Anda di halaman 1dari 9

Seorang laki-laki berusia 25 tahun, saat di lakukan pengkajian mengatakan bahwa

dirinya adalah seorang perdana Menteri di Eropa dan sering berkeliling dunia, pasien
mengatakan sedang ada kunjungan ke Indonesia untuk menghilangkan kemiskinan,
pasien tampak mengatakan berulang-ulang kepada semua orang, pasien merasa
nyaman dan tampak sangat yakin dengan yang di katakannya. Apa diagnose yang
tepat untuk pasien tersebut ?

A. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


1) Faktor predisposisi
a) Klien
 Beberapa gangguan mental dan fisik : waham, paranopid, skizofrenia,
, keracunan zat tertentu pada otak dan gangguan pada pendenagran
 Faktor sosial budaya : proses tumbuh kembang yang tidak tuntas,
misalnya rasa saling percaya yang tiadak terbina, kegagalan dalam
mengungkapkan perasaan dan pikiran, proses kehilangan yang
berkepanjangan
b) Lingkungan yang tidak terapeutik
Sering diancam, tidak dihargai atas jerih payah, kehilangan
pekerjaan, support sistem yang kurang, tidak mempunyai teman dekat,
atau tidak mempunyai orang dipercaya.
c) Interaksi
 Provokasi : sikap orang lain yang terlalu menguasai, curiga, kaku,
tidak toleran terhadap klien
 Anatisipasi : perhatian, penampilan, persepsi dan isi mpikir
 Konflik : fantasi yang tidak terselesaikan, sudah dapat memfokuskan
pikiran dan sudah dapat mengorganisasikan pikiran terhadap suatu
permasalahan.
2) Faktor presipitasi
a) Internal
Merasa gagal, kehilangan sesuatu yang sangat bermakna secara
berulang, ketakutan karena adanya penyakit fisik
b) Eksternal
Adanya serangan fisik, kehilangan hubungan yang penting dengan
orang lain , adanya keritikan dari orang lain.
3) Mekanisme koping
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan dengan respon neurobiologist yang maladaptive meliputi: regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya untuk mengatasi
ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi,
menarik diri, pada keluarga: mengingkari.

B. Analisa Data

DS :
 Pasien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang perdana Menteri di Eropa
dan sering berkeliling dunia
 Pasien mengatakan sedang ada kunjungan ke Indonesia untuk menghilangkan
kemiskinan

DO :
 Pasien merasa nyaman dan tampak sangat yakin dengan yang di katakannya

C. Pohon masalah
Risiko kerusakan komunikasi verbal

Perubahan proses pikir: waham

Gangguan konsep diri:harga diri rendah: kronis

D. Diagnosa
Perubahan proses pikir: waham berhubungan dengan harga diri rendah.

E. Perencanaan
Tindakan Keperawatan untuk Pasien
1) Tujuan
a) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
b) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
c) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
d) Pasien menggunakan obat dengan prinsip lima benar.
2) Tindakan
a) Bina hubungan saling percaya
o Mengucapkan salam terapeutik
o Berjabat tangan
o Menjelaskan tujuan interaksi
o Membuat kontrak topik, waktu, dan tempat setiap kali bertemu pasien
b) Bantu orientasi realitas.
Tidak mendukung atau membantah waham pasien
o
Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
o
Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
o
Jika pasien terus-menerus membicarakan wahamnya, dengarkan tanpa
o
memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya
o Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai dengan
realitas.
c) Diskusikan kebutuhan psikologis atau emosional yang tidak terpenuhi
sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.
o Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional pasien.
o Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki.
o Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki.
o Berdiskusi tentang obat yang diminum.
o Melatih minum obat yang benar.

Tindakan Keperawatan untuk Keluarga


1) Tujuan
a) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
b) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya.
c) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara
optimal.
2) Tindakan
a) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien.
b) Diskusikan dengan keluarga tentang hal berikut.
o Cara merawat pasien waham di rumah.
o Follow up dan keteraturan pengobatan.
o Lingkungan yang tepat untuk pasien.
c) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis,
frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat).
d) Diskusikan dengan keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi
segera

F. Strategi pelaksanaan
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN ISI PIKIR : WAHAM

Pertemuan : II
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bos yang kaya dan mempunyai
toko emas yang banyak.
O : Klien tampak mendominasi pembicaraan, isi pembicaraan tidak sesuai dengan
realitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
3. Tujuan Keperawatan :
1) Melatih kemampuan yang dimiliki klien
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan saling percaya dengan klien
- SP II :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Diskusikan tentang kemampuan yang dimiliki
3) Latih kemampuan yang dimiliki

A. Strategi Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak, kita bertemu lagi hari ini ya pak.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Bagus!”
c. Kontrak
Topik : “Apakah Bapak sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau
kegemaran Bapak?Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut
sekarang?”
Tempat : “Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi Bapak
tersebut?”
Waktu : “Berapa lama Bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau
20 menit tentang hal tersebut?”

2. Fase Kerja
1) “Apa saja hobibapak? Saya catat ya Pak, terus apa lagi?”
2) “Wah.., rupanya Bapak pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain
volley seperti itu lho Pak”
3) “Bisa Bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main volley, siapa
yang dulu mengajarkannya kepada Bapak, dimana?”
4) “Bisa Bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain volley yang baik itu?”
5) “Wah..baik sekali permainannya”
6) “Coba kita buat jadwal untuk kemampuan bapak ini ya, berapa kali
sehari/seminggu Bapak mau bermain volley?”
7) “Apa yang Bapak harapkan dari kemampuan bermain volley ini?”
8) “Ada tidak hobi atau kemampuan Bapak yang lain selain bermain volley?”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan
kemampuan Bapak?”
b. Evaluasi Obyektif
“Setelah ini coba Bapak lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah
kita buat ya?”
c. Rencana Tindak lanjut
“Oya Pak, karena sudah 20 menit, apakah mau kita akhiri percakapan ini. Nanti
kita bertemu lagi ya pak.”
d. Kontrak
 Topik : “Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus Bapak
minum, setuju?”
 Tempat : “Di kamar makan saja, ya setuju?”
 Waktu : “Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang? “Kalai begitu,
saya pamit Pak ya..Selamat Pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN
PERUBAHAN ISI PIKIR : WAHAM
Pertemuan : III
Hari/tanggal : ……………
Nama Klien : Tn. ……..
Ruangan : …………….

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S : Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang bos yang kaya dan mempunyai
toko emas yang banyak.
O : Klien tampak mendominasi pembicaraan, isi pembicaraan tidak sesuai dengan
realitas.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan proses pikir : waham
3. Tujuan Keperawatan :
1) Melatih pasine menggunakan obat secara teratur
4. Tindakan Keperawatan
- Pertahankan saling percaya dengan klien
- SP III :
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Selamat pagi pak.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana bang sudah dicoba latihan volley? Bagus sekali”
c. Kontrak
 Topik : “Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau
sekarang kita membicarakan tentang obat yang Bapak minum?”
 Tempat : “Dimana kita mau berbicara? Di kamar makan?”
 Waktu : “Berapa lama Bapak mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?

2. Fase Kerja
1) “Bapak berapa macam obat yang diminum per Jam berapa saja obat diminum?”
2) “Bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
3) “Obatnya ada tiga macam Pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu
ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam”.
4) “Bila nanti setelah minum obat mulut Bapak terasa kering,untuk
membantumengatasinya abang bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu”.
5) “Sebelum minum obat ini Bapak dan ibu mengecek dulu label di kotak obat
apakah benar nama B tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
6) “Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya Bapak tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter”.

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang bang
B minum?
b. Evaluasi Obyektif
“Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
e. Rencana Tindak lanjut
“Mari kita masukkan ke jadwal kegiatan Bapak? Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada suster”
f. Kontrak
 Topik : “Pak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan
yang telah dilaksanakan.
 Tempat : “Bagaimana kalau kita bertemu di tempat yang sama?”
 Waktu : “Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10? Kalau begitu saya
pamit dulu Pak, Selamat Pagi”
G. Evaluasi
1. Pasien mampu melakukan hal berikut.
a. Mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan.
b. Berkomunikasi sesuai kenyataan.
c. Menggunakan obat dengan benar dan patuh.
2. Keluarga mampu melakukan hal berikut.
a. Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya sesuai kenyataan.
b. Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan pasien.
c. Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan patuh

Anda mungkin juga menyukai