Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN HOME CARE

“Proses Keperawatan Dalam Home Care”

Oleh

Kelompok

YOLANDA KUDIAI ( C1321035)


NI PUTU DEWI PUTRI WIARDANI (C1118077)
DESAK PUTU MULIANI PURNAMA DEWI (C1118081)
NI PUTU AYUK CHANDRA VERGHINIA (C1118084)
I MADE ABIAN YOGANTARA (C1118103)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES BINA USADA BALI

TAHUN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Proses Keperawatan
Dalam Home Care “ sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan makalah ini,kami telah mengalami berbagai hal baik suka
maupun duka. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai
dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan,dorongan, serta bimbingan dari
berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya maklah ini, maka dengan tulus
kami sampaikan terimakasi kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik padaa teknik
penulisan penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkam dalam,menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan
judul makalah ini.

Badung, Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................3
A. Definisi Home Care.....................................................................................................................3
B. Proses Keperawatan Dalam Home Care....................................................................................4
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah


memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat
rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai
program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan
di rumah.
Implementasi praktik keperawatan yang dilakukan oleh perawat
sebenarnya tidak harus dilakukan di rumah sakit, klinik, ataupun di
gedung
puskesmas tetapi dapat juga dilaksanakan dimasyarakat maupun
dirumah pasien. Pelayanan keperawatan yang dilkukan dirumah
pasien disebut Home Care.Pelayanan kesehatan di rumah
merupakan program yang sudah ada dan perlu dikembangkan,
karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, Salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat serta menyentuh
kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan
di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang mendorong
perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu melalui
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan
keperawatan kesehatan dirumah antara lain : Kebutuhan masyarakat,
perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan
yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah. Dalam
melakukan homecare perawat hendaknya mengetahui proses
keperawatan dalam home care dan mendokumentasikan setiap tindakan
secara terintegrasi guna memenuhi aspek hukum dan sebagai sarana
evaluasi klien.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa


masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan home care?

2. Bagaimana proses keperawatan dalam home care?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi home care
2. Untuk mengetahui proses keperawatan dalam home care

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis, makalah ini diharapkan mampu menjadi referensi
atau masukan terhadap pembelajaran home care untuk lebih
memahami bagaimana proses keperawatan dan dokumentasi pada
home care.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis makalah ini dapat dijadikan sebagai pedoman awal
bagi mahasiswa keperawatan atau tenaga kesehatan (perawat) yang
nantinya dapat dipraktikan di lingkungan masyaraka

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Home Care

Home Care adalah komponen dari pelayanan kesehatan yang


komprehensif dimana pelayanan kesehatan disediakan untuk individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan mempromosikan,
mempertahankan atau memaksimalkan level kemandirian serta
meminimalkan efek ketidakmampuan dan kesakitan termasuk di
dalamnya penyakit terminal. Definisi ini menggabungkan komponen
dari home care yang meliputi pasien, keluarga, pemberi pelayanan
yang profesional (multidisiplin) dan tujuannya, yaitu untuk membantu
pasien kembali pada level kesehatan optimum dan kemandirian. Neis
dan Mc. Ewen (2001) menyatakan home care adalah system dimana
pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial diberikan di rumah kepada
orang-orang cacat atau orang-orang yang harus tinggal di rumah karena
kondisi kesehatannya.
Menurut American Medical Association, home care
merupakan penyediaan peralatan dan jasa pelayanan keperawatan
kepada pasien di rumah yang bertujuan untuk memulihkan dan
mempertahankan secara maksimal tingkat kenyamanan dan kesehatan.
Dalam kasus apapun, efektifitas perawatan berbasis rumah
membutuhkan upaya kolaboratif pasien, keluarga, dan profesional.
Sedangkan Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home
care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komperhensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat
dari penyakit.
Menurut Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Departemen
Kesehatan RI dalam makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang

3
home care: “Bukti Kemandirian Perawat” menyebutkan bahwa
pelayanan keperawatan kesehatan di rumah sebagai salah satu bentuk
praktik mandiri perawat. Pelayanan keperawatan di rumah merupakan
sintesis dari pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dan
ketrampilan teknis keperawatan klinik yang berasal dari spesialisasi
keperawatan tertentu. Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah
mencakup upaya untuk menyembuhkan, mempertahankan, memelihara
dan meningkatkan kesehatan fisik, mental atau emosi pasien. Pelayanan
diberikan di rumah dengan melibatkan pasien dan keluarganya atau
pemberi pelayanan yang lain.
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis
dari perawatan jangka panjang (Long Term Care) yang dapat diberikan
oleh tenaga profesional maupun non profesional yang telah
mendapatkan pelatian. Perawatan di rumah merupakan lanjutan asuhan
keperawatan yang dilakukan di rumah sakit yang sudah termasuk
dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat dilaksanakan
oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas dimana
pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan
di rumah. Perawatan di rumah harus diberikan sesuai dengan kebutuhan
individu dan keluarga, direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan
oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk memeberi
pelayanan di rumah melalui pengaturan berdasarkan perjanjian.
Pelayanan home care merupakan suatu komponen rentang keperawatan
yang berkesinambungan dan komperhensif diberikan kepada individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit

B. Proses Keperawatan Dalam Home Care

1. Mekanisme Pelayanan Home Care

4
a. Proses Penerimaan Kasus

1) Unit Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah


menerima pasien dari Rumah Sakit, Puskesmas, sarana
pelayanan kesehatan lain dan dikirim dari keluarga/kelompok
atau masyarakat.

2) Pimpinan Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah


menunjuk dan memberikan mandat kepada salah seorang
perawat untuk menjadi seorang Manajer Kasus untuk
mengelola kasus tersebut.
3) Manajer Kasus membuat surat persetujuan dan dilanjutkan
untuk melakukan proses pengelolaan kasus.
2. Proses Pelayanan Keperawatan Kesehatan di Rumah

a. Persiapan
1) Pastikan tentang nama, alamat, nomer telpon pasien atau
keluarga yang dituju
2) Bawa denah penunjuk arah tempat tinggal pasien, kenali
kondisi keamanan dan berbagai faktor resiko di lingkungan
yang akan di kunjungi
3) Bawa kartu identitas diri atau identitas unit tempat kerja
saudara kepada pasien atau keluarga
4) Rencanakan kebutuhan alat untuk mencuci
tangan, pengkajian fisik dan intervensi keperawatan secara
langsung, pastikan perlengkapan yang dimiliki pasien di
rumah
5) Siapkan file asuhan keperawatan pasien
6) Dapatkan informasi tentang sumber-sumber di keluarga dan
masyarakat
7) Siapkan informasi dan alat bantu/media untuk pendidikan
Kesehatan

5
b. Pelaksanaan
1) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
2) Observasi lingkungan berkaitan dengan keamanan perawat
3) Minta keluarga menandatangani form persetujuan pelayanan
keperawatan kesehatan di rumah (untuk kunjungan pertama
kali)
4) Lengkapi pengkajian data dasar pasien, review program
pengobatan mencakup efek terapi dan efek samping obat yang
diberikan, anjurkan pasien atau keluarga menginformasikan
masalah-masalah yang dihadapi
5) Diskusikan rencana pelayanan yang telah dibuat untuk pasien
dan identifikasi kemajuan atau hal lain yang perlu ditingkatkan
6) Lakukan perawatan langsung dan pendidikan kesehatan
sesuai dengan kebutuhan
7) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi dan konsultasi
yang diperlukan
8) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang
akan dilakukan
9) Dokumentasikan kegiatan/informasi yang diperoleh.

c. Monitoring dan evaluasi


Monitoring dilakukan oleh tim kesehatan terkait dengan
melihat perubahan status medis, perubahan kemampuan
fungsional pasien, kebutuhan pendidikan pasien dan
keluarga. Evaluasi berdasarkan:
1) Keakuratan dan kelengkapan pengkajian data awal
2) Menilai kesesuaian perencanaan dan ketepatan dalam
melakukan tindakan/pelayanan
3) Menilai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tindakaan yang
dilakukan oleh pelaksana.

6
d. Proses penghentian Pelayanan Keperawatan Kesehatan di
Rumah Kriteria kegiatan penghentian Pelayanan Keperawatan
Kesehatan di Rumah:
1) Hasil pelayanan telah tercapai sesuai tujuan

2) Kondisi pasien stabil

3) Program rehabilitas tercapai secara maksimal

4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien di


rumah
5) Pasien dirawat kembali di Rumah Sakit

6) Pasien pindah ke sarana kesehatan lain

7) Pasien menolak pelayanan lebih lanjut

8) Pasien pindah tempat ke lokasi lain

9) Pasien meninggal dunia.

3. Gambaran Pelayanan Asuhan Keperawatan Home Care


Pelayanan asuhan keperawatan professional membutuhkan
strategi dan standar kompetensi tertentu, untuk menjamin
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu. American
Nurses Assosiation (ANA) 1986 telah mengembangkan standar
praktek perawatan rawat rumah yang mewajibkan perawat untuk
selalu mengkaji mutu asuhan dan mengembangkan upaya untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Standar ini dikembangkan
menggunakan pendekatan proses keperawatan melalui tahap-tahap
pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi, berdasarkan standar keperawatan
komunitas.
Gambaran aktifitas asuhan keperawatan pasien rawat rumah,
menurut Smith (1995), terbagi menjadi beberapa fase dari

7
kunjungan rumah sebagai berikut:

a. Pengkajian

Pengkajian keperawatan terdiri dari pengkajian fisik “head


to toe”, mengkaji sistem tubuh pasien, mengkaji kebutuhan
psikososial, kemampuan fungsi motorik dan sensorik, mengkaji
pengobatan, nutrisi, keamanan dan kenyamanan lingkungan pasien
serta mengkaji kebutuhan perawatan kolaborasi dengan tim medis
atau non medis lainnya. Pengkajian difokuskan pada:

1) Pengkajian riwayat kesehatan:

 Respon dan persepsi pasien terhadap status kesehatan

 Riwayat penyakit masa lalu

 Faktor resiko

 Kemampuan mengatasi masalah

 Riwayat penyakit keluarga

2) Pengkajian lingkungan sosial dan budaya

 Status sosial ekonomi

 Kondisi tempat tinggal dan lingkungan

 Ketersediaan sumber-sumber yang dibutuhkan pasien

 Tersedianya dukungan keluarga

 Faktor budaya yang mempengaruhi Kesehatan

3) Pengkajian spiritual mencakup nilai dan keyakinan yang


dianut yang mempengaruhi kesehatan
4) Pemeriksaan fisik an status kesehatan saat ini

8
5) Pengkajian kemampuan pasien dalam pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
6) Pengkajian kemampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang sakit
b. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan dirumuskan berdasarkan data yang
terkumpul untuk merefleksi respon pasien. Diagnose keperawatan
yang dirumuskan berkaitan dengan masalah actual, dan resiko,
atau potensial.
c. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penyusunan strategi atau
intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah,
mengurangi memelihara, atau mengatasi masalah kesehatan pasien
yang telah diidentifikasi dan telah divalidasi selama fase
perumusan diagnosa. Dalam merumuskan perencanaan ini
menekankan pada partisipasi pasien, keluarga, dan koordinasi
dengan anggota tim kesehatan lain. Perencanaan mencakup
penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan serta penyusunan
rencana tindakan secara komprehensif.
d. Implementasi
Intervensi keperawatan dilakukan sesuai dengan prosedur
keperawatan hasil pengkajian dan discharge planning yang ada,
menetapkan masalah dan kebutuhan pelayanan keperawaatan serta
melaksanakan prosedur tindakan keperawatan sesuai kebutuhan
pasien seperti memasang kateter, merawat luka, perawtana
kolostomi, penggantian peritoneal dialysis, dll.
Dalam melakukan keperawatan, dilakukan kerjasama dengan
pasien keluarga, pelaku rawat dan tenaga lain (kesehatan maupun
non kesehatan). Tindakan yang dilakukan mengacu pada SOP
(Standart Operating Procedure) yang berlaku. Jenis tindakan yang
dapat dilakukan yaitu tindakan yang bersifat mandiri maupun

9
tindakan kolaborasi.
e. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengukur efektifitas dan
efisiensi pelayanan yang telah dilakukan dan sejauh mana
pemanfaatan sumber- sumber yang tersedia. Evaluasi
dilakukan selama proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan maupun pada akhir pemberian asuhan keperawatan.

4. Dokumentasi Home Care


Dokumentasi keperawatan homecare yaitu pada saat
kunjungan  pertama, sebelum bertemu dengan klien, perawat harus
mempersiapkan formulir  pengkajian awal yang harus diisi dan
dilengkapi. Kemudian saat perngkajian fisik perawat harus
menanyakan terlebih dahulu mengenai riwayat kesehatan klien.
Adapun yang perlu didokumentasikan saat pengkajian fisik
yaitu keadaan umum, tanda vital, status mental dan wicara,
pengelihatan, pendengaran, kulit, sistem muskuloskeletal, eliminasi
dan sistem pencernaan. Kemudian kunjungan ulang yang merupakan
tindak lanjut kunjungan pertama atau tindak lanjut kunjungan ulang
lainnya. Dan tahap terakhir dalam homecare yaitu penghentian
perawatan dirumah. Dalam perencanaan penghentian dirumah
perawat harus mendiskusikan dengan keluarga klien terlebih dahulu.
Secara ideal, perawatan klien dihentikan saat tujuan atau hasil
akhir sudah tercapai meskipun terkadang penghentian  perawatan
klien di rumah dilakukan saat tujuan tidak tercapai dengan beberapa
alasan yaitu salah satunya klien menolak pelayanan lebih lanjut
ataupun klien pindah ke tingkat perawatan lain. Pendokumentasian
penghentian perawatan akan diperiksa oleh badan yang berwenang
yang menilik penyelenggaraan perawatan dirumah, juga oleh
kebijakan serta prosedur lembaga penyelenggaraan perawatan
dirumah yang khusus.

10
Untuk pendokumentasian homecare yang efektif dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
a. Kunjungan pertama harus memulai dengan membuat kontrak
pelayanan termasuk klaim pembayaran
 b. Upayakan untuk membaca dokumentasi secara objektif
terutama yang terkait dengan alasan pasien dirawat dirumah,
kemitraan dalam homecare.
c. Tekankan alasan diberikan perawata lanjut dirumah

d. Tekankan intervensi apa saja yang akan dilakukan

e. Tekankan arah rencana keperawatan berpusat pada klien

f. Rencana keperawatan klien harus lengkap sesuai kebutuhan klien

g. Pastikan dalam catatan klinis tertulis dengan benar dapat


dibuktikan dengan respon klien terhadap intervensi
h. Modifikasi intervensi berdasarkan respon klien sesuai kebutuhan

i. Dokumentasi harus menggambarkan dan menunjukan adanya


kepatuhan terhadap peraturan atau lisensi

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Home Care adalah komponen dari pelayanan kesehatan yang


komprehensif dimana pelayanan kesehatan disediakan untuk individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan
mempromosikan, mempertahankan atau memaksimalkan level
kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan dan
kesakitan termasuk di dalamnya penyakit terminal.

Gambaran aktifitas asuhan keperawatan pasien rawat rumah,


menurut Smith (1995), terbagi menjadi beberapa fase yaitu:
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi. pengkajian yang difokuskan pada pengkajian riwayat
kesehatan, pengkajian lingkungan sosialdan budaya, pengkajian
spiritiual mencakup nilai dan keyakinan yang dianut yang
mempengaruhi kesehatan, pemeriksaan fisik dan status kesehatan saat
ini, pengkajian kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan
sehari- hari, dan pengkajian kemampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.

Dokumentasi keperawatan merupakan suatu dokumen atau


catatan yang berisi data tentang keadaan pasien dilihat tidak saja dari
tingkat kesakitan akan tetapi juga dilihat dari jenis, kualitas, dan
kunatitas dari layanan yang diberikan perawat dalam memenuhi
kebutuhan pasien

12
B. Saran

Dari paparan materi di atas diharapkan pembaca dapat


meningkatkan pengetahuan kita khususnya mahasiswa keperawatan
mengenai proses keperawatan dalam homecare.

DAFTAR PUSTAKA

Mata, M., & Home, K. (2010). Mata Kuliah Home Care. 1–7.
Nursing Science. (2015). Trend Dan Issue Keperawatan Keluarga. Retrieved from
https://samoke2012.wordpress.com/2015/10/22/trend-dan-issue-keperawatan-
keluarga/%0D

Kesehatan, M., & Lik, R. (2001). KMK no 1239/Menkes?SK/XI/2001.

ANNET, N. (2014). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN. 1–18.

Soemari, Y. B., Sapri, Maghfiroh, F., Yuniarti, Achaditani, N. M., Variani, R., Tsabitah,
A. F., Zulkarnain, A. K., Wahyuningsih, M. S. H., Nugrahaningsih, D. A. A.,
Akmaliyah, M., Syamsul, E. S., Amanda, N. A., Lestari, D., 2021, scmidt iotc,
Sumule, A., Kuncahyo, I., Leviana, F., Xue-, W., Kimia, J. T., … Jubaidah, S.
(2020). KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.01.07/MENKES/425/2020 TENTANG STANDAR PROFESI
PERAWAT DENGAN. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(1), 5–7.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/83/65
%0Ahttp://www.embase.com/search/results?
subaction=viewrecord&from=export&id=L603546864%5Cnhttp://dx.doi.org/10.1
155/2015/420723%0Ahttp://link.springer.com/10.1007/978-3-319-76887-

13
14

Anda mungkin juga menyukai