A. Pengertian
Terapi kognitif adalah terapi yang mempergunakan pendekatan terstruktur,
aktif, direktif, dan berjangka waktu singkat, untuk menghadapi berbagai
hambatan dalam kepribadian, misalnya, ansietas atau depresi. Terapi ini
didasarkan pada teori bahwa afek (keadaan emosi, perasaan) dan tindakan
seseorang, sebagian besar ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut
membentuk dunianya. Jadi bagaimana seseorang berpikir, menentukan
bagaimana perasaan dan reaksinya. Pikiran sesorang memberikan gambaran
tentang rangkaian kejadian di dalam kesadarannya. Gejala perilaku yang
berkelainan atau menyimpang, berhubungan erat dengan isi pikiran, misalnya
seseorang menderita ansietas karena mengantisipasi akan mengalami hal-hal
yang tidak enak pada dirinya. Dalam hal seperti ini, terapi kognitif
dipergunakan untuk mengidentifikasi, memperbaiki gejala perilaku yang tidak
sesuai, dan fungsi kognisi yang terhambat, yang mendasari aspek kognitifnya
yang ada. Terapis dengan pendekatan kognitif mengajarkan pasien agar
berpikir lebih realistik dan sesuai sehingga dengan demikian akan
menghilangkan atau mengurani gejala yang berkelainan, (Gunarsa, 2007).
Individu dikatakan mengalami gangguan kepribadian apabila ciri
kepribadiannya menampakkan pola perilaku lama (biasanya sejak masa
kanak-kanak). Pola tersebut muncul pada setiap situasi serta mengganggu
fungsi kehidupannya sehari-hari misalnya dalam relasi sosial dan pekerjaan.
Dibandingkan dengan individu yang mengalami gangguan kecemasan,
depresi, dan obsesif-komplusif, individu dengan gangguan kepribadian lebih
tidak menyadari masalah mereka. Biasanya mereka menolak untuk
mendapatkan pertolongan dari terapis dan menolak atau menyangkal bahwa
dirinya memiliki suatu masalah, (Widury, 2007).
Dapus :
Pasien : mbak Bila ya, nama saya Ibu Poniyem dan senang
dipanggil Nenek Iyem
Perawat : berpikiran aneh? apa nenek sudah yakin kalau nenek slalu
berpikiran aneh pada orang?
Pasien : saya tinggal sama anak, menantu dan cucu saya mbak
Perawat :lalu apa yang dilakukan nenek dan nenek terkait kondisi
saat ini?
Pasien : saya cuma didiemin sama anak saya mbak. Saya hanya
ingin pulang dan bertemu dengan anak-anak saya mbak.
Perawat : kalau begitu kami permisi dulu ya nek, selamat pagi nenek
Perawat : iya nek, ternyata nenek masih ingat dengan nama saya
(senyum). Bagaimana kondisi nenek saat ini?
Pasien : iya sus, kondisinya ya masih sperti ini masih tidak enak
perasaannya dan sikap anak saya.
Pasien : Iya sus, saya selalu berdoa dan menunggu anak saya tapi
tidak pernah datang
Perawat : kalau begitu nenek harus selalu berdoa dan tidak boleh
berpikiran seperti tadi lagi biar cepat dipertemukan dengan
anaknya
6. Percakapan
Gangguan kepribadian skizoid adalah sifat dingin, tidak bergeming saat
dikritik atau dipuji, dan tidak tertarik menjalin hubungan dengan siapa
pun, bahkan dengan lawan jenis.
Perawat : Selamat pagi nek
Pasien : Selamat pagi sus
Perawat : Bagaimana tidurnya tadi malam nek?
Pasien : Iya nyenyak, sus…
Perawat : Wah iya nenek keihatan segar pagi ini. Sesuai dengan
janji kita kemarin yang akan membicarakan unek-unek
yang nenek rasakan. Apakah nenek bersedia berbagi cerita
dengan saya?
Pasien : Iya saya mau sus..
Perawat : Semenjak nenek disini saya perhatikan nenek tidak pernah
ngobrol atau berteman dengan teman yang lain. Apakah
nenek ada masalah?
Pasien : Saya males aja sus mau ngobrol dengan mereka lebih baik
saya nonton tv.
Perawat : Itu tidak baik jika nenek bersikap seperti itu. Kita
makhluk sosial nek dan harus berinteraksi dengan yang
lain, harus hidup berdampingan dan saling tolong
menolong. Sebaiknya mulai sekarang nenek berkenalan
dengan teman-teman yang lain ya.
Pasien : Iya sus tapi nanti saya ditemani.
Perawat : Baik nek. Nanti saya akan temani nenek berkenalan
dengan yang lain.
Sesi 6,7,8 : Manfaat tanggapan, ungkapkan hasil dan membuat buku harian
1. Tujuan
a. Meningkatkan kemampuan pasien mengungkapkan hasil
b. Pasien mampu menyelesaikan masalah
c. Pasien dapat membuat buku harian sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan
2. Setting
Pasien dan terapis dalam suatu ruangan yang tenang dan nyaman.
3. Alat
a. Diri perawat dan kemampuan untuk dapat berkomunikasi secara
terapeutik.
b. Tempat duduk, alat tulis dan kertas
4. Metode
Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan pasien
2) Mempersiapkan alat dan tempat yang kondusif
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada pasien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien pada saat ini
b) Menanyakan apa sudah mencoba menanggapi pikiran negatif
otomatis
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi pada pasien yaitu agar pasien dapat
menyelesaikan masalahnya
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Diskusikan perasaan setelah menggunakan tahapan rasional
2) Beri umpan balik
3) Diskusikan manfaat tanggapan rasional
4) Tanyakan apakah dapat menyelesaikan masalah
5) Tanyakan hambatan yang dialami
6) Beri persepsi perawat
7) Diskusiakan cara mengatasi masalah
8) Anjurkan untuk mengatasi sesuai kemampuan
9) Mengungkapkan hasil yang diperoleh
10) Membuat buku harian setiap timbul pikiran negative dan tanggapan
rasionalnya atau membaca catatan pikiran otomatis dan tanggapan
rasional yang telah dibuat saat timbul pikiran negative
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapi menanyakan perasaan klien setelah menjalani terapi
kognitif.
b) Terapis memberikan pujian yang sesuai dengan apa yang telah
dilakukan oleh pasien
2) Tindak lanjut
a) Menganjurkan pada pasien selalu menggunakan pikiran rasional
dalam menyelesaikan masalah
b) Menganjurkan untuk menuliskan kegiatan yang dilakukan pasien
3) Kontrak akan datang
a) Menyepakati topik yang akan datang
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
1. Perawat melihat ekspresi pasien pada saat terapi dilakukan
sampai terapi selesai
2. Perawat melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan
terapi kognitif
b) Dokumentasi
1. Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan
2. Dokumentasikan rencana klien sesuai dengan yang telah
dirumuskan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat siang nek
Pasien : selamat siang sus
Perawat : sesuai dengan kesepakatan kita tadi ya nek, nenek akan
berkenalan sama orang lain agar nenek bisa berinteraksi
dengan orang lain.
Pasien : iya sus saya akan berkenalan dengan orang lain.
Perawat : baik nek, nenek sudah mau berkenalan dengan orang lain.
Untuk menyelesaikan suatu masalah sebaiknya nenek di
bicarakan ke orang lain agar nenek tidak terbebani oleh
masalah tersebut. Masalah itu harus di selesaikan dan di
bicarankan jangan disimpan sendiri.
Pasien : iya sus saya mengerti saya akan menyelesaikan masalah
saya.
Perawat : tidak hanya itu nek, nenek bisa menyelesaikan masalah
dengan membuat buku harian nenek bisa menulis setiap
masalah nenek di buku harian agar fikiram nenek tidak
terbebani dengan masalah tersebut.
Pasien : saya harus membuat buku harian sus ?
Perawat : iya nenek agar ibu dapat menyelesaikan masalah nenek
Pasien : baik sus saya akan mencoba membuat buku harian
Perawat : bagus nek besok nenek bisa mencurahkan semua di buku
harian tersebut
Pasien : iya sus
Perawat : baik nenek besok saya akan kembali lagi untuk
berbincang bincang sama nenek lagi
Pasien : baik sus
Perawat : besok ditempat ini lagi ya nek besuk jam 13.00 saya akan
kesini lagi. Terima kasih atas waktunya ya nek. Selamat
siang
Pasien : sama sama sus selamat siang.
c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan terapi, yaitu meningkatkan kemampuan
bersosialisasi pasien
b) Menjelaskan lama kegiatan yaitu 45 menit
c) Menjelaskan peraturan terapi yaitu : pasien duduk dengan terapis
berhadapan dari awal sampai selesai
d. Tahap kerja
a) Jelaskan pada keluarga tentang terapi kognitif
b) Libatkan keluarga
c) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang telah dimiliki
pasien
d) Anjurkan keluarga untuk siap mendengarkan dan mendengarkan
masalah pasien
e) Beri reinforcement positif
e. Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Terapi menanyakan perasaan klien dan keluarga setelah setelah
menjalani terapi.
2. Terapis memberikan pujian yang sesuai
b) Tindak lanjut
1. Menganjurkan pada keluarga untuk dapat menerima dan
merawat pasien dirumah
2. Menganjurkan untuk melaksanakan jadwal kegiatan yang telah
dibuat bersama pasien
c) Kontrak akan datang
1. Membuat kesepakatan dengan keluarga untuk dapat menjadi
support system bagi pasien
2. Menyepakati waktu dan tempat
d) Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
a. Ekspresi pasien pada saat terapi
b. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan terapi
2. Dokumentasi
Terapis mendokumentasikan pencapaian hasil terapi yang
dilakukan.
6. Percakapan
Perawat : Selamat pagi nek
Pasien : Selamat pagi juga sus
Perawat : Wah pagi ini nek terlihat tambah cantik dan segar sekali.
Pasien : Terimakasih sus (tersenyum)
Perawat\ : (tersenyum). Bagaimana jika kita hari ini mengobrol
dengan saya nek?
Pasien : iya sus
Perawat : Bagaimana perasaan nenek setelah bersosialisasi dengan
teman yg lain ?
Pasien : Saya senang bersosialisasi dengan yang lain sus.
Perawat : Iya nenek bagaimana perasaan ibu setelah bisa
mengungkapkan perasaan nenek ?
Pasien : Iya saya sangat senang dan lega bisa mengungkapkan
masalah yang selama ini saya pendam. Sekarang saya
merasa lebih tenang sus.
Perawat : Wah syukurlah kalau begitu nek. Sebaiknya mulai sekarng
jika ada masalah bicarakan baik-baik dan ungkapkan
jangan dipendam sendiri ya nek.
Pasien : Baik sus terimakasih selama ini sudah membantu saya.
Perawat : Iya nek (tersenyum). Kalau begitu saya kembali ke tempat
perawat jika ada yang dibutuhkan nenek bisa memencet
belnya. Selamat siang.
Pasien : Iya siang sus.