Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KEPERAWATAN JIWA 1

PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

DOSEN PEMBIMBING
Ns. Dya Sustrami, S.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH:
Agung Prassetia Aji 151.0001
Aida Berlian 151.0002
Aisyah Putri Aritami 151.0003
Aril Eki Kriswanti 151.0004
Asmaul Husna 151.0005
Brahmayda Wiji Lestari 151.0006
Cahyani Tri Fajarwati 151.0007

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2016-2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berkenaan dengan
Risiko Bunuh Diri.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu metode pembelajaran pada Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa 1 di Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun
makalah ini baik dari segi moril dan materil. Ucapan terima kasih tersebut ditujukan kepada:
1. Ns. Sukma Ayu Candra K. M.Kep., Sp.Kep.J., selaku penanggung jawab dan dosen Mata
Kuliah Keperawatan Jiwa 1 di STIKES Hang Tuah Surabaya.
2. Ns. Dya Sustrami, S.Kep., M.Kes., selaku dosen Mata Kuliah Keperawatan Jiwa 1 di
STIKES Hang Tuah Surabaya.
3. Rekan-Rekan Angkatan 21 Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang sifatnya konstruktif dari semua pihak untuk
perbaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca dan
bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Surabaya, 26 September 2016

Penulis
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan kondisi tubuhnya terasa sakit dibagian pergelangan tangan kiri
akibat sering disayat. Pasien terlihat lemas, wajah tegang, mudah tersinggung saat di
ajak bicara, tatapan mata tajam, muka tampak merah. Pasien terlihat menutup diri dan
tidak banyak bicara.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri

3. Tujuan Khusus (TUK)


Pasien dan perawat dapat membina hubungan saling percaya.

4. Tindakan Keperawatan
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik.
a. Sapa pasien secara verbal maupun non verbal.
b. Perkenalkan diri dengan sopan.
c. Tanyakan nama dan alamat pasien.
d. Tanyakan kabar dan perasaan pasien.
e. Jelaskan tujuan pertemuan.
f. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.
g. Berikan perhatian kebutuhan dasar pasien.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar
ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.
2. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan A hari ini?

3. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini?
Waktu : Berapa lama kita bicara?
Tempat : Dimana kita bicara?

b. FASE KERJA
Kalau boleh saya tahu, Bapak rumahnya dimana? Dan mengapa Bapak sampai
dibawa kemari? Bapak tidak usah khawatir, karena saya sudah menjadi teman Bapak, jadi
saya akan berusaha membantu permasalahan Bapak. Kenapa Bapak berkeinginan untuk
bunuh diri? Bapak seharusnya menenangkan diri, tarik napas, dan sholat supaya Bapak
lebih tenang. Iya, Pak. Kalau Bapak sudah menyadari tindakan Bapak salah, saya senang
sekali Bapak mau berkenalan dengan saya.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang selama kurang lebih 15
menit ini?

Evaluasi Obyektif (Perawat)


Coba Bapak sebutkan lagi cara tersebut!
2. Rencana Tindak Lanjut
Melindungi pasien dari isyarat bunuh diri

3. Kontrak yang akan datang


Topik : Melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
Waktu : 17.00 WIB
Tempat : Ruang mawar
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 2

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan kondisi tubuhnya terasa sakit dibagian pergelangan tangan kiri
akibat sering disayat. Pasien terlihat lemas, wajah tegang, mudah tersinggung saat di
ajak bicara, tatapan mata tajam, muka tampak merah. Pasien terlihat menutup diri dan
tidak banyak bicara.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri

3. Tujuan Khusus (TUK)


Melindungi pasien dari isyarat bunuh diri.

4. Tindakan Keperawatan
a. Menjauhkan pasien dari benda-benda yang dapat membahayakan.
b. Menempatkan pasien diruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
c. Menemani pasien terus menerus sampai pasien dapat dipindahkan ke tempat yang
aman.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi B! Masih ingat dengan saya?.

2. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan B hari ini? Jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia
ini.Apakah B merasa ingin bunuh diri?"

3. Kontrak
Topik : Baiklah kalau begitu,hari ini kita akan membahas tentang bagaimana
cara mengatasi keinginan bunuh diri.
Waktu : Mau berapa lama?
Tempat : Dimana kita bicara?

b. FASE KERJA
"Baiklah, tampaknya B membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup.saya perlu memeriksa seluruh isi kamar B untuk memastikan tidak ada
benda-benda yang membahayakan B."
"Nah B,karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup B,maka saya tidak akan membiarkan B sendiri."
"Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ?kalau keinginan itu muncul
,untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga atau
teman yang besuk.jadi usahakan B jangan pernah sendirian.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang telah kita bicarakan tadi?
2. Rencana Tindak Lanjut
Menyebutkan dan menjelaskan tindakan untuk menghindari keinginan bunuh diri

3. Kontrak yang akan datang


Topik : tentang cara untuk mengahadapi jika keinginan bunuh diri muncul
Waktu : 12.00 WIB
Tempat : di taman Rumah Sakit
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 3
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan kondisi tubuhnya terasa sakit dibagian pergelangan tangan kiri
akibat sering disayat. Pasien terlihat lemas, wajah tegang, mudah tersinggung saat di
ajak bicara, tatapan mata tajam, muka tampak merah. Pasien terlihat menutup diri dan
tidak banyak bicara.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Tujuan Khusus (TUK)


Meningkatkan harga diri pasien isyarat bunuh diri.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengidentifikasi aspek positif pasien.
b. Mendorong pasien untuk berpikir positif terhadap diri.
c. Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang
berharga.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar
ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.

2. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Masih adakah dorongan Bapak untuk
mengakhiri kehidupan?
3. Kontrak
Topik : Sesuai janji, Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang rasa
syukur atas pemberian Tuhan yang masih Bapak miliki?.
Waktu : Berapa lama kita bicara?
Tempat : Dimana kita bicara?

b. FASE KERJA
Apa saja dalam hidup Bapak yang perlu disyukuri? Siapa saja kira-kira yang sedih
dan rugi kalau Bapak meninggal? Coba Bapak ceritakan hal-hal yang baik dalam
kehidupan Bapak? Keadaan yang bagaimana yang membuat Bapak merasa puas? Bagus.
Termyata kehidupan Bapak masih ada yang baik yang patut Bapak disyukuri. Coba
Bapak sebutkan kegiatan apa yang masih dapat Bapak lakukan selama ini. Bagaimana
kalau Bapak mancoba melakukan kegiatan tersebut, mari kita latih.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang Bapak patut syukuri dalam hidup Bapak!
2. Rencana Tindak Lanjut
Menyebutkan dan menjelaskan tindakan positif yang bisa disyukuri agar pasien (Pak
B) mampu brpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

3. Kontrak yang akan datang


Topik : tentang cara mengatasi masalah dengan baik
Waktu : 17.00 WIB
Tempat : Ruang mawar
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 4
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan dirinya putus asa akibat di PHK dari perusahaannya dan istrinya
meminta cerai selain itu pasien merasa bahwa hidupnya sudah tidak berguna lagi.

2. Diagnosa Keperawatan.
Risiko Bunuh Diri berhubungan dengan Harga Diri Rendah.

3. Tujuan Khusus (TUK)


Pasien mampu menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.

4. Tindakan Keperawatan
Tingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara:
a. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahanya.
b. Mendiskusikan dengan pasien efektivitas masing masing cara penyelesaian
masalah
c. Mendisksikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang, Tn.B. Bagaimana perasannya?
2. Evaluasi / validasi
Masih ada keinginan bunuh diri? Bagus!
3. Kontrak
Topik : Sekarang kita akan berdikusi tentang bagaimana cara mengatasi masalah
yang selama ini timbul.
Waktu : Mau berapa lama?
Tempat : Disni saja, ya!
b. FASE KERJA
Coba ceritakan situasi yang membuat Tn.B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi
kiri kira jalan keluarnya? Ternyata banyak juga jalan keluarnya. Nah, coba kita
diskusikan keuntungan dan kerugian masing masing cara tersebut. Mari kita pilih cara
mengatasi masalah yang paling menguntungkan! Menurut Tn.B cara yang mana? Ya
saya setuju. Tn.B bias coba! Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasan Tn.B, setelah kita bercakap cakap? Apa car amengatasi
masalah yang Tn.B akan gunakan?
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Coba dalam satu hari ini, Tn.B menyelesaikan masalah dengan cara yang di pilih
Tn.B tadi.
2. Rencana Tindak Lanjut
Membahas pengalaman Tn.B menggunakan cara yg di pilih.
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Membahas pengalaman Tn.B menggunakan cara yg di pilih.
Waktu : 17.00 WIB.
Tempat : Ruang mawar
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1 KELUARGA
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Keluarga mengatakan ingin melindungi pasien dirumah dengan baik dan benar.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri

3. Tujuan Khusus (TUK)


Keluarga mampu melindungi pasien dari resiko bunuh diri

4. Tindakan Keperawatan
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala risiko bunuh diri, dan jenis perilaku
bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara merawat pasien risiko bunuh diri

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat pagi bu, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar
ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.

2. Evaluasi / validasi
Bagaimana keadaan adik ibu hari ini? Masih adakah dorongan Bapak untuk
mengakhiri kehidupan?

3. Kontrak
Topik : Bagaimana jika hari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan
gejala bunuh diri dan cara melindungi bunuh diri?
Waktu : Berapa lama ibu punya waktu untuk diskusi?
Tempat : Dimana kita akan diskusi? Bagaimana kalau di taman?

b. FASE KERJA
Apa yang ibu lihat dari perilaku atau ucapan Tn.B?
Ibu sebaiknya memperhatikan benar-benar munculnya tanda dan gejala bunuh diri. Paad
umumnya orang yang akan melakukan bunuh diri menunjukan tanda melalui percakapan,
misalnya: saya tidak ingin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. Apakah Tn.B
pernah mengatakannya?
Kalau ibu menemukan tanda dan gejala tersebut sebaiknya ibu mendengar ungkapan
perasaan dari Tn.B secara serius.
Pengawasan terhadap Tn.B ditingkatkan, jangan biarkan Tn.B sendirian di rumah atau
jangan dibiarkan mengunci diri di kamar. Kalau menemukan tanda dan gejala tersebut
dan ditemukan alat-alat yang akan digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya dicegah
dengan meningkatkan pengawasan dan beri dukungan untuk tidak melakukan tindakan
tersebut. Katakan bahwa ibu sayang kepada Tn.B. Katakan juga kebaikan-kebaikan
Tn.B.
Usahakan sedikitnya 5 kali sehari ibu memuji Tn.B dengan tulus. Tetapi kalau sudah
terjadi percobaan bunuh diri sebaiknya ibu mencari bantuan orang lain. Jika tidak dapat
diatasi segeralah rujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
perawtan yang lebih serius.
Setelah kembali ke rumah, ibu perlu membantu agar Tn.B terus berobat untuk
mengatasi keinginan bunuh diri.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Ada yang mau ditanyakan
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Ibu dapat mengulangi kembali cara-cara merawat dan melindungi Tn.B ketika ingin
melakukan bunuh diri

2. Rencana Tindak Lanjut


Menjelaskan tentang cara-cara meningkatkan harga diri Tn.B dan penyelesaian
masalah

3. Kontrak yang akan datang


Topik : melatih keluarga Tn.B untuk cara merawat pasien risiko bunuh diri
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang mawar
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 2 KELUARGA
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien: Pasien mengatakan kondisi tubuhnya terasa sakit dibagian pergelangan
tangan kiri akibat sering disayat. Pasien terlihat lemas, wajah tegang, mudah
tersinggung saat di ajak bicara, tatapan mata tajam, muka tampak merah. Pasien terlihat
menutup diri dan tidak banyak bicara.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri

3. Tujuan Khusus (TUK)


Melatih keluarga cara merawat pasien resiko bunuh diri/isyarat bunuh diri.

4. Tindakan Keperawatan
1) Membantu keluarga dalam melakukan cara merawat pasien resiko bunuh diri.
2) Menjelaskan kepada keluarga cara merawat pasien resiko bunuh diri dengan baik
dan benar.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang Pak, Bu, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang Mawar
ini, saya dinas sore dari jam 2 siang sampai 9 malam.

2. Evaluasi / validasi
Baik Pak, Bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi.

3. Kontrak
Topik : Baik Pak, Bu, sekarang kita akan latihan cara merawat tersebut ya Pak,
Bu?
Waktu : Berapa lama Bapak dan Ibu mau kita latihan?
Tempat :Kita akan coba di sini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke B ya
Pak, Bu?

b. FASE KERJA
Sekarang anggap saya B, coba Bapak dan Ibu praktikan cara bicara yang benar
jika B sedang mengalami perasaan ingin mati.
Bagus, betul begitu caranya
Sekarang coba praktikan cara memberikan pujian kepada B.
Bagus,bagaimana kalau cra memotivasi B minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadwal?
Bagus sekali, ternyata Bapak dan Ibu sudah mengerti cara merawat B.
Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada B.?
(Ulangi lagi semua cara di atas langsung kepda pasien.)

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaiman perasaan Bapak dan Ibu setelah kita berlatih cara merawat B di
rumah nanti? Apa ada yang belum jelas?
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Setelah ini coba Bapak dan Ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
Bapak dan Ibu membesuk B.

2. Rencana Tindak Lanjut


Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi Bapak dan Ibu datang kembali ke sini
dan kita akan mencoba lagi cara merawat B sampai Bapak dan Ibu lancar
melakukannya

3. Kontrak yang akan datang


Topik :Melakukan kembali cara merawat B.
Waktu : 10:00 WIB
Tempat : Ruang Mawar
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 3 KELUARGA
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Pasien mengatakan kondisi tubuhnya terasa sakit dibagian pergelangan tangan kiri
akibat sering disayat. Pasien terlihat lemas, wajah tegang, mudah tersinggung saat di
ajak bicara, tatapan mata tajam, muka tampak merah. Pasien terlihat menutup diri dan
tidak banyak bicara.

2. Diagnosa Keperawatan.
Resiko bunuh diri

3. Tujuan Khusus (TUK)


Membuat perencanaan pulang bersama keluarga pasien resiko bunuh diri.

4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat
(perencanaan pulang).
b. Menjelaskan kepada keluarga pasien setelah pulang.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
Selamat siang Pak, Bu, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas di ruang
Mawar ini, saya dinas sore dari jam 2 siang sampai 9 malam.

2. Evaluasi / validasi
Pak, Bu hari ini Tn. B sudah boleh pulang, sebaiknya kita membicarakan jadwal
Tn. B selama di rumah.
3. Kontrak
Topik : Sesuai janji, Bagaimana jika kita membicarakan tentang jadwal Tn.
B selama di rumah nanti Pak, Bu?.
Waktu : Berapa lama kita diskusi?
Tempat : Kita bicara disini saja ya?

b. FASE KERJA
Pak, Bu, ini jadwal Tn. B selama di rumah sakit, coba diperhatikan dapatkah
dilakukan dirumah? Tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh Tn. B selama dirumah. Misalnya, Tn. B terus-menerus mengatakan
ingin bunuh diri, tampak gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan
perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang
lain. Tolong bapak dan ibu menghubungi suster B di Puskesmas Indrapuri, Puskesmas
terdekat dari rumah bapak dan ibu, ini nomor telepon puskesmasnya (0651) 853xxx.
Selanjutnya suster B yang akan membantu memantau perkembangan Tn. B.

c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan Bapak dan Ibu setelah kita membicarakan tentang jadwal Tn. B
selama dirumah nanti? Ada yang belum jelas?
Evaluasi Obyektif (Perawat)
Setelah ini Bapak dan Ibu bisa melakukan apa yang sudah kita bicarakan tadi dir
rumah untuk merawat Tn. B
2. Rencana Tindak Lanjut
Ini jadwal kegiatan harian Tn. B untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk
perawat B di Puskesmas Indrapuri. Jangan lupa control ke puskesmas sebelum obat
habis atau tanda dan gejala tampak.

3. Kontrak yang akan datang


Topik : Melakukan control sebelum obat habis atau tanda dan gejala tampak.
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Ruang mawar

Anda mungkin juga menyukai