Anda di halaman 1dari 15

Mata Kuliah: Keperawatan Maternitas 1

Nama Dosen: Ayu Lestari,S.Kp.,M.Kep.

Tugas : Kelompok

“Perawatan bayi baru lahir dan perawatan tali pusar”

Disusun Kelompok 3

1. Ailsa Nabilah 183145105110

2. Maryam 183145105129

3. Tudang Kamali 183145105144

4. Astri Irianty 183145105140

5. Rosina Isoga 183145105134

6. Moh Dahyu 183145105119

Kelas C

Program Studi S1 Keperawatan

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

Universitas Mega Rezky

MAKASSAR

T.A 2019/2020

1
Daftar isi

Daftar isi................................................................................................. 2

BAB 1 Pendahuluan............................................................................... 3

A. Latar belakang.......................................................................... 3

B. Tujuan makalah ........................................................................ 4

BAB 2 Pembahasan ............................................................................... 5

A. Memandikan bayi..................................................................... 5

B. Perawatan tali pusar ...............................................................10

BAB 3 Penutup ...................................................................................14

A. Kesimpulan ............................................................................14

B. Saran ......................................................................................14

Daftar pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perawat bayi baru lahir dalam hal ini memandikan dan merawat tali pusar adalah
perawatan dasar yang harus dimiliki setiap ibu. Dengan melakukan perawatan bayi baru lahir
dapat membantu keberhasilan ibu dan anak mencapai masa perkembangannya. Memandikan
bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram
atau merendam bayi dalam air berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009, p.59).

Bayi baru lahir tidak boleh langsung dimandikan, bayi baru lahir dimandikan setelah 6
jam setelah lahir (Depkes RI). Tujuan dari memandikan bayi adalah untuk membersihkan tubuh
bayi (Huliana, 2003). Keuntungan memandikan bayi adalah membangun hubungan yang sangat
erat antara ibu dan anak. Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan dan
kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa,2009,p.92).
Salah satu kebutuhan bayi adalah mandi. Oleh karena itu memandikan bayipun ada cara yang
benar.Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara memandikan bayi lancar, dan
tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan bayi kedinginan.

Selain itu, merawat tali pusat menjadi pengetahuan dasar penting bagi ibu post partum
dimana penyumbang angka neonatorum tetanus (NT) yang disebabkan oleh adanya bakteri
Clostridium tetani masuk kedalam tubuh melalui tali pusat. Diketahui bahwa neonatorum tetani
merupakan penyakit dengan angka kematian yang tinggi, NT sering ditemukan pada negara-
negara berkembang. Salah satu cara menekan angka kejadian neonatorum tetanus (NT) salah
satunya memperhatikan teknik benar saat perawatan tali pusar. Perawatan tali pusar yang tidak

3
baik akan menyebabkan perlepasan tali pusar yang lama yang dapat meningkatkan kejadian
infeksi atau neonatorum tetanus ( Saifuddin, 2005 dalam Gita, 2010). Berdasarkan pemaparan
diatas maka makalah kelompok dua secara khusus membahas materi tentang “Cara
Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusar Pada Bayi”.

B. TUJUAN MAKALAH
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian memandikan bayi dan perawatan tali pusat
2. akalah ini menyajikan data tentang cara merawat tali pusar yang benar

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. MEMANDIKAN BAYI
1. Neonatal dan Bayi
Usia 0 – 28 hari disebut masa neonatal, di mana terjadi adaptasi terhadap
lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ –
organ tubuh lainnya.
Usia bayi dibagi ke dalam 2 periode, yaitu :
 Masa bayi dini (1- 12 bulan), di mana pertumbuhan yang sangat pesat dan proses
pematangan berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf.
 Masa bayi akhir (1- 2 tahun), di mana kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan
terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi eksresi.

2. Memandikan Bayi Yang Benar


a. Definisi
Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi
dengan air dengan cara seka (untuk neonatal yang belum puput tali pusarnya) atau
merendam bayi dalam air (untuk neonatal yang telah puput tali pusarnya serta untuk
usia bayi) berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009, p.59).

Dalam minggu- minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari di pagi
hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Jika

5
dimandikan lebih sering kulitnya dapat menjadi kering. Setelah mandi bayi ditaruh di
tempat yang hangat, taruh bayi di tempat yang rata dan menghangatkan untuk
orangtua dan bayi, alasi permukaan yang keras dengan selimut atau handuk. Menurut
Surya (2004) jika bayi diletakkan pada permukaan di atas lantai, gunakan pengikat
atau pegang dengan tangan sepanjang waktu agar bayi tidak jatuh.

b. Waktu memandikan bayi

Waktu yang paling tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi tidur
karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur. Usahakan tidak
langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar, atau mengantuk untuk
menghindarkan bayi muntah, kedinginan, atau kaget.

c. Tujuan memandikan bayi

Menurut Huliana (2003) tujuan dari memandikan bayi adalah untuk


membersihkan tubuh bayi.

d. Indikasi dan Kontra Indikasi

 Indikasi : Pada bayi yang sehat dan tidak sakit


 Kontra Indikasi : Tidak boleh dilakukan pada bayi dalam keadaan sakit
dan Pada bayi mengigil dan kehilangan panas

e. Menyiapkan keperluan mandi

Salah satu kebutuhan bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu
memandikan bayipun ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang
sesuai agar acara memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja
menyebabkan bayi kedinginan (Choirunisa, 2009).

Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:

 Handuk mandi
 Baby oil
 Meja mandi khusus
 Washlap 2
6
 Kapas lembab ditempatnya
 Kapas kering ditempatnya
 Cotton buds
 Tempat pakaian kotor
 Popok atau handuk bersih untuk alas mandi
 Perlengkapan pakaian bayi
 2 baskom berisi air
 Bak mandi bayi

f. Tahapan memandikan bayi

 Menutup pintu dan jendela ruangan


 Bayi diangkat ke meja mandi, diletakkan pada posisi yang aman (jangan resiko
jatuh), dan gunakan selimut mandi
 Memandikan bayi di tempat yang tepat, aman, serta memudahkan ibu untuk
bergerak leluasa
 Atur suhu ruangan sedikit hangat
 Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi berendam.
Memandikan bayi dengan menggunakan washlap
 Lapisi tempat mandi bayi dengan alas tahan atau perlak
 Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas, seperti
sabun, shampo bayi, washlap pembasuh, gumpalan kapas untuk membersihkan
mata, handuk, popok, dan pakaian bersih dan air hangat
 Lepaskan baju bayi secara bertahap
 Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor
 Sabuni bayi dengan tangan menggunakan washlap bersih untuk membasuh bayi
 Membersihkan kepala bayi, gunakan sabun dan sampo bayi, lalu basuh dengan
bersih. Peganglah kepala bayi seperti memegang bola dan tinggikan sedikit
sebelum membersihkan bagian lain keringkan kepala bayi dikeringkan terlebih
dahulu dengan handuk.

7
 Membersihkan wajah, basahi kapas dengan air hangat untuk membersihkan mata,
gunakan kapas berbeda sekali usapan. Jangan menggunakan sabun saat
membersihkan wajah lap perlahan dari arah hidung kearah luar, pada bagian
telinga yang hanya boleh dibasuh adalah bagian luar kemudian keringkansemua
bagian wajah
 Leher dan dada, tidak dibutuhkan sabun kecuali jika sangat kotor, bersihkan
bagian lipatan dengan menggunakan waslap
 Membersihkan lengan, rentangkan lengan supaya lipatan bisa dibersihkan, tekan
telapak tangan bayi agar kepalanya terbuka. Bagian ini membutuhkan sedikit
sabun pastikan tangan yang disabuni dibasuh dan dikeringkan dengan bersih
karena bayi masih suka memasukkan tangan ke mulut
 Bagian punggung. Baliklah tubuh bayi dengan kepala yang di miringkan, lalu
basuh punggungnya
 Tungkai, bayi sering menolak merentangkan kakinya, namun penting untuk
membersihkan bagian belakang lutut.

4. Manfaat Memandikan Bayi

Manfaat dari memandikan bayi diantaranya adalah :


a. Untuk kebersihan dan kesehatan bayi
b. Membangun hubungan atau bonding attachment antara ibu dan bayi karena saat
memandikan adalah saat – saat yang menyenangkan bagi keduanya.
c. Memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi bayi sehingga bayi yang
gelisah dapat tenang dan bayi menjadi rileks sehingga dapat tidur nyenyak

5. Hal yang Harus Diperhatikan Saat Memandikan Bayi

a. Memandikan bayi dengan air hangat (37,80C – 38,30C)


b. Menggunakan bak mandi khusus
c. Selalu memandikan bayi dengan memegangnya secara hati – hati, namun tetap
lembut

8
d. Jangan memandikan bayi terlalu lama (maksimal 8 menit) karena dapat
menyebabkan hipothermia.

9
B. PERAWATAN TALI PUSAT

1. Pengertian
Tali pusat (umbilical cord) merupakan tali yang menghubungkan janin dengan plasenta.
Tali inilah yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin yang berada di
dalamnya. Begitu janin dilahirkan, ia tidak lagi membutuhkan oksigen dari ibunya, karena
dapat bernapas sendiri melalui hidung. Oleh karena itu, saluran ini harus segera dipotong dan
dijepit atau diikat (Vivian, 2010). Menurut Aziz (2009) perawatan tali pusat merupakan salah
satu tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap
kering dan mencegah terjadinya infeksi.

2. Tujuan Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru
lahir. Penyakit ini disebabkan karena masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui
tali pusat, baik dari alat yang tidak steril, pemakaian obatobatan, bubuk atau daun-daunan yang
ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Wiknjosastro, 2006).
Tujuan perawatan tali pusat sebagai berikut :
a. Mencegah terjadinya infeksi
b. Mempercepat proses pengeringan tali pusat
c. Mempercepat terlepasnya tali pusat
(Depkes RI, 2005)
Menurut WHO (2003) waktu pelepasan tali pusat normal terjadi pada kisaran hari ke lima
sampai hari ke sepuluh setelah persalinan, dan hal ini dipengaruhi oleh perawatan tali pusat.

3. Indikasi dan Kontra Indikasi


Indikasi : Semua BBL normal dan BBL yang sehat
Konta Indikasi : BBL premature dan BBL infeksi

10
4. Cara Perawatan Tali Pusat
a. Perawatan Tali Pusat Metode Lama
Antiseptik adalah zat kimia yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. Perawatan tali pusat metode lama (dengan menggunakan
pembungkusan dan antiseptik), menurut Depkes RI (2005) adalah sebagai berikut :
1) Persiapan alat
 Alkohol 70% berthadin 10% dalam tempatnya
 Kasa dan kapas lidi steril dalam tempatnya
 Kerentang dalam tempatnya
 Perlengkapan pemakaian bayi (gurita, popok, baju)
 Pengikat tali pusat steril
 Aquadest steril
 Gunting verban

2) Pelaksanaan
 Kasa pembungkus tali pusat ditetesi aquadest steril dan dibuka
 Bersihkan tali pusat dengan kapas alkohol, mulai dari ujung sampai pangkal tali
pusat dan daerah sekitarnya dengan diameter 2 cm
 Olesi tali pusat dengan bethadine atau obat sejenisnya dengan cara yang sama
seperti di atas
 Tali pusat dengan bethadine dibungkus dengan kasa steril dan difisaksi dengan
menggunakan gurita
 Pakaian bayi dipakai kembali, alat-alat dirapikan, tidurkan kembali bayi dengan
posisi sesuai dengan kebutuhan
Metode lama ini sudah tidak dianjurkan, karena menurut beberapa penelitian di
berbagai negara yang sudah maju tentang metode perawatan tali pusat
menunjukan tidak ada bukti yang menguntungkan dari metode perawatan lama
dan terbukti membutuhkan waktu lebih lama untuk lepasnya tali pusat (Enkin,
2000). Oleh sebab itu Protap pemerintah tahun 2010 menganjurkan cara
perawatan tali pusat dengan tidak membungkus puting tali pusat atau
mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puting tali pusat. (Kemenkes, 2010).

11
b. Perawatan Tali Pusat Metode Baru
1) Perawatan Tali Pusat Basah
Perawatan tali pusat ini menggunakan Alkohol dan larutan chlorhexidine sepintas
lalu dianggap mencegah infeksi namun ditemukan belum bekerja dengan baik, bahkan
menimbulkan kerugian yaitu menimbulkan iritasi karena sipat dari zat alkohol dan
larutan chlorhexidene yang iritatif. Sehingga disimpulkan bahwa alkohol tidak lebih
baik dari air bersih, hal ini sudah dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan di
beberapa negara (Enkin, 2000).
Di Indonesia sendiri metode perawatan tali pusat basah ini boleh dilakukan
dengan hanya mengoleskan alkohol atau betadin (terutama jika pemotongan tali pusat
tidak terjamin DTT atau steril) masih diperkenankan tetapi tidak boleh dikompreskan
karena menyebabkan basah atau lembab (Kemenkes, 2010)

Cara perawatan tali pusat basah :


 Siapkan alat-alat
 Cuci tangan anda sampai bersih sebelum dan setelah melakukan perawatan tali
pusat.
 Bersihkan tali pusat dengan kassa basah/ lembab
 Tutup tali pusat dengan kasa steril kering
 Segera larikan bayi ke dokter jika mencium bau tidak sedap dari tali pusat bayi
yang belum lepas.

2) Perawatan Tali Pusat Kering


Metode perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa kering merupakan cara
paling cost effective (murah) untuk perawatan tali pusat karena terbukti bahwa tidak
ada peningkatan kejadian infeksi pada luka tali pusat, lebih praktis dan ekonomis
karena hanya menggunakan kasa kering steril (Sodikin, 2009).

Cara perawatan tali pusat kering adalah :


 Siapkan alat-alat
 Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat tali pusat.

12
 Tali pusat dibersihkan dengan kain kasa.
 Setelah bersih, tali pusat dibungkus dengan kain kasa steril kering.
 Setelah tali pusat terlepas/puput, pusat tetap diberi kasa steril.
 Cara perawatan tali pusat kering adalah membungkus tali pusat dengan kasa dan
mengkondisikan tali pusat tetap kering.

Menurut Depertemen Kesehatan RI jangan membubuhkan apapun pada tali pusat


dan tali pusat dirawat dengan terbuka dan kering. Bila tali pusat kotor bersihkan
dengan sabun mandi dan keringkan dengan kain bersih, jika terdapat kemerahan maka
periksakan ke dokter.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan
cara menyimpan, merendam diri dalam air berdasarkan urutan-urutan yang sesuai. Dalam
minggu-minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari dipagi hari. Jika perlu sore hari
cukup dibersihkan dari kulit yang basah atau keringat. Usahakan tidak langsung
memandikan bayi setelah menyusui, sedang lapar atau mengantuk untuk menghindari bayi
muntah, kedinginan, atau kaget. Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan tubuh
bayi. Merawat tali pusat dengan baik dapat menurunkan dan mencegah terjadinya
neonatorum tetanus. Adapun cara merawat tali pusar bayi dengan berbagai metode yakni,
modern dan lama. Salah satu metode modern dan ampuh adalah metode kering dimana
pupusnya tali pusar lebih cepat bila dibandingkan dengan metode lainnya.

B. Saran
Bagi Ibu yang memiliki bayi baru lahir diharapkan dapat menerapkan metode
perawatan tali pusan pada bayi dan memandikan bayi dengan benar seperti yang telah
dipaparkan di atas.

Bagi tenaga medis diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang


perawatan bayi baru lahir sedini mungkin dan melibatkan keluarga dalam perawatan bayi
baru lahir.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.

Kemenkes RI. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal. Jakarta: Departemen
Kesehatan.

Ro’ifah, Ainur. 2014. Faktor Risiko Karakteristik Sosial Pada Kejadian Tetanus Neonatorum Di
Kabupaten Jember Tahun 2012- 2013. Bagian Epidemiologi Dan Biostatistika
Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat:Universitas Jember.

Sodikin. (2009). Buku Saku Perawatan Tali Pusat.Jakarta: EGC.

Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika

Wiknjosastro, H, dkk, editor. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina.\

World Health Organization. 2003. Managing New Born Problems : A Guide For Doctors, Nurses
And Midwives. Geneva : WHO

15

Anda mungkin juga menyukai