Anda di halaman 1dari 25

TERAPI KOGNITIF

A. Pengertian
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur,
aktif, direktif, dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi berbagai
hambatan dalam kepribadian, misalnya, ansietas atau depresi. Terapi ini
didasarkan pada teori bahwa afek (keadaan emosi, perasaan) dan tindakan
seseorang, sebagian besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut
membentuk dunianya. Jadi bagaimana seseorang berpikir, menentukan
bagaimana perasaan dan reaksinya. Pikiran sesorang memberikan gambaran
tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya. Gejala perilaku yang
berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran, misalnya
seseorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal-hal
yang tidak enak pada dirinya. Dalam hal seperti ini, terapi kognitif
dipergunakan untuk mengidentifikasi, memperbaiki gejala perilaku yang tidak
sesuai, dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitifnya
yang ada. Terapis dengan pendekatan kognitif mengajarkan pasien agar
berpikir lebih realistik dan sesuai sehingga dengan demikian akan
menghilangkan atau mengurani gejala yang berkelainan, (Gunarsa, 2007).
Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri
kepribadiannya menampakkan pola perilaku lama (biasanya sejak masa
kanak-kanak). Pola tersebut muncul pada setiap situasi serta mengganggu
fungsi kehidupannya sehari-hari misalnya dalam relasi sosial dan pekerjaan.
Dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan kecemasan,
depresi, dan obsesif-komplusif, individu dengan gangguan kepribadian lebih
tidak menyadari masalah mereka. Biasanya mereka menolak untuk
mendapatkan pertolongan dari terapis dan menolak atau menyangkal bahwa
dirinya memiliki suatu masalah, (Widury, 2007).
Dapus :

Gunarsa, Singgih D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia


Petunjuk Pelaksanaan Terapi Kognitif
Sesi 1 : Membina hubungan saling percaya terhadap pasien
1. Tujuan
Pasien dapat percaya pada perawat untuk melakukan kegiatan secara
bersama.
2. Setting
Pasien dengan perawat saling bertatap muka dan berada dalam suatu
ruangan yang tenang.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk membina hubungan saling percaya
terhadap pasien
b. Tempat duduk dan alat tulis
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. Perawat dengan pasien saling memperkenalkan diri
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1). Membuat kontrak waktu dengan pasien
2). Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Perawat memberikan salam kepada pasien
b) Perkenalkan nama dan nama panggilan terapis (pakai papan
nama)
c) Perawat menanyakan nama dan panggilan pasien
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan tentang perasaan klien dan apa yang dirasakan pada
saat ini.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan sesi terapi, yaitu membina hubungan saling
percaya antara pasien dengan perawat.
b) Menjelaskan peraturan terapi : perawat dan pasien berhadapan /
bertatap muka sampai terapi kognitifnya selesai.
c. Tahap kerja
1) Terapis memperkenalan diri pada pasien
2) Pasien memperkenalkan diri dan menyebutkan nama panggilannya
3) Memberikan pujian terhadap keberhasilan pasien.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
kognitif dengan cara memperkenalkan diri
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk mengidentifikasi pikiran yang
belum didiskusikan.
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan dibahas.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1) Ekspresi pasien pada saat terapi.
2) Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
b) Dokumentasi
1). Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil dan rencana
terapi yang dilakukan.
6. Percakapan
Pada pagi hari perawat mendatangi seorang pasien bernama Ny. Poniyem

Perawat : selamat pagi nek

Pasien : selamat pagi mbak (tersenyum)


Perawat : perkenalkan nama saya Amalia Salsabila, panggil saja
saya Bila. Saya perawat yang bertugas di panti X . Nama
ibu siapa, senangnya dipanggil apa?

Pasien : mbak Bila ya, nama saya Ibu Poniyem dan senang
dipanggil Nenek Iyem

Perawat : baik Nek Iyem, bagaimana perasaan nenek saat ini?

Pasien : saya merasa gelisah dan ketakutan mbak dan selalu


berpikiran yang aneh pada orang lain.

Perawat : berpikiran aneh? apa nenek sudah yakin kalau nenek slalu
berpikiran aneh pada orang?

Pasien : iya mbak, karna orang-orang selalu membicarakan saya


dan saya merasa gelisah dan tidak mau berhubungan
dengan orang lain.

Perawat : baik nek, kalau begitu kita akan berbincang-bincang


tentang perasaan nenek saat ini ya?

Pasien : iya sus,

Perawat : nenek sudah berapa lama berada di panti X ?

Pasien : sudah 4 bulan sus

Perawat : sebelum dipanti nenek tinggal sama siapa?

Pasien : saya tinggal sama anak, menantu dan cucu saya mbak

Perawat : kenapa nenek bisa berada di panti X?

Pasien : saya kalau dirumah suka menyendiri tidak mau bersosial


dengan tetangga dan keluarga. Saya selalu ingin mengatasi
masalah sendiri tanpa dibantu orang lain kadang saya juga
kalau dirumah selalu berbicara tidak wajar pada anak-anak
saya?

Perawat :lalu apa yang dilakukan nenek dan nenek terkait kondisi
saat ini?

Pasien : saya cuma didiemin sama anak saya mbak. Saya hanya
ingin pulang dan bertemu dengan anak-anak saya mbak.

Perawat : iya nek, semoga nenek bisa cepat bertemu dengan


keluarga dirumah

Pasien : iya mbak terimakasih,

Perawat : iya nek sama-sama, kalau begitu percakapan ini kita


sudahi dulu ya nek, besok kita bertemu lagi untuk
membahas tentang gangguan kepribadian

Pasien : iya sus

Perawat : kalau begitu kami permisi dulu ya nek, selamat pagi nenek

Pasien : selamat pagi sus

Sesi 2 : Mengidentifikasikan gangguan kepribadian


1. Tujuan
Pasien mampu mengungkapkan penyebab timbulnya gangguan
kepribadian kepada perawat.
2. Setting
Pasien dan terapis berada dalam suatu ruangan.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk mengidentifikasikan gangguan
kepribadian pada pasien
b. Tempat duduk
4. Metode
a. Sharing
b. Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1). Membuat kontrak waktu dengan pasien
2). Mempersiapkan tempat yang kondusif untuk pasien.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a)Terapi memberikan Salam kepada pasien
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini.
b) Menanyakan apa telah mencoba mengidentifikasi gperasaan
tentang gangguan kepribadian yang lainnya
3) Kontrak
1) Menjelaskan tujuan sesi terapi, yaitu meningkatkan kemampuan
pasien mengenal hal yang mendasari pada gangguan
keperibadian tersebut
2) Mejelaskan lama kegiatan yaitu 30 menit
3) Menjelaskan peraturan terapi : pasien bertatap muka atau
berhadapan dengan perawat sampai terapinya selesai.
c. Tahap kerja
1) Diskusikan pikiran otomatis
a) Tanyakan penyebab terjadinya gangguan kepribadian
b) Beri respon terhadap pernyataan pasien
c) Tanyakan tindakan pasien yang telah dilakukan
d) Anjurkan pasien menuliskan pernyataannya
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi.
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk mengidentifikasikan
tindakannya terhadap pikiran otomatis
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang.
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Ekspresi pasien pada saat terapi
2. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan hasil pencapaian pasien yang
dilakukan.
6. Percakapan
Gangguan kepribadian paranoid (kecurigaan dan ketidakpercayaan
terhadap orang lain

Perawat : Assalamu’alaikum nenek

Pasien : Wa’alaikumsalam suster ( tersenyum bahagia)

Perawat : Masih ingat dengan saya nek?

Pasien : Masih sus, namanya suster Bila kan?

Perawat : iya nek, ternyata nenek masih ingat dengan nama saya
(senyum). Bagaimana kondisi nenek saat ini?

Pasien : iya sus, kondisinya ya masih sperti ini masih tidak enak
perasaannya dan sikap anak saya.

Perawat : Kok bisa nek, apa yang menyebabkan nenek bisa


merasakan perasaan dan sikap anak nenek tidak enak?
Pasien : Saya berpikir kalau anak saya sudah tidak sayang lagi dan
anak saya juga jarang menjenguk karena anak saya berjanji
akan selalu menjenguk nenek tiap 3 minggu sekali sebelum
dia mempunyai anak.

Perawat : Mungkin itu hanya pikiran negatif nenek saja, seorang


anak itu akan selalu sayang sama orangtuanya kalau tidak
menjenguk mungkin baru sibuk dengan pekerjaanya dan
pastinya anak nenek akan menjenguk kalau nenek selalu
berdoa dan bersabar.

Pasien : Iya sus, saya selalu berdoa dan menunggu anak saya tapi
tidak pernah datang

Perawat : kalau begitu nenek harus selalu berdoa dan tidak boleh
berpikiran seperti tadi lagi biar cepat dipertemukan dengan
anaknya

Pasien : baik sus

Perawat : kalau begitu percakapan kita sudahi dulu ya nek, kita


lanjut besok lagi ya nek. Selamat pagi nenek

Pasien : selamat pagi sus ( tersenyum )

Sesi 3 : Mengungkapkan perasaan yang menimbulkan gangguan


kepribadian
1. Tujuan
a. Pasien dapat mengungkapkan perasaanya mengenai gangguan
kepribadian pada perawat
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara
terapeutik.
b. Tempat duduk
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Perawat memberikan salam kepada pasien
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini.
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu meningkatkan kemampuan dan
memberi respon positif terhadap perasaannya.
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 30 menit.
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan
terapis berhadapan atau bertatap muka dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Jelaskan metode 3 kolom
a) Diskusikan cara menggunakan metode 3 kolom
b) Diskusikan dengan klien untuk memilih satu pikiran
otomatis yang ingin diselesaikan saat ini
c) Anjurkan / bantu klien menuliskan pikiran otomatis pada
kolom pertama, alas an pada kolom kedua atau kosongkan
saja kolom kedua
d) Diskusikan tanggapan positif untuk membantah pikiran
negatif yang telah dituliskan dan dorong untuk
mengungkapkan keinginan atau hal – hal yang dapat
mengatasi pikiran-pikiran negative
e) Beri respon terhadap pernyataan pasien
f) Beri reinforcement positif
g) Tanyakan tindakan pasien yang direncanakan untuk
mengatasi pikiran otomatis
h) Motivasi klien berlatih untuk pikiran otomatis yang lain
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani
terapi.
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk menggunakan cara
metode 3 kolom
b) Memasukkan kegiatan pada jadwal kegiatan harian
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topic yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Ekspresi pasien pada saat terapi
2. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan
terapi
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi
yang dilakukan
2. Dokumentasikan rencana klien sesuai dengan yang
telah dirumuskan.
6. Percakapan
Perawat : selamat pagi nek
Pasien : selamat pagi sus
Perawat : nenek pagi ini nampak segar sekali
Pasien : iya sus saya kan habis mandi
Perawat : perkenalkan saya perawat x yang kemarin meminta waktu
nenek untuk berbincang-bincang pagi ini
Pasien : iya sus
Perawat : nenek disini kita akan berbincang-bincang kurang lebih 30
menit apa nenek bersedia?
Pasien : besedia sus
Perawat : bagaimana perasaan nenek pagi ini ?
Pasien : biasa saja sus
Perawat : kenapa biasa saja nek? Apa ada sesuatu nek?
Pasien : itu sus (tiba tiba terdiam sejenak) saya masih suka minder
dengan teman teman disini, terkadang saya ingin mencoba
untuk berbaur tapi rasanya saya tidak pantas
Perawat : mengapa nenek bisa merasakan tidak pantas untuk berbaur?
Pasien : saya takut mereka tidak membolehkan saya ikut berbincang-
bincang bareng sus
Perawat : apa sebelumnya nenek sudah pernah mencoba untuk
bergabung dengan mereka?
Pasien : belum sus
Perawat : cobalah berbaur terlebih dahulu nek, nenek jangan
berfrikiran yang macam-macam dulu sebelum mencoba, kita
tidak boleh berfikiran negative terhadap seseoranng nek, kita
bebas mau berbaur sama siapa saja.
Pasien : baik kalau begitu sus, akan saya coba untuk berbaur
Perawat : nah begitu dong nek, tidak hanya itu nek, nenek bisa
menyelesaikan masalah dengan membuat buku harian nenek
bisa menulis setiap masalah nenek dibuku harian agar fikiram
nenek tidak terbebani dengan masalah tersebut.
Pasien : saya harus membuat buku harian sus ?
Perawat : iya nek supaya bapak dapat menyelesaikan masalah
Pasien : baik sus saya akan mencoba membuat buku harian
Perawat : bagus nek, besok nenek bisa mencurahkan semua di buku
harian tersebut
Pasien : iya sus
Perawat : baik nenek, besok saya akan kembali lagi untuk berbincang
bincang sama nenek lagi
Pasien : baik sus
Perawat : besok ditempat ini lagi ya nek besuk jam 13.00 saya akan
kesini lagi. Terima kasih atas waktunya ya nek. Selamat pagi
Pasien : sama-sama sus selamat pagi.

Sesi 4 : Mengajarkan klien untuk mengevaluasi pikiran-pikiran yang positif.


1. Tujuan
a. Meningkatkan komunikasi perawat dengan pasien
b. Pasien dapat menuliskan pikiran positif pada perawat
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara
terapeutik.
b. Tempat duduk, alat tulis dan kertas
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada pasien
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
b) Menanyakan apa telah mencoba metode 3 kolom dalam
menyelesaikan masalah
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu meningkatkan kemampuan
memberi respon positif terhadap pikiran
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan
terapis berhadapan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Anjurkan pasien untuk menuliskan pikiran otomatisnya
2) Dorong pasien untuk mengomentari tulisannya
3) Anjurkan pasien untuk melakukannya
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk menuliskan setiap apa yang
dipikirkannya dan mengomentari isi tulisannya.
b) Memasukkan kegiatan pada jadwal kegiatan harian
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Ekspresi pasien pada saat terapi
2. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan
6. Percakapan
Perawat : Selamat malam nek
Pasien : Selamat malam sus
Perawat : Bagaimana kegiatan hari ini nek? Cukup menyenangkan
tidak?
Pasien : iya sus hari ini sedikit menyenangkan tapi melelahkan
sus?
Perawat : iya ibu harus tetap semangat ya nek. Ohh iya nek saya
lihat tadi waktu kegiatan nenek banyak menyendiri dan
tidak membaur dengan teman-teman yang lain. Kenapa ya
nek?
Pasien : bukan nya tidak mau membaur dengan teman-teman yang
lain sus. Saya hanya ingin menyendiri agar lebih tenang.
Karna saya tidak mudah buat membaur atau percaya
dengan orang yang baru saya kenal sus?
Perawat : ohh begitu. Apa yang membuat nenek tidak percaya
dengan orang lain. Apakah nenek sebelum nya mempunyai
masalah yang kurang baik dengan teman nenek maupun
dengan orang yang baru kenal?
Pasien\ : iya sus saya dulu pernah mempunyai teman yang sudah
saya percaya namun kepercayaan itu di manfaatkan oleh
nya sehingga saya tidak mau percaya lagi dengan orang lain
atau dengan orang yang baru saya kenal?
Perawat : kalo boleh saya tau apa permasalahan nenek dengan
teman nenek sehingga nenek berfikir bahwa semua orang
sama dengan teman nenek dulu?
Pasien : mungkin saya belum bisa cerita sekarang sus. Saya mau
menceritakan unek-unek saya besok pagi aja sus. Saya
merasa lelah,
Perawat : baik nek tidak apa-apa Cuma saya hanya ingin memberi
tahu bahwa tidak semua orang seperti itu. Nenek harus
belajar berfikir positif. silahkan nenek istirahat saja. Bisa
dilanjutkan besok jika nenek sudah fit dan merasa lebih
nyaman untuk menceritakan unek-unek nenek. Semoga
malam ini ibu bisa istirahat cukup. Terima kasih nek atas
waktunya. Selamat malam
Pasien : iya sus sama-sama.

Sesi 5 : Penyelesaian masalah agar tidak terjadi gangguan kepribadian


1. Tujuan
a. Meningkatkan komunikasi perawat dengan pasien
b. Pasien mampu menyelesaikan masalah mengenai gangguan kepribadian
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah pasien
dengan berkomunikasi secara terapeutik.
b. Tempat duduk
4. Metode
a. Diskusi dan tanya jawab
b. sharing
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak waktu dengan pasien
2) Mempersiapkan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada pasien
2) Evaluasi/Validasi
a) Perawat menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apa telah dilakukan untuk menyelesaikan
masalahnya gangguan kepribadian
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu pasiem tidak mengalami
gangguan kepribadian lagi
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 30 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Tanyakan masalah baru dan respon penyelesaiannya
2) Tanyakan kemampuan pasien untuk menanggapi pikiran negatif
3) Beri penguatan positif
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien untuk menanggapi pikiran negatif
b) Memasukkan kegiatan pada jadwal kegiatan harian
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Ekspresi pasien pada saat terapi
2. Evaluasi yang dilakukan pasien terhadap pencapaian tujuan
terapi
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan
2. Dokumentasikan rencana klien sesuai dengan yang telah
dirumuskan.

6. Percakapan
Gangguan kepribadian skizoid adalah sifat dingin, tidak bergeming saat
dikritik atau dipuji, dan tidak tertarik menjalin hubungan dengan siapa
pun, bahkan dengan lawan jenis.
Perawat : Selamat pagi nek
Pasien : Selamat pagi sus
Perawat : Bagaimana tidurnya tadi malam nek?
Pasien : Iya nyenyak, sus…
Perawat : Wah iya nenek keihatan segar pagi ini. Sesuai dengan
janji kita kemarin yang akan membicarakan unek-unek
yang nenek rasakan. Apakah nenek bersedia berbagi cerita
dengan saya?
Pasien : Iya saya mau sus..
Perawat : Semenjak nenek disini saya perhatikan nenek tidak pernah
ngobrol atau berteman dengan teman yang lain. Apakah
nenek ada masalah?
Pasien : Saya males aja sus mau ngobrol dengan mereka lebih baik
saya nonton tv.
Perawat : Itu tidak baik jika nenek bersikap seperti itu. Kita
makhluk sosial nek dan harus berinteraksi dengan yang
lain, harus hidup berdampingan dan saling tolong
menolong. Sebaiknya mulai sekarang nenek berkenalan
dengan teman-teman yang lain ya.
Pasien : Iya sus tapi nanti saya ditemani.
Perawat : Baik nek. Nanti saya akan temani nenek berkenalan
dengan yang lain.

Sesi 6,7,8 : Manfaat tanggapan, ungkapkan hasil dan membuat buku harian
1. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan pasien mengungkapkan hasil
b. Pasien mampu menyelesaikan masalah
c. Pasien dapat membuat buku harian sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara
terapeutik.
b. Tempat duduk, alat tulis dan kertas
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada pasien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
b) Menanyakan apa sudah mencoba menanggapi pikiran negatif
otomatis
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi pada pasien yaitu agar pasien dapat
menyelesaikan masalahnya
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Diskusikan perasaan setelah menggunakan tahapan rasional
2) Beri umpan balik
3) Diskusikan manfaat tanggapan rasional
4) Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
5) Tanyakan hambatan yang dialami
6) Beri persepsi perawat
7) Diskusiakan cara mengatasi masalah
8) Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
9) Mengungkapkan hasil yang diperoleh
10) Membuat buku harian setiap timbul pikiran negative dan tanggapan
rasionalnya atau membaca catatan pikiran otomatis dan tanggapan
rasional yang telah dibuat saat timbul pikiran negative
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
kognitif.
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai dengan apa yang telah
dilakukan oleh pasien
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien selalu menggunakan pikiran rasional
dalam menyelesaikan masalah
b) Menganjurkan untuk menuliskan kegiatan yang dilakukan pasien
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Perawat melihat ekspresi pasien pada saat terapi dilakukan
sampai terapi selesai
2. Perawat melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan
terapi kognitif
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan
2. Dokumentasikan rencana klien sesuai dengan yang telah
dirumuskan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat siang nek
Pasien : selamat siang sus
Perawat : sesuai dengan kesepakatan kita tadi ya nek, nenek akan
berkenalan sama orang lain agar nenek bisa berinteraksi
dengan orang lain.
Pasien : iya sus saya akan berkenalan dengan orang lain.
Perawat : baik nek, nenek sudah mau berkenalan dengan orang lain.
Untuk menyelesaikan suatu masalah sebaiknya nenek di
bicarakan ke orang lain agar nenek tidak terbebani oleh
masalah tersebut. Masalah itu harus di selesaikan dan di
bicarankan jangan disimpan sendiri.
Pasien : iya sus saya mengerti saya akan menyelesaikan masalah
saya.
Perawat : tidak hanya itu nek, nenek bisa menyelesaikan masalah
dengan membuat buku harian nenek bisa menulis setiap
masalah nenek di buku harian agar fikiram nenek tidak
terbebani dengan masalah tersebut.
Pasien : saya harus membuat buku harian sus ?
Perawat : iya nenek agar ibu dapat menyelesaikan masalah nenek
Pasien : baik sus saya akan mencoba membuat buku harian
Perawat : bagus nek besok nenek bisa mencurahkan semua di buku
harian tersebut
Pasien : iya sus
Perawat : baik nenek besok saya akan kembali lagi untuk
berbincang bincang sama nenek lagi
Pasien : baik sus
Perawat : besok ditempat ini lagi ya nek besuk jam 13.00 saya akan
kesini lagi. Terima kasih atas waktunya ya nek. Selamat
siang
Pasien : sama sama sus selamat siang.

Sesi 9 : Support system


1. Tujuan
a. Meningkatkan komunikasi perawat dengan pasien
b. Pasien mendapat support system
c. Keluarga dapat menjadi support system bagi pasien
2. Setting
Pasien, keluarga dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman
3. Alat
Diri perawat dan kemampuan menggunakan diri secara terapeutik dengan
berkomunikasi secara terapeutik.
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada pasien dan keluarga
b. Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien dan keluarga pada saat ini
b) Menanyakan apa sudah dilakukan untuk mengatasi perasaannya

c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu meningkatkan kemampuan
bersosialisasi pasien
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
a) Jelaskan pada keluarga tentang terapi kognitif
b) Libatkan keluarga
c) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang telah dimiliki
pasien
d) Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan mendengarkan
masalah pasien
e) Beri reinforcement positif
e. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapi menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah setelah
menjalani terapi.
2. Terapis memberikan pujian yang sesuai
b) Tindak lanjut
1. Menganjurkan pada keluarga untuk dapat menerima dan
merawat pasien dirumah
2. Menganjurkan untuk melaksanakan jadwal kegiatan yang telah
dibuat bersama pasien
c) Kontrak akan datang
1. Membuat kesepakatan dengan keluarga untuk dapat menjadi
support system bagi pasien
2. Menyepakati waktu dan tempat
d) Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
a. Ekspresi pasien pada saat terapi
b. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
2. Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat pagi nek
Pasien : Selamat pagi juga sus
Perawat : Wah pagi ini nek terlihat tambah cantik dan segar sekali.
Pasien : Terimakasih sus (tersenyum)
Perawat\ : (tersenyum). Bagaimana jika kita hari ini mengobrol
dengan saya nek?
Pasien : iya sus
Perawat : Bagaimana perasaan nenek setelah bersosialisasi dengan
teman yg lain ?
Pasien : Saya senang bersosialisasi dengan yang lain sus.
Perawat : Iya nenek bagaimana perasaan ibu setelah bisa
mengungkapkan perasaan nenek ?
Pasien : Iya saya sangat senang dan lega bisa mengungkapkan
masalah yang selama ini saya pendam. Sekarang saya
merasa lebih tenang sus.
Perawat : Wah syukurlah kalau begitu nek. Sebaiknya mulai sekarng
jika ada masalah bicarakan baik-baik dan ungkapkan
jangan dipendam sendiri ya nek.
Pasien : Baik sus terimakasih selama ini sudah membantu saya.
Perawat : Iya nek (tersenyum). Kalau begitu saya kembali ke tempat
perawat jika ada yang dibutuhkan nenek bisa memencet
belnya. Selamat siang.
Pasien : Iya siang sus.

Anda mungkin juga menyukai