Anda di halaman 1dari 16

Mata Kuliah : Home Care Nursing For Wound

Dosen Pengampu : Irfan Wabula, S.Kep.,Ns.,M.Kep.

“KONSEP HOME CARE PADA PELAYANAN KEPERAWAN”

NUR RAHMI ABDU RAZAQ

4201017035
`

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IST BUTON

BAUBAU

2021

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini.
makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Home Care  ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap teman-teman pembaca.

26 Mei 2021

Nur Rahmi Abdu Razaq

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Home Care.....................................................................6


B. Sejarah Perkembangan Home Care..................................................7
C. Alasan Pelayanan Home Care ........................................................9
D. Jenis Institusi Pemberian Layanan Home Care................................11
E. Populasi, Jenis, dan Pemberian Layanan Home Care......................11
F. Standar Praktik Home Care..............................................................13
G. Perencanan Institusi Home Care Swasta..........................................14

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan


masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna
mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah
dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.

Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti bahwa


pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat
haruslah baik (bersifat etis) dan benar (berdasarkan ilmu dan hukum yang
berlaku). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia dengan
lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan, maupun surat
keputusan Menkes tentang praktik keperawatan. Dengan demikian melakukan
praktik keperawatan bagi perawat di Indonesia adalah merupakan hak
sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai visi Indonesia sehat tahun 2010.

Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat


sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di gedung
puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun dirumah
pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah pasien disebut Home
Care.

Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada


dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah
satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta
menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan
Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.

Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan


keperawatan kesehatan dirumah atara lain : Kebutuhan masyarakat,
perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang
mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah. Meningkatnya volume
populasi usia lanjut Meningkatnya insiden penyakit degeneratif Makin
pendek LOS akibat menurunnya kemampuan ekonomi masyarakat efisiensi
manajemen RS. Keluarga merupakan sumber penting dalam proses

4
kesembuhan klien Kemajuan Iptek memungkinkan dilakukan perawatn klien
tertentu di rumah Bantu praktek mandii keperawatan. Meningkatkan
penyerapan lulusan pendidikan keperawatan (Sari Ana Juliana, 2016).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah mengenai konsep home care yang meliputi :

a. Pengertian Home Care


b. Sejarah perkembangan home care
c. Alasan pelayanan home care
d. Populasi, jenis, dan pemberi layanan home care
e. Jenis institusi pemberi layanan home care
f. Standar praktik home care
g. Perencanaan intitusi home care swasta.
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penyusunan makalah


ini adalah :

a. Menjelaskan pengertian Home Care


b. Menjelaskan sejarah perkembangan home care
c. Menjelaskan alasan pelayanan home care
d. Menjelaskan populasi, jenis, dan pemberi layanan home care
e. Menjelaskan jenis institusi pemberi layanan home care
f. Menjelaskan standar praktik home care
g. Menjelaskan perencanaan intitusi home care swasta.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Home Care

Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care


adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit.

Pelayanan diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang


direncanakan dan dikoordinasi oleh pemberi pelayanan melalui staf yang
diatur berdasarkan perjanjian bersama. Sedangkan menurut Neis dan Mc
Ewen (2001) menyatakan home health care adalah sistem dimana pelayanan
kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang yang
cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena kondisi
kesehatannya.

Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993),
Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di
rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.

Di beberapa negara maju,” home care “ (perawatan di rumah ), bukan


merupakan konsep yang baru, tapi telah dikembangkan oleh William Rathbon
sejak tahun 1859 yang dia namakan perawatan di rumah dalam bentuk
kunjungan tenaga keperawatan ke rumah untuk mengobati klien yang sakit
dan tidak bersedia dirawat di rumah sakit.

Dari beberapa literatur pengertian “home care” adalah:

1. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah


sakit yang sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning
) dan dapat dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh
perawat komunitas di mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus
yang menangani perawatan di rumah.
2. Home care adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,
individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh
pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memberi pelayana di rumah
melalui staf atau pengaturan berdsarkan perjanjian kerja atau kontark

6
(Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek Mandiri Keperawatan
di Rumah yang Disusun oleh PPNI dan DEPKES)
3. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga,
sebagai tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
4. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen
rentang keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal.

B. Sejarah Perkembangan Home Care


Perawatan di rumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang
berkembang paling pesat. Antara tahun 1988-1992, jumlah perawat yang
melakukan perawatan di rumah meningkat menjadi 50%. Pada awalnya,
keperawatan komunitas dimulai dengan pelayanan yang diberikan bagi orang-
orang miskin di rumah mereka. William Rathbone memulai program perawat
yang berkunjung ke rumah (visiting nurse) pada tahun 1859, setelah istrinya
meninggal dan dirawat oleh seorang perawat di rumahnya. Selanjutnya
di akhir tahun 1800-an, Amerika Serikat mendirikan perkumpulan
perawat yang datang ke rumah karena tingginya imigrasi di Amerika yang
menyebabkan terjadinya penyakit-penyakit menular sampai dengan awal abad
ke-19, perawatan bagi orang sakit dan orang cacat di rumah-rumah mereka
menjadi bentuk tradisional dari pelayanan kesehatan bagi kebanyakan orang
(Spiegel, 1987).
Di tahun 1940-an, rumah sakit mulai menunjukkan keberhasilannya
pada perawatan di rumah karena meningkatnya jumlah orang yang sakit
kronis. Perkumpulan-perkumpulan visiting nurse semakin menjamur di
berbagai kota besar dan kecil, sampai akhirnya di awal tahun 1980-an
digunakan sistem Diagnostic – Related Groups (DRGs) untuk
menurunkan lama rawat inap dari seorang pasien. Pelayanan perawatan
di rumah selanjutnya dipandang bukan hanya sebagai cara yang terpilih
untuk memberikan perawatan pada klien, tetapi juga merupakan cara yang
paling murah. Dalam kegiatan kongres ICN 13 July 2009 di Afrika Selatan
dibahasSharing experience tentang Home Based Carre dan Primary Health
care dimasing masing negara. Permasalahan dinegara berkembang hampir
sama yaitu communicable disease dan kurangnya sumber daya baik tenaga
perawat maupun fasilitas, termasuk teknologi serta pentingnya kompetensi
perawat dalam melaksanakan Home Based care dengan aspek legal yang kuat
dalam praktek.

7
1. DI LUAR NEGERI
Di Amerika, Home Care (HC) yang terorganisasikan dimulai
sejak sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita
penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat
itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya
masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai
perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara professional,
sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh
USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan
dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan
upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat,
serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan keperawatan
pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993).
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home
Care terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya
diberikan oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting
Nurse Association) dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang
berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS
(Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan
perubahan system pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar
melalui pihak ke tiga / asuransi) dan perkembangan spesialisasi di
berbagai layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home Health
Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health Nursing
(Allender & Spradley, 2001)
Di UK, Home Care berkembang secara professional selama
pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing,
yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang
miskin yang sakit dirumah. Kemudian merek mulai melatih wanita
dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang
sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam
Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang
sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN) adalah :
a. merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
b. merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan
nyaman dan damai
c. mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan
keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah
berlalu.

8
Selain District Nurse (DN), di UK juga muncul perawat
Health Visitor (HV) yang berperan sebagai District Nurse (DN)
ditambah dengan peran lain ialah :
a. melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga
maupun masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan
b. memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
2. DI DALAM NEGERI
Di Indonesia, layanan Home Care (HC) sebenarnya bukan
merupakan hal yang baru, karena merawat pasien di rumah baik yang
dilakukan oleh anggota keluarga yang dilatih dan atau oleh tenaga
keperawatan melalui kunjungan rumah secara perorangan, adalah
merupakan hal biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat
dikemukakan dalam perawatan maternitas, dimana RS Budi
Kemulyaan di Jakarta yang merupakan RS pendidikan Bidan tertua
di Indonesia, sejak berdirinya sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan
program Home Care (HC) yang disebut dengan “Partus Luar”. Dalam
layanan “Partus Luar”, bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan
melakukan pertolongan persalinan normal dirumah pasien, kemudian
diikuti dengan perawatan nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior
(kandidat) sampai tali pusat bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa
bidan yang melaksanakan tugas “Partus Luar” dan tindak lanjutnya,
harus membuat laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi
serta tindakan yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan
perubahan kebijakan Depkes yang memisahkan organisasi pendidikan
dengan pelayanan.

C. Alasan Pelayanan Home Care


Berikut ini adalah alasan mengapa Anda harus menggunakan
homecare dari pada harus membawa orang tua yang Anda sayangi ke panti
jompo :
1. Hemat Biaya
Dalam beberapa tahun terakhir, homecare telah mengembangkan
model yang sukses dalam melakukan perawatan, memanajemen resep
obat, memanajemen penyakit dan pendidikan perilaku. Asisten
homecare telah memelopori penggunaan teknologi dan terapeutik yang
inovatif dan tentu saja jauh lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan
fasilitas kesehatannya lainnya.

9
Asisten homecare bisa memberikan perawatan berkualitas tinggi
yang hanya terfokus pada satu klien. Asisten homecare akan selalu
melakukan segala perawatan yang Anda minta terkoordinasi dengan
baik di seluruh sistem perawatan kesehatan dengan biaya yang rendah.
Orang tua yang Anda sayangi akan tetap hidup dengan aman dan
mandiri di rumah.
2. Mengelola Obat-obatan dengan Baik
Asisten home care yang baik adalah ia yang dapat membantu
mengelola obat-obatan terutama untuk senantiasa mengingatkan dan
memverifikasi bahwa orang tersebut minum obat-obatan sesuai dengan
resep dokter.
Asisten homecare adalah kaki tangan Anda. Hadirnya seorang
asisten di rumah Anda tentu saja dapat memberikan ketenangan pikiran
bagi Anda dan anggota keluarga lainnya dalam merawat orang yang
Anda cintai.
3. Membantu Meningkatkan Kesembuhan Pasien
Layanan yang diberikan oleh home care selalu berusaha untuk
membuat pasien berada dalam titik kenyamanan yang maksimal.
Perawatan yang diberikan oleh asisten homecare juga berupaya untuk
meningkatkan penyembuhan.
Ada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa pasien justru
akan sembuh lebih cepat ketika dirawat di rumah dibandingkan di
rumah sakit atau panti jompo. Ya, karena ketika pasien di rawat di
rumah maka ia akan merasakan hidup bersama keluarga yang ia cintai.
Pasien bisa merasa lebih nyaman di rumah dengan hadirnya keluarga.
Keberadaan keluarga di sisi pasien akan membantu
meningkatkan potensi untuk sembuh lebih cepat dari waktu yang
diperkirakan.
4. Bisa Melakukan Segala Kegiatan Favorit
Aspek paling penting dari perawatan di rumah Anda sendiri
adalah kenyataan bahwa Anda atau orang yang Anda cintai akan
dikelilingi oleh orang-orang yang ia sayangi. Tinggal di rumah adalah
tempat ternyaman ia karena bisa tidur di tempat tidurnyasendiri, minum
dengan cangkir favoritnya, menyapa tetangga yang dikenal selama
bertahun-tahun.
Kegiatan-kegiatan rutin itu akan sangat dirindukan dan ketika ia
bisa melakukan kegiatan-kegiatan tersebut maka akan membantu
progresifitas kondisi kesehatannya. Melakukan kegiatan rutinan yang
hampir tidak ia lakukan selama dirawat di rumah sakit atau panti jompo

10
akan menyembuhkan memori apalagi jika orang tua Anda mengidap
demensia.
5. Bisa Berinteraksi Sosial
Kehilangan kebebasan bisa menjadi faktor yang
mengkhawatirkan saat mempertimbangkan pilihan perawatan apalagi
jika orang yang Anda cintai tinggal di panti Jompo. Nah, dengan
hadirnya layanan dari homecare memberikan keuntungan utama untuk
menjaga hidup orang tua tetap mandiri.
Asisten homecare bisa membantu orang tua Anda mulai dari
bangun, makan, tidur, dan berinteraksi kepada tetangga kapanpun yang
ia inginkan. (dikutip dari salprom.com).

D. Populasi, Jenis, dan Pemberi Layanan Home Care

1. Populasi Di AS layanan home care didominasi oleh wanita (66,8%).


Meskipun program home care diperuntukkan semua umur, tetapi
mayoritas klien berusia 65 tahun atau lebih.
2. Jenis layanan Mengingat home care dalam keperawatan merupakan
spesialisasi dari keperawatan komunitas (Harris, 1998), maka jenis
layanan yang diberikan meliputi layanan keperawatan (diagnosa dan
perlakuan terhadap respon manusia yang menghadapi masalah kesehatan
baik potensial maupun aktual dalam memenuhi kebutuhan dasarnya) dan
layanan kesehatan masyarakat (Prevensi primer, sekunder dan tertier).
3. Pemberi layanan home care Pemberi layanan keperawatan di rumah ada
2 jenis tenaga yaitu tenaga informal dan tenaga formal. Tenaga informal
adalah anggota keluarga atau teman yang memberikan layanan kepada
klien tanpa dibayar. Diperkirakan 75 % lanjut usia di AS dirawat oleh
jenis tenaga ini (Fioriglio, 1999). Sedangkan tenaga formal adalah
perawat, yang harus bekerja bersama keluarga untuk menyelesaikan
masalah kesehatan, sehingga harus memperhatikan semua aspek
kehidupan keluarga. Oleh karena itu perawat yang bekerja di masyarakat
dituntut untuk mampu berfikir kritis dan menguasai ketrampilan klinik
dan harus seorang RN. Dengan demikian diharapkan perawat dapat
memberikan layanan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

E. Jenis Institusi Pemberi Layanan Home Care

Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan Home


Care(HC), antara lain:

a. Institusi Pemerintah

11
Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama
berlangsung dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga
resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia) yang akan
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh
pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah
kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh
Visiting Nurse (VN)

b. Institusi Sosial

Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dengan


sukarela dan tidak memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM
atau organisasi keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur,
misalnya Bala Keselamatan yang melakukan kunjungan rumah kepada
keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pangabdian kepadan
Tuhan.

c. Institusi Swasta

Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC) dalam


bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun kelompok yang
menyelenggarakan pelayanan HC dengan menerima imbalan jasa baik
secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ke tiga
(asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak
berorientasi “not for profit service”

d. Home Care(HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home Care)

Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah


sakit, karena masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka
dilanjutkan dirumah. Alasan munculnya jenis program ini selain apa
yang telah dikemukakan dalam alasan Home Care (HC) diatas, adalah :

1) 1.Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga


kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang
(misalnya ibu post partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga
untuk mengajarkan bagaimana cara menyusui yang baik, cara
merawat tali pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum
ibu, senam post partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum
sehingga kemandirian ibu masih kurang.
2) Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada
klien yang dirawat dirumah sakit.

12
3) Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu
memerlukan biaya yang besar
4) Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke
rumah, sehingga akan meningkatkan kepuasan klien maupun
perawat. Hasil penelitian dari “Suharyati” staf dosen keperawatan
komunitas PSIK Univ. Padjajaran Bandung di RSHS Bandung
menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung menerima
program HHC (Hospital Home Care)dengan alasan ; lebih nyaman,
tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih
mempercepat tali kekeluargaan (Suharyati, 1998)

F. Standar Praktik Home Care

Asosiasi Perawat Amerika (1999) telah menetapkan lingkup dan


standart Home Health Nursing yang meliputi standart asuhan keperawatan
dan standart kinerja professional. Standart Asuhan Keperawatan sebagai
berikut :
1. Standart I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
2. Standart II, dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat
melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
3. Standart III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari
klien maupun lingkungannya
4. Standart IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan
dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapi hasil
yang diharapkan
5. Standart V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan
6. Standart VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang
mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.

Standart kinerja professional (Profesional Performance)


a. Standar I, kualitas asuhan keperawatan; perawat melakukan evaluasi
terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis .
b. Standar II, Performance Appraisal; Perawat melakukan evaluasi diri
sendiri terhadap paraktik keperawatan yang dilakukannnya dihubungkan
dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan
yang berlaku.
c. Standar III, pendidikan ; perawat berupaya untuk selalu meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan.

13
d. Standar IV, kesejawatan; perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam
pengembangan profesionalisme sesama perawat dan praktisi kesehatan
lainnya sebagai sejawat
e. Standar V, etika; putusan dan tindakan perawat terhadap klien
berdasarkan pada landasan etika profesi
f. Standar VI, kolaborasi; dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
g. Standar VII, penelitian; dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil
penelitian
h. Standar VIII, pemanfaatan sumber; perawat membantu klien atau
keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan
dan pelaksanaaan asuhan keperawatan.

G. Perencanaan Institusi Home Care Swasta

Institusi Homecare swasta dapat didirikan baik secara individu maupun


kelompok, baik untuk satu jenis layanan maupun layanan yang bervariasi.
Untuk itu diperlukan perencanaan yang berdasarkan kebutuhan pasar.
Perencanaan berdasarkan kebutuhan pasar mengharuskan kita untuk
melakukan analisa eksternal dan internal.

Analisa eksternal, memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar


baik jenis maupun jumlahnya. Misalnya bila kita berada di daerah yang
penduduknya kebanyakan berusia produktif, maka sudah dapat diperkirakan
bahwa pasar membutuhkan layanan keperawatan yang berhubungan
persoalan reproduksi, bayi serta balita. Analisa eksternal juga melihat pesaing
yang ada disekitar daerah tersebut, baik dalam jumlah, jenis maupun
kondisinya.

Analisa internal, melihat pada ketersediaan sumber (alam, manusia dan


dana) baik yang actual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu
dianalisa komitmen personil yang ada terhadap rencana pembentukan institusi
HC. Komitmen personil merupakan persyaratan mutlak yang harus di mililki
untuk mengawali suatu bisnis yang baru .

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home


care merupakan  bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.

Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat


menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan
biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat
bahwa pasien yang dapat layananhome care adalah pasien yang secara medis
dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang
memadai. 

B. Saran
1. Bagi perawat

Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah


memiliki SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab
terhadap tugasnya.

2. Bagi pasien dan keluarga

Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap


perawat home care, manicotti anjuran dari perawa, membantu dalam
proses tindakan keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam
menerima informasi dari perawat.

15
DAFTAR PUSTAKA

www.homecare.com/

en.wikipedia.org/wiki/Home_care 

www.nahc.org

HOME CARE NURSING PRACTICE:CONCEPTS AND APPLICATIONS,


FOURT EDITION. COMO DARLENE/ ISBN 0-323-03072-6/ MOSBY
ELSEVIER,St Louis 2006

Asisten keperawatan : suatu pendekatan proses keperawatan/ pengarang, Barbara


R Hegner, ester Caldwell; alih bahasa Jane F Budhi, allenidekania ed6 EGC
jakarta 2003

https://anairmajulianasari.blogspot.com/2016/05/perawat-makalah-home-care_14.

Diaskes 26 Mei 2021

https://idoc.pub/documents/makalah-sejarah-home-care-3no76w1gqgld

diaskes 26 Mei 2021

https://salprom.com/layanan-home-care/

https://homecarebandung.wordpress.com/2016/12/05/jenis-institusi-penyedia-
layanan-home-care/

Khalifah Siti Nur. “HOME CARE”.jurnal keperawatan. VOL. V NO. 1 April


2012.

16

Anda mungkin juga menyukai