Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

BUNUH DIRI

A. Pengertian
Bunuh diri adalah tindakan yang secara sadar dilakukan oleh klien untuk
mengakhiri kehidupannya.
B. Psikodinamika
1. Faktor predisposisi
a. Diagnosis psikiatrik: perilaku bunuh diri 90% dewasa berkaitan
dengan penyakit psikiatrik antara lain gangguan alam perasaan
(15%) (gangguan bipolar dan depresi psikotik), penyalahgunaan zat
(25-50%) yaitu alkohol abuse, skizofrenia (10-15%) dan gangguan
ansietas yaitu panik dan PTSD
b. Personalitas : kepribadian hostility, umumnya muncul prilaku
agression turn inward (Freud), prilaku yang muncul dari kepribadian
impulsif dan depresif yaitu social withdrawal, low self esteem, tidak
mampu mempercayai orang lain, ketidakberdayaan, berpikir kaku
dan infleksibel.
c. Lingkungan psikososial
1) Kehilangan : kematian, perpisahan atau perceraian
2) Kurangnya dukungan sosial : dukungan keluarga dan
lingkungan terhadap dirinya, terbiasa mendengar atau
mengetahui bunuh diri dari media
3) Peristiwa kehidupan yang negatif : masalah interpersonal,
dipermalukan didepan publik, PHK, ancaman dipenjara.
4) Penyakit medis kronik : kanker, epilepsi, gangguan
muskuloskeletal, penyakit ulkus, HIV/AIDS
d. Riwayat keluarga
1) Identifikasi dan imitasi upaya bunuh diri dalam keluarga
2) Stres dalam keluarga
3) Transmisi faktor genetik penyakit mental, kembar
monozigot > dizigot
e. Biologis
Normalnya 5-HT (serotonin) seimbang untuk memfasilitasi respons
emosi adaptif, 3ketidakseimbangan serotonin (Up-regulation 5-HT
lebih sedikit atau down-regulation 5-HT lebih banyak) penyebab
terganggunya respons emosi.
2. Stressor Presipitasi : perilaku destruktif diri ditimbulkan oleh stres
berlebihan yang dialami individu antara lain kejadian kehidupan yang
memalukan misalnya masalah interpersonal, kehilangan pekerjaan,
ancaman penjara
3. Mekanisme koping
Mekanisme yang umum digunakan adalah mekanisme pertahanan ego
yaitu :
 Denial yaitu menghindari realitas yang tidak diinginkan dengan
mengabaikan atau menolak untuk mengakuinya
 Rasionalisasi yaitu memberikan penalaran atau penjelasan logis
yang tidak diterima secara sosial untuk membenarkan atau
membuat suatu impuls, perasaan, perilaku, dan motif yang tidak
dapat diterima menjadi dapat diterima
 Intelektualisasi yaitu penalara atau logika berlebihan yang
digunakan untuk menghindari agar tidak mengalami perasaan yang
mengganggu
 Regresi yaitu kemunduran dalam menghadapi stres dengan perilaku
yang menjadi ciri dari tingkat perkembangan sebelumnya
4. Rentang respons
Respons Adaftif Respons Maladaftif

Peningkatan Pengambilan Risiko Perilaku Pencederaan Bunuh Diri


Diri untuk Destruktif Diri
Pertumbuhan Diri tidak
Langsung
C. PRINSIP TINDAKAN
1. Isyarat bunuh diri
a. Diskusi cara untuk mengatasi keinginan bunuh diri
b. Tingkatkan harga diri
c. Tingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah
2. Ancaman dan percobaan bunuh diri : melindungi pasien
D. PROSES KEPERAWATAN
1. Pohon masalah
Resiko bunuh diri

Harga Diri Rendah

Kehilangan
2. Masalah Keperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji
DS:
DO:
3. Diagnosa keperawatan
Resiko bunuh diri
4. Rencana tindakan keperawatan (terlampir)
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke : 1

Hari/Tanggal :

Nama klien :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS:
DO:
2. Diagnosa keperawatan : resiko bunuh diri
3. Tujuan khusus:
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan
b. Klien mendapat perlindungan dari lingkungan
4. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien
b. Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien
c. Lakukan kontrak treatment
d. Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
e. Latih cara mengendalikan dorongan bunuh diri
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik “assalamu’alaikum A kenalkan saya dalah perawat A
yang bertugas di ruang Mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi
sampai jam 2 siang”.
b. Evaluasi/validasi “bagaimana perasaan A saat ini?”
c. Kontrak
Topik : “bagaimana kalu kita bercakap-cakap tentang apa yang A
rasakan selama ini
Waktu : dan berapa lama kita bicara?”
Tempat : dimana
2. Kerja
“bagaimana perasaan A setelah kejadian itu terjadi? Apakah dengan
kehilangan ayah A, A merasa paling menderita didunia ini? Apakah A
kehilangan kepercayaan diri? Apakah A merasa tak berharga atau bahkan
lebih rendah dari orang lain? Apakah A merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering mengalami kesulitan
berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri, ingin
bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?
“jika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjut dengan
tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan
mengatakan : “baiklah, tampaknya A membutuhkan pertolongan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. “saya perlu memeriksa
seluruh isi kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A”.
“Nah A, karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri”.
“apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? Kalau keinginan
itu muncul, maka untuk menatasi A harus langsung minta bantuan kepada
perawat diruangan ini dan keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A
jangan sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada
dorongan untuk mengakhiri kehidupan”.
“saya percaya A dapat mengatasi masalah, Bagaimana A?
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara
mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”
Obyektif : “coba A sebutkan lagi cara tersebut”
b. Rencana tindak lanjut
“saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang “
(jangan meninggalkan pasien).
c. Kontrak
Topik : “bagaimana jika a sudah mulai dapat mengatasi perasaan
bunuh diri tersebut, kita bicarakan tentang perasaan A dan bagaimana
A bisa mengganti perasaan tersebut dengan berpikir yang baik-baik
bagi A?
Waktu : kita bincang-bincang lagi besok ya A, bagaimana jam 9?
Tempat : tempatnya disini lagi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Pertemuan ke : 2
Hari/Tanggal :
Nama klien :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien :
DO:
DS:
2. Diagnosa keperawatan : risiko bunuh diri
3. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan
b. Klien dapat meningkatkan harga diri
4. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi aspek positif pasien
b. Dorong pasien untuk berpikir positif terhadap diri
c. Dorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga
B. Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik assalamu’alaikum A !
b. Evaluasi/validasi “bagaimana perasaan A saat ini? Masih adakah
dorongan mengakhiri kehidupan?
c. Kontrak
Topik : baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih A
miliki.
Waktu : mau berapa lama?
Tempat : dimana?
2. Kerja
Apa saja dalam hidup A yang perlu di syukuri, siapa saja kira-kira yang
sedih dan rugi kalau A meninggal. Coba A ceritakan hal-hal yang baik
dalam kehidupan A. Keadaan yang bagaimana yang membuat A merasa
puas? Bagus. Ternyata kehidupan A masih ada yang baik yang patut A
syukuri. Coba A sebutkan kegiatan apa yang masih dapat A lakukan
selama ini”. Bagaimana kalau A mencoba melakukan kegiatan tersebut,
mari kita latih”.
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “bagaimana perasaan A setelah kita bercakap-cakap?
Obyektif : bisa sebutkan kembali apa-apa saja yang A patut syukuri
dalam hidup A?
b. Rencana tindak lanjut
Ingat dan ucapkan hal-hal yang baik dalam kehidupan A jika terjadi
dorongan mengakhiri kehidupan (affirmasi). Bagus A. Coba A ingat-
ingat lagi hal-hal yang lain yang masih A milikidan perlu syukuri !
baiklah. Tapi kalau ada perasaan-perasaan yang tidak terkendali
segera hubungi saya ya !
c. Kontrak
Topik : membahas tentang cara mengatasimasalah dengan baik
Waktu : nanti jam 12
Tempat : tempatnya dimana?
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN

Pertemuan ke : 3
Hari/tanggal :
Nama klien :

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien :
DS:
DO:
2. Diagnosa keperawatan : risiko bunuh diri
3. Tujuan khusus : klien dapat menggunakan penyelesaian masalah yang baik
4. Tindakan keperawatan
a. Identifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
b. Nilai pola koping yang biasa dilakukan
c. Identifikasi pola koping yang konstruktif
d. Dorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
e. Anjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan
harian
f. Buat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
g. Identifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
h. Beri dorongan pasien melakukan kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis
B. Strategi pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik “assalamu’alaikum, A.
b. Evaluasi/validasi “bagaimana perasaannya? Masihkah ada keinginan
bunuh diri? Apalagi hal-hal positif yang perlu disyukuri?bagus !
c. Kontrak
Topik : sekarang kita akan berdiskusi tentang bagaimana cara
mengatasi masalah yang selama ini timbul
Waktu : mau berapa lama?
Tempat : disini saja ya?
2. Kerja
“ coba ceritakan situasi yang membuat A bunuh diri. Selain bunuh diri,
apalagi kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga ya. Nah coba kita
diskusikan keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari
kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkan ! menurut A
cara yang mana? Ya, saya setuju. A bisa mencoba! ”mari kita buat rencana
kegiatan untuk masa depan.
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : bagaimana perasaan A, setelah kita bercakap-cakap?
Obyektif : apa cara mengatasi masalah yang A akan gunakan?
b. Rencana tindak lanjut
Coba dalam satu hari ini, A menyelesaikan masalah dengan cara yang
dipilih A tadi
c. Kontrak
Topik : kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman A
menggunakan cara yang dipilih”
Waktu : besok di jam yang sama
Tempat : disini
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke : 1

Tujuan khusus:

Keluarga diharapkan berperan serta melindungi anggota keluarga yang


mengancam atau mencoba bunuh diri

Tindakan keperawatan

- Menganjurkan keluarga untuk mengawasi pasien dan jangan pernah


meninggalkan pasien sendirian
- Menganjurkan keluarga untuk memantu perawat untuk menjauhi
barang-barang berbahaya disekitar pasien.
- Mendiskusikan dengan keluarga untuk tidak membiarkan sering
melamun sendiri
- Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara
teratur

Strategi Pelaksanaan

- Orientasi
“ selamat pagi, A, kenalkan saya adalah perawat B yang bertugas
dipuskesmas ....., saya melakukan kunjungan rutin kesini.
“ bagaimana perasaan A hari ini?”
“ bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan
selama ini. Dimana dan berapa lama kita bicara?”
- Kerja
“ bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi ( atau hal lain yang
mungkin menjadi penyebab bunuh diri ) ? apakah dengan bencana ini
A merasa paling menderita didunia ini? Apakah A kehilangan
kepercayaan diri ? apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih
rendah daripada orang lain ? apakah A merasa bersalah atau
mempersalahkan diri sendiri?
“ apakah A sering mengalami konsentrasi? Apakah A berniat untuk
menyakiti diri sendiri? Ingin bunuh diri atau berharap agar mati aja?
Apakah A pernah mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya,
bagaimana caranya? Apa yang A dirasakan saat itu ?” jika pasien telah
menyampaikan ide bunuh dirinya segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan :
“ baiklah, tampaklah A membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup. Saya perlu memeriksa seluruh isi
kamar A ini untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan A.”
“ nah A, karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat
untuk mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A
sendiri.”
“ apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul? kalau
keinginan itu muncul maka untuk mengatasinya, A harus langsung
minta bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga / teman
yang sedang besuk. Jadi A jangan sendirian y. Katakan pada perawat
keluarga atau teman dekat ada dorongan untuk mengaakhiri
kehidupan.”
“ saya percaya A dapat mengatasi masalah, ok A? “

- Terminasi
“ bagaimana perasaan A setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?”
“ coba sebutkan kembali cara tersebut.”
“ saya akan menemani A terus sampai keinginan untuk bunuh diri
hilang.”
( jangan meninggalkan pasien sampai pasien mengatakan tidak akan
melakukan bunuh diri ).
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pertemuan ke : 2

Tujuan khusus: Keluarga mampu merawat pasien dengan resiko bunuh diri

Tindakan keperawatan :

- Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri


 Menanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang
pernah muncul pada pasien
 Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya
muncul pada pasien resiko bunuh diri

Strategi pelaksanaan

- Orientasi
“ selamat pagi, bapak/ibu , kenalkan saya B yang merawat putra
bapak dan ibu.”
“ bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara menjaga
agar a tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana
kalau disini kita berbincang-bincangnya, pak/bu ? sambil kita
awasi terus A.”
- Kerja
“ bapak/ibu, A sedang mengalami putus asa yang berat karena
kehilangan sahabat karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga
sekarang A selalu ingin mengakhiri hidupnya. Karena kondisi A
yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu-waktu, kita semua
perlu mengawasi A terus menerus. Bapak / ibu dapat ikut
mengawasi ya ...pokoknya kalau A dalam kondisi serius seperti ini
A tidak boleh ditinggal sendirian sedikitpun.”
“ bapak/ibu dapat bantu syaa untuk mengamankan barang-barang
yang dapat digunakan A untuk bunuh diri, seperti tali tambang,
pisau, silet, dan tali pinggang. Semua barang-barang tersebut tidak
boleh ada disekitar A. Selain itu, jika bicara dengan A pokuskan
pada hal-hal positif. Hindarkan pernyataan negatif. Kita akan
lakukan sampai A tidak mempunyai keinginan bunuh diri.
“ sebaiknya kita bercakap-cakap dengan A tentang kemampuan
yang dimiliki A , seperti bermain sepak bola juga katakan bahwa
bapak/ibu sayabg pada A, katakan hal positif A, supaya A tidak
sempat melamun sendiri dan dapat berpikur realistis bahwa bunuh
diri bukan jalan keluar.”
- Terminasi
“ bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara
mengatasi perasaan ingin bunuh diri?”
“ coba bapak dan ibu sebutkan kembali cara tersebut. Baik, mari
kita sama-sama temani A sampai keinginan bunuh dirinya hilang,
sambil kita ajak bicara tentang kemampuan yang dimiliki A.”

Anda mungkin juga menyukai