4201017035
`
BAUBAU
2021
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Home Care ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap teman-teman pembaca.
26 Mei 2021
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
kesembuhan klien Kemajuan Iptek memungkinkan dilakukan perawatn klien
tertentu di rumah Bantu praktek mandii keperawatan. Meningkatkan
penyerapan lulusan pendidikan keperawatan (Sari Ana Juliana, 2016).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah mengenai konsep home care yang meliputi :
5
BAB II
PEMBAHASAN
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),
Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
6
(Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan
di Rumah yang Disusun oleh PPNI dan DEPKES)
3. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga,
sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
4. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen
rentang keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.
7
1. DI LUAR NEGERI
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai
sejak sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita
penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat
itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya
masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai
perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara professional,
sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh
USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan
dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan
upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat,
serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan keperawatan
pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993).
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home
Care terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya
diberikan oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting
Nurse Association) dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang
berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS
(Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan
perubahan system pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar
melalui pihak ke tiga / asuransi) dan perkembangan spesialisasi di
berbagai layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home Health
Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health Nursing
(Allender & Spradley, 2001)
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama
pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing,
yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang
miskin yang sakit dirumah. Kemudian merek mulai melatih wanita
dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang
sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam
Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang
sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah :
a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan
nyaman dan damai
c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan
keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah
berlalu.
8
Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul perawat
Health Visitor (HV) yang berperan sebagai District Nurse (DN)
ditambah dengan peran lain ialah :
a. melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga
maupun masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan
b. memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
2. DI DALAM NEGERI
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan
merupakan hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang
dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga
keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan, adalah
merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat
dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua
di Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan
program Home Care (HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam
layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan
melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian
diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior
(kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa
bidan yang melaksanakan tugas “Partus Luar” dan tindak lanjutnya,
harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi
serta tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan
perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan
dengan pelayanan.
9
Asisten homecare bisa memberikan perawatan berkualitas tinggi
yang hanya terfokus pada satu klien. Asisten homecare akan selalu
melakukan segala perawatan yang Anda minta terkoordinasi dengan
baik di seluruh sistem perawatan kesehatan dengan biaya yang rendah.
Orang tua yang Anda sayangi akan tetap hidup dengan aman dan
mandiri di rumah.
2. Mengelola Obat-obatan dengan Baik
Asisten home care yang baik adalah ia yang dapat membantu
mengelola obat-obatan terutama untuk senantiasa mengingatkan dan
memverifikasi bahwa orang tersebut minum obat-obatan sesuai dengan
resep dokter.
Asisten homecare adalah kaki tangan Anda. Hadirnya seorang
asisten di rumah Anda tentu saja dapat memberikan ketenangan pikiran
bagi Anda dan anggota keluarga lainnya dalam merawat orang yang
Anda cintai.
3. Membantu Meningkatkan Kesembuhan Pasien
Layanan yang diberikan oleh home care selalu berusaha untuk
membuat pasien berada dalam titik kenyamanan yang maksimal.
Perawatan yang diberikan oleh asisten homecare juga berupaya untuk
meningkatkan penyembuhan.
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pasien justru
akan sembuh lebih cepat ketika dirawat di rumah dibandingkan di
rumah sakit atau panti jompo. Ya, karena ketika pasien di rawat di
rumah maka ia akan merasakan hidup bersama keluarga yang ia cintai.
Pasien bisa merasa lebih nyaman di rumah dengan hadirnya keluarga.
Keberadaan keluarga di sisi pasien akan membantu
meningkatkan potensi untuk sembuh lebih cepat dari waktu yang
diperkirakan.
4. Bisa Melakukan Segala Kegiatan Favorit
Aspek paling penting dari perawatan di rumah Anda sendiri
adalah kenyataan bahwa Anda atau orang yang Anda cintai akan
dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi. Tinggal di rumah adalah
tempat ternyaman ia karena bisa tidur di tempat tidurnyasendiri, minum
dengan cangkir favoritnya, menyapa tetangga yang dikenal selama
bertahun-tahun.
Kegiatan-kegiatan rutin itu akan sangat dirindukan dan ketika ia
bisa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut maka akan membantu
progresifitas kondisi kesehatannya. Melakukan kegiatan rutinan yang
hampir tidak ia lakukan selama dirawat di rumah sakit atau panti jompo
10
akan menyembuhkan memori apalagi jika orang tua Anda mengidap
demensia.
5. Bisa Berinteraksi Sosial
Kehilangan kebebasan bisa menjadi faktor yang
mengkhawatirkan saat mempertimbangkan pilihan perawatan apalagi
jika orang yang Anda cintai tinggal di panti Jompo. Nah, dengan
hadirnya layanan dari homecare memberikan keuntungan utama untuk
menjaga hidup orang tua tetap mandiri.
Asisten homecare bisa membantu orang tua Anda mulai dari
bangun, makan, tidur, dan berinteraksi kepada tetangga kapanpun yang
ia inginkan. (dikutip dari salprom.com).
a. Institusi Pemerintah
11
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama
berlangsung dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga
resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia) yang akan
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh
pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah
kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh
Visiting Nurse (VN)
b. Institusi Sosial
c. Institusi Swasta
12
3) Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu
memerlukan biaya yang besar
4) Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke
rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien maupun
perawat. Hasil penelitian dari “Suharyati” staf dosen keperawatan
komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RSHS Bandung
menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung menerima
program HHC (Hospital Home Care)dengan alasan ; lebih nyaman,
tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih
mempercepat tali kekeluargaan (Suharyati, 1998)
13
d. Standar IV, kesejawatan; perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan profesionalisme sesama perawat dan praktisi kesehatan
lainnya sebagai sejawat
e. Standar V, etika; putusan dan tindakan perawat terhadap klien
berdasarkan pada landasan etika profesi
f. Standar VI, kolaborasi; dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
g. Standar VII, penelitian; dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil
penelitian
h. Standar VIII, pemanfaatan sumber; perawat membantu klien atau
keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan
dan pelaksanaaan asuhan keperawatan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi perawat
15
DAFTAR PUSTAKA
www.homecare.com/
en.wikipedia.org/wiki/Home_care
www.nahc.org
https://anairmajulianasari.blogspot.com/2016/05/perawat-makalah-home-care_14.
https://idoc.pub/documents/makalah-sejarah-home-care-3no76w1gqgld
https://salprom.com/layanan-home-care/
https://homecarebandung.wordpress.com/2016/12/05/jenis-institusi-penyedia-
layanan-home-care/
16