Anda di halaman 1dari 15

ASKEP KLIEN KELOMPOK KHUSUS:

PSIKOTIK GELANDANGAN
Kelompok 8:
Rahmatika 183145105115
Fitryka nurin nafis 183145105112
Winda rezky Amelia 183145105122
Ermawati iskandar 183145105120
Astri irianty urbinas 183145105140
Psikotik adalah
• Psikotik adalah keadaan penyakit yang melanda individu, yang
ditandai dengan keadaan abnormal thinking and perception.
• Terdapat dua pembagian besar dalam gangguan psikotik, keduanya
–adalah:
1. Psikotik organic adalah keadaan psikotik yang penyebabnya adalah
gangguan pada susunan syaraf pusat, gangguan metabolisme dan
mungkin karena intoksikasi obat.
2. Psikotik Fungsional adalah keadaan Psikotik yang disebabkan oleh
gangguan pada kepribadian seseorang yang bersifat psikogenetik yaitu
skizofrenia (perpecahan kepribadian) seperti psikotik paranoid dan
curiga.
Gelandangan adalah

• Kata gelandangan dalam Kamus Besar


Bahasa Indonesia memiliki artian orang
yang tidak mempunyai pekerjaan dan
tempat tinggal yang tetap.
• Gelandangan sebagai entitas sosial
merupakan orang yang dalam keadaan tidak
sesuai dengan norma kehidupan yang layak
dalam masyarakat setempat, serta tidak
mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan
yang tetap di wilayah tertentu dan hidup
mengembara di tempat umum (PP no. 31
tahun 1980 tentang penanggulangan
gelandangan dan pengemis )
GELANDANGAN PSIKOTIK

Gelandangan psikotik adalah penderita gangguan jiwa


kronis yang keluyuran di jalan- jalan umum, sehingga
dapat mengganggu ketertiban umum dan merusak
keindahan lingkungan (Caplan, 2005)
Gelandangan psikotik Ciri-ciri gelandang
muncul karena beberapa Psikotik
alasan
1. Tubuh kotor sekali
■ (UU No. 18 tahun 2. Rambut seperti sapu ijuk
2014 tentang Kesehatan Ji 3. Pakaian compang camping
wa 4. Membawa bungkusan besar dan berisi
) macam-macam barang
1. Keluarga tidak perduli 5. Bertingkah laku aneh seperti tertawa
sendiri dan sukar diajak
2. Keluarga malu berkomunikasi dan bermusuhan
3. Keluarga tidak tahu 6. Pribadi tidak stabil
4. Obat tidak diberikan
5. Tersesat ataupun karena
Urbanisasi
• Kebutuhan fisik, meliputi kebutuhan makan,
pakaian, perumahan dan kesehatan
• Kebutuhan layanan psikis meliputi terapi medis
Layanan yang psikiatris, keperawatan dan psikologis
dibutuhkan • Kebutuhan sosial seperti rekreasi, kesenian dan
olah raga
oleh Psikotik
• Layanan kebutuhan ekonomi meliputi ketrampilan
gelandangan usaha, ketrampilan kerja dan penempatan dalam
masyarakat.
• Kebutuhan rohani.
1. Tidak mampu berbicara dengan bahasa yang
dominan
2. Tidak mau bicara
TANDA DAN 3. Menolak untuk bicara
GEJALA 4. Kesulitan dalam mengungkapkan maksud atau
mengekspresikan secara verbal(aphasia, dysphasia,
apraxia, dyslexia)
5. Kesulitan dalam membuat kata-kata atau kalimat
(aphonia, dyslalia, dysarthria)
6. Berbicara tidak sesuai (inkoheren, asosiasi longgar,
flight of idea)
Pengkajian
 Identitas Klien, Meliputi nama klien, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, tangggal, MRS,
informan, tangggal pengkajian,
 Faktor predisposisi
■ Biologis
Hambatan perkembangan otak, khususnya frontal, temporal, limbik,sehingga mengakibatkan gangguan
dalam belajar, bicara, daya ingat.Selain itu mengakibatkan seseorang menarik diri dari lingkungan atautimbul
resiko perilaku kekerasan.
■ Psikologis
Penolakan atau kekerasan dalam kehidupan klien.
Konflik dan kekerasan dalam keluarga.
■ Sosial Budaya
Kemiskinan.
Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan, kerawanan)
 Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala, klien mengalami konflik dengan orang disekitarnya. Selain itu ada juga
tekanan, isolasi, pengangguran yang disertai perasaan tidak berguna, putus asa, dan merasa tidak berdaya
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan


dengan kekacauan pikiran.
2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan
harga diri rendah.
DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Kerusakan komunikasi Klien mau dan mampu A.Klien dapat 1.Gunakan teknik
verbal berhubungan berkomunikasi dengan berkomunikasi yang validasi dan klarifikasi
dengan kekacauan verbal yang baik dapat dipahami oleh untuk memahami
pikiran dengan keluarga dan orang komunikasi klien.
perawat,keluarga, dan lain.
orang lain 2.Jelaskan pada klien
B.Respon non verbal tentang cara
klien sesuai dengan berkomunikasi dan
respon verbal klien pengungkapan
Intervensi bahasadalam
berhubungan.

3.Jika klien terus


menolak bicara,
gunakan teknik
pengungkapan secara
tidaklangsung (berbagi
presepsi).
DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Perubahan proses pikir      a  klien dapat membina Setelah.….x interaksi a) Bina hubungan
berhubungan dengan hubungan saling percaya  pasien dapat menyebutkan: terapeutik
harga diri rendah.     b  klien dapat b) Diskusikan kemampuan
mengindentivikasi a. Kemampuan yang dan aspek positif yang
kemampuan yang dimiliki dimiliki pasien masih dimiliki klien 
c    klien dapat menilai c) Beri kesempatan klien
kemampuan yang b. . Aspek positif keluarga untuk mencoba
digunakan  d) Setiap bertemu klien
d    klien dapat merancang c. Aspek positif lingkungan hindarkan penilaian agresif
kegiatan sesuai dengan e) Utamakan memberikan
emampuan yang dimiliki d. pasien mampu membuat pujian realistik
e     klien dapat melakukan rencana kegiatan harian f) Diskusikan dengan klien
kegiatan kegiatan yang masih bisa
digunakan
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
• Perawat           : (Perawat menebar senyum kepada pasien) Selamat siang ibu!
(berdiri di samping kanan pasien)
• Pasien              : Siang! (Menjawab salam pasien dengan melihat keluar jendela
dan pandangannya kosong)
• Perawat           : Apakah benar ini dengan ibu ......?
• Pasien              : Iya sus. Silahkan duduk! (Menunjukkan wajah yang lesu dan
mempersilahkan perawat untuk duduk)
• Perawat           : Jadi begini bu ….., saya perawat ….. Saya akan menanyakan
beberapa hal mengenai kondisi ibu. Waktunya sekitar 30 menit, apakah ibu ……
bersedia ?
• Pasien              : Iya sus. Saya bersedia. (Terlihat takut, gelisah, matanya berkaca-
kaca dan bermain dengan jari-jarinya)
• Perawat           : Bagaimana kabarnya bu?
• Pasien               :  sudah lebih baik dari kemarin sus. (Sambil tersenyum)
• Perawat           :  Syukurlah kalau begitu ya bu. Oh iya ibu kan kemarin
mengatakan pada saya bahwa ibu kan bisa bernyanyi bukan?
• Pasien              : Iya sus, bisa.  Biasanya saya akan bernyanyi saat saya sedih
sus.
• Perawat              : Wah suara ibu pasti bagus sekali ya bu saat bernyanyi. Selain
bisa bernyanyi, ibu biasanya melakukan kegiatan apa?
• Pasien              : Saya dulu orangnya selalu aktif ya sus, jadi selain saya
bernyanyi saya juga suka memasak. Memasak kue ataupun yang lainnya.
• Perawat           : Wah ibu aktif sekali ya bu orangnya. Sudah pintar bernyanyi,
pintar memasak pula.
• Pasien              : Iya sus
• Perawat           : Ibu kan jago memasak, Apakah ibu pernah mengikuti lomba
memasak atau semacamnya bu?
• Pasien              : Pernah sus. Dulu saya pernah ikut lomba memasak di tempat tinggal saya
• Perawat           : Wah, ibu hebat sekali ya bu, kapan-kapan saya mau coba masakan ibu ya.
• Perawat           : Bagaimana jika ibu mengisi waktu luang ibu dengan memasak,  masakan apa yang sering ibu
buat dirumah?
• Pasien              : Biasanya saya suka memasak kue seperti brownies, cookies atau yang lainnya.
• Perawat           : Ibu memasak untuk keluarga sendiri atau untuk dijual bu ?
• Pasien              : Saya biasanya memasak kue untuk keluarga saya saja sus. Untuk suami dan ibu saya, dan
mereka sangat menyukai masakan saya.
• Perawat           : Lalu untuk kedepannya nanti ibu lebih memilih untuk menyanyi atau memasak bu?
• Pasien              : Sejak kecil, saya ingin jadi koki sus. Sebenarnya bernyanyi sendiri hanya sebatas hobby saja sus.
• Perawat           : Wah, berarti ibu sekarang bisa lebih focus ke memasak ya bu ?
• Pasien              : Mungkin iya sus. Saya ingin mengembangkan keinginan saya sejak dulu untuk menjadi koki.
• Perawat           : Bagaimana untuk nanti ibu tidak hanya memasak untuk keluarga? Mungkin ibu bisa menjual
kue hasil buatan ibu dengan inovasi-inovasi baru. Mengingat sekarang dunia kuliner banyak diminati bu.
• Pasien              : Iya ya sus. Mungkin saat ini saya bisa mengembangkan bakat saya dalam memasak. Selain saya
bisa mengembangkan bakat saya, saya juga bisa membantu keuangan saya dengan memproduksi kue dengan
inovasi-inovasi yang baru.
• Perawat           : ibu harus tetap semangat. Ibu juga kan pintar memasak, dengan begitu ibu bisa
mengembangkan bakat ibu dalam memasak.
• Pasien              : Iya sus saya akan selalu berusaha bangkit dan mengembangkan bakat yang sudah saya miliki
sus.
• Perawat           : Sekarang bagaimana perasaannya, bu?
• Pasien              : sudah agak lega sus. Terima kasih karena sudah mau mendengarkan cerita saya.
• Perawat           : Iya, sama-sama ibu. Lalu apakah ibu sudah tahu apa yang harus ibu lakukan?
• Pasien              : Iya sus. Saya harus bangkit untuk orang-orang yang menyayangi saya.
• Perawat           : Nanti teman saya akan masuk untuk mengecek kesehatan ibu.
• Pasien              : Iya sus.
• Perawat           : Baiklah, kalau begitu saya permisi dahulu karena kontrak awal kita sudah habis. Saya akan
kembali untuk melakukan pengkajian dengan ibu pada hari Jumat tanggal 2 Septermber di ruang ini dan pada
jam yang sama ya bu Anita. Nanti jikalau ibu membutuhkan sesuatu bisa memencet bel di sebelah kanan
tempat tidur ibu.
• Pasien              : Iya Sus.
• Perawat           : Permisi ibu. (berdiri dan menebar senyum kepada klien)
• Pasien              : Iya sus. (Senyum ke perawat)

Anda mungkin juga menyukai