Anda di halaman 1dari 13

STRETEGI PELAKSANAAN PASIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

SP 1 PASIEN:

Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isyarat, ancaman, percobaan, untuk
melindungi diri dari percobaan bunuh diri.

ORIENTASI

a. Salam terapeutik
”Selamat Pagi (nama pasien) kenalkan saya adalah perawat (nama perawat) yang
bertugas di ruang mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana perasaan (nama pasien) hari ini?”
c. Kontrak
1. Topik
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang (nama pasien) rasakan
selama ini.
2. Waktu
“10-20 menit sepertinya cukup untuk kita berbincang-bincang”?
“Apakah (nama pasien) bersedia”?
3. Tempat
“Dimana dan berapa lama kita bicara?”

KERJA

“Bagaimana perasaan (nama pasien) setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini
(nama pasien) merasa paling menderita di dunia ini? Apakah (nama pasien) kehilangan
kepercayaan diri? Apakah (nama pasien) merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada
orang lain? Apakah (nama pasien) merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah
(nama pasien) sering mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah (nama pasien) berniat untuk
menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap bahwa (nama pasien) mati? Apakah (nama
pasien) pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang (nama
pasien) rasakan?” Jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: “Baiklah,
tampaknya (nama pasien) membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan.”

”Nah (nama pasien), Karena (nama pasien) tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat
untuk mengakhiri hidup (nama pasien), maka saya tidak akan membiarkan(nama pasien)
sendiri.”

”Apa yang (nama pasien) lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat di ruangan
ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi (nama pasien) jangan sendirian ya,
katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.

”Saya percaya (nama pasien) dapat mengatasi masalah, OK?”

TERMINASI

a. Evaluasi respon pasien


1. Evaluasi subjektif
”Bagaimana perasaan (nama pasien) sekarang setelah mengetahui cara mengatasi
perasaan ingin bunuh diri?”
2. Evaluasi objektif
”Coba (nama pasien) sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani (nama pasien) terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
”pastikan keadaan pasien sudah mulai tenang dan tidak ada tanda-tanda dari
keinginan bunuh diri muncul”
b. Rencana tindak lanjut
“baik (nama pasien) kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita
akan melakukan kembali sesi diskusi atau sekerdar mengobrol.
c. Kontrak waktu yang akan datang
“ baik besok saya akan datang kemari hanya untuk sekedar berbicang-bincang, apakah
(nama pasien) bersedia dan untuk waktunya mau jam berapa?, tempatnya dimana?
Bagaimana kalau kita melakukan kegitan di tempat ini saja, baik jadi besok kita akan
melakukan kegiatan pada jam dan tempat ini. Saya permisi dulu yaa terimakasi atas
waktunya.

SP 2 PASIEN:

Latih cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri: buat daftar aspek positif, berfikir positif
yang dimiliki.

ORIENTASI

a. Salam terapeutik
”Selamat Pagi (nama pasien), masih ingat dengan saya kan”?
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana perasaan (nama pasien) hari ini?”
c. Kontrak
1. Topik
”Jadi (nama pasien) merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah (nama pasien)
ada perasaan ingin bunuh diri?, Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas
tentang bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri.
2. Waktu
Mau berapa lama?
“Apakah (nama pasien) bersedia”?
3. Tempat
Dimana?”Disini saja yah”

KERJA
“Baiklah, tampaknya (nama pasien) membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan
untuk mengakhiri hidup”.

”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan (nama pasien).”
”Nah , karena (nama pasien) tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup (nama pasien), maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”

”Apa yang (nama pasien) lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya (nama pasien) harus langsung minta bantuan kepada perawat
atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan (nama pasien) jangan pernah
sendirian ya..”.

“(nama pasien) apakah ada kegiatan yang yang anda sukai”?

”Fasilitasi hal positif yang akan dilakukan pasien”

”Berikan reforcemen positif ”

TERMINASI
a. Evaluasi respon pasien
1. Evaluasi subjektif
”Bagaimana perasaan (nama pasien) sekarang setelah kita melakukan kegiatan yang
anda sukai ini?”
” Bagimana Masih ada dorongan untuk bunuh diri? Kalau masih ada perasaan /
dorongan bunuh diri, tolong panggil segera saya atau perawat yang lain. Kalau sudah
tidak ada keinginan bunh diri”
2. Evaluasi objektif
”Coba (nama pasien) sebutkan lagi cara tersebut”
”pastikan keadaan pasien sudah mulai tenang dan tidak ada tanda-tanda dari
keinginan bunuh diri muncul”
b. Rencana tindak lanjut
“baik (nama pasien) kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita
akan melakukan kembali sesi diskusi atau sekedar mengobrol.
c. Kontrak waktu yang akan datang
“Baik besok saya akan datang kemari hanya untuk untuk membicarakan cara
meninngkatkan harga diri apakah (nama pasien) bersedia dan untuk waktunya mau jam
berapa?, Bagaimana kalau kita melakukan kegitan di tempat ini saja, baik jadi besok kita
akan melakukan kegiatan pada jam dan tempat ini”.
”lanjutkan kegiatan positif yang anda sukai”
”Saya permisi dulu yaa terimakasi atas
waktunya”.

SP 3 PASIEN:

Mendiskusikan harapan dan meningkatkan harga diri pasien

ORIENTASI
a. Salam terapeutik
”Selamat Pagi (nama pasien)
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana perasaan (nama pasien) hari ini?”
c. Kontrak
1. Topik
”Masih adakah dorongan mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita yang kemarin
sekarang kita akan membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih
(nama pasien) miliki”
Waktu
Mau berapa lama?
“Apakah (nama pasien) bersedia”?
2. Tempat
Dimana?”Disini saja yah!

KERJA
Apa saja dalam hidup (nama pasien) yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan
rugi kalau (nama pasien) meninggal. Coba (nama pasien) ceritakan hal-hal yang baik dalam
kehidupan (nama pasien). Keadaan yang bagaimana yang membuat (nama pasien) merasa puas?
Bagus. Ternyata kehidupan (nama pasien) masih ada yang baik yang patut (nama pasien)
syukuri.Coba (nama pasien) sebutkan kegiatan apa yang masih dapat B lakukan selama
ini”.Bagaimana kalau B mencoba melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”

TERMINASI
a. Evaluasi respon pasien
1. Evaluasi subjektif
” Bagaimana perasaan (nama pasien) setelah kita bercakap-cakap?”
2. Evaluasi objektif
” Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang (nama pasien) patut syukuri dalam hidup
(nama pasien)? Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan (nama pasien)
jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Tindakan keperawatan pada keluarga ).
Bagus (nama pasien). Coba (nama pasien) ingat-ingat lagi hal-hal lain yang masih
(nama pasien) miliki dan perlu disyukuri!”
b. Rencana tindak lanjut
“baik (nama pasien) kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita
akan melakukan kembali sesi diskusi atau sekedar mengobrol.
c. Kontrak waktu yang akan datang
“Baik besok saya akan datang kemari hanya untuk untuk membicarakan cara
meninngkatkan harga diri apakah (nama pasien) bersedia dan untuk waktunya mau jam
berapa?, Bagaimana kalau kita melakukan kegitan di tempat ini saja, baik jadi besok kita
akan melakukan kegiatan pada jam dan tempat ini”. Jika ada perasaan-perasaan yang
tidak terkendali segera hubungi saya ya!”

SP 4 PASIEN:

Meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien bunuh diri.

ORIENTASI
a. Salam terapeutik
”Selamat Pagi (nama pasien)
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana perasaan (nama pasien) hari ini?”
c. Kontrak
1. Topik
” Masihkah ada keinginan bunuh diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri?
Bagus! Sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul.”
2. Waktu
”Mau berapa lama?
3. Tempat
Dimana?”Disini saja yah!

KERJA
« Coba ceritakan situasi yang membuat (nama pasien) ingin bunuh diri. Selain bunuh diri,
apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan keuntungan
dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling
menguntungkan! Menurut (nama pasien) cara yang mana? Ya, saya setuju. (nama pasien) bisa
dicoba!”Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”

TERMINASI

a. Evaluasi respon pasien


1. Evaluasi subjektif
” Bagaimana perasaan (nama pasien) setelah kita bercakap-cakap?”
2. Evaluasi objektif
” Apa cara mengatasi masalah yang (nama pasien) akan gunakan? Coba dalam satu
hari ini, (nama pasien) menyelesaikan masalah dengan cara yang dipilih (nama pasien)
tadi”
b. Rencana tindak lanjut
“baik (nama pasien) kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita
akan melakukan kembali sesi diskusi atau sekedar mengobrol.
c. Kontrak waktu yang akan datang
“Besok di jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman
(nama pasien) menggunakan cara yang dipilih”.

SP 1 KELUARGA:

Mendiskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien

ORIENTASI
a. Salam terapeutik
”Selamat pagi bapak/Ibu, perkenalkan saya (nama perawat) yang merawat putra/putri
bapak dan ibu di rumah sakit ini”.
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana perasaan (nama pasien) hari ini?”
c. Kontrak
1. Topik
” Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga agar (nama pasien)
tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri dan masalah yang mungkin mucul saat
keluarga merawat pasien. Bagaimana kalau disini saja kita berbincang-bincangnya
Pak/Bu?”
2. Waktu
” waktu yang saya butuhkan kurang lebih 20-30 menit ya bapak/ibu”
3. Tempat
Bagaimana jika diruangan ini saja kita melakukan perbincangan.

KERJA
”Bapak/Ibu, (nama pasien) sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan, akibat
bencana yang lalu, sehingga sekarang (nama pasien) selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena
kondisi (nama pasien) yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua perlu
mengawasi (nama pasien) terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi ya. Jika dalam
kondisi serius seperti ini (nama pasien) tidak boleh ditinggal sendidrian sedikitpun”

”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat digunakan (nama
pasien) untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. Semua barang-barang
tersebut tidak boleh ada disekitar (nama pasien)”.

” Selain itu, jika bicara dengan (nama pasien) fokus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan
negatif.

”Selain itu sebaiknya (nama pasien) punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya supaya
tidak sempat melamun sendiri”
TERMINASI
a. Evaluasi respon pasien
1. Evaluasi subjektif
” Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?”
2. Evaluasi objektif
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut” Baik, mari sama-sama kita temani
(nama pasien), sampai keinginan bunuh dirinya hilang dan selalu berikan hal positif
yang bisa (nama pasien) lakukan.
Rencana tindak lanjut
“baik bapak/ibu kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita
akan melakukan kembali sesi diskusi atau sekedar mengobrol.
b. Kontrak waktu yang akan datang \
“Besok pada jam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman
(nama pasien) menggunakan cara yang dipilih”. Baik karena sudah waktunya saya
permisi dulu ya bapak/ibu atas waktunya terimakasi”

SP 2 KELUARGA:

Menjelaskan keluarga cara merawat pasien dengan risiko bunuh diri

ORIENTASI
a. Salam terapeutik
”Selamat pagi bapak/Ibu,
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu?”
c. Kontrak
1. Topik
” Hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan cara
melindungi dari bunuh diri.
2. Waktu
” Berapa lama Bapak/Ibu punya waktu untuk diskusi?”
3. Tempat
Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruangan?”

KERJA
”Apa yang Bapak/Ibu lihat dari perilaku atau ucapan (nama pasien)?”

”Bapak/Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh diri. Pada
umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukkan tanda melalui percakapan
misalnya “Saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah (nama pasien)
pernah mengatakannya?”

”Kalau Bapak / Ibu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak / Ibu
mendengarkan ungkapan perasaan dari (nama pasien) secara serius. Pengawasan terhadap (nama
pasien) ditingkatkan, jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan mengunci diri
di kamar. Kalau menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat-alat yang akan
digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi
dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. Katakan bahwa Bapak/Ibu sayang pada
(nama pasien). Katakan juga kebaikan-kebaikan (nama pasien)!”

”Usahakan sedikitnya 5 kali sehari bapak dan ibu memuji (nama pasien) dengan tulus”

”Tetapi kalau sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak/Ibu mencari bantuan orang
lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk
mendapatkan perawatan yang lebih serius. Setelah kembali ke rumah, Bapak/Ibu perlu
membantu agar (nama pasien) terus berobat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.

TERMINASI
a. Evaluasi respon pasien
1. Evaluasi subjektif
” Bagaimana Pak/Bu? Ada yang mau ditanyakan?”
2. Evaluasi objektif
” Bapak/Ibu dapat ulangi kembali cara-cara merawat anggota keluarga yang ingin
bunuh diri?”
b. Rencana tindak lanjut
“baik bapak/ibu kegiatan diskusi kita hari sudah selesai bagaimana kalau besok kita akan
melakukan kembali sesi diskusi atau sekedar mengobrol.
c. Kontrak waktu yang akan datang
“Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera
hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-
cara meningkatkan harga diri (nama pasien) dan penyelesaian masalah”

SP 3 KELUARGA:

Melatih cara meningkatkan harga diri pasien dengan memberikan pujuan positif dan memberikan
dukungan.

ORIENTASI
a. Salam terapeutik
”Selamat pagi bapak/Ibu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi”’
b. validasi/Evaluasi
”Bagaimana keadaan anak Bpk/Ibu dan juga (nama pasien)?”
c. Kontrak
1. Topik
” Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan
minggu lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak, bu?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke (nama pasien)
ya?”
2. Waktu
“Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?”
3. Tempat
Dimana kita akan diskusi.Bagiaman kalau di ruangan?”
KERJA

“Sekarang anggap saya (nama pasien) yang sedang mengatakan ingin mati saja, coba bapak dan
ibu praktekkan cara bicara yang benar bila (nama pasien) sedang dalam keadaan yang seperti ini”

“Bagus, betul begitu caranya”

“Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada (nama pasien) ”

“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi (nama pasien) minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”

“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat (nama pasien) ”

“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada (nama pasien) ?”

(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

TERMINASI

a. Evaluasi respon pasien


1. Evaluasi subjektif
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat (nama pasien)?
2. Evaluasi objektif
” Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak
dan ibu membesuk (nama pasien) ”
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat (nama pasien) sampai bapak dan ibu lancar
melakukannya”
c. Kontrak waktu yang akan datang
“Jangan lupa pengawasannya ya! Jika ada tanda-tanda keinginan bunuh diri segera
hubungi kami. Kita dapat melanjutkan untuk pembicaraan yang akan datang tentang cara-
cara meningkatkan harga diri (nama pasien) dan penyelesaian masalah”
SP 4 KELUARGA:

Membuat perencanaan followup ke RSJ tanpa kambuh

ORIENTASI
“Permisi pak, bu, hari ini (nama pasien) sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita membicarakan
jadwal (nama pasien) selama dirumah ”Berapa lama kita bisa diskusi?, baik mari kita
diskusikan.”

KERJA

“Pak, bu, ini jadual (nama pasien) selama di rumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan
dirumah?’ tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh (nama
pasien) selama di rumah. Kalau misalnya (nama pasien) terus menerus mengatakan ingin bunuh
diri, tampak gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum
obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong bapak dan ibu segera
hubungi, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak.agar puskesmas dapat membantu ibu dan
bapak dalam merawat (nama pasien) dengan segera, puskesmas yang akan memantau
perkembangan (nama pasien).

TERMINASI
“Bagaimanpak/bu? Ada yang ingin dianyakan lagi?” Ini jadwal kegiatan harian (nama pasien)
untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat (nama perawat) di rumah sakit. Jangan
lupa kontrol ke kerumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang tanpak. Silahkan
seloesaikan administrasinya.

“baik bapak/ibu kalau sudah tidak ada lagi yang ditanyakan saya permisi dulu yaa bapak/ibu.

Anda mungkin juga menyukai