7 CORE PROBLEM
DISUSUN OLEH :
113063J120110
BANJARMASIN
2021
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
RESIKO BUNUH DIRI
SP I :
- Identifikasi ; Perilaku bunuh diri (isyarat, ancaman, percobaan bunuh diri), benda-benda
berbahaya dan mengamankannya.
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda dari RBD
- Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri (Buat daftar aspek positif diri,
latihan berfikir aspek positif yang dimiliki).
SP II :
- Latihan cara mengendalikan diri dari dorongan bunuh diri (Buat daftar aspek positif
keluarga dan lingkungan).
Rasional : Diharapkan keluarga dan lingkungan sekitar dapat membantu dalam pencegahan
RBD tersebut.
SP III :
- Diskusikan harapan dan masa depan, cara mencapai harapan dan masa depan, latihan cara
mencapai masa depan secara bertahap.
Rasional : Agar pasien dapat memiliki sebuah harapan untuk kesembuhan dan tidak
terfokus pada masalah yang terjadi.
SP IV:
- Latihan tahap kedua cara mencapai masa depan.
Rasional : Agar pasien dapat melakukan bagaimana cara untuk mencapai sebuah harapan
yang sudah dirancang oleh pasien tersebut.
SP V :
- Evaluasi tahap kegiatan mencapai harapan dan masa depan
Rasional : Melihat apakah tahapan mencapai harapan yang diinginkan sudah terlaksanakan
atau belum.
- Latih kegiatan harian
Rasional : Dengan adanya kegiatan harian pusat pikiran pasien akan terhindar dari
keinginan untuk mengakhiri hidup.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
DEFISIT PERAWATAN DIRI
1. Fisik :
Rentang Respon Badan bau, pakaian kotor, rambut
dan kulit kotor, kuku panjang dan
kotor, gigi kotor disertai mulut yang
bau, penampilan tidak rapi.
Jenis Gangguan :
2. Psikologis :
Defisit Perawatan
Tanda Dan Gejala Malas, tidak ada inisiatif, menarik
Diri
diri, isolasi diri, merasa tidak
berdaya, rendah diri dan merasa
hina.
3. Sosial :
Pohon Masalah :
Interaksi kurang, kegiatan kurang,
Menurunnya Motovasi Diri (Effect) tidak mampu berperilaku sesuai
norma.
SP I :
1. Identifikasi masalah perawatan diri, berdandan, makan dan minum serta BAB/BAK.
2. Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
3. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
4. Latih cara menjaga kebersihan diri.
Rasional : Untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang perawatan diri yang baik serta
klien dapat menjaga kebersihan dirinya secara mandiri.
SP II :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan.
3. Latih cara berdandan setelah kebersihan diri.
Rasional : Untuk meingkatkan pengetahuan klien dalam berdandan diri setelah melakukan
kebersihan diri agar penampilan terlihat bersih dan rapi.
SP III :
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan, beri pujian.
2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum.
3. Latih cara makan dan minum yang baik.
Rasional : Untuk melatih klien mengenal serta menggunakan alat makan dan minum yang
baik dan benar.
SP IV:
1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, beri pujian.
2. Jelaskan cara eliminasi/toileting yang baik.
3. Latih eliminasi dan toileting yang baik.
4. Masukkan jadwal kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum
serta BAKdan BAB.
Rasional : Untuk melatih klien mengenal serta melakukan BAB/BAK yang baik dan benar.
SP V :
1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri : Kebersihan diri, berdandan, makan, minum,
BAB dan BAK, beri pujian.
2. Latih kegiatan harian.
3. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
4. Nilai apakah perawatan diri telah baik.
Rasional : Mengevaluasi klien dalam melakukan perawatan diri.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
HARGA DIRI RENDAH
SP I :
1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan aspek positif klien (Buat daftar kegiatan)
2. Bantu klien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (Pilih daftar kagiatan) : Buat
daftar kegiatan yang dapat dilakukan klien saat ini.
3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat dilakukan saat ini untuk dilatih.
4. Latih kegiatan yang dipilih (Alat dan cara melakukannya).
5. Masukkan dalam jadwal kegiatan untuk latihan dua kali perhari.
Rasional : Membantu memilih kegiatan yang dapat dilakukan dan dilatih akan meningkatkan
harga diri.
SP II :
1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan beri pujian.
2. Bantu klien memilih kegiatan kedua yang akan dilatih.
3. Latih kegiatan kedua ( Alat dan cara melakukannya).
Rasional : Membantu memilih dan melatih kegiatan yang dapat dilakukan merupakan upaya
untuk mengoptimalkan harga diri secara bertahap.
SP III :
1. Evaluasi kegiatan utama dan kedua yang telah dilatih dan berikan pujian.
2. Bantu klien memilih kegiatan ketiga yang akan dilatih.
Rasional : Kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan di evaluasi untuk menindak lanjuti
sehingga dapat diberikan tindakan lanjutan sesuai kemampuan klien.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
SP I : Identifikasi penyebab, tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dilakukan akibat
perilaku kekerasan.
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda klien kesal.
SP II : Latih cara mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (6 benar obat, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat, akibat jika obat tidak diminum sesuai program, akibat
putus asa.
Rasional : Klien mengetahui jenis, kegunaan, efek samping, prinsip dan pentingnya minum
obat.
SP III : Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara verbal.
Rasional : Memberikan simulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku kekerasan secara
tepat.
SP IV : Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual.
Rasional : Memberikan simulasi kepada klien untuk menilai respon perilaku kekerasan secara
tepat.
PATHWAY
Asuhan Keperawatan Jiwa
ISOLASI SOSIAL
Definisi : Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi
dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini berasal
dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol.
Rentang Respon
Adaftif Maladaftif
1. Menolak makan
2. Tidak ada perhatian pada perawatan diri
Pikiran logis Kadang proses pikir Gangguan isi pikir 3. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
Persepsi akurat terganggu halusinasi 4. Gerakkan tidak terkontrol
Emosi konsisten Ilusi Perubahan proses
dengan pengalaman Emosi berlebihan emosi 5. Mudah tersinggung
Perilaku sesuai Berperilaku yang tidak Perilaku tidak 6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan
biasa terorganisasi
Menarik diri Isolasi sosial Tanda Dan kenyataan
7. Tidak bisa membedakan antara kenyataan
Gejala dan bukan kenyataan
8. Menghindar dari orang lain
9. Mendominasi pembicaraan
Macam-Macam
10. Berbicara kasar
WAHAM : Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan (Effect)
11. Menjalankan kegiatan keagamaan secara
1. Waham Agama berlebihan
2. Waham Kebesaran
3. Waham Curiga Waham (Core Problem)
4. Waham Somatik
5. Waham Nihilstic
SP I :
1. Identifikasi tanda dan gejala waham.
2. Bantu orientasi realita : Panggil nama. Orientasi waktu, orang dan tempat.
3. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi.
4. Bantu klien memenuhi kebutuhan realistis
5. Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan kebutuhan.
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda terjadinya waham.
SP II :
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan klien dan berikan pujian.
2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki.
3. Latih kemampuan yang dipilih, berikan pujian.
4. Masukkan pada jadwal kegiatan pemenuhan dan kegiatan yang telah dilatih.
Rasional : Reinforcement positif dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh klien
dan harga diri klien.
SP III :
1. Jelaskan tentang obat yang diminum.
2. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih serta obat.
Rasional : Obat dapat mengontrol waham yang dialami oleh klien dan dapat membantu
penyembuhan klien.
SP IV :
1. Diskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya.
2. Diskusikan kemampuan yang dimiliki dan memilih yang akan dilatih.
3. Masukkan pada jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah dilatih dan minum obat.
Rasional : Untuk melihat perkembangan klien sehingga dapat diberikan terapi lanjutan.
SP V :
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilatih dan minum obat. Beri
pujian.
2. Nilai kemampuan yang telah mandiri.
3. Nilai apakah frekuensi munculnya waham berkurang.
Rasional :
- Untuk mengetahui sejauh mana klien dapat melakukan pemenuhan kebutuhan klien
sehingga dapat mengontrol wahamnya.
- Pujian dapat memotivasi klien untuk meningkatkan kegiatan positifnya.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’rifahtul, 2015. Keperawatan Jiwa Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Dalami, Ernawati, 2015. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : Trans Info Media.
Fitria, Nita, 2015. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan LP & SP Tindakan Keperawatan,
Cetakan Tiga. Salemba Medika, Jakarta.
Stuart dan Gail, 2015. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta : EGC.