0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan23 halaman
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pasien Ny. R dengan masalah halusinasi penglihatan dan pendengaran di rumah sakit jiwa meliputi orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membina hubungan saling percaya dan menanyakan permasalahan pasien."
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pasien Ny. R dengan masalah halusinasi penglihatan dan pendengaran di rumah sakit jiwa meliputi orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membina hubungan saling percaya dan menanyakan permasalahan pasien."
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan pasien Ny. R dengan masalah halusinasi penglihatan dan pendengaran di rumah sakit jiwa meliputi orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membina hubungan saling percaya dan menanyakan permasalahan pasien."
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN NY.
R DENGAN MASALAH KEPERWATAN HALUSINASI PENGLIHATAN
DAN PENDENGARAN DI RUANG TENANG WANITA
RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM
Stase Keperawatan Jiwa
Nama Mahasiswa : Dewi Sinta
NIM : 113063J121007
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN TAHUN AKADEMIK
2021/2022 LEMBAR PERSETUJUAN
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pasien Ny. R Dengan Masalah
Keperwatan Halusinasi Penglihatan Dan Pendengaran Di Ruang Tenang Wanita Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum telah diperiksa dan disetujui untuk dikumpulkan pada tanggal Mei 2022
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI I. Orientasi a. Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien, memperkenalkan nama dan panggilan terapis Menanyakan nama klien: Selamat pagi bu, (berjabat tangan) Perkenalkan nama saya dewi, bisa di panggil ibu dewi. Saya mahasiswa dari STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang praktik disini selama kurang lebih 1 bulan. Boleh perkenalkan nama ibu? Panggilan ibu, siapa? b. Evaluasi/Validasi 1. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ada keluhan bu, tidurnya enak kah bu? Sudah makan dan minum obat bu? Baik bu, bagus ya bu jika sudah. Jika begitu terima kasih ya bu waktunya sudah mau kenalan, baik bu, tujuan ibu disini ingin mengajak ibu R untuk mengobrol-ngobrol lagi. Bersediakah ibu? “Maaf sebelumnya ibu bisa menyebutkan ulang nama saya?” c. Kontrak 1. Tindakan dan tujuan Menjelaskan tujuan kegiatan dan mengidentifikasi halusinasi, serta satu cara mengontrol halusinasi: menghardik. Baik ibu R, disini saya akan mengajarkan ibu untuk menghardik halusinasi ibu yaitu dengan 4 cara yang pertama dengan menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan harian untuk menghardik halusinasi ibu. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita bertemu lagi ya. Baiklah kalau kita ngobrol 10 sampai 15 menit 2. Waktu : lama kegiatan 15 menit 3. Tempat : di ruangan tenang wanita II. Kerja a. Pengkajian Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Baiklah sekarang coba ibu ceritakan apakah ibu melihat bayangan atau bisikan? Lalu apa yang dilihat pada bayangan tersebut? Apakah terus menerus melihat bayangan atau sewaktu-waktu saja (kadang-kadang)? Kapan yang paling sering ibu lihat bayangan orang itu? Berapa kali dalam sehari bayangan orang itu muncul?.. Dan keadaan apa melihat bayangan itu bu, apakah pada siang hari, malam hari, atau sore hari bu? Apakah pada waktu sendiri? Apa saja yang ibu rasakan pada saat melihat bayangan tersebut?” apa yang ibu lakukan jika ketika melihat bayangan itu? Apakah dengan cara itu bayangan hilang bu?.. b. Diagnosis Berikan pujian setiap klien selesai bercerita, terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. Baik ibu, terima kasih. Bagus sekali ya bu, bagaimana jika kita belajar sama-sama untuk mengontrol dan mencegah bayangan itu muncul?... saya ada beberapa cara untuk mencegah bayangan itu muncul. Pertama dengan cara menghardik bayangan tersebut. c. Tindakan 1. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi Cara menghardik bayangan itu muncul langsung tutup mata dan bilang” pergi, pergi kamu bayangan palsu tidak nyata”. Kata-kata itu diulang sampai tidak melihat bayangan itu lagi, dan jika itu suara atau bisikan cara menghardiknya tutup telinga dan katakan “pergi, pergi kamu suara, jangan ganggu aku lagi”. Dan ulangi kata-kata tersebut hingga suara atau bisikan itu menghilang. Dan jika bayangan dan suara itu datang bersamaan maka, ibu tutup mata, tutup telinga dan katakana pergi-pergi kamu bayangan dan suara palsu, kamu tidak nyata. Dan ulangi kata-kata itu hingga suara dan bayangan tersebut menghilang. Coba sekarang ibu peragakan! 2. Terapis meminta klien memperagakan cara menghardik halusinasi Coba ibu sebutkan lagi cara mencegah dan mengontrol jika melihat bayangan dan suara itu muncul lagi? Setelah itu ibu peragakan kembali caranya! 3. Terapis memberikan pujian dan memberikan tepuk tangan setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi Iyaa bagus ibu, benar sudah bisa melakukannya dengan baik. III. Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif 1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.. iya sudah benar yang ibu lakukan tadi, waah hebat bu, berhasil bu. b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien Kita masukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan ibu ya. Jadi, bila melihat bayangan itu muncul ibu bisa lakukan dengan cara menghardik (sesuai jadwal 3x/hari) c. Rencana tindak lanjut perawat Kontrak yang akan datang 1. Topik : terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk memgulang kembali SP 1 mengontrol halusinasi dengan memghardik kembali 2. Waktu : lama kegiatan 15 menit 3. Tempat : di ruang tenang wanita Iya sudah benar yang ibu lakukan, tapi ada tiga cara lagi yaitu dengan cara minum obat,bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan harian bu, untuk latihan cara yang kedua cara teratur minum obat untuk mencegah suara itu muncul? Bagaimana bu, apakah ibu bersedia bu? Baik, bu. Terima kasih atas waktunya. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI I. Orientasi a. Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien, memperkenalkan nama dan panggilan terapis Menanyakan nama klien: Selamat pagi bu, (berjabat tangan) Perkenalkan nama saya dewi, bisa di panggil ibu dewi. Saya mahasiswa dari STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang praktik disini selama kurang lebih 1 bulan. Boleh perkenalkan nama ibu? Panggilan ibu, siapa? b. Evaluasi/Validasi 1. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ada keluhan bu, tidurnya enak kah bu? Sudah makan dan minum obat bu? Baik bu, bagus ya bu jika sudah. Jika begitu terima kasih ya bu waktunya sudah mau kenalan, baik bu, tujuan ibu disini ingin mengajak ibu R untuk mengobrol-ngobrol. Bersediakah ibu? “Maaf sebelumnya ibu bisa menyebutkan ulang nama saya?” c. Kontrak 1. Tindakan dan tujuan Menjelaskan tujuan kegiatan dan mengidentifikasi halusinasi, serta satu cara mengontrol halusinasi: menghardik. Baik ibu R, disini saya akan mengajarkan ibu untuk menghardik halusinasi ibu yaitu dengan 4 cara yang pertama dengan menghardik, obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan harian untuk menghardik halusinasi ibu. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita bertemu lagi ya. Baiklah kalau kita ngobrol 10 sampai 15 menit 2. Waktu : lama kegiatan 15 menit 3. Tempat : di ruangan tenang wanita II. Kerja a. Pengkajian Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Baiklah sekarang coba ibu ceritakan apakah ibu melihat bayangan atau bisikan? Lalu apa yang dilihat pada bayangan tersebut? Apakah terus menerus melihat bayangan atau sewaktu-waktu saja (kadang-kadang)? Kapan yang paling sering ibu lihat bayangan orang itu? Berapa kali dalam sehari bayangan orang itu muncul?.. Dan keadaan apa melihat bayangan itu bu, apakah pada siang hari, malam hari, atau sore hari bu? Apakah pada waktu sendiri? Apa saja yang ibu rasakan pada saat melihat bayangan tersebut?” apa yang ibu lakukan jika ketika melihat bayangan itu? Apakah dengan cara itu bayangan hilang bu?.. b. Diagnosis Berikan pujian setiap klien selesai bercerita, terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. Baik ibu, terima kasih. Bagus sekali ya bu, bagaimana jika kita belajar sama-sama untuk mengontrol dan mencegah bayangan itu muncul?... saya ada beberapa cara untuk mencegah bayangan itu muncul. Pertama dengan cara menghardik bayangan tersebut. c. Tindakan 1. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi Cara menghardik bayangan itu muncul langsung tutup mata dan bilang” pergi, pergi kamu bayangan palsu tidak nyata”. Kata-kata itu diulang sampai tidak melihat bayangan itu lagi, dan jika itu suara atau bisikan cara menghardiknya tutup telinga dan katakan “pergi, pergi kamu suara, jangan ganggu aku lagi”. Dan ulangi kata-kata tersebut hingga suara atau bisikan itu menghilang. Dan jika bayangan dan suara itu datang bersamaan maka, ibu tutup mata, tutup telinga dan katakana pergi-pergi kamu bayangan dan suara palsu, kamu tidak nyata. Dan ulangi kata-kata itu hingga suara dan bayangan tersebut menghilang. Coba sekarang ibu peragakan! 2. Terapis meminta klien memperagakan cara menghardik halusinasi Coba ibu sebutkan lagi cara mencegah dan mengontrol jika melihat bayangan dan suara itu muncul lagi? Setelah itu ibu peragakan kembali caranya! 3. Terapis memberikan pujian dan memberikan tepuk tangan setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi Iyaa bagus ibu, benar sudah bisa melakukannya dengan baik. III. Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif 1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.. iya sudah benar yang ibu lakukan tadi, waah hebat bu, berhasil bu. b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien Kita masukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan ibu ya. Jadi, bila melihat bayangan itu muncul ibu bisa lakukan dengan cara menghardik (sesuai jadwal 3x/hari) c. Rencana tindak lanjut perawat Kontrak yang akan datang 1. Topik : terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk mengevalusi SP 1 dengan cara menghardik 2. Waktu : lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : di ruang tenang wanita Ibu, disini saya ingin janjian dengan ibu, besok kita bertemu disini lagi ya bu untuk belajar menghardik lagi. Jika ibu sudah bisa menghardik, kita akan belajar mengontrol halusinasi ibu dengan cara minum obat, untuk latihan cara yang kedua cara teratur minum obat untuk mencegah suara dan bayangan itu muncul? Bagaimana bu, apakah ibu bersedia bu? Baik, bu. Terima kasih atas waktunya. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI II Orientasi a. Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien, memperkenalkan nama dan panggilan terapis Menanyakan nama klien: Selamat pagi bu, (berjabat tangan) Perkenalkan nama saya dewi, bisa di panggil ibu dewi. Saya mahasiswa dari STIKES Suaka Insan Banjarmasin yang praktik disini selama kurang lebih 1 bulan. Boleh perkenalkan nama ibu? Panggilan ibu, siapa? b. Evaluasi/Validasi 2. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ada keluhan bu, tidurnya enak kah bu? Sudah makan dan minum obat bu? Baik bu, bagus ya bu jika sudah. Jika begitu terima kasih ya bu waktunya sudah mau kenalan, baik bu, tujuan ibu disini ingin mengajak ibu R untuk mengobrol-ngobrol. Bersediakah ibu? “Maaf sebelumnya ibu bisa menyebutkan ulang nama saya?” c. Kontrak 1. Tindakan dan tujuan Menjelaskan tujuan kegiatan dan mengidentifikasi halusinasi, serta satu cara mengontrol halusinasi: menghardik. Baik ibu R, disini saya akan mengajarkan ibu untuk menghardik halusinasi ibu yaitu dengan 4 cara yang pertama dengan menghardik, obat, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan harian untuk menghardik halusinasi ibu. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita bertemu lagi ya. Baiklah kalau kita ngobrol 10 sampai 15 menit 2. Waktu : lama kegiatan 15 menit 3. Tempat : di ruangan tenang wanita III Kerja a. Pengkajian Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Baiklah sekarang coba ibu ceritakan apakah ibu melihat bayangan atau bisikan? Lalu apa yang dilihat pada bayangan tersebut? Apakah terus menerus melihat bayangan atau sewaktu-waktu saja (kadang-kadang)? Kapan yang paling sering ibu lihat bayangan orang itu? Berapa kali dalam sehari bayangan orang itu muncul?.. Dan keadaan apa melihat bayangan itu bu, apakah pada siang hari, malam hari, atau sore hari bu? Apakah pada waktu sendiri? Apa saja yang ibu rasakan pada saat melihat bayangan tersebut?” apa yang ibu lakukan jika ketika melihat bayangan itu? Apakah dengan cara itu bayangan hilang bu?.. b. Diagnosis Berikan pujian setiap klien selesai bercerita, terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. Baik ibu, terima kasih. Bagus sekali ya bu, bagaimana jika kita belajar sama-sama untuk mengontrol dan mencegah bayangan itu muncul?... saya ada beberapa cara untuk mencegah bayangan itu muncul. Pertama dengan cara menghardik bayangan tersebut. c. Tindakan 1. Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi Cara menghardik bayangan itu muncul langsung tutup mata dan bilang” pergi, pergi kamu bayangan palsu tidak nyata”. Kata-kata itu diulang sampai tidak melihat bayangan itu lagi, dan jika itu suara atau bisikan cara menghardiknya tutup telinga dan katakan “pergi, pergi kamu suara, jangan ganggu aku lagi”. Dan ulangi kata-kata tersebut hingga suara atau bisikan itu menghilang. Dan jika bayangan dan suara itu datang bersamaan maka, ibu tutup mata, tutup telinga dan katakana pergi-pergi kamu bayangan dan suara palsu, kamu tidak nyata. Dan ulangi kata-kata itu hingga suara dan bayangan tersebut menghilang. Coba sekarang ibu peragakan! 2. Terapis meminta klien memperagakan cara menghardik halusinasi Coba ibu sebutkan lagi cara mencegah dan mengontrol jika melihat bayangan dan suara itu muncul lagi? Setelah itu ibu peragakan kembali caranya! 3. Terapis memberikan pujian dan memberikan tepuk tangan setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi Iyaa bagus ibu, benar sudah bisa melakukannya dengan baik. IIII Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif 1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.. iya sudah benar yang ibu lakukan tadi, waah hebat bu, berhasil bu. b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien Kita masukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan ibu ya. Jadi, bila melihat bayangan itu muncul ibu bisa lakukan dengan cara menghardik (sesuai jadwal 3x/hari) c. Rencana tindak lanjut perawat Kontrak yang akan datang 1. Topik : terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk SP selanjutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan obat 2. Waktu : lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : di ruang tenang wanita Ibu, disini saya ingin janjian dengan ibu, besok kita bertemu disini lagi ya bu untuk belajar mengontrol halusinasi dengan minum obat. untuk mencegah suara dan bayangan itu muncul? Bagaimana bu, apakah ibu bersedia bu? Baik, bu. Terima kasih atas waktunya. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI I. Orientasi a. Salam Terapeutik Salam dari terapis kepada klien, Selamat pagi bu, kita ketemu lagi hari ini ya bu. b. Evaluasi/Validasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien saat ini 2. Terapis menanyakan pengalaman halusinasi setelah menggunakan cara menghardik yang telah dipelajari. “Bagaimana perasaan ibu hari ini?” kemarin kita belajar menghardik ya pak, bisa tolong ibu ulangi lagi cara menghardiknya bu? c. Kontrak 1. Topik: Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat. 2. Waktu : lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : ruang tenang wanita Sesuai janji waktu kita kemarin kita ketemu lagi hari ini ya untuk belajar patuh minum obat ya bu.. II. Kerja 1. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat yaitu untuk mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang dan memperlambat kambuh 2. Menjelaskan lima benar minum obat, yaitu benar obat,benar waktu minum obat, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat, benar dosis obat 3. Berikan pujian pada klien jika benar 4. Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat 5. Menjelaskan keuntungan patuh minum obat, yaitu salah satu cara mencegah halusinasi atau kekambuhan 6. Memberi pujian klien jika benar Baik bu, selanjutnya kita belajar cara patuh minum obat ya bu. Ibu minum obat berapa kali sehari bu? Macamnya ada berapa dan warnanya apa saja? “iya bu, bagus ya kalau boleh tahu perasaan ibu setelah minum obat gimana bu? Dampaknya baik atau buruk? III.Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif 1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien Jadi ibu sudah paham ya bu, patuh minum obat tadi, apa saja yang perlu diingat, bisa diulangi bu? b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk SP selanjutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap 2. Memasukkan kegiatan patuh minum obat dalam jadwal kegiatan harian pasien Ibu untuk minum obat ini nanti masukan ke dalam jadwal kegiatan harian ibu ya, jadi selalu ingat dan tidak boleh putus minum obatnya. c. Rencana tindak lanjut perawat/kontrak yang akan datang 1. Topik : terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk SP selanjutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap 2. Waktu : lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : di ruang tenang wanita Iya sudah benar yang ibu lakukan, tapi ada 2 cara lagi yaitu dengan cara bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan harian bu, untuk latihan cara yang ketiga cara bercakap-cakap untuk mencegah dan mengalihkan bayangan atau suara itu muncul? Bagaimana bu, apakah ibu bersedia bu? Baik, bu. Terima kasih atas waktunya. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI I Orientasi a. Salam Terapeutik 1. Salam dari terapis kepada klien “Selamat pagi bu?” Bagaimana kabarnya hari ini,masih ingat kan dengan saya bu? Kita hari ini ketemu lagi ya bu. b. Evaluasi/Validasi 1. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang cara patuh minum obat. Apakah bisa ibu jelaskan kembali kepada say acara mengontrol halusinasi yang pertama dan kedua? 2. Kontrak: Topik: “sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang- bincang di ruang ini untuk mengontrol halusinasi ibu yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain 3. Tempat : di ruangan tenang wanita II Kerja a. Pengkajian “Jika ibu mendengar bisikan atau bayangan lagi yang membuat ibu kesal. Apa yang akan ibu lakukan pada saat itu? “Apakah yang telah saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?” b. Diagnosis Berikan pujian setiap klien selesai bercerita, terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik halusinasi saat halusinasi muncul. Baik ibu, terima kasih. Bagus sekali ya bu, bagaimana jika kita belajar sama-sama untuk mengontrol dan mencegah bayangan itu muncul?... saya ada beberapa cara untuk mencegah bayangan atau suara itu muncul. Cara yang ketiga bercakap-cakap adalah ibu pergi saja ke perawat atau teman ibu untuk bercerita. Perawat akan mengajak ibu mengobrol sehingga suara itu hilang dengan sendirinya. c. Terapis meminta klien memperagakan cara menghardik halusinasi Coba ibu sebutkan lagi cara mencegah dan mengontrol jika melihat bayangan dan suara itu muncul lagi? Setelah itu ibu peragakan kembali caranya! d. Terapis memberikan pujian dan memberikan tepuk tangan setiap Klien selesai memperagakan menghardik halusinasi. Iyaa bagus ibu, benar sudah bisa melakukannya dengan baik.
III. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien “Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang sekali ibu mau berbincang-bincang dengan saya. “Bagaimana perasaan ibu, setelah kita berbincang-bincang?” b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien Kita masukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan ibu ya. Jadi, bila melihat bayangan itu muncul ibu bisa lakukan dengan cara menghardik (sesuai jadwal 2x/hari) c. Rencana tindak lanjut perawat Kontrak yang akan datang 1. Topik : Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk SP selanjutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan cara keempat yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. 2. Waktu : Lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : Di ruang tenang wanita “Besok kita berbincang-bincang disini atau tempat lain?” “Terima kasih bu sudah berbincang-bincang dengan saya. Sampau ketemu besok pagi.” STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menyiapkan media edukasi 2. Identifikasi pasien dan identitasnya B. TAHAP INTERAKSI I. Orientasi a. Salam Terapeutik “Selamat pagi bu?” Bagaimana kabarnya hari ini,masih ingat kan dengan saya bu? Kita hari ini ketemu lagi ya bu. b. Evaluasi/Validasi “Ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah siap kita berbincang-bincang? Masih ingat dengan kesepakatan kita kemarin, apa itu? Apakah ibu masih mendengar suara-suara yang kita bicarakan kemarin c. Kontrak 1. Tindakan dan tujuan “Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang bisikan-bisikan dan bahayangan yang ibu lihat agar bisa dikendalikan dengan cara melakukan aktivitas/kegiatan harian”. 2. Waktu : lama kegiatan 15 menit 3. Tempat : di ruangan tenang wanita II. Kerja “Cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang cara pertama, kedua, dan ketiga. Cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu cara keempat dengan cara menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat. “Jika ibu mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan kegiatan seperti menyapu, mengepel, menyeprei atau membersihkan tempat tidur. III.Terminasi a. Evaluasi subjektif dan objektif 1. Terapis menanyakan perasaan klien 2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan klien Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara yang pertama untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.. iya sudah benar yang ibu lakukan tadi, waah hebat bu, berhasil bu. b. Rencana tindak lanjut klien 1. Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari jika halusinasi muncul 2. Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien Kita masukkan cara menghardik ke dalam jadwal kegiatan ibu ya. Jadi, bila melihat bayangan itu muncul ibu bisa lakukan dengan cara menghardik (sesuai jadwal 2x/hari) c. Rencana tindak lanjut perawat Kontrak yang akan datang 1. Topik : terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk SP selanjutnya yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan cara melatih kegiatan harian dan memvalidasi 2. Waktu : lama kegiatan 10 menit 3. Tempat : di ruang tenang wanita Baik ibu sudah cukup baik, besok kita akan bertemu lagi untuk memvalidasi bu. Bagaimana bu, apakah ibu bersedia bu? Baik, bu. Terima kasih atas waktunya.