Anda di halaman 1dari 7

Pohon Masalah

a.
Risiko tinggi menciderai
orang lain (Effect)

Perubahan persepsi
Perilaku Kekerasan (CP) sensori Halusinasi

Infeksi proses Gangguan harga diri


Isolasi sosial
terapi kronis (Causa)

Koping keluarga Berduka disfungsional


tidak efektif

59
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
NAMA: Tn.A NIRM: 049786 RUANGAN: PURI MITRA
No. DX KEP IMPLEMENTASI EVALUASI T.T
Perilaku SP 1 : S:
Kekerasan Membina hubungan saling percaya: - Klien mau
1. Menyapa klien dengan ramah, membalas salam
baik verbal maupun non verbal. - Klien mau berjabat
2. Memperkenalkan diri dengan tangan
sopan. - Klien dapat
3. Menjelaskan tujuan pertemuan mengenalu nama
dengan lengkap. perawat
4. Menjelaskan tentang kontrak O:
yang dibuat. - Wajah pasien
5. Menunjukkan sikap empati dan terlihat tegang.
menerima klien apa adanya. - Bicara dan nada
6. Memberikan perhatian kepada suara tinggi.
klien dan perhatikan kebutuhan A: SP 1 tercapai
dasar klien. sebagian
P: Lanjutkan SP 2
Perilaku SP 2: S:
Kekerasan Mengidentifikasi penyebab PK: - Klien mengatakan
1. Memberikan kesempatan kepada tau penyebab PK
klien untuk mengungkapkan yaitu trsinggung
perasaan penyebab perilaku dengan atasaanya
kekerasan. dan bebean berat
2. Membantu kesempatan kepada kerjanya.
klien untuk mengungkapkan - Klien
perasaan penyebab perilaku mengungkapkan
kekerasan. dirinya tidak bisa
membahagiakan istri
dan anaknya.
O:
- Klien mengerti
sebab PK dan dapat
mengungkapkan
perasaan jengkelnya.
A: SP 2 tercapai
P: Lanjutkan SP 3
Perilaku SP 3: S:
Kekerasan Mengidentifikasi tanda dan gejala - Klien mengatakan
perilaku kekerasan mampu
1. Menganjurkan klien mengungkapkan
mengungkapkan apa yang perasaan saat marah/
dialami saat marah/jengkel. jengkel.
O:
2. Mengobservasi perilaku
- Wajah pasien
kekerasan pada klien. terlihat tegang.
3. Menyimpulkan bersama klien - Bicara dan nada
tanda dan gejala jengkel/kesal suara tinggi.

60
yang dialami klien A: SP 2 tercapai
P: Lanjutkan SP 2
Perilaku SP 4: S:
Kekerasan Mengidentifikasi PK yang biasa - Klien mampu
dilakukan mengungkapkan
1. Menganjurkan klien untuk PK yang biasa
mengungkapkan perilaku dilakukan
kekerasan yang biasa dilakukan. - Klien dapat bermain
2. Membantu klien bermain peran peran sesuai
sesuai dengan perilaku kekerasan. perilaku kekerasan
3. Membicarakan dengan klien yang biasa
apakah dengan cara yang dilakukan
dilakukan oleh klien masalah - Klien mengatakan
teratasi. dengan cara yang
dilakukannya tidak
dapat terselesaikan
masalahnya
O:
- Klien tidak
merespon apa-apa
A: SP 4 tercapai
P: Lanjutkan SP 5
Perilaku SP 5: S:
Kekerasan Mengidentifikasi akibat perilaku - Klien mengerti
kekerasan: akibat dari cara yang
1. Membicarakan akibat atau dilakukannya.
O:
kerugian dan cara yang dilakukan
- Klien tampak lemah
klien pada saat marah. karena merasa
menyesal.
2. Menyimpulkan bersama klien
A: SP 4 tercapai
akibat dari cara yang digunakan P: Lanjutkan SP 6
oleh klien.
Perilaku SP 6: S:
Kekerasan Mengidentifikasi cara konstruktif - Klien mau
dalam merespon terhadap mempelajari cara
kemarahan: baru yang sehat.
1. Menanyakan pada klien “apakah - Klien dapat
ia ingin mempelajari cara baru menerima cara-cara
yang sehat?” sehat yang diajarkan
2. Memberikan pujian jika klien oleh perawat.
mengetahui cara lain yang sehat O:
3. Mendiskusikan dengan klien cara - Klien mau
lain yang sehat: mengikuti
a. Secara fisik: tarik nafas dalam instruksi perawat
jika sedang kesal/memukul A: SP 6 tercapai
kasur atau olahraga atau P: Lanjutkan SP 7
pekerjaan yang memerlukan
tenaga

61
b. Secara verbal: katakan bahwa
anda sedang
kesal/tersinggung/jengkel (saya
kesal anda berkata seperti itu;
saya marah karena mama tidak
memenuhi keinginan saya
c. Secara sosial: lakukan dalam
kelompok cara-cara marah yang
sehat; latihan asentif. Latihan
management perilaku kekerasan
d. Secara spiritual: anjurkan klien
sembahyang, berdo’a/ibadah
lain; meminta pada Tuhan untuk
diberi kesabaran, mengadu pada
Tuhan kekerasan/kejengkelan.
Perilaku SP 7: S:
Kekerasan Mendemonstrasikan cara mengontrol - Klien mengatakan
PK: jika emosi ia
langsung
1. Membantu klien memilih cara menyendiri di
yang paling tepat untuk klien mushola atau tempat
2. Membantu klien mengidentifikasi yang hening.
manfaat cara dipilih O:
3. Membantu keluarga klien untuk - Klien tampak
menstimulasi cara tersebut (role antusias dan
paly) mempraktekan
4. Memberi reinforcement positif cara mengontrol
atau keberhasilan klien marah.
menstimulai cara tersebut A: SP 7 tercapai
5. Menganjurkan klien untuk P: Lanjutkan SP 8
menggunakan cara yang telah
dipelajari saat jengkel/marah
Perilaku SP 8: S:
Kekerasan Dukungan keluarga dalam - Klien
mengontrol perilaku kekerasan: O:
1. Mengidentifikasi kemampuan - Klien mencoba
keluarga merawat klien dari sikap cara mengontrol
apa yang telah dilakukan keluarga marah secara
terhadap klien selama ini. verbal (meminta,
2. Menjelaskan peran serta keluarga menolak dan
dalam merawat klien mengungkapkan
3. Menjelaskan cara-cara merawat secara baik)
klien A: SP 7 tercapai
a. Terkait dengan cara P: Lanjutkan SP 8
mengontrol perilaku marah
secara konstruktif
b. Sikap tenang, bicara tenang
dan jelas
c. Membantu klien mengenal
penyebab ia marah

62
Perilaku SP 9: S:
Kekerasan Menggunakan obat-obatan yang - Klien mengerti dan
diminum dan kegunaannya (jenis, mampu menjelaskan
waktu, dosis dan efek): jenis-jenis obat yang
1. Menjelaskan jenis-jenis obat akan diminumnya.
yang diminum klien pada klien - Klien mengerti
keluarga kapan dia harus
2. Mendiskusikan manfaat minum meminum obatnya.
obat dan kerugian berhenti O:
minum obat tanpa seizin dokter - klien terlihat
3. Menjelaskan prinsip benar mengerti jenis-jenis
minum obat (baca nama yang obat yang akan
tertera pada botol obat, dosis diminumnya
obat, waktu dan cara minum) A: SP 9 tercapai
4. Mengajarkan klien minta obat P: lanjutkan SP 1
dan minum tepat waktu Keluarga
5. Menganjurkan klien untuk
melaporkan pada perawat/dokter
jika merasakan efek yang tidak
menyenangkan.
6. Memberi pujian, jika klien
minum obat dengan benar.

63
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Raut wajah tegang, mata melotot nada bicara keras
Interaksi mudah tersinggung
2. Diagnosa keperawatan
Perilaku Kekerasan
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat mengidentifikasi
penyebab PK, tanda dan gejala, klien dapat mendemonstrasikan cara pencegahan
PK Fisik 1 dengan cara nafas dalam.
4. Tindakan keperawatan
Melatih kontrol PK Fisik Nafas Dalam

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Orientasi


1. Salam terapeutik
Assalamualaikum Tn.A nama saya perawat D, dari mahasiswa Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya
2. Evulasi/ validasi
Bagaimana perasaan adik hari ini?Apa keluhan saat ini? Saya dengar bapak
sering marah-marah dan melempar-lempar barang, bagaimana jika kita
membicarakan tentang masalah bapak tersebut? Dimana kita duduk? Berapa
lama? Bagaimana jika 20 menit?
3. Kontrak:
Topik : Membina hubungan saling percaya pengertian, pengkajian PK Fisik 1
Waktu :20 menit
Tempat : di kursi taman

Kerja : (Langkah – langkah tindakan keperawatan)


1. Apakah yang menyebabkan Tn.A melempar-lempar barang?
2. Apakah bapak tahu tanda dan gejala PK?
3. Baiklah Tn. A akan saya ajarkan kontrol PK dengan cara nafas dalam.
4. Baiklah Tn A cara yang saya ajarkan tadi masukkan ya ke dalam kegiatan Bapak
setiap marah
C. Terminasi :
1. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
Evaluasi Klien Subjektif
Saya senang setelah suster D ajarkan tadi akan saya peragakan cara tadi.
Evaluasi Perawat (Objective setelah reinforcement)
Klien mengerti cara mengontrol PK Fisik 1 dengan cara nafas dalam.
2. Tindak Lanjut Klien (Apa Yang Perlu Dilatih Sesuai Dengan Hasil Tindakan
Yang Telah Dilakukan)
Besok kita belajar cara mengontrol PK Fisik 1

64
3. Kontrak Yang Akan Datang:
Topik : Melatih cara kontrol PK dengan cara fisik 1 memukul bantal/kasur.
Waktu :20 menit
Tempat : Di taman

65

Anda mungkin juga menyukai