat oleh jenis tenaga ini (Fioriglio, 1999). Sedangkan
tenaga formal adalah perawat, yang harus bekerja bersama keluarga untuk
menyelesaikan masalah kesehatan, sehingga harus memperhatikan semua
aspek kehidupan keluarga. Oleh karena itu perawat yang bekerja di
masyarakat dituntut untuk mampu berfikir kritis dan menguasai ketrampilan
klinik dan harus seorang RN. Dengan demikian diharapkan perawat dapat
memberikan layanan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, home care merupakan bagian
integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang mereka hadapi. Perawatan dirumah selain dapat mengurangi
kecemasan dapat menghemat biaya dari beberapa segi misalnya biaya kamar, biaya
transport, dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit. Tetapi [erlu
diingat bahwa pasien yang dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis
dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

B. Saran
a. Bagi Perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki
SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggungjawab terhadap tugasnya.
b. Bagi Pasien dan Keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home
care, manicotti anjuran dari perawat, membantu dalam proses tindakan
keperawatan, dan dapat bersifat dalam menerima informasi dari perawat

Daftar Pustaka

Fioriglio G., (1999), “Home Care” Today; it’s War Out There, Official Journal of the Home
Health Care Nurses Association, Lippincot, Philadelphia

Harris M.D.(1998), Home Health Care Nurses a Leaders, Official Journal of the Home Health
Care Nurses Association, Lippincot Philadelphia

Suardana I Ketut, 2001, “Home Care” Sebagai Alternatif Pemberian Pelayanan Keperawatan,
Majalah Keperawatan Bina Sehat, Jakarta

Kemenkes RI., 2010, Keputusan Menteri Kesehata RI No.908/Menkes/SK/VII/2010, tentang


Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan Keluarga

Sherwen, L.N.; Mary, A.S.; Carol, T.W ; (1991), Nursing Care of The Childbearing Family,
Appleton & Lange, California

Stanhope, M. and Jeanette L.; (1992), Community Health Nursing, Mosby Year Book

Swanson, Janice M., 1997, Community Health Nursing; Promoting The Health of Aggregates.
2nd ed.WB. Saunders Company

Suharyati S., 2003, Home Care, Makalah Seminar Keperawatan Dalam Rangka HUT PPNI kota
Surabaya ke 29, di Hotel Ibis Surabaya

Anda mungkin juga menyukai