Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISA SINTESA

Nama Mahasiswa ; Init Almahera


NIM ; 113063J121024
Tanggal : 07/02/2022
Ruang : IGD RS Suaka Insan Banjarmasin
1. Identitas Klien : Tn. A usia 68 Tahun
2. Diagnosa Medis : Efusi Pleura
3. Diagnosa Keperawatan : bersihan jalan nafas b/d
4. Tindakan keperawatan dan rasional:
Pada kasus ini Tindakan pemasangan alat EKG bertujuan untuk mengetahui irama dan
kondisi pada jantung pasien.
Prosedur Tindakan keperawatan
Tujuan:
a. Mengidentifikasi kondisi patologis jantung pasien terutama angina dan IMA
b. Mengetahui reaksi pemberian obat-obatan antiaritmia
c. Menentukan abnormalitas transisi impuls melalui konduksi otot
Prosedur kerja
A. Mengatur posisi pasien
1) Cuci tangan dan pakai sarung tangan
R: mengurangi transmisi pathogen selama tindakan infasif
2) Anjurkan kepada pasien untuk membuka pakaian pada daerah yang akan
dilakukan tindakan
R: khususnya bagian dada elektroda harus langsung menyentuh kulit
3) Atur posisi pasien
R: kenyamanan pasien yang diutamakan selama pemeriksaan
4) Hubungkan mesin EKG dengan stop kontak, jika mesin menggunakan baterai,
maka charger mungkin tidak perlu
R: hasil yang akan keluar dari alat EKG
5) Pilih daerah yang akan dipasang elektroda
R: mengetahui daerah letak jantung
6) Bersihkan daerah yang akan dipasang elektroda dengan alkohol dan berikan jeli
secara merata pada setiap derah pemasangan elektroda
R: apabila terdapat keringat alat akan kurang tepat mengidentifikasi irama
jantung, serta pemberian jeli agar alat dapat menyatu dengan kulit.
7) Pasang elektroda ekstremitas
a. ekstremitas kanan atas (merah)
b. ekstremitas kiri atas (kuning)
c. ekstremitas kanan bawah (hitam)
d. ekstremitas kiri bawah (hijau)
8) Pasang elektroda dada
a. V1 (Merah) pada sela iga/ ruang ICS ke-4 kanan dari strenum
b. V2 (Kuning) pada sela iga/ ruang ICS ke-4 kiri dari strenum
c. V3 (Hijau) pada pertengahan antara V2 dan V4
d. V4 (Cokelat) pada sela iga/ruang ICS ke-5 garis midclavikula
e. V5 (Hitam) sejajar V4 anterior aksilaris
f. V6 (Ungu) sejajar V4 midaksilaris
9) Lakukan perekaman dengan menekan tombol power dan tombol start
R: memulai perekaman
10) amati hasil perekaman, setelah itu perekaman mesin dimatikan dengan menekan
tombol stop dan tekan tombol power untuk mematikan mesin EKG
R: kertas hasil EKG keluar alat dimatikan, perekaman telah selesai dilaksanakan.
11) Lepaskan elektroda dan bersihkan kulit pasien
R: terdapat sisa jeli yang dioleskan, dibersihkan agar pasien tidak merasa risih
apabila kita tidak membersihkan.
12) lepas sarung tangan dan cuci tangan
R: terhindari dari transmisi pathogen setelah melakukan tindakan infasif
4. Analisa Tindakan Keperawatan:
Tindakan ini memerlukan ketelitian dan ketepatan dalam pemberi asuhan keperawatan
selama proses Tindakan ini. Tindakan ini akan mendapatkan hasil interprestasi rekaman
jantung yang salah apabila pada saat pemasangan elektroda yang diletakkan tersebut
salah.
5. Resiko yang dapat terjadi:
Resiko yang dapat terjadi dari Tindakan ini adalah diagnosa yang tidak tepat atau bahkan
salah. Maka dari itu selama pemeriksaan perlu ketepatan dalam memasangkan elektroda
ekstermitas maupun elektroda dada, serta dalam pengintruksian pasien dapat mematuhi
intruksi perawat pemeriksa.
6. Hasil yang didapat dan maknanya:
Gambaran EKG jelas, hasil sinus takikardi dengan ST elevasi pada lead II, optimalkan
intervensi, monitoring TTV.
7. Identifikasi Tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut. (mandiri dan kolaborasi):
- Pemasangan bedsite monitor
- Monitor tanda -tanda vital
8. Evaluasi Tindakan:
Dokumentasi tindakan sesuai prosedur SOP
ANALISA SINTESA

Nama Mahasiswa ; Init Almahera


NIM ; 112063J121024
Tanggal : 08/02/2022
Ruang : IGD RS Suaka Insan Banjarmasin
Initial klien : Ny. F
Diagnosa medis : melepas jahitan di bawah mata
No RM : 2021xxxx

1. Diagnosa keperawatan: Ansietas


Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons
otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu) ; perasaan
takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat
kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan
individu untuk bertindak menghadapi bencana
2. Tindakan yang dilakukan:
Teknik relaksasi nafas dalam
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Pengertian :
Relaksasi merupakan suatu tindakan untuk membebaskan mental maupun fisik dari
ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri
Tujuan :
a. Memberikan rasa nyaman dan rileks pada klien
b. Dapat mengurangi intensitas nyeri
c. Serta dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigen darah
Prinsip-prinsip Rasional
a. Cuci tangan a. Mencegah transmisi
b. Menyiapkan alat mikroorganisme
c. Memberikan salam terapeutik b. Mempermudah dalam
d. Menjaga privasi klien melakukan tindakan
e. Identifikasi keinginan pasien c. Membina hubungan saling
untuk berpartisipasi dalam percaya
melakukan teknik relaksasi d. Melindungi privasi klien
napas dalam e. Tujuan akan tercapai jika pasien
f. Dorong pasien untuk dapat berpartisipasi
mengambil posisi yang nyaman f. Posisi yang nyaman dapat
g. Praktikkan dan dorong pasien menambah rasa rileks
untuk melakukan teknik g. Memahami penjelasan dan
relaksasi dengan bernapas dilakukan dengan benar akan
dalam memberikan efek yang baik
h. Setelah klien merasakan h. Melatih klien untuk mengontrol
ketenangan, minta klien untuk nyeri secara mandiri
melakukan secara mandiri i. Membantu meredakan ansietas
i. Kolaborasi obat penenang jika j. Untuk mengetahui perasaan dan
terjadi kecemasan berlebihan respon klien
j. Evaluasi hasil kegiatan k. Agar hubungan dengan klien
k. Akhiri kegiatan dengan baik terjalin dengan baik
l. Catat waktu pelaksanaan l. Sebagai bukti telah melakukan
kegiatan m. Sebagai bukti telah melakukan
m. Catat respon klien n. Sebagai bukti telah melakukan
n. Paraf dan nama perawat jaga

4. Analisa Tindakan Keperawatan:


Terapi napas dalam ini akan memberikan rangsangan ke saraf simpatis yang menghasilkan
respon relaksasi sehingga efektif bisa mengurangi kecemasan, mengurangi nyeri
psikologis, dan menurunkan tekanan darah. Teknik relaksasi napas dalam juga
berhubungan dengan sensasi menyenangkan sehingga kecemasan yang dialami klien bisa
berkurang.
5. Resiko yang dapat terjadi:
Pasien kurang memahami penjelasan perawat menyebabkan ketidaksesuaian dalam
mempraktikkan teknik relaksasi napas dalam. Cara pencegahannya yaitu dengan
mengevaluasi bagaimana pasien mempraktikkan teknik relaksasi napas dalam
6. Hasil yang didapat dan maknanya :
Hasil yang didapat dari tindakan ini adalah ansietas berkurang dan klien merasakan perasaannya sudah
membaik yang maknanya pasien merasa lebih aman, nyaman dan tenang.
7. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Kaji TTV
b. Ajak pasien untuk berbagi pengalaman yang dirasakan
c. Kolaborasi dalam pemberian obat
8. Evaluasi Tindakan
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal
b. Rasa cemas pada pasien berkurang
c. Pasien tampak nyaman dan rileks
ANALISA SINTESA

Nama Mahasiswa ; Init Almahera


NIM ; 112063J121024
Tanggal : 08/02/2022
Ruang : IGD RS Suaka Insan Banjarmasin
1. Diagnosa keperawatan: Pola Nafas Tidak Efektif
Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
2. Tindakan yang dilakukan:
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional :
Pengertian :
Pemeriksaan tanda-tanda vital merupakan pemeriksaan dasar pada untuk
mendeteksi keadaan umum klien. Ada 4 komponen tanda vital yang harus
dipantau secara rutin yaitu tekanan darah, denyut nadi, laju pernapasan, dan

suhu tubuh.
4. Tujuan:
1. Untuk mengetahui keadaan umum klien
2. Untuk mengetahui berapa tekanan darah klien
3. Untuk menilai frekuensi denyut nadi klien
4. Untuk menilai frekuensi pernapasan klien
5. Untuk mengetahui suhu tubuh klien
Prinsip Rasional
a. Mempersiapkan a. Untuk mempermudah dalam
alat-alat pemeriksaan
b. Cuci tangan b. Mencegah transmisi
c. Salam terapeutik organisme
d. Jaga privasi c. Menjalinkan hubungan
klien saling
e. Atur posisi percaya
pasien untuk d. Terjaganya privasi klien
mengambil e. Posisi yang nyaman dapat
posisi yang menambah rasa rileks
nyaman f. Untuk mengetahui keadaan
f. Lakukan klien
tindakan secara g. Untuk mengetahui perasaan
bergantian dan respon klien
pengukuran
suhu,
pernapasan,
nadi, dan
tekanan
darah
g. Evaluasi hasil
kegiatan
h. Akhiri kegiatan
dengan baik

6. Analis Tindakan Keperawatan:


Dengan tindakan ini kita bisa mendapatkan hasil keadaan umum klien seperti
suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah klien.
7. Resiko yang dapat terjadi:
Pemasangan manset yang terlalu kencang dapat membuat klien tidak
nyaman dan tangan menjadi keram.
Dapat menyebabkan penularan infeksi/mikroorganisme
Hasil yang didapat dan maknanya :TD : 120/80 x/menit N : 80 x/menit R :
20x/menit T : 36,8oC Maknanya tanda-tanda vital klien dalam batas yang
normal
8. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah/ diagnose tersebut. (mandiri dan kolaborasi) :
a. Atur posisi klien senyaman mungkin
b. Kolaborasi dalam pemberian obat
9. Evaluasi tindakan
Tanda-tanda vital klien dalam batas normal Pasien tampak aman dan nyaman

Anda mungkin juga menyukai