0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
459 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bunuh diri dan cara merawat pasien yang berisiko bunuh diri. Faktor-faktor yang dapat memicu bunuh diri antara lain gangguan jiwa, kepribadian, lingkungan, dan riwayat keluarga. Tanda-tanda bunuh diri meliputi keputusasaan, celaan diri, depresi, agitasi, dan insomnia. Cara merawat pasien antara lain dengan membina hubungan saling percaya, mencegah aktivitas berbahaya, meng
Dokumen tersebut membahas tentang bunuh diri dan cara merawat pasien yang berisiko bunuh diri. Faktor-faktor yang dapat memicu bunuh diri antara lain gangguan jiwa, kepribadian, lingkungan, dan riwayat keluarga. Tanda-tanda bunuh diri meliputi keputusasaan, celaan diri, depresi, agitasi, dan insomnia. Cara merawat pasien antara lain dengan membina hubungan saling percaya, mencegah aktivitas berbahaya, meng
Dokumen tersebut membahas tentang bunuh diri dan cara merawat pasien yang berisiko bunuh diri. Faktor-faktor yang dapat memicu bunuh diri antara lain gangguan jiwa, kepribadian, lingkungan, dan riwayat keluarga. Tanda-tanda bunuh diri meliputi keputusasaan, celaan diri, depresi, agitasi, dan insomnia. Cara merawat pasien antara lain dengan membina hubungan saling percaya, mencegah aktivitas berbahaya, meng
7. Berbicara lamban, keletihan, dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri 1. Jika tanda dan menarik diri dari lingkungan social. kehidupannya. gejala di atas kembali Tiga macam perilaku bunuh muncul. Faktor Pencetus : diri: 2. Menolak minum obat. 1. Diagnosis Pskiatrik 3 gangguan jiwa 1. Isyarat bunuh diriditunjukkan dengan 3. Menunjukkan yang membuat individu berisiko bunuh diri: ggn afektif, penyalahgunaan zat, dan berperilaku secara tidak langsung ingin perilaku schizophrenia. bunuh diri, misalnya dengan mengatakan: membahayakan diri 2. Sifat kepribadian 3 sifat Cara merawat : “tonlong jaga anak-anak karena saya akan kepribadian yang berkaitan dengan risiko pergi jauh” atau “segala sesuatu akan lebih bunuh diri adalah: rasa bermusuhan, 1. Membina hubungan saling impulsive, dan depresi. baik tanpa saya.” percaya terlebih dahulu, caranya 3. Lingkungan psikososial mengalami bersikap peduli, jangan ingkar janji kehilangan, perpisahan atau perceraian, 2. Ancaman bunuh diriumumnya diucapkan kehilangan yang dini, dan berkurangnya 2. Mencegah klien tidak oleh pasien berisi keinginan untuk mati, dukungan sosial. melakukan aktivitas yang 4. Riwayat keluarga yang pernah disertai dengan rencana untuk mengakhiri mencederakan dirinya melakukan bunuh diri merupakan faktor kehidupan dan persiapan alat untuk 3. Mengidentifikasi aspek-aspek risiko penting untuk perilaku dekstruktif. melaksanakan rencana tersebut. 5. Faktor biokimia: Serotogenik, positif yang ada pada diri klien. opiatergik, dan dopaminergik menjadi 3. Percobaan bunuh diri tindakan pasien 4. Mengimplementasikan dua media proses yang dapat menimbulkan respon protektif diri klien yang perilaku dekstruktif diri. mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. adaptif. 5. Mengidentifikasi dua sumber Tanda Gejala : dukungan sosial yang bermanfaat. 1. Keputusasaan 6. Menguraikan rencana 2. Celaan terhadap diri sendiri, pengobatan dan rasionalnya. perasaan gagal dan tidak berharga. 7. Beri pujian yang wajar 3. Alam perasaan depresi 8. Jangan mencela kondisinya 4. Agitasi dan gelisah 5. Insomnia yang menetap Cara merawat KELUARGA MEMEGANG PERANAN Lanjutan…. PENTING DALAM MEMBANTU KESEMBUHAN PASIEN 9. Patuh minum obat 10. Jangan biarkan sendirian, buat jadwal kegiatan atau ajak ngobrol, makan bersama, rekreasi bersama. 11. Usahakan tidak tidur sendirian, kamar jangan terpencil sendiri dibelakang, lampu biarkan menyala jangan sampai gelap 12. Ciptakan suasana hangat dan bersahabat dalam keluarga 13. Kontrol kesehatan sesuai Program Spesialis instruksi dokter/petugas Keperawatan Jiwa kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan \ Universitas Indonesia 2010